View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PEMANFAATAN BIJI PINUS SEBAGAI KERAJINAN TANGAN
KARYA TULIS
Disusun Oleh:
Anton Pratama
Ardyanto
Helen Tandra
Irene Andriani
Jessica
Lenny
Ricky Therisno
SMA BINA MULIA
PONTIANAK
2014
PEMANFAATAN BIJI PINUS SEBAGAI KERAJINAN TANGAN
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh ketuntasan
pada mata pelajaran karya tulis
KARYA TULIS
Anton Pratama
Ardyanto
Helen Tandra
Irene Andriani
Jessica
Lenny
Ricky Therisno
SMA BINA MULIA
PONTIANAK
2014
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lenny, dkk.
Jurusan : IPA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis yang kami tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya kami sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran kami sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ini hasil
jiplakan, kami bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Pontianak, 4 Maret 2014
Yang Membuat Pernyataan
Lenny, dkk.
PEMANFAATAN BIJI PINUS SEBAGAI KERAJINAN TANGAN
Tanggungjawab Tim Penulis oleh:
Lenny, dkk.
Disetujui,
Pembimbing
Eddy, S.Kom., M.Kom.
Penguji I Penguji II
(Joni, S.Pd., M.M.) (Eddy, S.Kom., M.Kom.)
Mengetahui,
Kepala SMA Bina Mulia
Joni, S.Pd., M.M
Tanggal lulus ujian:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah kami yang berjudul “Pemanfaatan Biji Pinus Sebagai Kerajinan Tangan”.
Karya tulis ilmiah ini dibuat dalam rangka mata pelajaran karya tulis.
Kami menyadari bahwa dalam membuat karya tulis ilmiah ini, kami banyak
mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut.
1. Joni, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMP-SMA Bina Mulia yang telah
menyelenggarakan darmawisata ke Batu Payung.
2. Rafsanjani, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Karya Tulis yang telah
memberikan pedoman yang membantu dalam proses penyelesaian karya
tulis ini.
3. Eddy, S.Kom., M.Kom., selaku pembimbing yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan karya tulis ini sekaligus menjadi guru yang
menemani kami selama kegiatan darmawisata.
4. Rekan-rekan sekalian yang telah mengisi angket yang diberikan oleh tim
peneliti dan memberikan dukungan atas pengerjaan karya tulis ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. iDaftar Isi........................................................................................................ iiAbstrak.......................................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan............................................................................ 11.1 Latar Belakang................................................................. 11.2 Rumusan Masalah............................................................31.3 Tujuan Penelitian............................................................. 41.4 Manfaat Penelitian........................................................... 41.5 Ruang Lingkup................................................................ 4
Bab 2 Kajian Teori.............................................................................52.1 Pengertian Pinus.............................................................. 52.2 Pemanfaatan Pinus Secara Umum................................... 5
2.2.1 Getah Pinus....................................................... 52.2.2 Batang Pohon.................................................... 62.2.3 Daun..................................................................6
2.3 Deskripsi Pohon Pinus..................................................... 62.4 Definisi Kerajinan Tangan...............................................72.5 Contoh Kerajinan Tangan di Indonesia........................... 7
2.5.1 Tembikar...........................................................72.5.2 Anyaman........................................................... 72.5.3 Penjor................................................................ 8
Bab 3 Metode Penelitian................................................................... 93.1 Metode Penelitian............................................................ 93.2 Tempat dan Waktu Penelitian..........................................9
3.2.1 Tempat Penelitian............................................. 93.2.2 Waktu Penelitian...............................................9
3.3 Populasi dan Sampel........................................................ 93.4 Pendekatan Penelitian...................................................... 103.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................103.6 Teknik Analisis Data....................................................... 10
Bab 4 Hasil dan Pembahasan4.1 Hasil Olah dan Pengolahan Biji Pinus............................. 11
4.1.1 Pensil.................................................................114.1.2 Jepitan............................................................... 124.1.3 Bingkai Foto..................................................... 134.1.4 Lilin...................................................................14
4.2 Hasil Angket.................................................................... 15Bab 5 Kesimpulan dan Saran.............................................................17
5.1 Kesimpulan...................................................................... 175.2 Saran................................................................................ 17
Daftar Pustaka................................................................................................19
ABSTRAK
Penelitian tentang “Pemanfaatan biji pinus sebagai Kerajinan tangan”
bertujuan untuk memberikan dan mengetahui manfaat biji pinus, sehingga biji
pinus tidak terbuang begitu saja, melainkan dapat bertambah nilai gunanya dan
dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan yang bermacam-macam dan
menarik. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan biji pinus yang
berserakan kemudian mengolahnya menjadi kerajinan tangan dan pernak-pernik
lainnya. Proses pengolahnya pun memiliki berbagai macam cara. Sebagian dari
kerajinan tangan yang kami buat berbahan baku biji pinus sedangkan biji pinus
digunakan sebagai hiasan di kerajinan tangan lainnya.
