View
233
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
3
1. Pendahuluan
Laksono adalah sebuah perusahaan dagang yang didirikan pada tahun 2010.
Perusahaan ini menjual segala jenis tikar secara kredit. Area pemasaran produk ini tidak
menetap pada satu daerah tertentu. Perusahaan ini memasarkan produknya dengan cara
melakukan pengenalan barang dan promosi di setiap perumahan dan desa-desa yang
sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang
dilakukan oleh ibu-ibu setempat. Meskipun termasuk perusahaan yang baru, perusahaan
Laksono sudah dapat memperoleh omset minimal seratus juta rupiah perbulannya.
Pengecekan dan pembuatan laporan keuangan masih dilakukan oleh pemilik
secara manual. Permasalahan yang dialami Perusahaan Laksono terdapat pada pencatatan
piutang dan persediaan barang dagang yang tersisa. Permasalahan yang terjadi pada akun
piutang dikarenakan bukti penjualan yang sering hilang, sehingga data piutang pelanggan
kurang. Permasalahan terkait sisa persediaan barang dagang disebabkan karena tidak
dilakukan pencatatan terhadap persediaan ketika persediaan berkurang akibat penjualan
dan pemberiaan bonus atas penjualan. Hal tersebut mengakibatakan sisa persediaan atas
penjualan tidak diketahui, sehingga berpengaruh terhadap pengeluaran perusahaan yang
tidak efektif terkait pembeliaan persediaan. Permasalahan tersebut dapat digambarkan
menggunakan diagram tulang ikan sebagai berikut:
4
Siklus Pendapatan
Dan Siklus Pengeluaran
Terkait Persediaan Barang
People Methods
Material
Terdapat Persediaan Barang Dagang Yang Tidak Terjual
Dan Ada Persediaan Barang Dagang Yang Kosong
Bukti Penjualan Sering Hilang
Pengecekan Persediaan Barang Secara Fisik
Yang Mengakibatkan Sisa Persediaan Tidak
Diketahui Dengan Benar
Pencatatan Piutang Berdasarkan
Bukti Penjualan Yang Sering
Hulang
2 Bagian Administrasi Melakukan
Pencatatan Secara Manual
Koordinator Sales/Bagian Gudang
Hanya Melakukan Pengecekan
Fisik Terhadap Persediaan
Gambar 1.Diagram tulang ikan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud merancang database dan membuat
aplikasi untuk perusahaan pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran atas pembeliaan
persediaan barang. Untuk membantu permasalahan perusahaan terkait pencatatan piutang
dan persediaan barang yang tersisa.
2. Kajian Teoritis
2.1 Perancangan Database
Perancangan basis data adalah sebuah proses menterjemahkan kebutuhan pemakai
informasi ke dalam alternative rancangan sistem informasi yang dimulai dari tahap awal
sampai dengan tahap akhir menurut Sukmawati (2011:7). Dalam perancangan database,
terdapat dua alat penting yang dapat digunakan yaitu diagram hubungan entitas (entity-
relationship diagram/ERD) dan model data REA (Romney dan Steinbart, 2004:134).
Diagram hubungan entitas (Entity-Relationship) merupkan suatu teknik grafis
yang menggambarkan skema database. Disebut sebagai diagram E-R Karena diagram
tersebut menunjukan berbagai entitas yang dimodelkan, serta hubungan antar entitas
tersebut. Entitas (entity) adalah segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan
disimpan oleh organisasi (Romney dan Steinbart, 2004:134).
5
2.2 Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Steinbart (2006:473) sistem informasi adalah cara teratur
untuk mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar organisasi
dapat mencapai tujuan dan sasarannya.
Penelitian ini hanya membahas sistem informasi terkait siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran pada perusahaan Laksono. Dan untuk sistem siklus pngeluaran peniliti
hanya akan membahas pengeluaran perusahaan Laksono terkait dengan besarnya
pengeluaran untuk pembelian persediaan.
