View
146
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
b
Citation preview
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum kimia anorganik dengan judul
“Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida” yang disusun oleh:
Nama : Arsiaty Ada’
NIM :101314031
Kelas / Kelompok : B / V
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/ koordinator asisten yang
bersangkutan dan dinyatakan diterima.
Makassar, Juni 2012
Koordinator asisten Asisten
Fandi Ahmad,S.Pd Nur
Rahma
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Dr. Pince Salempa, M.Si
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum kimia anorganik dengan judul
“Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida” yang disusun oleh:
Nama : Arsiaty Ada’
NIM :101314031
Kelas / Kelompok : B / V
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/ koordinator asisten yang
bersangkutan dan dinyatakan diterima.
Makassar, Juni 2012
Koordinator asisten Asisten
Fandi Ahmad,S.Pd Nur
Rahma
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Diana Eka Pratiwi,S.Si, M.Si
A. JUDUL PERCOBAAN
pembuatan kalium nitrat dan natrium klorida
B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Membuat kalium nitrat dan natrium klorida
2. Menguji tingkat kemurnian kalium nitrat dan natrium klorida
C. LANDASAN TEORI
Kalium (potassium) yang terdapat di alam bersifata sedikit
radioaktif karena mengandung kira- kira 0,02% isotop radioaktif 40K dengan waktu paruh 1,3 x 109 tahun (Sugiyarto. 2003:90).
Kalium klorida adalah garam dengan rumus kimia KCl,
berupa padatan kristal berwarna putih; di alam terdapat sebagai
karnalit dan dalam air laut; mudah larut dalam air. Digunakan
untuk pupuk (sumber K) untuk pembuatan garam kalium lainnya
dan untuk keperluan laboratorium. Titik leleh 7900C dan titik didih
15000C (kamus kimia : 2007 : 208).
Kalium klorida adalah garam dengan rumus kimia KNO3 ;
berupa padatan kristal berwarna putih, kadang-kadang agak
sedikit kuning. Sukar larut dalam air dingin. Digunakan untuk
pupuk (Mulyono, 2007:209).
Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami
mineral nitrogen. Merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi
(disuplai oksigen). Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar
(proses Haber), sumber utama kalium nitrat ialah deposit yang
mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan
organic yang membusuk. Kalium nitrat merupakan padatan putih
dengan struktur kristal ortorombik atau aragonite (Wikipedia.
2011).
Natrium (sodium) adalah logam alkali yang terbesar
dibutuhkan untuk keperluan industri. Seperti logam-logam alkali
yang lain, natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam
karena reaktivitasnya yang tinggi (Sugiarto, 2003 : 89).
Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit,
adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini
adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraseluler pada banyak organism multiseluler. Sebagai
komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering
digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Sodium
Chlorida atau natrium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam
adalah zat yang memiliki tingkat osmotic yang tinggi
(Wikipedia.2010).
Sebagian besar senyawaan alkali larut dalam air, sehingga
uji pengendapan tidak mungkin dipakai untuk identifikasi.
Untungnya, setiap logam alkali menghasilkan warna nyala dan
karakteristik apabila senyawaan alkali dimasukkan dalam nyala
api. Energy tertentu nyala api diserap oleh electron- electron
dalam atom logam hingga terjadi eksitasi, dan kembalinya electron
ke peringkat dasar membebaskan energy nyala yang khas, sesuai
dengan energy transisi elektronik yang unuk bagi dirinya sendiri.
Sebagi contoh, warna nya;la natrium merupakan hasil emisi foton
(energy) ketika electron dalam orbital 3p1 (dalam peringkat
tereksitasi) kembali ke orbital 3s1 (dala peringkat dasar). Hadirnya
electron 3p1 ini berasal dari reaksi pembakaran dalam nyala api
yang ditangkap oleh ion Na+ dalam senyawanya (Sugiyarto.
2003:86).
