View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
296
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
Yang dimaksud dengan ”urusan pilihan” adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan
berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan
potensi unggulan daerah.
1. URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
Dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah bidang perikanan dan kelautan
yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan,
terdapat 2 (dua) urusan yang dilaksanakan yaitu Urusan Wajib yang mencakup pengelolaan
Lingkungan Hidup, serta Urusan Pilihan yang mencakup pengelolaan sumberdaya Perikanan
dan Kelautan dengan Potensi Perikanan Kalimantan Selatan yang cukup besar yaitu :
• Garis Pantai : 1.330 Km • Perairan Umum : 1 Juta Ha • Kolam : 2.400 Ha • Tambak : 53.382 Ha • Mina Padi : 3.752 Ha
Berikut dijelaskan pertanggungjawaban pelaksanaan program pembangunan perikanan
dan kelautan di Kalimantan Selatan, yang diklasifikasikan berdasarkan urusan dan program
yang ditetapkan oleh RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2006 – 2010. Urusan perikanan dan kelautan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan
dan Kelautan, dengan program dan kegiatan pada tahun 2005- 2009 diuraikan sebagai
berikut:
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan pokok: a. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat b. Peningkatan stok dan supplay bahan pangan berbahan dasar ikan.
2) Program Pengembangan Minabisnis, dengan kegiatan pokok :
a. Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. b. Pengembangan usaha penangkapan ikan. c. Pengembangan usaha perikanan budidaya.
3) Program Peningkatan Keterampilan dan Kewirausahan Masyarakat Perikanan dan
Kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perikanan. b. Pengembangan kemandirian usaha perikanan dan kelautan.
4) Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Perikanan, dengan Kegiatan
pokok : a. Pengembangan kawasan sentra produksi perikanan budidaya. b. Pengembangan kawasan sentra produksi penangkapan ikan. c. Pengembangan kawasan sentra produksi pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan.
5) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan pokok :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
297
a. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya. b. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap. c. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
6) Program pengembangan penyusunan perencanaan pembangunan dan data statistik perikanan
dan kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Penyusunan perencanaan pembangunan perikanan dan kelautan. b. Penyusunan data statistik perikanan dan kelautan.
Keenam program tersebut di atas pada dasarnya diarahkan untuk peningkatan dan
pengembangan produksi dan produktifitas usaha perikanan yang bermutu dan berdaya saing
tinggi dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan disini akan diuraikan berdasarkan pencapaian
sasaran RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 –
2010, sebagai berikut :
1) Potensi Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan
Potensi Perikanan dan Kelautan didasarkan atas potensi sumberdaya alam yang
secara teknis dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha perikanan. Secara umum potensi
perikanan terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu potensi perikanan laut, perikanan air payau dan
air tawar. Sedangkan potensi yang bersifat hilir tidak dapat secara pasti dapat diketahui,
karena bergantung dengan industri hulu dan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi.
Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut.
a. Perikanan Laut
Perikanan laut didasarkan atas volume garis pantai dan panjang 1.330 km. Lokasi
potensi ini berada pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito
Kuala. Pemanfaatan potensi laut adalah usaha penangkapan dan budidaya, sedangkan
untuk pariwisata perikanan masih belum terlihat, namun kemungkinan ada (perlu
pengkajian atau pengamatan lebih lanjut).
b. Perikanan Air Payau
Luas potensi areal air payau yang dapat dikembangkan sebesar 53.382 ha yang
tersebar pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala.
Kegiatan perikanan adalah usaha budidaya tambak yang dikelola oleh masyarakat maupun
badan usaha.
c. Perikanan Air Tawar
Potensi perikanan air tawar berdasarkan areal perairan umum yang luasnya
1.000.000 ha, yang tersebar pada seluruh wilayah di Kalimantan Selatan (13
kabupaten/kota). Perairan umum yang dimaksud adalah rawa, waduk dan sungai.
Pemanfataan di bidang perikanan adalah usaha penangkapan dan budidaya (karamba,
jaring apung. fish pen dan kolam).
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
298
Selain itu potensi perikanan air tawar berdasar dari perairan umum, juga
didasarkan atas kawasan irigasi dan lahan pertanian. Dengan adanya lahan irigasi,
memungkinkan potensi budidaya kolam seluas 2.400 ha. Sedangkan di lahan pertanian
memungkinkan potensi minapadi (budidaya ikan bersama padi) yang diperkirakan luas
potensi sebesar 4.846 ha.
2) Keragaan
a. Produksi Perikanan
Perkembangan produksi perikanan selama periode 2005-2009 terlihat pada tabel
berikut.
Produksi Perikanan Tahun 2005 - 2009
Satuan : Ton
No. URAIAN Tahun % /
tahun 2005 2006 2007 2008 2009*
1. PENANGKAPAN 186.133 171.158 152.243 156.001 166,005 - 3,0
- Laut 136.520 121.494 98.681 106.484 106.947 - 6,0
- Perairan Umum 49.613 49.664 53.562 49.517 59.058 3,0
2. BUDIDAYA 17.263 15.014 22.569 24.610 31.482 10,0
- Tambak 5.315 3.415 6.027 7.107 10.508 7,0
- Kolam 3.282 4.927 5.976 8.143 13.398 23,0
- Karamba 4.294 3.713 3.727 4.735 3.776 -4,0
- Sawah 116 113 265 263 287 12,0
- Jaring Apung 211 423 505 596 657 18,0
- Net Tancap 4 4 5 5 5 3,0
- Laut 4.041 2.420 6.064 3.761 2.848 -20,0
JUMLAH 203.396 186.172 174.812 180.611 185.189 -1,0
*) Perkiraan
b. Perdagangan Perikanan
Perdagangan Perikanan Tahun 2005 -2009
No URAIAN Satuan TAHUN
% /
tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1. Volume ekspor Ton 2.928 3.149 2.893 1.724 2.083 -10,48
2. Nilai ekspor US $ 000 13.314 13.388 13.131 9.784 18.959 2,56
3. Volume antar pulau Ton 16.937 15.651 19.011 19.868 343 -1136
4. Nilai antar pulau Rp Juta
(000)
113.873 118.074 183.643 256.740 17.175 -265
c. Konsumsi Ikan
Konsumsi Ikan Tahun 2005 -2009
No. URAIAN Satuan Tahun % /
tahun 2005 2006 2007 2008 2009*
1. Konsumsi/Kapita Kg 43,22 38,78 36,01 36,84 37,25 -3,16 2. Konsumsi Kalsel Ton 140.047 129.749 122.314 126.973 134.100 -1,01
*)Perkiraan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
299
C. Permasalahan dan Solusi
Secara umum stock ikan untuk memenuhi konsumsi lokal (KALSEL) cukup tersedia sampai
tahun 2009 dan Masyarakat Kalimantan Selatan termasuk tinggi konsumsi ikannya yakni 36
kg/kapita (Nasional 20 kg/kapita)
Permasalahan
Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam rangka pembangunan bidang perikanan dan
kelautan yaitu :
1) Distribusi konsumsi tidak merata, lebih terfokus pada perkotaan;
2) Kesadaran masyarakat akan gizi (protein ikan) masih rendah;
3) Konsumsi ikan masih terbatas padak lauk (agar nasi enak dimakan);
4) Minat terhadap kudapan ikan masih terbatas;
5) Masih adanya pendapat “Umpal Makan Ikan” mengakibatkan cacingan;
6) Supply ikan laut sangat dipengaruhi oleh kondisi alam (gelombang) dan oprasional nelayan
yang tinggi (terutama solar)
7) Supply ikan budidaya terkendala oleh seringnya banjir
Solusi
1) Program Peningkatan Produksi Perikanan
a. Paket Bantuan Sarana Produksi;
b. Pembinaan Teknis dan Manajerial;
c. Pengembangan Teknologi;
d. Pengembangan Sarana / Prasarana
e. Penerapan Standarisasi (SNI)
f. Pengendalian Hama dan Penyakit
2) Program GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan)
a. Demo Masakan Ikan;
b. Lomba Masak Ikan;
c. Pelatihan Pengolahan Masak Ikan;
d. Penyebaran Informasi Gizi Ikan;
3) Program PMT –AS (Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah)
a. Lomba Mewarnai Lukisan Ikan;
b. Pemberian Makan Ikan;
c. Penyuluhan Pentingnya Makan Ikan;
d. Leaflet / Brosur ;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
300
2. URUSAN PERTANIAN
Penyelenggaraan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas
Pertanian dan TPH Prov. Kalsel, Sekretariat Badan Koordinasi dan Penyuluhan Daerah, Dinas
Perkebunan Prov. Kalsel dan Dinas Peternakan Prov. Kalsel
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan
selama tahun 2005-2009
2.1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
A. Program dan Kegiatan
Ringkasan Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Holtikultura Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 4) Program Ketahanan Pangan
a. Pemb.Perenc.Luas Tanam, Luas Panen, Prod & Produktivitas TPH b. Penanggulangan Bencana Alam di Lahan Pertanian c. Perencanaan Program Kegiatan Koordinasi, Pengendalian, Monev,
Pembangunan TPH dalam rangka Pemantapan Ketahanan Pangan. d. Pembenahan Statistik TPH Mendukung Pemantapan Ketahanan Pangan. e. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) mendukung Pemantapan
Ketahanan Pangan f. Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian g. Pembi.dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil TPH h. Fasilitasi Pembinaan Pengemb.Pengolahan Lahan dan Air i. Fasilitasi Pengem.Data, statistik dan Informasi TPH
5) Program Pengeb. Kawasan Sentra Produksi/ agribisnis Terpadu a. Pengemb. Kaw.Agropolitan/Berbasis Jeruk b. Pengemb. Kaw.Agribisnis Pisang c. Pengemb. Kaw.Agribisnis Jagung d. Pengembangan Kawasan Agribisnis Jagung di Lahan Lebak e. Pengembangan Sentra Komoditi Pisang f. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis
dan Ketahanan Pangan g. Perluasan Areal Tanaman (PAT) dan Pengembangan Kantong Penyangga
Produksi Padi di Lahan Lebak Mendukung Peningkatan Ketahanan h. Pemberdayaan Kelembagaan Usahatani Tanaman Pangan i. Penanggulangan Bencana Alam Banjir Mendukung Pemantapan KP j. Pengembangan Data Statistik dan informasi Pertanian
6) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Pendampingan kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Pengembangan
Teknologi&Informasi Pertanian b. Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan dan Sarana Produksi
7) Prog. Peningk.Pemasaran Hasil Prod.Pertanian/Perkebunan a. Promosi Hasil Prod.Pert /Perkeb.Unggulan Daerah b. Fasilitasi Pembinaan & Pengembangan Kemitraan Usaha c. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Usaha d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Promosi dan Pemasaran Hasil
Tanaman Pangan dan Hortikultura 8) Prog.Peningkatan Penerapan Tek.Pertanian/Perkebunan
a. Pengembangan Teknologi di Kawasan Agribisnis Jagung
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
301
b. Pemb.&Pengemb.Tek di Kaw Agr.Pisang c. Pembinaan dan Pengemb. Mekanisasi Pertanian d. Demplot Pengembangan Padi Hibrida e. Pengembangan Kawasan Buah-buahan f. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman g. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman h. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Hortikultura
9) Prog.Peningkatan Prod.Pertanian/Perkebunan
a. Pengemb.PAT&KPP Padi di Lahan Lebak b. Fasilitasi Perlindungan &Pengemb Perlindungan Tanaman c. Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk d. Pembinaan Peningk. Prodvitas padi di Daerah yg blm optimal e. Buffer Stock Benih Padi untuk 250 ton f. Pengembangan Buah dalam Pot g. Pengembangan Tanaman Hias h. Peningkatan Produksi dan Prodvitas Padi i. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Palawija j. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman k. Pembinaan dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman
Pangan dan Hortikultura l. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH m. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH n. Peningk Koord.inasi Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan TPH o. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air p. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH)
UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH )
UPTD Balai Benih
UPTD Balai Alsintan
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Alokasi dan realisasi anggaran pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
Prov. Kalsel 2005-2009
Tahun Alokasi Realisasi Realisasi
Fisik %
Rp. %
Tahun 2005 3.144.000.000 1.541.586.000 49,03 82,00
Tahun 2006 5.654.500.000 5.177.009.800 91,56 98,08
Tahun 2007 6.398.025.000 5.503.014.320 86,01 99,83
Tahun 2008 9.132.150.000 7.466.295.134 86,35 99,06
Tahun 2009 9.202.589.000 8.014.7025.526 87,09 98,42
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
302
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH)
Uraian Alokasi
Realisasi Penyerapan dana
Fisik (%)
Rp. %
Tahun 2005
Peningkatan Kualitas Benih TPH
350.000.000 349.097.500 99,74 100,00
Tahun 2006
Peningkatan Kualitas Benih TPH Bersertifikat
500.000.000 495.190.575 99,04 100,00
Tahun 2007
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 387.080.000 374.338.671 96,71 100,00
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 349.960.000 343.908.500 98,27 100,00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1.450.000 1.450.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Prod. Pertanian/Perkebunan
600.000.000 547.290.900 91,22 100,00
Tahun 2008
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 454.476.000 425.273.121 93,57 100,00
Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 396.902.000 379.364.500 95,58 100,00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2.025.000 2.025.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Prod. Pertanian/Perkebunan 644.346.550 547.781.000 85,01 100,00
Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan 127.378.200 103.560.350 81,30 100,00
Peningkatan wawasan & Sertifikasi Benih TPH
516.968.350 444.220.650 85,93 100,00
Tahun 2009
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 365.537.350 353.052.724 96,58 100,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.341.020.000 1.306.767.500 97,45 100,00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2.250.000 2.250.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 629.287.650 2.250.000 100,00 100,00
Sertifikasi Bibit Unggul pertanian/perkebunan 95.535.000 95.314.850 99,77 100,00
Sertifikasi/Pelabelan Benih Jeruk 95.535.000 95.314.850 99,77 100,00
Peningkatan Pengawasan dan Sertifikasi Benih TP 451.252.650 514.294.150 96,35 100,00
Demonstrasi Benih Unggul Bersertifikat 93.210.000 92.279.900 99,00 100,00
Analisa Standar Mutu Benih Palawija 34.416.750 33.933.250 98,60 100,00
Pengembanagn Metode Pengujian 39.136.600 38.912.450 99,43 100,00
Observasi unggulan Lokasi Kalsel 44.105.000 44.080.000 99,94 100,00
Pemantauan Pohon Induk Buah -buahan 25.938,400 25.778.400 99,38 100,00
Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan 60.766.500 60.678.100 99,85 100,00
Sosialisasi Peraturan Perbenihan 42.404.400 37.446.350 88,31 100,00
Rapat dan Pertemuan Koordinasi/PBT 42.650.000 42.331.700 99,25 100,00
Visualisasi Perbenihan Kalimantan Selatan 19.800.000 19.572.650 98,85 100,00
Akreditasi Laboratorium 48.825.000 45.003.800 92,17 100,00
Peningk. Kemampuan Ketrampilan Pet.PBT (APBD-P) 82.500.000 74.277.550 90,03 100,00
UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH )
Uraian Alokasi
Realisasi Penyerapan dana
Fisik (%)
Rp. %
Tahun 2005
Belanja Langsung 426.990.000 429.960.000 100,00 100,00
Belanja Tidak Langsung
150.000.000 149.516.000 99,68 100,00
Tahun 2006
Belanja Administrasi Umum 633.080.000 603.272.970 95,29 100,00
Program Peningkatan Pengawalan dan Pengamanan Produksi TPH
500.000.000 476.676.500 95,33 100.00
Tahun 2007
Program Pelayanan adm Perkantoran 348.935.000 338.028.613 96,87 100,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 418.200.000 414.229.400 99,05 100,00
Program Peningkatan disiplin Aparatur 3.600.000 3.600.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 600.000.000 592.180.460 98,69 100,00
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
303
Operasional pengamatan dan peramalan OPT 425.779.000 418.491.960 98,28 100,00
Peningkatan SDM petugas lapangan 102.898.000 102.543.000 99,65 100,00
Peningkatan SDM petani PHT
71.323.000 71.145.500 99,75 100,00
Tahun 2008
Program Pelayanan adm Perkantoran 400.990.700 351.734.184 94,15 100,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 252.959.300 351.734.184 99,92 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 850.000.000 774.000.400 97,51 100,00
Peningkatan SDM petani PHT 63.637.000 63.637.000 100,00 100,00
Peningkatan SDM petugas lapangan 36.775.000 36.774.750 99,99 100,00
Fasilitasi penerapan PHT dan mitigasi iklim 116.115.000 92.935.000 90,47 100,00
Pengembangan pos pelayanan agens hayati 154.467.500 142.852.500 94,84 100,00
Operasional Pengamatan dan peramalan OPT 401.940.000 362.065.750 99,81 100,00
Kaji terap PHP OPT utama dan pertemuan MPTHI 65.149.500 63.869.500 98,03 100,00
Sosialisasi penerapan/pelaksanaan kegiatan SLPHT
11.916.000 11.865.900 99,57 100,00
Tahun 2009
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 399.873.750 387.526.923 96,91 100,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 415.290.050 409.843.300 98,69 100,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1.750.000 1.750.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2.000.634.200 2.050.310.650 94,32 97,40
Operasional wilayah pengamatan 877.066.000 827.150.200 99,89 100,00
Diseminasi Teknologi Pengendalian OPT Horti 32.225.000 32.189.400 98,87 100,00
Sosialisasi kegiatan SLPHT fasilitasi penerapan teknologi pengendalian ramah lingkungan
32.100.000 31.738.800 99,25 100,00
Fasilitasi Penerapan Teknologi Pengendalian Ramah Lingkungan
113.700.000 112.848.000 99,25 100,00
Sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT) 870.893.200 868.988.500 99,78 100,00
Operasional brigade proteksi 26.550.000 25.485.750 95,99 100,00
Peningkatan kemampuan SDM petugas perlindungan 48.100.000 151.910.000 99,55 100,00
UPTD Balai Benih
Uraian Alokasi
Realisasi Penyerapan dana
Fisik (%)
Rp. %
Tahun 2005
Belanja Langsung/Penyediaan Benih Sumber 203.384.000 198.785.000 97,74 100,00
Belanja Tidak Langsung
414.025.000 403.937.750 97,56 100,00
Tahun 2006
Belanja Langsung 1.000.000.000 980.223.450 98,02 100,00
Belanja Tidak Langsung
481.348..000 463.775.151 96,35 100,00
Tahun 2007
Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan,Keg.Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH
1.524.836.000 1.342.906.784 88,10 100,00
Tahun 2008
Program Pelayanan administrasi Perkantoran 421.588.000 316.388.303 75,05 88,83
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 159.112.000 157.173.850 98,78 100,00
Program Disiplin Aparatur 3.600.000 3.600.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan,Keg.Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH
2.886.925,000 477.162.153 81,00 85,00
Tahun 2009
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 301.452.500
244.437.155 81,09 100,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 347.900.000 329.819.250 94,80 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2.511.492.500 1.790.616.100 71,30 100,00
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
304
UPTD Balai Alsintan
Uraian Alokasi
Realisasi Penyerapan dana
Fisik (%)
Rp. %
Tahun 2009
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 82.325.000 72.037.036 87,50 100,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 141.275.000 138.487.000 98,03 100,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD
5.400.000 5.400.000 100,00 100,00
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 628.725.000 605.734.500 96,35 100,00
Gambaran umum keberhasilan pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi
Kalimantan Selatan, yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Holtikultura Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009 dijelaskan sebagai berikut :
1) Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel
Sektor pertanian khususnya tanaman pangan memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap perekonomian di Kalsel. Tahun 2008 sektor pertanian menurut
lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku (tanpa minyak bumi) menyumbang
22,88 %. Dari sektor Pertanian tersebut khusus untuk Tanaman Bahan Makanan
menyumbang sebesar 10,64 %. Sementara PDRB atas dasar harga konstan 2000,
untuk tahun 2008 distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha (tanpa minyak
bumi) untuk sektor pertanian menyumbang sebesar 24,56 %, dan untuk Tanaman
Bahan Makanan menyumbang 11,35 %. Kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian di Kalsel khususnya tanaman bahan makanan selama 4 tahun disajikan
pada Tabel 19 dan Tabel 20. berikut :
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel
selama 4 Tahun (2005-2008). *) (Jutaan) Rp
No Lapangan Usaha 2005 2006 2007**) 2008***)
I. Pertanian 7.174.909,59 7.777.783,89 8.856.262,82 10.270.300,43
1. Tan.bahan makanan 3.145.061,12
(10,05%)
3.348.295,04
(9,81%)
3.843.100,77
(9,89%)
4.774.855,24
(10,64%)
2. Tanaman Perkebunan 1.845.024,41 2.055.305,77 2.327.868,98 2.519.041,72
3. Peternakan dan hasil-hasilnya 472.453,62 536.798,91 628.955,51 735.772,21
4. Kehutanan 376.497,52 389.576,86 419.984,08 451.771,35
5. Perikanan 1.335.872,92 1.447.807,32 1.636.355,48 1.788.859,72
II. Pertambangan dan Penggalian 6.736.029,35 7.579.250,33 8.556.849,36 9.942.273,97
III. Industri Pengolahan 4.079.920,81 4.047.834,94 4.364.118,90 4.716.788,18
IV. Listrik Gas dan Air Bersih 181.422,35 194.463,85 219.714,55 257.799,27
V Bangunan 2.020.848,05 2.275.474,90 2.553.875,28 2.861.705,34
VI Perdagangan, Perhotelan dan
Restoran
4.750.616,22 5.152.784,87 5.932.312,57 6.843.018,03
VII. Pengangkutan dan Komunikasi 2.572.836,67 2.930.826,03 3.546.217,47 4.196.446,35
VIII. Keuangan, Persewaan, & Jasa 1.300.619,35 1.420.049,93 1.758.334,50 2.196.000,94
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
305
No Lapangan Usaha 2005 2006 2007**) 2008***)
prsh.