Setelah menciptakan produk yang kami olah dari biji pinus, kami mencoba
untuk mencari tahu apa pandangan orang lain terutama kaum pelajar terhadap
produk yang kami buat. Maka dari itu, kami membuat angket yang kemudian akan
diisi oleh responden. Pada angket tersebut juga terdapat kolom pesan dan kesan.
Pesan dan kesan dari responden sebagian besar bernilai positif, namun tidak
sedikit juga yang memberikan komentar negatif.
Kata kunci: Biji pinus, kerajinan tangan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun
serasi dan seimbang. Alam memberikan Sumber daya atau yang biasa
disingkat SDA yang merupakan kekayaan alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraan manusia.
SDA digolongkan menjadi komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk
hidup sebagai penyusun suatu ekosistem. Komponen abiotik adalah
komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
Komponen biotik adalah komponen yang menuyusun suatu ekosistem
selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Komponen biotik dapat dibagi
menjadi sumber daya tumbuhan dan sumber daya hewan. Sumber daya
tumbuhan memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada pembuatan pangan, sandang dan pagan. Sumber daya tumbuhan dapat
juga dijadikan sebagai objek untuk melakukan kegiatan rekreasi seperti hutan
dan laut. Pemanfaatan sumber daya tumbuhan sebagai bahan pangan adalah
pemanfaatan bahan-bahan makanan seperti ubi, jagung, singkong, dan talas
untuk bahan makanan sehari-hari. Pemanfaatan sumber daya tumbuhan
sebagai bahan sandang adalah pemanfaatkan kulit kayu atau kapas yang
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pakaian yang digunakaan dalam
kehidupan sehari-hari. Sementara kayu dan jerami dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pagan atau bahan pembuatan tempat tinggal.
Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang
terdiri dari benda-benda tak hidup yang berfungsi untuk menunjang
kelangsungan kehidupan organisme tersebut seperti air, udara, cahaya
matahari, dan tanah. Komponen abiotik juga memiliki kegunaan untuk
kehidupan sehari-hari. Air dipergunakan untuk minum, mencuci, mandi,
membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah atau industri, dan juga dapat
digunakan sebagai alat transportasi. Udara dipergunakan dalam tenaga listrik
tenaga angin, menghilangkan rasa panas, dan instrument untuk membantu
take-off atau landing pesawat dilandasan pacu bandara.
Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai kekayaan alam.
Kekayaan alam Indonesia melimpah ruah di sepanjang pulau dan provinsi.
Kekayaan hayati Indonesia seperti hutan, luasnya yang tersisa menurut Bank
Dunia sekitar 94.432.000 ha pada tahun 2010. Sekitar 31,065,846 ha di
antaranya adalah hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Indonesia juga
memiliki kekayaan laut yang besar. Indonesia memiliki wilayah laut seluas
5,8 juta km² dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sekitar 7% (6,4 juta
ton/tahun) dari potensi lestari total ikan laut dunia berasal dari Indonesia.
Kurang lebih 24 juta ha perairan laut dangkal Indonesia cocok untuk usaha
budidaya laut dengan potensi produksi sekitar 47 juta ton/tahun.
Ironisnya, angka kemiskinan di negeri ini masih sangat tinggi. Masih
banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dengan kekayaan
negara yang segitu besarnya, masyarakat Indonesia tidak bisa menikmatinya.
