View
222
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
BAB IPENDIDIKAN JASMANI & OLAHRAGA
Pengantar :
Penting sekali untuk dipahami secara mendalam bahwa pendidikan jasmani dan olahraga sangatlah
berbeda. Masih banyak terjadi kekeliruan dan penyamarataan pemahaman tersebut di kalangan
masyarakat luas, bahkan pada insan olahraga, khususnya para guru pendidikan jasmnai. Sebagai
calon pendidik, khususnya sebagai calon guru pendidikan jasmani, sudah menjadi kewajiban bagi
mahasiswa FIK untuk memahami secara mendalam tentang pengertian pendidikan jasmani dan
olahraga yang sangat berbeda, sebab apabila terjadi kesalahan konsep maka yang akan terjadi di
sekolah adalah pendidikan olahraga, bukannya pendidikan jasmani, sehingga secara keras dapat
dikatakan bahwa tujuan pendidikan jasmani tidak berhasil dijalankan oleh guru pendidikan jasmani.
A. Pengertian Pendidikan
Menurut Undang-Undang RI No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam pasal 1 dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya di masa datang.
Hal ini berarti pendidikan dapat memberikan modal berupa kemampuan baik secara fisik
maupun pikiran bagi manusia untuk menyelesaikan dan mengarungi tantangan kehidupan pada
masa mendatang.
B. Pengertian Pendidikan Jasmani
Secara umum dan mudah dapat dikatakan bahwa pengertian pendidikan jasmani
adalah pendidikan melalui aktivitas gerak / fisik / jasmani. Jadi pendidikan jasmani adalah
bagian dari pendidikan, hanya saja media yang dipilih adalah melalui aktivitas gerak / fisik /
jasmani, sehingga dikatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan kepanjangan tangan dari
pendidikan itu sendiri.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 1
C. Pengertian Olahraga
Olahraga berasal dari kata Sport yang arti aslinya adalah bersenang-senang. Hal ini
terwujud dalam bentuk permainan yang kompetitif / penuh persaingan. Disanalah bentuk dari
maksud kata bersenang-senang. Menurut International Council of Sport and Phisical Education
(ICSPE) olahraga adalah kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan
baik dengan diri sendiri, orang lain, ataupun alam. Didalamnya terdapat pertandingan ataupun
perlombaan.
D. Perbandingan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Telah banyak diketahui bahwa masih banyak kesalahan persepsi tentang pendidikan
jasmani dan olahraga. Ada yang beranggapan bahwa pendidikan jasmani sama dengan olahraga.
Apakah anda setuju ??? Bila anda menganggukkan kepala berarti anda harus belajar memahami
perbandingan jasmani dan olahraga secara lebih mendalam lagi, karena anda memilih jawaban
yang salah. Pendidikan jasmani berbeda dengan olahraga. Berikut akan ditinjau lebih dalam
tentang perbedaan pendidikan jasmani dan olahraga, yaitu :
1. Aspek Aktivitas
Aktivitas pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan, sedangkan olahraga
terbatas pada aktivitas olahraga itu sendiri. Selain aktivitas ritmik, aquatik, outbound,
permainan dan aktivitas pengembangan tubuh maka aktivitas olahraga merupakan salah satu
bentuk dari aktivitas pendidikan jasmani. Dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup aktivitas
pendidikan jasmani lebih luas dan beragam daripada aktivitas olahraga.
2. Aspek Pusat Materi (Konsentrasi Utama)
Maksud dari kata pusat materi adalah fokus / konsentrasi utama dari aktivitas. Secara
mudah dapat dijelaskan dengan “ Apa yang diinginkan melalui aktivitas ini ? ”. Pusat materi
pada pada olahraga adalah bagaimana agar seseorang tersebut mampu memahami dan
mempraktekkan teknik – teknik cabang olahraga secara benar dan tepat untuk mencapai
tujuan olahraga. Jadi pada olahraga, mau tidak mau harus dapat melakukan teknik-teknik
olahraga tersebut. Apabila ia belum mampu, maka ia harus berlatih meningkatkan teknik
yang dimilikinya. Sebagai contoh : Target waktu lari 100 M putra adalah dibawah 10 detik,
maka mau tidak mau seseorang tersebut harus terus dan terus berlatih untuk dapat berlari
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 2
sprint 100 M dengan catatan waktu dibawah 10 detik. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pusat
materi pada olahraga adalah olahraga itu sendiri.