Senyawa- senyawa kalium, sebaiknya kloridanya, mewarnai
nyala Bunsen yang tak cemerlang menjadi lembayung (lila). Nyala
kuning yang dihasilkan oleh natrium dalam jumlah sedikit
mengganggu warna lembayung itu, tetapi dengan memandang
nyala melalui dua lapisan kaca kobalt yang biru, sinar-sinar
natrium yang kuning akan diserap sehingga nyala kalium yang
lembayung kemerahan jadi terlihat (Svehla. 1990: 310)
Deposit natrium nitrat (saltpeter) dalam jumlah yang besar
terdapat di Chili. Senyawa ini terurai dengan evolusi oksigen pada
500oC menurut persamaan reaksi :
2NaNO3 (S) ∆ 2 NaNO2(S) + O2 (g)
Kalium nitrat dipreparasi dari kloridanya dengan natrium nitrat
menurut reaksi :
KCl (aq) + 2NaNO3 (aq) KNO3 (aq) + NaCl (aq)
Proses ini dilangsungkan pada temperature dibawah 1000 C,
karena paling rendah kelarutannya pada temperature kamar. KNO3
dapat dipisahkan dengan kristalisasi bertingkat (Sugiyarto.
2003:99).
Prinsip kristalisasi selektif ini sangat bergantung pada
berbagi factor yaitu kesetimbangan kelarutan, temperature dan
konsentrasi kesetimbangan. Kalium nitrat dapat dibuat dengan
mencampurkan larutan jenuh NaNO3 dengan larutan jenu KCl
( Tim Dosen Kimia Anorganik. 2012:8)
D. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a. Tabung reaksi 6 buah
b. Pembakar spiritus 3 buah
c. Kaki tiga dan kasa asbes 3 buah
d. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml 1 buah
e. Klem kayu 2 buah
f. Spatula 2 buah
g. Batang pengaduk 3 buah
h. Neraca analitik
i. Gelas kimia 50 ml 6 buah
j. Gelas kimia 500 ml 3 buah
k. Cawan penguap 3 buah
l. Rak tabung 1 buah
m. Pipet tetes 6 buah
n. Botol semprot 1 buah
o. Thermometer 1100C 1 buah
p. Corong biasa 1 buah
q. Botol pial 6 buah
r. Lap kasar dan lap halus
s. Ose 1 buah
2. BAHAN
a. Kalium klorida (KCl)
b. Nartrium notrat (NaNO3)
c. Aquades
d. Kertas saring biasa
e. Korek api
f. Es batu
g. Asam nitrat 6 M (HNO3)
h. Perak nitrat 0,1M (AgNO3)
i. Larutan jenuh ferro sulfat (FeSO4)
j. Asam sulfat pekat (H2SO4)
k. tissue
E. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan KNO3 dan NaCl
Perlakuan I
a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air panas 980C.
b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air panas 980C.
c. Mencampurkan kedua larutan diatas.
d. Menguapkan larutan dalam cawan penguap sampai terbentuk
kristal (x).
e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya.
f. Menguapkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi.
g. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya.
h. Mendinginkan filtrate hingga terbentuk kristal (y)
i. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang
hasilnya.
j. Menghitung rendemen kedua kristal.
Perlakuan II
a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air pada suhu kamar
b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air pada suhu kamar
c. Mencampurkan kedua larutan diatas.
d. Mendinginkan larutan dalam air es sampai terbentuk kristal (x).
e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya.
f. Mendinginkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi.
g. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya.
h. Menguapkan filtrate hingga terbentuk kristal (y)
i. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang
hasilnya.
j. Menghitung rendemen kedua kristal.
Perlakuan III
a. Melarutkan 15 gram KCl dalam 50 ml air pada suhu kamar
b. Melarutkan 15 gram NaNO3 dalam 50 ml air pada suhu kamar
c. Mencampurkan kedua larutan diatas.
d. Mendinginkan larutan dalam air es sampai terbentuk kristal (x).
e. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya.
f. Menguapkan filtrate hingga terbentuk kristal (y)
g. Memisahkan kristal (y) dari filtratnya.
h. Mendinginkan filtrate, hingga kristal (x) tidak terbentuk lagi.
i. Memisahkan kristal (x) dari filtratnya.
j. Menguapkan filtrate, hingga kristal (y) tidak terbentuk lagi.
k. Mengumpulkan kristal (x) dan kristal (y)
l. Mengeringkan kristal (x) dan kristal (y) dan menimbang
hasilnya.
m. Menghitung rendemen kedua kristal.