Kesejahteraan mereka masih jauh dari cukup. Meskipun dalam Undang-
undang disebutkan “Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat”, namun nyatanya hal itu belum berjalan dengan baik.
Kenyataan yang ada sekarang ini adalah masih banyaknya orang-orang yang
menggunakan sumber daya alam tersebut untuk kepentingan pribadi.
Apabila kita melihat kembali, banyak sumber daya alam yang terbuang
begitu saja. Seperti yang kami temukan pada saat kegiataan darmawisata ke
Pantai Batu Payung yang diadakan oleh sekolah Bina Mulia pada tanggal 2
Mei 2013 – 4 Mei 2013. Pada hari kedua, kami pergi ke pantai disebelah
pantai Batu Payung dan menemukan banyak biji-biji pinus yang jatuh dari
pohonnya dan berserakan di tepi pantai tersebut. Dari pengamatan itulah,
kami memiliki ide untuk mengolah biji pinus yang berserakan di tepi pantai
tersebut untuk dijadikan aksesoris maupun hiasan yang memiliki daya seni
dan nilai ekonomis.
Biji-biji pinus yang terbuang tidak hanya ditemukan di daerah pantai
saja namun juga dapat ditemukan di tepi jalan maupun di dalam hutan. Biji
pinus yang kami temukan dan kami gunakan di penelitian ini adalah biji-biji
pinus yang masih berukuran kecil. Sifat-sifat umum dari biji pinus ini adalah
bobot beratnya yang ringan, bentuknya yang tajam, dan berwarna coklat
kehitaman. Biji pinus ini juga dapat mengapung apabila dicelupkan di dalam
air maupun minyak karena massa lebih ringan daripada air dan minyak.
Saat ini, produksi aksesoris di Indonesia masih terbilang kurang di
bandingkan dengan produksi aksesoris di luar negeri. Padahal jika ditekuni,
pembuatan biji pinus sebagai bahan aksesoris bisa membuka daya tarik
tersendiri dalam pembuatan aksesoris. Ini juga akan menciptakan lapangan
kerja baru yang bisa menekan angka kemiskinan di Indonesia, serta
meningkatkan kreativitas dan kesadaran masyarakat bahwa sumber daya
alam di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Ide adalah fondasi dasar dalam membuat sebuah aksesoris. Sudah
banyak orang yang mengubah barang tidak terpakai misalnya sampah
menjadi sebuah hiasan yang memiliki nilai jual dan daya saing yang cukup
tinggi. Bahkan, beberapa dari mereka hamper kebanjiran pesanan dari dalam
negeri maupun luar negeri
Adapun alasan kami ingin meneliti pemanfaatan biji pinus sebagai
berikut. 1) Biji pinus yang jatuh dari pohonnya memiliki potensi untuk
dijadikan kerajinan tangan. 2) Biji pinus mudah didapatkan pada daerah
tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka kami identifikasi
permasalahan terhadap penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
1. Bagaimana memanfaatkan biji pinus sebagai kerajinan tangan?
2. Apa saja kerajinan tangan yang dapat dihasilkan dari biji pinus?
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan pemanfaatan
biji pinus sebagai kerajinan tangan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang kami lakukan yaitu:
1. Menambah pengetahuan baru tentang pengolahan biji pinus sebagai
kerajinan tangan.
2. Meningkatkan kreativitas pelajar dalam mengolah biji pinus sebagai
kerajinan tangan.
1.5 Ruang Lingkup
1. Pemanfaatan biji pinus sebagai kerajinan tangan
2. Kerajinan tangan
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pinus
Sebutan bagi sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung dalam
marga Pinus. Di Indonesia penyebutan binus biasanya ditujukan pada tusam
Sumatera. Pinus kebanyakan bersifat berumah satu : yaitu dalam satu
tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun
beberapa spesies bersifat setengah berumah dua. Tumbuhan pinus memiliki
panjang batang 1-40 meter dan memiliki akar tunggang. Batang pada pinus
merkusii berupa batang bekayu berbentuk bulat dengan permukaan batang
beralur. Arah tumbuh gerak lurus dengan percabangan monopodial. Daun
berbantuk jarum Dalam berkas terdiri dari 2 daun, Pada pangkal berkas
dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Bungan pada pinus merkusii
berkelamin satu dan berumah dua. Bungan jantan berbentuk silindris. Biji
pada pinus merkusi terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik
menghasilkan dua biji. Bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat
pada biji.
