Berbagai Macam Cedera Dan Penyakit Dalam Gawat Darurat

Preview:

DESCRIPTION

PDGD

Citation preview

BERBAGAI MACAM CEDERA DAN

PENYAKIT DALAM GAWAT DARURAT

PENYAKIT KARENA KETINGGIAN

Ketinggian lebih dari 10.000 kaki

Gejala :• Pusing• Kelelahan yang amat sangat• Mata berkunang-kunang• Sulit bernafas • Sakit pada bagian dada,tenggorokan

sesak

• Susah tidur• Pusing dan muntah• Pingsan • Halusinasi• PanikPenanganan ;Rebahkan pasien,buka jalan nafasUsahakan korban tenang untuk

mendapatkan cukup oksigen

Usahakan korban istirahat sampai dapat bernafas kembali

Bawa korban ke tempat yang lebih rendahJangan biarkan korban sendirianSarankan korban untuk mendapatkan

perawatan medis

LUKA GIGITAN DAN SENGATAN

A. GIGITAN BINATANG Infeksi serius seperti tetanus dan

rabies.Penanganan ;

1. Bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 5menit

2. Gunakan perban steril untuk menutup luka 3. Bawa ke rumah sakit

B. SENGATAN SERANGGA Gejala ;

– Nyeri– Bengkak pada daerah yg tersengat– Memerah– Gatal– Terasa panasPenanganan ;1. Pada saat sengatan lebah madu, biasanya

sengat lebah masih tertancap. Cabut dengan mengorek menggunakan pisau

atau kuku. Jangan dipencet karena mengakibatkan racun bertambah banyak.

2. Cuci daerah luka dengan sabun dan air.3. Kompres dengan air dingin atau es untuk

mengurangi penyebaran racun ke tubuh.4. Oleskan krim/lotion untuk mengurangi rasa

tidak nyaman5. Berikan antihistamin

REAKSI ALERGI PADA SENGATANSERANGGA ;

syok anafilaktikGejala ;1. Bagian tubuh seperti mata,bibir,lidah

terlihat membengkak.2. Bintik-bintik merah sekujur tubuh3. Batuk atau bersin-bersin4. Gatal-gatal parah

5. Susah bernafas6. Kram pada bagian perut7. Pusing dan muntah8. Cemas, lemas,gemetar9. Kulit membiru10.Pingsan, hilang kesadaranPenanganan ;1) Usahan membuka jalan nafas2) Bila ada sengatan lebah yang tertinggal,

lepaskan dengan hati-hati3) Bila terlihat tanda-tanda alergi,

gunakan turniket untuk menghambat aliran racun dlm darah. Ikatan turniket 5-10 cm di atas sengatan.longgarkan ikatan tiap 5 menit.

Turniket sederhana : Gambar hal; 67

Perawatan lanjutan :1. Berikan kompres dingin pada daerah

yang tersengat untuk mencegah penyerapan dan penyebaran racun

2. Usahan korban dalam posisi tidur telentang, kecuali ia kesulitan bernafas

3. Usakan korban setenang mungkin

C. GIGITAN ULARbedakan ular berbisa atau bukan.Gejala ;

– Terasa sakit yang berlebihan pada luka bekas gigitan

– Membengkak dengan cepat– Warna kulit daerah yang tergigit lebih pucat– Tubuh menjadi lemas– Pusing dan muntah– Kesulitan bernafas(terengah-engah)– Pandang kabur,gelisah,syok

Penanganan :1. Buka jalan nafas dan lakukan nafas

buatan bila perlu2. Usahakan korban tenang untuk

memperlambat aliran darah3. Bila gigitan di lengan atau kaki gunakan

turniket, jangan terlalu kencang, pastikan masih bisa merasakan denyut nadi pada bagian bawah luka.

