View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
01 • Visi, Misi, Nilai Nilai dan Kebijakan Mutu Perusahaan
The Company’s Vision, Mission, Value and Quality Policies
02 • Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
03 • Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
05• Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners
06 • Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
08 • Profil Direksi
Profile from the Board of Directors
10 • Profil Perseroan
Company Profile
17 • Ikhtisar Mengenai Saham
Highlight on Shares
18 • Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance
25 • Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
28 • Analisa dan Pembahasan Managemen
Management Analysis and Review
34 • Struktur Organisasi
Organization Structure
35 • Lembar Persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi
Approval of the Board Commissioners and the Board of Directors
37 • Laporan Auditor
Auditor’s Report
DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS
Visi
Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. sebagai produsen yang
terdepan dalam industri kawat dan kabel :
• Reputasi yang sangat baik.
• Posisi keuangan yang sehat.
• Lingkungan kerja yang sehat.
• Pengembangan yang berkesinambungan.
Misi
Menjadikan seluruh mitra usaha kita sebagai pemenang, antara lain :
• Pelanggan,
• Karyawan,
• Penyalur, agen dan pemasok,
• Pemegang saham.
Memberi peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga
berdampak baik bagi pertumbuhan Perusahaan.
• Dengan meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga
memungkinkan karyawan untuk meraih target mereka sesuai
dengan kemampuannya.
Nilai-Nilai
• Memberikan nilai tambah dari apapun yang kita kerjakan.
• Pelanggan adalah pusat sasaran dari seluruh yang kita kerjakan.
• Pengembangan yang berkesinambungan merupakan kunci sukses kita
• Setiap orang, tanpa pengecualian, terlibat, diberdayakan dan
kontribusi mereka diakui serta prestasi mereka dihargai.
• Kami bertanggung jawab terhadap komunitas di tempat tinggal
kita dan masyarakat dunia.
• Menjadikan PT Jembo Cable Company Tbk. tempat bekerja yang
baik, menyenangkan, aman dan sehat. Kita bekerja sebagai
kelompok di dalam lingkungan yang saling mempercayai,
menghormati menghargai, jujur dan adil.
Kebijakan Mutu
• PT Jembo Cable Company Tbk. berusaha untuk menjadi produsen
yang terdepan dalam industri kawat dan kabel di Indonesia.
• Kami bertekad untuk memproduksi produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan oleh pelanggan.
• Setiap orang terlibat, bermotivasi dan berpengetahuan untuk
membuat kemajuan yang berkesinambungan dalam rangka
menghasilkan prestasi yang luar biasa.
Vision
To turn PT Jembo Cable Company Tbk. into the
foremost producer in the wire and cable industry:
• Very good reputation.
• Sound financial position.
• Healthy work environment.
• Continual development.
Mission
To make all our stakeholders as winners,
among others :
• Customers,
• Employees,
• Distributor, agent and supplier,
• Shareholders.
Provide opportunities to the employees to
become excellent so that it will have a good
impact on the Company’s growth.
• By laying a good and strong foundation
enabling employees to achieve their target
according to their capabilities.
Values
• Provide added value to all that we work on.
• The customer is the center of the objective of
all what we do.
• Ongoing development is the key to our success
• Everybody without exception are involved,
enabled and their contribution acknowledged
and their performance appreciated.
• We are responsible to the community in our
place and the global public.
• To make PT Jembo Cable Company Tbk. a good
place to work, comfortable, safe and healthy.
We work as a group in a trustworthy
environment respecting each other, honestly
and fair.
Quality Policy
• PT Jembo Cable Company Tbk. efforts to
become the foremost producer in the wire and
cable industry in Indonesia.
• We are determined to produce products which
are according to the needs and requirements
needed by our customers.
• Everybody is involved, motivated and has the
knowledge to continually advance in the
framework of an extraordinary performance
VISI, MISI, NILAI - NILAI DAN KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAANTHE COMPANY’S VISION, MISSION, VALUES AND QUALITY POLICIES
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
01
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiahs
(Kecuali jumlah Saham yang beredar dan laba bersih per saham)
(Except for Number of outstanding Shares and Net Profit per share)
Permodalan Equity
Jumlah Saham yang beredar (dalam juta lembar)
Number of outstanding Shares (in million)
Modal Saham Share Capital
Posisi Keuangan Financial Position
Aset Lancar Current Assets
Investasi dalam Saham Investment in Stock
Aset Tetap Fixed Assets
Aset lain-lain Other Assets
Jumlah Aset Total Assets
Liabilitas Lancar Current Liability
Liabilitas Tidak Lancar Non-Current Liability
Ekuitas Equity
Jumlah Liabilitas & Ekuitas Total Liability & Equity
Hasil Usaha Operational Income
Penjualan Bersih Net Sales
Beban Pokok Penjualan Cost of Good Sales
Laba (Rugi) Kotor Gross (Loss) Profit
Laba (Rugi) dari Usaha Income (Loss) from Expense
Laba (Rugi) Bersih Net (Loss) Profit
Laba Komprehensif Comprehensive Profit
Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam rupiah penuh)
Net (Loss) Profit per Share (in full rupiah)
Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aset Net (Loss) Profit / Total Assets
Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas Net (Loss) Profit / Equity
Rasio Lancar Current Ratio
Liabilitas / Ekuitas Liability / Equity
Liabilitas / Jumlah Aset Liability / Total Assets
Ekuitas / Jumlah Aset Equity / Total Assets
Laba Kotor / Penjualan Bersih Gross Profit / Net Sales
Laba (Rugi) Usaha / Penjualan Bersih
Operating (Loss) Profit / Net Sales
Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih
Net (Loss) Profit / Net Sales
2011
151,2
75,6
521,1
1,8
80,0
24,1
627,0
467,8
31,8
127,4
627,0
1.267,4
1.148,4
119,0
59,6
29,7
28,8
196,4
%
4,7
23,3
111
392
79,7
20,3
9,4
4,7
2,3
2010
151,2
75,6
461,1
2,7
79,8
18,5
562,0
438,9
24,4
98,7
562,0
830,7
784,4
46,3
3,5
(1,0)
0,7
(6,7)
%
-
-
105
469
82,4
17,6
5,6
0,4
-
2009
151,2
75,6
459,6
1,0
83,2
43,5
587,3
465,8
19,0
102,5
587,3
762,9
694,3
68,6
23,3
15,8
-
104,7
%
2,7
15,4
99
473
82,5
17,5
9
3,1
2,1
2008
151,2
75,6
558,9
1,5
90,1
22,9
673,4
568,5
17,7
87,2
673,4
1131,1
1026,6
104,5
55,4
0,08
-
0,52
%
-
-
154
672,3
87
12,9
9,2
4,9
-
2007
151,2
75,6
363,5
1,6
93,9
11,5
470,5
359,8
23,4
87,3
470,5
735,6
634,5
101,1
51,1
22,9
-
152
%
4,9
26,2
101
438,9
81,4
18,6
13,7
6,9
3,1
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
03
LAPORAN DEWAN KOMISARISREPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang oleh
karena kasih dan anugrah-Nya, telah menghantarkan PT Jembo Cable
Company Tbk. dapat melalui tahun 2011 dengan baik.
Perjalanan usaha Perseroan sepanjang tahun 2011 dapat dikatakan
cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari adanya perbaikan dalam
pencapaian akhir kinerja Perseroan dibanding tahun 2010 lalu, oleh
karena itu Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras yang telah
dilakukan oleh jajaran Direksi, dalam upaya meningkatkan produktifitas
Perseroan.
Dewan Komisaris telah meneliti dan mempelajari Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan tahun 2011 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan (member firm of
BDO International) dengan pendapat ”Wajar”, dan memahami hasil
yang diperoleh Perseroan di tahun 2011, dimana hasil penjualan
konsolidasian Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp436,7 miliar
atau naik sekitar 52,6%, dari Rp830,7 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011. Peningkatan tersebut diikuti juga
dengan peningkatan hasil akhir kinerja Perseroan, dimana pada tahun
2011 Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar Rp29,7 miliar. Hasil
ini merupakan perbaikan bila dibanding dengan tahun sebelumnya
dimana Perseroan mengalami kerugian.
Demi mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan, Dewan
Komisaris meminta kepada jajaran Direksi untuk tetap meningkatkan
pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan Perseroan, serta tetap
memperhatikan risiko yang mungkin timbul akibat dari operasional dan
sekaligus dengan langkah-langkah sebagai antisipasi penanggulangan-
nya, serta mempersiapkan langkah-langkah strategis terutama dalam
mengantisipasi dampak dari pasar bebas. Kemudian selalu menjaga
konsistensi dalam menjalankan Perseroan agar searah dengan tekad
penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Terus meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dan seluruh perangkat yang terkait
dengan penggunaan sistem teknologi informasi agar dapat memberi-
kan informasi secara cepat, tepat dan akurat bagi penunjang pengelo-
laan Perseroan. Sumber daya manusia Perseroan harus dibangun di
atas landasan disiplin kerja yang ketat namun dengan kreatifitas yang
tinggi. Di atas itu semua maka semangat kerja harus selalu dipelihara
dengan motivasi yang kuat.
Dear Shareholders,
Praise to the Lord Almighty by whose love and
grace, has led PT Jembo Cable Company Tbk.
through the year 2011 in good conditions.
The Company’s business operation throughout
2011 may be said to be quite encouraging. This
can be seen from the improvement in achieving
the Company’s final performance compared to
the previous year, the Board of Commissioners
highly appreciate the hard work conducted by
the Board of Directors, in their efforts to
improve the Company’s productivity.
The Board of Commissioners has studied and
reviewed the Company’s Consolidated Financial
Statement of 2011 audited by the Accountant
Public Office Tanubrata Sutanto Fahmi &
Associates (member firm of BDO International)
with an “Unqualified” opinion, and understood
the results obtained by the Company in 2011,
where the Company’s consolidated sales result
shows an increase of Rp.436.7 billion or an
increase around 52.6% from Rp.830.7 billion in
2010 to become Rp.1,267.4 billion in 2011. Such
increase was also followed by improvement in
the Company’s final performance result, where
in 2011 the Company booked a Net Profit of
Rp.29.7 billion. This is an improvement
compared to the previous year where the
Company experienced a loss.
By maintaining and improving the Company’s
perfomance, the Board of Commissioners
request the Board of Directors to continue
improving its supervision in conducting the
Company’s activities, and still observe risks
which may arise due to operational and also
steps taken as anticipation of overcoming it, and
prepare main strategic steps in anticipating the
impact from the free market. Further to it, to
always maintain consistency in running the
Company to be in line with the intention to
apply good company governance. Continue to
improve the capability of human resources and
all related instruments by application of
information technology system to provide
precise and accurate quick information to
support the Company’s management. The
Company’s human resources must be developed
on the basic of tight work discipline but still with
high creativity. Ultimately work spirit must
always be maintained with strong motivation.
Dewan Komisaris menyetujui prospek usaha Perseroan yang telah
disampaikan oleh Direksi. Untuk masa mendatang, industri kabel masih
tetap memiliki peluang yang besar, karena walaupun persaingan antara
produsen kabel akan semakin ketat yang diakibatkan oleh pasar bebas
namun hal itu juga sekaligus menjadikan semakin terbukanya peluang
di pasar internasional dengan perkembangan dan pembangunannya di
berbagai belahan dunia. Dan hal yang tidak dapat dipungkiri adalah
akan terus bertambahnya kebutuhan kabel di pasar domestik seiring
dengan pembangunan di berbagai daerah baik yang dilakukan oleh
Pemerintah maupun swasta.
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite
Audit yang melakukan fungsi pengawasan terhadap jalannya
Perseroan, agar pengelolaan Perseroan tetap sejalan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi ketentuan tata
kelola perusahaan yang baik.
Pada akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada
para Pemegang Saham, Pelanggan, mitra kerja dan semua pihak yang
telah memberikan dukungan serta kepercayaan bagi kami dalam usaha
terus memajukan Perseroan.
The Board of Commissioners approve the
Company’s business prospect submitted by the
Board of Directors. For the coming years, the
cable industry has still great opportunities,
although the competition between cable
producers shall be more stringent due to the
free market but this also provide a more open
opportunity in the international market with the
growth and development in various part of the
world. And it cannot be denied that there shall
always be an increase in the need for cable in
the domestic market parallel to the develop-
ment in various regions both conducted by the
Government or private sector.
In conducting its duties the Board of Commis-
sioners is assisted by the Audit Committee who
conducted its supervisory function on the
management of the Company, so that the
Company’s management is still consistent with
applicable laws and regulation and meet the
provisions of good Company governance.
Lastly, the Board of Commissioners wish to
convey their heartiest thanks to the Sharehold-
ers, Customers, partners and all parties giving us
their support and trust in our efforts to
promote the Company.
Tangerang, April 2012
Drs. IGM. Putera Astaman
Presiden Komisaris & Komisaris Independen
President Commissioner & Independent
Commissioners
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
05
PROFIL DEWAN KOMISARISPROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Drs. I Gusti Made Putera Astaman
Presiden Komisaris & Komisaris Independen
President Commissioners & Independent Commissioners
Beliau adalah Purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia dengan
pangkat terakhir Mayor Jenderal Polisi. Menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 1994. Aktif dalam berbagai organisasi di
Indonesia.
He is a Retired Police of the Republic Indonesian Police Force with the latest
rank of Police Major General. Held the Company’s Commissioner since
1994. Active in various organizations in Indonesia.
Drs. Andreas S. Soedjijanto MBA, FLMI
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Mendapat
gelar Master of Business Administration dari RVB Trisakti. Saat ini
beliau menjabat sebagai Direktur PT. Indolife Pensiontama.
Held the position of Independent Commissioner since 2001. Obtained
his Master of Business Administration from RVB Trisakti. He is currently
also Director of PT. Indolife Pensiontama.
Ny. Hauw Ay Lan
Komisaris Commissioners
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1977 hingga saat
ini. Selain itu beliau merupakan Direktur Utama PT Monas Permata
Persada sejak tahun 1992.
Held the position of the Company’s Commissioner since 1977 until
present. She is concurrently also the President Director of PT Monas
Permata Persada since 1992.
LAPORAN DIREKSIREPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dengan penuh rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat dan anugrah-Nya, kita berhasil melewati tahun 2011
dengan baik.
Tahun 2011 merupakan tahun yang penuh harapan bagi industri Kabel
Indonesia, dengan peningkatan penjualan yang cukup signifikan
terutama penjualan dalam negeri. Demikian pula laba bersih yang
diperoleh Perseroan meningkat dibanding tahun lalu.
Berbagai langkah kebijakan strategis telah ditempuh oleh Perseroan
dalam rangka perbaikan kinerja, seperti melakukan restrukturisasi
organisasi, kemudian tetap menjalin kerjasama di bidang pemasaran
dengan berbagai pihak. Langkah yang lainya adalah meningkatkan
kapasitas produksi dan pengawasan kualitasnya yaitu dengan cara
meningkatkan kemampuan beberapa mesin produksi serta melakukan
penambahan beberapa unit mesin serta beberapa alat uji. Meningkat-
kan produksi terhadap produk tertentu yang memberikan margin tinggi
juga merupakan langkah yang ditempuh oleh Perseroan. Kemudian
terus menjalankan program penghematan dan perbaikan terhadap
semua departemen serta memajukan dan menggiatkan gerakan Gugus
Kendali Mutu, yang mendorong partisipasi karyawan dalam hal
perbaikan dalam segala bidang dari unit kerja terhadap hasil ataupun
usaha yang dilakukannya. Penerapan sistem Manajemen Mutu,
Manajemen Lingkungan, serta Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
(K-3) juga telah memberikan dampak positif bagi kinerja Perseroan
pada tahun 2011.
Dear Shareholders,
Praise to the Lord Almighty, on whose grace we
succeeded in passing the year 2011 successfully.
2011 was a year full of hope for the Cable
Industry in Indonesia, with the increase of quite
significant sales especially domestic sales. The
net profit achieved by the Company also
increased compared to the previous year.
Several strategic policy steps were conducted by
the Company in the framework of improving its
performance, such as conducting organization
restructurization, still continuing its cooperation
in the field of marketing with various parties.
Further to it improvement in production
capacity and quality supervision by improving
the capability of several production machinery
and providing several additional machinery units
and several testing equipments. Improve
production on certain products which high
margins was also a step taken by the Company.
Further to it cost saving programs were
executed and improvement in all departments
and improve and activate the Quality Control
Unit, which boosted the participations of
employees in improvement in all lines of work
units on the results or business conducted. The
application of Quality Management system,
Environment Management, and Occupational
Health Management and Work Safety has also
given positive impact on the Company’s
performance in 2011.
Results of such performance during 2011 was an
increase in the Consolidated Sales of the
Company of Rp.436.7 billion or around 52.6%,
from Rp.830.7 billion in 2010 to become
Rp.1,267.4 billion in 2011. This Consolidated
Sales increase in 2011 was mainly due to the
increase in domestic sales of 64.1% compared to
the previous year while export sales also
increased 9.9% compared to the previous year.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
07
Dari hasil kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2011, Penjualan
Konsolidasian Perseroan pada tahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar Rp436,7 miliar atau sekitar 52,6%, yaitu dari Rp830,7 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011.
Peningkatan Penjualan Konsolidasian tahun 2011 terjadi terutama
karena kenaikan penjualan dalam negeri mengalami kenaikan sebesar
64,1% dibanding tahun lalu sedangkan penjualan ekspor mengalami
kenaikan 9,9% dibanding tahun lalu.
Peningkatan Penjualan Konsolidasian Perseroan pada tahun 2011, juga
diikuti dengan perbaikan kinerja akhir Perseroan, dimana pada tahun
2011 Perseroan memperoleh Laba Bersih sebesar Rp29,7 miliar.
Pencapaian ini merupakan hal yang cukup menggembirakan bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana Perseroan mengalami
kerugian sebesar Rp1,0 miliar. Secara rinci gambaran tentang kinerja
Perseroan dapat dilihat dalam laporan keuangan konsolidasian
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011,
yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi
dan Rekan (member firm of BDO International).
Diperkirakan dalam tahun-tahun mendatang permintaan kabel di
dalam negeri akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan
pembangunan dan infrastruktur, peningkatan pembangunan properti
dan pemukiman baru, rencana-rencana PT PLN (Persero) dalam hal
peningkatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari sabang
sampai Merauke tentunya memberikan peluang pasar yang besar.
Kemudian pada kabel telepon, jenis metalik (tembaga) masih akan
tetap diperlukan, demikian pula pada kabel serat optik permintaannya
akan terus meningkat baik untuk pemasangan baru dan penggantian
dari kabel metalik ke serat optik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa pencapaian yang berhasil diraih
pada tahun 2011 merupakan hasil dari kerjasama yang baik, dan tidak
lepas dari kepercayaan dan dukungan yang terus diberikan oleh para
Pemegang Saham, Pelanggan, Pemasok, Perbankan, Penyalur dan
Karyawan Perseroan. Untuk itu perkenankan kami menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga atas seluruh bantuan dan dukungan
yang telah diberikan kepada Perseroan hingga saat ini.
The Company’s Consolidated Sales increase in
2011 was also followed by the Company’s final
performance improvement, where in 2011 the
Company achieved a Net Profit of Rp29.7 billion.
This is quite a satisfactory achievement
compared to the previous year where the
Company experienced a loss of Rp1.0 billion. A
detailed depiction regarding the Company’s
performance may be seen in the Company’s
consolidated financial statement for the year
which ended on 31 December 2011, audited by
the Accountant Public office Tanubrata Sutanto
Fahmi and Associates (member firm of
BDO International).
It’s estimated that in the coming years domestic
demand for cable shall continue to increase in
line with the upgrading of development and
infrastructure, upgrading of property
development and new housing, PT PLN plans to
increase its services to meet electric need from
Sabang until Merauke shall of course give a
great oportunity to the market. For phone
cables of the metallic type (copper) shall still be
needed, also optic fiber cable shall undergo an
increase in demand for new installation and
replacement of metallic cable to optical fiber.
We are fully aware that the results attained in
2011 is the result of good cooperation, and
inseparable from the trust and support
constantly given by the Shareholders,
Customers, Suppliers, Banking and the
Company’s Employees. Allow us to convey our
heartiest thanks on all assistance and support
given to the Company until the present.
Tangerang, April 2012
Santoso
Presiden Direktur
President Director
Antonius Benady
Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1996. Memulai karier
sebagai auditor. Bergabung di Perseroan setelah sebelumnya menjabat
sebagai Manajer Divisi Akuntansi di Direktorat Keuangan Perseroan.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Held the position of Director since 1996. Began his career as an Auditor.
He has joined the company after previously holding the position of
Accountancy Division Manager in the Company’s Financial Directorate. A
graduate from the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Santoso
Presiden Direktur President Director
Beliau merupakan pendiri Perseroan. Menjabat sebagai Presiden
Direktur sejak tahun 1973 hingga sekarang ini. Berpengalaman luas
dalam dunia bisnis, industri dan perdagangan.
One of the founding fathers of the Company. Held the position of
President Director since 1973 up to the present. Widely experienced in
the business world, trade and industry.
PROFIL DIREKSIPROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Nany Ang Santoso
Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2011. Lulusan dari
Universitas Toronto. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris
Perusahaan sejak tahun 1994 – 2004. Dan saat ini beliau juga menjabat
sebagai Direktur Utama PT Multi Tembaga Utama.
Appointed as the Director of the company since 2011. A Graduate from
Toronto University. She was formerly the Commissioner of the company
in 1994 to 2004. Currently she is also the President Director of PT Multi
Tembaga Utama.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
09
Nobuo Ninomiya
Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lulusan dari
Fakultas Teknik Elektro Univesitas Miyazaki, Miyazaki, Jepang dan
sangat berpengalaman dalam bidang teknik. Lebih dari 25 tahun
bergabung dengan Fujikura Limited, salah satu perusahaan kabel
terkemuka di Jepang, dan saat ini juga menjabat sebagai President
Direktur Fujikura Federal Malaysia.
Appointed as the Company’s Director since 2008. Graduated from the
Faculty of Electric, Miyazaki University, Miyazaki, Japan and widely
experienced in technical field. Joined Fujikura Limited, one of the
foremost cable companies in Japan for more than 25 years. Currently, he
is currently also positioned as the President Director of Fujikura Federal
Malaysia Sdn. Bhd.
Data Perusahaan
Tanggal didirikan Date of Establishment
Pencatatan di Bursa Efek
Listing at Jakarta Stock Exchange
Jumlah saham yang tercatat
Total shares listed
Susunan Modal (Setelah Penawaran Umum)
Capital Structure (After PO)
• Modal Dasar Authorized Capital
• Jumlah Saham Total Shares
• Nominal per Saham Nominal Value per Share
• Modal Ditempatkan Subscribed and paid-up
Pemegang Saham Share Holders
Produk-Produk Products
Alamat Kantor Pusat dan Pabrik
Address of Head Office and Factory
Alamat Kantor Pemasaran
Address of Marketing Office
Entitas Anak dan Alamat
Subsidiaries and Address
Kantor Pencatat Saham
Share Registration Office
Company’s Data
17 April 1973
18 November 1992
151.200.000
Rp300 miliar billion
600.000.000
Rp500
Rp75,6 miliar billion
PT Monas Permata Persada 52,57%
PT. Indolife Pensiontama 17,58%
Fujikura Ltd, Japan 13,51%
Fujikura Asia Ltd, Singapore 6,49%
Masyarakat Umum The Public 9,85%
Kabel Listrik Tegangan Rendah Tembaga LV-CU Insulated Cable
Kabel Listrik Tegangan Menengah Aluminium LV-AI Insulated Cable
Kabel Listrik Tegangan Menengah Medium Voltage Cable
Kabel Telekomunikasi Telecommunication Cable
Kabel Serat Optik Optical Fiber Cable
Kabel Data Data Cable
Energi Listrik Power Energy
Jl. Pajajaran, Kel. Gandasari – Jatiuwung, Tangerang 15137 Indonesia.
Telp. (62-21) 591-9442 (Hunting)
Fax. (62-21) 556-50466
Web : http://www.jembo.com
Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6th Floor
Jl. Angkasa Kav B – 6, Jakarta Pusat - Indonesia
Telp. (62-21) 6570-1511 (Hunting)
(62-21) 2664-6933 (Hunting)
Fax. (62-21) 6570-1488, 6570-1556
PT Jembo Energindo
Pembangkit : Jl. Kuda Laut No. 4, Batu Ampar - Batam
Telp. (62-778) 430-164
Fax. (62-778) 430-165
Puri Datindo, Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35
Jakarta 10220, Indonesia
Telp. (62-21) 570-9009
Fax. (62-21) 570-9026
PROFIL PERSEROANCOMPANY PROFILE
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
11
Riwayat Singkat Perseroan
PT Jembo Cable Company Tbk. berdiri pada bulan April 1973 dengan
produksi awalnya adalah kabel listrik penghantar tembaga tegangan
rendah dan sejak itu Perseroan terus memberi sumbangan pada
pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menambah varietas kabelnya
dan juga memperluas serta meningkatkan kemampuan produksinya.
Mutu adalah hal yang paling diutamakan oleh Perseroan dan hal ini
terintegrasi erat dalam kinerja harian Perseroan. Investasi besar telah
dilakukan demi menunjang terjaganya mutu barang dan jasa secara
terus-menerus, dengan melakukan pengadaan peralatan dan perleng-
kapan dibidang Quality Control. Dan dalam upaya meningkatkan mutu
barang dan jasa, Perseroan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dari TUV
Product Service GmbH pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 di
tahun 2000 yang kemudian diperbaharui dengan sertifikat ISO
9001:2008, dimana Perseroan telah dinyatakan layak menerimanya
pada bulan April 2010.
Pada tahun 1992, Perseroan membuat perjanjian kerjasama dalam
bidang teknik dengan Fujikura Ltd., yang merupakan salah satu
perusahaan kabel terkemuka dari Jepang.
Penerapan Sistem Managemen Lingkungan yang dilakukan oleh
Perseroan sejak pertengahan tahun 2007 menjadikan Perseroan
dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikat ISO 14001:2004 oleh
Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH pada bulan Desember
2007. Sedangkan untuk penerapan Sistem Managemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, pada akhir Desember 2009, Perseroan juga telah
dinyatakan layak untuk menerima sertifikat OHSAS 18001:2007 oleh
Badan Sertifikasi TUV Product Service GmbH.
Brief History of the Company
PT Jembo Cable Company Tbk. was incorporated
on April 1973 with the initial production low
voltage copper insulated electrical cable and
since then the Company constantly provided
contribution to the Indonesian economic growth
by adding its cable variety and also expanding
and improving its production capacity.
Quality is a main factor conducted by the
Company and this is tightly integrated in the
Company’s daily performance. Big investment
was conducted for the sake of supporting the
maintenance of goods quality and continual
services, by providing tools and equipment in
the field of Quality Control. In its efforts to
improve the goods and services quality, the
Company obtained an ISO 9002 certificate from
TUV Product Service GmbH in 1995 and the ISO
9001 certificate in 2000 which was later
renewed with the ISO 9001:2008, where the
Company was stated to be worthy to receive it
on April 2010.
In 1992, the Company entered into a
cooperation agreement in the field of technique
with Fujikura Ltd., which is one of the main
cable industries in Japan.
Application of the Environment Management
System conducted by the Company since medio
2007 made the Company feasible to obtain the
ISO 14001:2004 by the TUV Product Service
Certification Agency GmbH on December 2007.
While to apply the Occupational Health
Management System, at the end of December
2009, the Company was also stated to be worthy
to obtain the OHSAS certificate 18001:2007 by
the Product Service GmbH Certification Agency.
Perseroan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta atau yang
sekarang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia, pada tahun 1992, dan
hingga saat ini saham yang beredar sebanyak 151,2 juta lembar atau
bernilai nominal sebesar Rp75,6 miliar, yang masing-masing dimiliki
oleh PT Monas Permata Persada sebanyak 79.485.000 lembar saham
atau 52,57%, PT. Indolife Pensiontama sebanyak 26.578.300 lembar
saham atau 17,58%, Fujikura Ltd. Japan sebanyak 20.430.000 lembar
saham atau 13,51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore sebanyak 9.810.000
lembar saham atau 6,49% dan Masyarakat sebanyak 14.896.700
lembar saham atau 9,85%.