2. uji kemurnian kristal x dan y
a. Melakukan tes nyala terhadap kristal (x) dan kristal (y) dengan
cara menempelkan kristal pada ose kemudian membakarnya
dengan nyala pembakar spritus.
b. Uji adanya ion klorida pada kristal (x) dan kristal (y)
1) Melarutkan kira-kira 0,01 gram kristal (x) dan kristal (y)
dengan 2 ml air dalam tabung reaksi yang berbeda
2) Mengasamkan larutan dengan 2 tetes HNO3 6M
3) Menambahkan larutan AgNO3 0,1M sebanyak 6 tetes
4) Mengamati perubahan yang terjadi.
c. Uji adanya ion nitrat pada kristal (x) dan kristal (y)
1) Melarutkan kira-kira 0,01 gram kristal (x) dan kristal (y)
dengan 2 ml air dalam tabung reaksi yang berbeda.
2) Menambahkan 2 ml larutan jenuh FeSO4
3) Mengalirkan 1 ml H2SO4 melalui pinggir dalam tabung dengan
posisi tabung pada keadaan miring.
4) Mengamati perubahan yang terjadi.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan KNO3 dan NaCl
Perlakuan I
I. 15 g KCl + 50 ml aquades 980 C larutan tak
berwarna
II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades 980 C larutan tak
berwarna
Larutan I + larutan II diuapkan dan disaring kristal putih halus,
filtrate diuapkan dan disaring kristal putih halus, filtrate diuapkan dan disaring kristal
putih berbentuk jarum.
Massa kristal putih halus, kristal x (NaCl) = 21 gram
Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal y (KNO3) = 10,3 gram
Perlakuan II
I. 15 g KCl + 50 ml aquades pada suhu kamar
larutan tak berwarna
II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades pada suhu kamar
larutan tak berwarna
Larutan I + larutan II didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk
jarum, filtrat didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk jarum, filtrat diuapkan dan
disaring kristal putih halus
Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal x (KNO3) = 9,0 gram
Massa kristal putih halus, kristal y (NaCl) = 10 gram
Perlakuan III
I. 15 g KCl + 50 ml aquades 500 C larutan tak
berwarna
II. 15 g KNO3 + 50 ml aquades 500 C larutan tak
berwarna
Larutan I + larutan II didinginkan dan disaring kristal putih berbentuk
jarum, filtrat diuapkan dan disaring kristal putih halus, filtrate didinginkan dan disaring
kristal putih berbentuk jarum, filtrat diuapkan dan disaring kristal putih
halus
Massa kristal putih berbentuk jarum, kristal x (KNO3) = 8,1 gram
Massa kristal putih halus, kristal y (NaCl) = 8,5 gram
2. Uji kemurnian kristal
a. Uji nyala
kristal Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III
x Kuning ungu Ungu
y Ungu Kuning kuning
b. Uji adanya ion klorida
krista
l
Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III
x Endapan putih Larutan tak berwaarna Endapan putih
y Endapan putih Endapan putih Endapan putih
c. Uji adanya ion nitrat
krist
al
Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III
x Terbentuk cincin Terbentuk cincin Terbentuk cincin
coklat coklat coklat
y Terbentuk cincin
coklat
Larutan tak
berwarna
Terbentuk cincin
coklat
G. ANALISIS DATA
Diketahui:
m KCl= 15 g m praktek NaCl perlakuan I = 21 gram
m NaNO3 = 15 g m praktek KNO3 perlakuan I = 10,3 gram
Mr KCl = 74,55 g/mol m praktek NaCl perlakuan II = 10gram
Mr NaNO3 = 85 g/mol m praktek KNO3 perlakuan II = 9,0 gram
