View
224
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Limfoma adalah kanker yang berasal dari jaringan limfoid mencakup sistem limfatik
dan imunitas tubuh. Tumor ini bersifat heterogen, ditandai dengan kelainan umum yaitu
pembesaran kelenjar limfe diikuti splenomegali, hepatomegali dan kelainan sumsum tulang.
Tumor ini dapat juga dijumpai ekstra nodul yaitu diluar sistem limfatik dan imunitas antara
lain pada traktus digestivus, paru, kulit dan organ lain. Limfoma malignant merupakan istilah
yang digunakan untuk tumor pada sistem limfoid, khususnya untuk limfosit dan sel-sel
prekursor, baik sel-B, sel-T atau sel Null.
Berdasarkan tipe histologiknya, limfoma dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu Limfoma Non Hodgkin dan Hodgkin. lasifikasi ini dibuat berdasarkan perbedaan
histopatologis dari kedua penyakit di atas, di mana pada limfoma Hodgkin terdapat suatu
gambaran yang khas yaitu adanya sel !eed-"ternberg.
#i $ndonesia, LNH bersama-sama dengan limfoma Hodgkin dan leukemia
menduduki urutan peringkat keganasan keenam. %enyebab dari limfoma non- Hodgkin dapat
berupa onkogen, infeksi virus Ebstein Barr , Human T-leukemia Virus-I &HTL'-$(, penyakit
autoimun dan defesiensi imun. Terdapat beberapa klasifikasi yang digunakan pada limfoma
malignant . )ntuk limfoma Hodgkin digunakan klasifikasi WHO, sedangkan untuk limfoma
non- Hodgkin terdapat beberapa klasifikasi yaitu Rappaport , Lukes and Colins, iel ,
International !ormulation dan WHO.
%engobatan dengan menggunakan kombinasi kemoterapi &multiagent( dapatmempengaruhi prognosis dari penyakit. "ebagian besar limfoma ditemukan pada stadium
lanjut yang merupakan penyulit dalam terapi kuratif. Harapan hidup limfoma tergantung pada
tipe histologi dan staging dari penyakit.
1
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
2/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Limfoma atau limfoma maligna adalah sekelompok kanker di mana sel-sel limfatik menjadi
abnormal dan mulai tumbuh secara tidak terkontrol. arena jaringan limfe terdapat di
sebagian besar tubuh manusia, maka pertumbuhan limfoma dapat dimulai dari organ apapun.
2.2. Anatomi
"istem limfatik terdapat di seluruh bagian tubuh manusia, kecuali sistem saraf pusat. Bagian
terbesarnya terdapat di sumsum tulang, lien, kelenjar timus, limfonodi dan tonsil. *rgan-
organ lain termasuk hepar, paru-paru, usus, jantung, dan kulit juga mengandung jaringan
limfatik.
2
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
3/25
+ambar . natomi "istem Limfatik
Limfonodi berbentuk seperti ginjal atau bulat, dengan diameter sangat kecil sampai
dengan inchi. Limfonodi biasanya membentuk suatu kumpulan &yang terdiri dari beberapa
kelenjar( di beberapa bagian tubuh yang berbeda termasuk leher, ailla, thora, abdomen,
pelvis, dan inguinal. urang lebih dua per tiga dari seluruh kelenjar limfe dan jaringan
limfatik berada di sekitar dan di dalam tractus gastrointestinal.
%embuluh limfe besar adalah ductus thoracicus, yang berasal dari sekitar bagian
terendah vertebrae dan mengumpulkan cairan limfe dari etremitas inferior, pelvis, abdomen,
dan thora bagian inferior. %embuluh limfe ini berjalan mele/ati thora dan bersatu dengan
vena besar di leher sebelah kiri. #uctus limfatikus detra mengumpulkan cairan limfe dari
leher sebelah kanan, thora, dan etremitas bagian superior kemudian menyatu dengan vena
besar pada leher kanan.
Limpa berada di kuadran kiri atas abdomen. Tidak seperti jaringan limfoid lainnya,
darah juga mengalir mele/ati limpa. Hal ini dapat membantu untuk mengontrol volume
3
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
4/25
darah dan jumlah sel darah yang bersirkulasi dalam tubuh serta dapat membantu
menghancurkan sel darah yang telah rusak.
0aringan limfoid terdapat di berbagai organ dalam tubuh, sehingga penyakit Hodgkin
dapat bermula dari manapun. "ebagian besar terjadi di bagian atas tubuh seperti dada, leher,
atau ketiak.