Romney dan Steinbart (2006:472) mengartikan siklus pendapatan sebagai
rangkaian aktivitas bisnis berulang dan pemrosesan informasi terkait, yang berhubungan
dengan menyediakan barang dan pelayanan ke pelanggan dan menagih uang pembayaran
untuk penjualan tersebut. Sedangkan George dalam Sukmawati (2011:2) mengatakan
bahwa siklus pendapatan merupakan kejadian yang terkait dengan pembayaran atas
distribusi tersebut. Siklus ini mengcangkup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam
bentuk uang tunai, dan kegiatan bisnis yang terjadi pada siklus ini antara lain adalah:
Menerima pesanan pelanggan
Mengirim pesanan
Mencatat piutang
Menerima uang angsuran
Melakukan pencatata
2.3 Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran menurut Romney dan Steinbart (2006:472) adalah aktivitas
bisnis berulang dan pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian dan
6
pembayaran untuk barang atau pelayanan. Kegiatan yang terjadi pada siklus ini peneliti
hanya terfokus pada pengeluran yang mempengaruhi persediaan barang, yaitu:
Permintaan atas barang.
Pesanan atas barang.
Penerimaan atas barang.
Pembayaran atas barang.
3. Metode Penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
pada perusahaan Laksono. Data yang dipergunakan adalah semua data yang berisi
transaksi terkait dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran perusahaan, yang
bersumber dari hasil wawancara, observasi, dan pengumpulan data yang mendukung.
Data yang digunakan adalah data primer, yang diperoleh dari hasil wawancara
langsung terhadap pemilik berupa kebutuhan informasi yang deperlukan pemilik terkait
siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Data juga diperoleh dengan observasi dan
pengumpulan data yang mendukung, hasil data dari teknik tersbut berupa :
Data pendapatan yang terdiri dari data penjualan, data pengiriman, data
piutang, data angsuran, dan data penerimaan kas.
Data pengeluaran yang terdiri dari data pesanan barang, data penerimaan
barang, dan data pengeluaran kas.
Teknik dan langkah analisis pada penelitian ini adalah:
7
Analisis
Kebutuhan
Identifikasi
Kebutuhan
Informasi
Pembuatan
Flowchart Diagram
Flowchart
Diagram
Flowchart
Diagram
Pembuatan DFD
DFD
Pembuatan ERD
ERD
DFD ERD
Perancangan
DataBase
Menggunakan
Microsoft Access
2007
Sistem Yang
Terkait Dengan
Siklus Pendapatan
Dan Siklus
Pengeluaran Yang
Terkait Dengan
Persediaan
Pendapatan
Data Penjualan
Data
Pengiriman
Barang
Data Piutang
Data Angsuran
Penerimaan
Kas
Pengeluaran
Data Pesanan
Barang
Data
Penerimaan
Barang
Data
Pembayaran
Informasi Penjualan
Informasi Piutang
Informasi Penerimaan
Kas atas Angsuran
Informasi Persediaan
Informasi Pembeliaan
Informasi Pengeluaran
Kas untuk Pembeliaan
Persediaan
Gambar 2. Langkah Perancangan Database
4. Perancangan Database dan Aplikasi
Perusahaan Laksono merupakan jenis perusahan dagang yang menjual barangnya
secara kredit. Perusahaan ini didirikan sejak 2010 oleh Bapak Joko Muryanto Susila
selaku pemilik. Jenis produk yang dipasarkan perusahaan ini yaitu balmut (bantal
selimut), tikar, dan sajadah. Perusahaan Laksono bertempat di Urut Sewu Ampel,
Boyolali.
Perusahaan Laksono selalu mengalami kemajuan, sehinga pada tahun 2012
perusahaan ini telah membuka cabang di Semarang untuk daerah pemasaran produknya.
Disetiap cabang biasanya terdapat 12 sales, 2 bagian pengiriman, 2 bagian administrasi,
4 bagian penagihan dan 1 koordiantor sales yang merangkap jabatan sebagai bagian
gudang, sedangkan di bagian pusat terdapat 1 bagian administrasi. Setiap akhir minggu
bagian administrasi kantor cabang datang ke kantor pusat untuk membantu bagian
administrasi kantor pusat membuat buku angsuran penjualan barang.
Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan dari data yang telah diperoleh, dari
analisis tersebut dapat diketahui informasi yang diperlukan pemilik terkait dengan
8
masalah yang terjadi dalam perusahaan. Informasi yang dibutuhkan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 1
Analisis Kebutuhan Informasi
Permasalahan Kebutuhan Informasi
Pencatatan piutang yang kurang
akibat hilangnya bukti penjualan Informasi penjualan
Informasi piutang
Informasi penerimaan kas terkait angsuran pelanggan
Besarnya persediaan yang tidak
diketahui secara benar karena hanya
dilakukan pengecekan secara fisik
Informasi penjualan barang
Informasi persediaan
Informasi pembeliaan persediaan
Terkait dengan pembelian yang terjadi maka akan
memerlukan juga informasi pengeluaran kas
Dalam menganalisis untuk mengetahui tentang prosedur pemrosesan yang
digunakan perusahaan dan arus data dalam siklus pendapatan pada perusahaan Laksono
dapat digambarkan pada flowchart. Urutan siklus pendapatan perusahaan Laksono adalah
sebagai berikut:
1. Siklus ini dimulai ketika sales mencari area untuk promosi barang,
dilanjutkan dengan demo tentang barang yang ditawarkan dan PO dari
pembeli.
2. Setelah itu sales akan mencatat pesanan barang yang diminati oleh pembeli
di SP (Surat Pesanan).
3. SP tersebut nantinya akan diserahkan ke koordinator sales yang merangkap
bagian gudang untuk pengecek jenis barang yang dipesan apakah tersedia
atau tidak, dan jumlahnya barang memenuhi kriteria untuk mendapatkan
bonus atau tidak.
9
4. Kemudian Koordinator sales akan membuatkan SPB (Surat Pengiriman
Barang) 2 rangkap berdasarkan SP untuk diberikan kepada bagian
pengiriman beserta barang yang dipesan pembeli.
5. Bagian pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli disertai rangkap 2
SPB. Kemudian bagian pegiriman meminta pembayaran sebagai angsuran
pertama, rangkap 1 SPB sebagai bukti pengiriman dan laporan administrasi.
6. Data penjualan akan digunakan administrasi kantor cabang yang akan
digunakan sebagai dasar untuk mencatat piutang.
7. Bagian administarsi pusat dan kantor cabang akan saling membantu dalam
membuat buku angsuran dengan dasar kartu piutang dan uang angsuran yang
diterima saat pengriman barang.
8. Bagian administrasi pusat membuat kwitansi 2 rangkap yang kemudian
diserahkan oleh bagian penagihan untuk menagih angsuran ke 2. Hal ini
akan dilakukan secara berulang sampai angsuran ke 6 atau kredit telah lunas.
9. Ketika melakukan penagihan bagian penagihan akan menerima uang, dan
kemudian akan bagian penagihan akan menyerahkan kwitansi rangkap ke 2
ke pembeli, sedangkan kwitansi rangkap ke 1 akan diserahkan kepada
bagian administrasi pusat.
