View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ASPEK PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN LAIS(Cryptopterus lais) DI SUNGAI WAY KIRI, TULANG BAWANG BARAT
(Skripsi)
Oleh
SEPTI MALIDDA EKA PUTRI
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
2016
ABSTRAK
ASPEK REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN IKAN LAIS (Cryptopterus lais)DI SUNGAI WAY KIRI, TULANG BAWANG BARAT, LAMPUNG
Sungai Way Kiri memiliki spesies ikan yang beragam. Salah satu spesies ikan yang ada diSungai Way Kiri adalah ikan lais (Cryptopterus lais). Sumber daya ikan lais di Sungai Way Kiriperlu dijaga kelestariannya sehingga perlu dilakukan suatu upaya mengkaji reproduksi danpertumbuhan ikan lais. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek pertumbuhan yangmeliputi hubungan panjang berat dan factor kondisi serta untuk mengetahui biologi reproduksiikan lais yaitu nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), dan indeks kematangan gonad(IKG). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga September 2015. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan lais pada bulan Juni dan Juli adalah allometriknegative sedangkan bulan Agustus dan September adalah allometrik positif. Faktor kondisi ikanlais mengalami penurunan setiap bulan karena musim kemarau. Indeks kematangan gonad ikanlais dipengaruhi oleh nitrat, suhu dan kecerahan.
Kata kunci: ikan lais, reproduksi, pertumbuhan, Indeks Kematangan Gonad, Way Kiri.
Oleh
Septi Malidda Eka Putri
ABSTRACT
REPRODUCTION AND GROWTH ASPECTS OF Cryptopterus laisAT WAY KIRI, TULANG BAWANG BARAT, LAMPUNG
Way Kiri river has a diverse fish species. One of fish species in Way Kiri is Cryptopterus lais.Sustainability of lais in Way Kiri needs to be maintain therefore we need to examin thereproduction and growth of Cryptopterus lais. The aims of this study was to determine theaspects of growth that includes the relation of length-weight and condition factor and also toinvestigate the reproductive biology of Cryptopterus Lais such as sex ratio, gonad maturity level(TKG), gonad maturity index (IKG). This research was conducted in June 2015 until September2015. The results of this study showed that the growth scheme of Lais in June and July wasnegative allometric whereas in August and September was positive allometric. Lais conditionfactorwas decreased in every month because of the dry season. The gonad maturity index of laiswas affected by nitrates, temperature and brightness.
Keywords: Lais, reproduction, growth, maturity index gonads, Way Kiri.
By
Septi Malidda Eka Putri
ASPEK PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN LAIS(Cryptopterus lais) DI SUNGAI WAY KIRI, TULANG BAWANG BARAT
Oleh
SEPTI MALIDDA EKA PUTRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERIKANAN
pada
Jurusan Budidaya PerairanFakultas Pertanian Universitas Lampung
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Septi Malidda Eka Putri dilahirkan di Bandar
Lampung pada tanggal 2 September 1992 sebagai
anak tunggal dari pasangan Bapak Budiono, AmK. dan
Ibu Siti Sulaiha. Penulis mengawali pendidikan di SD
Dwi Warna, Panjang dan lulus pada tahun 2005.
Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan di
SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun 2008, dan melanjutkan di SMA YP
UNILA Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011,
penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan organisasi
kampus, yaitu menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Budidaya Perairan Unila
(HIDRILA) sebagai anggota Bidang Minat dan Bakat pada tahun 2012-2013
dan pada tahun 2013-2014 menjabat sebagai Koordinator Bidang Minat dan
Bakat, serta penulis aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara
Mahasiswa UNILA pada tahun 2011-2012. Penulis juga pernah menjadi asisten
dosen Ekologi Perairan pada tahun 2014-2015, Teknologi Budidaya
Pakan Hidup pada tahun 2014-2015.
Pada tahun 2014 penulis mengikuti kegiatan Praktik Umum (PU) di Balai
Besar Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang Jawa Barat selama 30
hari dengan judul “Pembenihan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)”,
dan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Unila pada tahun 2015 di
desa Bandar Sari, Kecamatan Way Tuba, Kabupaten Way Kanan. Pada tahun
2016 untuk mencapai gelar Sarjana Perikanan penulis melaksanakan penelitian
dan menyelesaikan tugas akhir dalam bentuk Skripsi dengan judul “Aspek
Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Lais (Cryptopterus lais) di Sungai Way Kiri,
Tulang Bawang Barat, Lampung”.
