Bahan kimia mudah terbakar

Preview:

Citation preview

BAHAN KIMIA MUDAH TERBAKAR

Oleh : Rantau Indramawan/12307144028

Kimia swadana 2012

Pengertian ApiNyala api yang tampak pada hakekatnya

adalah masa zat yang sedang berpijar

yang dihasilkan didalam proses kimia

oksidasi yang berlansung secara cepat dan

disertai pelepasan energi/panas.

Pengetahuan !!!mengapa api selalu menguncup ke atas?

Hal ini tak lain dikarenakan oleh udara panas yang selalu mengarah ke atas. Udara panas naik inilah yang menarik nyala api ke atas.

LEDAKAN

Apabila reaksi kimia ini berjalan begitu tiba- tiba/sangat mendadak dan di ruangan tertutup hal ini akan berakibat terjadinya ledakan.

Terjadinya apiApi atau pembakaran dapat terjadi karena

adanya pertemuan unsur-unsur dalam perbandingan yang baik yaitu

Bahan bakar.Oksigen/zat pembakar.Panas/sumber nyala yang cukup.

Padamnya apiApi akan padam apabila :Semua bahan telah habis terbakar.Konsentrasi oksigen tidak cukup untuk

berlansungnya pembakaran.Temperatur material berada di bawah suhu

penyalaan.Reaksi berantai terputus.

kebakaran ?Kebakaran adalah terjadinya api yang tidak

dikehendaki.Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi

eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan.

Sifat-sifat KebakaranTerjadinya secara tidak terduga.Tidak akan padam apabila tidak dipadamkan.Kebakaran akan padam dengan sendirinya

apabila konsentrasi keseimbangan hubungan 3 unsur segitiga api tidak terpenuhi lagi.

Bahan kimia mudah terbakar ?

Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan

kebakaran

BAHAN MUDAH TERBAKAR DIKLASSIFIKASIKAN

ZAT PADAT MUDAH TERBAKAR ZAT CAIR MUDAH TERBAKAR GAS MUDAH TERBAKAR

ZAT PADAT MUDAH TERBAKAR

Pada umumnya zat padat lebih sukar terbakar daripada dalam benTuk cair. Meski demikian zat padat berbentuk serbuk halus sangat mudah terbakar.

Zat padat mudah terbakar dalam industri adalah belerang(sulfur), fosfor, kertas/rayon, hidrida logam, dan kapas.

ZAT CAIR MUDAH TERBAKAR

Kelompok ini adalah yang paling banyak ditemui dala industri yang dikenal sebagai pelarut organik. Contohnya adalh eter, alkohol, aseton, benzena, heksan, dan lain-lain.

Pelarut-pelarut tersebut pada suhu kamar menghasilkan uap yang dalam perbandingan tertentu dapat terbakar oleh adanya api terbuka atau loncatan listrik

GAS MUDAH TERBAKAR

Gas-gass tersebut amat cepat terbakar sehingga sering menimbulkan ledakan

Gas mudah terbakar dalam industri misalnya adalah gas alam, hidrogen, asetilen, etilen, oksida.

Sifat fisika dan sifat kimia

SIFAT  FISIK

Padatan mudah terbakar

Pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760 mmHg) menunjukkan  titik nyala

kurang dari 40oC

zat  Cairan mudah terbakar

Cairan mudah terbakarTitik nyala: 21-55oC pada tekanan 1 atm Cairan sangat mudah terbakar Titik nyala: <21oC , dan titik didih >20 oC pada

tekanan 1 atm

Gas mudah terbakar

Titik didih: <20oC pada tekanan 1 atm

SIFAT KIMIA1) Zat  Padat  Mudah  Terbakar a. Peka terhadap peledakan (akan meledak jika

direaksikan dengan air).b. Bahan reaktif termal yang tidak stabil dan dapat

mengalami dekomposisi sangat eksotermik (panas-berkembang) bahkan tanpa partisipasi oksigen (udara). 

c. Padatan yang siap terbakar, contohnya padatan yang menyebabkan kebakaran melalui gesekan, misalnya korek api. Bahan piroforik, yaitu bahan yang dapat terbakar tanpa sumber api luar selama lima menit setelah melakukan kontak dengan air.