IX. Jasa-jasa 2.976.866,51 3.292.025,55 3.651.081,62 4.231.290,58
Total NTB Kalsel dengan Migas 31.794.068,90 34.670.494,29 39.438.767,06 45.515.623,09
Total NTB Kalsel Tanpa Migas 31.282.872,29 34.142.299,38 38.852.763,34 44.889.824,68
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 *) PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel selama 4 Tahun (2005-2008). *)
(Jutaan) Rp No Lapangan Usaha 2005 2006 2007**) 2008***)
I. Pertanian 5.640.957,15 5.905.870,35 6.243.735,28 6.648.381,85
1. Tan.bahan makanan 2.551.525,85
(11,17%)
2.662.620,72
(11,10%)
2.793.484,98
(10,97%)
3.071.670,19
(11,34%)
2. Tanaman Perkebunan 1.388.565,92 1.477.575,03 1.601.473,41 1.669.772,53
3. Peternakan dan hasil-hasilnya 350.220,34 384.128,66 417.195,60 444.555,10
4. Kehutanan 317.050,33 315.703,08 322.254,26 328.767,35
5. Perikanan 1.033.594,70 1.065.842,86 1.109.327,02 1.133.616,68
II. Pertambangan dan Penggalian 5.032.594,70 5.408.571,13 5.681.678,23 6.100.514,82
III. Industri Pengolahan 2.960.951,98 2.910.562,10 2.996.207,29 3.073.856,18
IV. Listrik Gas dan Air Bersih 121.573,04 126.228,57 131.452,89 137.011,64
V Bangunan 1.252.017,65 1.340.602,10 1.433.163,94 1.513.408,97
VI Perdagangan, Perhotelan dan
Restoran
3.4777.082,35 3.670.304,83 3.896.957,43 4.172.594,05
VII. Pengangkutan dan Komunikasi 1.943.522,52 2.061.216,44 2230.869,41 2.374.332,44
VIII. Keuangan, Persewaan, & Jasa
prsh.
865.234,93 893.247,03 1.030.450,87 1.089.507,55
IX. Jasa-jasa 1.997.971,65 2.135.662,24 2.277.772,18 2.428.844,00
Total NTB Kalsel dengan Migas 23.292.544,50 24.452.264,79 25.922.287,52 27.538.451,49
Total NTB Kalsel Tanpa Migas 22.841.024,15 23.995.326,19 25.453.963,22 27.074.537,90
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 *) PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Harga konstan 2000 **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
2) Pencapaian Produksi Tanaman Pangan
Produksi tanaman pangan khusus padi mengalami peningkatan yang cukup signifikan
yaitu pada tahun 2005 sebesar 1.598.835 ton GKG dengan produktivitas 34,79 ku/ha
naik pada tahun 2006 produksi naik menjadi 1.636.840 ton GKG dengan produktivitas
35,38 ku/ha. Kemudian pada tahun 2007 naik lagi menjadi 1.953.868 ton GKG dengan
produktivitas 38,63 ku/ha serta pada tahun 2008 menjadi 1.954.283 ton dengan
produktivitas 38,52 ku/ha. Selama kurun waktu tersebut kenaikan produksi tertinggi
dicapai pada tahun 2007, yaitu sebanyak 317.028 ton atau 19,37 %. Pada Tahun 2007
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
306
Departemen Pertanian mencetuskan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional
(P2BN), yang langsung direspon oleh Kalimantan Selatan dan dilaksanakan sesuai
pedoman umum. Program ini juga didukung pula dengan tersedianya anggaran APBD
untuk program pembangunan pertanian berkelanjutan di Kalimantan Selatan.
Berikut pada tabel 21 dan 22 dapat dilihat perkembangan produksi padi selama 5
tahun (2005-2009) serta kontribusi produksi padi Kalsel terhadap produksi padi
Nasional. Pada tabel 23 s/d 27 dapat dilihat pancapaian produksi tanaman pangan
dari tahun 2006 s/d 2009 dibandingkan dengan sasaran Renstra Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Tahun 2005 – 2010. Gambaran pencapaian produksi selama
5 (lima) tahun dapat dilihat pada Gambar 1.
Perkembangan Produksi Padi Selama 5 tahun (2005-2009).
No. Tahun Produksi (Ton) Persentase (%) Kenaikan
1. 2005 1.598.835
2. 2006 1.636.840 2,38
3. 2007 1.953,868 19,37
4. 2008 1.954.283 0,02
5. 2009*) 1.956.993 0,139 *)Berdasarkan Angka Sementara (ASEM 2009)
Kontribusi Produksi Padi Kalsel Terhadap Produksi Padi Nasional.
No. Tahun Produksi (ton) Kontribusi
(%) Posisi
Peringkat Kalsel Nasional
1. 2005 1.598.835 54.152.959 2,95 X
2. 2006 1.636.840 54.454.937 3,01 X
3. 2007 1.953.868 57.170.450 3,42 VIII
4. 2008 1.954.283 59.906.950 3,26 I X
5. 2009 1.956.993 63.840.066 3,07 IX
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2005
No. Komoditas Sasaran Realisasi % Pencapaian
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1 Padi 432.000 1.460.160 33,80 459.541 1.598.835 34,79 106,38 109,50 102,93
2 Jagung 29.000 65.250 22,50 15.595 48.082 30,83 53,78 73,69 137,03
3 Kedelai 10.000 14.850 14,85 2.115 2.548 12,05 21,15 17,16 81,13
4 Kcg.Tanah 21.400 27.713 12,95 14.642 16.793 11,47 68,42 60,60 88,56
5 Kcg Hijau 2.450 2.585 10,55 1.626 1.750 10,76 66,37 67,70 102,01
6 Ubi Kayu 16.500 176.880 107,20 5.853 77.904 133,10 35,47 44,04 124,16
7 Ubi jalar 3.220 32.844 102,00 2.417 23.955 99,11 75,06 72,94 97,17
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2006
No. Komoditas Sasaran Realisasi % Pencapaian
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1 Padi 454.694 1.561.419 34,34 462.672 1.636.840 35,38 101,75 104,83 103,02
2 Jagung 19.978 58.935 29,50 17.042 58.283 34,20 85,30 98,89 115,93
3 Kedelai 4.065 5.126 12,61 1.840 2.138 11,62 45,26 41,71 92,15
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
307
No. Komoditas Sasaran Realisasi % Pencapaian
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
4 Kcg.Tanah 16.103 19.324 12,00 13.900 15.759 11,34 86,32 81,55 94,48
5 Kcg Hijau 1.865 2.052 11,00 1.139 1.166 10,24 61,07 56,82 93,04
6 Ubi Kayu 5.952 79.769 134,02 6.050 82.389 136,18 101,65 103,28 101,61
7 Ubi jalar 2.300 23.462 102,01 2.602 26.335 101,17 113,13 112,25 99,22
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2007.
No. Komoditas Sasaran Realisasi %
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1 Padi 459.241 1.596.092 34,76 505.846 1.953.868 38,63 110,15 122,42 111,14
2 Jagung 22.109 68.260 30,88 22.241 100.957 45,39 100,60 147,90 147,02
3 Kedelai 4.095 5.175 12,64 1.806 2.060 11,41 44,10 39,81 90,26
4 Kcg.Tanah 16.224 19.507 12,02 15.843 18.214 11,50 97,65 93,37 95,62
5 Kcg Hijau 1.879 2.071 11,02 1.517 1.548 10,20 80,73 74,75 92,58
6 Ubi Kayu 5.997 80.528 134,29 8.205 117.322 142,99 136,82 145,69 106,48
7 Ubi jalar 2.317 23.686 102,21 2.691 31.143 115,73 116,14 131,48 113,21
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2008.
No. Komoditas Sasaran Realisasi %
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1 Padi 463.833 1.631.302 35,17 507.319 1.954.284 38,52 109,38 119,80 109,53
2 Jagung 24.239 78.171 32,25 20.116 95.064 47,26 82,99 121,61 146,54
3 Kedelai 4.106 5.198 12,66 3.260 3.817 11,71 79,40 73,43 92,49
4 Kcg.Tanah 16.264 19.595 12,05 14.161 16.476 11,63 87,07 84,08 96,57
5 Kcg Hijau 1.884 2.080 11,04 1.482 1.529 10,32 78,66 73,51 93,45
6 Ubi Kayu 6.012 80.890 134,56 8.123 119.085 146,60 135,11 147,22 108,96
7 Ubi jalar 2.323 23.792 102,42 2.417 25.904 107,17 104,05 108,88 104,64
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2009*)
No. Komoditas Sasaran Realisasi %
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1 Padi 468.472 1.667.056 35,59 490.069 1.956.993 39,93 104,61 117,39 112,19
2 Jagung 26.370 88.667 33,63 22.982 113.897 49,56 87.15 128,45 147,36
3 Kedelai 4.126 5.234 12,69 3.345 3.838 11,47 81,07 73,33 90,39
4 Kcg.Tanah 16.346 19.733 10,07 13.051 15.221 11,66 79,84 77,13 115,79
5 Kcg Hijau 1.893 2.095 11,07 1.545 1.598 10,34 81,62 76,28 93,41
6 Ubi Kayu 6.042 81.458 134,83 8.187 121.626 148,56 135,50 149.31 110,18
7 Ubi jalar 2.335 23.959 102,62 2.617 29.968 114.51 112,08 125.08 111,59
*) Berdasarkan ASEM 2009
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
308
3) Pencapaian Produksi Hortikultura
Untuk komoditas Hortikultura seperti buah-buahan dan sayur-sayuran di Kalsel
selama 5 (lima) tahun (2005 – 2009) mengalami perkembangan produksi sebagai
berikut :
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Hortikultura Tahun 2006 - 2009*)
No. Komoditas Sasaran Realisasi %
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1 Tahun 2005 Buah-buahan 23.570 179.132 76,00 18.375 281.273 15,31 77,96 157,02 201,41
2 Sayuran 9.950 40.795 41,00 9.630 59.351 61,6 96,78 145,49 150,32
1 Tahun 2006 Buah-buahan 24.159 183,608 76.00 11.678 258.793 221,6 48,34 140,95 291,59
2 Sayuran 10.199 41,816 41.00 9.706 51.149 52,7 95,17 122,32 128,53
1 Tahun 2007 Buah-buahan 24.280 184,895 76.15 13.439 243.199 181,0 55,35 131,53 237,64
2 Sayuran 10.250 42,109 41.08 11.608 56.528 48,7 113,25 134,24 118,54
1 Tahun 2008 Buah-buahan 24.401 186,192 76.30 13.724 245.062 176,6 56,24 131,62 234,03
2 Sayuran 10.301 42,404 41.16 11.570 73.398 62,7 112,32 173,09 154,13
1 Tahun 2009 Buah-buahan 24.523 187,497 76.46 9.724 224.864 232,1 39,65 119,93 302,44
2 Sayuran 10.353 42,701 41.25 13.084 90.823 52,6 126,38 212,70 168,28
*) Tahun 2009, data SP Distan TPH.
4) Penghargaan Nasional pada Bidang Pertanian
Tahun 2006, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI kepada : Willy Mike Susanto, Juara I Kalsel Kategori perorangan, Kel. Guntung Manggis Kec. Landasan Ulin Tahun 2007, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI kepada : a. Eko Bambang P, SP dari Kab. HST sebagai Penyuluh Pertanian Teladan. b. KSM Rumpun Pemuda Tani dari Kec. Pelaihari Kab. Tanah Laut sebagai
Kelompoktani Agribisnis Tanaman Pangan Kategori Kelompoktani Jagung. c. Ir. Mujiarto, MS dari Desa Sawang, Kec Tambarangan Kab. Tapin sebagai
Kelompoktani Agribisnis Hortikultura d. Kelompoktani Mukti Raharjo dari Desa Karang Dukuh Kec. Belawang Kab. Batola
sebagai Kelompok Pengelola Tata air Mikro (TAM).
Tahun 2008, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Gubernur Kalsel Drs. H. Rudi Ariffin, MM pada Bidang Program Peningkatan
Produksi Beras Nasional (P2BN) . b. Bupati yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi lebih dari 5% tahun
2007, yaitu Kab. HSU, Tapin, HSS, Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kotabaru.
c. H. Syarkawi dari Kab. HST sebagai Petani Teladan. d. Rusnadi SPt dari Kab. HSU sebagai Penyuluh Pertanian Teladan e. Kelompoktani Bumbuhak dari Desa Pengambau Hulu Kec. Haruyan Kab. HST
sebagai Kelompoktani peringkat 3 kategori usahatani padi. f. Paulus Sesa dari Kec. Amuntai Tengah HSU, Mantri Tani Teladan.
Tahun 2009, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Bupati Kabupaten yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi diatas
5% pada tahun 2008, yaitu Kab. Banjar, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu.
b. Saming SP dari Kec. Banjang Kab. Hulu Sungai Utara sebagai mantritani teladan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
309
c. M. Fadillah dari Kab. Hulu Sungai Selatan sebagai Petugas Pengamat organisme Pengganggu Tanaman
d. Sugianoor dari Kec. Anjir Pasar Kab. Barito Kuala, Ketua kelompok tani Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH)
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura dituntut untuk
memenuhi kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk. Disisi lain upaya peningkatan produksi mengalami kendala antara lain adanya
fenomena pemanasan global yang menyebabkan terjadinya anomali iklim yang berakibat
munculnya cekaman kekeringan dan kebanjiran, serta wabah hama dan panyakit
tanaman.
Secara umum dalam kurun waktu 2005-2009 permasalahan yang masih dirasakan
untuk tanaman pangan khususnya padi adalah :
1) Luas tanam, indeks pertanaman (IP) kurang dari 100%, adanya gagal tanam akibat
bencana banjir sementara recovery akibat bencana alam banjir belum optimal. Juga
penerapan teknologi belum optimal , masih jauh dari potensi. Untuk lahan lebak masih
dirasa sulit menentukan waktu tanam yang tepat karena iklim sulit diprediksi.
2) Luas panen, belum optimalnya fasilitasi penerapan teknologi panen dan pasca panen,
terbatasnya sarana dan prasarana panen dan pasca panen.
3) Peningkatan produktivitas yang belum optimal. Hal ini antara lain dikarenakan
penggunaan padi unggul masih rendah (baru 53%) dan penggunaan pupuk belum
sesuai anjuran.
4) Produksi walaupun mengalami peningkatan tetapi mutu hasil produksi sebagian belum
memenuhi standar.
5) Belum optimalnya pemanfaatan TAM, dan kurang pemeliharaan JUT, JITUT dan
JIDES yang telah dibangun/direhab.
6) Terbatasnya dukungan penyediaan alsintan bagi petani/kelompoktani
7) Belum diterapkannya Good Handling Product (GHP) pada komoditas padi dan jagung
secara komprehensif sehingga dapat menekan tingkat kehilangan hasil.
8) Penerapan Good Manufactoring Product (GMP) pada produk olahan TPH yang belum
optimal karena masih minimnya sarana dan prasarana pendukungnya.
9) Masih rendahnya mutu produk TPH, baik segar maupun olahan sesuai dengan standar
yang ditetapkan (grading dan packaging)
Sementara permasalahan pada bidang Hortikultura (Tanaman buah-buahan,
sayuran, biofarmaka/obat-obatan dan tanaman hias), terutama untuk tanaman buah, yang
masih menjadi kendala adalah :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
310
1) Belum semua kawasan sentra komoditas unggulan yang menerapkan Good
Agricultura Practices atau Standar Operasional Product (GAP/SOP).
2) Belum terbangunnya kawasan agribisnis hortikultura yang representatif
3) Belum terkendalinya sepenuhnya penyakit layu bakteri/layu fusarium pada tanaman
pisang pada kawasan sentra (Kab. Banjar, Tanah Bumbu dan Kotabaru).
4) Terancamnya beberapa kawasan sentra jeruk oleh penyakit Diplodia dan penyakit
CVPD.
5) Belum diproduksinya secara massal benih unggulan bersertifikat yang bebas penyakit,
terutama untuk jeruk, pisang dan sayuran. Blok Fondasi mata tempele (BF/BPMT)
masih sangat terbatas jumlahnya.
6) Tidak tersedianya lahan usahatani secara khusus untuk usaha hortikultura
7) Kebijakan dalam hal permodalan belum berpihak kepada pelaku usaha hortikultura.
Dari sisi pelaksanaan program/kegiatan yang didukung anggaran APBD dari tahun
2005 s/d 2009 beberapa kegiatan tidak berjalan sesuai yang ditargetkan dikarenakan
beberapa hal, namun demikian secara keseluruhan tidak mengganggu capaian kinerja,
kegiatan tersebut adalah:
1) Tahun 2005 Rendahnya penyerapan dana (0,58%) serta fisik (10,00%) pada kegiatan penanggulangan Bencana Alam melalui dana DASK-BL T.A. 2005 dikarenakan Pemerintah Pusat telah mengalokasikan bantuan benih padi sebanyak 134.473 kg untuk ditanam pada MT.2005/2006.
2) Tahun 2006 - Tidak tercapainya target pada kegiatan Penanganan Organism pengganggu Tanaman (OPT) mendukung pemantapan ketahanan pangan dikarenakan ada satu jenis pestisida (Sexpheromone) belum terdaftar pada buku Pestisida dan Pertanian dan Kehutanan tahun 2006, sehingga barang tersebut pengadaannya dibatalkan senilai Rp.45.000.000,- . Demikian pula pada kegiatan Pengembangan Sentra Agribisnis Komoditas Pisang, kegiatan Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk.
- Penanggulangan Bencana Alam Banjir Mendukung Pemantapan KP realisasi keuangan 81,08%, yaitu biaya perjalanan daerah tidak terserap seluruhnya karena lokasi kegiatan berada di Kab. Banjar yang letaknya dekat.
3) Tahun 2007 Kegiatan penyediaan bibit (Buffer Stock) sebanyak 250 ton pada T.A. 2007 tidak dilaksanakan karena kerusakan tanaman akibat bencana alam tidak begitu besar dan bisa diatasi dengan bantuan benih padi dari dana APBN dan APBD Kabupaten.
4) Tahun 2008 Kegiatan penyediaan bibit (Buffer Stock) senilai Rp. 475.000.000,- tidak dilaksanakan karena untuk penganggulangan bencana alam banjir sudah dapat ditanggulangi sebagian dari bantuan benih APBN (Pusat) dan masing-masing Kabupaten/kota.
5) Tahun 2009 DIPERTA - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor tidak dilaksanakan dengan pertimbangan :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
311
(a) Pemeriksaan oleh ITWILPROV, disarankan dilaksanakan dengan pemilihan langsung tetapi harus mengeluarkan/menyetor biaya upah yang ada pada rincian kegiatan.
(b) Setelah dilaksanakan pemilihan langsung ternyata rekanan tidak dapat menjamin waktu penyelesaian tepat waktu (kesulitan menyediakan kayu ulin, musim hujan dapat mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan)
- Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor yang tidak dilaksanakan sudah dilaporkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat No. 027/1219-Sekr/2009 tanggal 30 November 2009.
- Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, kegiatan fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air serapan dana sebesar 32,53%, dengan sisa dana sebesar Rp. 303.637.000,- dan serapan fisik sebesar 36,43%. Tidak dilaksanakannya kegiatan ini dikarenakan : (a) Kegiatan Pengembangan Tata Air Mikro (TAM) seluas 180 ha di Kab. Barito
Kuala tidak dapat dilaksanakan mengingat harga satuan per hektarnya terlalu rendah dibanding kegiatan yang sama yang dibiayai dengan dana DAK Tahun 2009 di Kab. Barito Kuala
(b) Pengembalian dana APBD Provinsi untuk kegiatan Tam Mini tidak mengganggu program karena akan tetap diteruskan melalui dana DAK Kab. Barito Kuala
Penyelesaian masalah kegiatan tersebut sudah dilaporkan kepada Sekretaris
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat Nomor 521.5/483-PSP tanggal 5 Mei
2009.
Solusi
Tanaman Pangan
1) Untuk meningkatkan luas tanam dengan meningkatkan IP pertanaman dan perluasan
areal tanam (PAT) maka dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan masih diperlukan
dukungan pembangunan sarana prasarana yaitu berupa alat mesin pertanian ,
pengaturan tata air, jalan usahatni dll. Melaksanakan sosialisasi serta pembinaan
untuk meningkatan kemampuan dalam penyerapan teknologi budidaya yang baik.
serta Meningkatkan Indeks Pertanaman menjadi 180 dengan teknologi Sawit Dupa di
lahan pasang surut.
2) Untuk meningkatkan luas panen dengan meningkatkan fasilitasi penerapan teknologi
panen dan pasca panen. Juga meningkatkan sarana dan prasarana panen dan pasca
panen.
3) Untuk meningkatkan produktivitas melalui peningkatan benih unggul dan pemupukan
sesuai anjuran serta mengintensifkan pendampingan dan pengawalan. Meningkatkan
penggunaan pupuk dengan mengintensifkan penyuluhan, memfasilitasi kemudahan
memperoleh pupuk dan meningkatkan permodalan petani. Juga Meningkatkan
penggunaan benih unggul padi menjadi 60% dari pertanaman.
4) Untuk meningkatkan produksi , dalam hal kegiatan pengelolaan lahan kedepan perlu
dilanjutkan untuk mengoptimalkan lahan sekaligus meningkatkan produksi.
5) Mengembangkan dan mengoptimakan pemanfaatan TAM, meningkatkan
pemeliharaan JUT untuk memperlancar akses dan mobilisasi saprodi ke lahan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
312
persawahan juga meningkatkan produksi serta pemeliharaan JITUT dan JIDES yang
telah dibangun/direhab sehingga memperlancar pengaturan air ke areal tanam.
6) Pengadaan alat mesin pertanian secara bertahap (Power Thresher, Hand tractor
rotary dan Hand tractor bajak) alsintan bagi petani/kelompoktani dan meningkatkan
pembinaan pemanfaatan alsin pertanian dan UPJA.
7) Memfasilitasi Pengembangan pengelolaan lahan dengan pemanfaatan lahan-lahan
berpotensi terutama untuk lahan lebak dalam perluasan areal serta memanfaatkan
lahan kering untuk tanaman padi gogo, palawija dan hortikultura yang dapat
memberikan insentif tinggi.