“MOTTO”
“Masalah terasa ringan dengan bersabar dan berlapang dada.Semakin keras usaha akan semakin kuat pendirian”
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:153)
“Orang yang kuat yang sebenarnya bukanlah yang selalu mengalahkanlawannya dalam pergulatan (perkelahian), tetapi orang yang kuat yang
sebenarnya adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketikamarah.”(H.R Al-Bukhari : 5763 dan H.R Muslim : 2609).
Kupersembahkan Karya sederhanaini sebagai tanda baktiku kepada :
“Ayahandaku Budiono, AmK dan Ibundaku Siti
Sulaiha, yang tanpa henti mendo’akan, memberikan
kasih sayang, nasehat, serta energi positif kepadaku”
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aspek
Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Lais (Cryptopteruslais) di Sungai Way Kiri,
Tulang Bawang Barat, Lampung”. Shalawat serta salam selalu dan senantiasa
kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita
tercatat sebagai umatnya yang kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir. Amin
Ya Robbal Alamiin.
Skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Perikanan (S.Pi) pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung. Skripsi yang dibuat oleh penulis berjudul “Aspek
Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Lais(Cryptopterus lais) di Sungai Way Kiri,
Tulang Bawang Barat, Lampung”.
Dengan segenap rasa syukur kehadirat Allah SWT yang dilandasi dengan
kerendahan hati, ungkapan terimakasih yang tulus dan ikhlas penulis sampaikan
kepada:
1. Orang tua tercinta Bapak dan Ibu yang selalu mendo’akan, memberikan
dukungan, motivasi dan kasih sayang selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
3. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Progam Studi Budidaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
4. Ibu Berta Putri, S.Si, M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dengan kesabaran dari awal perkuliahan hingga dapat
menyelesaikan perkuliahan.
5. Ibu Rara Diantari, S.Pi., M.Sc., selaku Pembimbing Utama yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran dari awal hingga selesainya skripsi ini.
6. Bapak Qadar Hasani, S.Pi., M.Si. selaku dosen Pembimbing Kedua yang telah
membimbing dengan penuh keikhlasan sehingga skripsi ini menjadi semakin
baik.
7. Bapak Eko Efendi, S.T.,M.Si., selaku dosen Pembahas yang telah memberikan
saran-saran dalam penulisan skripsi ini.
8. Bapak Mehdari selaku Nelayan Way Kiri yang telah membantu penulis dalam
melakasanakan penelitian lapangan.
9. Kakanda Supra Jaya Perdana, S.Pi., atas doa, perhatian, semangat, dan kasih
saying mu selama ini.
10. Team Way Kiri ( Dhany Darmawan, Acib Saputra Dwi Yuda, Putri Priyan )
yang telah menjadi teman seperjuangan dalam meraih gelar sarjana dan selalu
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2011, terimakasih atas kebersamaan
selama ini sehingga dapat melewati suka duka.
12. Sahabat-sahabat Putri Endang Pebrihanifa, S.Pi., Garin Fatayanti, S.Pi.,
Sulvina, S.Pi., Glycine Astika, S.Pi., Tina Purnama, S.Pi., Restu Annisa, S.Pi.,
Marta Purnama, S.Pi., Siti Fatimah, S.Pi., Linda Astuti, S.AB., Hanifa Amalia,
SH., Maulina Agustin, S.AB., Andri Setia Putra, S.T., Abdoel Haris, SH.,
LukitoArdi, Nelwan, Ririn Rahayu, S.Ked., Nadya Tiarani, S.STP., Nisa Eka
Nastiti, S.Ds., Debby Alita Margahana, Amd.F.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Bandar Lampung, 29 Juli 2016
Penulis
Septi Malidda Eka Putri
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
1.3 Manfaat .................................................................................................... 2
1.4 Perumusan Masalah ................................................................................ 2
II. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat ................................................................................ 4
2.2 Alat dan Bahan....................................................................................... 6
2.3 Prosedur Penelitian ................................................................................ 6