10. Bagian administrasi pusat akan mencatat pengurangan piutang dan mencatat
penerimaan kas bedasarkan kwitansi rangkap 1 dan uang yang telah
diterima, selain itu berdasarkan transaksi tersebut akan dibuat juga laporan
administrasi kantor pusat
Untuk flowchart siklus pendapatan pada perusahaan Laksono dapat dilihat sebagai
berikut:
10
Siklus Pendapatan
Koordinator Sales / Bagian Gudang Sales
Surat Pesanan
Pembeli
Pencatatan
Surat Pesanan
PO
1
1
Surat Pesanan
Pengecekan
Persediaan
Tersedia
Barang
Surat Pesanan
Tidak
Surat Pesanan
Tersedia
2
2Surat
Pesanan
Dapat Bonus
Barang
Bonus Surat Pesanan
Pembeli
Barang Surat Pesanan
21
Surat
Pengiriman
Barang
3
BarangBonus
Data Persediaan
Pembuatan Surat
Pengiriman
Barang
Dapat Tidak
Data
Penjualan
N
PO
Surat Pesanan
N
Input Data
Penjualan
Input Data
Persediaan
Data
Penjualan
Pengecekan
Jumlah Barang
Untuk Mendapatkan
Bonus
Data
Pengiriman
Input Data
pengiriman
Siklus Pendapatan
Bagian Administrasi Kantor CabangBagian Pengiriman
Bonus
SPB 1 dan SP akan di
serahkan kepada bagian
Administrasi Kantor Cabang
beserta angsuran pertama
3
Barang
Pembeli
4
Angsuran pertama
21
Surat
Pengiriman
Barang
4
1
Surat
Pengiriman
Barang
Pencatatan
Piutang
5
Data PiutangData Penjualan
1
Surat
Pengiriman
Barang
N
Pembeli
Input Data Piutang
Kartu Piutang
11
Siklus Pendapatan
Bagian PenagihanBagian Administrasi Kantor Pusat
5
Pencatatan
Angsuran
Dokumen
Data Angsuran
21
Kwitansi
Hal ini akan
dilakukan berulang
sampai piutang
lunas maksimal
angusaran samapi
angsuran ke 6
6
7
1
Kwitansi
Pencatatan
Penerimaan Kas
Dokumen
Penerimaan
Kwitansi rangkap 1 beserta
angsuran akan diserahkan
kepada bagian administrasi
kantor pusat
Data Angsuran
Data Penerimaan
Kas
Pencatatan
Angsuran
Dokumen
Data Angsuran
Pembuatan
Kwitansi
6
21
KwitansiAngsuran 2-6
Pembeli 7
N
Kartu Piutang
Input Data
Angsuran
Input Data
Angsuran
Input Data
Penerimaan Kas
Pembeli
Gambar 3. Flowchart Siklus Pendapatan
Untuk prosedur pemrosesan yang digunakan perusahaan dan arus data dalam siklus
pengeluaran pada perusahaan Laksono, pemilik hanya melakukan pengeluaran berupa
pembayaran tagihan atas pembelian persediaan barang dagang kepada pemasok.
Dan berikut adalah flowchat pada perusahaan Laksono untuk siklus pengeluaran:
12
Siklus Pengeluaran
Bagian Administrasi Kantor PusatPemilikKoordinator Sales/Bagian Gudang
Mulai
Data
Persediaan
Habis atau
Masih
Data
Persediaan
Data
Persediaan
Selesai
Masih Habis
1
1
Data
Persediaan
Pemesanan
Data
Persediaan
Yang Dipesan
Pemasok
Tagihan
2 3
2
Pencatatan
Persediaan
Data
Persediaan
Data
Persediaan
Siap DijualA
3
Tagihan
Pencatatan
Pengeluaran Atas
Pembelian
Persediaan
Data
Pengeluaran
Kas
Data
Pengeluaran
D
Kas
Pemasok
Jatuh
Tempo
Barang
Barang
Tagihan
N
Data
Persediaan
Pengecekan
Persediaan
Input Data
Persediaan
Barang
Input Data
Pengeluaran Kas
Tagihan
Selesai
Gambar 4. Flowchart Siklus Pengeluaran
Dari flowchart siklus pendapatan dan pengeluaran akan dilakukan analisis
menggunakan data flow diagram (DFD). DFD dibuat untuk mendiskripsikan arus data di
dalam perusahaan Laksono dan untuk merencanaan sistem yang baru. Delam pembuatan
DFD yang perlu dibuat pertama kali adalah diagram konteks yang berfungsi untuk
meringakas gambaran sistem yang ada pada perusahaan. Berikut adalah diagram konteks