2)    Zat  Cair  Mudah  Terbakar

Mudah menguap atau volatik.Uap cairan dapat terbakar (menimbulkan api) dalam kondisi normal.Uap cairan lebih mudah menimbulkan api  atau ledakan jika

dibandingkan dengan cairannya.Kecepatan penguapan bervariasi dari satu cairan ke cairan lainnya

sebanding dengan naiknya suhu.Uap dari cairan yang mudah terbakar tidak dapat dilihat sehingga

sulit untuk mendeteksinya kecuali digunakan indikator gas yang mudah terbakar.

Sebagian besar uap lebih berat daripada udara sehingga cenderung ada di permukaan lantai.

Bahan yang dapat terbakar sendiri, yaitu bahan yang dapat menunjukkan pembakaran spontan atau pemanasan sendiri pada temperatur 200°C dalam 24 jam masa uji (disebut pembakaran spontan).

3)    Gas  Mudah  Terbakar

Tidak berwarna.Tidak berasa.Tidak berbau. (TAPI  ada gas yang memiliki

bau yang mencolok, yaitu Asetilen.)

  REAKSI  KIMIA

Bereaksi dengan oksigen, disertai dengan produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api, misalnya :

CH4 + 2O2 ---> CO2 + 2 H2O + panas

CH2S + 6F2 ---> CF4 + 2HF + SF6 + panas

2H2 + O2 ---> 2H2O + panas (digunakan dalam mesin roket) 

(Padat, cair, gas)mudah terbakar

KEGUNAAN

1)    Zat  Padat  Mudah  Terbakar 

a. Belerang (sulfur) : untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.

b. Fosfor : digunakan pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar.

c. Hidrida logam : untuk pereduksi, baik untuk pereduksi senyawa anorganik maupun senyawa organik.

d. Logam alumunium : sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan

e. Logam magnesium : digunakan di fotografi, memproduksi grafit dalam cast iron, dan sebagai bahan tambahan conventional propellants.

f. Logam zinc (seng) : membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain (contoh : kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium).

g. Logam K (Kalium) : digunakan dalam sel foto listrik.h. Logam Na (Natrium) : digunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair.

2)    Zat  Cair  Mudah  Terbakara. Eter : Sebagai pelarut dan obat bius (anestesi)

pada operasi.b. Benzena : sebagai pelarut dan sebagai bahan

baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan benzena.

c. Aseton : sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat non polar dan kurang polar. Digunakan juga untuk membersihkan pewarna kuku (kuteks).

d. Spiritus / metanol : sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya (40% metanol diubah menjadi formaldehyde, lalu dijadikan produk seperti plastik, plywood, cat, dan tekstil) .

Ester : sebagai essens (penambah aroma) pada makanan. Karbon disulfida : bahan baku atau bahan kimia yang

dibutuhkan dalam pembuatan rayon, tekstil, selofan, karbon tetra klorida, aselerator, vulkanisasi karet, bahan aktif, fungisida, viskos, produksi cat mobil, serta bahan aditif dalam produksi ban mobil.

Asetaldehid : zat antara dalam produksi asam asetat, beberapa ester, dan zat-zat kimia lainnya.

Asam asetat : Pengatur keasaman pada industri makanan, digunakan dalam produksi polimer, bahan baku Vinil asetat, Selulosa asetat, Asetat Anhidrit, Ester Asetat, dan Garam Asetat.

Petroleum eter : digunakan sebagai pelarut dalam industri.

3)    Gas  Mudah  Terbakara. Gas Alam : sebagai bahan bakar.b. Asetilen : pemotongan besi, pengelasan dan juga untuk

mempercepat matangnya buah-buahan.c. Hidrogen : mengikat nitrogen dengan unsur lain dalam

proses Haber (memproduksi amonia) dan untuk proses hidrogenasi lemak dan minyak, bahan bakar roket, memproduksi asam hidroklorida, mereduksi bijih-bijih besi dan sebagai gas pengisi balon.

d. Etilen Oksida : sebagai bahan pensteril.e. Metana : sebagai bahan bakar.f. Karbon monoksida : digunakan pada proses pemurnian

nikel. g. Butana : sebagai bahan bakar.

CARA  MENGGUNAKAN

1) Bahan tidak boleh dipanaskan langsung. Gunakan penangas uap atau penangas air.

2) Di laboratorium, sediakan dalam jumlah yang minimum. Pelarut yang tidak digunakan lagi dikembalikan ke botol pelarut.

3) Sediakan alat pemadam kebakaran. Bila terjadi kebakaran dengan api kecil gunakan kain basal atau pasir, tapi bila api besar gunakan alat pemadam.