2.3.1 Penelitian Lapangan ..................................................................... 6
2.3.2 Penelitian Laboratorium ............................................................... 7
2.4 Analisis Data …………………………………………………………. 7
2.4.1 Hubungan Panjang-Berat ……………………………………… 7
2.4.2 Faktor Kondisi ………………………………………………… 8
2.4.3 Nisbah Kelamin ……………………………………………….. 9
2.4.4 Tingkat Kematangan Gonad ………………………………….. 9
2.4.5 Indeks Kematangan Gonad …………………………………… 11
2.4.6 Regresi Linier Berganda ………..…….………………………. 11
2.4.7 Deskriptif ……………………………………………………... 12
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kondisi Umum Sungai Way Kiri ........................................................ 13
3.2 Aspek Pertumbuhan ………………………………………………… 15
3.2.1 Hubungan Panjang dan Berat Ikan Lais ……………………... 15
3.2.2 Faktor Kondisi Ikan Lais ………………………………………. 18
ii
3.3 Aspek Reproduksi …………………………………………………… 19
3.3.1 Nisbah Kelamin ……………………….………………………. 19
3.3.2 Tingkat Kematangan Gonad …………………………………... 20
3.4.3 Indeks Kematangan Gonad ……………………………………. 21
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 26
4.2 Saran ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1. Ciri-ciri morfologi ovarium dan testis ……………………….……. 102. Faktor kondisi relatif ikan lais yang tertangkap di Sungai
Way Kiri selama penelitian ……………………….......................... 183. Nisbah kelamin ikan lais yang tertangkap (Cryptopterus lais)
yang tertangkap di Sungai Way Kiri ………………………………. 194. Tingkat kematangan gonad ikan lais (Cryptopterus lais)
yang tertangkap di Sungai Way Kiri ………………………………. 205. Rata-rata indeks kematangan gonad ikan lais (Cryptopterus lais)
yang tertangkap di Sungai Way Kiri ………………………………. 216. Hubungan antara faktor kimia kualitas air terhadap IKG …………. 227. Hubungan antara faktor fisika kualitas air terhadap IKG ………… 24
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman1. Peta Lokasi Penelitian ……………………………………………. 52. Bubu merupakan alat menangkap ikan yang digunakan
oleh nelayan di Sungai Way Kiri ………………………………… 63. (a) Perkebunan warga yang berada di sekitar Sungai Way Kiri,
(b) Permukiman warga yang berada di sekitar Sungai Way Kiri,(c) Anak Sungai Way Kiri yang dipasang perangkap untukmenangkap ikan …………………………………………………. 13
4. Genoh (bahasa daerah) merupakan tempat masuknya ikanmenuju danau buatan dan salah satu stasiun pengambilan ikan … 14
5. Grafik Hubungan Panjang-Berat ikan lais selama penelitian …… 166. Grafik indeks kematangan gonad (IKG) ikan lais (Cryptopterus lais)
yang tertangkap di Sungai Way Kiri selama penelitian …………. 21
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Way Kiri merupakan salah satu sungai terbesar dari tiga sungai yang
terletak di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Aliran Way Kiri sebagai pembatas
atau pemisah wilayah di daerah Tulang Bawang Barat di wilayah tengah dan
wilayah selatan. Sungai Way Kiri memiliki spesies ikan yang beragam. Salah satu
spesies ikan yang ada di Sungai Way Kiri adalah ikan lais (Cryptopterus lais),
yang merupakan salah satu spesies ikan dari Famili Siluridae.
Hasil wawancara dengan nelayan setempat, harga ikan lais di pasaran
mencapai Rp 50.000/kg. Harga ikan lais yang cukup tinggi ini mengakibatkan
nelayan setempat melakukan penangkapan secara intensif dari ukuran terkecil
hingga ukuran terbesar. Penangkapan secara intensif ini dapat mengakibatkan
penurunan populasi ikan lais di Sungai Way Kiri.
Terkait kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya domestikasi ikan lais
(Cryptopterus lais) untuk menjaga kelestarian ikan lais di Sungai Way Kiri.
Upaya domestikasi sangat perlu dilakukan dalam mempertahankan sumberdaya
perairan yang ada di sungai. Usaha tersebut akan berhasil apabila informasi
mengenai ikan lais (Cryptopterus lais) diketahui secara rinci. Salah satu informasi
yang perlu dikaji adalah mengenai reproduksi dan pertumbuhan ikan lais
(Cryptopterus lais). Kajian reproduksi dan pertumbuhan perlu dilakukan agar pola
pemijahan dan pertumbuhan ikan lais di Sungai Way Kiri dapat diketahui.