8) Meningkatkan pembinaan terhadap kelembagaan tani yang ada (Poktan, Gapoktan,
UPJA, Kios saprodi dan Bengkel alsintan)
9) Untuk menekan tingkat kehilangan hasil panen padi dengan meningkatkan pembinaan
dan pengembangan pasca panen dengan melaksanakan pelatihan penerapan Good
Handling Practice (GHP) Melaksanakan pelatihan penerapan Good Manufactoring
Practice (GMP) pada produk olahan TPH yang belum optimal karena masih minimnya
sarana dan prasarana pendukungnya.
10) Pengembangan Kawasan Agribisnis Jagung kedepan masih harus dilaksanakan
mengingat jagung merupakan komoditas yang masih menjadi prioritas untuk
dikembangkan karena selain sebagai bahan baku utama makanan juga untuk industri
pakan ternak serta industri lainnya, sehingga mempunyai potensi meningkatkan
pendapatan petani serta merupakan komoditas penting dalam upaya diversifikasi
pangan.
11) Di Kalsel jagung merupakan salah satu komoditas unggulan daerah, secara teknis
pembudidayaannya cukup mudah, ditunjang potensi lahan yang sangat luas serta
terbukanya peluang pasar, dimana negara pengekspor jagung sudah mengurangi
ekspornya karena dialihkan untuk pemenuhan bahan baku industri di negara masing-
masing. Sementara itu pengembangan jagung di Kalsel akan terus di intensifkan
sesuai perwilayahan berdasarkan typelogi lahan. Lahan kering di kabupaten Tanah
Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Banjar. Sementara di lahan basah di kabupaten
Tabalong, Balangan, HSU, HST, HSS, Tapin dan Barito Kuala. Dengan
berkembangnya jagung di kedua tipelogi lahan tersebut, maka produksi jagung dapat
terjadi sepanjang tahun.
Tanaman Hortikultura
1) Meningkatkan penerapan GAP dan SOP hortikultura terutama pada kebun jeruk di
Kab. Banjar dan Batola serta pengembangan teknologi di kawasan agribisnis sayuran
di Banjarbaru. Membangun kawasan agribisnis hortikultura yang representatif dengan
menyusun data base pengembangan sentra buah-buahan, pengembangan kebun
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
313
buah unggulan Kalsel di sentra unggulan dan mengembangkan kebun buah unggulan
Kalsel.
2) Penanganan penyakit layu bakteri pada pisang di 7 (tujuh) kabupaten yaitu Kab.
Balangan, HST, Tapin, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
3) Memfasilitasi gerakan pengamanan penyakit CVPD dan Diplodia pada jeruk dan
meningkatkan pembinaan kelembagaan perlindungan hortikultura dengan melakukan
uji sampel di di 6 (enam) kabupaten, yaitu Kab. HST, Tapin, Batola, Tala, Banjar dan
Banjarbaru.
4) Perbanyakan anakan pisang yang bebas penyakit, penggunaan bibit jeruk berlabel
biru dan penggunaan benih sayuran bermutu.
5) Untuk meningkatkan BF/BPMT jeruk didukung dengan menambah jumlah Screen
House untuk BPMT. Dimana Scren House ini baru ada di 4 (empat) Kab, yaitu Kab.
Tapin, Banjar, Batola dan Banjarbaru. Selama 5 (lima) tahun kedepan masih
diperlukan 4 screen house.
2.2. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan yang baru berdiri pada tanggal 7 Januari tahun 2009, sehingga
pelaksanaan program dan kegiatannya selama tahun 2005-2008 belum ada.
Berikut dijelaskan pelaksanaan program dan kegiatan pada Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Daerah Prov. Kalsel selama tahun 2009.
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2) Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran.
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian - Pembuatan Juknis. - Pembinaan Teknis Program FEATI. - Rapat Koordinasi FEATI. - Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. - Lokakarya Perencanaan. - Forum Teknis Penyuluhan. - Penilaian Petani dan Penyuluh Berprestasi. - Penyebaran Informasi Penyuluhan Pertanian.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
314
- Program Penyuluhan Provinsi. - Peningkatan Wawasan Penyuluh dan Petugas. - Pertemuan Perencanaan Program Penyuluhan Tahun 2010. - Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM. - Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan
Kerjasama. - Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha.
b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev - Mimbar Sarasehan
c. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
d. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatan. Jumlah Dana : Rp. 400.488.000,- Realisasi : Rp. 239.729.851,- Persentase Realisasi : 59,8 %
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Jumlah Dana : Rp. 679.777.500,- Realisasi : Rp. 132.145.000,- Persentase Realisasi : 19,4 %
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal. Jumlah Dana : Rp. 87.750.000,- Realisasi : Rp. 74.385.000,- Persentase Realisasi : 84,7 %
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan.
Jumlah Dana : Rp. 23.830.000,- Realisasi : Rp. 11.475.000,- Persentase Realisasi : 48,2 %
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian.
Jumlah Dana : Rp. 434.950.000,- Realisasi : Rp. 258.431.800,- Persentase Realisasi
: 59,4 %
• Pembuatan Juknis. Jumlah Dana : Rp.2.950.000,- Realisasi : Rp. 2.950.000,- Persentase Realisasi : 100 %
• Pembinaan Teknis Program FEATI. Jumlah Dana : Rp. 55.302.000,- Realisasi : Rp. 17.730.000,- Persentase Realisasi : 32,06 %
Lokasi pembinaan kegiatan Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) di Pronvisi Kalimantan Selatan tersebar di 3 (tiga) Kabupaten, 15 Kecamatan, 120 Desa.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
315
Lokasi UP-FMA Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi
(P3TIP/ FEATI)
No Kabupaten/ Kecamatan
J u m l a h
Desa UP-FMA
I. H.S. SELATAN 40 40 1. Angkinang 8 8 2. Sungai Raya 8 8 3. Padang Batung 8 8 4. Kalumpang 8 8 5. Simpur 8 8 6. Angkinang 8 8
II. H.S.TENGAH 40 40 1. Batu Benawa 8 8 2. Hantakan 8 8 3. L.Amas Selatan 8 8 4. L.Amas Utara 8 8 5. Pandawan 8 8
III. BALANGAN 40 40 1. Paringin 6 6 2. Batu Mandi 7 7 3. Lampihong 7 7 4. Awayan 7 7 5. Halong 6 6
J u m l a h I + II + III 120 120
• Rapat Koordinasi FEATI. Jumlah Dana : Rp.12.700.000,- Realisasi : Rp. 6.000.000,- Persentase Realisasi : 47,24 %
Rapat koordinasi telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam rangka
koordinasi pencapaian kegiatan P3TIP per triwulan di Provinsi dan 3 kabupaten pelaksana P3TIP
• Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 12.700.000,- Realisasi : Rp. 6.350.000,- Persentase Realisasi : 50,00 %
Terbentuknya/ditetapkannya Komisi Penyuluhan Provinsi Kalimantan
Selatan dengan Surat Keputusan Gubernur No.188.44/0397/KUM/2009, tanggal 1 Oktiber 2009.
• Lokakarya Perencanaan Jumlah Dana : Rp. 13.050.000,- Realisasi : Rp. 0 ,- Persentase Realisasi : 0 %
• Forum Teknis Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 45.100.000,- Realisasi : Rp. 42.994.000,- Persentase Realisasi : 95,33 %
Keluaran dari kegiatan ini adalah terselenggaranya forum teknis penyuluhan
dan terkoordinasinya serta terpadunya penyelenggaraan penyuluhan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalsel.
• Penilaian Penyuluh dan Petani TPH Berprestasi. Jumlah Dana : Rp.66.755.000,- Realisasi : Rp. 41.525.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
316
Persentase Realisasi : 62,20 %
Hasil penilaian petani dan Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Perikanan dan Kelautan berprestasi tahun 2009, adalah sebagai berikut :
Pemenang penilaian penyuluh dan Petani Berprestasi Tahun 2009
I. Petani Terbaik I (Petani Teladan Tk. Nasional)
H. Parhan Poktan Berkat Usaha Desa Labunganak, Kec. Batang Alai Utara,Kab. Hulu Sungai Tengah
Terbaik II M. Arsyad Aryadi Poktan Hidup Baru Desa Rantau Karau Hilir, Kec Sungai Pandan, Kab. Hulu Sungai Utara
Terbaik III Ridwan Poktan Karya Usaha Desa Sumber Baru, Kec. Angsana, Kab. Karya Usaha, Kab. Tanah Bumbu
II Penyuluh Pertanian Terbaik I (Penyuluh Pertanian Teladan Nas)
Unang Setiawan, S,Pt. Desa Muara Uya, Kec. Muara Uya, BPP Muara Uya. Kab. Tabalong
Terbaik II Dinah, SP Desa Cempaka, Kec. Tapin Selatan, BPP Tapin Selatan, Kab. Tapin
Terbaik III Tukirin, S.PKP Desa Sumber Mulia, Kec. Pelaihari, BPP Pelaihari, Kab. Tanah Laut
II Pelaku Utama Perikanan dan Kelautan
Terbaik I H. Kosim Kab. Hulu Sungai Tengah
Terbaik II H. Syamsul Kab. Kotabaru
Terbaik III Umar Hadi Kab. Balangan
IV Penyuluh Perikanan dan Kelautan
Terbaik I Eko Priyo Raharjo, S.Pi Desa Sumber Baru, Kec Angsana, BPP Angsana, Kab. Tanah Bumbu.
Terbaik II Suhardi, SP Desa Kuala Lupak, Kec. Tabunganen, BPP Tabunganen, Kab. Barito Kuala.
Terbaik III Wahanto Desa Lontar Timur, Kec. Pulau Laut Barat, BPP Lontar, Kab. Kotabaru.
• Penyebaran Informasi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 41.950.000,- Realisasi : Rp. 23.320.000,- Persentase Realisasi : 55,58 %
Penyebaran informasi teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan
dilaksanakan melalui media cetak mapun elektronik.
Penyebaran Informasi dalam rangka Mendukung Kegiatan Penyuluhan Tahun 2009
No. Uraian Materi/Judul
1. Media Cetak
a. Langganan Majalah Trubus dan Flona
b. Langganan Tabloid Sinar Tani dan Agrobis
c. Cetak Leaflet - Profil Bakorluh - Penyuluhan Pertanian metode SLPTT untuk Meningkatkan Produksi Padi
- Budidaya Ikan Patin Jambal Secara Intensif
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
317
No. Uraian Materi/Judul
- Pemeliharaan Tanaman Karet - Beternak Ayam Buras di Lahan Pasang Surut
d. Cetak Poster Peranan Penyuluh dalam Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
2. Media Elektronik/Radio
a. Banjar Realita - Penataan Penyuluh - Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh - Kerjasama dan Kemitraan Usaha - Aplikasi FEATI
b. Siaran Pedesaan - Pupuk Bersubsidi Sistem Tertutup - Pemurnian Sapi Bali di Kab Barito Kuala - Penanggulangan Penyakit CVPD pada Tanaman Jeruk - Tanaman Nilam di Tanah Laut - SLPTT - Budidaya Ikan Samping Rumah - Waspada Kebakaran Hutan
• Penyusunan Program Penyuluhan Provinsi. Jumlah Dana : Rp.6.000.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
• Peningkatan Wawasan . Jumlah Dana : Rp.33.605.000,- Realisasi : Rp. 31.340.000,- Persentase Realisasi : 93,26 %
Output/Keluaran - Terlaksananya peningkatan wawasan petugas dan penyuluh ke Provinsi Jawa Tengah.
- Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan pemahaman penyuluh dan petugas sebanyak 7 orang dalam melaksanakan pembinaan di tingkat lapangan.
• Pertemuan Pendekatan Teknologi dan Programa Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 33.958.000,- Realisasi : Rp. 30.433.000,- Persentase Realisasi : 89,62 %
Output/Keluaran - Terkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan penyuluhan tahun 2009 di provinsi dan kab/kota.
- Terlaksananya penyusunan rencana program/kegiatan penyuluhan tahun 2010. • Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM.
Jumlah Dana : Rp. 41.510.000,- Realisasi : Rp. 6.250.000,- Persentase Realisasi : 15,06 %
Output/Keluaran - Berkembangnya kelembagaan penyuluhan di Kab/Kota. - Terlaksananya pembinaan kapasitas SDM di Kab/Kota.
Keragaan Kelembagaan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009
NO. Provinsi
KABUPATEN/ KOTA BENTUK KELEMBAGAAN DASAR PEMBENTUKAN
I. Provinsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Perda No. 6 Tahun 2008 Tgl.15 April 2008
II Kabupaten/Kota
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
318
NO. Provinsi
KABUPATEN/ KOTA BENTUK KELEMBAGAAN DASAR PEMBENTUKAN
1. Tabalong Kantor Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Perda No. 10 Tahun 2007. Tgl. 21 Nopember 2007.
2. Balangan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Perda No. 3 tahun 2008. tgl. 18 Juli 2008.
3. HSU Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian
Perda No. 25 Tahun 2008. Tgl. 9 Desember 2008.
4. HST Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 tahun 2007. Tgl. 6 Nopember 2007.
5. HSS Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian
Perda No.30 Tahun 2007. Tgl. 29 Nopember 2007.
6. Tapin Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Perda No. 5 Tahun 2008. Tgl. 12 Pebruari 2008
7. Banjar Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 9 Tahun 2008. Tgl. 9 Juni 2008.
8. Batola Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Perda No. 27 Tahun 2008. Tgl. 19 Maret 2008.
9. Tanah Laut Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 Tahun 2008. Tgl. 9 September 2008.
10 Tanah Bumbu Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Perda No. 17 Tahun 2007. Tgl. 10 Nopember 2007.
11. Kotabaru Dinas Pertanian -
12. Banjarbaru Dinas Pertanian dan Kehutanan -
13. Banjarmasin Dinas Pertanian -
Keragaan Jumlah Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (PNS) di Provinsi Kalsel Tahun 2009
NO. Kab/ Kota Pertanian Perikanan Kehutanan Jumlah
I Provinsi 25 2 0 27
II Kabupaten/Kota 922 130 81 1.133
1. Tabalong 94 1 13 108
2. Balangan 34 3 3 40
3. HSU 37 3 - 40
4. HST 69 11 2 82
5. HSS 88 4 10 102
6. Tapin 114 17 18 149
7. Banjar 146 24 16 186
8. Batola 93 15 3 111
9. Tanah Laut 114 16 7 137
10 Tanah Bumbu 42 12 - 54
11. Kotabaru 44 17 12 61
12. Banjarbaru 26 3 9 38
13. Banjarmasin 21 4 - 25
Jumlah 947 132 81 1.140
Keragaan Jumlah THL-TB Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan Tahun 2009.
NO. Kab/ Kota Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah
1. Tabalong 6 13 20 39
2. Balangan 12 24 18 54
3. HSU 6 29 58 93
4. HST 26 21 13 60
5. HSS 25 12 9 46
6. Tapin 25 12 - 37
7. Banjar 32 51 29 112
8. Banjarbaru 5 14 - 19
9. Banjarmasin 6 7 - 13
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
319
NO. Kab/ Kota Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah
10 Batola 11 20 17 48
11. Tanah Laut 25 15 - 40
12. Tanah Bumbu 4 6 20 30
13. Kotabaru 2 1 28 31
Jumlah 185 225 212 622
Keragaan Kelembagaan Balai Penyuluh Kecamatan di Kabupaten/Kota Tahun 2009
NO KABUPATEN/KOTA 2009
Kec. BPP Desa
1 Tabalong 1122 77 131
2 Balangan 88 66 157
3 Hulu Sungai Utara 88 77 218
4 Hulu Sungai Tengah 1111 1111 158
5 Hulu Sungai Selatan 1111 1111 152
6 Tapin 1122 1122 129
7 Banjar 1177 1177 279
8 Banjarbaru 55 33 17
9 Banjarmasin 55 55 50
10 Batola 1177 77 200
11 Tanah Laut 99 99 113
12 Tanah Bumbu
10 4 116
13 Kotabaru 2200 55 195
Jumlah 145 104 1.935
Keragaan Kelembagaan Petani di Kabupaten/Kota Tahun 2009.
NO KABUPATEN/KOTA 2009
Poktan Gapoktan
1 Tabalong 575 43
2 Balangan 551 137
3 Hulu Sungai Utara 638 120
4 Hulu Sungai Tengah 896 154
5 Hulu Sungai Selatan 804 213
6 Tapin 971 87
7 Banjar 734 173
8 Banjarbaru 142 10
9 Banjarmasin 174 14
10 Batola 1.426 258
11 Tanah Laut 1.120 83
12 Tanah Bumbu 898 64
13 Kotabaru 185 55
Jumlah 9.114 1.411
• Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan Kerjasama. Jumlah Dana : Rp. 42.510.000,-
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
320
Realisasi : Rp. 23.600.000,- Persentase Realisasi : 55,52 %
Output/Keluaran - Terlaksananya kegiatan pengembangan kerjasama dan layanan informasi penyuluhan sesuai dengan tujuan dan sasaran.
- Terlaksananya pembinaan dalam rangka kerjasama dan layanan informasi di Kab/Kota.
• Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha. Jumlah Dana : Rp. 26.860.000,- Realisasi : Rp. 25.939.800,- Persentase Realisasi : 96,6 %.
Output /Keluaran - Terlaksananya pertemuan kerjasama dan kemitraan usaha. - Teridentifikasinya permasalahan kerjasama dan kemitraan usaha untuk dapat dicarikan jalan pemecahannya.
b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev. Jumlah Dana : Rp. 139.763.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
c. Mimbar Sarasehan.
Jumlah Dana : Rp. 63.850.000,- Realisasi : Rp. 33.800.000,- Persentase Realisasi : 52,9 %
d. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Jumlah Dana : Rp. 11.730.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
e. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang.
Jumlah Dana : Rp. 137.000.000,- Realisasi : Rp. 0,- Persentase Realisasi : 0 %
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Belum semua kabupaten/kota membentuk kelembagaan penyuluhan sesuai dengan
UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K.
2) Belum Dipahaminya Permentan Nomor 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tentang Pedoman
Penumbuhan dan Pengembangan Kelompoktani, Penyusunan RDK/RDK, Dan Sistem
Kerja LAKU.
3) Lemahnya Pengetahuan, Ketrampilan dan Wawasan petani dalam mengakses
permodalan
4) Beragamnya bentuk kelembagaan penyuluhan di kab/kota (3 Bapeluh, 5 Badan, 2
kantor dan 3 bidang di bawah dinas), sehingga koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
penyelenggaraan penyuluhan belum optimal.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
321
5) Belum semua kecamatan memiliki Balai Penyuluhan, baru 104 BPP (72,2 %) dari 145
Kecamatan yang ada di Kalimantan Selatan, hal ini berimbas terhadap belum
optimalnya penyelenggaraan penyuluhan di tingkat Kecamatan.
6) Jumlah kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha berupa kelompok tani sebanyak
8.978 buah atau rata-rata 4,6 buah/desa/kelurahan dan gabungan kelompok tani
sebanyak 1.403 buah atau 0,7 buah/desa/kelurahan, masih kurang jika dibandingkan
dengan luas wilayah, jumlah penduduk yang bekerja disektor pertanian, perikanan dan
kehutanan dan jumlah desa/kelurahan di Kalimantan Selatan. Disamping itu
kemandirian kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha tersebut masih rendah.
7) Terbatasnya jumlah tenaga penyuluh di Kalimantan Selatan, jumlah tenaga penyuluh
dan CPNS sebanyak 1.172 orang, sebagian besar (80,88%) sebagai penyuluh
pertanian, penyuluh perikanan (11,267%), penyuluh kehutanan (6,91%) dan CPNS
(2,65%) yang berada ditingkat Provinsi sebanyak 25 orang (2,13%) dan di 13
Kabupaten/Kota sebanyak 1.147 orang (97,87%), sehingga untuk memenuhi 1 desa 1
penyuluh relatif masih kurang.
8) Masih terjadinya alih status penyuluh dari jabatan fungsional ke jabatan strutural
9) Usia penyuluh sebagian sudah diatas 50 tahun.
10) Penyusunan progarma penyuluh belum sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan
pelaku usaha.
11) Kegiatan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan belum didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai.
12) Terbatasnya dana yang tersedia di Sekretariat Bakorluh dalam rangka memfasilitasi
kegiatan penyuluhan
13) Sebagian besar penyuluh baik yang ada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota
belum mengikuti pendidikan dan Pelatihan (Dasar maupun penjenjangan)
14) Belum adanya data mengenai kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan
oleh petani di kabupaten/kota.
15) Belum adanya pola / bentuk penyuluhan yang benar-benar tepat untuk masing-masing
kabupaten/kota.
16) Terbatasnya sarana penyuluh provinsi.
17) Efektifitas sarana informasi yang dilakukan saat ini belum teruji.
18) Kurangnya tenaga penyuluh spesialis yang bisa memfasilitasi penyuluhan terampil.
19) Masih kurangnya kesadaran petani akan pentingnya pengetahuan
(informasi/teknologi) untuk kemajuan petani itu sendiri.
20) Belum lengkapnya data kerjasama dan kemitraan kabupaten/kota.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
322
Solusi :
1) Meningkatkan advokasi kepada kabupaten/kota baik kelembagaan eksekutif maupun
legislatif dalam penataan kelembagaan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K
2) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program
pembangunan pertanian;
3) Bimbingan fasilitasi kemitraan usaha dan akses permodalan
4) Mendorong pembentukan Badan Pelaksanaan Penyuluhan bagi kab/kota yang belum
membentuk (Kotabaru, Banjarmasin dan Banjarbaru) atau yang masih berbentuk
Kantor ( Tabalong dan Balangan).
5) Mendorong Pemerintah kabupaten/kota untuk membangun dan merehab Balai
Penyuluh Kecamatan secara bertahap dengan DAK dan Anggaran P3TIP/FEATI
(HST, HSS dan Balangan)
6) Perlu adanya inventarisasi kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh
petani di masing-masing kabupaten/kota.
7) Perlunya peningkatan pelatihan dan keterampilan penyuluh yang dapat meningkatkan
semangat dan profesionalisme penyuluh.
8) Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana penyuluh untuk kemudahan
pelaksanaan tugas penyuluh.
9) Perlu adanya perubahan pola pikir penyuluh agar lebih berorientasi pada
kesejahteraan/keberhasilan petani. Sebab dengan keberhasilan petani benefit dan
impact akan kembali ke penyuluh itu sendiri.