2.3. Epidemioloi
"aat ini, sekitar ,1 juta orang di dunia hidup dengan limfoma maligna terutama tipe LNH,
dan dalam setahun sekitar 233 ribu orang meninggal karena penyakit ini. #ari tahun ke tahun,
jumlah penderita penyakit ini juga terus meningkat. "ekadar gambaran, angka kejadian LNH
telah meningkat 43 persen dibandingkan angka tahun 563-an. #ata juga menunjukkan,
penyakit ini lebih banyak terjadi pada orang de/asa dengan angka tertinggi pada rentang usia
antara 71 sampai 83 tahun. "edangkan pada Limfoma Hodgkin H( relative jarang
dijumpai, hanya merupaka 9 dari seluruh kanker. #i negara barat insidennya dilaporkan
2,1:33.333:tahun pada laki-laki dan ;,8:33.333:tahun pada /anita, hal ini menunjukan
rasio laki-laki lebih beresiko menderita limfoma malgina daripada /anita.
#i negara-negara berkembang ada dua tipe limfoma Hodgkin yang paling sering terjadi,
yaitu mi"ed #ellularit$ dan limp%o#$te depletion, sedangkan di negara-negara yang sudahmaju lebih banyak limfoma Hodgkin tipe nodular s#lerosis. Limfoma Hodgkin lebih sering
terjadi pada pria daripada /anita, dengan distribusi usia antara 1-27 tahun dan di atas 11
tahun.
Berbeda dengan LH, LNH lima kali lipat lebih sering terjadi dan menempati urutan ke-6
dari seluruh kasus penyakit kanker di seluruh dunia. "ecara keseluruhan, LNH sedikit lebih
banyak terjadi pada pria daripada /anita. !ata-rata untuk semua tipe LNH terjadi pada usia
di atas 13 tahun.
#i $ndonesia sendiri, LNH bersama-sama dengan LH dan leukemia menduduki urutan
keenam tersering. "ampai saat ini belum diketahui sepenuhnya mengapa angka kejadian
penyakit ini terus meningkat. danya hubungan yang erat antara penyakit $#" dan penyakit
ini memperkuat dugaan adanya hubungan antara kejadian limfoma dengan kejadian infeksi
sebelumnya.
2.!. Etioloi dan "a#to$ %isi#o
4
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
5/25
%enyebab limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
Beberapa hal yang diduga berperan sebagai penyebab penyakit ini antara lain<
a. $nfeksi &=B', HTL'-, H>', "H', dan Heli#oba#ter p$lori(
b. ?aktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia &pestisida, herbisida, bahan kimia organik,dan lain-lain(, kemoterapi, dan radiasi.
c. $nflamasi kronis karena penyakit autoimun
d. ?aktor genetik
( LNH
Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya LNH antara lain <
1. $munodefisiensi
"ebesar ;19 kelainan herediter langka yang berhubungan dengan terjadinya LNH antara lain
adalah< se&ere #ombined immunode'i#ien#$( %$pogammaglobulinemia( #ommon &ariable
immunode'i#ien#$( Wiskott-)ldri#% s$ndrome( dan ata"ia-telangie#tasia. Limfoma yang
berhubungan dengan dengan kelainan-kelainan tersebut seringkali dihubungkan pula dengan
=pstein-Barr virus &=B'( dan jenisnya beragam, mulai dari hiperplasia poliklonal sel B
hingga limfoma monoklonal.
;. gen $nfeksius
=B' #N ditemukan pada 519 limfoma Burkitt endemik, dan lebih jarang ditemukan pada
limfoma Burkitt sporadik. arena tidak pada semua kasus limfoma Burkitt ditemukan =B',
hubungan dan mekanisme =B' terhadap terjadinya limfoma Burkitt belum diketahui. "ebuah
hipotesis menyatakan bah/a infeksi a/al =B' dan faktor lingkungan dapat meningkatkan
jumlah prekursor yang terinfeksi =B' dan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan
genetik. =B' juga dihubungkan dengan posttransplant l$mp%oproli'erati&e disorders
&%TL#s( dan )I*+-asso#iated l$mp%omas.
2. %aparan Lingkungan dan %ekerjaan
Beberapa pekerjaan yang sering dihubungkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta
pekerja hutan dan pertanian. Hal ini disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarutorganik.
5
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
6/25
7. #iet dan %aparan Lainnya
!esiko LNH meningkat pada orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak he/ani,
merokok, dan yang terkena paparan ultraviolet.
1. bnormalitas sitogenetik, seperti translokasi kromosom.
8. $nfeksi HTL'- & Human T L$mp%otropi# 'irus tipe $(
B( LH
%enyebab yang pasti dari penyakit ini belum diketahui dengan pasti. %ada penyakit ini
beberapa faktor resiko yang diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya limfoma Hodgkin
adalah infeksi virus@ infeksi virus onkogenik diduga berperan dalam menimbulkan lesi
genetik, virus memperkenalkan gen asing ke dalam sel target. 'irus-virus tersebut adalah
=pstein-Barr, "itomegalovirus, H$', HH'-8. ?aktor yang lain adalah defisiensi imun,
misalnya pada pasien transplantasi organ dengan pemberian obat imunosupresi.