2.2 Pemanfaatan tumbuhan pinus secara umum
2.2.1 Getah pinus
Pada pohon pinus terdapat getah yang kemudian akan diproses dan
berguna untuk memperkuat tenaga dan menghilangkan keletihan,
merupakan kosmetik oral alami, melindungi jantung dan mencegah
penyakit pembuluh darah jantung, meningkatkan imunitas tubuh,
memperkuat fungsi pencernaan, dan memperlambat penuaan.
2.2.2 Batang pohon
Pada pohon pinus terdapat kayu yang berguna untuk bahan
perabotan. Ciri-cirinya : kayu pinus bertekstur halus, berwarna krem
cerah, dan agak lunak dibandingkan jenis kayu pertukangan lainnya.
2.2.3 Daun
Pada pohon pinus terdapat daun yang berguna untuk pupuk alami
dan kompos yang mampu membuat tanah menjadi subur. Selain itu,
ekstrak daun pinus untuk mengontrol pertumbuhan gulma yang dapat
menggangu tanaman pangan seperti padi.
2.3 Deskripsi pohon pinus
Untuk jenis Pinus Radiata, pohon telah berusia 15-25 tahun dapat
tumbuh tinggi hingga ketinggian 15-30 meter dan berdiameter 30-80 cm.
Sedangkan untuk jenis Pinus Merkusii, pohon yang telah berusia 15-25
tahun dapat tumbuh tinggi hingga ketinggian 25-45 meter dan berdiameter
hingga 1 meter.
Pinus Radiata tumbuh sebagian besar di daerah Australia, Chili,
Selandia Baru, Afrika selatan, dan Amerika. Hutan paling besar untuk
jenis pinus ini berada di Chili. Pinus Merkusii tumbuh sebagian besar di
daerah asia tenggara meliputi Kamboja, Vietnam, Malaysia, Phillipina,
Myanmar dan Laos. Terbesar adalah di area pulau Sumatra di daerah
antara Gunung Kerinci dan Gunung Talang.
2.4 Definisi kerajinan tangan
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau
kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan
tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari
berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni
maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional
dalam membuat barang-barang.
2.5 Contoh kerajinan tangan di Indonesia
2.5.1 Tembikar
Tembikar adalah alat keramik yang dibuat oleh pengrajin.
Tembikar dibuat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu obyek. Alat
tembikar yang paling dasar adalah tangan.
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk
kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna
membantu kehidupan manusia.
2.5.2 Anyaman
Anyaman adalah serat yang dirangkaikan hingga membentuk
benda yang kaku, biasanya untuk membuatkeranjang atau perabot.
Anyaman seringkali dibuat dari bahan yang berasal dari tumbuhan, namun
seratplastik juga dapat digunakan. Bahan yang digunakan bisa bagian
apapun dari tanaman, misalnya inti batang tebu atau rotan atau
keseluruhan ketebalan tanaman, seperti misalnya dedalu. Bahan lainnya
yang terkenal digunakan sebagai anyaman adalah gelagah dan bambu.
Biasanya rangkanya dibuat dari bahan yang lebih kaku, setelah itu
bahan yang lebih lentur digunakan untuk mengisi rangka. Anyaman
bersifat ringan tapi kuat, menjadikannya cocok sebagai perabot yang
sering dipindah-pindah. Anyaman sering digunakan untuk perabot di
beranda dan teras
2.5.3 Penjor
Penjor biasa dipasang di depan rumah atau gang masuk menuju
tempat resepsi, penjor menandakan bahwa sedang ada acara persepsi di
lokasi itu. Cara membuat penjor hampir sama dengan kembar mayang dan
mayang sari, hanya saja penjor dibuat pada sebilah bambu.