Reproduksi merupakan upaya makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru dan menurunkan sifat kepada keturunannya. Sedangkan pertumbuhan
merupakan pertambahan panjang dan berat pada suatu individu yang merespon
ketersediaan makanan di lingkungan sekitar.
Informasi mengenai reproduksi dan pertumbuhan ini dapat dijadikan
pertimbangan dalam upaya pelestarian sumberdaya perikanan. Sehingga
sumberdaya perikan tetap terjaga kelestariannya.
2
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
1. Mengetahui aspek pertumbuhan yang meliputi hubungan panjang berat
dan faktor kondisi.
2. Mengetahui biologi reproduksi ikan lais (Cryptopterus lais) yaitu
nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan
gonad (IKG).
1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan informasi
mengenai reproduksi dan pertumbuhan ikan lais (Cryptopterus lais) yang terdapat
di Sungai Way Kiri sebagai kajian awal domestikasi.
1.4 Perumusan Masalah
Sungai Way Kiri merupakan sungai yang memiliki beberapa spesies ikan
yang berasal dari famili Siluridae. Salah satu ikan yang berasal dari famili
Siluridae adalah ikan lais (Cryptopterus lais). Berdasarkan hasil wawancara
dengan nelayan setempat, ikan lais di Sungai Way Kiri ditangkap secara intensif
karena ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Harga ikan lais di
Tulang Bawang Barat mencapai Rp. 50.000 / kg.
Penangkapan secara terus-menerus yang dilakukan oleh nelayan dapat
menyebabkan populasi ikan lais di Sungai Way Kiri menurun, untuk mengatasi
agar populasi ikan lais di Sungai Way Kiri tetap terjaga maka perlu dilakukan
upaya domestikasi.
Simanjuntak (2007) menyatakan masalah yang teridentifikasi dalam
penelitiannya mengenai ikan lais di rawa banjiran Sungai Kampar Kiri bahwa
rawa banjiran Sungai Kampar Kiri tidak mampu mempertahankan stoknya di
perairan dan potensial mengalami penurunan. Kecenderungan penurunan stok
ikan ini di perairan diduga karena (1) ikan-ikan dewasa yang melakukan ruaya
pemijahan (migrasi lateral) ke rawa banjiran dieksploitasi (brood in catch) pada
saat naiknya tinggi paras air sehingga tidak cukup stok induk ikan untuk
3
mempertahankan daya pulih kembali (rekruitmen); (2) Perubahan tinggi paras air
rawa banjiran yang drastis (surut dalam waktu singkat) akibat kerusakan
lingkungan menyebabkan ketinggian paras air dan luasan habitat tidak memadai
untuk mendukung proses pemijahan ikan lais. Konsekuensi yang ditimbulkan
adalah jenis ikan ini gagal untuk melakukan peremajaan.
Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk mengetahui aspek reproduksi
dan pertumbuhan ikan sebagai tahapan domestikasi ikan. Menurut Effendie
(2004), domestikasi spesies adalah menjadikan spesies liar (wild species) menjadi
spesies budidaya. Terdapat tiga tahapan domestikasi spesies liar, yaitu:
1. Mempertahankan agar tetap bisa bertahan hidup dalam lingkungan
akuakultur (wadah terbatas dan lingkungan terkontrol).
2. Menjaga agar tetap bisa tumbuh, dan
3. Mengupayakan agar bisa berkembangbiak dalam lingkungan terkontrol.
Langkah - langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan kajian biologi
reproduksi adalah: (1) penentuan ikan target pengamatan yaitu ikan lais
(Cryptopterus lais); (2) menetapkan stasiun-stasiun penangkapan ikan sebagai
titik pengambilan sampel; (3) penentuan jenis alat tangkap (4) melakukan
penangkapan ikan target, (5) melakukan pengamatan biologi reproduksi terhadap
ikan-ikan hasil tangkapan. Dalam mengkaji reproduksi dan pertumbuhan ikan lais
dibutuhkan informasi dasar seperti ukuran ikan saat pertama kali matang gonad,
pola pemijahan dan musim pemijahan. Informasi tersebut sangat penting untuk
kegiatan pengelolaan ikan lais, sehingga pemanfaatan ikan lais lebih bertanggung
jawab seperti batas waktu penangkapan dan jumlah ikan yang ditangkap.
II. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai pada bulan Juni hingga
September 2015. Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kiri, Tulang
Bawang Barat. Pengukuran Biologi Reproduksi sampel dilakukan di
Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lokasi pengambilan sampel terdiri dari 3 titik, yaitu pada titik pertama
berada pada di hilir sungai, titik kedua pengambilan sampel berada dekat dengan
perkebunan sawit dan singkong, serta titik ketiga berada di hulu sungai.
Penentuan titik stasiun pengambilan sampel ikan berdasarkan daerah tangkapan
nelayan di Sungai Way Kiri, dengan titik sebagai berikut:
1. Stasiun 1: Desa Penumangan Lama(04o26’35.433 LS - 105o06’49.296 BT)
2. Stasiun 2: Desa Belitung(04o26’43.691 LS -105o05’58.621 BT)
3. Stasiun 3: Desa Panaragan (04o27’08.593 LS -105o05’05.804 BT)
4
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
5
6
2.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah penggaris (ketelitian 1 mm),
alat bedah, kertas label, alat tulis, mikroskop, GPS (global positioning system),
neraca analitik dengan sensitifitas 0,001 gram, bubu dengan kerapatan 1 cm,
panjang bubu 3 m, diameter 130 cm dan lebar 416 cm, botol sampel/plastik
sampel, cool box, cawan petri, dan tisu.
Bahan yang akan digunakan adalah ikan lais (Cryptopterus lais) yang
ditangkap dari Sungai Way Kiri, aquades, dan larutan formalin 4%.
Gambar 2. Bubu merupakan alat tangkap ikan yang banyak digunakan olehnelayan di Sungai Way Kiri
2.3 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian lapangan yang
dilaksanakan di Way Kiri Tulang Bawang Barat dan penelitian yang dilaksanakan
di Laboratorium Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
2.3.1 Penelitian Lapangan
Penelitian yang dilakukan di lapangan meliputi:
1. Titik koordinat pada stasiun pengamatan ditentukan dengan menggunakan
GPS (global positioning system).
7
2. Ikan sampel ditangkap dengan menggunakan bubu dengan kerapatan 1 cm,
panjang 3 m, diameter 130 cm dan lebar 416 cm. Bubu di letakan pada
titik pengambilan sampel yang telah ditentukan selama 24 jam. Alat
tangkap bubu dapat dilihat pada gambar 2.
3. Kualitas air diukur secara langsung pada titik pengambilan sampel
meliputi faktor fisika (suhu, dan kecerahan), faktor kimia (DO dan pH),
dan kecepatan arus. Kualitas air yang di analisa di laboratorium meliputi
faktor kimia (nitrat, amonia, nitrat, nitrit, fospat, TOM, dan TSS).
4. Sampel ikan dimasukan kedalam cool box yang berisikan bongkahan es,
untuk dilakukan pengamatan di laboratorium.
2.3.2 Penelitian Laboratorium
Penelitian yang dilakukan di laboratorium meliputi:
1. Ikan lais diukur panjang total dari mulut sampai ujung sirip ekor dengan
alat penggaris
2. Ikan ditimbang untuk mengetahui bobot tubuhnya.
3. Sampel ikan lais dibedah bagian abdominal mulai dari anus kea rah
vertebrata hingga ke tulang operculum.
4. Gonad ikan lais ditimbang dan diamati secara morfologi, kemudian
diawetkan dengan menggunakan formalin 4%.
5. Dari hasil pengamatan dicatat bobot dan tingkat kematangan gonad ikan
lais.
