LAPORAN GERINDA HORIZONTAL

Preview:

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel ini dengan

baik dan benar serta tepat pada waktunya.Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah menegakkan agama kebenaran dimuka bumi ini.

Laporan ini wajib disusun oleh mahasiswa Politeknik khususnya jurusan teknik mesin

setelah menyelesaikan jobnya di bengkel, yang bertujuan sebagai pemahaman yang lebih

mendalam terhadap jobnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepad bapak YUSRI MURA,ST.,MT selaku

instruktur kerja gerinda (surface grinding) dan juga kepada teknisi,teman-teman kelompok job

gerinda yang telah membantu dalam praktek surface gerinding dan penulisan laporan ini,

sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini dimasa yang

akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bagi penulis khususnya,

dengan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 25 Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

I.2 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ALAT DAN BAHAN

III. 1 Alat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

III.2 Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB IV KESELAMATAN KERJA

IV.1 Keselamatan operator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

IV.2 Keselamatan mesin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB V LANGKAH KERJA

BAB VI KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB VII PENUTUP

VII.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

VII.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Kegiatan praktek kerja bengkel merupakan suatu proses pengaplikasian teori ke

dalam bentuk praktek dengan melalui prosedur yang baik dan benar sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan.Kegitan praktek dikatakan berhasil apabila seorang mampu bekerja dengan baik

sesuai dengan teori dan prosedur kerja yang telah diberikan.

Pada saat sekarang ini, persaingan di dunia industri sangatlah ketat. Maka dari itu

mahasiswa harus mempunyai daya cipta yang tinggi sehingga dapat menjadi modal saat terjun

kedunia kerja nantinya.

Praktek kerja bengkel dapat mengasah dan melatih keterampilan mahasiswa sehingga

dapat menghasilkan produk yang berkualitas, bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Namun jika

hanya mengandalkan keterampilan kerja saja tidaklah cukup, dibutuhkan juga kemampuan

menjelaskan pekerjaan tersebut secara lisan hal inilah yang melatar belakangi penulisan laporan

ini.

I.2 Tujuan

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam praktek surface grinding ini adalah

sebagai berikut :

Menghasilkan mahasiswa yang memiliki keahlian propesional yaitu mahasiswa yang

memiliki tingkat pengetahuan,keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan kebutuhan

dunia kerja

Agar mahasiswa dapat mengoperasikan mesin gerinda datar (surface grinding) dengan

baik dan benar sesuai prosedur kerja.

Agar mahasiswa dapat menghasilkan benda kerja dengan kepresisian sesuai dengan

ukuran yang diinginkan.

Melatih mahasiswa untuk bekerja dengan teliti.

Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang langkah-langkah pengerjaan gerinda

Menuntun mahasiswa agar bekerja dengan hati-hati, sabar dan tepat waktu.

Mempersiapkan mahasiswa agar terampil saat memasuki dunia kerja nantinya.

BAB II

LANDASAN TEORI

Menggerinda permukaan adalah mengerjakan penggerindaan pada permukaan yang lurus.

Benda kerja diletakkan pada meja mesin yang diikat dengan magnit. Roda gerinda

dipasang pada poros yang letaknya horizontal. Pamakanannya bergerak menurun dan diatur

antara 1/1000 sampai 5/100 mm setiap gerak pemakanannya.

Mesin gerinda datar (surface grinding) adalah mesin semi automatis yang dapat

melakukan penggerindaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi yaitu 1/1000 mm.

Menghitung kecepatan putar roda gerinda

n = Vc . 1000. 60

π . d

n = Kecepatan putar (rpm)

Vc = Kecepatan potong (m/det)

d = Diameter roda gerinda (mm)

Gerakan utama mesin gerinda datar

Gerak putar roda gerinda

Gerak meja memanjang dan dan melintang

Gerak pemakanan

Mencekam dan melepaskan pencekaman sistem magnet permanen (tetap) :

Prinsip dan cara kerjanya sama dengan sistem magnet listrik.

Lempengan-lempengan magnet permanen terletak diantara logam anti magnet

yang dipasang diantara plat atas dan bawah.

Pengaturan langkah meja pada penggerindaan keliling :

Panjang gerak memanjang :

L = l + (2 . 15) mm

L = panjang gerak memanjang (mm)

L = panjang benda kerja (mm)

15 = jarak pusat roda gerinda terhadap ujung benda kerja (mm)

Panjang gerak melintang :

C = A + (4/3 b) mm

C = panjang gerak melintang (mm)

A= lebar benda kerja

b = tebal roda gerinda (mm)

Pemilihan roda gerinda biasanya berdasarkan pada:

- Bahan dan kekerasan benda yang digerinda, untuk bahan dengan kekuatan tarik

tinggi,digunakan roda gerinda dari Aluminium oksida. Bahan tersebut antara lain,Baja

karbon,Besi tempa, Perunggu kenyal, Tungsten, Baja campuran ,dll. Untukbahan dengan

kekuatan tarik rendah, yaitu Besi kelabu, Kuningan, Perunggu,Aluminium, tembaga, granite,

dll.Gunakan roda gerinda Silicon carbida. Selain itu,gunakan roda gerinda keras untuk bahan

yang lunak, dan roda gerinda lunak untukbahan yang keras.