Dengan kemajuan dan pengalaman lebih dari tiga puluh lima tahun,
serta semangat “TOGETHER WE GROW”, PT Jembo Cable Company Tbk.
telah mampu menjadi produsen terkemuka dalam industri
kawat dan kabel.
The Company listed its chares in the Jakarta
Stock Exchange or currently known as the
Indonesian Stock Exchange, in 1992, and until
present its outstanding shares numbers 151.2
million shares with a nominal value of Rp.75.6
billion, respectively owned by PT Monas
Permata Persada 79,485,000 shares or 52.57%,
PT. Indolife Pensiontama 26,578,300 shares or
17.58%, Fujikura Ltd. Japan 20,430,000 shares or
13.51%, Fujikura Asia Ltd., Singapore 9,810,000
shares or 6.49% and the Public 14,896,700
shares or 9.85%.
Improvement and experience of more than
thirty-five years, and the spirit of “TOGETHER
WE GROW”, enabled PT Jembo Cable Company
Tbk. to become a foremost producer in the wire
and cable industry.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
13
Produksi
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Perseroan telah memproduksi
berbagai jenis kabel dengan berbagai macam ukuran yang telah
memenuhi standar nasional maupun internasional, dan ini menjadikan
produk-produk tersebut dapat diterima dengan baik oleh pasar
domestik maupun internasional. Beberapa standar tersebut, seperti ;
Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Perusahaan Listrik Negara
(SPLN), Standard Telkom (STEL-K-QA), Japanese Industrial Standar (JIS),
Deutsche Industrial Norm (DIN) International Electroctechical
Commision (IEC), American Society for Testing and Materials (ASTM),
British Standar (BS) Australian Standard (AS) dan lain-lain.
Adapun berbagai jenis kabel yang dihasilkan tersebut antara lain :
1. Kabel listrik tegangan rendah dengan konduktor tembaga dan
aluminium
2. Kabel listrik tegangan menengah dengan konduktor tembaga dan
aluminium
3. Kabel transmisi udara/ Distribusi
4. Kabel telekomunikasi dengan konduktor tembaga dan serat optik
5. Kabel instrumen
6. Kabel kontrol
7. Kabel data
8. Kabel tahan api dan kabel flame retardant
Selain memproduksi berbagai jenis kabel, Perseroan juga memiliki
usaha lain yaitu energi listrik melalui Entitas Anak yang dihasilkan
untuk melayani kebutuhan energi listrik sebagian area di Pulau Batam.
Pemasaran
Perseroan memasarkan produk-produknya baik ke pasar domestik
maupun ekspor.
Pada pasar lokal atau domestik penjualan Perseroan naik sebesar
Rp419,1 miliar atau 64,1%, yaitu dari Rp653.5 miliar pada tahun 2010,
menjadi Rp1.072,6 miliar pada tahun 2011, dengan pelanggan antara
lain, PT PLN (Persero), PT Telkom (baik penjualan secara langsung
maupun melalui rekanannya) kemudian pasar bebas yang terdiri dari
distributor, para kontraktor serta perusahaan swasta yang masuk
dalam kategori pasar bebas.
Production
Since its incorporation until present, the
Company has produced various types of cables
with various sizes meeting national and also
international standards, making such products
well accepted in the domestic and also
international market. Several such standards,
such as; Indonesian National Standard (SNI),
State Electrical Company Standard (SPLN),
Telkom Standard (STEL-K-QA), Japanese
Industrial Standard (JIS), Deutsche Industrial
Norm (DIN), International Electrotechnical
Commission (IEC), American Society for Testing
and Materials (ASTM), British Standard (BS),
Australian Standard (AS), etc.
The types of cable produced are among other:
1. Low voltage electrical cable with copper and
aluminium conductors
2. Mid voltage electrical cable with copper and
aluminium conductor
3. Air transmission cable/Distribution
4. Telecommunication cable with copper and
fiber optic conductors
5. Instrument cable
6. Control cable
7. Data cable
8. Fire resistant cable and flame retardant cable
Besides producing various types of cable, the
Company also own other business such as
power energy through its Subsidiary produced
to serve the need of power energy in the area of
Batam Island.
Marketing
The Company market its product both
domestically and also export.
The local market or domestic sales of the
Company increases Rp.419.1 billion or 64.1%,
from Rp.653.5 billion in 2010, to become
Rp.1,072.6 billion in 2011, with customers such
as PT PLN (Persero), PT Telkom (both direct sales
or through its suppliers) further to it the free
market consisting of distributors, contractors
and private companies which enter into the free
market category.
2010
653,5
177,2
830,7
Pasar Market
Lokal Domestic
Ekspor Export
Penjualan Bersih Net Sales
(dalam miliar rupiah) (in billion rupiah)
2011
1.072,6
194,8
1.267,4
Sedangkan untuk pasar ekspor penjualan konsolidasian juga
mengalami kenaikan sebesar Rp17,6 miliar atau 9,9%, yaitu dari
Rp177,2 miliar pada tahun 2010, menjadi Rp 194,8 miliar pada tahun
2011. Adapun beberapa Negara yang menjadi tujuan ekspor antara
lain: Australia, Oman, Thailand, Singapore, Vietnam dan Inggris.
Dengan kenaikan penjualan yang terjadi pada pasar lokal maupun
ekspor, maka secara keseluruhan pada tahun 2011 Penjualan
Konsolidasian Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp436,7
miliar atau naik 52,6%, yaitu dari Rp830,7 pada tahun 2010 menjadi
Rp1.267,4 miliar pada tahun 2011.
Selain berfokus pada pengembangan pasar domestik serta memperluas
area cakupannya, Perseroan juga terus berupaya untuk meningkatkan
dan memperluas ekspor ke mancanegara.
While for export the company’s consolidated
sales also underwent an increase of Rp.17.6
billion or 9.9%, from Rp.177.2 billion in 2010, to
become Rp.194.8 billion in 2011. Several
Countries which are place of export destination
are among others: Australia,Oman,Thailand,
Singapore, Vietnam and England.
With the increase in the local market sales and
also export, in overall the Company’s
Consolidated Sales in 2011 underwent an
increase of Rp.436.7 billion or 52.6% from
Rp.830.7 in 2010 to become Rp.1,267.4 billion.
Besides focusing on developing domestic market
and expand its area coverage, the Company is
also striving to improve and expand its export to
all over the world.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
15
Human Resources
Providing opportunities to employees to
become expert so that it will have a good impact
for the growth of the Company by placing good
and strong fundaments which shall enable
employees’ to achieve targets according to their
capacity is the Mission of the Company. This
matter reflects, that employees are valuable
assets for the Company.
In 2011, the Company has 577 people. Several
ways for the Company in developing its human
resources quality, are among others:
1. Education and Training program:
This program is held both inside and outside
the environtment of the Company by
organizers both from inside our outside of the
Company, or a combination thereof. The
realization of this program is 95%, detailed
as follows:
Sumber Daya Manusia
Memberikan peluang kepada karyawan untuk menjadi unggul sehingga
berdampak baik bagi pertumbuhan Perseroan yaitu dengan
meletakkan dasar yang baik dan kuat sehingga memungkinkan
karyawan untuk meraih target mereka sesuai dengan kemampuannya
merupakan Misi dari Perseroan. Hal ini mencerminkan, bahwa
karyawan merupakan aset yang sangat berharga bagi Perseroan.
Pada tahun 2011, Perseroan memiliki 577 orang karyawan. Beberapa
cara dilakukan oleh Perseroan dalam rangka mengembangkan kualitas
sumber daya manusia yang dimilikinya, antara lain:
1. Program Pendidikan dan Pelatihan,
Program Pendidikan dan Pelatihan diselengarakan baik di dalam
maupun di luar lingkungan Perseroan dengan pelaksana baik dari
internal maupun pihak eksternal Perseroan, atau merupakan
gabungannya. Realisasi dari rencana pelatihan adalah sebesar 95 %,
dengan rincian sebagai berikut:
Periode Period
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Rencana Plan
17
15
23
14
14
23
20
10
21
15
10
18
200
Realisasi Realization
17
15
22
14
13
22
16
10
21
14
8
18
190
% Realisasi Realization
100%
100%
96%
100%
93%
96%
80%
100%
100%
93%
80%
100%
95%
Jumlah Program Number of Program
Realisasi Training Tahun 2011 Realization of Train in 2011
2. Program Beasiswa
Program ini merupakan upaya untuk memberikan kesempatan
kepada karyawan menjadi lebih maju dan berkembang yaitu dengan
memberikan Bea Siswa untuk program pendidikan tingkat : D3,
Strata I, Strata II kepada beberapa karyawan yang berhasil melewati
seleksi. Pada tahun 2011, 2 orang karyawan berhasil lolos seleksi
guna melanjutkan pedidikan ke jenjang Strata I dengan dukungan
program beasiswa pendidikan, dan secara keseluruhan pada tahun
2011, sebanyak 8 orang karyawan yang sedang menjalankan
pendidikan di jenjang Strata I dengan dukungan program beasiswa
pendidikan.
3. Program Pemilihan dan Penghargaan bagi Karyawan Terbaik
Pada tahun 2011, program ini tetap dilakukan dengan tujuan guna
memacu karyawan agar lebih bersemangat untuk maju dan
berprestasi. Program ini dilakukan kepada karyawan mulai dari
tingkat Operator sampai dengan tingkat Manager. Kemudian kepada
para karyawan terbaik dipastikan memperoleh hadiah-hadiah
menarik baginya dan keluarga.
Perpustakaan juga di sediakan di lingkungan Perseroan, hal ini
merupakan bagian dari program pengembangkan karyawan, dengan
jumlah buku sekitar 575 buku dari berbagai disiplin ilmu, seperti
Teknik, Manajemen, Teknologi Informatika dan lainnya serta 33 film
tentang motivasi dalam bentuk soft copy sebagai salah satu media
pembelajaran.
2. Scholarship Program
This program efforts to provide opportunity to
the employees to progress and improve by
providing Scholarships for Strata education :
D3, Strata I, Strata II to several employees
passing selection. In 2011, 2 employees
succeeded in passing the selection to continue
study to the Strata I level with the education
scholarship program, and in total in 2011, 8
employees are following education at the
Strata I level supported by the education
scholarship program.
3. Selection and Appreciation Program for Best
Employee
In 2011, this program was continued with the
objective to motivate employees to be more
spirited to progress and achieve. This program
is conducted for employees from the level of
Operator until Manager. The best employees
are given attractive present for themselves
and their familiy.
A library is also provided in the Company
environment, this is part of the employee
development programs, with books numbering
575 from various science discipline, such as
Technique, Management, Information
Technology and etc. and 33 motivational films in
the form of soft copy as one of the educational
media
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
17
On 31 December 2011, the company’s paid-in
capital did not experience any change
amounting to Rp.75.6 billion consisting of 151.2
million shares with a respective nominal value of
Rp.500.00 (five hundred rupiah) per share. Such
company’s share is totally listed in the
Indonesian Stock Exchange (previously Jakarta
Stock Exchange) since 18 November 1992.
IKHTISAR MENGENAI SAHAMHIGHLIGHT ON SHARES
Terendah
Lowest
2011
Triwulan ke 1
(Jan-Mar)
Triwulan ke 2
(Apr-Jun)
Triwulan ke 3
(Jul-Sep)
Triwulan ke 4
(Okt-Des)
2010
Triwulan ke 1
(Jan-Mar)
Triwulan ke 2
(Apr-Jun)
Triwulan ke 3
(Jul-Sep)
Triwulan ke 4
(Okt-Des)
Terendah
Lowest
2011
1st Quarter
(Jan-Mar)
2nd Quarter
(Apr-Jun)
3rd Quarter
(Jul-Sep)
4th Quarter
(Okt-Dec)
2010
1st Quarter
(Jan-Mar)
2nd Quarter
(Apr-Jun)
3rd Quarter
(Jul-Sep)
4th Quarter
(Okt-Dec)
Harga Per Saham (Rp)
Prize per Share (Rp)
Total Transaksi
Total Transaction
Terendah
Lowest
500
455
450
430
430
485
500
520
560
485
Tertinggi
Highest
630
560
760
690
760
710
1.030
680
760
1.030
Penutupan
Closing
520
500
480
600
600
610
560
610
620
620
Volume
Volume
1.900.000
1.255.000
7.388.500
1.704.500
12.248.500
16.748.500
209.113.500
2.926.000
18.647.500
247.435.500
Nilai
Value
1.029.500.000
650.125.000
4.584.625.000
982.377.500
7.246.627.500
10.645.142.500
190.279.570.000
1.733.980.000
12.739.065.000
215.739.757.500
Tabel Harga Saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia untuk periode yang bersangkutan
Table of the Company’s Share in Indonesian Stock Exchange for the concerned period
Pada tanggal 31 Desember 2011, modal yang disetor Perseroan tidak
mengalami perubahan yaitu sebesar Rp75,6 miliar yang terdiri dari
151,2 juta lembar saham biasa masing-masing dengan nilai nominal
Rp500,00 (lima ratus rupiah) per lembar saham. Saham-saham
Perseroan tersebut, seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indone-
sia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) sejak tanggal 18 November 1992.
Good corporate governance has an important
meaning for the company, beside useful to
improve the Company’s performance and
accountability to the public, the implementation
of a good corporate governance has also a very
important meaning in protecting the company’s
assets from erroneous management and provide
a guarantee that the company operate by
orientation to profit, and ensure that any
decision taken are based on the best decision.
And in its implementation the Company adheres
to five main principles, Transparency,
Independency, Accountability, Responsibility
and Fairness.
As a legal entity in Indonesia, the Company
complied with Company’s Law. According to this
Law and according to Notarial deed Number 26
of 27 June 2008 regarding PT Jembo Cable
Company Tbk amendment of the Articles of
Association, the company’s governance, consist
of the General Meeting of Shareholders, Board
of Commissioners, and Board of Directors.
General Meeting of Shareholders
The Company’s General Meeting of
Shareholders (GMS) consists of: Annual General
Meeting of Shareholders (Annual GMS) and
Extra Ordinary General Meeting of Shareholders.
The Annual GMS is held annually to protect the
interest of Shareholders, the Annual GMS is held
in time and according to Article 12 of the
Company’s Articles of Association. In such
Annual GMS are discussed, among others:
Annual Report, Appropriation of profit
distribution, Appointment of a Public
Accountant and can also be an appointment of
the members of the Board of Commissioners
and Board of Directors. An Extraordinary GMS
may be held anytime based on needs or on
written request of the Board of Commissioners,
or one of the Shareholders or more representing
1/10 (one per ten) part of all the number of
shares with voting right.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata kelola perusahaan yang baik memiliki arti yang sangat penting
bagi Perseroan, selain berguna untuk meningkatkan kinerja dan
akuntabilitas Perseroan kepada publik, pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik juga memiliki arti penting dalam melindungi aset
Perseroan dari pengelolaan yang tidak benar, dan memberikan jaminan
bahwa Perseroan beroperasi dengan berorientasi kepada keuntungan,
serta menjamin bahwa setiap keputusan yang diambil adalah
berdasarkan keputusan yang terbaik. Dan dalam pelaksanaannya
Perseroan menganut lima prinsip utama, yaitu Transparansi,
Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggung-jawaban, serta Kewajaran.
Sebagai badan hukum di Indonesia, Perseroan patuh pada
Undang-Undang Perusahaan. Di bawah Undang-Undang ini dan sesuai
dengan akte Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 tentang Perubahan
Anggaran Dasar PT Jembo Cable Company Tbk., struktur tata kelola
Perseroan, terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, dan Direksi.
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdiri dari: Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) dan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa). RUPS Tahunan,
diselenggarakan setiap tahun untuk melindungi kepentingan Pemegang
Saham, RUPS Tahunan diselenggarakan pada waktunya dan sesuai
dengan Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan. Dalam RUPS Tahunan,
dibahas antara lain: Laporan Tahunan, Penetapan penggunaan laba,
Penunjukan Akuntan Publik, dan dapat dilakukan pengangkatan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPS Luar Biasa), yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan atau atas permintaan tertulis dari Dewan
Komisaris, atau dari 1 Pemegang Saham atau lebih yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham
dengan hak suara.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
19
Board of Commissioners
The Board of Commissioners consist of at least 3
(three) Commissioner members and one of
them shall be appointed as President
Commissioner. With the formation of 1 (one)
President Commissioner and 2 (two) members
of Commissioners or more. The members of the
Board of Commissioners are appointed by GMS
according to prevailing Laws and regulation
respectively for period since the date of
stipulation in GMS appointing until the closing of
the third Annual GMS after the date of
appointment.
It is the duty of the Board of Commissioners to
conduct supervision and provide guidance for
the Board of Directors in conducting its best
duties for the interest of the Company and
Shareholders and monitor the affectivity of a
good company governance implementation.
During 2011, in conducting its duty and
authority, the Board of Commissioners has
conducted 4 special meetings and join meeting
attended by the Board of Directors also 4 times,
with an average attendance of the Board of
Commissioners members of 100%.
The names and profile of the respective Board of
Commissioners is depicted in the Board of
Commissioners message of this Annual Report.
Board of Directors
The Board of Directors consist of 3 (three)
persons or more members of the Board of
Directors, and one of them may be appointed as
President Director with the formation of one
President Director and 2 (two) or more
Directors. The members of the Board of
Directors are appointed by the Annual GMS.
The Board of Directors is fully responsible in
conducting its duties for the interest of the
Company in achieving its objectives. It is the
main duty of the Board of Directors to lead and
manage the Company according to the
objectives of the Company and control, maintain
and manage the Company’s asset according to
prevailing Laws and regulation.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota
Komisaris dan salah seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
Presiden Komisaris. Dengan formasi 1 (satu) orang Presiden Komisaris
dan 2 (dua) orang anggota Komisaris atau lebih. Anggota Dewan
Komisaris diangkat oleh RUPS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, masing-masing untuk jangka waktu
sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS yang mengangkatnya
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah
tanggal pengangkatan.
Adapun tugas dari Dewan Komisaris adalah untuk melakukan
pengawasan dan memberikan arahan kepada Direksi dalam
melaksanakan tugas sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan dan
Pemegang Saham serta memantau efektifitas dari penerapan tata
kelola perusahaan yang baik.
Sepanjang tahun 2011, dalam menjalankan tugas dan wewenangnya,
Dewan Komisaris telah melakukan rapat khusus sebanyak 4 kali dan
rapat gabungan yang dihadiri oleh Direksi juga sebanyak 4 kali, dengan
rata-rata kehadiran anggota Komisaris sebesar 100%.
Nama dan profil setiap anggota Dewan Komisaris, ditampilkan setelah
halaman Laporan Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
Direksi
Direksi terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Direksi, dan
seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur dengan
susunan anggota Direksi adalah seorang Presiden Direktur dan 2 (dua)
orang Direktur atau Lebih. Dan para anggota Direksi diangkat melalui
RUPS Tahunan.
Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai tujuannya. Adapun tugas
pokok Direksi, yaitu memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan
tujuan Perseroan serta menguasai, memelihara dan mengurus
kekayaan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Collectively the member of the Board of
Directors or individually have expertise with
sufficient professional qualification to execute its
responsible duties. Several training programs are
followed by the members of the Board of
Directors with the objective to improve their
competence.
In conducting its duties in 2011, the Board of
Directors has conducted special collective
meeting with the Board of Commissioners 4
times, while special meetings which are only
attended by members of the Board of Directors
45 times, with an average attendance of 91.3%
of the members.
Name and profile of the members of the Board
of Directors is depicted in the page of Board of
Directors Report in this Annual Report.
Remuneration of the Board of Commissioners
and Board of Directors
In executing their duties, the respective member
of the Board of Commissioners and Board of
Directors receive a remuneration which is
regulated in the Articles of Association with a
value as stipulated in the Annual General
Meeting of Shareholders.
For 2011, the total remuneration of the
members of the Board of Commissioners and
Board of Directors amounted to Rp.1.68 billion.
Para anggota Direksi secara kolektif maupun perorangan memiliki
keahlian dengan kualifikasi profesional yang memadai untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Beberapa program
pelatihan diikuti oleh para anggota Direksi dengan tujuan guna
meningkatkan kompetensi dari para anggota Direksi.
Dalam menjalankan tugasnya di tahun 2011, Direksi telah melakukan
rapat khusus bersama Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, sedangkan
rapat khusus yang hanya dihadiri oleh para anggota Direksi sebanyak
45 kali, dengan kehadiran anggota Direksi rata-rata sebesar 91,3%.
Nama dan profil dari para anggota Direksi ditampilkan setelah halaman
Laporan Direksi pada Laporan Tahunan ini.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi menerima remunerasi yang pemberiannya diatur dalam
Anggaran Dasar dengan nilai sebagaimana yang ditetapkan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Untuk tahun 2011, total remunerasi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi sebesar Rp1,68 miliar.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
21
Audit Committee
The Audit Committee is a Committee assisting
the Board of Commissioners in conducting its
supervisory function on the Company’s
performance, especially related to the review in
the Company’s internal Control, ensures the
quality of the financial statement and improves
the audit function effectiveness and compliance
to prevailing laws and regulation. Beside it the
Audit Committee also has the duty to provide
professional opinion to provide independent
professional opinion to the Board of
Commissioners on the report on matters
submitted by the Board of Directors to the
Board of Commissioners and identify matters
which need attention from the
Board of Commissioners.
The Audit Committee consist of 3 (three)
persons, one independent Commissioner acting
as Chairman concurrently member, and 2 (two)
independent members from outside the
Company, expert in the field of finance and
accountancy, and another one with experience
in internal control.
The members of the Audit Committee of 2011
was appointed by the Board of Commissioners
and reported to the General Meeting of
Shareholders, and stipulated with a decision of
the President Commissioner, with the following
formation:
Chairman : Drs. I. Gusti Made Putera Astaman
Members : - Hartono
- Subagya Hadi Yuwono, SE.
Resume of the Chairman and members of the
Audit Committee:
1. Drs. I Gusti Made Putera Astaman, President
Commissioner and Independent Commissioner
A brief resume is depicted after the Board of
Commissioners Message in this Annual Report.
2. Hartono, independent member from outside
the Company
Is a retired employee of PT PLN (Persero) with
an echelon rank of IV D/level II and latest
position as Inspector in the field of Technique
in SPI PT PLN (Persero) with experience:
- Manage Administration activity and Finance
of Development Project
- Conduct special examination and operational
- Instructor in the field of Supervision and
Operational Examination.
- As member of Audit Committee of PT Jembo
Cable Company Tbk. Since 2002
Komite Audit
Komite Audit merupakan Komite yang membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas kinerja Perseroan,
terutama yang berkaitan dengan tinjauan terhadap sistim pengenda-
lian intern Perseroan, memastikan kualitas laporan keuangan dan
meningkatkan efektifitas fungsi audit, serta dipatuhinya ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Selain itu Komite Audit juga
bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampai-
kan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengindentifikasi
hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu)
orang Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua merangkap
anggota, dan 2 (dua) orang anggota independent dari luar Perseroan,
seorang berkeahlian bidang keuangan dan akuntansi, dan seorang lagi
mempunyai keahlian dalam pengendalian internal.
Anggota Komite Audit untuk tahun 2011 diangkat oleh Dewan
Komisaris dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, serta
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Komisaris, dengan susunan
sebagai berikut:
Ketua : Drs. I. Gusti Made Putera Astaman
Anggota : - Hartono
- Subagya Hadi Yuwono, SE.
Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Komite Audit adalah:
1. Drs. I Gusti Made Putera Astaman, Presiden Komisaris dan Komisaris
Independen.
Riwayat Hidup singkat ditampilkan setelah Laporan Dewan
Komisaris pada Laporan Tahunan ini.
2. Hartono, Anggota independen dari luar Perseroan
Adalah pensiunan pegawai PT PLN (Persero) dengan pangkat
golongan IV D/ peringkat II dan jabatan terakhir Inspektur bidang
Teknik pada SPI PT PLN (Persero), dengan pengalaman:
- Mengelola kegiatan Administrasi & Keuangan Proyek
Pembangunan
- Melakukan pemeriksaan khusus dan operasional
- Instruktur bidang Pengawasan & Pemeriksaan Operasional.
- Sebagai anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. sejak
tahun 2002.
3. Subagya Hadi Yuwono, SE, independent
member from outside the Company with
experience:
- As Financial and Accountancy Manager in
various companies and Senior Auditor in the
Accountant Public Office
- As Audit Committee member of PT Jembo
Cable Company Tbk. since 2004.
In conducting its duties in 2011, the Audit
Committee has conducted 38 times meetings
with average attendance of 92.1%.
Changes of the members of the Audit
Committee happened after the book year of
2011, on 2 January 2012, Helmy Darwin Siregar
and Ali Masykur replaced the position of
Hartono and Subagya Hadi Yuwono, SE. as
members of the Audit Committee.
Company’s Secretary
The Company’s Secretary is responsible in
assisting the Board of Commissioners and Board
of Directors to follow up procedures which
regulate the work activities or interaction
between those two, coordinate the Annual GMS
and Extraordinary GMS, prepare the report of
the Board of Directors’ responsibility, act as
liaison with related institution and administrate
official documents such as minutes of meeting
of the Board Of Commissioners and Board of
Directors, register of Shareholders, and various
Letters of Agreement with third parties.
The Company’s Secretary position for 2011 is
concurrently held by Antonius Benady who is
also one of the Directors.
Internal Control and Internal Supervision
In conducting the Company’s good governance
and achieve the company’s vision, the internal
controlling process and supervision is conducted
by a unit called Internal Supervisory Unit (SPI)
which evaluate the Company’s transactions, so
that such process may run better and conducted
more economic, effective and efficient. The
result of such evaluation is discussed together
with the audittee to determine its solution.
3. Subagya Hadi Yuwono, SE, Anggota independen dari luar Perseroan,
dengan pengalaman:
- Pengalaman sebagai Manajer Keuangan & Akuntansi di berbagai
perusahaan dan Senior Auditor pada Kantor Akuntan Publik.
- Sebagai anggota Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. sejak
tahun 2004.
Dalam menjalankan tugasnya di tahun 2011, Komite Audit telah
melakukan rapat sebanyak 38 kali dengan tingkat kehadiran anggota
rata-rata sebesar 92,1%.
Pergantian anggota Komite Audit, terjadi setelah tahun buku 2011,
yaitu pada tanggal 2 Januari 2012, dimana Helmy Darwin Siregar dan
Ali Masykur mengantikan posisi Hartono dan Subagya Hadi Yuwono, SE.
sebagai anggota Komite Audit.
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perseroan bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris
dan Direksi mengikuti prosedur yang mengatur kegiatan kerja maupun
interaksi antara keduanya, mengkoordinir penyelenggaraan RUPST dan
RUPSLB, menyiapkan laporan pertanggung jawaban Direksi, menjadi
penghubung dengan lembaga terkait, serta mengadministrasikan
dokumen resmi seperti risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
daftar pemegang saham, dan berbagai Surat Perjanjian dengan pihak
ketiga.
Untuk tahun 2011, jabatan Sekretaris Perseroan dirangkap oleh
Antonius Benady yang juga merupakan salah seorang Direktur.
Pengendalian Internal dan Pengawasan Intern
Dalam menjalankan tata kelola perusahaan secara baik serta mencapai
dan visi Perseroan, proses pengendalian dan pengawasan intern
dilakukan oleh unit yang disebut Satuan Pengawasan Internal (SPI)
yaitu dengan mengevaluasi transaksi Perseroan, agar proses tersebut
dapat berjalan lebih baik dan transaksi Perseroan dapat dilakukan
secara ekonomis, efektif dan efisien. Kemudian hasil evaluasi dibahas
bersama dengan auditee, untuk menentukan solusinya.
Diluar skedul audit, SPI berperan aktif dalam memenuhi permintaan
dari Direksi atau Auditee, serta memberi solusi kepada unit-unit kerja
yang ada.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
23
Outside its audit schedule, SPI take active part
in meeting the request of the Board of Directors
or Auditee and provide solution to existing
working units.
SPI proposes to eradicate causes with high risk
impact, with the intention that the Company’s
objective may be attained.