2.&. Klasifi#asi
%ada tahun 518 klasifikasi !appaport mulai diperkenalkan. !appaport membagi
limfoma menjadi tipe nodular dan difus kemudian subtipe berdasarkan pemeriksaan sitologi.
Aodifikasi klasifikasi ini terus berlanjut hingga pada tahun 54; muncul klasifikasi orking
?ormulation yang membagi limfoma menjadi keganasan rendah, menengah dan tinggi
berdasarkan klinis dan patologis. "eiring dengan kemajuan imunologi dan genetika maka
muncul klasifikasi terbaru pada tahun 54; yang dikenal dengan !evised =uropean-
merican classification of Lymphoid Neoplasms &!=L classification(. Aeskipun demikian,
klasifikasi orking ?ormulation masih menjadi pedoman dasar untuk menentukan diagnosis,
pengobatan, dan prognosis.da dua jenis penyakit yang termasuk limfoma malignum yaitu penyakit Hodgkin &%H(
dan limfoma non Hodgkin &LNH(. eduanya memiliki gejala yang mirip. %erbedaannya
dibedakan berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi dimana pada %H ditemukan sel !eed
"ternberg, dan sifat LNH lebih agresif.
6
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
7/25
Berdasarkan gambaran histopatologisnya, limfoma dibedakan menjadi dua jenis, yaitu<
a. Limfoma Hodgkin &LH(
Limfoma jenis ini memiliki dua tipe. yaitu tipe klasik dan tipe nodular predominan
limfosit, di mana limfoma Hodgkin tipe klasik memiliki empat subtipe menurut !ye,
antara lain<
• Nodular +#lerosis
• L$mp%o#$te ,redominan#e
• L$mp%o#$te *epletion
• i"ed Cellularit$
b. Limfoma Non-Hodgkin &LNH(
?ormulasi erja &Working !ormulation( membagi limfoma non-Hodgkin menjadi tiga
kelompok utama, antara lain<
• Limfoma #erajat !endah
elompok ini meliputi tiga tumor, yaitu limfoma limfositik kecil, limfoma folikuler
dengan sel belah kecil, dan limfoma folikuler campuran sel belah besar dan kecil.
• Limfoma #erajat Aenengah
da empat tumor dalam kategori ini, yaitu limfoma folikuler sel besar, limfoma difus
sel belah kecil, limfoma difus campuran sel besar dan kecil, dan limfoma difus sel
besar.
• Limfoma #erajat Tinggi
Terdapat tiga tumor dalam kelompok ini, yaitu limfoma imunoblastik sel besar,
limfoma limfoblastik, dan limfoma sel tidak belah kecil.
7
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
8/25
%erbedaan antara LH dengan LNH ditandai dengan adanya sel !eed-"ternberg yang
bercampur dengan infiltrat sel radang yang bervariasi. "el !eed-"ternberg adalah suatu sel
besar berdiameter 1-71 mm, sering berinti ganda &binu#leated (, berlobus dua &bilobed (, atau
berinti banyak &multinu#leated ( dengan sitoplasma amfofilik yang sangat banyak. Tampak
jelas di dalam inti sel adanya anak inti yang besar seperti inklusi dan seperti Cmata burung
hantuD &ol-e$es(, yang biasanya dikelilingi suatu halo yang bening.
&a( &b(
+ambar ;. +ambaran histopatologis &a( Limfoma Hodgkin dengan "el !eed "ternberg dan
&b( Limfoma Non Hodgkin
Terdapat beberapa klasifikasi yang digunakan pada limfoma malignant . )ntuk limfoma
Hodgkin digunakan klasifikasi WHO, sedangkan untuk limfoma non- Hodgkin terdapat
beberapa klasifikasi yaitu Rappaport , Lukes and Colins, iel , International !ormulation dan
WHO. lasifikasi WHO membagi limfoma non- Hodgkin atas tipe sel-B dan sel-T. #i
merika "erikat yang terbanyak adalah Limfoma sel-B, sekitar 39 limfoma sel-T dan
sedikit tipe sel-Null.
Lebih dari 539 limfoma non- Hodgkin adalah ature B-#ell neoplasma. #i merika
utara dan =ropa limfoma sel-B merupakan Lim'oma !olli#ular . "edangkan di sia 43-539
adalah bentuk limfoma difus dan limfoma sel-T lebih sering dijumpai.
8
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
9/25
LH lebih bersifat lokal, berekspansi dekat, cenderung intra nodal, hanya di
mediastinum, dan jarang metastasis ke sumsum tulang. $a juga dapat terjadi metastasis
melalui darah. 0ika dibandingkan dengan NHL, NHL lebih bersifat tidak lokal, epansi jauh,
cenderung etranodal, berada di abdomen, dan sering metastasis ke sum-sum tulang. "ecara
staging, dan pengobatan, sama saja dengan NHL.