Mr NaCl = 58,44 g/mol m praktek NaCl perlakuan III = 8,5 gram
Mr KNO3 = 101,103
g/mol
m praktek KNO3 perlakuan III = 8,1 gram
Ditanyakan: rendemen NaCL dan KNO3 = …
Penyelesaian:
n KCl = mMr
= 15 g
74,55g /mol = 0,2012 mol
n NaNO3 = mMr
= 15 g
85g /mol = 0,17764 mol
KCl + NaNO3 KNO3
+ NaCl
Awal: 0,2012 mol 0,17764 mol
Reaksi 0,17764 mol 0,17764 mol
0,17764 mol 0,17764 mol
Setimbang: 0,0248 mol 0,17764 mol
0,17764 mol
m teori KNO3 =(Mr x n) KNO3 =101,103 g/mol x 0,1764 mol
=17,83 g
m teori NaCl = (Mr x n) NaCl = 58,44 g/mol x 0,1764 mol = 11,03
g
rendemen kristal NaCl dan KNO3
perlakuan I
a. Rendemen KNO3
rendemen = m praktekmteori
x 100% = 10,3g17,83g
x 100% = 57,76 %
b. Rendemen NaCl
rendemen = m praktekmteori
x 100% = 21 g11,03 g
x 100% = 190,3 %
perlakuan II
a. Rendemen KNO3
rendemen = m praktekmteori
x 100% = 9,0g17,83g
x 100% = 50,47 %
b. Rendemen NaCl
rendemen = m praktekmteori
x 100% = 10 g11,03 g
x 100% = 90,66 %
perlakuan III
a. Rendemen KNO3
rendemen = m praktekmteori
x 100% = 8,1g17,83g
x 100% = 45,42 %
b. Rendemen NaCl
rendemen = m praktekmteori
x 100% = 8,5 g11,03 g
x 100% = 77,06 %
PEMBAHASAN
Garm kalium nitrat dan natrium klorida dapat dibuat dengan
mereaksikan NaNO3 dan KCl. Pada percobaan ini pembuatan
kristal KNO3 dan NACl dilakukan dengan 3 perlakuan yang
berbeda. Perlakuan ini berbeda dalam hal suhu air yang digunakan
untuk melarutkan kristal NaNO3 dan KCl dan jugan berbeda dalam
proses pembuatan kristal garam. Pada perlakuan I, NaNO3 dan KCl
dilaritkan menggunakan air panas 980C dan proses pembentukan
kristal , larutan terlebih dahulu diuapkan sampai tidak terbentuk
lagi kristal x. Setelah itu filtrate didinginkan sampai diperoleh
kristal y. Pada perlakuan II, NaNO3 dan KCl dilarutkan
menggunakan air pada suhu kamar dam proses pembentukan
kristal dilakukan dengan terlebih dahulu mendinginkan larutan
sampai tidak terbentuk lagi kristal x. Kemudian filtrate yang
diperoleh diuapkan sampai terbentuk kristal y. Pada perlakuan
ketiga, NaNO3 dan KCl dilarutkan dengan air bersuhu 500C, dan
proses pembuatan kristal dilakukan dengan mendinginkan laritan
sampai diperoleh kristal x, selanjutnya filtrate yang didapatkan
diuapkan sampai diperoleh kristal y, mengulangi kedua langkah
tersebut sampai tidak terbentuk lagi kristal x maupun kristal y.
Tujuan dilakukan beberapa perlakuan yang berbeda dalam
pembuatan KNO3 dan NaCl adalah untuk mengetahui cara yang
paling baik dan efektif untuk memperoleh KNO3 dan NaCl yang
murni.
NaCl memiliki kelarutan yang rendah pada suhu tinggi,
sehingga akan mengendap, sedangakan KNO3 memiliki kelarutan
yang rendah pada suhu rendah sehingga akan membentuk
endapan. Dari dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa kristal x
yang terbentuk pada perlakuan I adalah NaCl sedangkan kristal y
adalah KNO3 . Pada perlakuan II dan III, kristal x yang terbentuk
adalah KNO3 dan kristal y adalah NaCl. Kristal KNO3 berwarna
putih dan berbentuk jarum, sedangkan kristal NaCl berupa kristal
putih halus. Perbedaan bentuk kristal KNO3 dan NaCl disebabkan
perbedaan bentuk kisi kristalnya. NaCl mengadopsi kisi kristal fcc
sedangkan KNO3 mengadopsi kisi kristal bcc.