4. Bila timbul pembengkakan pd daerah yg diikat, pindahkan ikatan 5-10 cm diatas ikatan sebelumnya.

5. Jangan lepaskan ikatan sampai dapat pertolongan medis.

6. Cuci luka gigitan dgn menggunakan air dan sabun.

7. Keluarkan racun dgn cara melukai bagian tergigit sedalam 0,25-0,5 cm.

PERDARAHAN

Ada 2 tipe perdarahan :• Darah vena ; warna merah agak

kegelapan, mengalir secara spontan• Darah arteri ; warna merah terang,

alirannya memancar.A. Perdarahan Luar

penanganan :

I. Tekanan Langsung menekan langsung pada luka dengan menggunakan kain tebal yang bersih.

II. Titik tekan menekan pembuluh darah arteri agar menghambat aliran darah yang menuju luka.

III. Turniketprosedur pemasangan turniket :

i. bahan yang dijadikan turniket lebarnya ± 5cm dan cukup panjang untuk dililitkan 2 kali pada bagian tungkai serta masih ada sisa untuk membuat simpul ikatan.

ii. Tempatkan turniket tepat diatas luka dan jangan sampai menyentuh luka. Lilitkan 2 kali.

iii. Buatkan ikatan setengah simpu.iv. Selipkan ranting kayu,pensil atau bahan lainnya

di antara ikatan setengah simpul tersebut.v. Buatkan simpul penuh diatas kayu tersebut.vi. Putarlah kayu untuk mengencangkan turnuket

supaya perdarahan berhenti.vii. Ikat ujung turniket mengelilingi kayu agar tetap

pada posisinya.viii. Jangan mengendurkan atau melepaskan turniket

apabila sudah dipasang.ix. Catat tempat kejadian dan waktu

pemasangannya.

B. PERDARAHAN DALAMgejala ;

1. Korban muntah berwarna gelap2. Batuk darah berwarna mearh segar dan

atau berbusa.3. BAB berwarna hitam dan bercampur darah

merah.4. Muka terlihat pucat5. Tubuh kedinginan atau kulit terasa lembab.6. Denyut nadi cepat atau lambat.7. Mata berkunang-kunang.

8. Perut membesar, gelisah, kehausan, ketakutan, kebingungan.

Penanganan :• Jaga korban tetap lancar bernafas• Bawa segera ke dokter atau ke unit

gawat darurat.

C. HIDUNG BERDARAH (MIMISAN)Penanganan ;

1. Korban diminta duduk dan badan condong ke depan, jaga mulut tetap terbuka supaya darah tidak menutup jalan nafas.

2. Pencet hidung selama 15menit, bila perdarahan terus berlangsung, pencet hidungnya lagi selama 5 menit.

3. Gunakan kain basah atau es dibungkus dengan kain dan ditempelkan pada hidung dan muka korban untuk mempersempit pembuluh darah.

PATAH TULANG DAN LUKA PADA TULANG BELAKANG

A. PATAH TULANG (FRAKTUR)• Fraktur tertutup• Fraktur terbuka

Gejala ;1. Korban merasa mendengar bunyi

patahan tulang2. Bagian yang luka sakit bila disentuh

atau digerakkan

3. Gerakan bagian tubuh yang terluka tidak normal.

4. Terlihat bengkak.5. Terlihat ada perubahan bentuk.6. Ukuran atau panjang tulang berbeda

dengan pasangan tubuh lainnya.7. Bagian tubuh yang terluka terlihat membiru.

Penanganan ;1. Buka jalan nafas

2. Hentikan perdarahan apabila terjadi patah tulang terbuka.

3. Bila korban tidak sadarkan diri, anggap ia mengalami luka bagian kepala, leher, atau tulang belakang.

4. Jangan mencoba untuk mengembalikan tulang yang terlihat keluar.

5. Tutup luka dengan kain steril atau perban untuk menghentikan perdarahan.

6. Hubungi paramedis, jangan mengangkat korban yang terluka bagian kepala,leher, tulang belakang.

7. Bila pertolongan medis belum datang sementara korban harus dibawa ke rumah sakit, gunakan splintdi atas dan di bawah luka, sebelum korban dipindahkan.

8. Jangan memberi minuman atau makanan pada korban.

Prosedur memasang splint :

Untuk menahan luka agar korban dapat dipindahkan

Mencegah patah lebih buruk lagi dan membantu korban supaya tidak syok

Objek yang dapat digunakan ; papan, kayu, gagang sapu, gulungan koran/majalah, bantal, gulungan selimut, payung dll.

1. CEDERA TUMITPenanganan :

1. Baringkan korban.2. Lepaskan sepatunya.3. Letakkan bantal atau gulungan selimut di

bawah tungkai kaki hingga tumit, kemudian ditutupkan ke seluruh bagian tersebut (A).