2.4 Analisis Data
2.4.1 Hubungan Panjang – Berat
Pengukuran panjang–berat ikan bertujuan untuk mengetahui variasi berat
dan panjang tertentu dari ikan secara individual atau kelompok–kelompok
individu sebagai suatu petunjuk tentang kegemukan, kesehatan, produktifitas dan
kondisi fisiologis termasuk perkembangan gonad. Hubungan panjang bobotdapat
dianalisis dengan menggunakan rumusEffendie (2002) yaitu :
8
=Keterangan :
W = Berat ikan (gram)L = Panjang total ikan (mm)a dan b konstanta
2.4.2 Faktor Kondisi
Faktor kondisi atau sering disebut dengan index of plumpness, yang
merupakan salah satu hal penting dari pertumbuhan untuk membandingkan
kondisi atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau individu tertentu
(Everhart & Youngs, 1981dalam Mulfizar, 2012).Pada pertumbuhan isometrik,
maka faktor kondisi (KTL) menggunakan rumus dengan persamaan (Effendie,
2002):
=Keterangan :
KTL = faktor kondisiW = berat tubuh ikan (gram)L = panjang ikan (mm)
Ikan yang memiliki pola pertumbuhan yang bersifat allometrik (b ≠ 3),makapersamaan yang digunakan adalah : =keterangan :
Kn = faktor kondisiW = berat tubuh ikan (gram)L = panjang ikan (mm)a dan b = konstanta
9
2.4.3 Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin dianalisis denganmenggunakan perbandingan antara
jumlah ikanjantan dan betina yang terdapat dalam setiapbulan dan stasiun
pengambilan ikan sampel. Untuk membandingkan jumlah ikan jantan dan betina
digunakan rumus perbandinganberdasarkan Mattjik & Sumertajaya (2002) dalam
Ernawati dkk (2009): =Keterangan :
X = Nisbah KelaminJ = Jumlah ikan jantan (ekor)B = Jumlah ikan betina (ekor)
Keseragaman sebaran nisbah kelamin dianalisisdengan uji Chi-Square (Steel &
Torrie, 1993dalam Ernawati dkk, 2009). Berikut adalah rumus uji Chi- Square :
= ∑( − )Keterangan :
χ2 = nilai peubah acak yang sebaranpenarikancontohnyamenghampirisebaran Khi-Kuadrat
oi = jumlah frekuensi ikan jantan dan betina ke-I yang diamati.ei = jumlah frekuensi harapan dari ikan jantandan betina
yaitufrekuensi ikan jantanditambah frekuensi ikan betina dibagidua
Hipotesis : H1 = Jumlah ikan jantan dan betina berbeda nyata
H0 = Jumlah ikan jantan dan betina tidak berbeda nyata
2.4.4 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
Tingkat kematangan gonad ditentukan melalui pengamatan visual
terhadapmorfologis gonad. Selanjutnya ciri-ciri yang teramati disesuaikan dengan
ciri-ciritingkat kematangan gonad.
10
Menurut Simanjuntak (2007) tingkat kematangan gonad (TKG) ikan lais
adalah sebagai berikut: TKG I (awal pertumbuhan), TKG II (berkembang), TKG
III (matang), dan TKG IV (salin)dengan deskripsi dalam Tabel 1.
Tabel 1. Ciri-ciri morfologi dan histologi ovarium dan testis berdasarkanSimanjuntak (2007).
TKG Morfologi
I
Awal PertumbuhanOvarium berwarna putih kekuningan dan permukaan licin. Ukuranovarium relatif kecil dan berbentuk oval dan ganda. Butir telurbelum terlihat oleh mata telanjang. Ovarium berbeda dibagianposterior dekat anus.
Testis seperti buli-buli kecil yang halus dan berwarna putih susubening, berada di ujung rongga tubuh bagian posterior dekat anus.
II
BerkembangUkuran ovarium lebih besar dan berwarna kekuningan. Ovariumberbentuk oval. Di bagian anterior ovarium berbentuk lekukanpendek. Butir telur butiran telur masih belum dapat dilihat denganmata telanjang. Diameter telur berkisar antara 0,25-0,75 mm.Ovarium menempati seperlima dari rongga tubuh.
Ukuran testis lebih besar dan kelompok buli-buli yang kecil mengisi1/5 dari rongga perut. Berwarna putih susu bening denganpermukaan licin.
III
DewasaOvarium berwarna kuning terang. Butir telur mulai terlihat olehmata telanjang dengan diameter 0,375-1,20 mm dan hampir mengisisepertiga dari rongga perut.
Testis yang terdiri atas kelompok buli-buli semakin membesar danmengisi ¼ dari rongga perut . testis berwarna putih susu.
IV
MatangOvarium bertambah besar, mengisi dua pertiga rongga perut danmendesak usus ke bagian depan. Warna menjadi kuning kecoklatandan lebih gelap. Butir telur telah terlihat karena selaput gonadtransparan dengan diameter berkisar antara 0,30-1,225 mm. Bentukovarium bulat oval dengan lekukan yang jelas di bagian anterior dantengah, menandakan bahwa pasangan organ menyatu.
Ukuran testis semakin membesar dan mengisi 1/3 dari rongga perut.Kelompok buli-buli semakin besar dan pejal. Berwarna putih susupekat.
11
V
SalinWarna gonad masih sama dengan TKG IV. Ovarium bagianposterior telah mengempis karena telur telah dikeluarkan pada saatpemijahan. Ovarium berisi butir telur sisa dan terdapatcairan/plasma warna merah.