Pada pendidikan jasmani pusat materi adalah siswa. Sebagai contoh : siswa diajarkan
lari sprint 100 Meter. Apabila siswa - siswa tersebut tidak dapat menempuh lari sprint dalam
tempo kurang dari 10 detik, maka hal ini bukanlah masalah yang besar, karena bukan
merupakan tuntutan olahraga. Hal ini tergantung dari apa yang ingin dicapai dari aktivitas lari
sprint 100 meter yang telah ditetapkan sebelumnya oleh guru pendidikan jasmani. Mungkin
tujuan yang diinginkan melalui lari 100 meter adalah bagaimana siswa belajar untuk
berkompetisi dengan siswa lainnya, melatih daya ledak anaerobik dls sehingga dapat
dikatakan, sekali lagi, pemilihan dan penetapan tujuan materi ajar disesuaikan dengan kondisi
siswa yang telah diketahui sebelumnya oleh guru pendidikan jasmani.
No Pendidikan Jasmani Olahraga
1 Diselenggarakan terutama di lingkungan sekolahTerutama di luar sekolah dan
masyarakat
2 Mengacu pada pembinaan hidup sehat Pembinaan dan peningkatan prestasi
3 Mata ajar wajib di sekolah Sukarela di masyarakat
4 Dikelola di bawah wewenang Mendiknas Menpora bersama organisasi olahraga
5 Cenderung memasyarakatkan olahraga Mengolahragakan masyarakat
Tabel perbandingan pendidikan jasmani dan olahraga (Nurhasan, 2005)
3. Aspek Tujuan
3.1. Tujuan Pendidikan Jasmani
Selaras dengan tujuan pendidikan maka tujuan pada pendidikan jasmani tidak
terpaku pada tujuan jasmaniah saja. Tujuan pendidikan jasmani adalah perkembangan
individu secara menyeluruh yang meliputi ranah / domain kognitif, afektif dan
psikomotor. Berikut akan dijelaskan ketiganya :
a. Kognitif
Berhubungan dengan intelektual yang meliputi pemahaman, pengetahuan dan
ketrampilan berpikir. Contohnya adalah pemahaman tentang peraturan perwasitan dan
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 3
pertandingan, petunjuk berolahraga yang baik dan benar dan menyusun strategi
olahraga beregu.
b. Afektif
Berhubungan dengan emosi seperti minat, sikap, apresiasi / penghargaan dan
penyesuaian diri. Contohnya adalah ketertarikan terhadap aktivitas jasmani, bersikap
pantang menyerah dan tidak putus asa, sportif, mengakui keunggulan orang lain dan
mampu bersosialisasi dengan beragam karakter manusia.
c. Psikomotor
berhubungan dengan gerak tubuh seperti gerakan berlari, melompat dan
melempar dan menendang.
3.2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Pada olahraga tujuan yang ingin dicapai jauh berbeda 180˚ dibandingkan dengan
pendidikan jasmani. Tujuan yang ingin dicapai pada olahraga adalah pencapaian prestasi
optimal.
E. Guru Pendidikan Jasmani sebagai Suatu Profesi
Apakah semua pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi. TIDAK. Pada beberapa
pekerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, namun banyak yang tidak termasuk sebagai
profesi. Sebagai contoh penjaga toko, penjual gado-gado, penyanyi, artis adalah sebuah
pekerjaan, namun bukanlah sebuah profesi.