4. Ikat bantal dengan menggunakan tali sehingga bagian yang terbuka terlindung (B).

2. CEDERA LENGAN ATASPenanganan :

1. Letakkan kain/handuk tipis dan jepitkan pada bagian ketiak dan lengan (A).

2. Tekuk tangan ke arah dada korban..3. Buatlah penopang splint dengan menggunakan

gulungan koran/majalah atau bahan lain kemudian tempelkan di sisi luar lengan dan diikat pada bagian atas dan bawah (B).

4. Topang bagian tangan bawah dengan mengalungkan sling/ tali ke leher (digendong) (C).

5. Supaya korban lebih nyaman lagi,bungkus lengan atas ke tubuh korban menggunakan handuk besar/sprei/kain menutupi hingga dada,kemudian diikatkan di bawah ketiak tangan lainnya (D).

6. Usahakan korban pada posisi duduk saat dibawa ke rumah sakit.

3. Cedera Lengan BawahPenanganan ;

a. Secara hati-hati tekuk lengan ke arah dada korban seperti bersedekap.

b. Gunakan gulungan majalah atau koran untuk membalut splint, letakkan di bawah dan di atas lengan. (A)

c. Ikat dengan menggunakan potongan kain atau bahan lain di atas dan di bawah tulang yang patah. (B)

d. Topang lengan dengan menggunakan kain lebar yang dibentuk segitiga. Usahakan posisi jari lebih tinggi 6-10cm daripada siku. (C)

e. Segera bawa korban ke rumah sakit dalam posisi duduk.

Gambar hal ;98

4. Cedera Tulang BelakangPenanganan ;

a. Bila korban ingin dipindahkan keluar dari mobil atau tempat lain, usahakan leher dan tulang belakang tidak bergerak/bergeser, yaitu dengan cara mengangkat tubuhnya memakai tandu atau papan lebar.

b. Letakkan tandu di samping korban dan jaga agar seluruh anggota badan berada dalam satu garis, kemudian korban dipindahkan perlahan.

c. Apabila korban tidak bernafas, buka jalan pernapasan dengan menengadahkan kepala.

d. Jika korban dalam keadaan terlungkup, putarkan badan bersama-sama dalam satu posisi, kemudian berikan pernapasan buatan jika perlu.

e. Gunakan lipatan selimut, handuk atau kain dan sisipkan di samping kepala dan leher untuk menahan korban dari gesekan atau gerakan.

Gambar 101,102

CARA MENSTABILKANLEHER YANG PATAH

Gambar hal ; 193

A. Usahakan leher tidak bergerak dengan cara melilitkan handuk atau menyangganya dengan kertas koran selebar 10 cm dan dibungkuskan ke leher korban kemudian diikat.

B. Jangan sampai ikatan menganggu pernapasannya. Pindahkan korban hati-hati dan pelan-pelan. Jangan biarkan tubuh korban bergerak atau berubah posisi.

5. Cedera LututPenanganan ;

i. Luruskan lutut korban (agak ditarik) secara perlahan jika memungkinkan.

ii. Letakkan penompang papan kayu yang lebarnya kira-kira 10 cm di bawah kaki/lutut yang terluka. Papan kayu ini ukuran panjangnya diusahakan sama dengan panjang kaki. (A)

iii. Sisipkan handuk/kain tebal dibawah lutut, pergelangan kaki dan tumit untuk menyangga dan menahannya.

iv. Ikat splint pada pergelangan kaki, di atas dan di bawah lutut dan pada paha korban. (B)

Gambar 104

LUKA BAKAR

1. LUKA BAKAR TINGKAT IGejala ;

i. Kemerahan pada bagian yang terbakarii. Bengkak ringaniii. Nyeriiv. Kulit tidak terkoyak karena melepuh

Penanganan ;1. Siram dengan air mengalir bagian luka yang

terbakar atau kompres dengan air dingin. Lakukan sampai rasa sakit hilang.

2. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah infeksi.

3. Jangan mentega atau minyak pada luka bakar.4. Jangan memberikan obat-obatan lain atau

ramuan tanpa persetujuan dokter.