Business Risk
Same as the previous years, the Company face
several business activity risk factor which must
be calculated and anticipated by precise action
to minimize it, among others:
1. Raw Material Price, where Copper and
Aluminum are the main raw materials with
very fluctuative prices, this is due to the fact
that such materials are very dependent to the
demand and offer in the world trade (Copper
and Aluminum based on bench mark prices of
LME/London Metal Exchange)
2. Fluctuating Foreign Currency exchange or
fluctuation in foreign currency especially the
US Dollar is also one of the risk factors. This is
closely related with the fact that many of the
Company’s needs for raw material are
obtained through import and the Company’s
loan using such foreign exchange. And to
mitigate risk on changes of the foreign
currency, the Company efforts to improve its
sales in American Dollar both in export and
domestically.
3. Technology, especially its development in the
field of telecommunication, such as the use of
non cable communication channel has
decreasing impact on the level of phone
metallic cable demand, which also directly
decreases the sales in phone cable.
4. Stringent competition between cable plants in
Indonesia estimated to be around 30
companies and aggravated with the possibility
of participation from overseas cable suppliers
with the potential of decreasing sales prices
and the Company’s profit attainment.
5. Damage on the power generator owned by
the Subsidiary Entity, which result of decrease
in the electrical energy produce shall severely
impact the Company.
Adapun sumbang saran SPI, untuk menghilangkan penyebab-penyebab
yang berakibat risiko tinggi, dengan maksud agar tujuan Perseroan
dapat tercapai.
Risiko Usaha
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Perseroan
menghadapi beberapa faktor risiko kegiatan usaha yang harus
diperhitungkan dan diantisipasi dengan tindakan yang tepat guna
meminimalisirnya, antara lain:
1. Harga Bahan Baku, dimana Tembaga dan Aluminium merupakan
bahan baku utama yang memiliki harga sangat fluktuatif, hal ini
disebabkan bahan-bahan tersebut sangat bergantung pada
permintaan dan penawaran dalam perdagangan dunia (Tembaga dan
Aluminium berdasarkan harga patokan LME/London
Metal Exchange).
2. Nilai Tukar Mata Uang Asing yang tidak tetap atau berfluktuasinya
mata uang asing terutama nilai Dollar Amerika merupakan salah
satu faktor risiko. Hal ini erat kaitannya dengan banyaknya
pengadaan kebutuhan bahan baku Perseroan yang didapatkan
melalui impor serta pinjaman Perseroan yang menggunakan mata
uang tersebut. Dan untuk meminimalisir resiko atas perubahan mata
uang asing, maka Perseoran berusaha untuk meningkatkan
penjualan dalam nilai Dollar Amerika baik untuk ekspor
maupun domestik.
3. Teknologi, khusus perkembangannya di bidang Telekomunikasi,
seperti penggunaan saluran komunikasi nir kabel, membawa
dampak pada menurunnya tingkat permintaan kabel telepon jenis
metalic, yang juga secara langsung menjadikan penjualan kabel
telepon menurun.
4. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel di Indonesia yang
diperkirakan sekitar 30 perusahaan dan ditambah lagi dengan
dimungkinkannya partisipasi pemasok kabel dari luar negeri, yang
mungkin berpotensi menurunkan harga jual dan perolehan
laba Perseroan.
5. Kerusakan pada mesin pembangkit energi listrik yang dimiliki oleh
Entitas Anak, yang menjadikan menurunnya energi listrik yang
dihasilkan akan membawa pengaruh besar bagi Perseroan.
Tanggung Jawab Sosial
Perseroan memiliki kepedulian terhadap masyarakat, hal ini diwujud-
kannya dengan beberapa aktifitas sosial, dan di tahun 2011 beberapa
kegiatan sosial telah dilakukan antara lain Memberikan santunan
kepada anak yatim-piatu di sekitar Perseroan, Melakukan kunjungan
dan menyerahkan bantuan dana bagi panti asuhan, Memberikan
bantuan beasiswa kepada putera-puteri karyawan yang berprestasi di
sekolah, Melakukan penghijauan di Pulau Untung Jawa – Kepulauan
Seribu dengan menanam Mangrove, serta memberi dukungan bagi
iklan sosial pendidikan.
Social Responsibility
The Company has awareness on the community
which is shown by several social activities, and in
2011 several social activities were conducted
among others provide alms to orphans in the
vicinity of the Company, conduct visit and
financial assistance to orphanage, provide
scholarship to the employees’ children, conduct
greening on the Island Untung – Java Thousand
Island by planting Mangrove, and provide
support to education social advertisement.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
25
Menjadi Komite Pengawas (Oversight Committee) yang efektif dalam
menunjang tercapainya tata kelola perusahaan yang baik, sesuai
dengan falsafah Perseroan dalam mewujudkan visi dan sasaran
Perseroan dengan moto “Together We Grow” adalah merupakan visi
Komite Audit PT Jembo Cable Company Tbk. Adapun misi Komite Audit
dalam menjalankan fungsi oversight adalah untuk meyakinkan
efektivitas sistim pengendalian intern, objektivitas dan akurasi
pelaporan keuangan serta dipatuhinya ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, dalam pengelolaan Perseroan.
Fungsi pengawasan dilakukan terhadap proses audit baik yang
dilakukan oleh Internal Auditor (Satuan Pengawas Internal = SPI)
maupun Eksternal Auditor.
Untuk mencapai misinya, dalam tahun 2011, Komite Audit melakukan
pengawasan terhadap :
- Pelaksanaan proses audit yang dilakukan oleh SPI mengenai kualitas
dari temuan dan pemantauan tindak lanjut temuan.
- Pelaksanaan audit laporan keuangan oleh eksternal auditor untuk
menyakini bahwa eksternal auditor yang ditunjuk merupakan auditor
yang memiliki kompetensi dan integritas.
- Implementasi pengelolaan perusahaan, untuk memastikan bahwa
Perseroan telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku (termasuk peraturan perpajakan), dan taat
terhadap etika bisnis (Code of Conduct) yang disusun Perseroan.
Kegiatan Pengawasan dilakukan dengan beberapa hal, sebagai berikut :
- Berhubungan dengan kegiatan-kegiatan keuangan, persediaan dan
produksi.
- Melakukan penelaahan serta analisa terhadap laporan dan informasi
manajemen.
- Membuat laporan hasil penelaahan dan analisanya untuk
disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
- Melakukan pembahasan dengan Manajemen mengenai hasil
penelaahan dan analisannya sebagai masukan bagi Manajemen
dalam mengelola Perseroan.
To become an effective Oversight Committee in
supporting the attainment of good company
governance, according to the Company’s
philosophy in implementing the Company’s
vision and mission with the motto “Together We
Grow” is the vision of the Audit Committee of PT
Jembo Cable Company Tbk. The Audit
Committee mission in executing its oversight
function is to ensure the effectiveness of the
internal control system, objectivity and accuracy
of financial statement and compliance to
prevailing laws and regulation, in the
management of the Company.
Oversight function is conducted on the audit
process both is conducted by Internal Auditor
(Internal Supervision Unit = SPI) and also the
External Auditor.
To achieve its mission in 2011, the Audit
Committee conducted supervision on:
- The implementation of audit process
conducted by SPI regarding the quality on
findings and monitoring of follow up findings.
- Implementation on the financial statement
audit by the external auditor to ensure that
the appointed external auditor is auditor with
competence and integrity.
- Implementation of the Company’s
management, to ensure that the Company has
complied to prevailing laws and regulation
(including taxation regulation) and comply to
business Code of Conduct formulated by
the Company.
Supervisory activities are conducted on several
matters as follows:
- Related to the financial activity, inventory and
production.
- Conduct examination and analysis on the
management report and information
- Formulate report on the examination result
and analysis to be submitted to the Board of
Commissioners and Board of Directors
- Conduct discussion with the management
regarding the result of examination and
analysis as an input for management in
managing the Company.
LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
Dalam menelaah dan menganalisa laporan dan informasi yang
diperoleh, Komite Audit melakukan beberapa hal sebagai berikut :
- Melakukan rapat setiap minggu satu kali untuk menelaah,
menganalisa laporan dan informasi yang diterima mengenai: laporan
hasil pemeriksaan SPI dan pelaksanaan tindak lanjut hasil
pemeriksaan; laporan Manajemen; laporan Interim Auditor dan
Eksternal Auditor; dan laporan keuangan, serta kepatuhan Perseroan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
- Menyampaikan hasil penelaahan dan analisa kepada Dewan
Komisaris dan Direksi setiap 3 bulan.
- Melakukan pembahasan laporan hasil penelaahan dan analisa
bersama Dewan Komisaris dengan Direksi setiap 3 bulan.
Berdasarkan hasil penelaahan, analisa laporan dan informasi mengenai
jalannya proses kegiatan Perseroan, Komite Audit berpendapat sebagai
berikut :
- Tidak terdapat laporan/ informasi yang menyebabkan Komite Audit
berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku
2011 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
- Tidak terdapat laporan/ informasi yang menyebabkan Komite Audit
berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang
dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum
ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang
berlaku di pasar modal dan peraturan lainnya yang sehubungan
dengan kegiatan usaha Perseroan.
Untuk meningkatkan kinerja Perseroan dalam mencapai tata kelola
perusahaan yang baik (GCG) beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dari Manajemen:
- Meningkatkan ketertiban dalam pencatatan seluruh proses kegiatan
Perseroan, terutama pada proses kegiatan produksi.
- Meningkatkan terwujudnya pengendalian intern yang efektif di
Perseroan mulai dari sistem dan prosedur, mekanisme pengawasan
dan pengambilan keputusan.
- Penyesuaian dan kelengkapan petunjuk pelaksanaan kegiatan
Perseroan sesuai kondisi terkini.
- Mengefektifkan fungsi pengawasan melekat (Build in Control) dan
pengawasan atasan langsung dalam setiap proses pelaksanaan
kegiatan Perseroan.
In examining and analyzing the report and
information obtained, the Audit Committee
conducted the following action:
- Conduct weekly meeting once to research,
analysis report and information received
regarding SPI examination result report and
conduct a follow up on the examination result;
management report; Interim Auditor Report
and External Auditor; and financial report and
the Company’s compliance on prevailing laws
and regulation in the field of the capital
market and other laws and regulation related
to the Company’s business
- Submit the result of such study and analysis to
the Board of Commissioners and Board of
Directors every three months
- Conduct review on the report as a result of
examination and analysis together with the
Board of Commissioners and Board of
Directors every three months.
Based on research result, analysis report and
information regarding the execution of the
Company’s activity process, the Audit
Committee is of the following opinion:
- There is no report/information which causes
the Audit Committee to conclude that the
Company’s financial statement for the book
year of 2011 is presented not according to
general principle of accountancy in Indonesia.
- There is no report/information which causes
the Audit Committee to conclude that the
Company has conducted activities which may
be regarded as violation or deviation from
prevailing laws and regulation in the capital
market and other regulation related to the
Company’s business activities.
To improve the Company performance in
achieving its good corporate governance (GCG)
several matters which need attention from the
Management are:
- Improve the discipline in recording all the
Company’s activity process especially the
process of production activities
- Improve the effective internal control in the
Company starting from the system and
procedure, supervising and mechanism in
taking resolutions
- Adaptation and completeness of
implementation guidance to the Company’s
activities according to the latest condition
- Make effective the build in control function
and control of direct superior in every process
which conduct the Company’s activities
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
27
- Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Resiko.
- Memelihara semangat kerja seluruh karyawan dengan berbagai kiat
motivasi dengan motto “Jembo Luar Biasa”.
- Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan perangkat
lunaknya terkait dengan penggunaan sistem teknologi informasi,
agar dapat memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat
bagi Manajemen dalam mengelola Perseroan.
- Improve the implementation of Risk
Management
- Maintain the work spirit of all employee with
various motivation with the motto “Extra
Ordinary Jembo”
- Improve the capability of human resources
and its software related to the execution of
information technology system, so that it may
provide fast, precise, and accurate information
for the Management in managing the
Company.
Tangerang, April 2012
Komite Audit Audit Committee
Drs. IGM. Putera Astaman
Ketua Komite Audit
Chairman of the Audit Committee
1. Tinjauan Usaha
Dalam tahun 2011 industri kabel di Indonesia mengalami peningkatan
yang cukup berarti dibanding tahun lalu. Jumlah nilai penjualan
industri kabel diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 50% s/d 60%
dibanding tahun lalu, melampaui besarnya kenaikan tahun lalu yang
diperkirakan sebesar 33%. Kenaikan nilai penjualan industri kabel
tahun 2011 tercatat sebesar 95% berasal dari penjualan dalam negeri
sisanya kenaikan dari penjualan ekspor.
Sejalan dengan peningkatan nilai penjualan industri kabel di Indonesia
tersebut, Perseroan dalam tahun 2011 juga mengalami kenaikan
penjualan sebesar Rp436,7 miliar atau sebesar 52,6 %, dari Rp830,7
miliar pada tahun 2010 menjadi 1.267 miliar pada tahun 2011.
Kenaikan penjualan tersebut diikuti dengan kenaikan hasil kinerja akhir
perseroan.
Selama kurun waktu tahun 2011, Perseroan telah melakukan tambahan
investasi mesin untuk menambah kapasitas produksinya terutama
terhadap hasil produksi yang memberikan margin tinggi. Sedangkan
untuk tetap menjaga stabilitas kapasitas produksinya, Entitas anak
Perseroan, pada tahun 2011 ini tetap melakukan pemeliharan berkala
terhadap diesel secara terjadwal agar suplai energi ke PLN Batam
berjalan lancar.
2. Kinerja Operasional
a. Aset
Aset konsolidasian Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
Rp65 miliar atau 11,6% dari Rp562 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp627 miliar pada tahun 2011. Kenaikan masing-masing terjadi pada;
persediaan sebesar Rp97,6 miliar, deposito berjangka Rp3,7 miliar,
Pajak dibayar dimuka sebesar Rp1 miliar, sedangkan penurunan terjadi
pada piutang usaha sebesar Rp32 miliar, uang muka, piutang lain-lain
dan biaya dibayar dimuka.
1.Business Overview
In 2011 the cable industry in Indonesia
underwent a quite significant improvement
compared to the previous year. The amount of
cable industry sales is estimated to increase
around 50% to 60% compared to the previous
year, higher than the increase of the previous
year estimated at around 33%. The cable
industry sales value increase in 2011 was
recorded at 95% originating from domestic sales
and the remaining from export sales.
In line with such increase in the cable industry
sales value in Indonesia, the Company in 2011
also experiences an increase in it sales
amounting to Rp.436.7 billion or 52.6% from
Rp.830.7 billion in 2010 to become Rp.1.267
billion in 2011. Such sales increase was followed
by the Company’s final performance result
increase.
During the period of 2011, the Company has
conducted machinery investment addition to
increase its production capacity especially on
products yielding high margins. While to
maintain the production capacities stability, the
Company’s subsidiary in 2011 still maintain its
periodical maintenance on the power generator
according to its schedule so that the energy
supply to PLN Batam can run smoothly.
2. Operational Performance.
a. Asset
Consolidated asset in 2011 underwent an
increase to Rp.65 billion or 11.6% from Rp.562
billion to become Rp.627 billion in 2011. Such
increase are respectively in stock of Rp.97.6
billion, term deposit Rp.3.7 billion, Pre-paid tax
amounting to Rp.1 billion and decrease in the
business receivable amounting to Rp.32 billion,
advanced money, other outstanding and
pre-paid services.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS AND REVIEW
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
29
b. Kewajiban
Sejalan dengan kenaikan kas, kewajiban Perseroan tahun 2011
mengalami kenaikan sebesar Rp36,2 miliar atau 7,8%, dari Rp463,3
miliar pada tahun 2010 menjadi Rp499,5 miliar pada tahun 2011.
Kenaikan masing-masing terjadi pada; hutang usaha sebesar Rp30,3
miliar, liabilitas imbalan paska kerja Rp6,4 miliar, uang muka penjualan
Rp13 miliar, hutang sewa pembayaran Rp1,5 miliar. Sedangkan
penurunan terjadi pada pinjaman bank Rp10,7 miliar, hutang lain-lain
Rp4 miliar.
c. Penjualan / Pendapatan Usaha
Penjualan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp1.267,4 miliar mengalami
kenaikan sebesar Rp436,7 miliar atau naik 52,6% dibanding tahun 2010
sebesar Rp830,7 miliar.
Jika dilihat pada kelompok produk, kenaikan penjualan tahun 2011
terjadi pada penjualan kabel telepon metalik sebesar 259,7%, kabel
listrik tegangan rendah aluminium naik sebesar 122,3%. Kabel listrik
tegangan rendah tembaga naik sebesar 22.2%. Sedangkan yang
mengalami penurunan adalah kabel telepon serat optik, sebesar 25,2%
dan energi listrik turun 1,2%.
Kenaikan yang cukup berarti pada penjualan kabel telepon metalik
sebesar 259,7% karena adanya kerjasama dengan kontraktor dari
proyek-proyek Telkom, demikian pula kenaikan kabel tegangan rendah
aluminium dan kabel listrik tegangan rendah tembaga, karena kenaikan
permintaan kebutuhan kabel oleh PT PLN (Persero).
b. Liabilities
Parallel to the cash increase the Company’s
liabilities in 2011 underwent an increase of
Rp.36.2 billion or 7.8% from Rp.463.3 billion in
2010 to become Rp.499.5 billion in 2011. The
respective increase was; operating expenses
amounting to Rp.30.3 billion, post work
compensation liabilities of Rp.6.4 billion, down
payment sales Rp.13 billion, lease payment debt
Rp.1.5 billion. Meanwhile decrease happened in
the bank loan of Rp.10.7 billion and other loan
of Rp.4 billion.
c. Business Sales/Revenue
The Company’s Consolidated Sales for the year
which ended on 31 December 2011 of
Rp.1,267.4 billion an increased of Rp.436.7
billion or 52.6% compared to 2010 of Rp.830.7
billion.
Seen from the product group, sales increase in
2011 was in the metallic cable sales of 259.7%,
low voltage electrical cable increased by 122.3%,
copper low voltage cable increased by 22.2%.
While decrease took place in the optic fiber
phone cable, around 25.2% and power energy
decreased by 1.2%.
Quite significant high in the metallic phone cable
sales of 259.7% was due to the mutual
cooperation with the contractors from the
Telkom projects, also the increase in aluminum
low voltage cable and copper low voltage
electrical cable due to the high demand by PT
PLN (Persero)
Pasar Market
Kabel Listik Tegangan Rendah (TR)
Low Voltage Cable (LV)
Kabel Tembaga Copper Cable
Kabel Alumunium Alumunium Cable
Kabel Listrik Tegangan Menengah (TM)
Medium Voltage Electric Cable (MV)
Kabel Telepon Phone Cable
Kabel Serat Optik Fiber Optic Cable
Kabel Metalik Metallic Cable
Energi Listrik Power Energy
Jumlah Total
Tahun 2011 Year
Rp. 540,8 M
Rp. 363,9 M
Rp. 231,3 M
Rp. 29,7 M
Rp. 84,9 M
Rp. 16,7 M
Rp. 1.267,4 M
Tahun 2010 Year
Rp. 442,5 M
Rp. 163,7 M
Rp. 144.2 M
Rp. 39,7 M
Rp. 23,6 M
Rp. 16,9 M
Rp. 830,7 M
% Naik (Turun) Increase (Decrease)
22,2
122,3
60,4
(25,2)
259,7
(1,2)
52,6
d. Laba Kotor
Laba Kotor Konsolidasian Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan
sebesar Rp72,7 miliar atau sebesar 157,0% dari Rp46,3 miliar pada
tahun 2010 menjadi Rp119,0 miliar pada tahun 2011. Kenaikan laba
kotor ini sejalan dengan kenaikan margin kotor sebesar 3,8% dari 5,6%
pada tahun 2010, menjadi 9,4% pada tahun 2011. Kenaikan ini
terutama diperoleh dari penjualan di dalam negeri.
e. Beban Usaha
Beban Usaha Konsolidasian Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan
sebesar Rp16,6 miliar dari Rp42,8 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp59,4 miliar pada tahun 2011. Kenaikan beban usaha tersebut terjadi
pada beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang
masing-masing sebesar Rp8,9 miliar atau 48,4% dan Rp7,7 miliar atau
31,6% dibanding tahun lalu, jumlah kenaikan beban tersebut
sebanding dengan meningkatnya nilai penjualan konsolidasian
Perseroan tahun 2011 naik dibandingkan tahun lalu.
f. Laba Bersih
Selama tahun 2011, Perseroan mencatat Laba Bersih Konsolidasian
sebesar Rp29,7 miliar atau 2,3% dari nilai penjualan. Laba Bersih
Konsolidasian tersebut masih dibawah target yang ditentukan
walaupun mengalami peningkatan yang cukup berarti jika dibanding
tahun lalu.
d. Gross Profit
The Company’s consolidated gross profit in 2011
increased by Rp.72.7 billion or 157.0% from
Rp.46.3 billion in 2010 to become Rp.119.0
billion in 2011. This gross profit is parallel to the
high in gross margin of 3.8% to 5.6% in 2010 to
become 9.4% in 2011. This increase was mainly
obtained from domestic sales.
e. Operating Expenses
The Company’s consolidated operating expenses
in 2011 underwent a hike of Rp.16.6 billion from
Rp.42.8 billion in 2010 to become Rp.59.4 billion
in 2011. Such operational expenses increase
happened in the sales expenses and general
expenses and administration respectively Rp.8.9
billion or 48.4% and Rp.7.7 billion or 31.6%
compared to the previous year, such increase in
total expenses was compatible with the increase
in the Company’s consolidated sales in 2011
which shows an increase compared to the
previous year.
f. Net Profit
During 2011 the Company recorded a
consolidated net profit around Rp.29.7 billion or
2.3% of the sales value. Such Consolidated Nett
Profit is still under target stipulated although
undergoing a quite significant increase
compared to the previous year.
50
0
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550 540,8
442,5
2011 2010
Kabel TR TembagaLV Copper Cable
Kabel TR AlumuniumLV Alumunium Cable
Kabel TMMV Cable
Kabel Serat OptikFiber Optic Cable
Kabel MetalikMetallic Cable
Energi ListrikPower Energy
363,9
163,7
231,3
144,2
29,7 39,7
84,9
23,6 16,7 16,9
Grafik Penjualan Per Jenis Produk Selling Product Graphic
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
31
3. Pembayaran Hutang dan Kolektibilitas Piutang
Rata-rata pembayaran hutang usaha adalah 97 hari pada tahun 2011.
Jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu 152 hari,
pada tahun 2011 mengalami penurunan 55 hari disebabkan ada
beberapa L/C berjangka (usance L/C) dibayar sebelum jatuh temponya.
Ini dilakukan karena pagu fasilitas pembukaan L/C (fasilitas non cash
loan) sudah mencapai limit, dengan dibayarnya L/C berjangka sebelum
jatuh tempo maka memungkinkan untuk dapat membuka L/C baru.
Rata-rata kolektibilitas piutang usaha tahun 2011 adalah 47 hari
mengalami penurunan 38 hari jika dibandingkan tahun 2010 yaitu 85
hari. Ternyata bahwa kolektibilitas piutang usaha lebih cepat 38 hari
tersebut dipergunakan untuk membayar hutang L/C berjangka lebih
cepat dari jatuh temponya.
4. Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal
Pada tahun 2011 tidak ada ikatan yang material untuk investasi
barang modal.
3. Debt Payment and Outstanding Collectability
The average business debt payment was 97 days
in 2011. Far more better compared to 2010 of
152 days, in 2011 started to decrease to 55 days
due to several issuance L/C which was paid in
advance. This was conducted due to the fact
that the L/C facility ceiling (non cash loan
facility) has reached its limit, with the payment
of term L/C prior to due date there is an
opportunity to open a new L/C.
The operating outstanding collectability average
in 2011 is 47 days a decrease of 38 days
compared to 2010 of 85 days. Such acceleration
of 38 days could be applied to pay the term L/C
earlier to the due date.
4. Material Commitment for Capital Goods
Investment
In 2011 there was no material commitment for
capital goods investment.
Analisa Keuangan
(Dalam Milyar Rupiah)
Uraian
Laba Usaha
Laba Bersih
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Financial Analysis
(In Billion Rupiah)
Description
Operating Income
Net Income
Total Asset
Liabilities
Stockholder’s Equity
2011
59,6
29,7
627,0
499,6
127,5
2010
3,5
(1,0)
562,0
463,3
98,7
2009
23,3
15,8
587,3
484,8
102,5
2008
55,4
0,08
673,4
586,3
87,2
2007
51,1
22,9
470,5
383,2
87,3
31 Desember / December 31
5,0
0,0
-5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
50,0
55,0
60,0
Laba Usaha
Laba Bersih
2011 2010 2009 2008 2007
59,6
29,7
3,5
(1,0)
23,3
15,8
55,4
0,08
51,1
22,9
Grafik Perbandingan Laba Income Compare Graphic
5. Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan Pendapatan
Bersih
Harga rata-rata tahun 2011 sampai dengan triwulan ke 3 relatif stabil.
Pada triwulan ke 4 ada sedikit penurunan harga rata-rata sehingga
mempengaruhi pencapaian laba kotor lebih tinggi dari triwulan
sebelumnya pada tahun 2011.
6. Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Akuntasi
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal
laporan akuntasi.
7. Prospek Usaha
Penjualan Bersih Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
52,6% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini mengindikasikan
pertumbuhan industri kabel masih sangat menjanjikan.
Hingga saat ini peluang pasar dalam negeri masih sangat besar untuk
industri kabel, PLN memiliki visi 75 -100, yang artinya dalam usia
Republik Indonesia yang ke 75 yakni pada tahun 2020, seluruh wilayah
telah terlayani listrik.
Kebutuhan kabel untuk proyek pembangunan gedung perkantoran dan
perumahan saat ini sangat besar. Hal ini memberikan dampak bisnis
yang besar bagi industri kabel di Indonesia terutama untuk kabel
listrik. Demikian pula untuk kabel telepon serat optik juga mempunyai
peluang besar, apalagi pemerintah telah memiliki rencana
pengembangan Ring Palapa, yang akan mendorong meningkatnya
permintaan produk kabel serat optik.
Selain pasar lokal, peluang di pasar internasional juga cukup besar
walaupun untuk tahun 2011 penjualannya rendah. hal ini tentunya
tidak akan mengurangi rasa optimis bahwa Perseroan akan terus
mengalami pertumbuhan. Kinerja entitas anak Perseroan juga
diharapkan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya
kebutuhan energi listrik.
5. Impact of Price Changes on Sales and Net
Income
The average price in 2011 until the third quarter
was relatively stable. In the fourth quarter there
was slight decrease in the average price
affecting the achievement of higher gross profit
from the previous quarter in 2011.
6. Information and Material Fact Happening
After the Accounting Report Date
There is no information and material fact
happening after the date of accountancy report.
7. Business Prospect
The Company’s net sales in 2011 increased
52.6% compared to the previous year. This
indicates that the cable industry growth is still
promising.
Until present the domestic market opportunity
is still great for cable industry, PLN has a vision
of 75 – 100, which means that in its 75
anniversary of the Republic of Indonesia which
is in 2020 all the regions are provided with
electricity.
The need for cable for this development project
of offices and housing is presently very great.
This provides business impact for cable industry
in Indonesia especially electric cable. Also for
optic fiber phone cable has a great opportunity
considering that the government has a plan for
the development of Palapa Ring, which shall
boost the increase of optic fiber cable product
demand.
Besides the local market, opportunity in the
international market is still big although for 2011
the sales are still low. This shall of course not
decrease the optimism of the Company to
continual growth. The performance of the
Company’s subsidiary is hoped to be constantly
increasing in line with the increase in the need
of power energy.
Laporan Tahunan - Annual Report 2011
33
8. Aspek Pemasaran
Infrastruktur, Industri, serta Konstruksi dan Bangunan merupakan tiga
pasar utama yang dilayani oleh Perseroan dengan berbagai macam
produk yang dihasilkan, baik pada pasar lokal maupun internasional.