yang terjadi pada siklus pendapatan:
13
Pembeli
Sistem Pendapatan
PO
PO ditolak jika persediaan habis
SPB 2 rangkap
Rangkap 1 SPB
Kwitansi 2 rangkap
Kwitansi rangkap 1
Pemilik
Laporan Penjualan, Laporan Persediaan,
Laporan Piutang, dan Laporan Kas
Gambar 5. Diagram Konteks Siklus Pendapatan
Diagram konteks pada Gambar 5 akan menjadi acuan dalam pembuat DFD level 0
terkait siklus pendapatan pada perushaan Laksono. Berikut DFD level 0 terkait siklus
pendapatan:
14
P e m b e l i
1 . 0
P e n g i s i a n S u r a t
P e s a n a n
P O
P e r s e d i a a n
P e l a n g g a n
K a r y a w a n
P e n j u a l a n
2 . 0
P e n g i s i a n S u r a t
P e n g i r i m a n
b a r a n g
P e n g i r i m a n
P e n j u a l a n *
3 . 0
P e n c a t a t a n
P i u t a n g
P i u t a n g
P e l a n g g a n *
K a r y a w a n *
4 . 0
P e n c a t a t a n
a n g s u r a n
A n g s u r a n
6 . 0
P e n c a t a t a n
P e n e r i m a a n
K a s
P e n e r i m a a n
K a s
K a s
P e m i l i k
L a p o r a n P e r s e d i a a n d a n L a p o r a n P e n j u a l a n
L a p o r a n P i u t a n gL a p o r a n K a s
P e n o l a k a n P O
5 . 0
P e n a g i h a n
P i u t a n g
K w i t a n s i 2 R a n g k a p
K w i t a n s i R a n g k a p 1
S P B 2 R a n g k a p
S P B R a n g k a p 1
K a r y a w a n *
Gambar 6. DFD Level 0 Siklus Pendapatan
Diagram konteks yang terkait siklus pengeluaran digambarkan dengan mengacu
pada flowchart (gambar 4). Berikut adalah diagram konteks siklus pengeluaran :
Pemasok
Sistem Pengeluaran
Terkait Pembelian
Persediaan
PO
Tagihan
Pemilik
Laporan Persediaan, Laporan Pembelian,
dan Laporan Kas
Gambar 7. Diagram Konteks Siklus Pengeluaran
Diagram konteks pada Gambar 7 akan menjadi acuan dalam pembuat DFD level 0
terkait siklus pengeluaran pada perushaan Laksono. Berikut DFD level 0 terkait siklus
pegeluaran:
15
Pemasok
1.0
Pengecekan
Persediaan
Persediaan
2.0
Pencatatan
Pembelian
persediaan
Pembelian
Persediaan
Laporan Persediaan
Pengeluaran
Kas
Pembelian
Kas
PO
Pemilik
Tagihan
3.0
Pencatatan
Pengelluaran Kas
Atas Pembelian
Persediaan
Laporan Kas
Laporan Pembelian
Gambar 8. DFD Level 0 Siklus Pengeluaran
4.3 Perancangan Database
Dalam perancang database perlu melakukan teknik pendokumentasiaan
menggunakan ERD. ERD ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar entitas pada
perusahaan Laksono. ERD tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 9. ERD Perusahaan Laksono
16
Kardinalitas dari ERD pada gambar 9 dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 2
Penjelasan Kardinalitas ERD
No Hubungan Keterangan
1 one-to-
many
Banyak macam persediaan barang yang di beli yang ada pada detail barang
dibeli. Hanya ada satu detail barang yang terkait dengan persediaan.
2 one-to-
many
Setiap barang dagang bisa saja lebih dari satu macam yang ada pada detail
barang djual. Setiap detail barang dijual hanya terhubung dengan persediaan
saja.
3 one-to-
many
Setiap penjualan bisa saja berhubungan dengan detail barang dijual lebih
dari satu. Setiap detail barang dijual hanya berhubungan dengan satu
penjualan.
4 one-to-
many
Setiap penjualan hanya berhubungan dengan satu pelanggan. Banyak
pelanggan bisa saja terkait penjualan.
5 one-to-
many
Setiap penjualan hanya dilakukan oleh satu sales. Banyak sales yang bisa
berhubungan dengan penjualan.