Tabel ;.. 0enis-jenis limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin berdasarkan klasifikasi H*.
9
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
10/25
10
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
11/25
;.;. Tabel lasifikasi Limfoma non Hodgkin Berdasarkan Rappaport , Lukes and Colins,
iel , International !ormulation
2.'. Patofisioloi
da empat kelompok gen yang menjadi sasaran kerusakan genetik pada sel-sel tubuh
manusia, termasuk sel-sel limfoid, yang dapat menginduksi terjadinya keganasan. +en-gen
tersebut adalah proto-onkogen, gen supresor tumor, gen yang mengatur apoptosis, gen yang
berperan dalam perbaikan #N.
11
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
12/25
%roto-onkogen merupakan gen seluler normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
diferensiasi, gen ini dapat bermutasi menjadi onkogen yang produknya dapat menyebabkan
transformasi neoplastik, sedangkan gen supresor tumor adalah gen yang dapat menekan
proliferasi sel &antionkogen(. Normalnya, kedua gen ini bekerja secara sinergis sehingga
proses terjadinya keganasan dapat dicegah. Namun, jika terjadi aktivasi proto-onkogen
menjadi onkogen serta terjadi inaktivasi gen supresor tumor, maka suatu sel akan terus
melakukan proliferasi tanpa henti.
+en lain yang berperan dalam terjadinya kanker yaitu gen yang mengatur apoptosis
dan gen yang mengatur perbaikan #N jika terjadi kerusakan. +en yang mengatur apoptosis
membuat suatu sel mengalami kematian yang terprogram, sehingga sel tidak dapat
melakukan fungsinya lagi termasuk fungsi regenerasi. 0ika gen ini mengalami inaktivasi,
maka sel-sel yang sudah tua dan seharusnya sudah mati menjadi tetap hidup dan tetap bisa
melaksanakan fungsi regenerasinya, sehingga proliferasi sel menjadi berlebihan. "elain itu,
gagalnya gen yang mengatur perbaikan #N dalam memperbaiki kerusakan #N akan
menginduksi terjadinya mutasi sel normal menjadi sel kanker.
12
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
13/25
+ambar 2. "kema %atofisiologi Terjadinya eganasan
2.(. )anifestasi Klinis dan Dianosis
Baik tanda maupun gejala limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel ;.2. Aanifestasi linis dari Limfoma
Limfoma Hod#in Limfoma Non*Hod#in
Anamnesis
• simtomatik limfadenopati
• +ejala sistemik &demam
intermitten, keringat malam,
BB turun(
• Nyeri dada, batuk, napas
pendek
• %ruritus
• Nyeri tulang atau nyeri
punggung
•simtomatik limfadenopati
•+ejala sistemik &demam
intermitten, keringat malam,
BB turun(
•Audah lelah
•+ejala obstruksi +$ tract dan
)rinary tract.
Peme$i#saan "isi#
• Teraba pembesaran limonodi
pada satu kelompok kelenjar
&cervi, ailla, inguinal(
• >incin aldeyer E kelenjar
mesenterik jarang terkena
• Hepatomegali E
"plenomegali
• "indrom 'ena >ava "uperior
• +ejala susunan saraf pusat
°enerasi serebral dan
neuropati(
• Aelibatkan banyak kelenjar
perifer
• >incin aldeyer dan kelenjar
mesenterik sering terkena
• Hepatomegali E
"plenomegali
• Aassa di abdomen dan testis
13
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
14/25
"elain tanda dan gejala di atas, stadium limfoma maligna secara klinis juga dapat
ditentukan berdasarkan klasifikasi nn rbor yang telah dimodifikasi >ost/ell
Tabel ;.7. lasifikasi Limfoma Aenurut nn rbor yang telah dimodifikasi oleh >ost/ell
Kete$li+atan,Penampa#an
Stadi-m
I anker mengenai regio kelenjar getah bening ata- organ ekstralimfatik &$=(
II anker mengenai lebih dari ; regio yang berdekatan ata- ; regio yang letaknya
berjauhan tapi masih dalam sisi diafragma yang sama &$$=(
III anker telah mengenai kelenjar getah bening pada ; sisi diafragma ditambah
dengan organ ekstralimfatik &$$$=( ata- limpa &$$$="(
I anker bersifat difus dan telah mengenai atau lebih organ ekstralimfatik
S-ffi/
A Tanpa gejala B
B Terdapat salah satu gejala di ba/ah ini<• %enurunan BB lebih dari 39 dalam kurun /aktu 8 bulan sebelum
diagnosis ditegakkan yang tidak diketahui penyebabnya
• #emam intermitten F 24G >
• Berkeringat di malam hari
0 Bulk$ tumor yang merupakan massa tunggal dengan diameter F 3 cm, atau ,
massa mediastinum dengan ukuran F :2 dari diameter transthoracal maimum
pada foto polos dada %
+ambar 7. %enentuan "tadium Limfoma berdasarkan lasifikasi nn rbor
#iagnosis limfoma Hodgkin maupun non-Hodgkin dapat ditegakkan melalui prosedur-
prosedur di ba/ah ini.