Dekorasi janur ini memang unik, tidak ada di negara lain. Meski
sepele namun harus tetap dilestarikan, kalau tidak bisa-bisa diklaim oleh
negara lain,
BAB IIIMetode Penelitian
3.1 Metode Penelitian
Pada penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Biji Pinus Sebagai Kerajinan
Tangan” kami menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
menurut Sukmadinata (2006:72) merupakan suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
3.2.1.1 Pantai Batu Payung. Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat
3.2.1.2 Jl. Sutera. Kota Pontianak, Kalimantan Barat
3.2.1.3 Jl. Siaga no 87D. Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
3.2.2 Waktu Penelitian
3.2.2.1 Mei 2013 hingga April 2014
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan unsur-
unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Sampel
adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Dalam penelitian kami ini yang menjadi populasi adalah seluruh biji pinus
yang berserakan di tepi pantai Batu Payung sedangkan yang menjadi sampel
adalah sebagian dari biji pinus yang kami bawa pulang.
3.4 Pendekatan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
dirumuskan dalam Bab 1, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif. Sementara itu menurut ( Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat yang digunakan untuk
meneliti pada objek yang allamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber dan data
dilakukan dengan cara purposive dan snowball.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah mengolah
biji pinus menjadi kerajinan tangan. Kemudian peneliti membuat angket yang
diberikan kepada 40 responden. Angket diberikan untuk mengetahui tingkat
ketertarikan terhadap produk yang kami hasilkan.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang telah kami dapatkan dari angket yang diisi oleh responden.
Dalam angket tersebut kami memberikan pertanyaan berupa kualitas dan daya
tarik produk tersebut. Pada angket tersebut kami juga menyediakan kolom yang
diisi responden agar kami dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan produk
yang kami hasilkan.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan yang telah kami dapatkan, dapat dideskripsikan
sebagai berikut.
4.1 Hasil Olah dan Pengolahan Biji Pinus
4.1.1 Pensil
Bahan :
Pensil
Biji pinus
Lem uhu
Pita
Gambar 4.1
(Pensil yang dihias dengan biji pinus)
Cara pembuatan :
1. Ambil sebuah pensil
2. Ambil sebuah biji pinus
3. Lalu rekatkan biji pinus pada ujung pensil dengan lem uhu
4. Tambahkan pita sebagai pemanis
4.1.2 Jepitan
Bahan :
Jepitan polos
Pita
Lem uhu
Biji pinus
Gambar 4.2
(Pita yang dihiasi biji pinus)
Cara pembuatan :
1. Rekatkan biji pinus di tengah pita
2. Rekatkan pita yang sudah jadi pada jepitan polos dengan lem uhu
4.1.3 Bingkai Foto
Bahan :
Bingkai foto polos
Lem uhu
Biji pinus
Gambar 4.3
(Bingkai foto yang dihias biji pinus)
Cara pembuatan :
1. Ambil sebuah bingkai foto polos
2. Rekatkan biji pinus ke bingkai foto dengan lem uhu
4.1.4 Lilin
Bahan :
Biji pinus
Minyak goreng
Manik-manik
Plastic mika
Candle jar
Pewarna
Gambar 4.4 (Lilin yang dihiasi biji pinus)
Cara pembuatan :
1. Masukkan biji pinus dan manik-manik ke dalam candle jar
2. Isi air hingga ¾ bagian lalu beri setetes pewarna
3. Setelah itu tambahkan minyak
4. Ambil sumbu lilin dan potong plastik mika sesuai kemauan
5. Beri lubang kecil di antara plastik dan masukkan sumbu
6. Taruh ke dalam candle jar dan hidupkan apinya
4.2 Hasil Angket
4.2.1 Dari keempat produk tersebut, berikut tabel yang menyatakan
produk mana yang paling disukai.
Berdasarkan tabel diatas, lilin merupakan produk yang paling
disukai diantara para responden. Sedangkan jepitan memiliki persentase
terkecil dalam tingkat kesukaan para respon.
Pensil Jepitan Bingkai foto Lilin
26.67% 13.33% 26.67% 33.33%
4.2.2 Dari keempat produk tersebut, berikut tabel yang menyatakan
kualitas produk menurut responden berdasarkan hasil angket.