2. LUKA BAKAR TINGKAT IIGejala ;

i. Kemerahan atai bintik-bintik/bergaris.ii. Melepuh.iii. Bengkak yang tidak hilang selama beberapa

hari.iv. Kulit terlihat lembab/becek.Penanganan sama dengan tingkat I, bedanya

hanya jaringan yang sudah melepuh jangan dikepiskan tanpa sepengetahuan dokter.

3. LUKA BAKAR TINGKAT IIIGejala ;

a. Daerah luka tampak berwarna putihb. Kulit hancurc. Sedikit nyeri karena ujung saraf telah rusak.Peringatan ;a. Jangan melepaskan pakaian yang melekat

pada luka.b. Jangan memberi es atau air es pada luka

karena dapat menyebabkan syok.

iii. Jangan mengolesi minyak semprotan atau ramuan lain pada luka.

LUKA BAKAR KARENA BAHAN KIMIAPenanganan ;1. Cuci area yang terkena bahan kimia

dengan air mengalir paling tidak selama 5 menit. Kecepatan dan banyaknya air yang mengucur sangatlah penting dalam mencegah perluasan luka.

2. Bersihkan pakaian di daerah luka sambil t.etap dikucuri air.

3. Lihat label pada bahan kimia dan perhatikan apakah ada petunjuk yang tertera untuk penanggulangi luka bakar akibat bahan kimia tersebut.

4. Tutupi luka dengan menggunakan perban steril atau kain bersih.

5. Memberi balutan kain basah dan dingin adalah yang terbaik untuk mengurangi rasa sakit.

TERSENGAT LISTRIKPenanganan ;1. Jika mungkin matikan sumber listrik atau

suruhlah orang lain mematikannya.2. Sangat penting untuk memindahkan korban

dengan hati-hati. Pakailah alas kaki kering seperti koran,papan,selimut,matras karet atau baju kering.

3. Angkat korban dengan menggunakan papan kering,kayu atau tariklah korban dengan papan yang disodorkan pada bagian lengan dan kaki. Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan yang basah. Jangan menyentuh korban hingga terbebas dar sengatan.

PINGSANPingsan adalah keadaan tidak sadarkan diriyang disebabkan karena berkurangnyasuplai darah yang menuju ke otak.Pemulihan dapat dilakukan setelah beberapa menit.Gejala :1. Kulit pucat, dingin, dan berkeringat.2. Mata berkunang-kunang.3. Pusing.Gejala tersebut dapat terjadi pada saat seseorangsedang pingsan.

UNTUK MENCEGAH PINGSANPenanganan :1. Rebahkan korban,angkat kaki setinggi

15 -25 cm atau sarankan ia untuk duduk dengan posisi kepala membungkuk menyentuh kedua lulut.

2. Pindahkan korban ke tempat yang tidak ramai.

3. Usahakan korban tetap tenang.

BILA PINGSAN SUDAH TERJADIPenanganan :1. Rebahkan korban,angkat kaki setinggi 15 -25

cm,meskipun ada kemungkinan kepalanya terluka.

2. Buka jalan pernapasan,lakukan pernapasan buatan jika perlu.

3. Buka baju,khususnya di sekitar leher korban.4. Bila korban muntah,miringkan atau kebalikan

kepalanya untuk mencegah korban tersedak.

5. Pelan-pelan usap wajahnya dengan menggunakan air dingin dan jangan disiramkan ke muka korban.

6. Periksa kembali seluruh tubuh untuk melihat pakah terdapat bengkak atau perubahan bentuk yang disebabkan karena jatuh.

7. Jangan diberi minum meskipun korban sudah pulih kembali.

8. Bila pertolongan tidak berhasil dalam beberapa menit,bawa korban ke dokter/paramedis.

CEDERA OTOT

☻Berupa kram otot ☻Bisa mengenai seluruh otot tubuh, otot

yang sering kena ; otot paha, betis bagian belakang.

☻ penyebabnya ; otot kekurangan sumber energi seperti cadangan oksigen dan glikogen pada organ otot dan hati.

☻Gejala ; ☻Sakit pada bagian otot yang mengalami

kram.☻Otot terasa lebih sakit bila aktivitas gerakan

otot dihentikan.☻Otot tegang.

☻ penanganan ;☻Dilakukan pemijatan atau ditempeli dgn koyo.☻Dibawa ke rumah sakit