Buli-buli mengempis dan pada bagian tertentu kosong karenaspermatelah dikeluarkan pada saatpemijahan. warna permukaan buli-buliputihbening.
2.4.5 Indeks Kematangan Gonad (IKG)
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gonad tersebut secara
kuantitatif dapat dinyatakan dengan suatu indeks yang dinamakan indeks
kematangan gonad. Indeks kematangan gonad (IKG) didasarkanpada berat gonad
dan berat tubuh ikan contoh secarakeseluruhan dihitungdengan menggunakan
rumus(Effendie, 2002):
= %Keterangan :
IKG = Indeks kematangan gonad (%)Bg = Berat gonad (gram)Bt = Berat tubuh total (gram)
2.4.6 Regresi Linear Berganda
Analisis data dilakukan secara regresi linear berganda dengan
menggunakan aplikasi SPSS. Regresi linear adalah teknik analisis data statistik
yang digunakan untuk menduga nilai variabel tak bebas (Y) berdasarkan hasil
pengukuran pada beberapa variabel bebas (X1, X2,..)(Walpole, 1995) Persamaan
umumnya adalah: + + + +⋯+ +Dengan adalah variabel tidak bebas untuk pengamatan ke-i, untuk i = 1,
2, …, n. , , , … , merupakan parameter. , , … , adalah variabel
bebas.
12
2.4.7 Deskriptif
Selain regresi linier, dalam penelitian ini digunakan juga analisis data
deskriptif yang merupakan analisis yang menjelaskan atau mendeskripsikan suatu
keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan
variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-
kata.
IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian reproduksi dan pertumbuhan Ikan Lais
(Cryptopterus lais) di Sungai Way Kiri ini adalah:
1. Pola pertumbuhan ikan lais pada bulan Juni –September memiliki pola
yang berbeda-beda yang diakibatkan dari kondisi lingkungan.
2. Faktor kondisi ikan lais mengalami penurunan selama penelitian pada
bulan Juni - September karena musim kemarau.
3. Nisbah kelamin ikan lais jantan dan betina tidak seimbang atau mengalami
penyimpangan dari pola perbandingan jantan dan betina 1 : 1
4. Indeks kematangan gonad ikan lais cenderung dipengaruhi oleh nitrat,
suhu dan kecerahan.
4.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutmya yaitu sebaiknya penelitian yang
mengkaji tentang reproduksi ikan lais dan pertumbuhan dilaksanakan sepanjang
tahun di Sungai Way Kiri sehingga dapat diketahui siklus hidup ikan lais secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Apridayanti, E. 2008. Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Perairan Waduk LahorKapubaten Malang Jawa Timur. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Asyari dan K. Fatah.2011. Kebiasaan Makan dan Biologi Reproduksi Ikan Motan(Thynnichthys polypelis) di Waduk Kotopanjang, Riau. BAWAL, 3(4): 1-10.
Bagenal, T. B. & E. Braum. 1978. Eggs and early life history.In Bagenal, T. (ed.).Methods for Assessment of FishProduction in Freshwaters. Blackwell,Oxford. England: Bina Cipta. Bandung.
Barus, T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.Medan: USU Press.
Boyd, C.E. and E.L. Kopler. 1979. Water Quality Management in Pond FishCulture. Research and Development Series No.: 22. International Centrefor Aquaculture. Agriculture Experiment Station. Auburn University.Alabama.
Damianus, F., D.Ratih, dan M.F Rahardjo. 2006. Tingkat Kematangan Gonad,Faktor Kondisi, dan Hubungan Panjang-Berat Ikan Tajuk (Aphareusrutilans Cuvier, 1830) di Perairan Laut Dalam Pelabuhan ratu, Jawa Barat.Jurnal Ikhtiologi Indonesia. 6(1): 1-9.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius. 258 pp.
Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.163 pp
Elvyra, Roza. 2004. Beberapa Aspek Ekologi Ikan Selais (Cryptopterus Lais) diSungai Kampar Kiri Riau. Tesis. Padang: Program Pasca sarjanaUniversitas Andalas Padang.
Elvyra, Roza. 2004. Aspek Habitat, Makan dan Reproduksi Ikan Lais. MakalahIndividu Pengantar Ke Falsafah Sains. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana.Institut Pertanian Bogor.