- Volume bahan yang digerinda, untuk volume bahan buangan yang besar gunakan roda gerinda

yang berbutir besar dan kasar, termasuk bahan yang liat. Sedangkan roda gerinda berbutir halus

digunakan untuk volume sedikit (tipis untuk finishing), termasuk bahan yang keras.

- Besarnya busur singgungan antara roda gerinda dan benda kerja, busur singgungan besar berarti

luasan gesekan juga luas, maka roda gerinda cepat aus. Untuk itu gunakan roda gerinda lunak

dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda

gerinda yang keras dengan butiran halus.

BAB III

ALAT DAN BAHAN

III.1 Alat

Mesin

Mesin yang digunakan pada praktek gerinda ini adalah mesin gerinda datar, yaitu seperti

gambar di bawah ini :

Bagian-bagian pengaturan pada mesin gerinda datar :

Keterangan mesin :

1 : Stock kontak sambungan listrik ke mesin

2 : Handel untuk menjalankan gerak memanjang-melintang dan turun pemakanan

3 : Handel untuk menghentikan gerak memanjang ke kiri / kanan gerinda atau di luar

4 : Tombol untuk menghilangkan magnet

5 : Tombol untuk mematikan sumber magnet

6 : Tombol untuk menghidupkan magnet

7 : Pengatur kecepatan gerak melintang

8 : Handel untuk menggeser meja arah melintang

9 : Tombol untuk memutus sumber listrik

10 : Tombol untuk menghidupkan hidrolik mesin

11 : Tombol untuk menjalankan gerinda

12 : Pengatur pemakanan saat turun

13 : Pengatur besar pemakanan finishing

14 : Pengatur besar jarak gerinda dari benda kerja saat naik

15 : Tombol untuk mematikan hidrolik

16 : Tombol untuk mematikan gerinda

17 : Lampu tanda gerak melintang menjauhi operator

18 : Lampu tanda gerak melintang menuju operator

19 : Handel untuk mengatur air pendingin

20 : Handel untuk mengatur jenis pekerjaan

21 : Handel untuk menggerakkan meja arah melintang secara manual

22 : Handel pengatur gerak melintang menjauhi operator

23 : Pengatur gerak melintang menuju operator

24 : Handel pengunci tuas pengatur besar pemakanan

25 : Handel untuk menaik / menurunkan gerinda secara otomatis

26 : Tombol untuk mempercepat pemakanan gerinda ssatu kali tekan = 0,002 mm

27 : Box / rumah gerinda

28 : Lampu penerangan

29 : Meja tempat meletakkan benda kerja yang dapat diberi magnet dan dihilangkan

A : Pengatur panjang gerak memanjang ke kiri operator

B : Pengatur panjang gerak memanjang ke kanan operator

Alat ukur

Mikrometer

Batu perata sebagai landasan saat mengukur

kikir / asahan untuk menghilangkan bagian-bangian tajam pada sudut-sudut benda kerja

Majun

III.2 Bahan

St 37

BAB IV

KESELAMATAN KERJA

IV.1 Keselamatan operator

- Gunakan kacamata kerja setiap saat,

- Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan

tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti ada

keretakan

- Selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.

- Selalu memulai pekerjaan dengan berdoa.

- Pastikan lingkungan sekitar mesin mendukung dan tidak menghalangi gerakan

kita.

- Pastikan kondisi tubuh sehat dan layak untuk bekerja.

- Bekerja dengan serius dan sabar.

- Akhiri setiap pekerjaan dengan berdoa,

IV.2 Keselamatan mesin

- Selalu bersihkan mesin yang digunakan selesai bekerja.

- Sebelum memulai pekerjaan pastikan mesin yang akan digunakan dalam

keadaan baik dan layak dipakai.

- Operasikan mesin sesuai dengan kemampuan mesin dan jangan memaksa

pemakanan terlau besar.

- Jika saat bekerja terjadi keganjilan yang tak semestinya segera matikan mesin

dan laporkan pada teknisi / instruktur

BAB V

LANGKAH KERJA

V.1 Gambar

Adapun langkah-langkah kerja yang penulis pelajari pada saat melakukan praktek adalah

sebagai berikut :

Hidupkan mesin dengan menekan handel (1)

Hidupkan hidrolik mesin dengan menekan tombol (10)

Letakkan benda kerja di meja mesin dengan cara perlahan-lahan dari tepi meja dan

didorong sampai ke tengah meja

Hidupkan magnet dengan menekan tombol (6)

Turunkan gerinda tepat di atas benda kerja tanpa menyentuh benda kerja dengan

menekan tombol (25)