Dalam usaha meningkatkan penjualan, selain terus meningkatkan
kualitas dan kemampuan, Perseroan juga terus berusaha untuk
menambah jenis kabel yang dapat diproduksi terutama pada jenis-jenis
kabel khusus, serta mendorong naiknya angka ekspor melalui
penjualan produk-produk unggulan.
9. Kebijakan Dividen
Untuk mencapai keseimbangan yang baik antara kepentingan dari para
Pemegang Saham dengan kondisi keuangan serta pertumbuhan
Perseroan, pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham selama tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar Perseroan.
8. Marketing Aspect
Infrastructure, industry, and Construction and
Buildings are three main aspects serviced by the
Company by various product types resulted both
in the local and international market.
In its effort to improve sales, besides continuity
in improving its quality and capability, the
Company also efforts to add types of cable
which may be produced especially the special
cable types, and boosts the increase of export
value through the sales of eminent products.
9. Dividend Policy
To achieve good balance between the interest of
shareholders and the financial condition and the
growth of the Company, payment or distribution
of dividend shall be stipulated in a General
Meeting of Shareholders as long as there is no
contradiction to the Articles of Association.
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
Board of Commissioners
Finance Director &
Corporate Secretary
Marketing DirectorManufacturing Director
Manufacturing General
Manager
Production Planning
Manager
Maintenance
Manager
Quality Assurance
Manager
Production 1 Manager
Plan A & D
Finance & Accounting
Manager
Supply Chain
Manager
Risk Management
Manager
Sales
Manager
Sales Support
Manager
General Affairs
Manager
Human Resources
Manager
Corporate Communication
Officer
Information Technology
Manager
Legal & CSO
Production 2 Manager
Plan B & C
Production 3 Manager
Plan E
Proccess Engineering & Product
Development Manager
Human Resources
General Affairs Director
President Director
Audit Committee
Internal ControlManagement Representative
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010/AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009
AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
DAN/AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009
AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY TbkDAN ENTITAS ANAK
PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
D A F T A R I S I C O N T E N T S
Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
EkshibitExhibit
A
B
C
D
E
Directors’ Statement
Independent Auditors’ Report
Consolidated Statements of Financial Position
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Consolidated Statements of Changes in Equity
Consolidated Statements of Cash Flows
Notes to Consolidated Financial Statements
31 Desember 200931 Desember/ 31 Desember/ (1 Januari 2010)/
A S E T Catatan/ December December 31 December 2009 A S S E T SNotes 2 0 1 1 2 0 1 0 1 January 2010
ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2c,f,3 41,545,531 41,503,063 45,692,060 Cash and cash equivalentsDeposito berjangka 2c,f,4 5,802,151 2,055,186 - Time depositsPiutang usaha 2c,d,e,g,5 Trade receivables
Pihak-pihak berelasi 2d,29 58,686,873 51,133,134 48,252,480Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 2.871.821 (2010: Rp 2.328.274) 105,111,136 144,707,620 177,663,273Piutang lain-lain - Pihak ketiga 2e 4,042,307 7,362,264 9,883,250 Other receivables - Third partiesPersediaan 2h,6 260,051,578 162,474,328 142,060,270 InventoriesPajak dibayar dimuka 2q,25a 14,962,157 13,935,623 23,159,385 Prepaid taxesUang muka 7 28,667,908 31,561,229 11,762,749 AdvancesBiaya dibayar dimuka 2i 2,252,959 6,329,749 1,188,372 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 521,122,600 461,062,196 459,661,839 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSTaksiran klaim pajak penghasilan 25b 8,122,267 8,122,267 - Estimated claim corporate incomeInvestasi dalam saham 2j,8 1,785,000 2,700,000 975,000 Investment in shares of stocksAset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment – net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation ofRp 236.860.619 (2010 : Rp 222.275.773) 2k,l,9 79,980,139 79,812,810 83,207,561 Rp 236,860,619 (2010 : Rp 222,275,773)
Aset pajak tangguhan 2q,25f 4,750,216 2,475,194 4,401,284 Deferred tax assetsUang jaminan 2c,10 11,277,713 7,826,227 39,135,106 Security deposits
Jumlah Aset Tidak Lancar 105,915,335 100,936,498 127,718,951 Total Non-Current Assets
J U M L A H A S E T 627,037,935 561,998,694 587,380,790 T O T A L A S S E T S
the Consolidated Financial Statements taken as a whole
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
impairment losses of Rp 2,871,821 (2010: Rp 2,328,274)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
Exhibit A
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
in Indonesian Language
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Ekshibit A
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Third parties - net of allowance for Related parties
31 Desember 200931 Desember/ 31 Desember/ (1 Januari 2010)/
LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ December December 31 December 2009 LIABILITIES AND EQUITYNotes 2 0 1 1 2 0 1 0 1 January 2010
LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIESPinjaman bank jangka pendek 2c,m,11 74,046,221 85,740,672 104,676,089 Short-term bank loansHutang usaha 2c,m,12 Trade payables
Pihak-pihak berelasi 2d,29 39,271,886 50,509,458 70,619,459 Related partiesPihak ketiga 308,455,550 266,850,867 211,991,583 Third parties
Liabilities for acquisition of property,Hutang perolehan aset tetap 2c,k,13 - 674,325 2,151,053 plant and equipmentHutang lain-lain - Pihak ketiga 14 14,905,242 18,895,438 26,027,492 Other payables - Third partiesHutang pajak 2q,25c 2,265,870 791,504 1,251,432 Taxes payablesUang muka penjualan 2c,15 Advances from customers
Pihak-pihak berelasi 2d,29 9,869,940 1,642,519 15,234,936 Related partiesPihak ketiga 11,194,071 6,452,549 18,976,023 Third parties
Biaya masih harus dibayar 16 6,203,742 6,323,579 14,202,595 Accrued expensesHutang sewa pembiayaan jangka panjang yang Current maturities of
jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2n,17 1,545,438 1,002,632 722,812 long - term finance lease liabilities
Jumlah Liabilitas Lancar 467,757,960 438,883,543 465,853,474 Total Current Liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESHutang sewa pembiayaan jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term finance lease liabilities - net of dalam waktu satu tahun 2n,17 2,540,398 1,560,022 998,233 current maturities
Liabilitas imbalan pasca-kerja 2p,28 29,242,554 22,841,412 17,991,813 Provision for post-employment benefits
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 31,782,952 24,401,434 18,990,046 Total Non-Current Liabilities
E K U I T A S EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 500 per saham*) Share capital - par value Rp 500 per share *)
Modal dasar - 600.000.000 saham Authorized - 600,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up - 151.200.000 saham 18 75,600,000 75,600,000 75,600,000 151,200,000 shares
Agio saham 19 3,900,000 3,900,000 3,900,000 Additional on paid in capitalLaba belum direalisasi Unrealized gain on increase in value of
dari pemilikan efek 2j,8 1,385,000 2,300,000 575,000 investments in shares of stocksSaldo laba Retained earnings
Ditentukan penggunaannya 3,774,497 3,774,497 774,497 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 42,805,996 13,104,219 21,660,757 Unappropriated
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 127,465,493 98,678,716 102,510,254
Kepentingan Non Pengendali 31,530 35,001 27,016 Non-controlling interest
Jumlah Ekuitas 127,497,023 98,713,717 102,537,270 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 627,037,935 561,998,694 587,380,790 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Dalam Rupiah penuh In full Rupiah *)
Equity attributable to equity holders of
the parent Company
the Consolidated Financial Statements taken as a whole
which are an integral part of
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
in Indonesian Language
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
Ekshibit A/2 Ekshibit A/2
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan/2 0 1 1 Notes 2 0 1 0
PENJUALAN BERSIH 1,267,418,214 2c,d,m,o,20,29 830,723,138 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 1,148,418,143 2h,k,m,o,21,22 784,397,161 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 119,000,071 46,325,977 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2k,o,p,23 OPERATING EXPENSESBeban penjualan 27,327,831 18,445,480 Selling expensesBeban umum dan administrasi 32,050,325 24,362,464 General and administrative expenses
Jumlah Beban Usaha 59,378,156 42,807,944 Total Operating Expenses
LABA DARI USAHA 59,621,915 3,518,033 PROFIT FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)
Penjualan barang rusak 4,161,180 2o 3,709,414 Sales of scrapKeuntungan atas penjualan aset tetap 404,212 2k 3,320,458 Gain on sale of property, plant and equipmentPenghasilan bunga 441,047 4,5 525,189 Interest incomeBeban bunga pinjaman 11,352,468)( 24 15,064,441)( Interest expenses(Rugi) Laba selisih nilai tukar mata uang asing - Bersih 10,743,029)( 2c 7,181,396 Loss (gain) on foreign exchange - NetProvisi dan administrasi bank 2,287,334)( 2,651,565)( Provision and bank administrationLain-lain - Bersih 1,027,121 1,684,657 Others - Net
Beban Lain-Lain - Bersih 18,349,271)( 1,294,892)( Other Charges - Net
LABA SEBELUM PAJAK 41,272,644 2,223,141 INCOME BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2q,25e,f TAX BENEFIT (EXPENSES)Pajak kini 13,849,360)( 1,312,589)( Current taxPajak tangguhan 2,275,022 1,926,090)( Deferred tax
Jumlah Beban Pajak 11,574,338)( 3,238,679)( Total Tax Expenses
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 29,698,306 ( 1,015,538) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Profit attributable to:Pemilik entitas induk 29,701,777 1,020,538)( Equity holders of the parent companyKepentingan non-pengendali 3,471)( 5,000 Non-controlling interest
J u m l a h 29,698,306 1,015,538)( T o t a l
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 915,000)( 1,725,000 OTHER COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 28,783,306 709,462 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Jumlah pendapatan yang dapat diatribusikan kepada: Total comprehensive income attributable to:Pemilik entitas induk 28,786,777 704,462 Equity holders of the parent companyKepentingan non-pengendali 3,471)( 5,000 Non-controlling interest
J u m l a h 28,783,306 709,462 T o t a l
LABA (RUGI) PER SAHAM *) 196.44 2r,26 6.75)( EARNINGS (LOSS) PER SHARE *)
*) Dalam Rupiah penuh *) In full Rupiah
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued
Ekshibit B Exhibit B
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
in Indonesian Language
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of
Exhi
bit
CEx
hibi
t C
Jum
lah
Laba
pend
apat
anbe
lum
yang
dire
alis
asi
diat
ribu
sika
nda
rike
pada
pem
ilik
pem
ilika
nen
tita
s in
duk/
efek
/Eq
uity
U
nrea
lize
dTi
dak
attr
ibut
able
M
odal
Agi
o sa
ham
/ga
in o
nD
iten
tuka
ndi
tent
ukan
to e
quit
y Ke
pent
inga
n no
nCa
tata
n/di
seto
r/A
ddit
iona
lin
vest
men
tpe
ngun
aan-
peng
unaa
n-ho
lder
s of
pe
ngen
dali/
Jum
lah
Not
esPa
id-i
non
pai
d-in
inny
a/ny
a/th
e pa
rent
N
on-c
ontr
olli
ngek
uita
s/ T
otal
capi
tal
capi
tal
stoc
kap
prop
riat
edun
appr
opri
ated
com
pany
inte
rest
equi
ty
Sald
o 31
Des
embe
r 20
0975
,600
,000
3,
900,
000
575,
000
77
4,49
7
21
,660
,757
102,
510,
254
27
,016
102,
537,
270
Bala
nce
as o
f 31
Dec
embe
r 20
09
Cada
ngan
um
um-
--
3,00
0,00
0
3,00
0,00
0)(
-
--
App
ropr
iati
on f
or g
ener
al r
eser
ve
Div
iden
--
--
4,53
6,00
0)(
4,
536,
000)
(
-4,
536,
000)
(
Div
iden
d
Laba
kom
preh
ensi
f ta
hun
berj
alan
--
1,72
5,00
0
-
1,02
0,53
8)(
70
4,46
2
7,98
5
71
2,44
7
Tota
l co
mpr
ehen
sive
inco
me
for
the
year
Sald
o 31
Des
embe
r 20
1075
,600
,000
3,
900,
000
2,30
0,00
0
3,
774,
497
13
,104
,219
98,6
78,7
16
35,0
01
98
,713
,717
Ba
lanc
e as
of
31 D
ecem
ber
2010
Laba
kom
preh
ensi
f ta
hun
berj
alan
--
915,
000)
(
-
29,7
01,7
77
28
,786
,777
3,
471)
(
28
,783
,306
To
tal
com
preh
ensi
ve in
com
e fo
r th
e ye
ar
Sald
o 31
Des
embe
r 20
112j
, 8,
18,
19
75,6
00,0
00
3,90
0,00
0
1,
385,
000
3,77
4,49
7
42,8
05,9
96
12
7,46
5,49
3
31,5
30
12
7,49
7,02
3
Ba
lanc
e as
of
31 D
ecem
ber
2011
in
Indo
nesi
an L
angu
age
Liha
t Ca
tata
n at
as L
apor
an K
euan
gan
Kons
olid
asia
n pa
da E
kshi
bit
E te
rlam
pir
yan
g m
erup
akan
bag
ian
yang
tid
ak t
erpi
sahk
an d
ari L
apor
an K
euan
gan
Kons
olid
asia
n se
cara
kes
elur
uhan
CO
NSO
LID
AT
ED S
TA
TEM
ENT
S O
F C
HA
NG
ES IN
EQ
UIT
Y
Sald
o la
ba/
(Exp
ress
ed i
n th
ousa
nds
Rup
iah,
unl
ess
othe
rwis
e st
ated
)
Ret
aine
d ea
rnin
gs
YEA
RS
END
ED 3
1 D
ECEM
BER
201
1 A
ND
201
0
The
se C
onso
lida
ted
Fina
ncia
l St
atem
ents
are
Ori
gina
lly
Issu
ed
See
acco
mpa
nyin
g N
otes
to
Cons
olid
ated
Fin
anci
al S
tate
men
ts o
n Ex
hibi
t E
whi
ch a
re a
n in
tegr
al p
art
of
the
Con
soli
date
d Fi
nanc
ial
Stat
emen
ts t
aken
as
a w
hole
PT J
EMBO
CA
BLE
COM
PAN
Y Tb
k D
AN
EN
TITA
S A
NA
KLA
PORA
N P
ERU
BAH
AN
EKU
ITA
S KO
NSO
LID
ASI
AN
TAH
UN
-TA
HU
N Y
AN
G B
ERA
KHIR
31
DES
EMBE
R 20
11 D
AN
201
0(D
isaj
ikan
dal
am r
ibua
n Ru
piah
, ke
cual
i din
yata
kan
lain
)
PT J
EMBO
CA
BLE
CO
MPA
NY
Tbk
AN
D IT
S SU
BSID
IAR
Y
Ekshibit D Exhibit D
2 0 1 1 2 0 1 0
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 1,299,460,959 860,798,137 Cash receipts from customersPembayaran kas kepada: Cash paid to:
Pemasok 1,022,896,118)( 809,977,405)( SuppliersDireksi dan karyawan 81,841,665)( 15,870,684)( Directors and employees
Kas dihasilkan dari operasi 194,723,176 34,950,048 Cash generated from operationsPembayaran bunga dan beban keuangan 20,273,435)( 17,716,006)( Interest and financial charges paidBeban operasi 53,947,910)( - Operation expensesPembayaran pajak penghasilan 109,952,244)( 9,468,128)( Payments of income taxes
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 10,549,587 7,765,914 Net cash flows provided by operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga - 525,189 Interest receivedDeposito berjangka 3,746,965)( 2,055,186)( Time depositsPerolehan aset tetap 167,329)( 9,155,330)( Acquisitions of property, plant and equipmentPendapatan investasi - 210,000 Investment incomePembayaran uang jaminan 3,451,486)( 31,306,079 Payments of security deposits
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari
aktivitas investasi 7,365,780)( 20,830,752 Net cash flows (used in) provided by investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran hutang lain-lain 3,990,196)( 6,508,751)( Payment of due to related partiesPembayaran hutang bank - 18,935,417)( Proceeds from (payments of) bank loanPembayaran hutang pembelian aset tetap 674,325)( 1,476,728)( Payments of loan for property, plant, and equipmentPembayaran dividen - 4,536,000)( Dividend paymentPembayaran hutang sewa pembiayaan 1,523,182 1,328,767)( Payments of finance leases
Arus kas bersih digunakan aktivitas pendanaan 3,141,339)( 32,785,663)( Net cash flows used in financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH DAN SETARA KAS 42,468 4,188,997)( AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT AWAL TAHUN 41,503,063 45,692,060 BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 41,545,531 41,503,063 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESAktivitas investasi dan pendanaan yang tidak Noncash investing and financing
mempengaruhi kas: activities:Aktivitas normal: Ordinary activities:
Penambahan aset sewa pembiayaan melalui Increase in leased assets throughhutang sewa pembiayaan - 1,949,349 finance lease
terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan which are an integral part of dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E
These Consolidated Financial Statements are Originally
Issued in Indonesian Language
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E Exhibit E
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Jembo Cable Company Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 juncto No. 12 Tahun 1970 pada tanggal 17 Aprill 1973 berdasarkan akta Notaris No. 51 dari Lody Herlianto, S.H, Notaris di Jakarta. Anggaran dasar beserta perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/106/17 tanggal 30 Maret 1974 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 3 Mei 1983, Tambahan No. 490 dan No. 491. Anggaran dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir diubah dengan akta Notaris No. 26 tanggal 27 Juni 2008 dari Ati Mulyati, S.H Notaris di Jakarta mengenai perubahan pengurus Perusahaan dan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana penerimaan laporan akta perubahan anggaran dasar perusahaan dengan Surat Keputusan No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 27 Februari 2009, Tambahan No. 6027.
1. G E N E R A L
a. Establishment and General Information
PT Jembo Cable Company Tbk (the Company) was established based on Notarial deed No. 51 dated 17 April 1973 of Lody Herlianto, SH, Notary in Jakarta, under the framework of Domestic Capital Investment Law No. 6 of Year 1968 as amended by Law No. 12 of Year 1970. The Company’s articles of association together with its amendments were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/106/17 dated 30 March 1974 and were published in the State Gazette No. 35 dated 3 May 1983, Supplement No. 490 and No. 491. The Company’s articles of association have been amended several times, the latest by Notarial deed No.26 dated 27 June 2008, of Ati Mulyati, S.H., Notary in Jakarta, regarding the exchange of the Company’s management’s and to conform with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies. These amendments were approved by the Minister of Justice and Humand Rights of the Republic of Indonesia as reflected in the acknowledgment of notification on changes of the article of association of the Company in his Decision Letter No. AHU-56016.AH.01.02.Tahun 2008 dated 27 August 2008 and were published in the State Gazette No. 17 dated 27 February 2009, Supplement No. 6027.
Perusahaan berdomisili di Tangerang, Banten, dengan pabrik berlokasi di Jl. Pajajaran, Keluarahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Kantor perusahaan beralamat di Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B Lantai 6, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat – Indonesia.
The Company is domiciled in Tangerang, Banten and factory located in Jl. Pajajaran, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. The Company’s office is located in Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B 6th Floor, Jl. Angkasa Kav B-6, Kemayoran, Jakarta Pusat – Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha industri kabel listrik dan telekomunikasi. Kegiatan usaha komersial Perusahaan dimulai sejak tahun 1974.
In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities comprises manufacturing of electrical and telecommunications cables. The Company started commercial operations since 1974.
Berdasarkan akte notaris No. 39 tanggal 15 Juni 2011 Charles Hermawan, S.H. Notaris di Tangerang telah dilakukan perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Based on notarial deed No. 39 dated 15 June 2011 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang, has been changed in the composition of the boards of Commisioners and Directors of the Company In which as of 31 December 2011 and 2010 consisted of the following :
2 0 1 1 2 0 1 1 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
Drs IGM Putera Astaman
Hauw Ay Lan Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA
Board of Commissioners President Commissioner
Commissioner Commissioner
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/2 Exhibit E/2
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1. G E N E R A L (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information (Continued)
2 0 1 0 2 0 1 0
Imbalan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 Rp 1.685.710 (2010: Rp 1.390.241). Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata sejumlah 577 karyawan (2010: 614 karyawan) (Tidak diaudit).
Total remuneration paid to Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2011 amounted to Rp 1,685,710 (2010: Rp 1,390,241). The Company has average total number of employees of 577 (2010: 614 employees) (Unaudited).
b. Entitas Anak
Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 99,89% pada PT Jembo Energindo, entitas anak yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha industri pembangkit tenaga listrik. Anak perusahaan tersebut mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 5 Agustus 2002. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah aset sebesar Rp 53.206.173 (2010: Rp 60.999.429).
b. Subsidiary
The Company has 99.89% ownership interest in PT Jembo Energindo, a subsidiary which is located in Jakarta and engaged in providing electrical power. The subsidiary started commercial operations on 5 August 2002. On 31 December 2011, total assets are amounted to Rp 53,206,173 (2010: Rp 60,999,429).
c. Penawaran Umum Efek
Pada tanggal 9 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) dengan suratnya No. S-1676/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 18 Nopember 1992, saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham atau sejumlah 151.200.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c. Public Offering of Shares
On 9 October 1992, the Company obtained the Notification of Effectivity of Share Registration No. S-1676/PM/1992 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam - LK) for the Company’s public offering of 10,000,000 shares. On 18 November 1992, these shares were listed in the Jakarta Stock Exchange (currently known as Indonesia Stock Exchange). As of 31 December 2011 and 2010, all of the Company’s 151,200,000 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly known as Jakarta Stock Exchange).
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
Santoso
Nanyang Santoso Antonius Benady Nobuo Ninomiya
Board of Directors President Director
Director Director Director
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
Drs IGM Putera Astaman
Hauw Ay Lan Drs Andreas Soewatjono Soedjianto, MBA
Board of Commissioners President Commissioner
Commissioner Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
Santoso
Mary Ang Santoso Antonius Benady Nobuo Ninomiya
Board of Directors President Director
Director Director Director
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/3 Exhibit E/3
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued) a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No VIII G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam – LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
a. Consolidated Financial Statements Presentation
The consolidated financial statements have been prepared based on Indonesian Financial Accounting Standard as issued by the Financial Accounting Standards Board of Institute of Accountants in Indonesia and Regulation of Capital Market Supervisory and Financial Institution (Bapepam – LK) No VIII. G.7. regarding to Financial Statement Presentation Guildelines included in appendix of the decree of the chairman of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institution No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp ), dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini kecuali dinyatakan lain, disajikan dalam ribuan Rupiah.
These consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. All of figures in the financial statements are expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared by using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun buku sebelumnya, kecuali pada tahun buku yang bersangkutan, Perusahaan mengadopsi seluruh PSAK dan ISAK yang baru maupun yang direvisi yang berlaku efektif pada awal atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Perubahan pada kebijakan akuntansi Perusahaan telah disesuaikan sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan transisi yang relevan di dalam PSAK dan ISAK terkait.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK yang baru maupun yang telah mengalami perubahan yang relevan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan:
PSAK 1 (R2009) Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 2 (R2009) Laporan Arus Kas
PSAK 3 (R2010) Laporan Keuangan Interim
PSAK 4 (R2009) Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 5 (R2009) Segmen Operasi
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) Accounting policies adopted are consistent with those of the previous financial year, except that in the current financial year, the Company adopted all the new or revised PSAK and ISAK that are effective for annual periods beginning on or after 1 January 2011. Changes to the Company's accounting policies have been made as required, in accordance with the relevant transitional provisions in the respective PSAK and ISAK.
The following are the new or amended PSAK and ISAK that are relevant to the Company:
PSAK 1 (Revised 2009) Financial Statements Presentation
PSAK 2 (Revised 2009) Statement of Cash Flows PSAK 3 (Revised 2010) Interim Financial
Statements PSAK 4 (Revised 2009) Consolidated and
Separate Financial Statements
PSAK 5 (Revised 2009) Operating Segments
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/4 Exhibit E/4
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian (Lanjutan)
PSAK 7 (2010) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 8 (R2010) Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK 15 (R2009) Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (R2010) Aset Tak Berwujud PSAK 22 (R2010) Kombinasi Bisnis PSAK 23 (R2010) Pendapatan PSAK 25 (R2009) Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
PSAK 48 (R2009) Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (R2009) Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi
ISAK 7 (R2009) Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11 Distribusi Aset Non-Kas Kepada Pemilik
ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Adopsi PSAK dan ISAK di atas, tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan kecuali bagi PSAK dan ISAK berikut sebagaimana diungkapkan di bawah ini.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Consolidated Financial Statement Presentation (Continued)
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 7 (Revised 2010) Related Party Disclosures
PSAK 8 (Revised 2010) Events After the
Reporting Period PSAK 15 (Revised 2009) Investment in Associates PSAK 19 (Revised 2010) Intangible Assets PSAK 22 (Revised 2010) Business Combination PSAK 23 (Revised 2010) Revenue PSAK 25 (Revised 2009) Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors
PSAK 48 (Revised 2009) Impairment of Assets PSAK 57 (Revised 2009) Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets
ISAK 7 (Revised 2009) Consolidation of Special-Purpose Entities
ISAK 10 Customer Loyalty Programs
ISAK 11 Distribution of Non-Cash Assets to Owners
ISAK 17 Interim Financial Reporting and Impairment
The adoption of the above PSAK and ISAK did not have any effect on the consolidated financial statements of the Company except for the following PSAK and ISAK as disclosed below.
PSAK 22 (R2010), “Kombinasi Bisnis”
PSAK 22 (R2010) mengemukakan perubahan akuntansi bagi akuntansi kombinasi bisnis yang mempengaruhi jumlah goodwill yang diakui, hasil yang dilaporkan pada periode di mana akuisisi terjadi, dan hasil-hasil yang dilaporan di masa depan. Perubahan di dalam kebijakan akuntansi signifikan yang merupakan hasil adopsi PSAK 22 (R2010) meliputi:
• Biaya transaksi yang tidak lagi dikapitalisasi sebagai bagian biaya akuisisi, namun langsung dibebankan;
• Pertimbangan akan kontinjensi terhadap kejadian di masa yang akan datang yang diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan segala perubahan nilai yang dipertimbangkan akan dibayarkan, tidak lagi disesuaikan dengan mengurangi nilai goodwill, namun diakui di dalam laporan laba rugi;
PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”
The PSAK 22 (Revised 2010) introduces changes to the accounting for business combinations which affect the amount of goodwill recognized, the reported results in the period that an acquisition occurs, and future reported results. Changes in significant accounting policies resulting from the adoption of the revised PSAK 22 include:
• Transaction costs are no longer capitalized as part of the cost of acquisition but are expensed immediately;
• Consideration contingent on future events is recognized at fair value on the acquisition date, and any changes in the amount of consideration to be paid are no longer adjusted against goodwill but are recognized in profit and loss;
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/5 Exhibit E/5
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian (Lanjutan)
PSAK 22 (R2010), “Kombinasi Bisnis” (Lanjutan)
• Perusahaan memilih untuk setiap akuisisi bisnis, untuk mengukur kepentingan nonpengendali (KNP) pada nilai wajar, atau pada bagian proporsional kepentingan nonpengendali pada aset bersih yang terindentifikasi entitas yang diakuisisi;
• Pada saat suatu bisnis diakuisisi secara bertahap, kepemilikan sebelumnya pada entitas yang diakusisi, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dengan laba atau rugi yang diakui di dalam laporan laba-rugi;
• Goodwill tidak lagi diamortisasi dan akumulasi amortisasi goodwill dihapuskan dengan mengurangi pada nilai goodwill. Penurunan nilai goodwill diuji berdasarkan PSAK 48 (R2009), “Penurunan Nilai Aset”;
• Pada saat tanggal transaksi, goodwill negatif langsung disesuaikan pada laporan laba rugi dan tidak lagi diamortisasi. Nilai tercatat goodwill negatif, bila ada, pada awal tanggal 1 Januari 2011 disesuaikan pada saldo awal saldo laba per tanggal 1 Januari 2011.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(Continued)
a. Consolidated Financial Statement Presentation
(Continued) Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”(Continued)
• The Company elects for each acquisition of a
business, to measure non-controlling interest (“NCI’’) at fair value, or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
• When a business is acquired in stages, the
previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date with any corresponding gain or loss recognized in profit and loss;
• Goodwill is no longer amortized and the accumulated amortization is written off against its cost. It will be subjected to annual impairment testing in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”;
• Negative goodwill at the date of transaction will be adjusted directly to profit or loss and will no longer be amortized. The carrying amount of negative goodwill beginning 1 January 2011, if any, will be adjusted to the beginning balance of retained earnings as at 1 January 2011.