Ernawati, Y., M. Mukhlis Kamal, dan Noncy Ayu. 2009. Biologi Reproduksi IkanBetok (Anabas testudineus Bloch, 1972) di Rawa Banjiran SungaiMahakam, Kalimantan Timur. Jurnal Ikhtiologi Indonesia. 9(2): 113-127.
Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan (Dasar Pengembangan Teknik Perikanan).Jakarta: Rineka Cipta.
Harder, W. 1975. Anatomy of Fish. E. Schweizertbert’sche Verlagsbuchhandlung.Stuttgart: 362 pp.
Harmiyati, Desi. 2009. Analisis hasil tangkapan sumber daya ikan ekor kuning(Caesiocuning) yang didaratkan di PPI Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.Skripsi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Krebs, C.J., 2009. The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. 2ndEd. Pearson Education,Inc. New York.
Lismining, P dan Hendra, S. 2009. Kelimpahan dan komposisi Fitoplankton diDanau Setani, Papua. Jurnal Limnotek. 161(2): 89.
Masonjones, H.D., 2001. The Effect of Social Context and Reproductive Status onMetabolic Rates of Dwarf Seahorse (Hippocampus zosterae). ComparativeBiochemistry and Physiology Part A.129: 541-555.
Mirsa, Reni., Roza Elvyra, danYusfiati 2014. Biologi Reproduksi Ikan LaisPanjang Lampung (Kryptopterus apogon) di Sungai Kampar Kiri danSungai Tapung, Proponsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 1 (2) : 372-383.
Moyle, PB & JJ Cech, Jr. 2004. Fishes: An Introduction to Ichtyology. 5th edition.New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Mulfizar., Z.A. Muchlisin, I Dewiyanti 2012. Hubungan Panjang-Berat danFaktor Kondisi Tiga Jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan KualaGigieng, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Depik. 1 (1) : 1-9.
Ng HH. 2003. A review of the Ompok hypophthalmus group of silurid catfisheswith the description of a new species from South-East Asia.Journal ofFishBiology. 62: 1296–1311.
Nikolsky, G.V. 1963. The Ecology of Fishes. New York: Academy Press. 352 p.
Sadovy YJ. 1996. Reproductive of reef fishery species. pp: 15-19. in: PoluninNVC, and Roberts CM (Eds.). Reef fisheries. Chapman and Hall, London
Simanjuntak, C.P.H. 2007. Reproduksi Ikan Lais (Ompok hypophthalmus)Berkaitan dengan Perubahan Hidromorfologi Perairan di Rawa BanjiranSungai Kampar Kiri. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Simanjuntak, M. 2009. Hubungan Faktor Lingkungan Kimia, Fisika TerhadapDistribusi Plankton di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung.JurnalPerikanan. 11 (1) : 31-45.
Sinaga TP. 1995. Bioekologi Komunitas Ikan di Sungai Banjaran KabupatenBanyumas, Jawa Tengah. Tesis. Bogor: Program Pascasarjana InstitutPertanian Bogor.
Suwondo., Yuslim Fauziah, dan Sri Wariyanti. 2005. Akumulasi Logam Cupprum(Cu) dan Zincum (Zn) di Perairan Sungai Siak dengan MenggunakanBioakumulator Eceng Gondok (Eichhorniacrassipes). Jurnal Biogenesis.1(2): 51-56.
Türkmen M, Erdoğan O, Yildirim A, and Akyurt I. 2002. Reproductive tactics,age and growth of Capoeta capoeta umbla Heckel 1843 from theAşkaleRegion of the Karasu River, Turkey. Fisheries Research 54: 317-328
Ubamnata, B., R. Diantari, dan Q. Hasani. 2015. Kajian Pertumbuhan IkanTembakang (Helostoma temminckii) Di Rawa Bawang Latak KabupatenTulang Bawang, Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 15 (2):90-99.
Vionora, Lusi.,Yuliati, danEfawani. 2014. Diversity of Phytoplankton in theKandis River Karya Indah Village, Tapung Sub-Regency, KamparRegency, Riau Province. Jurnal Online Mahasiswa.1 (2) : 1-8.
Walpole. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Welcomme, RL. 1979: Fisheries Ecology of Floodplain rivers. Longman, london:317 pp.
Wijaya, Suradi., Prijadi Soedarsono, dan Gabriela Ari Sulistyawati. 2009.Beberapa Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus sp.) di Perairan Demak.Jurnal Saintek Perikanan, 5 (1). 1 -6.
Recommended