Pekerjaan untuk dapat dikatakan sebagai sebuah profesi haruslah memenuhi beberapa
persyaratan. Menurut Frost dan Snyder ciri dari suatu profesi adalah :
1. Membutuhkan pengetahuan khusus untuk menekuni pekerjaan
2. Pengetahuan khusus itu diperoleh melalui pendidikan yang intensif dan relatif lama pada
lembaga pendidikan
3. Adanya standar perilaku dan pencapaian yang tinggi yang dikontrol oleh ikatan atau asosiasi
profesi dan oleh kode etik profesi
4. Praktek profesi diatur oleh negara dalam bentuk lisensi
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 4
Dari persyaratan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa guru pendidikan jasmani adalah
sebuah pekerjaan dan juga profesi. Tetapi apakah guru pendidikan jasmani sudah bekerja
profesional ?? Jawaban sangat tergantung dari masing-masing individu, tetapi sudah selayaknya
para guru (bukan hanya pendidikan jasmani) bekerja secara lebih profesional karena
kesejahteraan guru telah dijamin melalui sertifikasi guru yang telah diterapkan oleh pemerintah
pada saat ini.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 5
BAB IIIDASAR FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI
Pengantar :
Berbicara tentang filsafat adalah membahas sesuatu hal yang susah-susah gampang. Filsafat adalah
suatu hal yang tidak kelihatan / nyata namun harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Menurut
kamus bahasa yunani, filsafat berasal dari kata philosophia yang merupakan gabungan dari kata
philia = cinta ; sophia = kebenaran / kebijaksanaan. Dapat diartikan secara kasar filsafat sebagai
“mencintai kebenaran”. Seseorang yang berupaya menemukan kebenaran terdalam dari sesuatu
dapat disebut juga sebagai filsuf.
~ Cara Pandang Terhadap suatu hal ~
Pertanyaan Individu :
1. Apa arti hidup bagi anda ?
2. Apa yang harus dilakukan dalam hidup ini ?
3. Bagaimana hidup yang benar menurut anda ?
4. Apakah anda membutuhkan suatu pegangan / tuntunan dalam menjalani hidup ?
5. Bila anda membutuhkan tuntunan hidup, darimana anda mendapatkan tuntunan tersebut ?
6. Apakah anda sekarang memiliki sebuah pandangan hidup / prinsip ?
7. Apakah prinsip hidup anda ?
8. Bagaimana anda mempraktekkan prinsip hidup tersebut dalam kehidupan nyata ?
9. Apakah anda mengalami kendala dalam mempraktekkannya ? Apa ?
10. Apakah anda memiliki filsafat hidup ?
A. Proses Terjadinya Filsafat :
Pengetahuan – dianalisis – kebenaran – nilai – keyakinan dasar
Keyakinan dasar inilah yang membentuk filsafat seseorang yang akan mempengaruhi dan
menentukan perilakunya.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 6
B. Kegunaan Filsafat dalam Pendidikan Jasmani :
1. menentukan arah dan tujuan pendidikan jasmani
2. menganalisis dan menilai tujuan yang sudah ada
3. meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani
C. Aspek Filsafat :
1. Metafisika
Berhubungan dengan “keberadaan” dan mempelajari hakikat sesungguhnya dari sesuatu.
Misalnya : apakah alam semesta ini mempunyai arti bagi kehidupan ? Apakah pendidikan
jasmani memiliki arti yang penting bagi kehidupan ?
2. Epistemologi
Berhubungan dengan pengetahuan. Misalnya : manfaat air di jelaskan dalam kitab suci ;
manfaat pendidikan jasmani menurut pendapat para ahli dll
3. Aksiologi
Berhubungan dengan nilai. Nilai berhubungan dengan hal yang berarti atau tidak berarti,
penting atau tidak penting Baik nilai umum / obyektif maupun nilai subyektif / individu.
