bahan kuliah 2

Preview:

Citation preview

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

INDIKATOR PEMBANGUNAN

Bandar Lampung, 30 September 2011

1.Pendahuluan2.Perlunya Indikator

Pembangunan3.Indikator Moneter4.Indikator Non-Moneter

OUTLINE PAPARAN

Pendahuluan• Penggunaan indikator dan variabel pembangunan bisa

berbeda untuk setiap Negara. Di negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan

dan pembangunan seputar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan perdesaan, dan harga makanan pokok yang rendah.

Di negara-negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada faktor-faktor sekunder dan tersier (Tikson, 2005) eg : UHH, rata-rata usia sekolah, mortalitas, political rights, civil liberties, economic freedom (Van den Berg, 2001).

Sejumlah indikator ekonomi yang digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomian, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indikator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI).

Sebagai tolok ukur keberhasilan

pembangunan

Manfaat Indikator Pembangunan

INDIKATOR MONETER

1.Pendapatan Per Kapita2.Kesejahteran Ekonomi Bersih (Net

Economic Welfare) 3.Perubahan struktur ekonomi4.ICOR

INDIKATOR MONETER1. Pendapatan Per Kapita

Dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.

Metode:Tahunan: sederhana dan praktis Rumus: gPDRBt=(PDRBt –PDRBt-1)* 100%

PDRBt-1

Rata-rata Tahunan: Rumus: rPDRB=gPDRBt+gPDRBt+1+gPDRBt+2+...

+gPDRBt+n

n

• Compounding factor: Rumus: tn = t0 (1+r) n-1

r= laju pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun

n= jumlah tahuntn= tahun terakhir periodet0= tahun awal periode

Kelemahan ukuran pendapatan per kapita

• Tingkat kesejahteraan seseorang sulit diukur dan subjektif sifatnya

• Dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek distribusi pendapatan

• Tidak dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang lain eg. Pengangguran

• tidak mengukur perubahan sikap dan kebiasaan sosial yang dapat menghambat kemajuan ekonomi.

• Pendapatan per kapita nasional sangat ditentukan oleh pendapatan nasional dan jumlah penduduk nasional.

• Pendapatan nasional (national income) adalah produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam suatu perekonomian yang dinyatakan dalam satu tahun tertentu (Samuelson, 1985), diukur menggunakan 3 pendekatan :

1. Pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dari nilai tambah produksi yang diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang ada di suatu negara tanpa membedakan kepemilikan faktor produksi tersebut asing atau warga negara sendiri. Akumulasi ini disebut dengan gross domestic product (GDP) yang merupakan penjumlahan dari setiap sektor primer, sekunder dan tersier. Pendapatan nasional yang sudah dikurangi dengan pendapatan orang asing disebut gross national product (GNP);

2.Pendekatan pengeluaran, merupakan akumulasi dari pengeluaran atas seluruh jasa dan arus barang akhir, sehingga pendapatan nasional (Y) merupakan penjumlahan dari nilai pengeluaran rumah tangga (C), pengeluaraan perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan selisih ekspor-import (X-M). (Y = C+I+G+(X-M) hasilnya disebut GNP;

3.Pendekatan penerimaan, merupakan penjumlahan pendapatan pemilik dari faktor-faktor produksi yang digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk gaji, rente, interest dan profit (NI = w+r+i+p).

• Konsep GNP di atas belum mengukur besarnya perekonomian tersembunyi (F.Denilson, 1982; Edward Feige dan Peter Gutman, 1970) bahkan saat ini sektor informal sangat membengkak (Samuelson, 1985) bahkan mengorbankan kualitas hidup dan kualitas lingkungan.

• Samuelson menyatakan penggunaan GNP sebagai tolok ukur prestasi ekonomi suatu negara memiliki kelemahan, diantaranya :1.GNP mencakup banyak elemen yang memberikan

sumbangan yang tidak jelas pada kesejahteraan perorangan

2.Elemen pokok dari kesejahteraan justru terabaikan

• Lahirlah konsep kesejahteraan ekonomi netto (net economic welfare)• Diperkenalkan William Nordhaus dan

James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dengan dua cara :

• Koreksi Positip : memperhatikan waktu senggang/luang (leisure time) dan perekonomian sektor informal. • Koreksi Negatif : memperhitungkan

kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan/eksternalitas

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

• STRUKTUR KONSUMSI• Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin berkurang

persentase pendapatan yang digunakan untuk makanan Hukum Engels

• Porsi pengeluaran konsumsi untuk golongan berpendapatan rendah lebih tinggi dibanding golongan berpendapatan tinggi

• Konsumsi pemerintah cenderung meningkat karena basis pajak meningkat

• Indikator:• Rasio pengeluaran konsumsi bahan makanan terhadap

total pengeluaran/pendapatan• Rasio antara konsumsi swasta terhadap PDRB• Konsumsi pemerintah terhadap PDRB

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

STRUKTUR PRODUKSI• Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin kecil

sumbangan (share) sektor pertanian terhadap PDRB.• Perkembangan teknologi cenderung menghemat

penggunaan bahan baku dan juga cenderung menggantikan hasil alam dengan produk-produk sintetis

• Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin meningkat modal per tenaga kerja sehingga keuntungan komparatif beralih ke sektor lain dengan produktivitas tinggi.