10) Perlu adanya terobosan baru dalam hal menyampaikan informasi dan teknologi
kepada petani, sehingga informasi yang seharusnya didapat oleh petani dapat diakses
dengan lebih mudah, misalnya akses web di masing-masing BPP, untuk itu perlu
disediakan minimal 1 (satu) buah komputer untuk akses internet.
11) Petani teladan harus dapat difungsikan sebagai motivator bagi petani-petani lain
dengan jalan diberikan insentif berupa lahan yang dapat digarap, bimbingan teknologi
dan permodalan.
12) Melaksanakan sosialisasi program kerjasama dan kemitraan ke kabupaten/kota.
2.3. Dinas Perkebunan
A. Program dan Kegiatan
Dalam rangka peningkatan kinerja Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di
Kalimantan Selatan, untuk menggerakan dan memfasilitasi pengembangan produk,
peningkatan produksi dan produktivitas yang berorientasi pasar melalui pemberdayaan
petani, kelompok tani guna memperoleh nilai tambah dan daya saing yang tinggi guna
penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani pekebun. Hal ini
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
323
ditempuh melalui sharing kegiatan dan pendanaan berupa partisifasi masyarakat, fasilitasi
pendanaan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab./Kota. Selama periode Tahun 2005-
2009 telah dilaksanakan Program dan Kegiatan Utama sebagai berikut :
Tabel. Program dan Kegiatan Utama Periode Tahun 2005-2009
No. Tahun Program dan Kegiatan Target / Sasaran
Fisik Dana (Rp. x 1.000)
A Dinas Perkebunan Provinsi
1 2005 Program Peningkatan Produksi Perkebunan 1.870.750
- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat
540 Ha 510 Ha 50 Ha
851.750 919.000 100.000
2 2006 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 11.100.000
- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Kegiatan penunjang, pembinaan petani
3.285 Ha 4.600 Ha 300 Ha 400 Ha 400 Ha 4 Pkt
3.982.700 5.314.900 656.900 192.100 112.100 841.300
3 2007 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 14.870.865
- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Rintisan Penanaman Nilam - Pengembangan Jarak Pagar - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Kegiatan penunjang, pembinaan petani
1.500 Ha 1.800 Ha 500 Ha 20 Ha 10 Ha 600 Ha 950 Ha 26 Pkt
4.200.000 5.100.000 890.000 480.000 120.000 300.000 470.000
3.310.865
4 2008 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 17.624.530
- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Rintisan Penanaman Nilam - Pengembangan Jarak pagar - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Kegiatan penunjang, pembinaan petani
2.450 Ha 2.000 Ha 575 Ha 30 Ha 100 Ha 700 Ha 925 Ha 31 Pkt
6.306.241 5.561.305 1.013.747 481.930 729.686 374.171 409.421
2.748.029
5 2009 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 15.409.000
- Pengembangan Karet rakyat - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat - Rintisan Penanaman Nilam - Pengembangan Jarak Pagar - Pengembangan Kayu Manis - Pengend. Organisme Pengganggu Tan - Peningkatan Mutu Karet - Peningkatan Penggunaan Lahan - Kegiatan penunjang, pembinaan petani
2.264 Ha 600 Ha 300 Ha 20 Ha 50 Ha 50 Ha 550 Ha 200 Ha 1 Pkt
37 Pkt
5.751.483 2.473.370 512.133 375.145 502.116 613.175 314.876 152.585 86.100
4.628.019
B UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap
1 2009 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 1.920.320
- Pemeliharaan kebun produksi sawit - Kegiatan penunjang, pembinaan petani
80 Ha 3 Pkt
1.544.177 376.143
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
324
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi Keuangan
Dinas Perkebunan Tahun 2005
Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2005, rata-rata fisik dari Target sebanyak 3 (tiga) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 1.870.750.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 1.711.923.300,- atau sebesar 91,51%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 158.826.700,- (8,49%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2006
Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2006, rata-rata fisik dari Target sebanyak 6 (enam) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 93.44%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 11.100.000.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 9.110.959.600,- atau sebesar 82,08%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.989.040.100,- (17,92%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2007
Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2007, rata-rata fisik dari Target sebanyak 8 (delapan) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 99.02%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 14.874.865.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 14.328.484.000,- atau sebesar 96,33%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 546.381.000,- (3,67%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2008
Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2008, rata-rata fisik dari Target sebanyak 8 (delapan) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 99,94%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 17.624.530.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 16.120.379.000,- atau sebesar 91,47%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.504.151.000,- (8,53%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet Rp. 849.250.000,- (4,82%), kontrak barang/jasa lainnya Rp. 654.901.000,- (3,71%). Tahun 2009
Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV rata-rata fisik dari Target sebanyak 9 (sembilan) macam kegiatan utama, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 15.409.000.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 13.973.392.000,- atau sebesar 90,69%, sehingga terdapat Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.435.608.000,- (9,31%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit Karet Rp. 667.552.000,- (4,34%), sisa kontrak pengadaan Bibit Kelapa Dalam Rp. 137.308.000,- (0,90%) dan sisa kontrak barang/jasa lainnya Rp. 630.748.000,- (4,07%). UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap Tahun 2009
Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap, dibentuk berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan. Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 1.920.320.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
325
Rp. 1.683.940.000,- atau sebesar 87,69%, sehingga masih terdapat Silpa (Sisa lebih Perhitungan Anggaran) sebesar Rp. 236.380.000,- (12,31%),
Gambaran Umum kegiatan perkebunan selama tahun 2005-2009 di Kalimantan Selatan
TABEL PERKEMBANGAN LUAS TANAMAN PERKEBUNAN TAHUN 2005 - 2009
No Jenis Komoditas
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Luas (Ha)
% Luas (Ha)
% Luas (Ha)
% Luas (Ha)
% Luas (Ha)
%
Tanaman tahunan 431,196 2.64 507,120 17.61 529,227 4.36 571,935 8.07 579,570 1.33
1 Karet 171,799 2.91 183,899 7.04 192,142 4.48 206,699 7.58 210,240 1.71
2 Kelapa Dalam 48,313 1.46 47,540 (1.60) 47,967 0.90 47,974 0.01 48,032 0.12
3 Kelapa Hibrida 3,936 - 3,870 (1.68) 2,626 (32.14) 2,545 (3.08) 2,545 -
4 Kelapa Sawit 178,990 3.54 243,451 36.01 257,862 5.92 288,725 11.97 292,663 1.36
5 Kopi 7,532 (2.22) 7,701 2.24 7,661 (0.52) 6,994 (8.71) 7,055 0.87
6 Lada 1,119 - 1,053 (5.90) 1,057 0.38 1,120 5.96 1,148 2.50
7 Cengkeh 1,707 (2.69) 1,896 11.07 1,928 1.69 1,783 (7.52) 1,792 0.50
8 Kakao 2,018 (8.13) 1,676 (16.95) 1,898 13.25 991 (47.79) 991 -
9 Pinang 475 (1.89) 481 1.26 546 13.51 533 (2.38) 533 -
10 Aren 2,123 (3.06) 2,233 5.18 2,024 (9.36) 2,402 18.68 2,402 -
11 Sagu 4,983 (3.43) 5,304 6.44 5,619 5.94 5,505 (2.03) 5,505 -
12 Kemiri 5,004 (0.40) 4,832 (3.44) 4,780 (1.08) 4,344 (9.12) 4,344 -
13 Kayu Manis 2,354 (0.04) 2,348 (0.25) 2,284 (2.73) 1,387 (39.27) 1,387 -
14 Kapok 512 0.39 495 (3.32) 448 (9.49) 531 18.53 531 -
15 Jambu Mente 251 (2.39) 234 (6.77) 219 (6.41) 176 (19.63) 176 -
16 Kenanga 56 (17.86) 76 35.71 94 23.68 75 (20.21) 75 -
17 Panili 9 33.33 6 (33.33) 4 (33.33) 4 - 4 -
18 Kapulaga 15 26.67 - - 6 6 -
19 Jarak Pagar - 25 100.00 68 172.00 141 107.35 141 -
II Tanaman Semusim 1,206 2.81 790 (34.49) 843 6.71 2,053 143.53 2,053 -
1 Tebu - - - - - 150 - 150 -
2 Jahe 358 37.69 - (100.00) - - - - -
3 Purun 586 16.50 790 34.81 750 (5.06) 1,758 134.40 1,758 -
4 Kencur 202 (48.99) - (100.00) - - - - -
5 Kunyit 60 328.57 - (100.00) - - - - -
6 Nilam - - - 93 145 55.91 145 -
7 Tanaman Lainnya - - - - - - - -
Jumlah I + II 432,402 2.64 507,910 17.46 530,070 14.87 573,988 8.29 581,623 0.77
III Pola Pengusahaan
1 Perkebunan Rakyat 261,088 4.49 274,293 5.06 289,196 5.43 304,296 5.22 308,731 1.46
2 Perkebunan Besar
Negara
15,576 69.27 17,951 15.25 18,744 4.42 19,410 3.55 19,410 -
3 Perkebunan Besar
Swasta
155,738 (3.81) 215,666 38.48 222,130 3.00 250,282 12.67 253,482 1.28
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
326
DATA PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KAL-SEL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR ( 2005 - 2009)
No Jenis Komoditas
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
Prod. (TON) % Prod. (TON)
% Prod. (TON)
% Prod. (TON)
% Prod. (TON)
%
I Tanaman tahunan 415,878.19 (6.13) 529,960.24 27.43 568,481.26 7.27 634,562.20 11.62 756,427.30 19.20
1 Karet 101,720.41 3.92 105,585.83 3.80 113,252.06 7.26 121,826.50 7.57 126,913.00 4.18
2 Kelapa Dalam 30,136.71 1.68 30,145.04 0.03 30,581.46 1.45 31,567.50 3.22 31,567.50 -
3 Kelapa Hibrida 2,901.17 0.00 2,774.14 (4.38) 1,656.30 (40.30) 672.00 (59.43) 672.00 -
4 Kelapa Sawit 214,778.32 (11.38) 307,369.02 43.11 332,190.61 8.08 386,736.00 16.42 455,633.00 17.81
47,688.08 (10.84) 67,981.77 42.56 74,071.09 8.96 80,011.00 8.02 127,864.00 59.81
5 Kopi 2,696.36 36.55 2,810.30 4.23 2,869.75 2.12 2,586.60 (9.87) 2,615.00 1.10
6 Lada 494.81 1.71 460.39 (6.96) 490.67 6.58 507.00 3.33 507.00 -
7 Cengkeh 338.26 34.08 341.91 1.08 376.47 10.11 381.50 1.34 381.50 -
8 Kakao 252.62 (40.97) 317.37 25.63 337.13 6.23 141.80 (57.94) 141.80 -
9 Pinang 97.82 (1.52) 100.68 2.92 116.89 16.10 134.10 14.72 134.10 -
10 Aren 1,526.32 2.47 1,602.64 5.00 1,267.61 (20.90) 1,679.00 32.45 1,679.00 -
11 Sagu 8,497.48 1.11 5,815.64 (31.56) 6,630.75 14.02 5,526.50 (16.65) 5,526.50 -
12 Kemiri 3,312.79 52.69 3,229.63 (2.51) 3,152.42 (2.39) 2,377.50 (24.58) 2,377.50 -
13 Kayu Manis 1,288.79 (0.78) 1,278.99 (0.76) 1,277.89 (0.09) 217.00 (83.02) 217.00 -
14 Kapok 58.77 6.49 52.67 (10.38) 54.07 2.66 68.80 27.24 68.80 -
15 Jambu Mente 75.28 (2.68) 71.77 (4.66) 71.92 0.21 59.80 (16.85) 60.00 0.33
16 Kenanga 8.57 (12.64) 21.05 145.62 24.88 18.19 23.00 (7.56) 23.00 -
17 Panili 2.10 100.00 1.40 (33.33) 1.39 (0.71) 0.60 (56.83) 0.60 -
18 Melinjo - - - - - - - - - -
19 Kapulaga 3.53 (30.92) - (100.00) - - 2 - 2 -
20 Jarak Pagar - - - - 57.90 - 44 (24.01) 44 -
II Tanaman Semusim 1,661.55 16.95 631.41 (62.00) 397.12 (37.11) 523 31.70 523 -
1 Jahe 584.08 34.16 - (100.00) - - - - - -
2 Purun 669.78 15.78 631.41 (5.73) 397.12 (37.11) 500 25.91 500 -
3 Kencur 311.13 (20.11) - (100.00) - - - - - -
4 Kunyit 96.56 452.09 - (100.00) - - - - - -
5 Nilam - - - - - - 23 - 23 -
6 Tanaman Lainnya - - - - - - - -
Jumlah I + II 417,539.74 (6.05) 530,591.65 27.08 568,878.38 7.22 635,085 11.64 756,950 19.19
III Pola Pengusahaan
1 Perkebunan Rakyat 163,763.96 3.94 187,720.79 14.63 207,859.00 10.73 245,608 18.16 289,573 17.90
2 Perkebunan Besar
Negara
9,936.72 58.33 9,112.55 (8.29) 11,684.58 28.23 13,476 15.33 14,225 5.56
3 Perkebunan Besar
Swasta
243,839.06 13.10) 333,126.90 36.62 349,334.80 4.87 376,001 7.63 453,152 20.52
PENGEMBANGAN KOMODITAS KARET RAKYAT SUMBER DANA APBD I
No. Kabupaten
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH
Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK
1. Tabalong 150 150 - - 200 200 500 500 500 542 1,350 1,392
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
327
No. Kabupaten
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH
Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK
2. Balangan 90 90 340 340 400 400 500 500 200 200 1,530 1,530
3. HSU 100 100 135 135 - - - - 25 25 260 260
4. HST 50 50 - - 250 250 300 300 200 198 800 798
5. HSS 75 75 - - 100 100 400 400 350 350 925 925
6. Tapin 150 150 400 400 100 100 250 250 100 100 1,000 1,000
7. Tanah Laut 100 100 - - 50 50 100 100 200 198 450 448
8. Kotabaru 100 100 - - 100 100 300 300 300 300 800 800
9. Tanah Bumbu 100 100 200 200 100 100 100 100 100 100 600 600
10. Banjar 300 300 450 450 50 50 - - - 0 800 800
11. Banjarbaru 25 25 100 100 100 100 - - 25 25 250 250
12 Barito Kuala - - - 50 50 - - - 0 50 50
1,240 1,240 1,625 1,625 1,500 1,500 2,450 2,450 2,000 2,038 8,815 8,853
PENGEMBANGAN KOMODITAS KELAPA SAWIT RAKYAT SUMBER DANA APBD I
No. Kabupaten
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH
Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK
1. Tabalong 150 137 450 418 200 200 - - - - 800 755
2. Balangan - - 200 211 - - - - - - 200 211
3. HSS 50 50 450 391 200 204 350 260 100 102 1,150 1,007
4. Tapin - - - - - - - - - - -
5. Tanah Laut - - 300 349 900 658 200 189 - - 1,400 1,196
6. Kotabaru 40 40 450 483 200 175 800 533 300 150 1,790 1,381
7. Tanah Bumbu 270 286 300 301 200 200 500 375 200 300 1,470 1,462
8. Banjar - - 600 600 50 50 - - - - 650 650
9. Barito Kuala - - - - - - 150 150 - - 150 150
10. Banjarbaru - - 50 50 50 50 - - - - 100 100
510 513 2,800 2,803 1,800 1,537 2,000 1,507 600 552 7,710 6,912
PENGEMBANGAN KOMODITAS KELAPA RAKYAT RAKYAT SUMBER DANA APBD I
No. Kabupaten
Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH
Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK
1. HST - - - - - - - - 50 50 50 50
2. HSS 50 50 100 135 200 214 300 332 125 138 775 869
3. Tapin - - 50 89 150 266 50 154 - - 250 509
4. Barito Kuala - - 100 100 100 71 150 125 100 10 450 306
5. Banjar - - - - - - - - 25 25 25 25
6. Kota Banjarmasin
- - 50 66 50 96 75 182 - - 175 344
50 50 300 390 500 647 575 793 300 223 1,725 2,103
PENGEMBANGAN RINTISAN TANAMAN NILAM SUMBER DANA APBD I
No. Kabupaten
Tahun JUMLAH
2008 2009
Luas Ha KK Luas Ha KK Luas Ha KK
1. Tabalong - - 10 10 10 10
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
328
No. Kabupaten
Tahun JUMLAH
2008 2009
Luas Ha KK Luas Ha KK Luas Ha KK
2. Balangan 5 5 5 5 10 10
3. Banjar - - 5 10 5 10
4. Tanah Laut 25 83 - - 25 83
30 88 20 25
PENGEMBANGAN TANAMAN KAYU MANIS SUMBER DANA APBD I
No. Kabupaten
Tahun 2009 JUMLAH Luas Ha KK Luas
Ha KK
1. Hulu Sungai Selatan 50 50 50 50
50 50 50 50
PENGEMBANGAN RINTISAN TANAMAN JARAK PAGAR SUMBER DANA APBD I
No. Kabupaten
Tahun JUMLAH
2006 2007 2008 2009
Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK Luas Ha
KK
1. Tanah Laut 2 2 4 1 - - - - 6 3 2. Tanah Bumbu 2 2 4 4 - - - - 6 6 3. Kotabaru - - 2 1 100 68 - - 102 69 4. Hulu Sungai Tengah - - - - - - 50 110 50 110 5. Tabalong 2 1 - - - - - - 2 1
6 5 10 6 100 68 50 110 166 189
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan masih sulit dicapai oleh
perkebunan rakyat, karena tidak adanya ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani
pekebun.
2) Meningkatnya harga saprodi (herbisida, pupuk non subsidi), sehingga mengurangi daya
beli petani pekebun.
3) Turunnya harga komoditas unggulan perkebunan khususnya karet sampai dengan rata-
rata ± 30% dari harga normal, sehingga petani pekebun kurang dalam pemeliharaan
kebun yang berdampak pada penurunan produksi, produktivitas karet dan kelapa sawit.
Solusi
1) Guna mempercepat peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan rakyat,
diusulkan melalui Pemerintah Daerah dan Pusat adanya penambahan kuota dan
pemerataan distribusi pupuk bersubsidi untuk petani pekebun.
2) Guna meningkatkan daya beli petani pekebun, petani pekebun perlu dikembangkan
bantuan berupa diversifikasi usaha integrasi ternak dengan kebun, sehingga dapat
berfungsi ganda yaitu hasil ternak bisa menopang pendapatan petani pekebun pada
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
329
saat harga komoditas perkebunan turun (tidak laku) dan limbah ternaknya bisa
dijadikan pupuk tanaman berupa pupuk kompos.
3) Guna meningkatkan harga karet ditingkat petani pekebun, dapat dilakukan dengan
tabung pohon yaitu penyadapan perpohon yang biasanya dilakukan 2 hari sekali
(S2/D2), diperjarang menjadi 3-4 hari sekali (S2/D3-4)
2.4. Dinas Peternakan
A. Program dan Kegiatan
Pembangunan peternakan diarahkan pada berkembangnya usaha peternakan yang
mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternakan serta terwujudnya visi
“Kalimantan Selatan sebagai Daerah Sumber Bibit Sapi Potong Tahun 2010”. Kultur
sosial budaya masyarakat sejak dulu hidup dari pertanian dan peternakan merupakan
pendorong yang kuat dalam upaya meningkatkan produktivitas dan agribisnis peternakan
di Kalimantan Selatan.
Dalam rangka mendukung visi pembangunan peternakan, program yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai
berikut :
Program Daerah 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Pusat 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 2) Program Pengembangan Agribisnis
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Realisasi anggaran pembangunan sub sektor peternakan pada tahun 2005-2009
adalah sebagai berikut :
Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan
Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh Dinas Peternakan Provinsi
Kalimantan Selatan dari tahun 2005 - 2009 adalah sebesar Rp. 65.844.235.150,- dengan
realisasi pelaksanaan anggaran adalah sebesar Rp. 64.183.478.994,-. Perkembangan
alokasi anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009
seperti pada Tabel sebagai berikut :
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
330
Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2005-2009
No. Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan
Rupiah % 1 2005 7.021.856.000 7.019.791.000 99,97 2 2006 13.089.550.000 12.878.553.200 98,40 3 2007 15.306.095.000 14.804.486.370 96,72 4 2008 16.562.245.000 16.100.959.268 97,21 5 2009 13.864.489.150 13.379.689.156 96,50
Jumlah 65.844.235.150 64.183.478.994 97,48
UPTD BIBD Banjarbaru
Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh BIBD Banjarbaru dari tahun
2005 - 2009 adalah sebesar Rp. 5.458.525.000,- dengan realisasi pelaksanaan
anggaran adalah sebesar Rp. 5.234.879.151,-. Perkembangan alokasi anggaran dan
realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 terlihat dari Tabel
sebagai berikut :
Perkembangan Dana APBD Tahun 2005-2009
No. Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan
Rupiah %
1 2005 300.000.000 298.998.000 99.67
2 2006 500.000.000 498.675.000 99.74
3 2007 1.308.275.000 1.269.917.866 97.07
4 2008 1.650.250.000 1.590.258.827 96.36
5 2009 1.700.000.000 1.577.029.458 92.77
Jumlah 5.458.525.000 5.234.879.151 95.90
UPTD SPPN Pelaihari
Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh SPPN Pelaihari Banjarbaru
dari tahun 2005 – 2009 adalah sebesar Rp. 14.381.601.500,- dengan realisasi
pelaksanaan anggaran adalah sebesar Rp. 13.306.034.256,-. Perkembangan alokasi
anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 terlihat
dari sebagai berikut :
Perkembangan Dana APBD Tahun 2005-2009
No. Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Realisasi Keuangan
Rupiah %
1 2005 945.990.000 922.539.082 97.52
2 2006 1.018.322.000 1.006.335.853 98.83
3 2007 1.846.959.500 1.842.807.005 99.78
4 2008 2.456.230.000 2.425.641.003 98.75
5 2009 8.114.100.000 7.108.711.313 87,61
Jumlah 14.381.601.500 13.306.034.256 92,52
Gambaran Umum kegiatan Peternakan selama tahun 2005-2009 di Kalimantan Selatan
Hakekat pembangunan peternakan adalah mencukupi kebutuhan pangan masyarakat,
khususnya yang berasal dari ternak. Konsumsi pangan hewani asal ternak masyarakat
Kalimantan Selatan tahun 2008 menurut hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional konsumsi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
331
daging 15,3 gram/kap/hari, telur 19,2 gram/kap/hari dan susu 5,4 gram/kap/hari atau baru
mencapai 55,29% untuk daging, 200,21% untuk telur dan 30,80% untuk susu. Berdasarkan
standar kecukupan konsumsi protein hewani yang ditetapkan oleh FAO minimal sebesar
6,00 gram/kapita/hari atau setara dengan dengan 10,1 Kg daging, 3,5 kg telur dan 6,4 kg
susu per kapita per tahun atau setara dengan daging 27,67 gram/kapita/hari, telur 9,59
gram/kapita/hari dan susu 17,53 gram/kapita/ hari.