4. Logika
5. Etika (sopan santun)
6. Estetika (keindahan)
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab
yang juga diambil dari ,فلس%فة bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini,
kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan
(sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih
mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut
"filsuf".(wikipedia.com)
D. Filsafat Pendidikan Jasmani
Berikut dibawah ini akan diulas tentang lima aliran filsafat dalam hubungannya dengan
pendidikan jasmani :
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 7
1. Idealisme Pendidikan Jasmani
a. Pendidikan jasmani bukan hanya berkenaan dengan jasmani, tapi juga pikiran. Hal ini
berarti bahwa pendidikan jasmani harus memberikan sumbangan bagi perkembangan
intelektual seseorang.
b. Latihan berat yang menekankan pada aktivitas kekuatan dan kesegaran jasmani dapat
dipilih bila aktivitas tersebut dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan
kepribadian seseorang, bukan hanya sekedar perkembangan aktivitas fisik.
c. Aktivitas jasmani harus dapat membantu siswa mengembangkan sifat jujur, berani, kreatif,
sportif dll. Siswa mempunyai peran dan keleluasaan yang tinggi untuk mengembangkan
diri.
d. Guru harus menjadi bentuk contoh yang baik dan layak menjadi contoh bagi siswa.
e. Bimbingan yang tegas dan sungguh sungguh jauh lebih penting daripada fasilitas dan
peralatan karena guru sangat berperan dalam keberhasilan program.
B. Realisme Pendidikan Jasmani
f. Pendidikan jasmani membantu menyiapkan siswa menyesuaikan diri dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
g. Pendidikan jasmani menghasilkan produktivitas yang tinggi sehingga seseorang yang
memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik maka mungkin produktif dalam
masyarakat.
C. Pragmatis Pendidikan Jasmani
h. Siswa akan memperoleh pengalaman yang beragam dan bermakna melalui berbagai
macam aktivitas / kegiatan.
i. Aktivitas bersifat sosialisasi yang berhubungan dengan olahraga beregu dan aktivitas
kelompok yang dapat membantu siswa belajar terlibat secara kelompok.
j. Program ditentukan oleh kebutuhan dan minat siswa.
k. Guru adalah seorang motivator
l. Standatisasi bukan bagian dari program
D. Naturalisme Pendidikan Jasmani
m. Aktivitas jasmani bukan sekedar aktivitas gerak, namun juga sarana mengembangkan
potensi individu.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 8
n. Siswa dapat belajar bila ia telah siap secara fisik dan mental
o. Aktivitas permainan adalah bagian penting dari program pendidikan
p. Tidak menganjurkan kompetisi antar individu / kelompok, namun perbaikan dalam diri
sendiri.
q. Pendidikan jasmani mencakup individu seutuhnya (fisik dan mental)
E. Eksistensialisme Pendidikan Jasmani
r. Siswa bebas memilih aktivitas yang akan dilakukannya.
s. Terdapat beragam aktivitas yang dapat dipilih
t. Aktivitas yang bersifat kompetitif (menang-kalah) tidak disarankan, melainkan lebih
condong pada aktivitas pengembangan kreativitas.
u. Siswa belajar mengenal dirinya sendiri
v. Guru adalah konselor/ pemberi saran dan masukan
Dari kelima aliran filsafat tersebut diatas, coba untuk telaah, analisis dan pilih point-point yang
menurut anda layak dan semestinya menjadi point penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani
dan berikan alasan pemilihan point tersebut. Rangkum menjadi satu sesuai dengan pertimbangan
yang anda buat dan temukan filsafat pendidikan jasmani anda sendiri.
Essay :
Menurut anda :
1. Guru Pendidikan Jasmani yang baik adalah yang memiliki sikap :
- ....................................................................................................................................................
-....................................................................................................................................................
-...................................................................................................................................................
2. Guru Pendidikan Jasmani yang baik adalah yang memiliki pola / cara mengajar :
-....................................................................................................................................................
-...................................................................................................................................................
-..................................................................................................................................................
3. Hal- hal yang anda tekankan dalam pengajaran pendidikan jasmani :
-..................................................................................................................................................
-..................................................................................................................................................