Berdasarkan ketentuan transisi PSAK 22 (R2010), PSAK 22 (R2010) diterapkan secara prospektif. Aset dan liabilitas yang timbul dari kombinasi bisnis dengan tanggal akuisisi sebelum 1 Januari 2011 tidak disesuaikan. Dengan demikian, penerapan PSAK ini tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
According to its transitional provisions, the PSAK 22 (Revised 2010) has been applied prospectively. Assets and liabilities that arose from business combinations with acquisition dates before1 January 2011 are not adjusted. Therefore, the application of this PSAK had no material impact to the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 04 (R2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Berdasarkan ketentuan transisi PSAK 04 (R2009), PSAK 04 revisian diterapkan secara retrospektif kecuali bagi perubahan kebijakan akuntansi signifikan berikut ini yang diterapkan secara prospektif:
PSAK 04 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” According to its transitional provisions, the revised PSAK 04 has been applied retrospectively except for the following changes in significant accounting policies which have been applied prospectively:
• Kerugian yang terjadi pada entitas anak,
dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali, bahkan apabila kerugian tersebut melebihi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada entitas anak;
• Losses incurred by a subsidiary are allocated to the non-controlling interest even if the losses exceed the non-controlling interest in the subsidiary’s equity.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/6 Exhibit E/6
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Adopsi PSAK Revisian, PSAK Baru, dan ISAK Revisian (Lanjutan)
PSAK 04 (R2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
• Perubahan bagian kepemilikan yang bukan
merupakan hilangnya pengendalian, diperhitungkan sebagai transaksi ekuitas. Oleh karena itu, perubahan tersebut tidak memiliki dampak terhadap goodwill dan tidak menimbulkan laba atau rugi yang diakui dalam laporan laba rugi;
• Pada saat pengendalian terhadap entitas anak hilang, semua kepentingan yang dimiliki diukur pada nilai wajar dengan laba rugi yang diakui di dalam laporan laba rugi;
• Pertimbangan keberadaan dan dampak hak suara potensial yang dapat dilaksanakan dan dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain, di dalam penilaian pengendalian;
• Ketika entitas induk mengakuisisi entitas anak sebelum tanggal 1 Januari 2011 yang bertujuan untuk dijual dalam jangka pendek dan entitas anak dengan pembatasan jangka panjang signifikan yang mempengaruhi kemampuan untuk mengalihkan dana kepada entitas induk, entitas induk harus mengkonsolidasikan entitas-entitas tersebut sesuai dengan PSAK 04 (R2009) secara prospektif.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Consolidated Financial Statement Presentation
(Continued)
Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
PSAK 04 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”
• A change in the ownership interest of a
subsidiary that does not result in a loss of control is accounted for as an equity transaction. Therefore, such a change has no impact on goodwill, nor does it give rise to a gain or loss recognized in profit and loss;
• When control over a subsidiary is lost, any interest retained is measured at fair value with the corresponding gain or loss recognized in profit and loss.
• Considerations for the existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible, including potential voting rights held by another entity, in assessment of control.
• When the parent entity have acquired subsidiaries before 1 January 2011 for the purpose of short-term disposal and subsidiaries with significant long-term restriction that affects the ability to transfer funds to the parent entity, the parent entity shall consolidate these entities in accordance with the PSAK 04 (Revised 2009) prospectively.
Adopsi PSAK 04 (R2009) tidak memiliki dampak material kepada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dalam hal transaksi dengan kepentingan nonpengendali, yang diatribusikan kepada kerugian kepentingan nonpengendali dan pelepasan entitas anak sebelum tanggal 1 Januari 2011. Informasi komparatif telah disajikan kembali dalam hal kepentingan nonpengendali yang disajikan sebagai bagian ekuitas. Dengan demikian kepatuhan terhadap standar revisian telah dicapai.
The adoption of the PSAK 04 (Revised 2009) has no material impact to the Company’s consolidated financial statements in respect of transactions with non-controlling interests, attribution of losses to non-controlling interests and disposal of subsidiaries prior to 1 January 2011.
Comparative information has been re-presented with respect to non-controlling interest presented as part of equity, so that compliance with the revised standard is achieved.
PSAK 01 (R2009), “Penyajian Laporan Keuangan” Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan nonpemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas.
PSAK 01 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” The revised standard separates owner and non-owner changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/7 Exhibit E/7
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Adopsi PSAK Revisian dan ISAK Revisian (Lanjutan)
PSAK 01 (R2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (Lanjutan)
Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan disyaratkan pada awal periode komparatatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalah atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai. PSAK Baru dan PSAK Revisian dan ISAK Baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif Perusahaan belum mengadopsi PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk periode yang berawal 1 Januari 2012 ataupun setelahnya sebagai berikut:
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Consolidated Financial Statement Presentation
(Continued) Adoption of Revised Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and Revised Interpretations to Indonesian Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued) PSAK 01 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (Continued)
In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements. The Company has elected to present a single statement. In addition, a statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been re-presented so that compliance with the revised standard is achieved. New and Revised PSAK and New ISAK issued but not yet effective The Company has not yet adopted the following PSAK and ISAK that have been issued but and will be effective for annual periods beginning on 1 January 2012 or later periods:
PSAK 10 (R2010) Pengaruh Perubahan Nilai Tukar valuta Asing
PSAK 18 (R2010) Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya
PSAK 24 (R2010) Imbalan Kerja
PSAK 33 (R2010) Akuntansi Pertambangan Umum
PSAK 34 (R2010) Kontrak Konstruksi
PSAK 36 (R2010) Akuntansi Asuransi Jiwa
PSAK 46 (R2010) Pajak Penghasilan
PSAK 50 (R2010) Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 53 (R2010) Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 56 (R2010) Laba Per Saham
PSAK 12 (R2009) Bagian Partisipasi Dalam Ventura
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK 62 Kontrak Asuransi
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Di Luar Negeri
ISAK 15 PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
PSAK 10 (Revised 2010) Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PSAK 18 (Revised 2010) Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
PSAK 24 (Revised 2010) Employee Benefits
PSAK 33 (Revised 2010) Exploration and Evaluation of Mineral Resources
PSAK 34 (Revised 2010) Construction Contracts
PSAK 36 (Revised 2010) Insurance Contracts
PSAK 46 (Revised 2010) Income Taxes
PSAK 50 (Revised 2010) Financial Instruments: Presentation
PSAK 53 (Revised 2010) Share-based Payments
PSAK 56 (Revised 2010) Earnings per share
PSAK 12 (Revised 2009) Interest in Joint Ventures
PSAK 60 Financial Instruments: Disclosure
PSAK 61 Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance
PSAK 62 Insurance Contracts
PSAK 63 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
PSAK 64 Exploration and Evaluation of Mineral Resources
ISAK 13 Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
ISAK 15 PSAK 24 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/8 Exhibit E/8
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
b. Dasar Konsolidasian
Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Perusahaan. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Di dalam menilai pengendalian, Perusahaan mempertimbangkan hak suara potensial yang saat ini dilaksanakan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Basis of Consolidation
Business Combination Business combinations are accounted for using the acquisition method as at the acquisition date, which is the date on which control is transferred to the Company. Control is the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. In assessing control, the Company takes into consideration potential voting rights that are currently exercisable.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
The consideration transferred does not include amounts related to the settlement of preexisting relationships. Such amounts are generally recognized in statements of comprehensive income.
Biaya-biaya terkait dengan akuisisi, selain yang terkait dengan penerbitan surat utang maupun kepemilikian, yang terjadi dalam kaitan kombinasi bisnis Perusahaan, dibebankan pada saat terjadinya.
Costs related to the acquisition, other than those associated with the issue of debt or equity securities, that the Company incurs in connection with a business combination are expensed as incurred.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Any contingent consideration payable is recognized at fair value at the acquisition date. If the contingent consideration is classified as equity, it is not remeasured and settlement is accounted for within equity. Otherwise, subsequent changes to the fair value of the contingent consideration are recognized in statements of comprehensive income.
Entitas Anak Entitas Anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Laporan keuangan entitas anak termasuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Perusahaan.
Subsidiaries
Subsidiaries are entities controlled by the Company. The financial statements of subsidiaries are included in the consolidated financial statements from the date that control commences until the date that control ceases. The accounting policies of subsidiaries have been changed when necessary to align them with the policies adopted by the Company.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan nonpengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan nonpengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Losses applicable to the non-controlling interests in a subsidiary are allocated to the non-controlling interests even if doing so causes the non-controlling interests to have a deficit balance. Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/9 Exhibit E/9
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
b. Dasar Konsolidasian (Lanjutan)
Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Perusahaan menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila Perusahaan menahan semua bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Basis of Consolidation (Continued)
Upon the loss of control, the Company derecognizes the assets and liabilities of the subsidiary, any non-controlling interests and the other components of equity related to the subsidiary. Any surplus or deficit arising on the loss of control is recognized in profit or loss. If the Company retains any interest in the previous subsidiary, then such interest is measured at fair value at the date that control is lost. Subsequently, it is accounted for as an equity-accounted investee or as an available-for-sale financial asset depending on the level of influence retained.
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasian Saldo dan transaksi antar Perusahaan dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Perusahaan, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi dieliminasi terhadap investasi dari bagian Perusahaan di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.
Transactions eliminated on consolidation Intra-Company balances and transactions, and any unrealized income and expenses arising from intra-Company transactions, are eliminated in preparing the consolidated financial statements. Unrealized gains arising from transactions with associates are eliminated against the investment to the extent of the Company’s interest in the investee. Unrealized losses are eliminated in the same way as unrealized gains, but only to the extent that there is no evidence of impairment.
Akuntansi bagi entitas anak dan entitas asosiasi di dalam laporan keuangan tersendiri Apabila Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Accounting for subsidiaries and associates in separate financial statements If the Company presents separate financial statements as additional information to the consolidated financial statements, investments in subsidiaries, associates and joint ventures are stated in the Company’s separate statement of financial position at cost less accumulated impairment losses.
Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
On disposal of investments in subsidiaries and associates, the difference between disposal proceeds and the carrying amounts of the investments are recognized in statements of comprehensive income.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
c. Foreign Currency Transactions and Balances
Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are reflected in the current operations.
d. Pihak-pihak berelasi
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan ini, suatu pihak disebut sebagai pihak berelasi terhadap Perusahaan, apabila:
d. Related Parties
For the purposes of these financial statements, a party is considered to be related to the Company if:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/10 Exhibit E/10
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
d. Pihak-pihak berelasi (Lanjutan)
i. entitas tersebut, baik secara langsung maupun tak langsung melalui satu atau lebih perantara, untuk mengendalikan Perusahaan atau melakukan pengaruh signifikan terhadap Perusahaan di dalam membuat keputusan kebijakan keuangan dan operasional, atau memiliki pengendalian bersama terhadap;
ii. Perusahaan dan entitas tersebut adalah subjek pengendalian bersama;
iii. entitas tersebut adalah entitas asosiasi Perusahaan atau ventura bersama di mana Perusahaan adalah venturer;
iv. pihak tersebut adalah anggota personel manajemen kunci atau anggota keluarga dekat individu yang bersangkutan, atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan Perusahaan;
v. pihak tersebut adalah anggota keluarga dekat pihak yang disebut pada butir (i) atau merupakan entitas di bawah pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan individu tersebut; atau
vi. pihak tersebut merupakan program imbalan pasca kerja yang merupakan manfaat karyawan atau merupakan entitas yang berelasi dengan pihak berelasi dengan Perusahaan.
Anggota keluarga dekat merupakan individu anggota keluarga yang diharapkan mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh orang, dalam hubungan mereka dengan entitas.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Related Parties (Continued)
i. the party has the ability, directly or
indirectly through one or more intermediaries, to control the Company or exercise significant influence over the Company in making financial and operating policy decisions, or has joint control over the Company;
ii. the Company and the party are subject to common control;
iii. the party is an associate of the Company or a joint venture in which the Company is a venturer;
iv. the party is a member of the key management personnel of the Company or a close family member of such an individual, or is an entity under the control, joint control or significant influence of the Company;
v. the party is a close family member of a party referred to in (i) or is an entity under the control, joint control or significant influence of such individuals; or
vi. the party is a post-employment benefit plan
which is for the benefit of employees of the Company or of any entity that is a related party of the Company.
Close family members of an individual are those family members who may be expected to influence, or be influenced by, that individual in their dealings with the entity.
e. Aset keuangan
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (R2006) diklasifikasikan baik sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual. Aset keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi entitas provisi kontraktual instrumen keuangan.
e. Financial assets
Financial assets within the scope of PSAK 55 are classified as either financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. Financial assets are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Company becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.
Pengakuan dan pengukuran awal
Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, lansung biaya transaksi yang dapat diatribusikan. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Initial recognition and measurement When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/11 Exhibit E/11
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
e. Aset keuangan (Lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Financial assets (Continued)
Subsequent measurement The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini meliputi aset keuangan “yang dimiliki untuk diperdagangkan” dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awal penentuan. Suatu aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual apabila secara prinsip diperoleh untuk tujuan dujual dalam jangka pendek. Aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat penetapan awal adalah aset keuangan yang dikelola, dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan suatu strategi investasi yang terdokumentasi. Derivatif juga dikategorikan sebagai investasi yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai efektif. Aset yang termasuk dalam katagori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar apabila aset tersebut baik dimiliki untuk diperdagangkan atau diharapkan untuk direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan,yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar, dan segala perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
i. Financial assets at fair value through profit or loss
This category includes financial assets “held for trading” and those designated at fair value through profit or loss at inception. A financial asset is classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling in the short term. Financial assets designated at fair value through profit or loss at inception are those that are managed, and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented investment strategy. Derivatives are also categorized as held for trading, unless they are designated as effective hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are either held for trading or are expected to be realized within 12 months after the end of the reporting period. The Company does not have any financial assets at fair value through profit and loss. Financial assets, at fair value through profit or loss are measured at fair value, and any fair value changes are recognized in profit or loss.
ii. Pinjaman dan piutang
Pinjaman dan piutang merupakan aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman dan piutang timbul pada saat Perusahaan memberikan sejumlah uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur tanpa tujuan memperdagangkan piutang. Pinjaman dan piutang terdiri dari kas dan setara kas, piutang dagang dan piutang lainnya dan utang dari pihak berelasi. Pinjaman dan piutang tersebut diklasifikasikan ke dalam aset lancar, kecuali yang memiliki jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, yang diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.
ii. Loans and receivables
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. These arise when the Company provides money, goods or services directly to a debtor with no intention of trading the receivable. Loans and receivables consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables.. They are included in current assets, except those maturing more than 12 months after the end of the reporting period, which are classified as non-current assets.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/12 Exhibit E/12
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
e. Aset keuangan (Lanjutan)
ii. Pinjaman dan piutang (Lanjutan)
Aset-aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana dilakukan melalui proses amortisasi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Financial assets (Continued)
ii. Loans and receivables (Continued)
Such assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan non derivative yang ditetapkan baik sebagai investasi tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan di dalam kategori manapun. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lain di dalam cadangan investasi tersedia untuk dijual, kecuali bagi kerugian penurunan dan nilair tukar valuta asing di mana diakui di dalam laporan laba rugi. Ketika investasi dihentikan pengakuannya atau investasi ditentukan untuk diturunkan nilainya, maka laba atau rugi kumulatif sebelumnya yang diakui di dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai biaya transaksi. Kategori ini meliputi investasi Perusahaan dalam bentuk saham.
iii. Available-for-sale financial assets
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as available-for-sale or not classified in any of the other categories. After initial recognition, available-for-sale financial assets are measured at fair value with gains or losses being recognized as other comprehensive income in the available-for-sale reserve, except for impairment losses and foreign exchange which are recognized in profit or loss. When the investment is derecognized or the investment is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit and loss as finance costs. This category includes the Company’s investment in shares of stocks
Investasi di dalam instrumen ekuitas dengan nilai wajar yang tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai.
Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.
Penghentian Pengakuan
Suatu aset keuangan dihentikan pengakuannya apabila hak untuk menerima arus kas aset telah berakhir. Pada penghentian aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara nilai tercatat dengan jumlah yang akan diterima dan semua kumulatif keuntungan atau kerugian yang telah diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui di dalam laporan laba rugi.
Semua penjualan dan pembelian yang lazim aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
Derecognition
A financial asset is derecognized when the rights to receive cash flows from the asset have expired. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of the consideration received and any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/13 Exhibit E/13
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Aset keuangan (Lanjutan)
e. Financial assets (Continued)
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
iii. Available-for-sale financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Perusahaan menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Impairment of financial assets
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or Company of financial assets is impaired.
i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan
diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, pertama, Perusahaan menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikatagorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif. Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
i. Assets carried at amortized cost
For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variable, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba-rugi. Ketika aset menjadi tidak tertagih, nilai tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap nilai tercatat aset keuangan.
If there is objective evidence that an impairment loss on financial assets carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset's original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The impairment loss is recognized in profit or loss. When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of impaired financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/14 Exhibit E/14
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
e. Aset keuangan (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Financial assets (Continued)
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
iii. Available-for-sale financial assets (Continued)
Impairment of financial assets (Continued)
i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
i. Assets carried at amortized cost (Continued)
Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidak mampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran. Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Company considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.
ii. Aset yang dinilai pada biaya perolehan
Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana entitas penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidakmampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.
ii. Assets carried at cost If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability of insolvency or significant financial difficulties of the issuer) that an impairment loss on financial assets carried at cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed in subsequent periods.
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan entitas penerbit atau entitas peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. ‘Signifikan’ akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan ‘jangka panjang’ terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
iii. Available-for-sale financial assets
Significant or prolonged decline in fair value below cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. ‘Significant’ is to be evaluated against the original cost of the investment and ‘prolonged’ against the period in which the fair value has been below its original cost.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/15 Exhibit E/15
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
e. Aset keuangan (Lanjutan)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
iii. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan niali pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Financial assets (Continued)
Impairment of financial assets (Continued)
iii. Available-for-sale financial assets (Continued)
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss – is removed from other comprehensive income and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in profit or loss.
f. Kas dan Setara Kas
Laporan arus kas konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan metode tidak langsung yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi. Untuk tujuan penyusunan dan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, depositor dengan lembaga keuangan dan cerukan bank. Cerukan bank disajikan sebagai hutang dan pinjaman yang diklasifikasikan sebagai ‘liabilitas lancar’ di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
f. Cash and Cash Equivalents For the purpose of presentation in the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits with financial institutions and bank overdrafts. Bank overdrafts are presented as loans and borrowings under “current liability” section in the consolidated statement of financial position.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/16 Exhibit E/16
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
g. Piutang Usaha
Piutang usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2.e). Piutang usaha disajikan bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Trade Receivables
Trade receivables are classified as loans and receivables (note 2.e). Trade receivables are stated net of allowance for decline impairment of loss. Allowance for impairment losses is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan basis masuk-pertama, keluar pertama (a first-in, first-out basis). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual di dalam kegiatan usaha biasa dikurangi beban-beban penjualan variabel yang diterapkan.
h. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined on a first-in, first-out basis. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling expenses.
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
j. Investasi Saham
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
j. Investment in Shares of Stock
Investments in shares of stocks are categorized as available for sale financial assets and are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are recorded as part of other comprehensive income and recognized in profit and loss of the the period when realized.
k. Aset Tetap k. Property, Plant and Equipment
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use.
Perusahaan menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
The Company has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan pada aset tetap lainnya dihitung dengan basis garis lurus untuk menghapus biaya aset tetap terhadap masa manfaat yang diharapkannya. Estimasi masa manfaatnya adalah sebagai berikut :
Land is recognized at cost and is not depreciated. Depreciation on other property, plant and equipment is calculated on a straight-line basis to write off the cost of property, plant and equipment over their expected useful lives. The estimated useful lives are as follows:
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/17 Exhibit E/17
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
k. Aset Tetap (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Property, Plant and Equipment (Continued)
Tahun/Years
Bangunan 8 - 20 BuildingsInstalasi listrik 5 Electrical installationsM e s i n 5 - 15 MachineryPeralatan pabrik 4 - 15 Factory equipmentPeralatan pembangkit listrik 8 - 15 Electrical equipmentPeralatan laboratorium 4 - 5 Laboratory equipmentPeralatan kantor 4 Office equipmentKendaraan bermotor 4 Motor vehicles
Beban penyusutan diperhitungkan di dalam laporan laba rugi selama tahun buku di mana beban tersebut terjadi. Perbaikan dan perawatan diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi selama tahun di mana perbaikan dan perawatan terjadi. Biaya renovasi dan restorasi utama digabungkan ke dalam nilai tercatat aset jika biaya tersebut memiliki kemungkinan untuk memberikan manfaat di masa depan yang jumlahnya melebihi standar kinerja pada penilaian awal aset yang ada yang akan mengalir ke dalam Perusahaan dan disusutkan sebesar sisa umur manfaat aset tersebut.
Depreciation expenses are taken to profit or loss during the financial year in which they are incurred.
Repair and maintenance expenses are taken to profit or loss during the financial year in which they are incurred. The cost of major renovations and restorations is included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company, and depreciated over the remaining useful life of the asset.
Nilai sisa, masa manfaat, dan metode depresiasi, diriview pada tiap akhir periode pelaporan, dan disesuaikan secara prospektif, sesuai dengan keadaan. Ketika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat aset dinilai dan segera dicatat berdasarkan jumlah terpulihkan.
The residual value, useful life and depreciation method are reviewed at the end of each reporting period, and adjusted prospectively, if appropriate. Where an indication of impairment exists, the carrying amount of the asset is assessed and written down immediately to its recoverable amount.
Keuntungan atau kerugian pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan penerimaan dengan nilai tercatat dan dicatat ke dalam laba rugi dari operasi.
Gains or losses on disposal are determined by comparing proceeds with the carrying amount and are included in profit or loss from operations.
l. Penurunan nilai aset nonkeuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan)
Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
l. Impairment of non-financial assets (excluding inventories and deferred tax assets) The Company assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset's recoverable amount.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/18 Exhibit E/18
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
l. Penurunan nilai aset nonkeuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan) (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. Impairment of non-financial assets (excluding
inventories and deferred tax assets) (Continued)
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used.
Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.
Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.
m. Liabilitas keuangan
Pengakuan dan pengukuran awal
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi bagian ketentuan kontraktual instrument keuangan. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
m. Financial liabilities
Initial recognition and measurement
Financial liabilities are recognized in the consolidated statement of financial position when, and only when, the Company becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/19 Exhibit E/19
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) m. Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Pengakuan dan pengukuran awal (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Financial liabilities (Continued)
Initial recognition and measurement (Continued)
Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar pada saat pengakuan awal, dan dalam hal liabilitas keuangan lainnya, ditambahkan dengan biaya transaksi yang dpat diatribusikan langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang dagang dan utang lainnya, utang sewa pembiayaan dan utang dan pinjaman, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan pada nilai wajar yang diukur melalui laporan laba rugi.
All financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of other financial liabilities, plus directly attributable transaction costs. The Company’s financial liabilities comprise trade and other payables, finance lease payables and loans and borrowings, which are classified as other financial liabilities. The Company does not have any financial liabilities at fair value through profit and loss.
Pengukuran selanjutnya Liabilitas keuangan lainnya yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Subsequent measurement Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya duabelas bulan setelah periode pelaporan.
Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer settlement for at least 12 months after the end of the reporting period.
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan di dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabiltias awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui di dalam laporan laba rugi.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
n. Sewa Pembiayaan
Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee.
Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan saldo liabilitas sewa.
n. Finance Leases Finance leases - when the Company is a lessee
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee.
The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statement of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/20 Exhibit E/20
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
n. Sewa Pembiayaan (Lanjutan)
Sewa pembiayaan - ketika Perusahaan adalah lessee (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Finance Leases (Continued)
Finance leases - when the Company is a lessee (Continued)
Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan.
The finance cost is recognized in the profit or loss on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability.
Sewa operasi – ketika Perusahaan adalah lessee
Sewa di mana lessor secara substansial menerima semua manfaat dan risiko kepemilikan aset sewa, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban di dalam laporan laba rugi berdasarkan garis lurus selama masa sewa.
Operating leases - when the Company is a lessee
Leases where the lessor effectively retains substantially all the risks and benefits of ownership of the leased assets are classified as operating leases. Operating lease payments are recognised as expense in the profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point) dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
o. Revenue and Expenses Recognition
Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (F.O.B Shipping Point) and title has passed to the customer.
Penjualan tenaga listrik oleh anak perusahaan diakui pada saat penyerahan atau supply tenaga listrik PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Energy sales by subsidiary are recognized when it is delivered or energy is supplied to PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
p. Imbalan Pasca-Kerja
Program imbalan pasti Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja yang berlaku di Indonesia, entitas anak yang beroperasi di Indonesia menyelenggarakan program imbalan pasti manfaat pasca kerja kepada para karyawannya. Provisi bagi manfaat pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi yang melebihi 10% nilai kini kewajiban manfaat pasti, diakui berdasarkan metode garis lurus terhadap rata-rata sisa usia kerja yang diharapkan dari karyawan peserta program. Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested, dan bila selain itu diamortiasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested. Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum terealisasi dan biaya jasa lalu yang belum direalisasi.
p. Post-Employment Benefits
Defined benefit plans In accordance with the relevant Labour Law prevailing in Indonesia, The Company and its subsidiary operating in Indonesia provide defined benefit post-employment benefits to their employees. Provision for post-employment benefits is determined using the projected unit credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations is recognized on the straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on the straight-line method over the average period until the benefits become vested. The pension benefit obligations recognized in the consolidated statement of financial position represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service costs.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/21 Exhibit E/21
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan)
p. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Post-Employment Benefits (Continued)
Manfaat jangka pendek karyawan Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mengakru kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi bagi cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Short-term employee benefits Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees up to the consolidated statement of financial position date.
Ketidakhadiran yang dikompensasi secara non akumulatif seperti cuti sakit dan cuti melahirkan tidak diakui sampai waktu cuti.
Non-accumulating compensated absences such as sick leave and maternity leave are not recognized until the time of leave.
q. Pajak Penghasilan
Pajak kini Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan aset dan/ atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
q. Income Tax
Current tax Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, tax authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the consolidated statement of financial position date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable profit for the period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in the statement of comprehensive income.
Pajak tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komerial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantially enacted at the interim consolidated statements of financial position date.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui, diukur kembali pada tiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each statement of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each statement of financial position date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax asset to be recovered.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/22 Exhibit E/22
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) q. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Income Tax (Continued)
Hal perpajakan lainnya Penyesuaian atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Perusahaan dan entitas anak ditetapkan.
Other taxation matters Amendments to tax obligations are recorded when an assessment letter is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the objection and/or appeal is determined.
r. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
r. Earnings per Share
Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
s. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
s. Segment Information
Segment information is prepared using the accounting policies which are adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary reporting segment is based on business segments, while secondary segment is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that which is engaged in providing an individual product or service or a Company of related products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that which is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments if, and only if, their related revenues and expense also are allocated to those segments and the relative autonomy of that segments.
t. Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan
Nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan di dalam pasar aktif didasarkan kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pada tanggal laporan keuangan posisi keuangan konsolidasian.
t. Fair value estimation of financial assets and liabilities The fair values of financial assets traded in active markets are based on quoted market bid-prices at the consolidated statement of financial position date.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/23 Exhibit E/23
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
t. Estimasi nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Perusahaan menggunakan berbagai metode dan membuat asumsi yang didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada tiap tanggal laporan posisi keuangan. Apabila tepat, harga pasar kuotasi atau kuotasi perantara bagi instrument sejenis, digunakan. Teknik penilaian, seperti analisis arus kas diskonto, juga digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar dinilai pada biaya perolehan diamortisasi mendekati nilai tercatat.
t. Fair value estimation of financial assets and liabilities (Continued) The fair values of financial instruments that are not traded in an active market are determined by using valuation techniques. The Company uses a variety of methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each statement of financial position date. Where appropriate, quoted market prices or dealer quotes for similar instruments are used. Valuation techniques, such as discounted cash flow analyses, are also used to determine the fair values of the financial instruments. The fair values of current financial assets and liabilities carried at amortized cost approximate their carrying amounts.
u. Provisi u. Provision
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan. Provisi diriview pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas, maka provisi tersebut dicadangkan. Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Ketika pendiskontoan digunakan, kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan.