Sangat Bagus Bagus Kurang Bagus Tidak Bagus
23.33% 53.33% 23.33% 0%
Berdasarkan tabel diatas, produk yang kami hasilkan mendapat
respon yang cukup memuaskan hati kami. Kualitas bagus
4.2.3 Dari keempat produk tersebut, berikut tabel yang menyatakan
tingkat daya tarik responden angket untuk membeli produk biji pinus.
Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik
16.67% 26.67% 53.33% 3.33%
Berdasarkan tabel diatas, tingkat daya tarik dari produk yang kami
hasilkan mendapat respon kurang tertarik, sehingga kami akan berusaha
untuk membuat produk ini semakin baik.
4.2.4 Dari keempat produk tersebut, berikut tabel yang menyatakan
tingkat ketertarikan peserta angket terhadap proses pengolahan produk biji
pinus.
Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik
26.67% 30% 36.67% 6.67%
Berdasarkan tabel diatas, tingkat ketertarikan produk kami
mendapat respon kurang tertarik juga. Dan kami akan memperbaiki
produk ini agar semakin diminati.
BAB V
Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang “Pemanfaatan Biji Pinus Sebagai Kerajinan
Tangan”, kami menyimpulkan bahwa mengolah biji pinus sebagai kerajinan
tangan memiliki banyak cara. Selama penelitian, kami dapat menghasilkan 4
produk yang menggunakan biji pinus yaitu: hiasan pensil, pita rambut, bingkai
foto, dan lilin.
5.2 Saran
Kami sebagai tim peneliti berharap waktu yang akan datang pengolahan
biji pinus ini dapat berkembang juga meningkatkan kreatifitas dari pelajar. Kami
juga mendapat saran dari responden angket yang mengatakan sebagai berikut :
1. Saya sangat menyukai produk diatas karena menggunakan bahan alami dan
semoga penggunaan bahan alami ini terus dikembangkan.
2. Kreatif & menarik, produknya juga lucu!
3. Produk sudah bagus, tingkatkan lagi kreativitas kalian.
4. Mendukung produk 1, 2 dan 4 agar dipasarkan. Mungkin banyak yang mau
beli karena sangat unik dan lucu.
5. Dapat membuat sesuatu yang simple sudah menjadi awal yang baik,
tingkatkan kreatifitasmu selagi bisa. Karena hal tersebut dapat menjadi awal
yang baik untuk masa depan.
6. Coba membuat sesuatu yang lebih istimewa dari itu semua, sesuatu yang
unik yang dapat memotivasi dan membuat orang tertarik.
7. Harusnya sampel produk harus diberikan agar bisa tahu kualitas dari produk
tersebut. Jika tidak ada samplenya akan membuat konsumen kurang tertarik.
8. tingkatkan kualitas dan penampilan produk agar orang tertarik ingin
membelinya.
DAFTAR PUSTAKA
Soalcpns. (2012, 6 Juli). Daftar kekayaan Indonesia. Diperoleh 21 April 2014 dari (http://www.soalcpns.com/daftar-kekayaan-indonesia-2.php)
Faridwanjaswa. (2010, 25 November). Manfaat Pohon Pinus. Diperoleh 23 April 2014 dari (http://faridwanjaswa.blogspot.com/2010/11/manfaat-pohon-pinus-dari-pohon-pinus.html)
Wikipedia. (2013, 22 April). Tusam. Diperoleh 23 April 2014 dari (http://id.wikipedia.org/wiki/Tusam)
Semua Tentang Kayu. (2011, 20 Januari). Kayu Pinus (pine). Diperoleh 23 April 2014 dari (http://www.tentangkayu.com/2008/06/kayu-pinus.html)
Sainn. (2013, 9 Oktober) Contoh Kerajinan Tangan. Diperoleh 25 April 2014 dari (http://iki-saiin.blogspot.com/2013/08/contoh-macam-macam-kerajinan-tangan.html) Jenis-Jenis Penelitian (2009, 19 April) Penelitian Deskriptif. Diperoleh 29 April 2014 dari (http://basirunjenispel.blogspot.com/2009/04/penelitian-deskriptif-penelitian.html)
Pustaka Arief (2013, 7 Juni) Macam-Macam Metode Penelitian. Diperoleh 29 April 2014 dari (http://pustakaarief.blogspot.com/2013_06_01_archive.html)
Recommended