4. Gambarkan karakteristik pengajaran yang ingin anda laksanakan berdasarkan filsafat yang anda
miliki saat ini (serta pertaanyaan lainnya)
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 9
BAB VDASAR PSIKOLOGIK PENDIDIKAN JASMANI
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id
Teori Belajar
Koneksionis
Kognitif
Thorndike
Skinner
Gestalt
Sibernatik Umpan Balik
Kesiapan
Latihan
Pengaruh
Penguat +
Penguat -
Keseluruhan
Sistem Komputer
10
Teori belajar berdasarkan teori psikologi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori
koneksionis dan teori Kognitif. Teori koneksionis adalah teori yang menekankan pada hubungan
stimulus dan respon. Teori Kognitif adalah teori yang menekankan pada persepsi, keyakinan atau
sikap manusia terhadap lingkungan. Teori dari Thorndike dan Skinner adalah contoh teori belajar
yang termasuk dalam kelompok teori koneksionis, sedangkan teori Gestalt dan Sibernatik Umpan
Balik adalah contoh teori belajar Kognitif.
A. Teori Belajar Koneksionis
Koneksionis berasal dari kata connect yang berasal dari bahasa Inggris atau kata koneksi
yang berasal dari bahasa Indonesia yang berarti hubungan. Dalam teori ini koneksi / hubungan
yang dimaksud adalah hubungan antara stimulus dan respon. Stimulus dapat diartikan sebagai
pemberi rangsang atau pemberi aksi, sedangkan respon dapat diartikan sebagai tanggapan atas
rangsang yang diberikan oleh stimulus atau reaksi. Contoh : Richie melempar spidol ke arah
Rita dan kemudian spidol itu ditangkap oleh Rita. Stimulus pada contoh diatas adalah Richie
melempar spidol, sedangkan responnya adalah Rita menangkap spidol tersebut. Dapatkah anda
memberikan contoh hubungan stimulus dan respon yang lain ?
1. Teori Belajar Thorndike
Dalam teori yang dikemukakan oleh Thorndike, terdapat tiga hukum dalam teori
hubungan stimulus dan respon (Koneksionis). Ketiga hukum tersebut adalah :
a. Hukum Kesiapan
Menurut Thorndike, individu / siswa akan dapat belajar jauh lebih cepat dan
efektif bila ia telah siap. Kata siap dapat diartikan siap secara menyeluruh, baik secara fisik
maupun mental. Siap secara fisik berarti kondisi tubuhnya siap untuk menerima materi
belajar tersebut. Misalkan seorang siswa mengalami sakit kepala yang berat, maka dapat
dikatakan ia tidak siap secara fisik sebab ia akan merasa kesakitan dan hal ini
menyebabkan ia sukar berkonsentrasi sehingga materi belajar tidak dapat diserapnya secara
baik. Contoh lain, Guru penjas berencana akan mengajarkan para siswa kelas 3 SD untuk
belajar menembak / melempar bola basket ke arah ring basket. Bila bola dan ring yang
digunakan adalah berukuran standar, maka dapat dipastikan siswa akan mengalami
kesulitan dalam melempar bola sehingga proses belajar tidak dapat berjalan dengan baik
dan sempurna. Mengapa ini terjadi ? Sebab guru tersebut tidak memperhatikan tingkat
kesiapan fisik siswa yang diajarnya. Ia tidak memperhatikan kekuatan lengan, postur tubuh
dan kondisi fisik para siswanya sehingga proses belajar tidak dapat berjalan dengan baik.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 11
Siap secara mental berarti ia siap secara psikologis. Tidak dalam kondisi bingung,
takut, frustasi sampai pada tahap yang lebih serius. Dengan kondisi mental yang prima
maka siswa akan siap untuk menerima materi ajar dengan baik.
Apa yang dapat disimpulkan dari hukum kesiapan ini ? Para calon pendidik
hendaknya memahami dengan seksama bahwa siswa akan dapat menerima materi belajar
dengan baik dan efektif bila siswa berada dalam kondisi siap menyeluruh yaitu siap secara
fisik dan mental. Hal ini berarti para calon pendidik hendaknya belajar menciptakan
kondisi belajar yang dapat membuat dapat membuat siswa siap untuk belajar, siap secara
fisik dan mental.
b. Hukum Latihan
”Practice Makes Perfect” adalah slogan yang banyak digunakan dalam dunia
olahraga. Slogan tersebut dapat berarti bahwa latihan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan. Apakah setiap latihan dapat meningkatkan kemampuan ?