6 one-to-
many
Setiap pengiriman hanya berhubungan dengan satu penjualan. Banyak
penjualan yang bisa dikirim.
7 one-to-
many
Setiap pengiriman hanya dilakukan oleh satu bagian pengiriman. Lebih dari
satu bagian pengiriman yang bisa melakukan pengiriman.
8 one-to-
many
Setiap penjualan bisa saja terkait dengan beberapa piutang karena penjualan
tidak cuma sekali. Setiap piutang hanya berhubungan dengan satu
penjualan.
9 one-to-
many
Setiap piutang hanya berhubungan dengan satu pelanggan. Banyak
pelanggan yang bisa terhubung dengan piutang.
10 one-to-
many
Setiap pencatatan piutang hanya dilakukan oleh satu bagian administrasi.
Beberapa bagian administrasi yang bisa mecatat piutang.
11 one-to-
many
Ada banyak piutang yang terhubung dengan angsuran, karena piutang yang
diangsur tidak Cuma satu. Setipa angsuran hanya mempengaruhi satu
piutang.
12 one-to-
many
Banyak angsuran yang bisa mempengaruhi besarnya penerimaan kas. Setiap
penerimaan kas hanya berhubungan dengan satu angsuran.
13 one-to-
many
Setiap penerimaan kas hanya berhubungan dengan satu karyawan. Banyak
karyawan yang bisa berhubungan dengan penerimaan kas
14 one-to-
many
Setiap penerimaan kas hanya mempengruhi satu akun kas. Kas terhubung
dengan banyak penerimaan kas
15 one-to-
many
Pembelian barang bisa terkait dengan beberapa detail barang dibeli. Setipa
satu detail barang dibeli hanya berhubungan dengan satu pembeliaan, karena
setiap pembeliaan satu faktur.
16 one-to-
many
Setiap pengeluaran kas bisa diakibatkan banyak pembeliaan. Pembeliaan
hanya terhubung dengan satu pengeluaran kas.
17 one-to-
many
Setiap pengeluaran kas hanya berhubungan dengan kas. Kas berkurang
dikarenakan beberapa pembeliaan.
17
Tabel 3
Primary Key Dan Atribut Pada Setiap Entitas
Entitas Primary Key Atribut
Persediaan Kode Barang
Nama Barang
HPP
Harga Jual
Jumlah Persediaan
Penjualan No Surat Pesanan
Tanggal
Kode Pelanggan (FK1)
Kode Karyawan (FK2)
Pengiriman No Surat Pengiriman No Surat Pesanan (FK1)
Kode Karyawan (FK2)
Piutang No Piutang
No Surat Pesanan (FK1)
Kode Pelanggan (FK2)
Kode Karyawan (FK3)
Total Piutang
Angsuran No Angsuran
No Piutang (FK1)
Tanggal Angsur
Total Angsuran
Penerimaan Kas
No Akun (FK1)
Tanggal
No Angsuran
Kode Karyawan (FK2)
Kas No Akun Nama Akun
Pengeluaran Kas Pembelian
No akun (FK1)
No Surat Jalan (FK2)
Pembelian Persediaan No Surat Jalan Tanggal
Karyawan Kode Karyawan
Nama
Alamat
Jabatan
Tingkat Pendidikan
Pelanggan Kode Pelanggan Nama Pelanggan
Alamat
*FK= Foreign Key
Dari pendokumentasian ERD tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam
merancang database menggunakan Microsoft access 2007. Berikut adalah form yang
dihasilkan pada perancangan ini:
18
1. Menu utama sebagai tampilan apilikasi
Gambar 10. Menu Utama
2. Form data persediaan yang berfungsi untuk mengisi data tentang jumlah
persdiaan barang yang terkait terjadinya penjual dan pembelian persediaan.
Gambar 11. Form Data Persediaan
3. Form surat pesanan yang berfungsi mencatat barang yang dibeli oleh
pembeli dan memberikan keterangan apakah pembeli akan mendapatkan
bonus atau tidak.
