View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan teknik korelasional. Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot
tungkai dengan kemampuan lay up shoot pada permainan bola basket.
3.2 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini di laksanakan di Lapangan basket Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan (FIKK) Universitas Negeri Gorontalo.
Penelitian dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Desember tahun 2012.
3.2.2 Waktu Penelitian
Berkaitan dengan waktu penelitian maka waktu yang diperlukan dalam
melakukan penelitian ini
3.3 Desain Penelitian
Keterangan:
X : yaitu Variabel bebas adalah power otot tungkai
YX
Y : yaitu Variabel terikat adalah lay up shoot
3.4 Definisi Operasional dan Variabel Penilitian
a. Variabel bebas (variabel X) adalah: Power otot tungkai yang di maksud
dalam penilitian ini adalah kemampuan mahasiswa untuk melakukan vertical
jump atau loncat tegak
b. Variabel terikat(variabel Y) adalah: Lay up shoot yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kemampuan melakukan lay up shoot pada permainan
bola basket.
3.5 Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi pada dasarnya adalah sekumpulan objek penelitian, Furqon
(2008:146): Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda
benda alam lain. Adapun populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa yang
berjumlah 150 orang (putra)
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari satuan populasi, Furqon (2008:146.) sampling
adalah proses pemilihan suatu pengamatan (element) dalam jumlah yang
cukup sebagai sampel dari populasi, sehingga dengan mempelajari sampel, maka
kesimpulan-kesimpulan tentang sampel diharapkan menjadi kesimpulan-
kesimpulan mengenai populasi.
Selanjutnya Arikunto (2006:107) menegaskan bahwa "sampel adalah
sebagian wakil populasi yang hendak di teliti". Dalam penelitian ini sampel yang
digunakan adalah mahasiswa yang berjumlah 20 mahasiswa. Adapun teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara mengambil secara
acak dari jumlah populasi yang ada. Jadi metode pengambilan sampel adalah
random sampling.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang benar dan akurat dalam penelitian ini,
penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi arikunto (2006:136), Instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang di gunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan
sistematis sehingga mudah di olah.
Instrument dalam penelitian ini adalah: Tes Lay up shot dan Vertical jump
(Loncat tegak).
Tes Lay Up Shot
Tembakan Lay Up dapat dilakukan dari sisi kanan/kiri basket. Catatan
penting dalam tembakan ini adalah pemain yang melakukan Lay Up dari sisi
kanan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya. Tolakan kaki pun harus
berlawanan, jika tolakan dengan kaki kiri maka tembakan oleh tangan kanan atau
sebaliknya.
Cara melakukannya.
(1)Sikap Awal
Pemain bergerak menangkap bola sambil melayang dan melompat
kedepan.
Tangkapan dilakukan dengan tangkapan dua tangan.
(2) Pelaksanaan
Begitu mendatar lakukan satu langkah pendek ke depan, kemudian
menolak ke atas sambil mengangkat bola dari depan ke atas. Pandangan
jangan sampai tertutup bola.
Setelah mencapai titik lompatan tertinggi, tembaklah bola ke basket
dengan satu tangan dibantu dengan lecutan dari pergelangan tangan.
Lalu mendarat di bawah ring basket dengan kedua kaki mengeper.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan tembakan
Lay Up adalah sebagai berikut :
a) Langkah pertama terlalu tinggi.
b) Menerima bola tidak dengan sikap melayang.
c) Pada saa melepaskan ola tidak dengan menggunakan kekuatan yang besar.
Ini dsebabkan karena pada waktu melepaskan bola tidak saat berenti di
udara/ lengan tidak diluruskan, sehingga memungkinkan timbulnya
pantulan yang berlebihan.
d) Pada saat-saat melayang kaki tidak lemas bergantungan, tetapi aktif
digerakkan
e) Test pada saat melakukan lay up di lakukan sebanyak 3x.
Adapun peralatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:
bola basket
lapangan bola basket
papan dan ring basket
sumpritan
Sumber: http://bukucatatanadi.blogspot.com/2011/05/bola-basket.html
Tes Loncat Tegak (Vertical Jump)
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif
b. Alat dan Fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang
pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol
(0) pada papan tes adalah 150 c
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus papan tulis
4) Alat tulis
c. Petugas Tes
Pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan Tes
1) Sikap permulaan
a) Terlebih dulu ujung jari
magnesium karbonat
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada
sisi kanan / kiri
ke atas, telapak tangan
meninggalkan bekas jari.
Gambar 1. Sikap Posisi Awal Vertical Jump
Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang
pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol
(0) pada papan tes adalah 150 cm.
Serbuk kapur
Alat penghapus papan tulis
Pengamat dan pencatat hasil
Sikap permulaan
Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur /
magnesium karbonat
Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada
sisi kanan / kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus
ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala h
meninggalkan bekas jari.
Gambar 1. Sikap Posisi Awal Vertical Jump
Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang
pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol
peserta diolesi dengan serbuk kapur /
Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada
badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus
ditempelkan pada papan skala hingga
2) Gerakan
a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan l
lengan diayun belakang
Gambar 2.
Kemudian peserta meloncat
dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
b) Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi
peserta lain
e. Pencatatan Hasil
1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2) Ketiga selisih hasil tes dicatat
3) Masukkan hasil selisih yang paling besar
www.kunjungashadi.wordpress.com~email:kunjungashadi@yahoo.coHandout Tes dan Pengukuran Penjas
Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan l
lengan diayun belakang
Gambar 2. Sikap Melakukan Vertical Jump
Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan
dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas
Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi
Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
selisih hasil tes dicatat
Masukkan hasil selisih yang paling besar
www.kunjungashadi.wordpress.com~email:kunjungashadi@yahoo.coHandout Tes dan Pengukuran Penjas
Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua
setinggi mungkin sambil menepuk papan
Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi
www.kunjungashadi.wordpress.com~email:kunjungashadi@yahoo.co.id.
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel (X) dan
variabel (Y) digunakan uji regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut:
Ŷ = +Untuk mengetahui harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
=(∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ ) ∑ (∑ )
= ∑ −(∑ χ) (∑ γ)∑ − (∑ )
1. Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus:
Person product moment sebagai berikut:
= Σχγ −(Σχ)(Σγ)�{ � − ( )}{ − ( ) }
Keterangan : n = Jumlah sampel
= Jumlah nilai variabel X
= Jumlah nilai variabel Y
² = Jumlah kuadrat nilai variabel X
² = Jumlah kuadrat nilai variabel Y
= Jumlah perkalian antara nilai X dan nilai Y
(Yunus, Hamsa, 2002 : 122)
2. Hasil Pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya
dapat di uji tingkat signifikan atau keberatianya. Hal ini dapat dilakukan
dengan rumus sebagai berikut:
= √ − 21 − ²
Keterangan :
Ŷ = Baca Y topi
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
t = Distribusi t
r = koefisien korelasi
= koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
3.8 Hipotesis Statistik
Ho : µ 1 = µ 2 (Tidak terdapat hubungan yang signifikan)
Hi : µ 1 ≠ µ 2 (Terdapat hubungan yang signifikan)
Recommended