1) Populasi
Keragaan pembangunan peternakan di Kalimantan Selatan ditandai dengan
pertumbuhan populasi ternak dari tahun 2005-2009 rata-rata sebesar 4,62% menandakan
kekuatan daerah dalam rangka menyediakan pangan asal ternak cukup berpengaruh.
Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada ternak ayam ras pedaging, yaitu 60,19%.
Hal ini akibat mulai bergairahnya usaha peternakan swasta yang rata-rata bergerak di
perunggasan dan meningkatnya permintaan konsumsi masyarakat. Sedangkan rata-rata
pertumbuhan yang terkecil adalah ternak kuda yaitu sebesar -5,75%, hal ini disebabkan
fungsi ternak kuda digantikan oleh mesin sebagai alat pengangkut. Untuk ternak perah
yang populasinya paling kecil akan dikembangkan pada lima tahun ke depan dalam
rangka pemenuhan permintaan susu oleh masyarakat. Secara terperinci perkembangan
populasi ternak dapat dilihat pada Berikut
Perkembangan Populasi Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Jenis Ternak 2005 (ekor)
2006 (ekor)
2007 (ekor)
2008 (ekor)
2009*) (ekor)
Rata-rata Pertumb (%)
Sapi 182.639 193.920 202.037 210.633 218.700 4,95
Sapi Perah 116 133 135 124 127 2,00
Kerbau 40.163 41.435 43.096 43.971 45.013 3,38
Kuda 730 752 737 624 601 -5,75
Kambing 99.271 107.873 111.733 118.240 123.892 6,52
Domba 3.427 3.474 3.462 3.494 3.511 0,54
Babi 6.268 7.436 7.472 5.791 5.681 -1,83
Ay. Buras 8.697.945 9.984.020 11.383.274 12.643.202 14.076.941 11,71
Ay. Petelur 1.182.555 1.983.323 2.216.916 2.665.721 2.749.318 25,49
Ay. Pedaging 19.964.936 20.624.128 21.534.508 19.860.813 19.886.632 60,19
Itik 3.041.695 3.487.002 3.771.176 19.860.813 4.501.642 9,12
Jumlah 33.239.274 36.430.305 39.274.546 36.390.532 41.612.058 4,62
*) Angka Sementara
2) Produksi Daging, Telur, dan Susu
a. Produksi Daging
Produksi daging adalah jumlah karkas (ternak yang dipotong setelah dikurangi
kulit, jerohan, kepala, dan kaki) dan bagian yang dapat dimakan dari daerah tertentu.
Produksi daging di Kalimantan Selatan didominasi oleh ayam ras, sapi dan ayam
buras. Pada tahun 2009 produksi daging berjumlah 57.461.363 kg kontribusi terbesar
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
332
berasal dari ayam ras pedaging yaitu 40.596.881 kg (70,65%), daging sapi sebesar
5.849.064 kg (10,18%) dan 4.900.714 kg (8,53%) berasal dari ayam buras.
Pertumbuhan produksi daging yang terbesar selama empat tahun terakhir
adalah produksi daging kuda 154,90%, hal ini disebabkan dari pemotongan untuk
konsumsi. Sedangkan rata-rata pertumbuhan yang terkecil adalah produksi daging
ternak sapi perah disebabkan hanya sedikit yang membudidayakan dan sapi perah
yang diafkir masih sedikit. Apabila dilihat dari jumlah produksi dan konsumsi daging
oleh masyarakat maka terjadi surplus 8.405.487 kg setiap tahun. Hampir semua
produksi daging mengalami surplus dan biasanya diperdagangkan ke Provinsi
Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel berikut
Perkembangan Produksi Daging Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Jenis Ternak 2005 (Kg)
2006 (Kg)
2007 (Kg)
2008 (Kg)
2009*) (Kg)
Rata-rata Pertumb. (%)
Sapi 5.592.768 6.179.092 5.475.120 5.796.318 5.849.064 1,.47
Sapi Perah - 8.144 - 7.792 7.904 -24,60
Kerbau 811.875 906.473 866.175 969.080 1.015.983 5,98
Kuda 4.673 1.142 2.898 16.723 27.501 154,90
Kambing 281.663 286.651 317.887 418.936 469.962 14,16
Domba 16.047 18.738 26.335 25.908 29.887 17,761
Babi 171.457 181.884 91.394 117.393 108.142 -5,78
Ay. Buras 4.973.548 5.597.200 4.582.933 4.877.303 4.900.714 0,54
Ay. Petelur 196.672 243.633 640.917 1.157.659 2.571.855 97,43
Ay. Pedaging 20.348.573 21.461.052 26.689.693 34.562.303 40.596.881 19.20
Itik 866.908 1.016.585 1.296.692 1.567.077 1.883.470 21.47
Jumlah 33.228.191 35.900.594 39.990.044 49.516.492 57.461.363 14,83
*) Angka Sementara
b. Produksi Telur
Produksi telur pada kurun waktu lima tahun terakhir juga mengalami
pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada produksi telur ayam
buras yaitu sebesar 15,02%. Sedangkan pertumbuhan telur yang terkecil adalah telur
ayam ras petelur sebesar 6,27%, untuk lebih jelasnya mengenai produksi telur, dapat
dilihat pada Tabel berikut :
Perkembangan Produksi Telur Unggas di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Jenis Ternak 2005 (Kg)
2006 (Kg)
2007 (Kg)
2008 (Kg)
2009*) (Kg)
Rata-rata Pertumb. (%)
Ay. Buras 6.467.394 6.788.792 7.656.736 9.886.031 11.191.976 15,02
Ay. Petelur 12.032.605 13.415.365 14.630.063 15.431.286 16.520.735 6,27
Itik 19.870.161 22.506.069 20.349.343 24.178.241 25.488.702 6.98
Jumlah 38.370.162 42.710.226 42.636.142 49.495.558 53.201.414 6,68
*) Angk Sementara
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
333
c. Produksi Susu
Budidaya sapi perah sebagai ternak penghasil susu segar masih pada tahap
introduksi. Animo masyarakat untuk memelihara sapi perah cukup tinggi, akan tetapi
terkendala masalah bibit dan permodalan. Budidaya sapi perah di masyarakat sudah
mulai dilaksanakan sejak tahun 2007. Dari hasil yang didapatkan , maka budidaya
sapi perah di Kalimantan Selatan perlu ditingkatkan. Produksi susu segar selama
tiga tahun adalah rata-rata sebesar 262.654 kg per tahun.
3) Konsumsi Daging Ternak
Konsumsi daging oleh masyarakat di Kalimantan Selatan rata-rata 34.813.850 kg
per tahun dan tumbuh 0,79% selama lima tahun terakhir. Konsumsi daging terbesar
berasal dari daging kuda 122,97%, ayam ras petelur 61,56%, dan daging babi 17,96%.
Perkembangan konsumsi daging dapat dilihat seperti Tabel berikut
Konsumsi Daging Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Jenis Ternak 2005 (Kg)
2006 (Kg)
2007 (Kg)
2008 (Kg)
2009*) (Kg)
Rata-rata Pertumb. (%)
Sapi 5.123.981 5.879.063 5.131.467 5.403.728 5.477.219 1.74
Sapi Perah - 6.795 - 7.132 7.250 0.33
Kerbau 775.573 773.524 725.248 811.201 820.530 1.30
Kuda 4.442 965 2.494 14.427 22.427 122.97
Kambing 237.325 232.752 263.230 356.617 401.444 11.84
Domba 12.826 16.861 22.318 21.890 26.743 16.82
Babi 185.084 346.563 266.509 295.252 339.185 17.96
Ayam Buras 3.302.383 3.649.649 2.980.831 3.146.969 3.301.170 0.53
Ayam Ras Petelur 147.256 203.137 520.938 935.526 1.252.014 61.56
Ayam Ras Pedaging 14.708.800 19.166.956 23.085.844 26.614.210 32.000.926 17.26
Itik 639.784 836.402 1.015.987 1.157.158 1.391.135 17.26
Jumlah 25.137.154 31.112.667 34.014.866 38.764.110 45.040.151 0.79
*) Angka Sementara
4) Konsumsi Telur
Konsumsi telur oleh masyarakat Kalimantan Selatan rata-tara 45.282.700 kg
setiap tahun dan terjadi pertumbuhan rata-rata 11,04% setiap tahun. Apabila
dibandingkan antara produksi dan konsumsi telur maka terjadi surplus 9.730.987 kg
setiap tahun dan sebagian besar diperdagangkan ke Provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Tengah. Perkembangan konsumsi telur di Kalimantan Selatan tahun 2005-
2009 seperti pada Tabel berikut
Konsumsi Telur di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Jenis Ternak 2005 (Kg)
2006 (Kg)
2007 (Kg)
2008 (Kg)
2009*) (Kg)
Rata-rata Pertumb (%)
Ay. Buras 3.836.818 3.649.649 4.162.717 4.892.742 5.750.793 8.85
Ayam Ras Petelur 10.991.275 13.552.605 14.742.318 16.185.679 19.024.197 11.88
Itik 12.737.487 15.613.242 13.755.970 17.823.651 20.949.424 11.56
Jumlah 27.656.580 32.815.496 32.661.005 38.902.072 45.724.414 11.04
*) Angka Sementara
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
334
5) Pengadaan Sapi Potong
Pengadaan sapi potong dari luar Kalimantan Selatan mutlak diperlukan dalam
rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Populasi sapi bibit yang ada di Kalimantan
Selatan harus ditambah untuk memenuhi angka ideal sebagai calon daerah penghasil
bibit. Jumlah sapi bibit yang perlu dimasukkan ke Kalimantan Selatan agar mencapai
swasembada sapi potong adalah sebesar 15.000 ekor selama 5 tahun.
Melalui dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir telah
didatangkan sapi bibit/bakalan jenis sapi Bali dari Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Selatan dan Bali, dan sapi PO dari Jawa Timur berjumlah 8.620ekor atau 57,47% dari
target 15.000 ekor. Provinsi Kalimantan Selatan dapat menjadi sumber bibit wilayah timur
Indonesia karena bebas penyakit hewan yang masuk dalam katagori klasifikasi A. Untuk
meningkatkan produktivitas konsekuensinya adalah peningkatan pada anggaran
pembangunan. Penyebaran ternak APBD Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Pengadaan Ternak Sapi APBD Provinsi Tahun Kalilmantan Selatan Tahun 2005-2008
Jenis Kelamin 2005 (ekor)
2006 (ekor)
2007 (ekor)
2008 (ekor)
2009 (ekor)
Jumlah (ekor)
Jantan 60 100 - - 92 252
Betina 1.325 2.300 2.157 1.635 951 8.368
Jumlah 1.385 2.400 2.157 1.635 1.043 8.620
6) Situasi Penyakit Hewan Menular
Kasus kejadian penyakit hewan menular di Provinsi Kalimantan Selatan masih
ditemui. Namun untuk penyakit Brucella berdasarkan SK Menteri Pertanian No.
2540/KPTS PD.610/VI/2009 pulau Kalimantan dinyatakan bebas Brucella. Penyakit
Avian Influenza tidak pernah lagi dilaporkan terjadi sejak tahun 2005, akan tetapi pada
akhir tahun 2009 terjadi kasus klinis di Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Kota Banjarbaru
dan Banjarmasin. Kasus kejadian penyakit hewan menular dapat dilihat pada Tabel
berikut
Situasi Penyakit Hewan Menular Tahun di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Jenis Penyakit 2005 (kasus)
2006 (kasus)
2007 (kasus)
2008 (kasus)
2009 (kasus)
Jumlah (kasus)
Brucella 6 27 23 6 2 64
Avian Influenza - - - - - -
Rabies 17 9 12 20 2 60 Jembrana 13 67 35 207 84 406
Bovine Viral Deasease 22 40 1.169 141 66 1.438
Scabies 1.593 1.243 283 1.238 772 5.129 ORF 391 122 117 234 80 944
Pink Eye 292 155 6 435 353 1.241
Bovine Epemerhal Fever 459 1.493 614 737 314 3.617
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
335
7) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Sumbangan sub sektor peternakan pada PDRB Kalimantan Selatan dari tahun
2005 sampai dengan tahun 2009 rata-rata adalah sebesar 1,61%. Pada tahun-tahun
mendatang bisa ditingkatkan lagi karena produksi peternakan semakin tinggi dan potensi
pengembangan masih terbuka luas.
8) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Dalam rangka mendukung visi dan misi Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan
Selatan didukung dua UPTD yaitu Balai Inseminasi Buatan Daerah Banjarbaru yang
mempunyai tugas khusus yaitu memproduksi semen (air mani) beku untuk kebutuhan
provinsi Kalimantan Selatan khususnya dan Provinsi tetangga pada umumnya
(Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat) dan SPP Negeri Pelaihari
yang mempunyai tugas penyelenggaraan pendidikan pertanian menengah dalam rangka
mendukung Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Keberadaan Balai Inseminasi Buatan Provinsi Kalimantan Selatan dimaksudkan
untuk mempercepat peningkatan populasi dan memperbaiki mutu ternak sapi serta
memperpendek jarak antara produsen semen beku dengan pengguna yaitu masyarakat
peternak yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan Kapasitas terpasang produksi semen
beku pada Balai Inseminasi Buatan Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 40.000 dosis
setiap tahun. Sedangkan SPP Negeri Pelaihari setiap tahun meluluskan siswa sebanyak
80-100 orang.
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sub sektor peternakan tahun 2005-
2009 adalah sebagai berikut :
1) Dalam rangka mendukung program Swasembada Ternak Sapi Potong di Kalimantan
Selatan, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan setiap tahun mendatangkan
ternak bibit sapi dari luar daerah (Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur), akan tetapi
mulai tahun 2009 daerah Nusa Tenggara Barat membatasi pengeluaran ternak sapi
bibit khususnya jenis sapi bali.
2) Daya serap semen beku dari produksi BIBD masih rendah
3) Sarana dan prasarana/peralatan masih kurang, seperti lahan untuk kebun hijauan
makanan ternak, peralatan laboratorium, sarana mobilitas, dummy cow untuk
pemancing pada saat penampungan, electro ejaculator dan peralatan analisis semen
beku ternak;
4) Fluktuasi harga ayam broiler masih sering terjadi;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
336
5) Kurang hygiensanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan Hewan
(RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Pemotongan Unggas (RPU/TPU) dan
kios daging;
6) Kasus penyakit hewan menular seperti Rabies, Jembrana dan Bovine Viral Deasease
masih terjadi;
Solusi
1) Perlunya negosiasi tentang jumlah ternak yang akan didatangkan dari daerah sumber
bibit (Nusa Tenggara Barat) dan mencari alternatif daerah sumber bibit sehingga
kebutuhan ternak bibit dari luar daerah terpenuhi.
2) Perlunya sosialisasi dan promosi produksi emen beku dari BIBD Banjarbaru .
3) Anggaran biaya untuk sarana dan prasarana perlu ditingkatkan
4) Koordinasi antara pelaku usaha dan pemerintah lebih ditingkatkan;
5) Meningkatkan higien sanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan
Hewan (RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Potong Unggas (RPU/TPU) dan
kios daging dengan membangun dan merehabilitasi;
6) Meningkatkan pelaksanaan pencegahan, penyidikan, dan pengobatan Rabies,
Jembrana dan Bovine Viral Deasease..
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
337
3. URUSAN KEHUTANAN
Penyelenggaraan urusan pilihan Kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh
Dinas Kehutanan Prov. Kalsel.
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang kehutanan selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan pembangunan kehutanan sebagai berikut :
1) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan Yang Tertib dengan melaksanakan Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal, meliputi program dan kegiatan : a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan :
• Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem;
• Patroli Pengamanan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan;
• Pemeliharaan Senjata api;
• Pembuatan KTA, Buku Pas Senpi Polhut dan Pembina Polhut;
• Penyuluhan Penanggulangan Pencurian Kayu;
• Bintek penatausahaan hasil hutan kayu dan non kayu;
• Pembentukan Satgas Pengamanan Hutan Partisipatif;
• Operasi Pengamanan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan;
• Pembinaan Pengamanan Hutan Partisipatif;
• Pelatihan Penyegaran Polhut;
• Pelatihan Menembak Bagi Pembina Polhut dan Anggota Polhut;
• Pengawasan dan pengendalian pemanfatan limbah pembalakan pada pemegang HPH Alam;
• Monitoring Sarpras Pengamanan Hutan;
• Penyelesaian Kasus Pemanfaatan/Peredaran Hasil Hutan secara illegal. b. Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, meliputi kegiatan :
• Operasi Pengamanan Hutan;
• Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung. 2) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan yang Sejuk dan Nyaman, dengan
melaksanakan : Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan, meliputi program / kegiatan : a. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, berupa kegiatan pengembangan
kelembagaan RHL. b. Program Kegiatan Pengembalian Dana Reboisasi, meliputi kegiatan :
• Penyelenggaraan Rehabilitasi Lahan Kritis;
• Rehabilitasi Lahan Kritis;
• Pengembangan Agroforestry dan Aneka Usaha Kehutanan;
• Pembangunan Hutan Rakyat; c. Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan :
• Koordinasi Pengendalian Kebakaran hutan;
• Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. d. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA, meliputi kegiatan Bantuan
Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan; Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan, meliputi a. program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dengan kegiatan :
• Pengembangan Hutan Tanaman;
• Pengelolaan dan Pemanfatan Hutan. Pemantapan Kawasan Hutan, meliputi program / kegiatan : a. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan :
• Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
338
• Penataan Batas dan penetapan Kawasan Hutan;
• Pembangunan KPH. b. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, meliputi kegiatan :
• Penyusunan dan analisa data/informasi pengelolaan RTH;
• Penataan Ruang Terbuka Hijau;
• Pengawasan dan pengendalian Ruang Terbuka Hijau.
3) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan yang Unggul dan Maju dengan melaksanakan Revitalisasi Sektor Kehutanan khususnya Industri Kehutanan, meliputi program/kegiatan : a. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan
• Penyusunan profil dan database industri kehutanan;
• Pemeriksaan laporan Tahunan pembayaran PSDH dan DR;
• Penyusunan Draft Perda Pemanfaatan dan Peredaran Hasil Hutan;
• Pemrosesan Perda Pemanfatan dan Peredaran Hasil Hutan. b. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan :
• Monitoring dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan;
• Peningkatan Pungutan PSDH dan DR;
• Perencanaan dan Penyiapan Unit Kelola Pemanfaatan Hutan Produksi;
• Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Alam;
• Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Tanaman;
• Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan;
• Pengendalian Peredaran Hasil Hutan dan Optimalisasi PNBP;
• Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan urusan wajib pada Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2006 - 2009 yang dilaksanakan dengan
dana APBD dan APBN di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
Tahun 2006.
1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip
sebanyak 36 Kali; b. Penyelesaian kasus/hukum pelanggaran/kejahatan hutan sebanyak 12 Kasus dengan
barang bukti sebanyak 8.353 M3; c. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; d. Pengamanan/pengawasan hutan areal eks HPH/HPHTI 7 unit;
2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi kegiatan : a. Pembuatan Tanaman di Tahura Sultan Adam 1.975 Ha; b. Pembuatan Turus Jalan sepanjang 25 Km; c. Pembuatan hutan tanaman jenis unggulan lokal 400 ha; d. Pembuatan hutan tanaman unggulan jenis gaharu 100 Ha; e. Pemeliharaan hutan tanaman jenis unggulan lokal, 200 Ha; f. Pembuatan Demplot Budidaya Rotan 150 Ha; g. Pelatihan budidaya rotan 60 orang; h. Pelatihan budidaya Lebah Madu 60 orang; i. Pemberian bantuan Stup dan Ratu Lebah Made 350 unit. j. Pembuatan Unit percontohan hutan rakyat 300 Ha; k. Optimalisasi penggunaan lahan hutan rakyat Tahun 2004 dengan tanaman empon –
empon 50 Ha. 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan berupa kegiatan Pengendalian kebakaran hutan
serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di selurh kab/kota di Kalsel. 4) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan
penyelenggaraan penyuluhan kehutanan;
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
339
5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH, meliputi kegiatan : a. Penataan batas kawasan hutan sepanjang 125 Km; b. Paduserasi RTRWP dengan RTRWK 1 propinsi; c. Tata batas pinjam pakai kawasan hutan utk Jalan Lumpangi – Batulicin 1 lokasi;
6) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau;
7) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan
Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Inventarisasi industri primer hasil hutan kayu; e. Pengembangan pemasaran hasil hutan; f. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi
Tahun 2007.
1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip
sebanyak 32 Kali; b. Penyelesaian kasus/hukum pelanggaran/kejahatan hutan sebanyak 5 Kasus dengan
barang bukti sebanyak 356 M3; c. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; d. Pengamanan/pengawasan hutan areal eks HPH/HPHTI 7 unit;
2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi kegiatan : a. Pembuatan Tanaman Reboisasi seluas 640 Ha; b. Pembuatan Tanaman Pengkayaan Reboisasi seluas 525 Ha; c. Penyulaman Tanaman Reboisasi seluas 645 Ha; d. Pemeliharaan Hutan Tanaman Unggulan Lokal seluas 300 Ha; e. Pemeliharaan Hutan Tanaman Unggulan Lokal jenis gaharu 100 Ha; f. Pembuatan Demplot Budidaya Rotan 3 Unit;
3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan berupa kegiatan Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di seluruh kab/kota di Kalsel.
4) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan;
5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH, meliputi kegiatan : a. Paduserasi RTRWP dengan RTRWK 1 propinsi; b. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang
Terbuka Hijau; 6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan
a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan
Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Inventarisasi industri primer hasil hutan kayu; e. Pengembangan pemasaran hasil hutan; f. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi
7) Aksi Penanaman Serentak Indonesia di Kalsel sebanyak 333.702 batang; 8) Gerakan Wanita Indonesia Menanam 70.210 batang;
Tahun 2008.
1) Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, meliputi kegiatan : a. Operasi Pengamanan Hutan sebanyak 9 Kali; b. Patroli Pengamanan Hutan sebanyak 12 Kali; c. Pembuatan Peta Illegal Logging 1 Judul.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
340
2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 2 (dua) lokasi b. Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu 6 Lokasi; c. Pembinaan pengamanan hutan partisipatif 10 Lokasi; d. Monev perlindungan hutan di 10 kabupaten; e. Peningkatan Sarpras Pamhut di 10 kabupaten; f. Pencarian barang bukti hasil hutan illegal 11 Kali g. Pemeliharaan senpi dan dokumen kelengkapannya 106 Pucuk; h. Pelatihan menembak bagi Polhut dan Pembina Polhut 8 kali; i. Diklat penyegaran Polhut 30 Orang; j. Pengadaan Pakaian kerja Polhut dan Pembina Polhut 60 Stel; k. Inventarisasi Anggrek Hutan di 3 lokasi; l. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; m. Inventarisasi flora dan fauna yang mempunyai nilai ekonomis di Tahura Sultan Adam
di 3 (tiga) lokasi; n. Pemeliharaan Kawasan Tahura Sultan Adam 1 Lokasi; o. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip
sebanyak 3 Kali; 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan :
a. Sosialisasi Kebakaran Hutan dan Peraturan Bidang Kehutanan di 13 Kabupaten/Kota; b. Pengadaan pakaian seragam bagi petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan
50 Orang; c. Patroli guna deteksi dini dan penyuluhan kebakaran hutan dan lahan di 4 Lokasi; d. Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan
dan lahan di seluruh kab/kota di Kalsel. 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, berupa kegiatan :pemeliharaan
hutan rakyat 50 Ha; 5) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan
penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; 6) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka
Hijau; 7) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan
a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. Pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan
Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Pengembangan pemasaran hasil hutan; e. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi
8) Aksi Penanaman Serentak Indonesia di Kalsel sebanyak 158.830 batang; 9) Gerakan Wanita Indonesia Menanam 42.896 batang;
Tahun 2009
Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sampai dengan Akhir tahun 2009 adalah : 1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, dengan kegiatan :
a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, berupa : b. Operasi Pengamanan Hutan 4 Kali; c. Patroli Pengamanan Hutan 8 Kali. d. Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu pada kelompok masyarakat di 6 lokasi. e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap Laporan dan Data pada 10 Kab/Kota. f. Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut sebanyak 50 Stel. g. Pemantauan Pengamanan Areal IUPHHK/HPHTI di 4 Lokasi h. Identifikasi Kawasan Konservasi di 10 lokasi.
2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, dengan kegiatan : a. Persiapan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, berupa :
- Pemetaan lokasi rencana kegiatan penanaman RHL di 5 lokasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
341
- Penyusunan buku rancangan teknis kegiatan RHL sebanyak 50 buku. b. Penanaman tanaman seluas 400 hektar c. Pemeliharaan hasil penanaman Tahun 2008 seluas 390 Ha. d. Melaksanakan Penanaman Tanaman Serentak 10.000 batang.
3) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH, dengan kegiatan : a. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan Kayu dan Non Kayu di 4 lokasi. b. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan pada HTI di 4 lokasi.
4) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, dengan kegiatan : a. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan berupa :
- Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalsel. - Propaganda pengendalian kebakaran hutan dan lahan 2 Kali. - Pembuatan Peta Hotspot 14 buah. - Penyusunan Buku Akuntabilitas Hotspot 30 buku. - Pembinaan Masyarakat Peduli Api 3 tim. - Patroli kebakaran hutan dan lahan 4 tim.
5) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, dengan kegiatan : a. Monitoring dan Evaluasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk kegiatan Pertambangan
di 6 lokasi. b. Monev Pelepasan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Perkebunan di 6 lokasi. c. Identifikasi Kegiatan Pertambangan dalam kawasan hutan di 6 lokasi.
6) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan, dengan kegiatan : a. Pembinaan Pamhut Partisipatif di 8 lokasi. b. Pendidikan dan Latihan Penyegaran Polhut sebanyak 50 orang. c. Pelatihan menembak bagi Pembina Polhut dan Anggota polhut sebanyak 50 orang. d. Pemeliharaan Senjata Api, berupa : e. Penerbitan KTA Polhut 169 buah dan buku pas senpi 105 buah. f. Pemeliharaan senjata api 2 kali. g. Monitoring keanekaragaman flora fauna dalam rangka pengembangan tempat wisata
di 6 lokasi. h. Promosi Investasi Pengembangan Tahura Sultan Adam di 4 Provinsi (DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur). i. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan limbah pembalakan pada Pemegang
HPH sebanyak 3 Unit. j. Bimbingan teknik pengawasan PUHH pada 13 Kab/Kota. k. Monitoring dan pengawasan PUHH pada 13 Dinas Kab/Kota. l. Pembinaan dan Pengendalian RPBBI kapasitas sampai dengan 6.000 m3/tahun di 24
unit IPHHK. 7) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan :
a. Penanaman pohon pada Kawasan Taman Hutan Raya sebanyak 500 batang dan pembuatan Desain Obyek Wisata di Tahura S. Adam 2 buah.
8) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, dengan kegiatan : a. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 5 Lokasi. b. Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan 10 Lokasi. c. Pengembangan dan pengujian hasil hutan di 13 Kabupaten/kota. d. Peningkatan Pungutan PSDH dan DR di 6 Lokasi. e. Inventarisasi Sentra Produksi Hasil Hutan Bukan kayu di 5 Lokasi. f. Promosi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu di 3 Kota. g. Monitoring dan Evaluasi terhadap produksi kayu rakyat di 9 Kabupaten serta terhadap
peningkatan Produksi Madu di 4 Kabupaten. h. Monitoring dan Evaluasi Budidaya Hasil Hutan non Kayu 1 kegiatan. i. Monitoring dan Evaluasi Tanaman Rotan 3 Lokasi. j. Inventarisasi Penangkar/Pengedar Benih/Bibit di Kabu-paten/Kota sebanyak 1 Lokasi. k. Monitoring dan Evaluasi Peredaran Benih/Bibit di Kalimantan Selatan sebanyak 1
kegiatan. l. Monitoring dan Evaluasi Resolusi Konflik Sosial Pembangunan HTI sebanyak 5
Lokasi. m. Bintek Pengembangan Hutan Tanaman Partisipatif sebanyak 10 Lokasi.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
342
n. Pengembangan budidaya tanaman Gaharu 25 hektar. o. Pengembangan budidaya tanaman Rotan 25 hektar. p. Pelatihan budidaya tanaman Rotan 30 Orang. q. Pembinaan Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan di 8 Kabupaten/Kota. r. Pembuatan Demplot Tanaman seluas 10 Ha. s. Pembuatan Desain Bendungan / Pintu Wisata Air sebanyak 1 Buah.
9) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, dengan kegiatan : a. Pemeriksaan Laporan Tahunan Pembayaran PSDH, DR di 5 unit IUPHHK. b. Pendampingan Proyek Bantuan ITTO sebanyak 1 paket. c. Inventarisasi Perijinan Hasil Hutan Bukan Kayu pada 7 Lokasi.
10) Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri, dengan kegiatan : a. Pengembangan Kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, berupa :
- Patroli pengamanan Tahura 13 Kali. - Pembinaan petugas pengamanan Tahura Sultan Adam 15 Orang. - Pengamanan Tahura 1 Lokasi. - Pengembangan wawasan sebanyak 5 orang. - Pencetakan peta Tahura 25 lembar - Orientasi lapangan potensi wisata Tahura 1 kali.
11) Program Pembinaan dan Pelayanan Balai, dengan kegiatan : a. Pengumpulan data dan bahan-bahan informasi tentang rencana kebutuhan dokumen
hasil hutan dari masyarakat/perusahaan bidang kehutanan selama 12 bulan. b. Penyiapan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan hasil hutan
kayu dan non kayu 2 judul. c. Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian
izin industri primer hasil hutan kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun sebanyak 3 buah. d. Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian
izin tempat penampungan terdaftar kayu olahan (TPT) sebanyak 5 buah. e. Pembinaan dan pengendalian rencana pemenuhan bahan baku industri primer hasil
hutan sebanyak 6 buah. f. Pengawasan dan pembinaan peredaran hasil hutan kayu dan non kayu 4 Kali. g. Pembinaan dan pengendalian peredaran hasil hutan kayu olahan 6 Kali h. Konfirmasi FAKO ke Dinas Kehutanan 4 Kali.. i. Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari daerah asal 3 Kali. j. Pemantauan dan pengukuran pengujian serta pengamanan hasil hutan yang masuk
ke industri di wilayah kerja UPPHH-BM dan pelabuhan Trisakti 9 bulan. k. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kabupaten Barito
Kuala 1 Lokasi. l. Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari Provinsi Kalteng 1 Lokasi. m. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kalteng 1 Lokasi. n. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kaltim 1 Lokasi. o. Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Jakarta 2 Lokasi. p. Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Surabaya 2 Lokasi. q. Pelayanan pengukuran dan pengujian barang bukti penyelesaian tindak pelanggaran
di bidang Kehutanan 7 Kasus. r. Perjalanan dalam rangka memberikan keterangan sebagai saksi ahli penye lesaian
tindak pelanggaran di bidang Kehutanan 6 Kasus. 12) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel selama 12 bulan.
b. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor UPPHH Barito Muara selama 12 bulan.
c. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Balai Tahura Sultan Adam selama 12 bulan.
d. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan perpustakaan UPPHH Barito Muara berupa penyediaan buku dan bahan bacaan 5 buah.
e. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan kinerja ketatausahaan UPPHH Barito Muara 1 judul.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
343
13) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : a. Pembangunan Gedung Kantor sebanyak 16 Buah. b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor sebanyak 15 Unit. c. Pemeliharaan Rutin/ Berkala peralatan Gedung Kantor selama 12 bulan.
14) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan : a. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel
selama 1 tahun. b. Pengelolaan adminstrasi Kepegawaian UPPHH Barito Muara 1 tahun. c. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Tahura S. Adam 1 tahun.
15) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :
a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas Kehutanan tahun 2010 sebanyak 1 judul.
b. Pelaksanaan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi pembangunan kehutanan di Provinsi Kalsel sebanyak 7 judul.
c. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 1 kegiatan.
d. Penyusunan Sistem informasi kehutanan di Provinsi Kalsel 1 paket. e. Penyusunan data dan Informasi hasil pembangunan kehutanan Kalsel Tahun 2008 12
judul. f. Penyusunan Buku Prosedur Pelaksanaan Anggaran Lingkup Dinas Kehutanan 1 judul. g. Penyusunan Dokumen Anggaran yang disahkan oleh Pejabat berwenang 1 berkas. h. Pengusulan Calon PPK dan Bendahara Pengeluaran yang tertuang dalam keputusan
Menteri Kehutanan 1 judul. i. Penatausahaan keuangan, berupa :
- Penyusunan laporan realisasi anggaran tahun 2009 selama 12 bulan. - Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 2 judul. - Penyusunan Pertanggung Jawaban APBD selama 12 bulan. - Terverifikasinya Belanja APBN dan APBD 3 kantor dan 5 Satker. - Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kehutanan 1 judul.
C. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel terdapat beberapa permasalahan yang mengakibatkan tidak
optimalnya pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
1) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor tidak dilaksanakan
karena perlengkapan yang ada rusak berat sehingga dirasakan tidak maksimal lagi untuk
dilakukan pemeliharaan. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah dengan
mengusulkan ke tahun depan untuk melakukan pengadaan perlengkapan baru.
2) Pada kegiatan pengembangan hutan, kegiatan rapat tidak dapat dilaksanakan karena
kabupaten tidak siap untuk mengikuti rapat. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah
merencanakan kegiatan dimaksud pada tahun depan.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
344
4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Penyelenggaraan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi Kalimantan Selatan
diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertambangan Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral di
Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009
A. Program dan Kegiatan
Program kerja tahun 2005-2009 Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan
dikelompokkan secara berurutan mulai tahun 2005-2009 sebagai berikut:
Tahun 2005
1) Pengawasan dan Penegakan Hukum a. Pengawasan b. Verifikasi c. Evaluasi PLTS d. Penertiban PETI
2) Inventarisasi Potensi Sumberdaya Pertambangan dan Energi a. Survei Geologi b. Survei Penggunaan Energi
3) Pengembangan Sumberdaya Manusia a. Pelatihan dan Pendidikan
4) Pembinaan Pertambangan dan Energi : a. Promosi Dagang b. Peningkatan Ekonomi Masyarakat c. Administrasi Umum/ Kegiatan
Tahun 2006 1) Pengawasan
Pengawasan pertambangan dan energi 2) Inventarisasi Peti
Monitoring/evaluasi hasil kegiatan pemberantasan Peti 3) Evaluasi PLTS
Pengadaan dan pemasangan PLTS dan sarana prasarana 4) Survei geologi
Pemboran air bawah tanah Survei geologi
5) Survei penggunaan energi Bimbingan pembuatan/pemanfaatan briket batubara
6) Pelatihan dan pendidikan Peningkatan sumberdaya manusia
Tahun 2007 1) Pelayanan administrasi perkantoran 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
a. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran b. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan a. Verifikasi perijinan perusahaan pertambangan b. Pemboran air bawah tanah
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
345
c. Rehabilitasi sumur bor d. Sosialisasi pemanfaatan briket batubara e. Promosi dagang/ Pameran f. Ratek pertambangan dan energi g. Penyusunan program dan rencana kerja
6) Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan a. Pengadaan & pemasangan PLTS b. Pengadaan jaringan listrik pedesaan c. Pemanfaatan energi alternative biogas
7) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia a. Diklat teknis dan non teknis b. Bimtek pembekalan petugas pengawasan K3 lingkungan aparatur pemerintah kota/kab
8) Peningkatan kualitas dan akses informasi SD dan lingkungan hidup a. Inventarisasi/Evaluasi illegal mining b. Inventarisasi dan pemutakhiran data sumber daya mineral c. Inventarisasi sumur produksi air bawah tanah d. Inventarisasi potensi sumber daya lahan e. Survey daerah rawan bencana geologi f. Survey potensi bahan galian logam g. Survey geolistrik
Tahun 2008 1) Pelayanan administrasi umum 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
a. Rapat teknis pertambangan dan energi b. Inventarisasi pelaksanaan program kegiatan pertambangan c. Koordinasi pengusahaan pertambangan batubara d. Pengawasan/ penertiban pengsngkutsn BBM industri
6) Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan a. Pengawasan/ penertiban pengumpulan dan penyaluran pelumas bekas
7) Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan a. Pengawasan pengelolaan lingkungan hidup bid pertambangan b. Pengadaan & pemasangan PLTS c. Pengadaan jaringan listrik pedesaan d. Pemanfaatan energi alternative biogas
8) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusiA a. Sosialisasi kebijakan usaha pengembangn ketenagalis trikan b. Diklat teknis dan non teknis c. Bimbingan pembuatan/ pemanfaatan briket batubara d. Binmtek pengelolaan air bawah tanah e. Bimtek pengawasan produksi batubara
9) Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam a. Konservasi sumberdaya air & pengendalian kerusakan sumber air b. pengendalian & pengawasan pemanfaatan SDA
10) Peningkatan kualitas penyebaran informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup a. Pengembngan data &informasi lingkungan b. Inventarisasi & pemutakhiran data sumberdaya mineral c. Inventarisasi potensi sumberdaya lahan d. Survey potensi air bawah tanah e. pembuatan profil pertambangan dan energi Kalsel
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
346
Tahun 2009 1) Pelayanan administrasi umum 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 6) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangn
a. Pemboran air bawah tanah b. Promosi dagang/pameran c. Pengawasan pengangkutan dan distribusi BBM d. Survey potensi air tanah e. Pengawasan K3 & Lindung Lingk lembaga penyalur BBM f. Pengawasan Keshtn & keslamtn kerja & L2 penyalur Depot Pertamina Banjarmasin g. Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 Depot Pertamina Kotabaru h. Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 PT Pertamina EP Tanjung i. Pengawasan PJP Migas
7) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan a. Pengadaan & pemasangan PLTS b. Pengadaan jaringan listrik pedesaan c. Pemanfaatan energi alternative biogas d. Sosialisasi pemanfaatan briket batubara e. Survey potensi energi air untuk ketenagalistrikan f. Inventarisasi dan pemutakhiran data captive power g. Pembinaan dan pemantauan/perawatan PLTS h. Pembinaan dan pemantauan instalasi energi biogas i. Bimbingan pemanfaatan batubara pada pembakaran batubata j. Pemanfaatan energi alternatif biogas k. Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi listrik
8) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia a. Diklat teknis dan non teknis
9) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup a. Pengawasan lingkungan pada Kuasa Pertambangan b. Pengawasan pengumpul dan penyalur pelumas
10) Perlindungan dan konservasi sumber daya alam a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA b. Pengawasan pemanfaatan ABT
11) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup a. Inventarisasi dan pemutakhiran data SDM b. Inventarisasi kawasan rawan bencana geologi c. Evaluasi efektifitas pemboran ABT
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Alokasi dan Realisasi Anggaran pada Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral selama 2005-2009
Tahun Alokasi Realisasi Realisasi Keu
(%)
2005 800.000.000 751.587.250 93,95
2006 1.970.780.000 1.821.282.000 92,41
2007 6.232.680.000 5.538.423.063 88,86
2008 3.746.825.000 3.481.301.326 92,91
2009 11.003.159.000 10.205.777.320 92,75
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
347
Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilenggarakan oleh Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral selama 2005-2009
Dari program dan kegiatan urusan Pertambangan dan Energi yang dilaksanakan
oleh Dinas Pertambangan, berikut adalah hasil/realisasi kegiatan pertambangan dan energi
di Provinsi Kalimantan Selatan.
1. Pengawasan aktivitas pertambangan batubara yang baik berkorelasi dengan
meningkatnya produktifitas pertambangan, hal ini ditunjukkan dengan naiknya grafik
produksi batubara Kalsel.
2. Berhasilnya pemberantasan Penambangan Tanpa Ijin (PETI) yang dilaksanakan
bersama-sama pihak lain seperti TNI/POLRI dan instansi terkait, ditunjukkan dengan
menurunnya pelaku PETI.
P roduks i B atubara K als el
0
20
40
60
80
100
2006 2007 2008 2009 (on pogres s )
T a hun
Ju
ta T
on
P ros entas e P E T I aktif ( %)
0
20
40
60
80
100
120
2005 2006 2007 2008 2009
T a hun
%
P ros entas e P E TI aktif
( % )
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
348
3. Masyarakat yang berada di pedalaman sangat berharap akan mendapatkan pelayanan
listrik dari PLN, namun karena jauhnya lokasi, PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan
listrik yang diminta. Dinas Pertambangan memberikan solusi dengan memberikan
bantuan instalasi PLTS kepada masyarakat agar masyarakat ini dapat menikmati listrik.
Jumlah unit PLTS yang telah diberikan kepada masyarakat dari tahun 2006 – 2009
seperti pada gambar 3 dengan total unit sebanyak 673 PLTS.
4. Kebutuhan akan air bersih sangat vital bagi manusia. Sayangnya potensi air bersih yang
tersedia di beberapa wilayah Kalsel sangat sedikit sehingga masyarakat mengalami krisis
air bersih. Dinas Pertambangan Prov. Kalsel memberikan solusi pemenuhan kebutuhan
air bersih dari sumur bor dalam yang airnya dapat dimanfaatkan masyarakat sepanjang
tahun. Unit sumur air tanah dalam bantuan dari Distamben Prov Kalsel seperti gambar 4.
Jumlah unit sumur bor yang dibangun oleh Distamben Prov Kalsel selama 5 tahun dari
Tahun 2005-2009 adalah 16 buah (4 buah masih dalam proses lelang).
J umlah P L T S yang Dibang un
Dis tamben P rov K als el
0
50
100
150
200
250
2006 2007 2008 2009
T a hun
Un
it
Unit
0
2
4
6
8
Un
it
2005 2006 2007 2008 2009
T a hun
J umlah S umur B or untuk
Mas yarakat
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
349
Adapun program-program unggulan yang dilaksanakan Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Kalimantan Selatan yang bermanfaat langsung bagi kesejahteraan
masyarakat antara lain:
1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan : Pemboran Air Bawah Tanah Manfaat : a. Tersedianya air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air bersih sepanjang tahun b. Tersedianya air bersih untuk kegiatan pondok-pondok pesantren. c. Tersedianya air bersih untuk kegiatan keagamaan misalnya di Masjid-masjid
2) Program Pembinaan dan Pengembangan ketenagalistrikan: Pengadaan Pembangkit dan
Jaringan Distribusi Listrik Manfaat : a. Masyarakat pedesaan (terpencil) yang belum belum terjangkau jaringan PLN dapat
menikmati listrik b. Untuk mendorong kegiatan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat di desa
terpencil
3) Pengadaan dan Pemasangan PLTS Manfaat : a. Membantu anak usia sekolah untuk dapat belajar pada malam hari di Desa terpencil b. Membantu bagi masyarakat suku Dayak dalam melaksanakan kegiatan upacara adat
pada malam hari
4) Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas Manfaat : a. Termanfaatkannya potensi energi alternatif terbarukan b. Mengurangi ketergantungan akan bahan bakar minyak /BBM
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program dan kegiatan 2005-2009
adalah sebagai berikut:
1) Kurang terbukanya instansi Teknis dari Kabupaten/Kota dalam memberikan informasi
data perijinan, data Produksi, data setoran pembayaran royalty yang telah di keluarkan
2) Perlu peningkatan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan
peraturan dan Perundangan yang berlaku.
3) Jadwal / waktu pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dibiayai oleh anggaran APBD
perubahan terlalu sempit yang berakibat terjadinya gagal lelang karena para pengusaha
merasa tidak mampu menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan yang diberikan.