. namnesis lengkap yang mencakup pajanan, infeksi, demam, keringat malam, berat
badan turun lebih dari 3 9 dalam /aktu kurang dari 8 bulan.
;. %emeriksaan fisik dengan perhatian khusus pada sistem limfatik &kelenjar getah
bening, hati, dan lien dengan dokumentasi ukuran(, infiltrasi kulit atau infeksi.
14
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
15/25
2. Hitung sel darah rutin, pemeriksaan differensiasi sel darah putih, dan hitung
trombosit.
7. %emeriksaan kimia darah, mencakup tes faal hati dan ginjal, asam urat, laktat
dehidrogenase &L#H(, serta alkali fosfatase.
1. %embuatan radiogram dada untuk melihat adanya adenopati di hilus &pembesaran
kelenjar getah bening bronkus, efusi pleura, dan penebalan dinding dada.
8. >T scan atau A!$ dada, abdomen, dan pelvis.
6. +#an tulang jika ada nyeri tekan pada tulang.
4. +#an galium, dilakukan sebelum dan sesudah terapi, dapat menunjukkan area penyakit
atau penyakit residual pada mediastinum.
5. Biopsi dan aspirasi sumsum tulang pada limfoma stadium $$$ dan $'.
3. =valuasi sitogenetik dan sitometri aliran.
( namnesis )mum<
• %embesaran kelenjar getah bening &+B( atau organ
• Aalaise umum
• Berat badan menurun 39 dalam /aktu 2 bulan
• #emam tinggi 24G> selama minggu tanpa sebab
• eringat malam
• eluhan anemia &lemas, pusing, jantung berdebar(
• %enggunaan obat-obatan tertentu
husus<
• %enyakit autoimun &"L=, "jorgen, !heuma(
• elainan #arah
• %enyakit $nfeksi &Tooplasma, Aononukleosis, Tuberkulosis, Lues, dsb(
;( %emeriksaan ?isik
• %embesaran +B
• elainan:pembesaran organ
• %erformance status< =>*+ atau H*:karnofsky
2( %emeriksaan #iagnostik
. Biopsi
6. Biopsi +B dilakukan cukup pada kelenjar yang paling representatif, superfisial, dan
perifer. 0ika terdapat kelenjar superfisial:perifer yang paling representatif, maka tidak
perlu biopsi intraabdominal atau intratorakal. "pesimen kelenjar diperiksa<
a. !utin< Histopatologi< sesuai kriteria !=L-H*
b. husus< $munohistokimia
15
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
16/25
4. #iagnosis harus ditegakkan berdasarkan histopatologi dan tidak cukup hanya dengan
sitologi. %ada kondisi tertentu dimana +B sulit dibiopsi, maka kombinasi core biopsy
?NB bersama-sama dengan teknik lain &$H, ?lo/cytometri dan lain-lain( mungkin
mencukupi untuk diagnosis
5. Tidak diperlukan penentuan stadium dengan laparotomi
B. Laboratorium
. !utin
Hematologi<
• #arah %erifer Lengkap %L( < Hb, Ht, leukosit, trombosit, L=#, hitung jenis
• +ambaran #arah Tepi &+#T( < morfologi sel darah
•
nalisis urin < urin lengkapimia klinik<
• "+*T, "+%T, Bilirubin &total:direk:indirek(, L#H, protein total, albumin-globulin
• lkali fosfatase, asam urat, ureum, kreatinin
• +ula #arah "e/aktu
• =lektrolit< Na, , >l, >a, %
• H$', TB>, Hepatitis > &anti H>', HBsg(
;. husus
• +amma +T
• "erum %rotein =lektroforesis &"%=(
• $munoelektroforesa &$=%(
• Tes >oomb
• B; mikroglobulin
>. spirasi "umsum Tulang &BA%( dan biopsi sumsum tulang dari ; sisi spina illiaca dengan
hasil spesimen -; cm.
#. !adiologi
)ntuk pemeriksaan rutin:standard dilakukan pemeriksaan >T "can thorak:abdomen. Bila hal
ini tidak memungkinkan, evaluasi sekurang-kurangnya dapat dilakukan dengan thoraks foto
% dan Lateral dan )"+ seluruh abdomen.