Setelah gerinda berada tepat di tengah benda kerja atur gerak melintang dengan memutar

handel (8) dengan panah menjauhi arah panah menjauhi operator dan posisikan gerinda

pada tepi benda kerja dengan 1/3 lebar batu gerinda dalam keadaan bebas pada tepi benda

kerja. Kemudian tetapkan posisi tersebut dengan memutar handel (22) kearah panah

untuk menghidupakan lampu (17) dan berlawanan arah untuk mematikan lampu (17)

Putar handel (8) hingga meja bergerak menuju operator seperti pengaturan sebelumnya

dan tetapkan posisi akhir gerak melintang dengan handel (23), lakukan seperti cara

sebelumnya

Atur gerak memanjang dengan menggeser tuas (A) dan (B)

Hidupkan gerinda dengan tombol (11)

Tempelkan gerinda dengan benda kerja untuk mendapatkan titik nol awal pemakanan

dengan menekan tombol (25) dan bantu dengan tombol (26) sampai akhirnya gerinda

bersinggungan dengan benda kerja

Setelah mendapatkan titik nol, putar tuas (24) lalu putar tuas pengatur pemakanan ke

arah kiri sesuai dengan ukuran yang diminta dan kunci kembali handel (24)

Putar handel (2) ke kanan pada posisi gerakan pemakanan turun otomatis

Hidupkan air pendingin dengan tombol (19)

Atur pemakanan mulai finishing dengan tombol (27) , posisikan pada 2.0 / 0,020 mm

Atur besar pemakanan dengan handel (12) dan finishing dengan handel (13) serta besar

jarak batas gerinda dengan benda kerja dengan memutar handel (5)

Bantu pemakanan dengan menekan tombol (26)

Setelah angka penunjuk kembali ke posisi nol, putar handel (2) ke kiri dan hentikan meja

di luar gerinda dengan menekan handel (3)

Selanjutnya matikan gerinda dengan menekan tombol (5) dan hilangkan magnetnya

dengan menekan tombol (4) sampai magnetnya hilang dan ambil benda kerja dengan cara

menariknya lalu ukur benda kerja dengan mikrometer

Matikan gerinda dengan tombol (11)

Matikan hidrolik dengan tombol (10)

Matikan mesin secara keseluruhan dengan tombol (1)

Bersihkan mesin dari kotoran dan air dengan menggunakan majun

.

BAB VI

KENDALA DAN PEMECAHANNYA

VI.1 Kendala

Adapun kendala yang dihadapai sewaktu praktek kerja gerinda datar adalah sebagai

berikut :

Susah mendapatkan ukuran yang benar pada saat mengukur benda kerja karena adanya

debu yang menempel pada benda kerja.

Kondisi mesin yang sudah tua membuat kurangnya tingkat kepresisian mesin gerinda

(surface grinding).

Sulit membersihkan permukaan magnet dan benda kerja dari debu halus yang menempel

meskipun telah menggunakan tangan.

VI.2 Pemecahan masalah

Pemecahan masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain sebagai berikut :

Sebelum mengukur benda kerja dengan mikrometer pastikan benda kerja bersih dari debu

yang menempel pada permukaan yang akan diukur

Saat melakukan pemakanan usahakan jangan memberi pemakanan yang terlalu besar dan

hindari menurunkan roda gerinda dengan tombol otomatis saat pemakanan

berlangsung,karena akan membuat roda gerinda terlalu tertekan sehingga roda gerinda

juga ikut habis atau terkikis.

Bersihkan magnet dengan majun sampai benar-benar bersih dari debu dan air dan

gunakan tangan untuk merasakan dan memastikan magnet benar-benar bersih..

BAB VII

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari praktek bengkel sueface gerinding adalah :

Untuk mendapatkan ukuran yang diminta, kita harus mengatur mesin dengan teliti.

Mesin gerinda datar memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan memiliki toleransi sampai

0,001 mm.

Sebelum meletakkan benda kerja pastikan meja mesin dalam keadaan benar-benar bebas

dari kotoran dan debu agar tidak menghalangi benda kerja dan menyebabkan ketidak

rataan pada benda kerja.

IV.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan pada pembaca sebelum melakukan praktek kerja

bengkel gerinda datar yaitu :

Sebelum bekerja pahami terlebih dahulu prinsip kerja mesin yang akan digunakan.

Jika ada hal yang tidak dimengerti, tanyakan kepada instruktur agar tidak terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan.

Selalu berkosentrasi saat bekerja dan hindari bergurau saat bekerja.

Saat mengatur besar pemakanan gerinda, lakukan dengan benar agar tidak salah dari

ukuran yang diminta oleh instruktur.

Saat mengukur benda kerja pastikan benda kerja terbebas dari debu dan kotoran yang

menempel pada permukaannya karena dapat menyebabkan kekeliruan saat mengukur

benda kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Course note Teknik Bengkel. semester 3. Jurusan Teknik Mesin.2011: Politenik Negeri Padang.

Course note Teknik Mekanik.semester 1-2.Jurusan Teknik Mesin.2010-2011:Politenik Negeri

Padang.

www.googlesearch.com