Contohnya adalah kegiatan pemboran air tanah pada tahun 2008.
4) Peralatan untuk mendeteksi keterdapatan sumberdaya mineral masih terbatas pada jenis
mineral tertentu.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
350
Dengan adanya permasalahan yang dihadapi selama menjalankan kegiatan ini
Dinas Pertambangan dan Energi provinsi Kalimantan Selatan ,mengambil beberapa
solusinya.
1) Penyesuaian Dana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan dalam satu Tahun
Anggaran.
2) Perlunya Keterbukaan instansi Teknis dari Kabupaten/Kota dalam memberikan informasi
data perijinan, data Produksi, data setoran pembayaran royalty yang telah di keluarkan
3) Terjalinnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan
peraturan dan Perundangan yang berlaku.
4) Koordinasi antara Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten dan Dinas terkait, untuk
menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
5) Waktu menjalankan Anggaran Biaya Tambahan paling sedikit 6 bln
6) Pembelian Peralatan untuk mendeteksi keterdapatan sumberdaya mineral tertentu.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
351
5. URUSAN PARIWISATA
Penyelenggaraan urusan pilihan Pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Prov.
Kalsel
Berikut dijelaskan penyelenggaraan urusan Pariwisata yang diselenggarakan oleh
DISPORABUDPAR Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009 :
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh DISPORA BUDPAR Prov. Kalsel selama
tahun 2005-2009 :
Program dan Kegiatan tahun 2005 1) Program Pengembangan Pariwisata Daerah
a. Pembuatan Baliho Informasi Pariwisata b. Pembuatan Buletin c. Penilaian Klasifikasi Hotel d. Pengawasan Hotel, Restoran dan Tempat Hiburan e. Pembinaan BPW f. Gerakan Sapta Pesona g. Rapat Koordinasi Pariwisata h. Rakor WTW ”E” i. Hari Pariwisata Dunia j. Pameran Festival Borneo k. Festival Borneo 2005 l. Pameran Abdi Persada m. Pembinaan Obyek Wisata n. Pembuatan Brosur o. Pameran Bersama dengan Tim Provinsi Daerah p. Mengikuti Pelatihan Kerja Kepariwisataan q. Kegiatan Pawai Ta’ruf, Tanglong dan Gema Takdir r. Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar s. Festival Nusa Dua Bali t. Pembuatan Poster u. Peralatan Promosi Room v. Gebyar Wisata Nusantara w. Pasar Wisata Indonesia
Program dan Kegiatan tahun 2006 1) Program Peningkatan pelayanan usaha jasa dan sarana pariwisata serta ODTW
a. Klasifikasi Hotel Bintang b. Bimbingan Teknis SDM.Perencana Tour, Tour Leader. c. Pembuatan Informasi Hotel Obyek Wisata Religius / eco tourism d. Peningkatan Program Nasional Sapta Pesona e. Pembuatan buku Tour Planner f. Desa Percontohan Sapta Pesona g. Kawasan Wisata Budaya di Desa Kuin h. Sharing Pembuatan Dermaga di Lokbaintan i. Studi pebdahuluan potensi pembangunan Museum Permata j. RIPPDA
2) Program Peningkatan Promosi & Pemasaran Wisata a. Peyusunan dan pembuatan Baliho b. Pembuatan Buku Analisa Pasar c. Pembuatan Buletin
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
352
d. Pameran Abdi Persada e. Cluster Meeting BIMP-EAGA f. Pembuatan brosur,Peta dan Map Pariwisata g. Penulisan Berita promosi pariwisata di majalah h. Pameran Gebyar Wisata Nusantara i. Festival Nusa Dua Bali j. Pasar Wisata Indonesia (TIME) k. Rehabilitasi TIC l. Jaringan WIBE SITE m. Promosi bersama Pariwisata
3) Program Peningkatan Pergelaran & Atraksi Event Daerah a. Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar b. Festival Sabilal Muhtadin c. Kerjasama pengembangan event & atraksi pariwisata dengan LSM
4) Program Konsultasi / Konsolidasi / Kerjasama Pariwisata a. Rakor Pariwisata se Kalsel b. Hari Pariwisata Dunia 2006 c. Penyusunan RIPPDA d. Rakon WTW “E” se Kalimantan di Kaltim e. Pembuatan Data Base
5) Program Peningkatan promosi terpadu pariwisata, seni dan budaya a. Pembuatan naskah deskripsi kajian seni b. Lomba Bakisah Bahasa Banjar c. Penyuluhan Bahsa Daerah Banjar d. Lomba menulis dan baca Cerpen Bahasa banjar e. Pelatihan / workshop tenaga teknis / seniman f. Penyelenggaraan gema takbir ramadhan g. Pemberian Penghargaan seni kepada seniman daerah h. Mengikuti parade Tari Nusantara di TMII i. Festival Karya Tari Kreasi Daerah j. Mengikuti Festival Seni Pertunjukan Tingkat Nasional k. Festival Sinoman Haderah l. Festival Kesenian Daerah
Program dan Kegiatan tahun 2007 1) Program Peningkatan Promosi Terpadu Pariwisata, Seni dan Budaya.
a. Festival Borneo b. Gebyar Wisata Nusantara c. Festival Nusa Dua Bali d. Batam Expo e. Pasar Wisata (ATIF). f. Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi Daerah g. Majapahir h. Road Show Fair i. Ikut Serta dalam The 3 rd Indonesia Tpurism Fair j. Pameran Patung se Indonesia di Palangkaraya k. Pameran Kain Nusantara
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Promosi Baik Cetak Maupun Elektronik. a. Pencetakan Tourism Guide Brochure b. Pembuatan Video Pariwisata c. Pembuatan Profil Obyek Wisata dan Kalender Event d. Pembuatan Baliho Promosi Pariwisata e. Pembuatan Banner Standar/Gantung. f. Pembuatan Revolving/Rotary Banner g. Pembuatan Neon Box Promosi h. Updating data Internet dan Materi TIC.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
353
3) Program Peningkatan Pelayanan SIM Pariwisata Seni dan Budaya. a. Pembuatan Buku Analisa Pasa b. Pendistribusian Bahan Promosi ke Kantong-Kantong Wisatawan.
4) Program Peningkatan Penyelenggaraan Event-event Promosi Daerah a. Pameran Abdi Persada. b. Sharing Aruh Ganal. c. Sharing Pasta Laut/Mappanretasi d. Lomba Jukung/Rally Klotok Hias e. Sharing Pelaksanaan Bamboo Rafting f. Sharing Baayun Maulid di Desa Banua Halat. g. Pagelaran Baayun Maulid di Museum. h. Pagelaran Mamanda di Museum. i. Pameran Abdi Persada Membangun j. Pameran Seni Lukis Anak Remaja. k. Peringatan Hari Pariwisata Dunia. l. Partisifasi dan Dukungan Pelaksanaan Event Daerah
5) Program Peningkatan Pelayanan Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata dan ODTW. a. Klasifikasi Hotel
6) Program Peningkatan SDM Pembina Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata dan ODTW. a. Bimbingan/Pelatihan SDM Pengembangan ODTW. b. Bimbingan Teknis Dasar Kepariwisataan. c. Bimbingan Teknis Pramuwisata.
7) Program Peningkatan Pelaksanaan Program Sapta Pesona a. Penyuluhan Sadar Wisata b. Penilaian dan Pengkajian Sapta Pesona.
8) Program Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan ODTW. a. Sharing Pembinaan Obyek Wisata Loksado Kab. HSS b. Sharing Pembangunan Museum Permata di Obyek Wisata Pendulangan Intan. c. Pembangunan Desain Wisata Alam Lembah Kahung.
9) Program Peningkatan SIM Potensi Pariwisata. a. Visualisasi Potensi Pariwisata. b. Pengumpulan Pengolah dan Penyajian Data Potensi Pariwisata. c. Pembuatan Buku Petunjuk Perjalanan Wisata.
10) Program Peningkatan Konsultasi/Konsulidasi dan Kerjasama Pariwisata, Seni budaya. a. Rapat Koordinasi Budpar se Kal.sel di Banjarmasin b. Rapat Koordinasi Budpar se Kalimantan di Kaltim. c. Pembuatan draf Perda Kebudayaan d. Pembuatan Draf Perda Kebudayaan. e. Pengembangan Adwindo Kalsel.
Program dan Kegiatan tahun 2008 1) Program Peningkatan Promosi Pemasaran Pariwisata.
a. Pameran Abdi Persada Membangun. b. Aruh Ganal Meratus. c. Pesta Mappanretasi d. Rally Klotok Hias. e. Bamboo Rafting f. Maayun Anak Maulid di Banua Halat Daerah. g. Tuan Rumah Lomba Phinisi Selatan-selatan Tk.- Nasional. h. Festival Pasar Terapung. i. Borneo Extravaganza. j. Pameran Obyek Wisata Nusantara Expo 2008. k. Pameran Pesona Wisata Indonesia. l. Pameran The 6th NTB Expo 2008. m. Gebyar Wisata Nusantara. n. Pameran Nusa Dua Fiesta Bali. o. Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi Prom osi Daerah.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
354
p. Promosi di Kantong-kantong Distribusi Point Wisatawan. q. Road Show Pariwisata. r. Majapahit Travel Fair (MTF) s. Legian Beach Festival. t. Kemilau Nusantara di Bandung. u. China Internasional Travel Mart (CITM). v. Penyusunan dan Cetak Brochure Guide. w. Penyusunan dan Cetak Kalender Pariwisata x. Pengadaan Bag Paper y. Pengadaan Map Pariwisata z. Cetak Poster aa. Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata. bb. Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar. cc. Pembuatan Baliho Pariwisata dd. Pengadaan Layar Sentuh ee. Implementasi Kerjasama Pariwisata Kalsel dengan Jatim. ff. Tour Writer gg. Pengambilan Gambar Obyek Wisata oleh Juru Photo Profesional. hh. Updating Data Internet dan Materi TIC. ii. Lomba Karya Tulis Pariwisata. jj. Lomba Foto Obyek dan Daya Tarik Wisata. kk. Perayaan Hari Pariwisata Dunia. ll. Partisifasi dan Kerjasama dalam Penyelenggaraan Event. mm. Louncing Visit Kalsel 2009.
2) Program Pengembangan Destinasi dan Potensi Pariwisata. a. Pembinaan Kawasan Pasar Terapung. b. Pembinaan Duta Wisata Kalsel. c. Perencanaan Pembangunan Gedung Museum Permata. d. Bimbingan Teknis Pariwisata. e. Bimbingan Teknis Pengelolaan Restoran dan Rumah Makan. f. Penyuluhan Sadar Wisata Masyarakat. g. Penggalangan Wisata Remaja. h. Penilaian Sapta Pesona Rumah Makan/Warung. i. Klasifikasi Hotel j. Pembinaan BPW
3) Program Pengembangan Kemitraaan a. Koordinasi Pengembangan Pariwisata dengan Sektor Pendukung Pariwisata.
Program dan Kegiatan tahun 2009 1) Program Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri.
a. Festival Budaya Pasar Terapung. b. Kalsel Expo c. Bamboo Rafting d. Pesta Mappanretasi e. Meayun Anak di Banua Halat f. Tuan Rumah Sail Indonesia. g. Aruh Ganal Dayak Meratus. h. Rakon + Pameran Festival Borneo. i. Gebyar Wisata Nusantara. j. Majapahit Travel Fair (MTF). k. Penyusunan Cetak Brochure Guide. l. Penyusunan Cetak Kalender Pariwisata. m. Pengadaan Bag Paper. n. Cetak Poster. o. Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata. p. Pembuatan Baliho Pariwisata. q. Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
355
r. Updating Data Internet dan Materi TIC. s. Pengadaan Kartu Pos. t. Promosi Pariwisata pada Prangko Prisma. u. Pembuatan Guide To South Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris). v. Pembuatan dan Pemasangan Backdroup Baliho Promosi. w. Pengadaan Bahan Promosi. x. Pengadaan VCD Lagu Daerah (Souvenir) oleh Band- Radja. y. Roadshow Pariwisata 6 (enam) Provinsi. z. Pawai Budaya Nusantara. aa. South Kalimantan Famtrip dan Table Top 2009. bb. Gelar Seni Budaya dalam Rangka Mendukung Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. cc. Pesona Budaya Banjar Dalam Fotography.. dd. Promosi Melalui Media Elektronik ( TVRI Banjarmasin & TV Nasional ). ee. Exhibition Seni, Budaya, Pariwisata, Kerajinan Kalimantan Selatan di Duta Mall Banjarmasin.
ff. Updating Data Internet dan Materi TIC. gg. Off Road Borneo. hh. Kongres Pemuda Banjar. ii. Pembuatan Buku Busana Adat Banjar. jj. Pengadaan Komputer. kk. Penyelenggaraan Penyambutan Sail Indonesia. ll. Banjarise Night di Jakarta.
2) Program Meningkatkan Kualitas Potensi/Destinasi Yang Berdaya Saing Tinggi a. Peningkatan Pelayanan Usaha Pariwisata. b. Pembinaan Biro Perjalanan Wisata. c. Bimbingan Teknis SDM Hotel. d. Bimbingan Teknis SDM Pramuwisata. e. Pembinaan Penerapan Sapta Pesona Rumah Makan. f. Penilaian dan Peningkatan Sapta Pesona Obyek Wisata dan Terminal. g. Peningkatan Sadar Wisata Masyarakat. h. Penggalangan Wisata Remaja. i. Buku Panduan Sadar Wisata. j. Peningkatan Informasi Obyek Wisata. k. Mengikuti Pemilihan Duta Wisata & Putri Pariwisata Kalimantan Selatan ke Nasional.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Pariwisata yang dilenggarakan oleh DISPORA
BUDPAR Prov. Kalsel selama 2005-2009
Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
TAHUN KUNJUNGAN PEROLEHAN DEVISA (US $)
%
2005 17.978 5.787.055 9,32
2006 18.336 5.932.522 9,61
2007 19.829 6.844.320 9,97
2008 20.979 7.993.080 10,59
2009 22.562 8.224.392 11
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
356
Kunjungan Wisatawan Nusantara
Ke Kalimantan Selatan
Tahun 2005-2009
TAHUN KUNJUNGAN
PEROLEHAN DEVISA
(DALAM RIBUAN RP)
%
2005 287.921 57.237.500 5,5
2006 293.080 59.332.820 5,9
2007 306.741 63.733.040 6,8
2008 481.879 88.954.500 11,9
2009 507.095 92.324.961 13,2
Kondisi Dan Potensi Wisata Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009
Obyek dan Daya Tarik Wisata Fasilitas Penunjang Wisata
- Wisata alam
- Wisata sport
- Wisata sejarah
- Wisata budaya
- Wisata rekreasi
- Wisata bahan
- Wisata religius
- Wisata agro
96 buah
4 buah
26 buah
28 buah
25 buah
11 buah
60 buah
12 buah
- Hotel bintang
- Hotel melati
- Home stay
- Guest house
- Rumah makan
- Restoran
- Travel / BPW / APW
- Toko cinderamata
- Pramuwisata
20 buah
178 buah
2 buah
4 buah
312 buah
4 buah
156 buah
198 buah
176 buah
Data Perkembangan Biro Perjalanan Wisata ( BPW) Tahun 2005 - 2009
TAHUN JUMLAH
2005 71 Buah
2006 96 Buah
2007 103 Buah
2008 156 Buah
2009 162 Buah
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata
a. Pembangunan obyek dan daya tarik wisata sebagian masih berorientasi bukan kepada
permintaan pasar namun lebih kepada pertimbangan selera / keinginan, sehingga obyek
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
357
dan daya tarik wisata yang dibangun kurang diminati oleh pengunjung / wisatawan asing
maupun nusantara.
b. Partisipasi masyarakat / swasta dan investor masih rendah dalam upaya memelihara
dan membangun obyek dan daya tarik wisata yang ada didaerah.
c. Masih rendahnya tingkat sadar wisata masyarakat sehingga penerapan sapta pesona ,
tertib, bersih, indah / sejuk, nyaman, ramah tamah dan kenangan masih belum merata.
2) Bidang Usaha Jasa Pariwisata
a. Tenaga pelayanan bidang akomodasi perjalanan wisata, dan kuliner masih belum
memiliki kualitas pelayanan profesional, di Hotel-Hotel Melati, tingkat-tingkat perjalanan
wisata dan restoran / rumah makan.
b. Masih belum tersedianya Pramuwisata yang berbahasaselain bahasa inggris.
Solusi
1) Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata
a. Hendaknya dalam Pembangunan obyek dan daya tarik wisata melihat kepada
kepentingan pasar.
b. Memberikan kemudahan dan kelancaran bagi investor yang mengembangkan usaha
dibidang pariwisata.
c. Meningkatkan sosialisasi sadar wisata dan memberikan apresiasi kepada Kepala
Daerah yang berhasil memajukan kebudayaan dan kepariwisataan di daerahnya.
2) Bidang Usaha Jasa Pariwisata
a. Meningkatkan pelatihan dan bimbingan teknis kepada tenaga pelayan kepariwisataan
menjadi tenaga yang profesional.
b. Meningkatkan kemampuan berbahasa bagi Pramuwisata untuk menguasai beberapa
bahasa negara yang diperlukan oleh wisatawan.
c. Menetapkan standarisasi kualitas pelayanan disemua bidang usaha.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
358
7. URUSAN INDUSTRI
Penyelenggaraan urusan pilihan bidang industri dilaksanakan oleh SKPD Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan beserta UPT di lingkungan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan.
Alokasi Tahun Anggaran 2009 secara keseluruhan (APBD+APBN) adalah sebesar
Rp.7.097.500.000,00 yang digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun UPT di
lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.6.739.822.846,00 atau 94,96%.
Rincian alokasi dana APBD TA. 2009 dimaksud, dapat dilihat pada table berikut :
NO UNIT
ANGGARAN 2009
PAGU* REALISASI %
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2.762.500.000,00 2.631.049.591,00 95,24
2. Balai Pelayanan Kemetrologian 1.496.000.000,00 1.371.108.084,00 91,65
3. Balai Pelayanan Sertifikasi Mutu Barang 1.589.000.000,00 1.496.972.721,00 94,21
4. Balai Diklat Industri Kayu dan Logam 1.250.000.000,00 1.240.692.450,00 99,26
JUMLAH 7.097.500.000,00 6.739.822.846,00 94,96
Sumber : Dinas Perindag. Prov.Kalsel *Pagu tidak termasuk gaji pegawai
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (Dinas Perindag) a. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah Daerah Kalsel (APBN) sebesar
Rp.2.700.000.000,00
b. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri,
dengan alokasi APBD TA.2009 sebesar Rp.272.500.000,00
c. Pendataan Industri Kecil Menengah dan Konsolidasi IBT, dengan alokasi sebesar
Rp.100.000.000,00
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri (Dinas Perindag) a. Perluasan Penerapan SNI untuk mendorong Daya saing industri manufaktur, dengan
alokasi sebesar Rp.75.000.000,00.
b. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri, dengan alokasi sebesar
Rp.175.000.000,00
3) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang ( BPSMB), dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.589.000.000,00
a. Meningkatkan Kemampuan Kompetensi Sumber Daya Manusia Yang Proporsional
untuk Kegiatan Pengujian dan Kalibrasi.
- Kegiatan Pelaksanaan Pengujian mutu barang dan Kalibrasi peralatan laboratorium.
b. Pengembangan ruang lingkup akreditasi pengujian dan kalibrasi.
- Pemeliharaan standar sistem mutu pengujian dan kalibrasi
c. Meningkatkan dan menambah sarana dan prasarana laboratorium dan lingkungan
kantor.
- Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
359
4) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Kemetrologian, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.496.000.000,00
a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
- Ulang Alat Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatanya (UTTP)
- Penyuluhan Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatannya (UTTP)
- Pengadaan Alat Kemetrologian
5) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pendidikan Dan Latihan Kayu dan Logam, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.250.000.000,00
a. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produk
- Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri
b. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
- Fasilitas kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil & Menengah dengan swasta.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Perkembangan jumlah kumulatif industri Kalimantan selatan hingga bulan Desember
2009 sebanyak 54.282 unit usaha atau naik sebesar 4,48%, jika dibandingkan dengan Unit
Usaha Industri pada tahun 2008 yang hanya berjumlah 51.954 unit usaha, dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 162.348 orang atau naik sebesar 4,38 % dari 155.535 orang pada
tahun 2008. Nilai investasi tahun 2009 mencapai Rp. 4,2 triliun, nilai produksi mencapai Rp.
3,77 triliun, dengan nilai bahan baku mencapai Rp. 2,56 triliun dan nilai tambah mencapai 1.07
triliun atau naik sebesar 4,33 % dibandingkan nilai tambah sebesar Rp.1,07 triliun pada tahun
2008.
Pertumbuhan Industri Kalimantan Selatan tahun 2009 sebesar 4,48 % tersebut berarti
bahwa pertumbuhan Industri di atas target yang ditetapkan rata-rata 1 ( satu ) persen pertahun
dan kumulatif sampai 2010 target berjumlah 5 %.
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan
Pembinaan industri yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Kalimantan Selatan khususnya untuk industri Kecil dan Menengah (IKM) terus
dilaksanakan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan pembinaan yang dilaksanakan
meliputi pembinaan peningkatan kualitas SDM khususnya SDM Sektor Industri Kecil dan
Menengah ( IKM ) seperti menyelenggarakan kegiatan Diklat teknis peningkatan mutu
produk, desain kemasan, desain / diversifikasi prosuk kain sasirangan, pengendalian
pencemaran lingkungan, manajemen sederhana, sosialisasi SNI dan pembuatan alat-alat
mesin pertanian dll. Untuk peningkatan teknologi para perajin industri kecil diberikan
bantuan berupa mesin peralatan yang diharapkan nantinya dapat meningkatkanmutu dan
volume produksi industri. Untuk memperluas peluang pasar bagi produk IKM baik tingkat
Provinsi maupun tingkat Nasional selalu diikut sertakan didalam kegiatan pameran tingkat
Provinsi, Nasional bahkan tingkat Internasional. Selain itu untuk lebih mengembangkan
wawasan para perajin ikm di Kalsel juga dilaksanakan kegiatan pengembangan wawasan
bagi perajin IKM ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Perusahaan IKM khususnya yang bergerak di bidang pangan juga dilakukan pembinaan
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
360
melalui kegiatan penguatan jaringan kluster industri, seperti kegiatan peningkatan mutu
produksi, desain kemasan, SNI dll.