=. onsultasi THT
Bila >incin aldeyer terkena dilakukan laringoskopi
16
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
17/25
?. >airan tubuh lain &>airan pleura, cairan asites, cairan liuor serebrospinal(
0ika dilakukan pungsi:aspirasi diperiksa sitologi dengan cara cytospin, disamping
pemeriksaan rutin lainnya.
+. $munofenotyping
Ainimal dilakukan pemeriksaan imunohitstokimia &$H( untuk ># ;3 dan akan lebih ideal
bila ditambahkan dengan pemeriksaan >#71, >#2 dan >#18 dengan format pelaporan
sesuai dengan kriteria H* &kuantitatif(.
H. onsultasi jantung
Aenggunakan echogardiogram untuk melihat fungsi jantung
spirasi jarum halus secara umum bukanlah merupakan teknik pemeriksaan utama
untuk mendiagnosa limfoma malignan. Histopatologi tetap merupakan standar baku pada
pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukan subtipe dari limfoma malignan tersebut.
"itologi biopsi aspirasi jarum halus sering digunakan pada diagnosa pendahuluan
limfadenopati untuk identifikasi penyebab kelainan tersebut seperti pada reaksi hiperplastik
limfoid, suspek infeksi, suspek limfoma maligna maupun metastase karsinoma.
2.. Penatala#saan
%enatalaksanaan limfoma maligna dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu<
a. %embedahan
Tata laksana dengan pembedahan atau operasi memiliki peranan yang terbatas dalam
pengobatan limfoma. )ntuk beberapa jenis limfoma, seperti limfoma gaster yang terbatas
pada bagian perut saja atau jika ada resiko perforasi, obstruksi, dan perdarahan masif,
pembedahan masih menjadi pilihan utama. Namun, sejauh ini pembedahan hanya dilakukan
untuk mendukung proses penegakan diagnosis melalui surgi#al biops$.
b. !adioterapi
!adioterapi memiliki peranan yang sangat penting dalam pengobatan limfoma, terutama
limfoma Hodgkin di mana penyebaran penyakit ini lebih sulit untuk diprediksi. Beberapa
jenis radioterapi yang tersedia telah banyak digunakan untuk mengobati limfoma Hodgkin
17
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
18/25
seperti radioimunoterapi dan radioisotope. !adioimunoterapi menggunakan antibodi
monoclonal seperti >#;3 dan >#;; untuk mela/an antigen spesifik dari limfoma secara
langsung, sedangkan radioisotope menggunakan $odine atau Ittrium untuk irradiasi sel-sel
tumor secara selektif. Teknik radiasi yang digunakan didasarkan pada stadium limfoma itu
sendiri, yaitu<
• )ntuk stadium $ dan $$ secara mantel radikal
• )ntuk stadium $$$ :B secara total nodal radioterapi
• )ntuk stadium $$$ B secara subtotal body irradiation
• )ntuk stadium $' secara total body irradiation
+ambar 7. Berbagai macam teknik radiasic. emoterapi
Aerupakan teknik pengobatan keganasan yang telah lama digunakan dan banyak obat-obatan
kemoterapi telah menunjukkan efeknya terhadap limfoma. "atu siklus dalma kemoterapi
sama dengan pengobatan selama 7 minggu.
%engobatan /al<
. A*%% regimen< setiap ;4 hari untuk 8 siklus atau lebih.
o Aechlorethamine< 8 mg:m;
, hari ke dan 4
o 'incristine &*ncovine(< ,7 mg:m; hari ke dan 4
o %rocarbaJine< 33 mg:m;, hari -7
o %rednisone< 73 mg:m;, hari -7, hanya pada siklus dan 7
;. B'# regimen< setiap ;4 hari untuk 8 siklus
o driamycin< ;1 mg:m;, hari ke dan 1
18
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
19/25
o Bleomycin< 3 mg:m;, hari ke dan 1
o 'inblastine< 8 mg:m;, hari ke dan 1
o #acarbaJine< 261 mg:m;, hari ke dan 1
2. "tanford ' regimen< selama ;-7 minggu pada akhir siklus
o 'inblastine< 8 mg:m;, minggu ke , 2, 1, 6, 5,
o #oorubicin< ;1 mg:m;, minggu ke , 2, 1, 5,
o 'incristine< ,7 mg:m;, minggu ke ;, 7, 8, 4, 3, ;
o Bleomycin< 1 units:m;, minggu ke ;, 7, 4, 3, ;
o Aechlorethamine< 8 mg:m;, minggu ke , 1, 5
o =toposide< 83 mg:m; dua kali sehari, minggu ke 2, 6,
o %rednisone< 73 mg:m;, setiap hari, pada minggu ke -3, tapering of pada
minggu ke ,;
7. B=>*%% regimen< setiap 2 minggu untuk 4 siklus
o Bleomycin< 3 mg:m;, hari ke- 4
o =toposide< ;33 mg:m;, hari ke -2
o #oorubicin &driamycine(< 21 mg:m;, hari ke-
o >yclophosphamide< ;13 mg:m;, hari ke-
o 'incristine &*ncovine(< ,7 mg:m;, hari ke-4
o %rocarbaJine< 33 mg:m;, hari ke -6
o %rednisone< 73 mg:m;, hari ke -7
19
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
20/25
0ika pengobatan a/al gagal atau penyakit relaps<
. $>= regimen
a. $fosfamide< 1 g:m;
, hari ke-;
b. Aesna< 1 g:m;, hari ke-;
c. >arboplatin< )> 1, hari ke-;
d. =toposide< 33 mg:m;, hari ke -2
;. #H% regimen
a. >isplatin< 33 mg:m;, hari pertama
b. >ytarabine< ; g:m;, ; kali sehari pada hari ke-;
c. #eamethasone< 73 mg, hari ke -7
2. =%*>H regimen K %ada kombinasi ini, etoposide, vincristine, dan doorubicin
diberikan secara bersamaan selama 58 jam $' secara berkesinambungan.