19
Gambar 12. Form Surat Pesanan
4. Form surat pengiriman barang yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang
telah dikirimkan
Gambar 13. Form Surat Pengiriman Barang
20
5. Form data piutang yang berguna untuk mencatat penjualan kredit yang
terjadi berdasarkan nomor surat pesanan.
Gambar 14. Form Data Piutang
6. Form angsuran piutang yang digunakan untuk mencatat angsuran piutang
terkait penjualan kredit yang terjadi.
Gambar 15. Form Angsuran Piutang
7. Form penerimaan kas digunakan untuk mencatat besarnya kas masuk atas
angsuran yang terjadi.
21
Gambar 16. Form Penerimaan Kas
8. Form tagihan yang mencatat barang yang dikirimkan pemasok terkait
pembelian persediaan barang
Gambar 17. Form Tagihan
9. Form pembelian barang dagang yang mencatat kas yang dikeluarkan
karena adanya pembeliaan persediaan.
22
Gambar 18. Form Pembelian Barang Dagang
10. Form data pelanggan yang mencatat alamat dan nama pelanggan.
Gambar 19. From Data Pelanggan
11. From data karyawan digunakan untuk menambah atau menghapus data
karyawan.
23
Gambar 20. Form Data Karyawan
Aplikasi ini memiliki kemampuan menyediakan laporan yang terkait siklus
pendapatan dan siklus pengeluaran sendiri. Hal tersebut membuat pemilik dapat melihat
langsung informasi yang dibutuhkan pemilik terkait dengan siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran perusahaan
5. PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
siklus pendapatan dan siklus pengeluaran yang terkait persediaan pada perusahaan
Laksono masih dijalankan secara manual. Perusahaan Laksono mengalami kesulitan
pada pencatatan piutang dan dalam mengetahui jumlah persediaan yang tersisa, sehingga
mempengaruhi pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam pembelian persediaan.
Untuk mengatasi permasalahan perusahaan Laksono tersebut, maka peneliti
membuat aplikasi yang dapat membantu pemilik perusahaan. Dalam membuat aplikasi
peneliti menggunakan Microsoft Access 2007. Formulir yang dihasilkan dalam
perancangan database adalah Formulir data persedian, surat pesanan, surat pengiriman
24
barang, data piutang, angsuran piutang, penerimaan kas, faktur pembelian barang,
pengeluaran pembelian, data pelanggan, dan data karyawan.
Perusahaan Laksono akan diberikan pembelajaran selama 2 minggu terkait dengan
aplikasi yang telah peneliti hasilkan. Selain itu perusahaan juga harus melakukan:
1. Menjalankan transaksi yang terjadi pada siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran terkait persediaan dengan aplikasi yang telah peneliti rancang.
Hal terssebut agar informasi yang diperoleh cepat dan akurat.
2. Memberikan pelatihan pada karyawan agar dapat menjalankan aplikasi
yang telah dirancang.
Dengan diterapkan aplikasi ini pada perusahaan, diharapakan dapat membantu
perusahaan dalam mengetahui besarnya piutang yang terjadi akibat penjualan dan
mengetahui besarnya persediaan yang tersisa atas transaksi penjualan dan pembelian.
Sehingga ketika persediaan yang tersisa diketahui pengeluaran perusahaan untuk membeli
barang menjadi efisien.
25
DAFTAR PUSTAKA
Muhlis, Ahmad & Dita Anggraini, 2010. Membangun Aplikasi Penjualan (Tunai dan Kredit)
dengan MS Access. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Romney, Marshall B & Paul Jhon Steinbart, 2006. Accounting Information System. Salemba
Empat, Jakarta.
Saputro, Ardhy Novian, 2012. Peracangan Sistem Database Siklus Penadapatan Dan
Pengeluaran Toko Sun Motor Di Gumuh-Kendal Dengan Pendekatan Object
Oriented Database Model. Kertas Kerja Progan S1 Fakultas Ekonomikan dan
Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana.
Sukmawati, Inge, 2011. Perancangan Basis Data Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
Rumah Makan Kembang Joyo Pati. Kertas Kerja Progam S1 Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Recommended