Pusat Pelatihan dan Pendidikan Industri Kecil dan Rumah Tangga (Puslatdik IKRT
Nagara) yang telah melaksanakan pelatihan dengan mengikut sertakan para perajin
Industri Kecil Menengah diseluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Sebagai
hasil dari pelatihan tersebut Puslatdik IKRT nagara ini telah berhasil memproduksi dan atau
merekayasa Alsintan (alat mesin pertanian) yang sangat bermanfaat untuk kemajuan
pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan, antara lain memproduksi atau merekayasa
alat mesin bajak sawah berair (Hydrotiller), alat perontok padi, alat pengering ikan/kerupuk/
dendeng , pompa axial, alat pemipil jagung, alat pengupas kacang tanah, mini rice mill, alat
perajang singkong/pisang dll.
Pembinaan industri kecil dan menengah khusus untuk meubel kayu dan furniture
rotan dilaksanakan oleh workshop /showroom meubel kayu Amuntai melalui pelatihan dan
magang kesentra meubel kayu di Pasuruan Jawa Timur dan Dan Jawa Tengah guna
menambah pengetahuan dan wawasan baik mutu dan desain bagi pengusaha industri kecil
dan menengah meubel kayu yang nantinya diharapkan dapat bersaing di pasaran.
Sekarang tahun 2009 Puslatdik IKRT Nagara dan Workshop/ Showroom Amuntai
(Kab. HSU) menjadi Balai Pendidikan Dan Pelatihan Kayu dan Logam sesuai dengan
Peraturan Gubernur Kalsel No. 046 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 yang berkedudukan di
Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Diharapkan Balai Pendidikan dan Latihan
Kayu dan Logam dimasa yang akan datang dapat berkembang lebih baik lagi.
• UPT Balai Pelayanan Kemetrologian
Sebagai salah satu UPTD dilingkungan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Provinsi Kalimantan Selatan, Kemetrologian telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu
kegiatan :
1) Pemeriksaan dan pengujian Standar massa dan timbangan
2) Pemeriksaan dan pengujian standar ukuran arus, panjang dan Volume.
3) Pengawasan dan penyuluhan penggunaan alat ukur, takar, timbangan dan
perlengkapannya serta barang barang dalam keadaan terbungkus.
4) Pengelolaan cap tanda tera dan sarana kemetrologian.
Kegiatan Kemetrologian yang dilaksanakan tahun 2009 meliputi Tera Ulang UTTP,
Pengawasan UTTP, Penyuluhan kemetrologian.
Perkembangan Jumlah Ukuran, Takaran, Timbangan, dan Peralatannya (UTTP)
yang ditera/ tera ulang tahun 2009 sebanyak 54.438 buah meningkat 61,24% dibandingkan
tahun 2008 yang hanya sebanyak 33.342 buah. Sedangkan realisasi penerimaan uang
tera/ tera ulang pada tahun 2009 sebesar Rp.130.316.375,00 melebihi target yang
ditetapkan sebesar Rp.130.000.000,00 atau mencapai 100,24%.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
361
• Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB)
Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang salah satu Lembaga penguji Mutu dan
Laboratorium Kalibrasi telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional ( KAN) Badan
Standardisasi Nasional ( BSN).
Program yang dilaksanak an Oleh UPTD BPSMB adalah :
1) Pengembangan ruang lingkup akreditasi Pengujian dan Kalibrasi
2) Meningkatkan kemampuan kompetensi sumber daya manusia yang profesional untuk
kegiatan pengujian dan kalibrasi
3) Meningkatkan dan Menambah sarana dan Prasarana laboratorium dan lingkungan
kantor.
Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program yang telah ditetapkan meliputi:
a. Pemeliharaan Standar Sistem Mutu pengujian dan kalibrasi
b. Pelaksanaan pengujian mutu barang dan kalibrasi peralatan laboratorium
c. Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor
Realisasi penerimaan retribusi hasil pengujian kalibrasi tahun 2009 adalah sebesar
Rp.191.340.000,00 melebihi target yang telah ditetapkan sebesar Rp.150.000.000,00 atau
mencapai 127,56%.
Jumlah pengujian contoh dan kalibrasi alat laboratorium selama tahun 2009 yaitu
sebanyak 2.373 pengujian contoh dan sebanyak 769 kalibrasi alat laboratorium:
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan pembangunan industri di Provinsi
Kalimantan dalam menghadapi era perdagangan global dan otonomi daerah yaitu :
1) Belum terakomodirnya semua Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti pembinaan
melalui kegiatan yang ada.
2) Kualitas produksi industri kecil sebagian besar relatif masih belum dapat ditingkatkan
karena keterbatasan penguasaan teknologi produksi.
Solusi
1) Melanjutkan program pembinaan IKM dengan kegiatan yang berfokus pada pelatihan yang
mendukung bagi kemajuan usaha industri.
2) Melanjutkan program peningkatan kemampuan teknologi industri yang berfokus pada
pengenalan teknologi baru.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
362
7. URUSAN PERDAGANGAN
Penyelenggaraan urusan bidang perdagangan dilaksanakan oleh SKPD Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, yang didukung oleh UPT di lingkungan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan yaitu : UPT Pelayanan Kemetrologian, UPT Balai Pengujian Dan
Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) dan UPT Balai Pendidikan Dan Latihan Kayu dan Logam,
dimana untuk program dan kegiatan UPT tersebut telah dijelaskan di halaman terdahulu yaitu
pada poin 6 (Industri).
A. Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan bidang perdagangan yang dilaksanakan pada tahun 2009 dibiayai
melalui APBD Provinsi maupun APBN adalah :
1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan a. Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan alokasi APBD sebesar
Rp.200.000.000,00
b. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, dengan alokasi sebesar Rp.1.495.525.000,00
2) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri a. Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN
Rp.600.000.000,00)
b. Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk, alokasi APBD sebesar Rp.100.000.000,00
c. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, alokasi dana APBD sebesar Rp.25.000.000,00
3) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan (APBN Rp.769.000.000,00 ) b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor Daerah dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/
Pengusaha, dengan alokasi APBD sebesar Rp.365.000.000,00
c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor, alokasi sebesar Rp.50.000.000,00
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Realisasi Anggaran Pelaksanaan Program dan Kegiatan
• Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,-
dan realisasi Rp. 126.369.000,- atau 63,18 %. kegiatan Pasar murah menjelang
bulan ramadhan dan Idul Fitri, Pelatihan WDP ( Wajib Daftar Perusahaan ),
Pengawasan Barang Beredar dan Jasa di kab / kota.
• Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN), Anggaran
Rp.600.000.000 dengan kegiatan: Pengembangan sistem informasi manajemen,
Penyusunan program & rencana kerja, Peningkatan & pengawasan barang beredar,
Peningkatan dan pengembangan kemetrologian, Pengelolaan sistem akutansi
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
363
pemerintah, Identifikasi & harmonisasi kebijakan, Bina Usaha & pendaftaran perusahaan
dengan Pemerintah Daerah, Misi Dagang Lokal, Pameran produksi dalam
negeri,Pengamanan / distribusi barang pokok/penting/strategis, Pelayanan informasi harga.
Terealisir s/d bulan September 2009 sebesar Rp176.390.000,- atau 30% (anggaran) dan
40 % (fisik)
• Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk. dengan anggaran sebesar
Rp.100.000.000 ,- dan realisasi Rp. 80.359.500 ,-atau 80,36 % , kegiatan yang
dilaksanakan yaitu monitoring ke pasar tradisional, Pengumpulan dan Pengolahan data
harga bahan pokok di Kab / Kota, Penyebaran informasi .
• Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri , dengan anggaran sebesar
Rp. 25.000.000 ,- dan realisasi Rp.24.651.000 ,- atau 98,60 % , kegiatan Penyebaran
informasi , Cetak Byner , Baliho , Brosur.
• Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan ( APBN ) sumber dana APBN
dengan anggaran sebesar Rp.769.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.556.977.000,-
atau 72,43 %
Kegiatan ini melaksanakan antara lain : Penyuluhan dan penyebaran informasi,
Pendidikan dan pelatihan teknis perdagangan, Promosi dagang, Industri dan investasi,
Pengembangan usaha ekonomi.
b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/
Pengusaha, anggaran Rp. 365.000.000 dan terealisir sampai dengan September 2009
sebesar Rp 311.103.500,- .atau 85 % dengan kegiatan pelatihan dan konsultasi bisnis.
c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor.
Anggaran Rp. 50.000.000 tereralisir sampai dengan September 2009 sebesar
Rp.34.300.000,- atau 69 % dengan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan
Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor di 4 (empat) Kabupaten se Kalimantan Selatan.
2) Hasil Pembangunan Bidang Perdagangan
a. Perdagangan Dalam Negeri (PDN)
Perkembangan sektor Perdagangan dilihat dari jumlah pemegang Surat Izin Usaha
Perdagangan ( SIUP ) pada tahun 2009 sebanyak 46.631 buah yang terdiri dari 34.241
buah Pedagang Kecil (PK), Pedagang Menengah (PM) sebanyak 9.649 buah, Pedagang
Besar (PB) 2.741 buah. Jika dibandingkan tahun 2008 jumlah pemegang SIUP sebanyak
42.736 buah atau terjadi peningkatan 9,11% penambahan jumlah baik PK, PM maupun
PB, pemegang SIUP tahun 2008 tercatat PK sebanyak 31.370 buah, PM sebanyak 8.871
buah dan PB sebanyak 2.741 buah.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
364
Pertambahan Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) tahun 2009 sebesar 9,11 % ini
berarti bahwa pertumbuhan SIUP masih di atas target yang ditetapkan sebesar 5 % dan
kumulatif sampai tahun 2010 target berjumlah 6 %.
Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP) setiap
perusahaan yang berperasi di wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
diwajibkan mendaftarkan usahanya pada Kantor pendaftaran perusahaan c.q Dinas
Perindag Kabupaten/kota.
Perkembangan Jumlah Unit Usaha ( Jenis perusahaan ) yang bergerak dibidang
perdagangan dan jasa berdasarkan pemegang atau pemilik Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) di Kalimantan Selatan secara kumulatif tahun 2009 berjumlah 52.319 buah atau
meningkat 8,13% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 48.385 buah. Pada tahun
2009 tercatat yaitu untuk Perseroan Terbatas (PT) berjumlah 4.998 buah, CV berjumlah
13.530 buah, Firma berjumlah 36 buah, Koperasi 1.468 buah, Perorangan 31.984 buah,
dan Badan Usaha Lainnya (BUL) 304 buah.
Pembangunan pasar di Kalimantan Selatan, dibiayai melalui dana Pemerintah Pusat
(TP dan DAK), pada tahun 2009 terdapat 8 unit pasar desa/waserda yang dibangun,
sedangkan pada tahun 2008 yang dibangun sebanyak 4 unit terdiri dari 1 unit Pasar
Tradisional / Percontohan dan 3 Unit Pasar Desa / Warseda.
b. Perdagangan Luar Negeri (PLN).
Realisasi nilai ekspor non migas Kalimantan Selatan meningkat tahun 2009
dibanding tahun 2008. Pada tahun 2008 sebesar US$.4.017.948.344,76 sedangkan tahun
2009 mencapai US$.5288.710.817,28 atau meningkat 31,63%.
Peningkatan ekspor non migas yang begitu tajam tersebut disertai dengan
keberhasilan diversifikasi komoditi ekspor dan diversifikasi tujuan ekspor. Komoditi ekspor
sampai tahun 2009 mencapai 116 jenis, tambahan produk ekspor tersebut antara lain :
batu besi, mangan, kromit, nikel, rumput laut, daun gulinggang dan turunan produk sawit
(CPO,Crude Palm Keruel, RBD Palm Oil, Refined Bleacked).
Diversifikasi Negara tujuan ekspor yaitu upaya penerobosan ke pasar mancanegara,
Negara tujuan baru terutama tertuju pada Negara Negara Eropah Timur, Afrika, dan
Amerika Utara seperti Slovenia, Kroasia, Lituania, Kenya, Ghana, Malta, Portorico, Togo,
Costarika, Trinidad dan Reunion. Dengan demikian Negara tujuan ekspor bertambah 11
Negara, dengan total keseluruhan berjumlah 101(seratus satu) negara tujuan ekspor.
Realisasi impor tahun 2009 tercatat berjumlah US$.435.999.000, mengalami
peningkatan 30,39% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah US$.334.372.000 seiring
dengan meningkatnya ekspor, meskipun pertumbuhan mencapai 30,39 %, namun secara
nominal nilainya masih jauh dibawah nilai ekspor, dengan demikian setiap tahun neraca
perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan selalu surplus.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
365
Jenis barang yang diimpor berupa barang-barang mentah 55 % dan barang-barang
penolong produksi 45 % sedangkan Negara importir lebih banyak didatangkan dari Singapore,
kemudian diikuti oleh China, Australia, Eropah, dan Asia Timur dan Amerika Serikat.
C. Permasalahan dan Solusi
1. Perdagangan Dalam Negeri
Permasalahan
a. Perlu ditingkatkannya jaringan distribusi dan perdagangan yang mampu menjamin
ketersediaan barang dalam jumlah yang cukup dan harga yang bersaing.
b. Masih kurangnya sarana dan prasarana pergudangan untuk ketersediaan bahan
kebutuhan pokok khususnya sayuran dataran tinggi dan buah-buahan.
Solusi
a. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas / Lembaga terkait dalam
pembinaan baik pembinaan dibidang Produksi dengan Dinas /Lembaga pembina
Produksi ( Pertanian, , Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dll), maupun pembinaan
dibidang permodalan dengan Dinas /Lembaga Pembina Permodalan ( BUMN,
Koperasi, dan Perbankan).
b. Peningkatan penyediaan dan akses informasi dibidang perdagangan, baik yang
menyangkut informasi produk, mutu, informasi pasar dalam negeri maupun peluang
pasar bagi Pelaku Usaha (UKM) .
2. Perdagangan Luar Negeri
Permasalahan
a. Komoditi ekspor Kalimantan Selatan masih bertumpu pada barang primer yang
mengandalkan SDA yang setiap tahun jumlahnya semakin berkurang.
b. Belum berkembangnya komoditi ekspor karena masih rendahnya mutu dan desain
c. Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah.
Solusi
a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka menarik investasi dengan
memberikan kemudahan, stimulan dengan prosedur mudah dan cepat.
b. Melanjutkan program pembinaan dan pengembangan produk baik dari aspek mutu
dan desain maupun promosi
c. Melanjutkan dan memantapkan kelembagaan DIKLAT (P3ED Kalsel) dalam
menumbuhkan SDM yang handal.
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
366
8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN
Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan.
Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan Industri di Provinsi Kalimantan Selatan selama
tahun 2005-2009
A. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal Program ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tertinggal, termasuk di wilayah-wilayah yang dihuni komunitas adat terpencil. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut maka strategi yang dilaksanakan adalah dengan meningkatkan mutu penyelenggaraan transmigrasi. Pengembangan pola usaha yang prospektif disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah sehingga akan mendorong pembentukan pertumbuhan ekonomi transmigran pada khususnya dan daerah pada umumnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Penyediaan Tanah Transmigrasi b. Pembangunan Permukiman Transmigrasi c. Pengerahan dan penempatan transmigran
2) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Program ini bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat-pusat pertumbuhan dengan mengoptimalkan pengembangan sumber daya alamnya untuk mendukung daya saing kawasan dan produk unggulan. Untuk mendorong masyarakat transmigran mampu meningkatkan taraf hidupnya dan memantapkan basis ekonomi masyarakat daerah transmigrasi dalam rangka pengembangan usaha ekonomi yang lebih luas dalam jangka panjang dengan melakukan pembinaan produksi dan pengelolaan hasil tanaman. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Pelatihan pengembangan usaha b. Pengadan sarana produksi c. Pengembangan tanaman keras
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Ketransmigrasian yang dilenggarakan oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalsel selama 2005-2009
Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Tranmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan, program dan kegiatan yang
dilaksanakan yaitu Pengembangan Wilayah Tertinggal dan Pengembangan Wilayah
Strategis dan Cepat Tumbuh. Kedua jenis program ini sejak tahun 2006-2009 didanai dari
dana APBD, dana Tugas Pembantuan dan dana Dekonsentrasi.
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Dekonsentrasi)
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pembangunan rumah transmigran (Unit)
700 600 0 0 0 1.300
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
367
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
2. Penyiapan Lahan Pekarangan (Ha)
350 300 0 0 0 650
3. Penyiapan Lahan Usaha (Ha)
1.690 498 0 0 0 2.179
4. Pembangunan Jalan penghubung/poros (Km)
2,7 7,85 0 0 0 10,55
5 Pembangunan Jalan Desa (Km)
59,05 17,35 0 0 0 67,40
6 Pembangunan jembatan (M)
430 78 0 0 0 508
7. Penempatan transmigran (KK)
700 600 0 0 0 1.300
Indikator Keberhasilan : Terbentuknya kawasan-kawasan pengembangan ekonomi baru melalui pengembangan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) sebanyak 8 UPT dan penempatan transmigran sebanyak 2.973 KK
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Dekonsentrasi)
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pelayanan pendidikan (UPT)
8 0 0 0 0 8
2. Pelatihan Transmigran (Orang)
210 240 0 0 150 600
3. Pembinaan kesehatan berupa obat-obatan, peralatan, dan perawatan (UPT)
13 0 0 0 0 13
4. Pembinaan Mental Spritual berupa buku-buku keagamaan, kitab suci dan sarana rumah ibadah
8 0 0 0 0 8
5 Budi daya tanaman pisang Kepok (batang)
0 15.000 0 0 0 15.000
6. Budi daya tanaman Jeruk Madang (batang)
0 3.000 0 0 0 3.000
7. Budidaya tanaman Pantung (batang)
0 0 0 0 0 0
8. Budi daya tanaman Karet (batang)
0 0 0 0 0 0
9. UPT yang telah diserahkan (Unit)
1 1 0 0 0 2
10. Pengadaan sarana produksi (Pkt)
400 1.635 0 0 0 2.035
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (APBD)
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
1. Budi daya tanaman pisang Kepok (batang)
30.000 0 0 0 0 30.000
2. Budi daya tanaman Jeruk Madang
10.000 3.000 0 0 0 10.000
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
368
(batang) 3. Budi daya tanaman
Karet (batang) 0 15.000 30.000 20.300 20.000 65.300
4. Budi daya tanaman Gaharu (batang)
0 3.000 50.000 0 0 53.000
5. Budidaya tanaman Pantung (batang)
0 0 0 20.000 0 20.000
Indikator Keberhasilan : Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat tumbuh menitik beratkan kegiatan pada pembinaan dan pengembangan warga transmigrasi sehingga dalam kurun 5 tahun transmigran sudah mampu mandiri dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah menjadi Desa depinitif. Untuk mendorong kepada sasaran yang diinginkan yaitu peningkatan kesejahteraan transmigran maka dilakukan berbagai kegiatan yaitu pembinaan usaha ekonomi seperti sarana produksi pertanian, pembinaan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan keagamaan. Sesuai dengan Kepmentrans nomor 09 tanhun 1999 pada tingkat pengembangan maka pada umumnya tingkat kesejahteraan transmigran sekitar 3.000 kg setara beras.
Indikator keberhasilan pembinaan transmigrasi : Telah diserahkan 7 (tujuh) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) kepada pemerintah Kabupaten untuk kemudian menjadi Desa depinitif setelah mendapat pembinaan kurang lebih 5 tahun atau bergabung dengan Desa induk dengan kondisi warga lebih baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
UPT yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten
NO. KABUPATEN/UPT TAHUN JLH
(KK)
2005 (KK)
2006 (KK)
2007 (KK)
2008 (KK)
2009 (KK)
I. Kab. HSU 1. UPT. Pawalutan (KK) 300 - - - - 300
II. Kab. Balangan 2. UPT. Batumandi (KK) 225 - - - - 225 3. UPT. Tawahan - - - 250 250
III. Kab. Barito Kuala 4. UPT.Tumih Roham Raya (KK) - 400 - - - 400 5. Bahandang SP.1 (KK) - - - 500 - 500 6. Bahandang SP.2 (KK) - - - 400 - 400
IV. Kab. Tanah Laut 7. UPT. Sebuhur (KK) - - 250 - - 250
V. Kab. Tanah Bumbu 8. UPT. Jombang (KK) - - - 452 - 452
JUMLAH (KK) 525 400 250 1.602 - 2.777
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Tugas Pembantuan)
NO. KEGIATAN TAHUN
JLH 2005 2006 2007 2008 2009
1. Pembangunan rumah transmigran (Unit)
0 0 650 350 673 1.673
2. Penyiapan Lahan Pekarangan (Ha)
0 0 350 209 336,50 895,5
3. Penyiapan Lahan Usaha (Ha) 0 0 600 350 673 1.623 4. Pembangunan Jalan (Km) 0 0 27,30 18,80 16,19 62,29 5. Pembangunan jembatan (M) 0 0 354 169 42 565 6 Penempatan transmigran (KK) 0 0 650 350 673 1.673
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
369
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Tugas Pembantuan)
NO. KEGIATAN TAHUN JLH
2005
2006
2007
2008
2009
1. Pelatihan Transmigran (Orang)
0 0 210 90 150 450
2. Pembinaan Mental Spritual berupa buku - buku keagamaan, kitab suci dan sarana rumah ibadah (UPT)
0 0 0 6 10 16
3. Budidaya tanaman Pantung (batang)
0 0 0 14.000 29.672 43.672
4. Budi daya tanaman Karet (batang)
0 0 0 92.075 42.000 134.075
5. UPT yang telah diserahkan (Unit)
0 0 2 0 2 4
6. Pengadaan sarana produksi (Pkt)
0 0 0 0 1.559 1.559
C. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Kondisi lahan yang marginal dan atau gangguan alam yang tidak terdeteksi sebelumnya.
2) Rendahnya kompetensi transmigran
Solusi
1) Penelitian lahan dengan pemberian input-input pertanian
2) Memberikan pelatihan kepada transmigran
Recommended