a. =toposide< 13 mg:m;, hari ke -7
b. 'incristine< 3.7 mg:m;, hari ke -7
c. #oorubicin< 3 mg:m;, hari ke -7
d. >yclophosphamide< 613 mg:m;, hari ke- 1
e. %rednisone< 83 mg:m;, hari ke -8
d. $munoterapi
Bahan yang digunakan dalam terapi ini adalah $nterferon-, di mana interferon- berperan
untuk menstimulasi sistem imun yang menurun akibat pemberian kemoterapi.
e. Transplantasi sumsum tulang
20
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
21/25
Transplantasi sumsum tulang merupakan terapi pilihan apabila limfoma tidak membaik
dengan pengobatan konvensional atau jika pasien mengalami pajanan ulang &relaps(. da dua
cara dalam melakukan transplantasi sumsum tulang, yaitu secara alogenik dan secara
autologus. Transplantasi secara alogenik membutuhkan donor sumsum yang sesuai dengan
sumsum penderita. #onor tersebut bisa berasal dari saudara kembar, saudara kandung, atau
siapapun asalkan sumsum tulangnya sesuai dengan sumsum tulang penderita. "edangkan
transplantasi secara autologus, donor sumsum tulang berasal dari sumsum tulang penderita
yang masih bagus diambil kemudian dibersihkan dan dibekukan untuk selanjutnya
ditanamkan kembali dalam tubuh penderita agar dapat menggantikan sumsum tulang yang
telah rusak.
. LNH
%engobatan inti LNH saat ini meliputi kemoterapi, terapi antibodi monoklonal, radiasi, terapi
biologik dan cangkok sum-sum tulang. %enentuan jenis terapi yang diambil amat bergantung
kondisi individual pasien dan bergantung pada 2 faktor utama <
. "tadium
;. )kuran
2. #erajat keganasan
Limfoma gresif &intermediate:derajat keganasan tinggi( cepat tumbuh dan menyebar dalam
tubuh dan bila dibiarkan tanpa pengobatan dapat mematikan dalam 8 bulan. ngka harapan
hidup rata-rata berkisar 1 tahun dengan sekitar 23-739 sembuh. %asien yang terdiagnosis dini
dan langsung diobati lebih mungkin meraih remisi sempurna dan jarang mengalami
kekambuhan. arena ada potensi kesembuhan, maka biasanya pengobatan lebih agresif.
"tandar terapi dahulu meliputi kemoterapi standar >H*% dan:atau kemoterapi dosis tinggi
dan cangkok sum-sum. Tetapi terapi tersebut dianggap masih memiliki tingkat
kekambuhannya 2,1 9 sampai 18,4 9 dimana >omplete !esponse dan survival rate yang
rendah. %ada saat ini sebagai first line treatment digunakan rituimab yang dikombinasi
dengan >H*%. !ituimab &suatu monoklonal antibodi: antibodi anti >#;3( yang bisa
mengatasi kasus-kasus relaps LNH terhadap agen kemoterapi. "ehingga baru-baru ini,
penggunaan rituimab plus kemoterapi standar telah direkomendasikan oleh para peneliti
21
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
22/25
=ropa yang mengobati NHL agresif berdasarkan uji klinisi yang menunjukkan perpanjangan
harapan hidup pasien ketika diobati dengan !ituimab ditambah >H*% dibandingkan hanya
>H*%.
B. LH
#i dalam pengobatan Limfoma Hodgkin langkah pertama yang harus dilakukan adalah
penentuan stadium penyakit.
• #ipastikan dengan biopsi eksisi kelenjar getah bening.