Bentuk kisi NaCl bentuk kisi KNO3
: Na+ : K+
: Cl- : NO3-
Pada perlakuan I diperoleh massa NaCl 21 gram dengan
rendemen 190,3%, dan kristal KNO3 10,3 gram dengan rendemen
577,76%. Rendemen NaCl > 100% disebabkan kristal masih basah
ketika ditimbang, selain itu kristal NaCl yang diperoleh tidak
murni. Pada perlakuan II diperoleh massa NaCl 10 gram dengan
rendemen 90,66% dan massa KNO3 9 gram dengan rendemen
50,47%, sedangkan pada perlakuan III diperoleh massa NaCl 8,5
gram dengan rendemen 77,06% dan massa kristal KNO3 8,1 gram
dengan rendemen 45,42%.
Reaksi- reaksi yang terjadi pada pembuatan KNO3 dan NaCl
adalah:
NaNO3(S) H
2O Na+ (aq) + NO3
- (aq)
KCl (S) H
2O K+ (aq) + Cl- (aq)
K+ (aq) + NO3- (aq) KNO3 (S)
Na+ (aq) + Cl- (aq) NaCl (S)
Pengujian kemurnian kristal dilakukan terhadap setiap
kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan. Pengujian yang
pertaman yaitu uji nyala. Dari hasil pengamatan, kristal x yang
diperoleh padap erlakuan I dan kristal y yang diperoleh pada
perlakuan II dan III mengahasilkan warna nyala kuning. Hal ini
menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah kristal NaCl, karena
warna nyala kuning merupakan warna nyala khas logam natrium.
Kristal y yang diperoleh pada perlakuan I dan kristal x yang
diperoleh pada perlakuan II dan III menghasilkan warnan yala
ungu. Hal ini menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah KNO3,
karena warna nyala ungu merupakan warna nyala khas logam
kalium. Perbedaan warna nyala yang dihasilkan KNO3 dan NaCl
disebabkan karena perbedaan energi yang diserap oleh logam K da
Na. Menurut teori (Sugiyarto.2003) elektron- elektron dalam atom
logam menyerap energi tertentu nyala api, hingga terjadi eksitasi,
dan kembalinya elektron ke peringkat dasar membebaskan energi
nyala yang khas, sesuai dengan energi transisi elektronik yang
unik bagi setiap atom logam.
Pengujian yang kedua adalah pengujian adanya ion klorida.
Setiap kristal yang diperoleh dari setiap perlakuan dilaritkan
sedikit dengan aquades agar dapat terionisasi menjadi ion-ion
penyusunnya. Kemudian ke dalam setiap larutan ditambahkan
HNO3 yang berfungsi untuk mengasamkan, karena dalam suasana
asam, ion Cl akan lebih mudah bereaksi dengan reagen penguji
AgNO3. Jika di dalam larutan mengandung Cl- maka akan
terbentuk AgCl yang merupakan endapan putih, menurut
persamaan:
Cl-(aq) + AgNO3 (aq)
H+ AgCl (S) + NO3- (aq)
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa hanya kristal x pada
perlakuan II, yaitu kristal KNO3 yang tidak membentuk endapan
putih. Halini menunjukkan bahwa kristal KNO3 yang diperoleh
pada perlakuan I (kristal y) dan pada perlakuan III ( kristal x) tidak
murni karena membentuk endapan putih yang menandakan bahwa
dalam kristal mengandung ion Cl-.