ANALISIS ICOR

Diperkenalkan oleh Harrod-Domar untuk menjelaskan hubungan antara peningkatan stok kapital dan kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output.

• Semakin tinggi peningkatan stok kapital (K) semakin tinggi pula output (QP) yang dapat dihasilkan.K/QP=1/h K-kapital (investasi), QP=outputh=koefisien output-capital ratio1/h=koefisien capital-output rasio (COR)

ANALISIS ICOR

Pemakaian konsep ICOR kemudian mengalami modifikasi menjadi Incremental Capital-Output Ratio (ICOR). ICOR = I/PDRB x 100%

gPDB (%) • ICOR = kenaikan pertumbuhan ekonomi relatif akibat

adanya investasi• I/PDRB x 100%= persentase investasi terhadap PDRB• gPDRB = laju pertumbuhan ekonomi (PDRB)• Contoh: Investasi bruto (pembentukan modal bruto)

terhadap PDRB sebesar 23,92%. Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6%, maka ICOR dapat dihitung:ICOR = 23,92%/5,6% = 4,27

• Angka ICOR ini dianggap memiliki produktivitas yang baik antara 3-4. Semakin tinggi ICOR memberikan indikasi adanya efisiensi investasi.

INDIKATOR NON MONETER

A. Diperkenalkan oleh Backerman, dibedakan 3 kelompok : 1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan

masyarakat di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Gilbert dan Kravis.

2. Membuat penyesuaian pendapatan masyarakat dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.

3. Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tidak bersifat moneter (non monetary indicators).

• Dikarenakan keterbatasan ketersediaan data di negara sedang berkembang, Beckerman memberikan cara untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di berbagai negara, yaitu dengan Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators) dimana tingkat kesejahteraan dari setiap negara ditentukan berdasarkan kepada tingkat konsumsi atau jumlah persediaan beberapa jenis barang tertentu, meliputi :

• Jumlah konsumsi baja pertahun/kg• Jumlah konsumsi semen pertahun x 10

(ton)• Jumlah surat dalam negeri pertahun• Jumlah stock pesawat radio (x 10)• Jumlah telepon (x 10)• Jumlah persediaan berbagai jenis

kendaraan• Jumlah konsumsi daging pertahun/kg

B. United Nations Research Institute for Social Development (UNRISD) menciptakan indeks taraf pembangunan di negara-negara maju dan sedang berkembang berdasarkan 18 jenis data berikut :

• Tingkat harapan hidup (life expectancy)• Konsumsi protein hewani per kapita• % anak-anak yang belajar di SD dan menengah• % anak-anak yang belajar di sekolah kejuruan• Jumlah surat kabar• Jumlah telepon

• Jumlah radio• Jumlah penduduk di kota-kota yang mempunyai 20.000 penduduk atau

lebih• % laki-laki dewasa di sektor pertanian• % tenaga kerja yang bekerja di sektor listrik, gas, air, kesehatan,

pengangkutan pergudangan dan komunikasi.• % tenaga kerja (dari keseluruhan tenaga kerja yang mempunyai

pekerjaan) yang memperoleh gaji• % PDB yang berasal dari industri-industri pengolahan (manufacturing)• Konsumsi energi per kapita• Konsumsi listri per kapita• Konsumsi baja per kapita• Nilai per kapita perdagangan luar negeri• Produk pertanian rata-rata dari pekerja laki-laki di sektor pertanian• Pendapatan per kapita PNB

C. Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia • Morris D (Physical Quality of Life Index (PQLI) = Indeks

Kualitas Hidup (IKH)), gabungan tiga faktor : tingkat harapan hidup, angka kematian dan tingkat melek huruf.

• Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan indeks pembangunan manusia (Human Development Index = HDI) : (1) Tingkat harapan hidup (2) Tingkat melek huruf masyarakat dan (3) Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat berdasarkan daya beli masing-masing negara. Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indkes pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya.

Indikator Campuran BPS

Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) 1. Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf &

tingkat partisipasi pendidikan 2. Kesehatan : rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan 3. Perumahan : sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu

rumah 4. Angkatan kerja : partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja,

sumber penghasilan utama, status pekerjaan

Indikator Campuran BPS

5. Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi

6. Ekonomi : tingkat konsumsi perkapita 7. Kriminalitas : jumlah pencurian pertahun, jumlah

pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun. 8. Perjalanan wisata : frekuensi perjalanan wisata

pertahun 9. Akses di media massa : jumlah surat kabar, jumlah

radio dan jumlah televisi