Provisions are recognized when the Company has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made. Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed. If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.
v. Kontinjensi v. Contingencies Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements. They are disclosed in the notes to the financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the financial statements but are disclosed in the notes to the financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
w. Peristiwa setelah periode pelaporan w. Events after the reporting period Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan bila material.
Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/24 Exhibit E/24
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2 0 1 1 2 0 1 0
K a s 465.941 195.994 Cash on hand
B a n k Cash in banks
Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.437.342 542.877 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 357.091 197.614 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 309.551 171.414 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 384.262 134.655 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.670.928 113.402 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 25.017 27.295 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas 47.555 19.342 PT Bank Sinarmas
PT Bank Agris - 6.253 PT Bank Agris
PT Bank OCBC NISP Tbk 4.694.413 - PT Bank OCBC NISP Tbk
E u r o E u r o
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 311.823 758.200 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Agris - 42.303 PT Bank Agris
Dolar Amerika Serikat U.S Dollar
Standard Chartered Bank - 11.408.228 Standard Chartered Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.744.475 13.929.083 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.993.711 4.724.886 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas 42.447 172.975 PT Bank Sinarmas
DBS Singapura 189.980 80.551 DBS Singapura
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 494.205 40.250 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Agris - 39.732 PT Bank Agris
PT Bank OCBC NISP Tbk 2.271.884 - PT Bank OCBC NISP Tbk
Dolar Singapura Singapore Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20.519 138.403 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 15.848 24.435 PT Bank CIMB Niaga Tbk
DBS Singapura 660.561 78.622 DBS SingapuraPoundsterling Inggris G B P
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.365.282 187.570 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Australia Australian Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.263.696 18.520 PT Bank Mandiri (Persero) TbkYen Jepang Yen Japan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 33.000 35.279 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
39.799.531 33.087.883
Deposito Deposits
Pihak ketiga Third parties
Rupiah 1.746.000 8.415.180 Rupiah
J u m l a h 41.545.531 41.503.063 T o t a l
Interest rate time deposit rupiah per annum amounting to 5% - 6.75%
(2010 : 5.25%)
Tingkat bunga deposito rupiah pada 2011 sebesar 5% - 6,75%(2010 : 5,25%)
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/25 Exhibit E/25
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
4. DEPOSITO BERJANGKA 4. TIME DEPOSITS
2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third party
Rupiah 5.802.151 2.055.186 Rupiah
Merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 6 bulan dengan tingkat bunga 5% - 6,75% (2010: 5,25%) per tahun.
Represent of time deposits with period 6 months with interest rate 5% - 6.75% (2010: 5.25%) per annum.
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
a. Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut
a. Total trade receivables by customers are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third partiesPelanggan Dalam Negeri 82.119.462 118.862.359 Domestic Customers
Pelanggan Luar Negeri 25.863.495 28.173.535 Foreign Customers
107.982.957 147.035.894
Cadangan kerugian Allowance for decline
penurunan nilai 2.871.821)( 2.328.274)( impairment losses
105.111.136 144.707.620
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 58.686.873 51.133.134 Related parties (Note 29)
J u m l a h 163.798.009 195.840.754 T o t a l
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut
b. Total trade receivables by age (days) are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
Belum jatuh tempo 71.174.459 120.993.951 Not yet due
Lewat jatuh tempo 1 s/d 30 hari 50.073.689 38.342.094 1 - 30 days past due
Lewat jatuh tempo 31 s/d 60 hari 11.874.258 9.857.857 31 - 60 days past due
Lewat jatuh tempo 61 s/d 90 hari 10.377.494 4.104.241 61 - 90 days past due
Lewat jatuh tempo 91 s/d 120 hari 4.873.157 6.366.148 91 - 120 days past due
Lewat jatuh tempo > 120 hari 18.296.773 18.504.737 More than 120 days past due
166.669.830 198.169.028
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai 2.871.821)( 2.328.274)( losses
Bersih 163.798.009 195.840.754 N e t
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/26 Exhibit E/26
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang
adalah sebagai berikut: c. Total trade receivables by currency are as
follows: 2 0 1 1 2 0 1 0
Rupiah 131.277.615 115.148.091 RupiahDolar Amerika Serikat 15.289.627 65.206.726 U.S Dollar Dolar Singapura 10.230.740 7.756.733 Singapore Dollar E U R O 9.457.417 34.768 E U R OPounsterling Inggris 252.564 10.022.710 G B PAustralia Dollar 161.867 - AUD
166.669.830 198.169.028
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairmentnilai 2.871.821)( 2.328.274)( losses
Bersih 163.798.009 195.840.754 N e t
2 0 1 1 2 0 1 0
Mutasi cadangan kerugian Changes in the allowance for
penurunan nilai impairment losses
Saldo awal 2.328.274 1.700.201 Beginning balance
Penambahan 543.547 628.073 Provisions
Saldo akhir 2.871.821 2.328.274 Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang pada pihak yang mempunyai hubungan berelasi tidak diadakan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties is adequate to cover possible losses on collectibility of these accounts. No allowance for impairment losses was provided on trade receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Sinar Mas (Catatan 11).
The trade receivables are used as collaterals for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank Sinar Mas (Note 11).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/27 Exhibit E/27
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES
2 0 1 1 2 0 1 0
Barang jadi 84.500.845 63.876.154 Finished goodsBarang dalam proses 75.060.888 63.847.919 Work in processBahan baku 87.609.648 23.240.384 Raw materialsSuku cadang 10.126.327 8.858.594 Spare partsBahan pembungkus 2.753.870 2.651.277 Packaging materials
J u m l a h 260.051.578 162.474.328 T o t a l
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko kepada konsorsium asuransi yang dikoordinasi oleh PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 100 milliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan entitas anak.
On 31 December 2011 and 2010, inventories were insured with insurance consortium which was coordinated by PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against all risks for Rp 100 billion. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible risk of losses to the Company and its subsidiary.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan masih dapat dijual dengan harga di atas nilai tercatat persediaan.
The Company has not provided an allowance for decline in value of inventories because management believes that all of inventories can be sold at a price above the recorded value.
Persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 11).
Inventories are used as a collateral for loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Note 11).
7. UANG MUKA PEMBELIAN 7. ADVANCES
2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third partiesPembelian bahan baku dan pembantu 20.392.955 26.623.932 Purchases of raw material and suppliesUang muka impor 1.833.309 1.833.309 Advance for importationUang muka lain-lain 6.441.644 3.103.988 Other advances
J u m l a h 28.667.908 31.561.229 T o t a l
8. INVESTASI DALAM SAHAM 8. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK 2 0 1 1 2 0 1 0
Biaya perolehan C o s t
Saham PT Tembaga Mulia Semanan Tbk PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
sebanyak 300.000 lembar 400.000 400.000 consisting of 300,000 shares
Laba yang belum direalisasi 1.385.000 2.300.000 Unrealized gain
Nilai Pasar 1.785.000 2.700.000 Fair value
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/28 Exhibit E/28
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP 9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
2 0 1 1 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ 2 0 1 1Beginning Additions Disposals Ending balance
Biaya perolehan C o s t Pemilikan langsung Direct ownershipT a n a h 15.090.854 - - 15.090.854 L a n dBangunan 26.966.814 258.351 - 27.225.165 BuildingsInstalasi listrik 27.700.333 219.199 - 27.919.532 Electrical installationM e s i n 167.268.737 7.470.837 - 174.739.574 MachineryPeralatan pabrik 28.085.965 1.809.560 110.739 29.784.786 Factory equipmentPeralatan pembangkit listrik 8.925.412 - - 8.925.412 Electrical equipmentPeralatan laboratorium 7.257.496 439.647 - 7.697.143 Laboratory equipmentPeralatan kantor 10.521.784 1.329.079 28.900 11.821.963 Office equipmentKendaraan bermotor 5.191.372 172.658 - 5.364.030 Motor vehiclesSewa pembiayaan Finance leaseKendaraan bermotor 5.079.816 3.689.320 496.837 8.272.299 Motor vehicles
J u m l a h 302.088.583 15.388.651 636.476 316.840.758 To t a l
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownershipBangunan 15.831.829 1.325.653 - 17.157.482 BuildingsInstalasi listrik 18.469.688 1.227.725 - 19.697.413 Electrical installationM e s i n 135.126.744 8.163.650 - 143.290.394 MachineryPeralatan pabrik 26.102.278 844.402 - 26.946.680 Factory equipmentPeralatan pembangkit listrik 4.091.059 496.756 - 4.587.815 Electrical equipmentPeralatan laboratorium 6.812.193 275.801 - 7.087.994 Laboratory equipmentPeralatan kantor 8.856.762 906.905 - 9.763.667 Office equipmentKendaraan bermotor 4.458.107 128.612 - 4.586.719 Motor vehiclesSewa pembiayaan Finance leaseKendaraan bermotor 2.527.113 1.519.725 304.383 3.742.455 Motor vehicles
J u m l a h 222.275.773 14.889.229 304.383 236.860.619 T o t a l
Nilai tercatat 79.812.810 79.980.139 Carrying value
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/29 Exhibit E/29
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
9. ASET TETAP (Lanjutan) 9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2 0 1 0 Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo akhir/ 2 0 1 0
Beginning Additions Disposals Ending balance
Biaya perolehan C o s t Pemilikan langsung Direct ownershipT a n a h 15.090.854 - - 15.090.854 L a n dBangunan 27.832.392 1.618.129 2.483.707 26.966.814 BuildingsInstalasi listrik 27.700.333 - - 27.700.333 Electrical installationM e s i n 166.367.986 5.038.437 4.137.686 167.268.737 MachineryPeralatan pabrik 27.534.114 668.611 116.760 28.085.965 Factory equipmentPeralatan pembangkit listrik 8.925.412 - - 8.925.412 Electrical equipmentPeralatan laboratorium 7.014.418 243.078 - 7.257.496 Laboratory equipmentPeralatan kantor 13.782.271 867.822 4.128.309 10.521.784 Office equipmentKendaraan bermotor 4.700.210 719.253 228.091 5.191.372 Motor vehiclesSewa pembiayaan Finance leaseKendaraan bermotor 5.503.263 1.949.349 2.372.796 5.079.816 Motor vehicles
J u m l a h 304.451.253 11.104.679 13.467.349 302.088.583 To t a l
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownershipBangunan 15.203.866 1.358.150 730.187 15.831.829 BuildingsInstalasi listrik 17.241.963 1.227.725 - 18.469.688 Electrical installationM e s i n 132.609.823 6.654.607 4.137.686 135.126.744 MachineryPeralatan pabrik 25.509.375 709.663 116.760 26.102.278 Factory equipmentPeralatan pembangkit listrik 3.592.607 498.452 - 4.091.059 Electrical equipmentPeralatan laboratorium 6.603.433 208.760 - 6.812.193 Laboratory equipmentPeralatan kantor 12.062.422 877.560 4.083.220 8.856.762 Office equipmentKendaraan bermotor 4.496.671 282.471 321.035 4.458.107 Motor vehiclesSewa pembiayaan Finance leaseKendaraan bermotor 3.923.532 883.433 2.279.852 2.527.113 Motor vehicles
J u m l a h 221.243.692 12.700.821 11.668.740 222.275.773 T o t a l
Nilai tercatat 83.207.561 79.812.810 Carrying value
Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Tangerang dan Pulau Batam dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiary own several pieces of land located in Jakarta, Tangerang and Batam Island with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for 20 to 30 years until 2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/30 Exhibit E/30
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 1 2 0 1 0
Depreciation are allocated to:
Penyusutan dialokasikan pada: to the following
Beban produksi tidak langsung Manufacturing expenses
(Catatan 22) 12.089.193 10.117.731 (Note 22)
Beban umum dan administrasi General and administrative expenses
(Catatan 23) 2.282.382 2.146.095 (Note 23)
Beban penjualan (Catatan 23) 517.654 436.995 Selling expenses (Note 23)
J u m l a h 14.889.229 12.700.821 T o t a l
Pada tahun 2011 dan 2010, seluruh aset tetap kecuali tanah dan persediaan telah diasuransikan terhadap segala risiko masing-masing kepada kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 192.000.000 dan PT Asuransi Bringin Sejahtera dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 2.388.000 dan US$ 8 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
On 2011 and 2010, property, plant and equipment together with inventories, except for land, were insured with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia against all risk for Rp 192,000,000 and PT Asuransi Bringin Sejahtera for Rp 2,388,000 and US$ 8 million respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset tetap dijadikan jaminan atas hutang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 11).
Property, plant and equipment are used as a collateral for the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Note 11).
Pada tahun 2010 tanah milik perusahaan dengan luas 2.190 m² digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Tangerang oleh pemilik lama dengan tuntutan ganti rugi sebesar Rp 600.000 / m² sampai saat ini gugatan tersebut belum memperoleh keputusan tetap (Catatan 32).
In 2010, the company owned land with an area of 2190 m² was under litigation in civil law at the Tangerang District Court by the previous owners with claims for compensation amounting to Rp 600,000 / m² for which no final court decision has been rendered on (Note 32).
Berdasarkan hasil penelaahan akun masing-masing jenis aset tetap pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat tidak terjadi penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on management review and estimation of the status of individual property, plant and equipment of the end of the year, the management believes that there is no impairment write down that is to be applied to property, plant and equipment for the years ended 31 December 2011 and 2010.
9. ASET TETAP (Lanjutan) 9. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/31 Exhibit E/31
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
10. UANG JAMINAN 10. SECURITY DEPOSIT
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
10.763.096 7.311.610 (Note 11)
Lain-lain 514.617 514.617 Others
J u m l a h 11.277.713 7.826.227 T o t a l
(Catatan 11)
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM BANK LOANS
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rupiah 70.317.815 79.206.599 Rupiah
Dolar Amerika Serikat US Dollar
US$ 36.675 (2010: 38.068) (angka penuh) 332.566 342.268 US$ 36,675 (2010: 38,068) (full amount)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Rupiah - 3.000.000 Rupiah
US$ 355.000 (angka penuh) 3.219.140 3.191.805 US$ 355,000 (full amount)
PT Bank Sinarmas Tbk 176.700 - PT Bank Sinarmas Tbk
J u m l a h 74.046.221 85.740.672 T o t a l
Ringkasan perjanjian untuk masing-masing pinjaman tersebut, adalah sebagai berikut:
A summary of the terms of agreements for each loan, is as follow:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan non cash loan, sebagai berikut:
The Company obtains working capital facility and non cash loan, as follows:
a. Kredit Modal Kerja sebesar Rp 18.490.000 dengan
suku bunga masing-masing sebesar 10,75% dan 11,25% per tahun untuk tahun 2011 dan 2010.
a. Working Capital Facility amounting to Rp 18,490,000 with interest rates 10.75% and 11.25% per annum for years 2011 and 2010.
b. Kredit Modal Kerja sebesar Rp 19.269.500 dan
Rp 19.594.000 dengan suku bunga masing-masing sebesar 6% pertahun untuk tahun 2011 dan 2010 telah dikonversi menjadi dolar Amerika Serikat sebesar US$ 2.125.
b. Working Capital Facility amounting to Rp 19,269,500 and Rp 19,594,000 with interest rates 6% for years 2011 and 2010 was converted to US Dollar amounting to US$ 2,125.
c. Kredit Modal Kerja (Fixed loan) maksimum
sebesar Rp 68 milyar (angka penuh) dengan suku bunga 10,75% dan 11,25% per tahun untuk tahun 2011 dan 2010.
c. Working Capital Facility (Fixed loan) maximum amounting to Rp 68 billion (full amount) with interest rate 10.75% and 11.25% per annum for years 2011 and 2010.
d. Non Cash Loan sebesar US$ 20 (2010: 11) juta
(angka penuh) untuk pembukaan L/C atau SKBDN – pembelian bahan baku. Perusahaan diwajibkan melakukan setoran tunai (setoran jaminan) sebesar 5% untuk tahun 2011 dan 2010 dari nominal L/C yang akan diterbitkan. Jumlah setoran tunai pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 10.763.096 dicatat sebagai uang jaminan (2010: Rp 7.311.610) (Catatan 10).
d. Non cash loan of US$ 20 (2010: 11) milion (full amount) for Letter of Credits (L/C) or SKBDN for raw materials purchases. The Company has to provide cash guarantee 5% for years 2011 and 2010 for each L/C that will be issued. Total amount of cash guarentee collateral as of 31 December 2011 amounted to Rp 10,763,096 and is recorded as security deposit (2010: Rp 7,311,610) (Note 10).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/32 Exhibit E/32
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued) PT Bank Mandiri (Perseroan) Tbk (Continued)
e. Trust receipt sebesar Rp 19 milyar (angka penuh)
dengan jumlah maksimum tidak boleh melebihi nilai Non Cash Loan untuk pembukaan L/C atau SKBDN – pembelian bahan baku.
e. Trust receipt of Rp 19 billion (full amount) with maximum amount shall not exceed Non Cash Loan for L/C or SKBDN for raw materials purchases.
f. Non Cash Loan sebesar US$ 3 juta (angka penuh)
untuk pembukaan bank garansi / Standby LC. Perusahaan wajib melakukan setoran tunai (setoran jaminan) sebesar 5% dari nominal bank garansi /Standby L/C yang akan diterbitkan.
f. Non cash loan amounting to US$ 3 million (full amount) for opening bank guarantee / standby LC purposes. The Company has to provide guarantee 5% of each of bank guarantee/stand by LC that will be issued.
g. Treasury line sebesar US$ 3 Juta (angka penuh)
untuk pelaksanaan transaksi produk-produk treasury dengan tujuan lindung nilai dan tidak untuk spekulasi.
g. Treasury line amounting to US$ 3 million (full amount) for the implementation of transaction treasury products for hedging purposes and not for speculation.
h. Bill purchasing line sebesar US$ 3.5 juta (angka
penuh) untuk pengambilalihan dokumen wesell ekspor atas dasar LC unjuk maupun berjangka dengan hak recource.
h. Bill purchasing line amounting to US$ 3,5 million (full amount) for acquisition of export document based on LC sight or usance with resource right.
Seluruh fasilitas kredit tersebut mempunyai jangka waktu satu tahun yang dapat diperpanjang, jatuh tempo pada tanggal 14 Juni 2012 dan dijamin dengan seluruh piutang usaha, persediaan dan aset tetap Perusahaan.
The term of credit facility is one year and can be extended until 14 June 2012 and secured by all trade receivables, inventories and property, plant and equipment.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris, menambah hutang selain hutang yang sudah ada dan melakukan pembayaran dividen serta mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio laporan keuangan dalam jumlah tertentu.
The loan agreements relating to the above facilities contain certain covenants, which among others, restrict the Company to amend their articles of association, change the composition of the board of commissioners and directors, incur additional indebtedness, and pay dividends to shareholders; the Company is also required to maintain the ratio of financial statement in certain amount.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk a. Sight LC atau SKBDN sebesar US$ 5 juta (angka
penuh) untuk pembukaan L/C – pembelian bahan baku. Perusahaan mempunyai jangka waktu maksimum 120 hari sejak diterbitkannya L/C.
a. Sight LC or SKBDN amounting to US$ 5 million (full amount) for opening L/C – purchase of raw material. The Company has maximum 120 days since the issuance date of L/C.
b. Usance LC atau SKBDN sebesar US$ 4 juta (angka
penuh) untk pembukaan LC – pembelian bahan baku. Perusahaan mempunyai jangka waktu maksimum 120 hari sejak diterbitkannya L/C.
b. Usance LC or SKBDN amounting to US$ 4 million (full amount) for opening L/C – purchase of raw material. The Company has maximum 120 days since the issuance date of L/C.
c. Bank garansi sebesar US$ 3 juta (angka penuh)
untuk tujuan bid bond, performance bond, pembayaran bond/uang muka dan custom bond atau garansi lainnya.
c. Bank guarantee amounting to US$ 3 million (full amount) for the purpose of the bond offering, bonds performance, bonds payment/advanced and customary bond or other security.
d. Loan against trust receipt sebesar US$ 4 juta
(angka penuh) untuk pembayaran LC yang jatuh tempo dengan tenor 180 hari.
d. Loan against trust receipt amounting to US$ 4 million (full amount) for payment of due date LC with the period 180 days.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/33 Exhibit E/33
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
11. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan)
11. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Continued)
e. Open Account Financing Payable sebesar
US$ 4 juta (angka penuh) untuk pembiayaan pre ekspor dan/atau post ekspor financing terhadap kontrak penjualan yang dapat diterima bank.
e. Open Account Financing Payable amounting to US$ 4 million (full amount) for pre-export financing and / or post-export financing for sales contracts that acceptable by the bank.
f. Open Account Financing receivable sebesar US$ 5
juta (angka penuh) untuk pembiayaan pre ekspor dan/atau post ekspor financing terhadap kontrak penjualan yang dapat diterima bank.
f. Open Account Financing receivable amounting to US$ 5 million (full amount) for pre-export financing and / or post-export financing for sales contracts that acceptable by the bank.
g. Fasilitas overdraft sebesar US$ 1 juta (angka
penuh) untuk digunakan sebagai modal kerja. g. Overdraft facilities amounting to US$ 1 million
(full amount) for working capital. Untuk semua fasilitas diatas, dapat digunakan bersama-sama dengan nilai maksimum US$ 8 juta (angka penuh). Dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan 14 Juni 2012 dan dapat diperpanjang.
All facility above, can be used at the same time with the plafond US$ 8 million (full amount). With the period until 14 June 2012 and can be extended.
Untuk pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Perusahaaan memberikan jaminan berupa mesin, peralatan, piutang, persediaan dan tanah / bangunan milik entitas anak.
For loan from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, the Company has pledge their machineries, equipment, trade receivables, inventories and land / building from its subsidiary.
PT Bank Sinar Mas
Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 5.000.000 dan US$ 1.000.000 (angka penuh) dengan tingkat suku bunga 12% dan 8% jatuh tempo tanggal 1 Maret 2012. Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang usaha.
PT Bank Sinar Mas
The Company obtained working capital facility amounting to Rp 5,000,000 and US$ 1,000,000 (full amount) with interest rate 12% and 8% due date on 1 March 2012. The Company has pledge trade receivables.
12. HUTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan kewajiban kepada pemasok atas pembelian bahan baku, suku cadang dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut:
This account represents amounts due to suppliers arising from purchases of raw materials, spare parts and supplies, with details as follows:
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok,
adalah sebagai berikut: a. Total trade payables by suppliers, are as
follows: 2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third parties
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk 180.202.435 185.126.765 PT Tembaga Mulia Semanan TbkGlencore 25.180.679 - GlencorePT Walsin Lippo Industries 23.164.808 12.630.898 PT Walsin Lippo IndustriesRio Tinto Alcan Inc 17.425.123 8.113.550 Rio Tinto Alcan IncPT Titan Petrokimia Nusantara 9.806.632 - PT Titan Petrokimia NusantaraShanghai Beltronic Wire & Cable 9.838.054 - Shanghai Beltronic Wire & CableDow Chemical Pacific 5.702.316 - Dow Chemical PacificPT Riken Indonesia 4.349.054 - PT Riken IndonesiaSam Hwan Industry Co., Ltd 3.118.791 2.239.712 Sam Hwan Industry Co., LtdPT JJ - Lapp Cable SMI 2.613.976 - PT JJ - Lapp Cable SMIYangtze Optical Fibre and Cable Company 2.353.690 2.575.601 Yangtze Optical Fibre and Cable CompanyPT Panca Surya Gemilang 1.581.713 - PT Panca Surya Gemilang
Dipindahkan 285.337.271 210.686.526 Brought forward
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/34 Exhibit E/34
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third parties
Pindahan 285.337.271 210.686.526 Carried forward
PT Indonesia Asahan Aluminium 1.508.658 1.238.612 PT Indonesia Asahan Aluminium
Shanghai Henghwa 1.475.854 - Shanghai Henghwa
CV Gelora Mas 1.101.112 945.781 CV Gelora Mas
Shanghai Wangxun New Material 1.079.694 - Shanghai Wangxun New Material
Shanghai Wanyi Co., Ltd 979.344 1.440.988 Shanghai Wanyi Co., Ltd
Hanhwa Corporation 941.984 2.858.347 Hanhwa Corporation
PT Haspelindo Jaya 905.345 586.732 PT Haspelindo Jaya
PT Wawasan 795.476 - PT Wawasan
PD Karya Alam 723.273 812.018 PD Karya Alam
PT KMI Wire and Cable Tbk 618.900 9.393.879 PT KMI Wire and Cable Tbk
PT Prima Karya Nusa 578.538 653.870 PT Prima Karya Nusa
PT Kemasindo Cepat Nusantara 321.785 544.854 PT Kemasindo Cepat Nusantara
PT Ryu Ei Kogyo 315.217 601.569 PT Ryu Ei KogyoDaewoo - 25.616.274 DaewooRio Tinto Aluminium Limited - 3.862.849 Rio Tinto Aluminium LimitedShanghai Wellwin International Business - 2.257.019 Shanghai Wellwin International BusinessPT Petrokimia Nusantara Interindo - 799.808 PT Petrokimia Nusantara InterindoMetal Reclamation - 549.910 Metal ReclamationLain-lain (Saldo di bawah Rp 500 Juta) 11.773.099 4.001.831 Others (Balance below under Rp 500 million)
308.455.550 266.850.867
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 39.271.886 50.509.458 Related parties (Note 29)
J u m l a h 347.727.436 317.360.325 T o t a l
2 0 1 1 2 0 1 0
Dolar Amerika Serikat 318.600.303 270.029.479 U.S DollarRupiah 28.329.850 37.299.243 RupiahDolar Singapura 606.117 7.203.449 Singapore DollarGBP 133.143 2.797.693 G B PYen Jepang - 15.923 Japan YenE u r o 58.023 14.538 E u r o
J u m l a h 347.727.436 317.360.325 T o t a l
12. HUTANG USAHA (Lanjutan) 12. TRADE PAYABLES (Continued)
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
b. Total trade payables by currency are as follows:
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 180 hari.
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 180 days.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/35 Exhibit E/35
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG PEROLEHAN ASET TETAP 13. LIABILITIES FOR ACQUISITION OF PROPERTY, PLANT AND
EQUIPMENT
2 0 1 1 2 0 1 0
Guangdong Shineng E. AP & E Co. Ltd. - 674.325 Guangdong Shineng E. AP & E Co. Ltd. Hutang tersebut merupakan hutang yang timbul dalam rangka pemasangan dan pembelian impor suku cadang untuk mesin pembangkit listrik entitas anak . Hutang tersebut tidak ada jaminan dan tidak dikenakan bunga.
The liabilities arose mainly from installation and purchase of imported spareparts by the subsidiary for electric generator. These payables are without collateral and are non-interest bearing.
14. HUTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES 2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third partiesSugama 5.165.317 5.165.317 SugamaSutanto 2.500.000 2.500.000 SutantoS u s i 2.000.000 2.000.000 S u s iSuhendro 1.500.000 2.000.000 SuhendroL i s a 1.000.000 1.000.000 L i s aOngko Jaya - 2.500.000 Ongko JayaH a l i m - 1.500.000 H a l i mE d d y - 1.000.000 E d d yArifin - 1.000.000 Arifin
Lain-lain (Saldo di bawah Rp 500 juta) 2.739.925 230.121 Others (Balance below 500 million)
J u m l a h 14.905.242 18.895.438 T o t a l
Hutang tersebut merupakan pinjaman modal kerja dalam rupiah dengan tingkat bunga 1% (2010: 1% - 1,3%) per bulan. Semua pinjaman tunai ini tanpa jadual pengembalian yang pasti.
The payables represent working capital loans in rupiah amount with interest1% (2010: 1% - 1.3%) per month. The loans have no fixed terms of repayment.