4) Jangan membuang cairan yang mudah terbakar ke dalam bak cuci.5) Pada saat memanaskan jangan mengisi gelas kimia dengan cairan mudah

terbakar melebihi ½ kapasitasnya. Gunakan batu didih guna menghindarkan ledakan/letupan.

6) Botol penyimpanan bahan mudah terbakar jangan diisi sampai penuh, sediakan 1/8 isinya untuk udara. Gunakan botol yang tidak mudah terbakar dan jauhkan dan sumber perapian.

7) Kontrol semua bahan secara periodik.8) Menggunakan pelindung diri.9) Memasang detektor kebocoran gas.10) Cairan yang mudah terbakar hanya boleh dikeluarkan dengan bantuan gas inert

CARA

MENYIMPAN !!

1. Bahan padat mudah terbakar disimpan di tempat sejuk, dijauhkan dari sumber panas, bahan lembab dan air, bahan pengoksidasi atau asam.

2. Jangan menyimpan cairan mudah terbakar dekat dengan bahan pengoksidasi atau bahan korosif3. Tempat penyimpanan harus cukup sejuk, dengan tujuan mencegah nyala jika uapnya tercampur udara.4. Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari sumber panas dan terhindar dari bahaya kebakaran.5. Bahan padat mudah terbakar disimpan di tempat sejuk, dijauhkan dari sumber panas, bahan lembab

dan air, bahan pengoksidasi atau asam.6. Jangan menyimpan cairan mudah terbakar dekat dengan bahan pengoksidasi atau bahan korosif.7. Tempat penyimpanan harus cukup sejuk, dengan tujuan mencegah nyala jika uapnya tercampur udara.8. Daerah penyimpanan harus terletak jauh dari sumber panas dan terhindar dari bahaya kebakaran.9. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yang mudah menjadi panas

dengan sendirinya, atau bahan yang bereaksi dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas.

10. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api dan mudah dijangkau.11. Menyingkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan.12. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde serta dilengkapi alat deteksi asap atau api

otomatis dan diperiksa secara periodik.13. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok.14. Fosfor kuning akan terbakar bila berhubungan dengan udara. Simpan dalam air dan kontrol selalu

permukaan airnya karena permukaan air akan menurun akibat penguapan.15. Logam K dan Na akan terbakar jika kontak dengan air, simpan didalam minyak paraffin.

EFEK1.Kebakaran

2.Ledakan3.Keracunan Gas

CARA MENGATASI !

1. Menghilangkan bahan yang dapat terbakar.2. Membuang panas.3. Mencegah masuknya oksigen ke dalam bahan yang terbakar.4. Jika apinya kecil, maka lakukan pemadaman dengan Alat Pemadam Api Ringan

(APAR).5. Mematikan sumber listrik.6. Melokalisasi api agar tidak merembet. 7. Menghubungi PBK (Pertolongan Bahaya Kebakaran) jika api membesar.8. Bersikap tenang dalam menangani kebakaran, dan jangan mengambil tidakan

yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.9. Membawa korban keracunan gas ke tempat terbuka, dan segera dibawa ke

rumah sakit.10. Bila terjadi kebakaran logam Alumunium, Magnesium, dan Zink (seng) dalam

keadaan murni, jangan gunakan pemadam berisi air tetapi gunakanlah serbuk pemadam.

simbolF+ = sangat mudah terbakar

F = mudah terbakar

GambarBelerang / Sulfur (S)   Fosfor Kuning (P4)

GambarAluminium Magnesium

Sumber

Fauzi, Amad. 2012.Bahan mudah terbakar dan meledak. http://qhsecorner.blogspot.com/2012/11/bahaya-bahan-mudah-terbakar-meledak. (01 Maret 2013)

Himaki.2011.Bahan kimia mudah terbakar.E-Magz | Majalah Online HIMAKI. http://jukrihimaki.blogspot.com/2011/04/bahan-kimia-mudah-terbakar. (28 februari 2013)

Kahfi, Muhammad.2012. Bahan kimia berbahaya http://kahfiteplan.blogspot.com/2012/04/bahan-kimia-berbahaya (26 Februari 2013)

Padmaningrum, regina tutik dan susila kristianingrum.2007. Manajemen laboratorium. UNY. Yogyakarta

Sumardjo, Damin. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.EGC

http://id.wikipedia.org/wiki/Api

Recommended