Pengujian kemurnian kristal yang ketiga adalah pengujian
adanaya ion nitrat. Setiap kristal yang diperoleh dari setiap
perlakuan dilarutkan dalam air untuk mengionisasi garam menjadi
ion-ion penyusunnya. Kedalam setiap larutan ditambahkan 2 ml
larutan jenuh FeSO4 kemudian ditambahkan H2SO4 pekat sebagai
katalis. Jika di dalam larutan terdapat ion NO3- maka akan
terbentuk cincin ungu [Fe(NO)]2+ menurut persamaan reaksi:
2 NO3- + 4 H2SO4 + 6 FeSO4 Fe2(SO4)3 + 2NO + 4 H2O +
SO42-
Fe2(SO4)3 2Fe3+ + 3 SO42-
Fe3+ + e Fe2+
Fe2+ + NO [Fe(NO)]2+ (cincin coklat)
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa hanya kristal y pada
perlakuan II yang merupakan kristal NaCl yang tidak membentuk
cincin coklat, hal ini menunjukkan bakwa kristal NaCl tersebur
murni, tidak mengandung ion NO3-. Sedangkan kristal NaCl yang
diperoleh pada perlakuan I ( kristal y) dan III (kristal x) tidak murni
karena mengandung ion NO3- yang ditandai dengan terbentuknya
cincin coklat.
Dari perhitungan rendemen dan pengujian kristal pada
setiap perlakuan dapat disimpulkan bahwa cara yang baik dan
efektif untuk memperoleh kristal NaCl dan KNO3 adalah
menggunakan cara perlakuan II karena dapar menghasilkan kristal
dan KNO3 ynag murni dengan rendemen yang tinggi.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa:
a. Garam NaCl dan KNO3 dapat dibuat dengan mereaksikan
NaNO3 dengan KCl
b. Kristal NaCl terbentuk pada suhu tinggi sedangkan kristal
KNO3 terbentuk pada suhu rendah.
c. Pada uji nyala, NaCl memancarkan warna nyala kuning dan
KNO3 memancarkan warna nyala ungu.
d. Kristal NaCl berupa kristal putih halus berwarna putih, kristal
KNO3 berbentuk jarum berwarna putih.
e. Adanya ion Cl- pada kristal ditandai dengan terbentuknya
endapan putih AgCl jika direaksikan dengan AgNO3.
f. Adanya ion nitrat pada kristal, membentuk cincin coklat dalam
larutannya jika direaksikan dengan FeSO4 dan dikatalis dengan
H2SO4 pekat.
2. SARAN
Kristal sebelum ditimbang, sebaiknya dikeringkan terlebih
dahulu agar diperoleh rendemen yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2007. Kamus Kimia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sugiyarto. 2003. Kimia Anorganik II. Malang: JICA
Svehla. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia
Anorganik. Makassar: Jurusan Kimia FMIPA UNM
Wikipedia. 2010. Kalium Nitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/kalium-
nitrat.
Diakses pada 3 Juni 2012 di Makassar
Wikipedia. 2010. Natrium Klorida.
http://id.wikipedia.org/wiki/natrium-klorida. Diakses
pada 3 Juni 2012 di Makassar
JAWABAN PERTANYAAN
1. Diagram percobaan ini yaitu :
Perlakuan I, II, III
10 gr KCl + 25 ml air 10 gr NaNO3 + 25
ml air
Dilarutkan
Larutan bening
Didinginkan (II,III) diuapkan (I)
Kristal X
Disaring
filtrat
Diuapkan (II,III) didinginkan (I)
Kristal y
2. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rendemen
dan tingkat kemurnian Kristal yang diperoleh adalah pada
saat proses penguapan dan pendinginan prosesnya benar-
benar dihentikan saat tidak terbentuk lagi Kristal dan
penyaringannya menggunakan Buchner.
3. KNO3 murni dapat diperoleh dari perlakuan II karena air
sebagai pelarutnya digunakan air pada suhu kamar dan
prosesnya diawali dengan pendinginan sehingga tidak ada
NaCl yang terbentuk
4. Kenaikan suhu kelaritan NaCL dan KCl tidak meningkat
secara tajam, sedangkan NaNO3 dan KNO3 meningkat sangat
tajam karena suhu kelarutan NaCl dan KCl memiliki ion yang
teradsorpsi lebih kuar dibandingkan dengan NaNO3 dan
KNO3.
5. Kelarutan KNO3 pada 250C adalah :
2530
= x45,4
X = 2530
x 45,4
X= 37,83 gram
6. Jika 50 gr KNO3 dalam 100 ml air didinginkan dari 400C
menjadi 200C maka kelarutan akan menurun.
Recommended