15. UANG MUKA PENJUALAN 15. ADVANCES FROM CUSTOMERS
2 0 1 1 2 0 1 0
Pihak ketiga Third parties
Sansaine 2.482.553 1.358.613 Sansaine
Arena Maju Bersama 1.644.322 - Arena Maju Bersama
Alstom Grid 857.112 - Alstom Grid
Buana Power 839.993 - Buana Power
Jampa Indotama 819.885 - Jampa Indotama
Boa Ventura 549.270 - Boa Ventura
Polyprima Karya 466.794 - Polyprima Karya
Yuditha Nugraha 438.657 - Yuditha Nugraha
Analum Jior 385.600 - Analum Jior
Rutherford 366.556 - Rutherford
ABB Salalah - 2.003.949 ABB Salalah
Tridaya - 665.380 Tridaya
KMI Wire - 452.101 KMI Wire
Sumber Rezeki - 425.482 Sumber Rezeki
Lain-lain (Saldo di bawah Rp 400 juta) 2.343.329 1.547.024 Others (Balance below Rp 400 million)
11.194.071 6.452.549
Pihak berelasi (Catatan 29) 9.869.940 1.642.519 Related parties (Note 29
J u m l a h 21.064.011 8.095.068 T o t a l
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/36 Exhibit E/36
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES 2 0 1 1 2 0 1 0
Komisi 3.366.295 - CommissionListrik 1.090.361 766.550 ElectricityPengangkutan 887.544 385.953 Transportation
Gaji dan tunjangan 39.795 109.489 Salaries and allowances
Jasa teknik - 4.135.860 Technical feesAsuransi - 57.605 Insurance
Lain-lain 819.747 868.122 Others
J u m l a h 6.203.742 6.323.579 T o t a l
17. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN 17. FINANCE LEASE
Rincian sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo:
The details of finance lease by due dates:
2 0 1 1 2 0 1 0
Antara satu sampai lima tahun 3.717.936 3.006.515 Between one and five years
Dikurangi biaya pembiayaan masa datang 367.900 443.861 Less future finance charge
Nilai kini sewa pembiayaan 4.085.836 2.562.654 Present value of finance lease
Dikurangi bagian jangka pendek 1.545.438 1.002.632 Less current maturities
Bagian jangka panjang 2.540.398 1.560.022 Net of current maturities
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli kendaraan melalui pembiayaan sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 3-5 tahun dengan tingkat bunga berkisar 6% - 10% flat per tahun. Semua hutang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap. Hutang ini dijamin dengan aset tetap pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 9).
The management of the Company and its subsidiary established a policy to purchase vehicles for operations through finance lease. The leases have terms between 3-5 years with effective interest rate ranged from 6% - 10% flat per annum. All the finance lease are denominated in Rupiah, payable every month at fixed amounts. The finance lease is secured by the related leased assets (Note 9).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/37 Exhibit E/37
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham dan pemiliknya per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The shareholders’ and their respective shareholdings as of 31 December 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah Persentase Jumlah modal
saham/ pemilikan/ disetor/
Number of Percentage Total paid-up
Pemegang saham shares of ownership Shareholders
PT Monaspermata Persada 79.485.000 52,57% 39.742.500 PT Monaspermata PersadaPT Indolife Pensiuntama 26.578.300 17,58% 13.289.150 PT Indolife Pensiuntama Fujikura Ltd, Japan 20.430.000 13,51% 10.215.000 Fujikura Ltd, JapanFujikura Asia Ltd, Singapore 9.810.000 6,49% 4.905.000 Fujikura Asia Ltd, SingaporeMasyarakat Public
(masing-masing di bawah 5%) 14.896.700 9,85% 7.448.350 (each under 5%)
151.200.000 100,00% 75.600.000
Sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan disyaratkan membuat cadangan penyisihan laba bersih paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membentuk dana cadangan sebesar Rp 3.774.497.
Under limited liability No.40 (“Law”) the Company required to set up statutory reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up capital. Until 31 December 2011, the Company has established its reserve amounting Rp 3,774,497.
19. AGIO SAHAM 19. ADDITIONAL ON PAID-IN CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum kepada masyarakat tahun 1992:
On 31 December 2011 and 2010, this account consists of additional paid-in capital related to sale of shares thorugh public offering in 1992:
2 0 1 1 2 0 1 0
Tahun 1992: In 1992:
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran Proceeds from issuance of
10.000.000 saham 47.500.000 47.500.000 10,000,000 shares
Jumlah yang dicatat
sebagai modal disetor 10.000.000)( 10.000.000)( Total par value of share capital
Saldo agio saham - bersih sebelum Additional paid-in capital - net before
kapitalisasi 37.500.000 37.500.000 capitalization
Kapitalisasi menjadi modal saham pada Capitalization to paid-up share capital
tahun 1994 33.600.000)( 33.600.000)( in 1994
Saldo agio saham 3.900.000 3.900.000 Additional paid-in capital
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/38 Exhibit E/38
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENJUALAN BERSIH 20. NET SALES
a. Rincian penjualan bersih menurut kelompok barang, adalah sebagai berikut:
a. Details of net sales by type of products, are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
Kabel listrik tegangan rendah: Low voltage power cables:
Kabel tembaga 540.793.287 442.470.000 Copper
Kabel aluminium 363.929.828 163.731.000 Aluminium
Kabel listrik tegangan menengah 231.323.090 144.232.000 Medium voltage power cables
Kabel telepon: Telephone cables:
Kabel metalik 84.909.336 23.637.000 Metallic
Kabel serat optic 29.698.080 39.708.379 Fiber optic
Energi listrik 16.764.593 16.944.759 Electrical power
Jumlah Penjualan Bersih 1.267.418.214 830.723.138 Total Net Sales
b. Rincian penjualan bersih menurut kelompok langganan, adalah sebagai berikut:
b. The details of net sales by Company of customers, are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
L o k a l 1.072.620.099 653.510.144 L o c a l
Ekspor 194.798.115 177.212.994 Export
Penjualan bersih 1.267.418.214 830.723.138 Net sales
Persentase penjualan kepada pihak pihak berelasi adalah sebesar 27,94% (2010: 29,48%) dari jumlah penjualan (Catatan 29).
Percentage of sales made to related parties is amounted to 27.94% (2010: 29.48%) of total sales (Note 29).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/39 Exhibit E/39
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD
2 0 1 1 2 0 1 0
Persediaan bahan baku Raw materials
Awal tahun 23.240.384 23.607.303 At beginning of year
Pembelian 1.117.728.373 659.277.842 Purchases
Tersedia untuk dipakai 1.140.968.757 682.885.145 Available for use
Akhir tahun 87.609.648)( 23.240.384)( At end of year
Bahan baku yang digunakan 1.053.359.109 659.644.761 Raw materials used
Upah langsung 23.473.180 22.823.868 Direct labor
Beban produksi tidak
langsung (Catatan 22) 49.588.710 39.605.874 Manufacturing expenses (Note 22)
Jumlah beban produksi 1.126.420.999 722.074.503 Total manufacturing costs
Persediaan barang dalam proses Work in process
Awal tahun 63.847.919 33.354.675 At beginning of year
Akhir tahun 75.060.888)( 63.847.919)( At end of year
Beban pokok produksi 1.115.208.030 691.581.259 Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi Finished goods
Awal tahun 63.876.154 75.454.516 At beginning of year
Pembelian 53.834.804 81.237.540 Purchases
Akhir tahun 84.500.845)( 63.876.154)( At end of year
Jumlah Beban Pokok Penjualan 1.148.418.143 784.397.161 Total Cost of Goods Sold
Persentase pembelian bahan baku pada tahun 2011 sebesar 20,21% (2010: 13,39%) dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 29).
Percentage of purchases raw materials in 2011 amounting to 20.21% (2010: 13.39%) were from related parties (Note 29).
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dari pihak pihak berelasi yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih tahun 2011 dan 2010:
The following are details of purchases from related parties which representing more than 10% of total net purchases for 2011 and 2010:
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk 371.671.713 305.973.353 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/40 Exhibit E/40
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN PRODUKSI TIDAK LANGSUNG 22. MANUFACTURING EXPENSES
2 0 1 1 2 0 1 0
Penyusutan (Catatan 9) 12.089.193 10.117.731 Depreciation (Note 9)
Listrik, air dan gas 11.604.771 8.921.858 Electricity, water and gas
Perbaikan dan pemeliharaan 10.204.118 8.701.193 Repairs and maintenance
Bahan bakar dan pelumas 7.829.067 5.534.906 Fuel and oil
Jasa profesional 3.562.863 1.821.108 Professional fees
Gaji dan tunjangan 2.119.567 2.106.747 Salaries and allowance
Pertemuan dan pergaulan 276.279 229.974 Meeting and entertainment
Perjalanan dinas 241.757 280.331 Traveling
Laboratorium dan pengujian 215.820 245.337 Laboratory and testing
Pemakaian suku cadang 209.757 382.816 Using spare part
Komunikasi 51.365 63.262 Communication
Asuransi 47.692 128.073 Insurance
Sewa gudang 25.200 25.100 Warehouse lease
Lain-lain 1.111.261 1.047.438 Others
Jumlah Beban Produksi Tidak Total Manufacturing
49.588.710 39.605.874 Langsung Expenses
23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES
2 0 1 1 2 0 1 0
Beban Penjualan Selling Expenses
Pengangkutan 11.786.953 7.472.879 Freight out
Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 3.617.628 2.692.361 Salaries, wages and allowances
Komisi penjualan 2.544.089 1.115.708 Sales commission
Denda keterlambatan pengiriman 1.938.591 356.311 Penalties for late deliveries
Perjalanan dinas 1.002.427 1.231.518 Traveling
Beban penurunan nilai piutang 543.547 628.073 Provision for impairment of accounts receivable
Pertemuan dan pergaulan 522.062 714.793 Meeting and entertainment
Penyusutan (Catatan 9) 517.654 436.995 Depreciation (Note 9)
Alat tulis dan cetak 339.168 243.150 Office supplies and stationeries
Perbaikan dan pemeliharaan 215.900 152.881 Repairs and maintenance
Bahan bakar dan pelumas 176.454 195.869 Fuel and oil
Advertensi dan promosi 54.179 13.726 Advertising and promotion
Riset dan pengembangan 3.310 77.500 Research and development
Lain-lain 4.065.869 3.113.716 Others
Jumlah Beban Penjualan 27.327.831 18.445.480 Total Selling Expenses
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/41 Exhibit E/41
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN USAHA (Lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0
Beban penjualan (pindahan) 27.327.831 18.445.480 Selling expenses (carry forward)
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
Gaji, upah dan tunjangan-tunjangan 13.477.953 11.071.576 Salaries, wages and allowances
Beban imbalan pasca-kerja (Catatan 28) 6.876.101 5.418.588 Employee benefits expenses (Note 28)
Jasa profesional 4.535.277 1.949.056 Professional fees
Penyusutan (Catatan 9) 2.282.382 2.146.095 Depreciation (Note 9)
Perbaikan dan pemeliharaan 1.663.883 1.466.216 Repairs and maintenance
Perjalanan dinas 542.666 593.572 Traveling
Representasi dan sumbangan 457.505 796.241 Representation and donation
Komunikasi 454.517 574.264 Communication
Lain-lain 1.760.041 346.856 Others
Total General and
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 32.050.325 24.362.464 Administrative Expenses
Jumlah Beban Usaha 59.378.156 42.807.944 Total Operating Expenses
24. BEBAN PINJAMAN 24. INTEREST EXPENSES
Akun ini meliputi beban bunga atas pinjaman- pinjaman sebagai berikut:
This account consist of interest expenses ofthe loan as following :
2 0 1 1 2 0 1 0
Pinjaman bank 9.385.921 12.547.958 Bank loans
Sewa pembiayaan 345.012 307.771 Finance lease
Lain-lain 1.621.535 2.208.712 Others
J u m l a h 11.352.468 15.064.441 T o t a l
25. PERPAJAKAN 25. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
2 0 1 1 2 0 1 0
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 14.706.017 13.935.623 Value Added Tax - NetPajak Penghasilan Pasal 4 (2) 256.140 - Income Tax Article 4 (2)
Jumlah 14.962.157 13.935.623 T o t a l
b. Taksiran klaim pajak penghasilan b. Estimated claim corporate income
2 0 1 1 2 0 1 0
Taksiran klaim pajak penghasilan 8.122.267 8.122.267 Estimated claim corporate income
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/42 Exhibit E/42
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (Lanjutan) 25. TAXATION (Continued)
c. Hutang Pajak c. Tax Payable
2 0 1 1 2 0 1 0
Pajak Penghasilan: Income Taxes: Pasal 21 401.300 263.732 Article 21 Pasal 23 100.864 527.772 Article 23 Pasal 25 319.762 - Article 25 Pasal 29 1.443.944 - Article 29
Jumlah 2.265.870 791.504 T o t a l
d. Pajak penghasilan d. Income tax
Beban pajak Perusahaan, terdiri dari: Tax expense of the Company consists of the following:
2 0 1 1 2 0 1 0
Pajak kini 13.849.360 1.312.589)( Current tax
Pajak tangguhan 2.275.022)( 1.926.090)( Deferred tax
Jumlah 11.574.338 3.238.679)( T o t a l
e. Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak, adalah sebagai berikut:
e. Current Tax
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income, is as follow :
2 0 1 1 2 0 1 0
Laba sebelum pajak menurut Income before tax perlaporan laba rugi komprehensif konsolidasi 41.272.644 2.223.141 consolidated statements of comprehensive income
Rugi entitas anak 3.710.707)( 2.791.721)( Subsidiary's loss
Laba Perusahaan 44.983.351 5.014.862 Income of the Company
Perbedaan temporer: Temporary differences :
Depreciation of property,
Penyusutan aset tetap 632.145 201.490)( plant and equipment
Perbedaan tetap: Permanent differences :
Beban imbalan pasca-kerja 6.582.665 - Employee benefits expensePenyusutan aset sewa pembiayaan 1.105.178 922.623 Depreciation of leased assetsBeban pergaulan dan pertemuan 1.008.396 1.529.735 Meeting and entertainment
Biaya kantin dan tunjangan lainnya 610.119 261.792 Canteen expense and other allowancePenurunan nilai piutang usaha 543.547 628.073 Impairment of accounts receivablePenghasilan bunga 412.977)( 509.934)( Interest incomeBeban bunga sewa pembiayaan 345.018 300.402 Interest expenses of lease liabilities
Amortisasi biaya keuangan - 2.695.709)( Amortization of finance expense
9.781.946 3.132.691
Pendapatan kena pajak 55.397.441 7.946.063 Taxable income
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/43 Exhibit E/43
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (Lanjutan) 25. TAXATION (Continued)
e. Pajak Kini (Lanjutan) e. Current Tax (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0
Tarif pajak 25% 13.849.360 1.312.589 Tax rate 25%
Pajak penghasilan dibayar di muka: Prepayment of income taxes : Pajak Penghasilan Pasal 25 2.324.351 1.411.554 Income Tax Article 25Pajak Penghasilan Pasal 23 13.140 36.500 Income Tax Article 23
Pajak Penghasilan Pasal 22 10.067.925 7.986.802 Income Tax Article 22
12.405.416 9.434.856
Taksiran hutang (klaim) Estimated payable (claim)
pajak penghasilan 1.443.944 8.122.267)( corporate income tax
Pada tanggal 17 Mei 2010, perusahaan telah menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2008 sebesar Rp 11.880.521 berdasarkan surat ketetapan lebih bayar (SKPLB) No 00154/406/08/054/10 tanggal 23 April 2010 dari kantor pajak.
On 17 May 2010, the company has received refund of overpayment corporate income tax 2008 amounting to Rp 11,880,521 based on tax assesment letter (SKPLB) No. 00154/406/08/054/10 dated 23 April 2010 from tax offices.
Taksiran penghasilan kena pajak tahun 2011 dan 2010 sebagaimana yang disajikan di atas adalah sesuai dengan jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan untuk tahun – tahun yang bersangkutan kepada kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP-PMB).
Estimated of taxable income for 2011 and 2010 which are presented above is in accordance with the amounts reported in the annual for that year to the Tax Office Enterance Stock (KPP-PMB).
f. Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak, adalah sebagai berikut:
f. Deferred Tax
The details of the Company and its subsidiary’s deferred tax assets ( liabilities ), are as follows :
2 0 0 9
Penyesuaian perubahan tarif pajak dari 28% menjadi 25%
/Adjutment for change the tax rate from 28%
to 25% 2 0 1 0
Dibebankan (dikreditkan) ke
laba rugi/Charged
(credited) to statements of
income 2 0 1 1
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Kesejahteraan karyawan 2.213.366 66.598 2.279.964 1.719.025 3.998.989 Employee benefits
Rugi fiskal 3.242.513 1.944.235)( 1.298.278 365.795 1.664.073 Fiscal loss
Jumlah 5.455.879 1.877.637)( 3.578.242 2.084.820 5.663.062 Total
Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities
Property, plant
Aset tetap 1.054.595)( 48.453)( 1.103.048)( 190.202 912.846)( and equipment
Jumlah 1.054.595)( 48.453)( 1.103.048)( 190.202 912.846)( Total
Aset tangguhan – Bersih 4.401.284 1.926.090)( 2.475.194 2.275.022 4.750.216 Deferred tax assets – Net
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/44 Exhibit E/44
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERPAJAKAN (Lanjutan) 25. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi antara penghasilan beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company is as follows:
f. Pajak Tangguhan (Lanjutan) f. Deferred Tax (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0
Laba Perusahaan sebelum pajak 44.983.351 5.014.862 Income before tax of the Company
Pajak penghasilan sesuai tarif 11.245.838 1.253.716 Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban)
yang tidak dapat diperhitungkan Tax effects of non deductible
menurut fiskal : income (expenses) :
Penyusutan aset sewa pembiayaan 276.295 230.656 Depreciation of finance assets
Beban pergaulan dan pertemuan 252.099 382.434 Meeting and entertainment
Penurunan nilai piutang usaha 135.887 157.018 Impairment of accounts receivable
Penghasilan bunga 103.244)( 127.484)( Interest income
Beban bunga sewa pembiayaan 86.255 75.101 Interest expenses of lease liabilities
Amortisasi biaya keuangan - 673.927)( Amortization of finance expense
Lain-lain 69.768)( 65.449 Others
577.523 109.247
Beban pajak 11.823.361 1.362.963 Tax expense of the Company
Beban pajak entitas anak 249.023)( 1.875.716 Tax expenses of the Subsidiary
Jumlah Beban Pajak 11.574.338 3.238.679 Total Tax Expense
26. LABA PER SAHAM 26. EARNINGS PER SHARE
Laba Per Saham Dasar
Pada tahun 2011 dan 2010, laba (rugi) bersih yang digunakan Perusahaan untuk perhitungan laba per saham dasar masing-masing adalah Rp 29.701.777 dan (Rp 1.020.538). Jumlah rata-rata saham yang beredar untuk tahun 2011 dan 2010 adalah 151.200.000 saham.
Basic Earnings per Share In 2011 and 2010, profit (loss) used by the Company to calculate earnings per share amounted to Rp 29,701,777 and (Rp 1,020,538), respectively. The weighted average number of shares outstanding was 151,200,000 shares in 2011 and 2010.
27. DIVIDEN 27. DIVIDEND
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Rapat No. 8 tanggal 19 Juli 2010 dari notaris Ati Mulyani, SH., MKn. notaris di Jakarta. Pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 4.536.000 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp 3.000.000. Dividen tunai telah dibagikan pada tanggal 27 Agustus 2010.
Based on the Annual General Shareholders' Meeting as stated by notarial deed No. 8 dated 19 July 2010 from notary Ati Mulyani, SH., Mkn. notary in Jakarta. The shareholders approved to distributed a cash dividend of Rp 4,536,000 and provided a general reserve amounting to Rp 3,000,000. The cash dividend had been distributed on 27 August 2010.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/45 Exhibit E/45
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
28. IMBALAN PASCA-KERJA 28. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan membukukan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah karyawan tahun 2011 (2010: 581 karyawan).
The Company provided post - employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The total of employees entitled to the benefits is employees in 2011 (2010: 581 employees).
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Lastika Dipa dan PT Jasa Aktuaria Tiwikrama tanggal 16 Januari 2012 dan 23 Februari 2011, yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut :
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Lastika Dipa and PT Jasa Aktuaria Tiwikrama dated 16 January 2012 and 23 February 2011, the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2 0 1 1 2 0 1 0
Tingkat diskonto per tahun 10,00% 10,00% Discount rate
Tingkat kenaikan gaji per tahun 7,00% 7,00% Salary increment rate
Tingkat kematian TMI-II TMI-II Mortality rate
Tingkat cacat 5,00% 5,00% Disability rate
Tingkat pengunduran diri per tahun
4% s/d 20 tahun dan
4% s/d 25 tahun dan Resignation rate
(years and) (years and)
1% pada usia/age 54
1% pada usia/age 45
tahun/years tahun/years
Tingkat pensiun normal 100,00% 100,00% Normal retirement Beban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expense is recognized in statement of income as follows :
2 0 1 1 2 0 1 0
Beban jasa kini 1.462.356 1.313.785 Current service cost
Beban bunga 2.279.487 1.620.684 Interest cost
Amortisasi kerugian aktuaria 2.554.997 1.614.274 Amortization actuarial losses
Amortisasi jasa masa lalu 74.999 74.999 Amortization past service cost
Keuntungan yang diakui dari kelebihan 210.827 15.013)( Gain recognized on the excess
6.582.665 4.608.729
Beban imbalan pasca-kerja – Post employment benefits expense -
entitas anak 293.436 266.392 subsidiary company
J u m l a h 6.876.101 4.875.121 T o t a l
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/46 Exhibit E/46
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
28. IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) 28. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Liabilitas imbalan pasca-kerja di neraca, adalah sebagai berikut :
Provision for post-employment benefits is recognized in balance sheets, are as follows :
2 0 1 1 2 0 1 0
Nilai kini liabilitas 28.132.327 23.032.347 Present value of obligation
Biaya jasa lalu yang belum diakui 466.548)( 541.547)( Unrecognized past service cost
(Laba) rugi aktuarial yang belum diakui 456.982 475.745)( Unrecognized actuarial (gain) losses
28.122.761 22.015.055Liabilitas imbalan pasca-kerja - Provision for post-employment benefits
anak perusahaan 1.119.793 826.357 - subsidiary company
Saldo akhir 29.242.554 22.841.412 Ending balance
Mutasi liabilitas bersih di neraca, adalah sebagai berikut :
Movements in the liability recognized in the balance sheet, are as follows :
2 0 1 1 2 0 1 0
Saldo awal 22.015.055 17.421.186 Beginning balancePembayaran manfaat 474.959)( 14.860)( Benefit paymentsBeban tahun berjalan 6.582.665 4.608.729 Expense in current year
28.122.761 22.015.055Liabilitas imbalan pasca-kerja Provision for post-employment benefits -
anak perusahaan 1.119.793 826.357 subsidiary company
Saldo akhir 29.242.554 22.841.412 Ending balance
29. PIHAK-PIHAK BERELASI 29. RELATED PARTIES
Sifat Berelasi:
a. PT Monaspermata Persada dan Fujikura Asia Ltd.,
Singapore adalah pemegang saham Perusahaan.
b. Pemegang saham mayoritas Perusahaan juga merupakan pemegang saham PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama dan PT Sinarmonas Industries.
c. Perusahaan dimana pengurusnya merupakan keluarga dari pengurus Perusahaan adalah CV Sarihon Elektrik dan Nextrom Enterprise Pte. Ltd., Singapura (NEL).
d. Perusahaan menyewa bangunan kantor di Mega
Glodok Kemayoran milik PT Monaspermata Persada. Beban sewa tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 350.532.
e. Perusahaan menjual tembaga sisa dan aluminium
sisa (barang scrap) kepada PT Multi Tembaga Utama dan PT Sinar Monas Industries.
f. Pada tahun 2011 dan 2010, penjualan kepada Nextrom Enterprise Pte. Ltd. merupakan penjualan barang jadi dan piutang yang timbul dicatat sebagai piutang usaha.
Nature of Relationship: a. PT Monaspermata Persada and Fujikura Asia Ltd.,
Singapore are shareholders of the Company. b. The Companies with stockholder also majority
shareholders of the Company are PT Multi Tembaga Utama, PT Aluminametal Utama and PT Sinarmonas Industries.
c. The Companies with common member of the family of the Company’s management are CV Sarihon Elektrik and Nextrom Enterprise Pte. Ltd., Singapore (NEL).
d. The Company leases the PT Monaspermata
Persada’s office at Mega Glodok Kemayoran. Lease expenses for the 2011 and 2010 amounting to Rp 350,532.
e. The Company sold scrap to PT Multi Tembaga
Utama and PT Sinar Monas Industries.
f. In 2011 and 2010, sales the Company to Nextrom
Enterprise Pte., Ltd. represent sales of finished goods and receivable arise from its sales were recorded as trade receivable.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/47 Exhibit E/47
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
29. PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 29. RELATED PARTIES (Continued)
Saldo piutang dan hutang pihak-pihak berelasi : The balances of trade receivables and trade payables
with related parties : Piutang usaha Trade receivables
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Monaspermata Persada 40.013.554 26.900.768 PT Monaspermata Persada
Nextrom Enterprise Pte. Ltd. 10.557.146 8.051.706 Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
PT Sinarmonas Industries 7.064.942 2.794.176 PT Sinarmonas Industries
Fujikura 874.777 13.358.792 Fujikura
PT Multi Tembaga Utama 176.454 27.692 PT Multi Tembaga Utama
J u m l a h (Catatan 5) 58.686.873 51.133.134 (Note 5) T o t a l
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan berelasi, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan penurunan nilai piutang usaha.
Based on the review of the status of related parties, the Company’s management release the opinion that all the accounts are collectible, no allowance for impairment of trade receivables is necessary accordingly.
Hutang usaha Trade payables
2 0 1 1 2 0 1 0PT Multi Tembaga Utama 15.154.685 3.843.530 PT Multi Tembaga Utama
PT Sinarmonas Industries 11.516.738 37.399.161 PT Sinarmonas Industries
PT Alumina Metal Utama 9.791.637 2.151.725 PT Alumina Metal Utama
Fujikura Asia Ltd 1.570.598 1.955.150 Fujikura Asia Ltd
PT Monas Permata Persada 1.094.966 39.213 PT Monas Permata Persada
Koperasi Karyawan PT JCC 143.262 145.909 Koperasi Karyawan PT JCC
Fujikura Federeal Cable Sdn Bhd - 4.796.318 Fujikura Federeal Cable Sdn Bhd
CV Sarihon Electrik - 178.452 CV Sarihon Electrik
J u m l a h (Catatan 12) 39.271.886 50.509.458 (Note 12) T o t a l
Uang muka penjualan Advances from customer
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Aluminametal Utama 9.869.940 1.453.892 PT Aluminametal Utama
PT Sinarmonas Industries - 188.627 PT Sinarmonas Industries
J u m l a h (Catatan 15) 9.869.940 1.642.519 (Note 15) T o t a l
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/48 Exhibit E/48
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
29. PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) 29. RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi-transaksi Pihak-pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
a. Tahun 2011, 27,94% dari jumlah penjualan
(2010: 29,48%), merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 9,35% (2010: 11,51%) dari jumlah aset.
Transaction with Related Parties In the normal course of business, the Company entered into certain transaction with related parties, including the following :
a. In 2011, 27.94% from total sales (2010: 29.48%),
represent of the net sales to related parties, according to management, were made at normal price and conditions as those done with third parties. At balance sheet dates, the receivables from these sales were presented as trade receivable, which constitutes 9.35% (2010: 11.51 %) respectively, of the total assets.
Rincian penjualan kepada pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:
The details of sales to related parties, are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Monaspermata Persada 219.460.117 147.610.120 PT Monaspermata Persada
PT Alumina Metal Utama 94.518.840 50.503.078 PT Alumina Metal UtamaNextrom Enterprise Pte. Ltd. 17.346.716 17.473.071 Nextrom Enterprise Pte. Ltd.
