(Addin) Endophtalmitis

Preview:

DESCRIPTION

ewffwe

Citation preview

ENDOPHTALMITIS

Muhammad Addinul Huda/ 09711138

DEFINISI Endophtalmitis adalah inflamasi dalam bola

mata (intraocular), dapat disebabkan oleh penyebaran infeksi dari organ lain dalam tubuh (endogen) atau infeksi yang berasal dari luar tubuh (eksogen)

ETIOLOGI

ETIOLOGI

KLASIFIKASI

1. Jalan Masuk Bakteria. Endogen Endophtalmitis b. Eksogen Endophtalmitis, dibagi menjadi :

a. Post operative Endophtalmitisb. Post trauma Endophtalmitis

2. Organisme penyebaba. Bacterial Endophtalmitisb. Fungal Endophtalmitis

3. Onseta. Akutb. Kronis

KLASIFIKASI

Endogen Endophtalmitis- Penyebaran hematogen infeksi dari organ lain maupun tindakan medis- Penyakit penyerta mempengaruhi infeksi (diabetes mellitus, gagal ginjal kronis, AIDS, keganasan, gangguan autoimun)

Post Operative Endophtalmitis

Early Post Operative Endophtalmitis- Timbul setelah 1-4 hari post operasi

- Organisme : S. Aureus, Streptococcus, Pseudomonas, Proteus

- Sumber infeksi : bulu mata, konjunctiva, kontaminasi instrumen operasi, IOL, cairan irigasi- Manifestasi klinis : nyeri, penurunan visus, injeksi ciliaris, khemosis, oedema corneal, infiltrat corneal, inflamasi vitreous

Post Operative Endophtalmitis Chronic Post Operative Endophtalmitis

- Timbul setelah lebih dari 2 minggu post operasi- Organisme : S. Epidermidis (6 mg), candida (3 bln), P.Acnes (2 bln-2 thn)- Manifestasi klinis :

- Nyeri minimal- Hypopion- Vitritis- Granular KP

POST TRAUMA ENDOPHTALMITIS- Timbul akibat trauma penetrasi pada mata,

sehingga menimbulkan terjadinya nfeksi- Organisme tersering : S. epidermidis, S.

aureus, dan jamur- Pengambilan benda asing dalam kurun waktu

kurang dari 24 jam, dapat menurunkan resiko terjadinya endophtalmitis

Manifestasi KlinisSecara Umum Penurunan visus Hipopion Vitritis Nyeri Konjungtiva hiperemis Khemosis Edema palpebra Keratik Presipitat

DIAGNOSIS Tapping / aspirasi vitreous dan/atau aquous,

untuk dilakukan kultur. Pada endophtalmitis kronis, kultur ditunggu

selama 2 minggu, karena P. acnes biasanya baru akan tumbuh setelah periode waktu tersebut

PENATALAKSANAAN

Tujuan Primer :- mengendalikan infeksi- memperbaiki visus- mencegah komplikasi

Tujuan Sekunder :- meringankan gejala- mencegah panophtalmitis- mempertahakan integritas bola mata- memperbaiki barrier

MEDIKAMENTOSA1. Antibiotik :

- Gram + : Vancomycin- Gram - : Gol. Aminoglikosida : Gentamycin, Tobromycin, Amikacin- Cara pemberian : topical, subconjunctival, intravitreal, intravenous. Cara yang paling dianjurkan adalah intravitreal, karena sebagai modalitas terapi

MEDIKAMENTOSA Antibiotik Intravitreal

Drug of Choice :1. Vancomycin (1mg/0,1ml) + Ceftaxidime

(2,25mg/0,1ml)2. Vancomycin (1mg/0,1ml) + Amikacin (4mg/0,1ml)3. Vancomycin (1mg/0,1ml) + Gentamycin

(200mg/0,1ml)

MEDIKAMENTOSA Antibiotik Intravena :

- Tidak memegang peran utama- Membantu menambah dan mempertahankan antibiotik intravitreal

Antibiotik Sub-konjunctiva- Konsentrasi pada aqueous baik, sedangkan pada vitreous kurang baik- Antibiotik yang dapat digunakan : B lactam,

Vancomycin, Getamycin

MEDIKAMENTOSA Antifungal :

- Ketoconazole 400mg/hari- Fluconazole 200mg/hari dibagi menjadi 2 kali pemberian- Jika tidak menimbulkan perbaikan selama 5-10 hari, salah satu dari obat tersebut diganti dengan amphotericin B, dosis 5-10 ugm/0,1ml

MEDIKAMENTOSA Kortikosteroid : Dexamethasone 400ug/0,1ml.

Berfungsi untuk :- Membatasi kerusakan jaringan- Mengurangi efek toksin dari intraocular cytokine

TERAPI OPERATIVEkeuntungan : -Mengurangi jumlah organisme

-Meningkatkan distribusi antibiotik di viterous

Enukleasi keganasan intraokuler, oftalmia simpatika, mata yang tidak berfungsi dan memberikan keluhan rasa sakit, endoftalmitis supuratif

Eviserasi panoftalmitis dan endoftalmitis berat

Matur Nuwun