Tidak. Hanya latihan terarah dan dilandasi dengan konsep yang benarlah yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan.
c. Hukum Pengaruh
Seorang individu cenderung untuk mengulangi pengalaman-pengalaman
yang memuaskan dan menyenangkan daripada pengalaman-pengalaman yang mengganggu
dan tidak menyenangkan. Dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang menyukai semua
hal yang dapat menyenangkan dirinya. Ini adalah kebenaran yang umum dapat diterima
semua orang dan ini juga adalah pendapat yang diutarakan oleh Thorndike. Implikasi dari
hukum ini adalah seorang calon pendidik hendaknya mampu memberikan pengaruh yang
positif dengan menciptakan situasi sedemikian rupa agar para siswa mengalami
keberhasilan serta mempunyai pengalaman belajar yang menyenangkan dan memuaskan
dirinya.
2. Teori Belajar Skinner
Skinner terkenal dengan teori belajarnya yang disebut teori Operant Conditioning.
Operant dan Conditioning adalah dua kata yang berasal dari bahasa Inggris. Operant dapat
berarti respon, conditioning dapat diartikan sebagai pengkondisian atau menciptakan keadaan
tertentu. Bila kedua kata tersebut digabungdan diartikan maka dapat ditafsirkan sebagai
menciptakan kondisi respon yang diinginkan. Tenaga pendidik adalah seseorang yang
menciptakan kondisi respon tersebut, sedangkan para siswa adalah seseorang yang
melakukan respon. Inti dari teori ini adalah bila siswa melakukan hal yang benar, tepat, baik
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 12
dan positif maka berikan apresiasi yang positif. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan
raut muka yang ceria, bahasa tubuh yang terbuka dan tutur kata yang positif sehingga dengan
melakukan dan menciptakan kondisi ini diharapkan para siswa akan dapat mengulangi dan
melakukan hal yang baik, tepat, baik dan positif tersebut.
B. Teori Belajar Kognitif
Dalam bahasan ini akan diulas dua teori dari teori belajar kognitif, yaitu teori belajar
keseluruhan (Gestalt) dan teori sibernatik umpan balik . Berikut ulasannya :
1. Teori Belajar Keseluruhan (Gestalt)
Gestalt bukanlah sebuah nama seseorang, namun nama dari teori keseluruhan ini.
Teori ini dikembangkan oleh beberapa ahli dari luar negeri. Menurut teori Gestalt, ”semakin
besar pengertian yang dimiliki individu tentang tindakan yang lengkap, semakin baik
kemampuan / ketrampilannya”. Sebagai contoh : Guru penjas mengajarkan teknik mendrible
bola basket. Agar para siswa memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan drible maka
guru harus menjelaskan dengan detail bagaimana posisi tangan sebelum menyentuh bola, saat
bersentuhan dengan bola serta bagaimana posisi tangan setelah mendrible bola, bagaimana
posisi dan sikap tubuh dll. Dengan memberikan pengertian tentang serangkaian tindakan
secara lengkap maka diharapkan ketrampilan / kemampuan siswa akan meningkat.
2. Teori Belajar Sibernatik Umpan Balik (Komputer)
Menurut teori ini, sistem kerja syaraf seperti halnya sistem kerja komputer.
Dalam proses belajar, terdapat beberapa tahapan dalam pemrosesan informasi yaitu tahapan
masukan, pengiriman, pemrosesan, keluaran dan umpan balik. Umpan balik adalah bagian
yang amat penting untuk pencapaian tujuan belajar. Oleh karena itu, bila keluaran yang
dilakukan oleh para siswa belum mencapai tujuan belajar, maka pendidik hendaknya
memberikan umpan balik kepada siswa. Umpan balik dapat dilakukan dengan memberikan
pertanyaan, mengetes pemahaman siswa dll. Umpan balik penting sekali untuk dilakukan
oleh pendidik sebab dengan memberikan umpan balik maka pendidik akan mengetahui sejauh
mana ketercapaian tujuan belajar. Bila tujuan belajar belum tercapai, maka pendidik dapat
memberikan masukan informasi yang lebih mudah dipahami oleh para siswa. Informasi atau
masukan dari pendidik tersebut akan dikirim, diproses lebih lanjut oleh siswa dengan harapan
agar target tujuan belajar dapat tercapai.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 13
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Para calon pendidik seyogyanya memahami dengan baik faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar seorang individu. Dengan memahami dengan baik faktor-faktor tersebut
diharapkan para calon pendidik dapat meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar.