Fujikura Limited 14.361.524 26.301.753 Fujikura LimitedPT Sinarmonas Industries 6.652.135 2.363.290 PT Sinarmonas IndustriesPT Multi Tembaga Utama 1.521.546 619.041 PT Multi Tembaga Utama
C.V Sarihon Elektrik 297.132 - C.V Sarihon Elektrik
J u m l a h 354.158.010 244.870.353 T o t a l
b. Tahun 2011, 20,21% (2010: 13,39%) dari jumlah
pembelian masing-masing merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan berelasi, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 6,26% (2010: 9,89%) dari jumlah liabilitas dan ekuitas.
b. In 2011, 20.21% (2010: 13.39 %) from total purchases represented of purchase from related parties, which, according to management, were made at normal prices and conditions as those done with third parties. At balance sheet dates, the liabilities for these purchases were presented as trade account payable, which is constituted 6.26% (2010: 9.89%) respectively, of the total liabilities and equity.
Rincian pembelian kepada pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:
The details of purchases from related parties, are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
PT Sinarmonas Industries 83.690.634 56.590.649 PT Sinarmonas IndustriesPT Multi Tembaga Utama 75.684.910 10.484.928 PT Multi Tembaga Utama
Glencore 35.974.341 - GlencorePT Alumina Metal Utama 29.237.771 21.191.429 PT Alumina Metal UtamaFujikura Asia Ltd., Singapura 1.317.841 - Fujikura Asia Ltd., Singapore
J u m l a h 225.905.497 88.267.006 T o t a l
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/49 Exhibit E/49
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
2 0 1 1 2 0 1 1
% Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/
Rp’million Rp’million Rp’million Rp’million
Penjualan 90% 1.136.046 10% 114.607 1% 16.765 100% 1.267.418 S a l e s
Beban pokok penjualan 90% 1.033.576 10% 114.842 1% 11.484 100% 1.148.418 Cost of goods sold
Laba kotor 102.470 235)( 5.281 119.000 Gross profit
Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating
dialokasikan 59.378 expenses
Laba dari usaha 59.622 Income from operation
Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other
dapat dialokasikan 18.349)( charge-net
Laba sebelum pajak 41.273 Income before tax
Pajak penghasilan 11.574)( Income tax
Laba bersih tahun berjalan 29.699 Profit for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada : Profit attributable to :
Pemilik entitas induk 29.702 Equity holders of the parent company
Kepentingan non-pengendali 3)( Non-controlling interest
29.699
Pendapatan komprehensif lain 915)( Other comprehensive income
Jumlah pendapatan komprehensif lain 28.784 Total comprehensive income for the year
Jumlah pendapatan yang dapat diatribusikan kepada : Total comprehensive income attributable to :
Pemilik entitas induk 28.787 Equity holders of the parent company
Kepentingan non-pengendali 3)( Non-controlling interest
Jumlah 28.784 Total
Jumlah/
Total
Kabel listrik/
Power cable
Kabel telepon/
Telephone cable
Energi/
Energy
2 0 1 0 2 0 1 0
% Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/ % Rp’ Juta/
Rp’million Rp’million Rp’million Rp’million
Penjualan 90% 750.433 8% 63.345 2% 16.945 100% 830.723 S a l e s
Beban pokok penjualan 90% 708.443 8% 59.791 2% 16.163 100% 784.397 Cost of goods sold
Laba kotor 41.990 3.554 782 46.326 Gross profit
Beban usaha yang tidak dapat Unallocated operating
dialokasikan 42.808 expenses
Laba dari usaha 3.518 Income from operation
Penghasilan lain - lain yang tidak Unallocated other
dapat dialokasikan 1.295)( charge-net
Laba sebelum pajak 2.223 Income before tax
Pajak penghasilan 3.239)( Income tax
Laba bersih tahun berjalan 1.016)( Profit for the year
Laba yang diatribusikan kepada : Profit attributable to :
Pemilik entitas induk 1.021)( Equity holders of the parent company
Kepentingan non-pengendali 5 Non-controlling interest
1.016)(
Pendapatan komprehensif lain 1.725 Other comprehensive income
Jumlah pendapatan komprehensif lain 709 Total comprehensive income for the year
Jumlah pendapatan yang dapat diatribusikan kepada : Total comprehensive income attributable to :
Pemilik entitas induk 704 Equity holders of the parent company
Kepentingan non-pengendali 5 Non-controlling interest
Jumlah 709 Total
Jumlah/
Total
Kabel listrik/
Power cable
Kabel telepon/
Telephone cable
Energi/
Energy
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/50 Exhibit E/50
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG
ASING 31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2011 and 2010, the Company and its Subsidiary have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
Mata uang asing/
Ekuivalen Rupiah/
Mata uang asing/
Ekuivalen Rupiah/
Foreign currency
Rupiah Equivalent
Foreign currency
Rupiah Equivalent
A s e t A s s e t s
Kas dan setara kas US$ 1.707.715 15.485.558 3.418.842 30.738.806 Cash and cash equivalents
SG$ 98.478 686.819 23.327 162.847
EUR 26.563 311.823 66.955 800.514
GBP 169.320 2.319.057 13.500 187.569
JPY 282.529 33.023 319.888 35.188
AUD 139.058 1.279.709 2.026 18.524
Piutang usaha Trade receivables
Pihak-pihak berelasi US$ 376.604 3.415.046 1.723.184 15.493.147 Related parties
SG$ 1.466.915 10.230.747 1.020.128 7.121.514
EUR - - 514 6.145
Pihak ketiga US$ 1.309.504 11.874.582 5.759.821 51.786.551 Third parties
SG$ - - 90.993 635.222
EUR 805.642 9.457.421 2.394 28.623
GBP 18.080 247.629 721.370 10.022.715
AUD 17.589 161.867 - -
Uang muka US$ 2.437.637 22.104.492 1.687.510 15.172.402
EUR 6.500 76.303 - - Purchase advances
Jumlah Aset 77.684.077 132.209.767 Total Asset
2 0 1 1 2 0 1 0
Mata uang asing/ Mata uang asing/
Ekuivalen Rupiah/
Foreign currency
Ekuivalen Rupiah/Rupiah equivalent Foreign currency
Rupiah equivalnet
Liabilitas Liabilities
Hutang bank US$ 391.675 3.551.709 393.068 3.534.074 Bank loan
Hutang usaha Trade payable
Pihak-pihak berelasi US$ 3.995.778 36.233.715 3.625.720 32.598.849 Related parties
SG$ 82.929 578.374 1.005.035 7.016.149
EUR - - 192.321 2.299.390
JPY - - 143.840 15.822
Pihak ketiga US$ 31.138.794 282.366.588 26.457.648 237.880.713 Third parties
SG$ 3.978 27.744 18.207 127.103
EUR 5.403 63.423 - -
GBP 9.531 130.541 - -
Liabilities for acquisition of
Hutang perolehan aset tetap US$ - - 75.000 674.325 property, plant and equipments
Jumlah Liabilitas 322.952.093 284.146.425 Total Liabilities
Jumlah Liabilitas - Bersih 245.268.016 151.936.658 Total Liabilities -Net
2 0 1 1 2 0 1 0
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/51 Exhibit E/51
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (Continued)
16 Maret 2012/ 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/
16 March 2012 31 December 2011 31 December 2010Mata uang Foreign Currencies1 EUR 12.010,80 11.738,99 11.955,79 1 EUR1 US $ 9.178,00 9.068,00 8.991,00 1 US $1 SG $ 7.279,52 6.974,33 6.980,61 1 SG $100 JPY 10.001,51 11.680,32 11.028,53 100 JPY1 CNY 1.452,22 1.439,16 1.357,61 I CNY Pada masa mendatang, nilai kurs masih mungkin berubah-ubah, dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya.
Apabila liabilitas bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 December 2011 dinyatakan dengan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal 16 Maret 2012, maka jumlah liabilitas akan naik sebesar Rp 2.386.785.
In the future the rates still fluctuate, and Rupiah has a possibility to depreciate significantly against other currencies.
If net assets and liabilities in foreign currencies on 31 December 2011 are expressed using Bank Indonesia middle rates as on 16 March 2012, total liabilities will increase by Rp 2,386,785.
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
Pada tanggal 16 Mei 2001, Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama jual beli tenaga listrik berjangka 20 MW dengan PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam). Perusahaan dan anak perusahaan akan membangun dan mengoperasikan sebuah fasilitas pembangkit listrik tenaga diesel dengan kapasitas 20 MW yang berlokasi di Baloi, Batam. PLN Batam akan membeli tenaga listrik dari PT Jembo Energindo (anak perusahaan) sebesar Rp 160 per kwh tidak termasuk bahan bakar. Perjanjian ini berlaku selama 8 tahun, sejak tanggal operasi komersil yang telah ditetapkan antara PLN Batam dan Perusahaan yaitu tanggal 15 Mei 2002. Pada akhir masa perjanjian, PLN Batam mempunyai hak opsi untuk membeli seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan Perusahaan atas fasilitas pembangkit tenaga listrik diesel tersebut dengan harga yang ditetapkan kemudian. Pada tahun 2009, perjanjian tersebut diamandemen dimana PLN Batam diperbolehkan mengurangi pembayaran Rp 1 milyar (angka penuh) dari total tagihan Perusahaan setiap bulannya. Hal ini berlaku mulai dari bulan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009. Disamping itu disepakati penambahan masa kontrak selama 2 tahun kedepan dengan harga Rp 250 per Kwh (berlaku 1 Januari 2010).
a. Purchase and Sale of Electrical Energy Agreement
On 16 May 2001, the Company and its subsidiary entered into a purchase and sale of electrical energy agreement for 20 MW with PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (PLN Batam). The Company and its subsidiary will develop and operate a diesel electrical power generator facility with 20 MW capacity located in Baloi, Batam, PLN Batam will buy electrical energy from PT Jembo Energindo (the subsidiary) at Rp 160 per kwh excluding cost of fuel. The agreement is valid for a period of 8 years, starting from the commercial operations, which will be determined by PLN Batam and the Company, which has been 15 May 2002. At the expiration of the agreement, PLN Batam has the option right to buy the Company’s every rights, ownership and interests on the diesel electrical power generator at a price that will be agreed later. On 2009, the agreement had amended which PLN Batam is allowed to reduce payments Rp 1 billion (full amount) from the total of monthly billing starting from July 2009 to December 2009. Beside it, the company agreed to extend the contact for the next 2 years with the price Rp 250 per Kwh (effective per1 January 2010).
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/52 Exhibit E/52
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
b. Bank Garansi
Dalam rangka kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi sebagai jaminan pelaksanaan yang diterbitkan oleh Bank Mandiri untuk kepentingan langganannya terutama PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara, tender dan ekspor. Pada tanggal 31 December 2011, jumlah bank garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 10.763.097.
b. Bank Guarantees
In relation to the sales agreements, the Company has submitted bank guarantees which are issued by Bank Mandiri for the benefit of its customers, mainly PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara, bid bond and export. On 31 December 2011, total bank guarantees outstanding amounted to Rp 10,763,097.
c. Standard Chartered Bank c. Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank (SCB) telah memperkenalkan transaksi derivatif kepada direktur pemasaran. Tidak ada persetujuan untuk semua transaksi, diberikan oleh rapat para pemegang saham dan / atau komisaris. SCB mengklaim bahwa transaksi tersebut dilakukan di London Metal Exchange sesuai dengan Swaps dan Derivatif Internasional Association (ISDA), sehingga dengan itu, SCB mengajukan gugatan kepada Perusahaan dengan jumlah US $ 14.355.578. Perusahaan telah menolak untuk mengakui / menerima klaim / kewajiban dan menunjuk pengacara untuk menuntut bahwa transaksi tidak adil dan bertentangan dengan hukum di Indonesia dan juga anggaran dasar Perusahaan. Dengan tidak adanya hasil negosiasi yang berguna dengan SCB di mana hasilnya tidak menguntungkan Perusahaan, Perusahaan telah menunjuk pengacara untuk menyelesaikan secara hukum, termasuk mendapatkan kompensasi dan pengecualian dari semua tanggung jawab.
Standard Chartered Bank (SCB) has introduced a derivative transaction to the director of marketing. There is no approval for all transactions, given by shareholders' meeting and/or by commissioners. SCB claims that the transaction is held in London Metal Exchange in accordance with the International Swaps and Derivatives Association (ISDA), which with it, SCB proposed a claim to the Company for an amount of US$ 14,355,578. The Company has refused to admit/accept any claim/liability and assigned to a lawyer to demand that the transaction was not fair and against the laws in Indonesia and also against the Company's articles of association. In the absence of any useful negotiations with SCB where the results are not beneficial to the Company, the Company will refer the matter to the lawyer to resolve legal, including obtaining compensation and exclusion from all liability.
Berdasarkan pendapat hukum dari penasehat atau konsultan hukum di Jakarta, beberapa aspek yang dapat disebutkan antara lain, tidak ada satupun dokumen kontrak atau transaksi yang dilakukan Perusahaan sebagai pembeli tembaga dengan pihak lain sebagai penjual tembaga, dimana transaksi jual beli ini dalam kaitannya dengan perjanjian ISDA di atas, kemudian di pergunakan dan berfungsi sebagai dasar (underlying transaction).
Based on legal opinion of legal advisors, who are advocates and consultants in Jakarta, amongst other aspect raised, there is no contract or transaction documents made by the Company as a buyer of copper with any other party as a seller of copper, where the transaction of the sale and purchase of copper should be then used as a basis of transaction (underlying transaction) in creating the ISDA agreement.
Dengan demikian, perjanjian ISDA, dengan semua dokumen yang berhubungan dan telah ditandatangani oleh SCB dan Perusahaan, pada dasarnya bukan kontrak derivatif atau transaksi karena perjanjian yang mendasari transaksi derivatif ("underlying transaction") tidak ada. Maka, transaksi derivatif tersebut dapat dikategorikan sebagai transaksi derivatif yang tidak nyata.
Accordingly, then the ISDA agreement, with its entire associated documents signed by SCB and the Company, basically is not a derivative agreement or transaction because the agreement underlying the derivative transaction ("underlying transaction") does not exist. Thus, the derivative transaction can be categorized as an unreal derivative transaction.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/53 Exhibit E/53
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENT AND CONTIGENCIES (Continued)
c. Standard Chartered Bank (Lanjutan) c. Standard Chartered Bank (Continued)
Dengan demikian, jumlah dan harga tembaga yang terkandung dalam dokumen yang berkaitan dengan transaksi derivatif (ISDA) adalah perkiraan dan bukan transaksi yang nyata, sehingga perjanjian atau transaksi derivatif tersebut berlawanan atau bertentangan dengan transaksi derivatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Peraturan Bank Indonesia No 7/31/PBI/2005 tanggal 13 September 2005 yang berbunyi sebagai berikut: "Transaksi Derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan suatu turunan dari nilai instrument yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks, baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen, namun tidak termasuk transaksi derivatif kredit.
Accordingly, the number and price of copper contained in documents relating to the derivative transaction (ISDA) is an estimation and it’s not a real character, so that the derivative agreement or transaction is in the opposite or contrary to derivative transaction referred in Article 1 point 2 of Bank Indonesia Regulation No. 7/31/PBI/2005 dated on September 13 of 2005 which reads as follows: "Derivative Transaction is the payment transaction based on contracts or agreements whose value derived from underlying instrument such as interest rates, exchange rates, commodities, equities and indices, followed either by movement or without movement of funds or instruments, but excluding credit derivative transactions." Accordingly, the ISDA agreement is then invalid and null and void since its inception.
Berdasarkan surat No 005 tahun 2011 (ARB005/11/AU) 28 Januari 2011, SCB telah berinisiatif mendaftarkan kasus ini di Singapore International Arbitration Centre (SIAC). Perusahaan dalam suratnya tanggal 28 Pebruari 2011 yang disampaikan kepada SIAC menegaskan bahwa Yurisdiksi dan hukum yang cocok dan sesuai untuk penentuan masalah hukum adalah hukum Indonesia.
Based on the letter No. 005 of 2011 (ARB005/11/AU) dated on January 28 of 2011, SCB has initiated case registration in the Singapore International Arbitration Centre (SIAC). The Company has in its letter dated on 28th February 2011 to SIAC reiterated that the appropriate jurisdiction and the appropriate law for the determination of matters is Indonesia and Indonesian law respectively.
Sehubungan dengan kondisi di atas, manajemen Perusahaan belum bisa memperkirakan hasil dan jumlah kerugian.
In connection with the above conditions, the Company's management has not been yet able to estimate the yield and the amount of loss.
d. Gugatan Perdata PT Monaspermata Persada d. Dispute PT Monas Permata Persada
Pada tanggal 27 September 2011 sesuai dengan nomor gugatan 429/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Monaspermata Persada yang merupakan salah satu pemilik Perusahaan melakukan gugatan terhadap tergugat yaitu Standard Chartered Bank dan PT Jembo Cable Company Tbk di Pengadilan Tinggi Tangerang untuk membatalkan perjanjian ISDA 2002 Master Agreement karena bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia (salah satunya melanggar peraturan Bank Indonesia) serta menuntut SCB untuk mengembalikan pembayaran yang telah diterimanya serta membayar sejumlah uang tertentu sebagai ganti rugi. Sampai dengan tanggal laporan auditor belum ada keputusan yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
On 27 September 2011 based on law suitNo. 429/PDT.G/2011/PN.TNG, PT Monaspermata Persada represent one of shareholder of the Company to carry on lawsuit against Standard Chartered Bank and PT Jembo Cable Company Tbk in the High Court of Tangerang, to cancel of agreement ISDA 2002 Master Agreement because it is against to the law force in Indonesia (one of violation Bank Indonesia Regulation) and SCB demanded to return the payment has been received and pay a certain amount of money as compensation. As of the date of the auditor’s report, no decision has been made by District Court of Tangerang.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/54 Exhibit E/54
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 32. COMMITMENT AND CONTIGENCIES (Continued)
e. Gugatan Perdata atas Tanah e. Land Dispute
Pada tanggal 12 Maret 2010 sesuai dengan Nomor gugatan 114/Pdt.G/20lO/PN.TNG, Pihak pengugat yang merupakan pemilik sebelumnya dari tanah 2.190 M2, yang kini dimiliki oleh Perusahaan, Perusahaan dan tergugat lainnya digugat di Pengadilan Kabupaten Tangerang. Berdasarkan gugatan tersebut, Perusahaan digugat dengan nilai tuntutan ganti rugi sebesar Rp 600.000 / M2 atau sebesar Rp 1.314.000.000 atau meninggalkan tanah sengketa. Perusahaan sudah menunjuk pengacara untuk mewakili mereka dalam hal ini. Berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Banten No. 97/PDT/2011/PT.BTN tanggal 24 Januari 2012 gugatan penggugat ditolak baik di Pengadilan Negeri Tangerang maupun di Pengadilan Tinggi Banten sehingga tidak ada liabilitas bersyarat.
On March 12 of 2010, based on lawsuit No. 114/Pdt.G/20lO/PN.TNG, parties claiming to be the previous owner of a piece of land with area of 2,190 M2, which is now owned and possessed by the Company, sued the Company and other defendants in the Tangerang District Court. Based on the lawsuit, the Company was sued by the value of claims for compensation of Rp 600,000 /M2 or at total of Rp 1,314,000,000 or discharge of the disputed land. The Company has a lawyer to represent it in this case. Based on the Banten High Court result No. 97/PDT/2011/ PT.BTN dated 24 January 2012 the lawsuit of claiming was rejected in both of Tangerang District Court or the High Court of Banten so there is no contingent liability.
33. MANAJEMEN RISIKO 33. RISK MANAGEMENT
a. Pendahuluan dan tinjauan a. Introduction and overview
Dewan Direksi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menetapkan dan mengawasi kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan fungsi keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perusahaan. Sedangkan fungsi internal audit memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dengan memberikan laporannya kepada Direksi.
The Board of Directors has overall responsibility for setting and overseeing risk management framework, and has established a financial function that is responsible for developing and monitoring the Company's risk management policy. The internal auditor function has the responsibility to monitor compliance with risk management policies and procedures, and to review the adequacy of risk management framework related to the risks faced by the Company and to provide its report to the Board of Directors.
Tujuan keseluruhan dari manajemen risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan, namun tanpa terlalu mempengaruhi daya saing Perusahaan dan fleksibilitas.
The overall objective of risk management is to identify and analyze the risks faced by the Company, set risk limits and ensure appropriate controls, and to monitor risks and adherence to a predetermined limit, but without unduly affecting the Company's competitiveness and flexibility.
Perusahaan menghadapi risiko dari instrumen keuangan sebagai berikut: • Risiko kredit • Risiko pasar • Risiko likuiditas • Risiko operasional
The Company faces the following risks of financial instruments as follows: • Credit risk • Market risk • Liquidity risk • Operational risk
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/55 Exhibit E/55
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan) 33. RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko kredit b. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi liabilitasnya.
Credit risk is the risk of financial loss due to the failure of customers or counterparties fails to meet their obligations.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, kebijakan untuk melakukan penjualan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik .
Credit risk which is faced by the Company derived from credits granted to customers. To reduce this risk, the policy to sell only to customers who can be trusted and proven to have a good credit history.
Perusahaan akan melakukan analisa pemberian kredit kepada semua calon pelanggan yang akan melakukan pembelian produk dengan terlebih dahulu melakukan penilaian 5C (Character, Capacity, Capital, Colateral, Condition) dari calon pelanggan. Terhadap pelanggan yang tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan akan terus menerus melakukan penagihan. Jika belum ada hasilnya perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum.
The company will perform credit analysis to all prospective customers who will buy the product by first doing an assessment 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition) from prospective customers. Against customers who can not meet its obligations within the time period has been granted, the Company will continue to do the billing. If there is still no result the company will follow up through legal channels.
c. Risiko pasar c. Market risk
Risiko pasar adalah risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Perusahaan, yang dapat merugikan Perusahaan. Yang dimaksud dengan risiko pasar adalah nilai tukar.
Market risk is the risk arising from movements in the market of the prices portfolio of financial assets owned by the Company, which could harm the Company. The Company also faces market risk from movement in exchange rates.
Risiko pasar yang dihadapi Perusahaan berasal dari selisih nilai tukar mata uang asing. Pembelian bahan baku dilakukan dengan mata uang terutama dengan dollar Amerika Serikat sedangkan penjualan produk sebagian dilakukan dengan beberapa mata uang asing , perusahaan telah melakukan lindung nilai transaksi beberapa mata uang asing terhadap nialai dollar Amerika Serikat. Sedangkan lindung nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat Perusahaan belum melakukan secara formal, kebijakan yang dilakukan adalah melakukan lindung nilai secara natural dimana setiap penerimaan rupiah dari hasil pelunasan piutang akan dikonversi kedalam dollar Amerika Serikat sebagai persiapan dana pembayaran hutang dagang dalam dollar Amerika Serikat.
Market risk which is faced by the Company is derived from foreign currency exchange differences. Purchases of raw materials made with primarily denominated in U.S. dollars, while sales of some products made by several foreign currencies, the company has done some hedging transactions of foreign currencies against the U.S. dollar Period. While the hedging of the rupiah against the U.S. dollar company has not formally, the policy is carried out with natural hedging where dollars every revenue from the settlement of accounts will be converted into United States dollar in preparation for the payment of debt funds in U.S. dollars.
d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Perusahaan tidak mampu memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations that have matured.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/56 Exhibit E/56
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RESIKO (Lanjutan)
d. Risiko likuiditas (Lanjutan)
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan penjualan produk Perusahaan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban yang jatuh tempo lebih panjang waktunya dari dana yang diperoleh dari pelunasan piutang pelanggan.
33. RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Liquidity risk Continued)
Liquidity risk is the risk that the company can not comply with the obligations of payment at maturity. To reduce this risk, the company has reviewed, monitored, and establish policies under the terms of payment of the income from the sale of the company's products. In general, needs funds to pay its obligations with maturities longer than the product of the clearance of accounts receivable from customers.
e. Risiko operasional e. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Perusahaan.
Operational risk is the risk of losses resulting from inadequate or failed internal processes, human factors, inadequate systems or from external events. This risk is inherent in all business processes, operations, systems and products of the Company.
Risiko operational terjadi antara lain mesin berhenti proses produksi karena putus pasokan listrik dari PLN. Untuk mengurangi risiko ini Perusahaan menyediakan generator sebagai pengganti pasokan listrik . Demikian pula mesin berhenti karena kekurangan bahan baku atau kerusakan mesin untuk mengurangi risiko tersebut Perusahaan membentuk stock penyangga bahan baku dan suku cadang mesin.
Operating risks, among other things, the machine stops the process of production due to the end of the source of electricity. For the reducing this risk the company provides generators as a replacement power supply. In the same way, the engine stopped due to lack of raw materials or equipment to reduce the risk of damage to the company to establish a reserve of stabilization of raw materials and machine parts.
34. PENGELOLAAN PERMODALAN 34. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama pengelolaan permodalan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan memelihara peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimumkan nilai pemegang saham Perusahaan.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan membuat penyesuaian terhadap struktur permodalan tersebut terkait dengan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan melakukan kebijakan dengan menunda pembayaran dividen kepada pemegang saham. Perusahaan memantau penggunaan modal dengan menggunakan rasio gear yaitu hutang neto dibagi dengan total modal ditambah hutang neto. Perusahaan memasukkan hutang neto, hutang sewa pembiayaan, hutang dagang dan hutang lainnya dan pinjaman, dikurangi kas dan setara kas. Modal meliputi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang ekuitas Perusahaan. Tidak terdapat perubahan dari periode sebelumnya terhadap manajemen permodalan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 total liabilitas bersih terhadap total ekuitas adalah sebesar Rp 526.539.727 dan Rp 481.769.743, dan rasio gear adalah sebesar 76% dan 80%. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah taat dengan persyaratan manajemen permodalan.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total capital plus net debt. The Company includes within net debt, finance lease payables, trade and other payables and loans and borrowings, less cash and cash equivalents. Capital includes equity attributable to the equity holders of the Company. There were no changes from the previous period for the Company’s capital management. On 31 December 2011 and 2010 total net liabilities to total equity amounting to Rp 526,539,727 and Rp 481,769,743, and gearing ratio amounting to 76% and 80%. For the years ended 31 December 2011 and 2010, the Company has complied with its capital management requirements.
These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language
Ekshibit E/57 Exhibit E/57
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Thousands Rupiah, unless otherwise stated)
35. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 35. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 9 Februari 2012, Perusahaan telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Samsung Engineering Co, Ltd mengenai pengadaan, penjualan kabel tembaga jenis Electrical MV, LV Cable pada proyek Banyu Urip sebanyak 857 ton dengan harga US$ 13.053.786,86 berdasarkan harga tembaga LME US$ 8.000 per ton. Jaminan yang diberikan sampai dengan 5 Agustus 2016, dimulai pada saat barang tersebut dikirimkan. Selama jangka waktu perjanjian pihak Perusahaan diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk Bank Garansi sebesar 10% dari total Purchase Order dan berlaku sampai barang tersebut dikirimkan. Untuk memenuhi kontrak penjualan tersebut Perusahaan telah membuat perjanjian pengadaan tembaga sebanyak 500 ton dengan PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Kemudian Perusahaan juga mengadakan kontrak komoditas berjangka lindung nilai (hedging) atas tembaga dengan Ong First Tradition Private Limited sebagai broker sebanyak 100 ton.
On 9 February 2012, the Company has entered into Letter of Intent (LOI) with Samsung Engineering Co, Ltd regarding the procurement, sales of copper for Electrical MV, LV Cable for Banyu Urip project amounting to 857 tons at price US$ 13,053,786.86 based on LME copper US$ 8,000 per ton. The guarantee until 5 August 2016, beginning at the time goods are delivered. During period of agreement the Company should provided Bank Guarantee as a deposit amounting to 10% of the total Purchase Order and valid until the goods are shipped. To fulfill the sales contracts the Company has made a supply agreement of 500 tons copper with PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. Then the Company also entered into commodity futures contracts (hedging) for copper with Ong First Tradition Private Limited as broker for 100 tons.
36. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 36. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian terlampir yang telah diselesaikan pada tanggal 16 Maret 2012.
The Company’s management is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed on 16 March 2012.
Recommended