• namnesis dan pemeriksaan fisik
• =valuasi laboratorium< pemeriksaan darah lengkap, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal,
urinalisis.
• !ontgen foto toraks, >Tscan toraks, abdomen, dan pelvis.
• Biopsi sumsum tulang
• Laparotomi dengan splenektomi untuk menentukan stadium
"etelah dilakukan penentuan stadium barulah dilakukan pengobatan sesuai dengan stadium
yang ada. "tadium $ dan $$< dapat dilakukan radiasi, stadium $$$ dan $'< kemoterapi &seperti<
CB'#D K doksorubisin Mdriamisin, bleomisin, vinblastin.dan dakarbaJin(.
2.. Kompli#asi
da dua jenis komplikasi yang dapat terjadi pada penderita limfoma maligna, yaitu
komplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dan komplikasi karena penggunaan
kemoterapi. omplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dapat berupa pansitopenia,
perdarahan, infeksi, kelainan pada jantung, kelainan pada paru-paru, sindrom vena cava
superior, kompresi pada spinal cord, kelainan neurologis, obstruksi hingga perdarahan pada
traktus gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika penyakit sudah memasuki tahap leukemia.
"edangkan komplikasi akibat penggunaan kemoterapi dapat berupa pansitopenia, mual dan
22
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
23/25
muntah, infeksi, kelelahan, neuropati, dehidrasi setelah diare atau muntah, toksisitas jantung
akibat penggunaan doksorubisin, kanker sekunder, dan sindrom lisis tumor.
2.1. P$onosis
Aenurut T%e International ,rognosti# +#ore, prognosis limfoma Hodgkin ditentukan oleh
beberapa faktor di ba/ah ini, antara lain<
• "erum albumin O 7 g:dL
• Hemoglobin O 3.1 g:dL
• 0enis kelamin laki-laki
• "tadium $'
• )sia 71 tahun ke atas
• 0umlah sel darah putih F 1,333:mm2
• 0umlah limfosit O 833:mm2 atau O 49 dari total jumlah sel darah putih
0ika pasien memiliki 3- faktor di atas maka harapan hidupnya mencapai 539, sedangkan
pasien dengan 7 atau lebih faktor-faktor di atas angka harapan hidupnya hanya 159.
"edangkan untuk limfoma non-Hodgkin, faktor yang mempengaruhi prognosisnya
antara lain<
• usia &F83 tahun(
• nn rbor stage &$$$-$'(
• hemoglobin &O; g:dL(
• jumlah area limfonodi yang terkena &F7( and
• serum L#H &meningkat(
yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok resiko, yaitu resiko rendah &memiliki
3- faktor di atas(, resiko menengah &memiliki ; faktor di atas(, dan resiko buruk &memiliki 2
atau lebih faktor di atas(.
23
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
24/25
BAB III
KESI)PULAN
Limfoma maligna adalah kelompok neoplasma maligna:ganas yang muncul dalam
kelenjar limfe atau jaringan limfoid ekstranodal yang ditandai dengan proliferasi atau
akumulasi sel-sel asli jaringan limfoid &limfosit, histiosit dengan pra-sel dan derivatnya(.
da dua jenis penyakit yang termasuk limfoma malignum yaitu penyakit Hodgkin
&%H( dan limfoma non Hodgkin &LNH(. eduanya memiliki gejala yang mirip. %erbedaannya
dibedakan berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi dimana pada %H ditemukan sel !eed
"ternberg, dan sifat LNH lebih agresif.
24
8/17/2019 Bedah- Referat Tumor Ganas KGB
25/25
DA"TA% PUSTAKA
1. Price, S.A dan Wilson, L.M. 2005. “Pato!"siolo#"$ %linical %once!ts
o& 'isease Processes, Si(t )dition*. Ali +aasa Pendit, artanto,
W-lansari dan Maanani. Patofsiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit Edisi 6. a/arta$ )%2. e/sodi!-tro, A. dan raan, %. 2006. “Li&oa onod#/in*.
'is-ntin# ole S-do"o, Set"oadi, Ali, Siadi+rata, dan Setiati. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. ilid . a/arta$ alai Pener+it a/-ltas
edo/teran :ni;ersitas ndonesia.3. -ar, A++as, dan a-sto. 2005. Phatologic Basis o Diseases th
Edition. Piladel!ia$ )lse;ier < Sa-nders4. =in>aara, S. 2010. !ymphoma" #on-$odgkin.
tt!$??eedicine.edsca!e.co?article?203399o;er;ie.5. ertold, '. dan ielini, M. 2004. @reatent o& Mali#nant
L"!oa. %&iss 'ed (kly 134B $ 472480.
6. tt!$??eedicine.edsca!e.co?article?201886o;er;ie.7. tt!$??.ealtline.co?#alecontent?ali#nantl"!oa?.8. http
Recommended