1. Motivasi
Berasalnya motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi internal dan eksternal.
Motivasi internal adalah motivasi yang berasal dan tumbuh murni dari dalam diri seseorang
individu tanpa mendapatkan pengaruh dari orang lain dan pihak luar. Motivasi eksternal adalah
motivasi yang berasal dari luar diri seorang individu. Motivasi ini dapat berasal dari keluarga,
teman, orang lain bahkan musuh. Motivasi ini menggerakkan seorang individu untuk melakukan
suatu hal. Kedua jenis motivasi tersebut adalah kuat dan penting namun motivasi internal adalah
hal utama untuk dapat lebih menggerakkan dan menggiatkan seorang individu.
2. Kedewasaan
Kedewasaan belajar berkaitan erat dengan kemampuan seorang individu untuk
menjalankan tugas belajar yang dikehendaki. Penemuan yang paling penting dari teori
kedewasaan ini adalah ditemukan fakta bahwa kegiatan belajar berjalan dengan paling cepat
pada waktu pengalaman belajar yang dialami individu sesuai dengan kemampuan intelektual
dan jasmani mereka.
3. Perbedaan – Perbedaaan Individu
Setiap individu adalah seseorang yang unik. Dikatakan unik sebab tidak ada
seorangpun di dunia ini yang memiliki kesamaan persis. Setiap individu memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Perbedaan individu sangatlah kompleks. Sebagai contoh ada
siswa yang kaya dan miskin, ceria dan pemurung, mudah marah dan sabar, pintar dan kurang
pintar, memiliki kemampuan fisik yang prima dan tidak fit, perbedaan laki-laki dan perempuan
dll. Seorang calon pendidik harus menerapkan prinsip ini dengan sempurna sebab dengan
memahami prinsip perbedaan individu ini, calon pendidik dapat memahami dan menerima
setiap individu apa adanya tanpa membedakan mereka dengan individu lainnya serta
menggunakan pola pendekatan yang bervariatif untuk menghadapi beragam individu untuk
mencapai tujuan belajar yang lebih baik.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 14
4. Penguat
Penguat adalah serangkaian tindakan yang diberikan oleh pendidik kepada siswa
apabila siswa dapat melakukan tugas kerja yang dikehendaki atau memberikan respon dengan
baik. Penguat diberikan dengan tujuan agar siswa dapat memberikan respon atau dapat
melakukan tugas kerja yang dikehendaki pada kemudian hari. Penguat dapat diberikan pendidik
dalam bentuk ucapan verbal, bahasa tubuh dll berupa pujian, penghargaan, koreksi dan umpan
balik. Pemberian penguat akan efektif bila dilakukan dengan segera setelah siswa memberikan
respon atau melakukan tugas belajar dengan baik.
5. Intelegensia
Setiap individu memiliki tingkat intelegensi atau kecerdasan yang berbeda. Banyak
faktor yang menyebabkan hal ini. Perbedaan intelegensi akan menyebabkan perbedaan tingkat
pemahaman materi belajar antar siswa satu dengan lainnya. Ada siswa yang mampu menyerap
materi ajar dengan sangat cepat, namun ada pula siswa yang memiliki daya serap yang lambat.
Pendidik hendaknya memahami hal ini agar ia dapat menolong siswa dengan tingkat intelegensi
yang kurang dengan cara yng sedemikian rupa agar siswa tersebut dapat menerima materi ajar
dengan baik sehingga tujuan belajar dapat tercapai.
Handout Dasar - Dasar Pendidikan Jasmani By : Kunjung AshadiVisit me at www.kunjungashadi.wordpress.com ~ email : kunjungashadi@yahoo.co.id 15
Recommended