Bab 7 keanekaragaman hayati

Preview:

Citation preview

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

Bab 7: KEANEKARAGAMAN HAYATIPersamaan ciri MAKHLUK HIDUP [MH]: bergerak, respon terhadap rangsangan, bernapas, tumbuh, memerlukan makanan, dan bereproduksi

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup (menyangkut bab ini): melestarikan lingkungan makhluk hidup

Tingkat Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati (biodiversitas) berarti ada variasi MH yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, dll. Tingkatannya adalah:

1. Keanekaragaman Gen masih dalam 1 spesies Gen: bagian dari kromosom (ada di dalam inti sel) yang mengatur sifat tertentu

jenis MH Walau bahan dasar kimianya sama, susunan gen tiap MH berbeda. Sehingga

variasi susunan gen dalam 1 spesies = keanekaragaman gen Variestas: keanekaragaman gen dalam 1 spesies MH Contoh: kucing anggora (bulu panjang) dan kucing siam & balinese (bulu pendek) Terjadinya bisa secara alami (perkawinan seksual) dan secara buatan (budidaya

manusia) untuk diambil manfaatnya, cth: tanaman anggrek2. Keanekaragaman Spesies masih dalam 1 famili

Keanekaragaman spesies = perbedaan” pada berbagai spesies MH di suatu tempat

Biasanya dijumpai di komunitas: tempat tertentu yang dihuni kumpulan MH dari berbagai spesies

Cth: di halaman rumah ada rumput, pohon mangga, bunga melati, semut, kodok, kupu-kupu, dll.

3. Keanekaragaman Ekosistem Terbentuk akibat dari interaksi antara lingkungan biotik (MH) yang juga saling

berinteraksi dengan lingkungan abiotik (air, tanah, cahaya matahari, suhu, kelembapan, & mineral)

Kombinasi antara ling. abiotik membentuk lingkungan yang beraneka ragaman Jadi, keanekaragaman ekosistem = interaksi antara lingkungan abiotik tertentu

dengan sekumpulan jenis” MH Masing” ekosistem memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda Contoh: Ekosistem sungai, terumbu karang (ganggang, invertebrata, ikan), hutan Ada 2 ekosistem di Indonesia:

Air: laut, rawa, sungai, mangrove (air payau/peralihan & untuk menghindari abrasi air laut)

Darat: hutan

Keanekaragaman Hayati IndonesiaPengertian diatur di UU No. 5 tahun 1994 Beberapa pulau memliki SPESIES ENDEMIK = spesies lokal, unik, dan hanya ditemukan

di daerah atau pulau tertentu. Banyak di P. Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai (primata endemik: Macaca,

Simias, Hylobates, Presbytis)

1

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

Primata tsb, memiliki ciri primitif karena isolasi geografis dan penting dalam studi evolusi *kalau monyet bekantan ada di kalimantan

Cth lainnya: tupai (ada 5 jenis)Penyebaran Keanekaragaman HayatiIndonesia memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi karena secara geografis menguntungkan: beribu” pulau, berada diantara 2 benua (Asia dan Australia), dan terletak di kathulistiwaA. Penyebaran Flora di Indonesia

Dr. Sampurno Kadarsan, ahli botani Indonesia flora indonesia masuk kawasan Malesiana (meliputi Indonesia, Filipina, Semenanjung Malaya, Papua Nugini)

Kawasannya dibatasi oleh 3 simpul demarkasi selatan: Selat Torres; barat: Jazirah Kra (Thailand); utara: P. Luzon (Filipina)

Daerah Hutan Hujan Tropis Di Sumatra, Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Jabar selatan Ciri-ciri:

Hutan lebat Heterogen Lembab Ditumbuhi berbagai jenis pohon besar dan kecil

(sampai ketinggian 60 m) Tumbuhan memiliki mahkota daun bertingkat-tingkat

Contoh: kamper, eboni, meranti, damar, kemenyan, rotanDaerah Hutan Musim

Di seluruh pulau Jawa Ciri-ciri:

Homogen (tumbuhan hanya 1 jenis) Daun-daunnya meranggas/gugur di musim

kemarau Contoh: pohon jati & cemara

Daerah Sabana Di Madura dan Dataran Tinggi Gayo (Aceh) Ciri-ciri:

Banyak rumpur yang diselingi semak-semak/ rumpun pohon rendah

Umumnya terjadi musim kemarau panjangPadang Rumput (stepa)

Di Pulau Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor Ciri-ciri:

Padang rumput yang luas Musim kemarau yang panjang Berpotensi untuk perternakan sapi, kuda sandel

(sumba), kuda bima Daerah terkering ada di Lembang Palu

Contoh: hanya ada kaktusNo. Flora di kawasan Indonesia Barat Flora di kawasan Indonesia Timur

1. Jenis pohon meranti-merantian sangat banyak

Jenis meranti-merantian hanya sedikit

2

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

2. Terdapat berbagai jenis rotan Tidak terdapat berbagai jenis rotan3. Tidak terdapat hutan kayu putih Terdapat hutan kayu putih4. Jenis tumbuhan matoa (Pometia sp.)

sedikitTerdapat berbagai jenis tumbuhan matoa (Pometia sp.) terutama di Papua

5. Jenis tumbuhan sagu sedikit Jenis tumbuhan sagu banyak6. Terdapat berbagai jenis nangka

(Artocarpus sp.)Tidak terdapat jenis nangka

B. Penyebaran Fauna di Indonesia Fauna Indonesia dipengaruhi oleh kawasan Oriental (Benua Asia) di bag. timur dan

Australia (Benua Australia) di bag. barat 2 unsur tsb. bisa bercampur Karena pulau” di Indo saling berderetan maka terjadi

migrasi faunaGaris Wallace Diamati oleh Alfred Russel Wallace (ahli zoologi dari Inggris) saat mengunjungi

Pulau Bali & Lombok Ada perbedaan yg sangat kontras dari kedua pulau yang saling berdekatan:

Di Bali: ada burung pematuk hewan, pematuk buah, pematuk kayu Di Lombok: burung kakaktua, burung pengisap madu, dan brush-turkey (kel.

Kalkun) Maka dibuatlah Garis Wallace: garis pemisah abstrak yang memisahkan jenis

fauna Indonesia bag. barat dengan bag. tengah Memanjang dari Selat Lombok ke utara hingga melewati Selat Sulawesi dan Filipina Selatan

Garis Weber Diamati oleh Weber (ahli zoologi dari Jerman) Membuat Garis Weber: garsi pemisah jenis fauna Indonesia bag. timur dan

tengah di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara hingga Kepulauan Aru

Sulawesi merupakan pulau peralihan dengan hewan” peralihan antara wilayah Oriental dan Australia

Maka ada berdasarkan kedua garis tersebut, Indonesia memiliki 3 wilayah fauna:a. Fauna tipe Asiatis

Wilayah: Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali (bagian barat) Karakteristik:

Banyak jenis hewan menyusui berukuran besar Berbagai macam kera & ikan air tawar

Contoh: monyet proboscis, orang-utan, badak bercula satu, beruang matahari, babi hutan, bebek pohon, burung heron, gajah, burung merak

Burung heron Babi Hutan

b. Fauna tipe Peralihan (Australia-Asiatik)

Wilayah: Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara (bag. tengah) Karakteristik:

3

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

Hewannya mirip tipe Asia atau tipe Australia Contoh: babirusa, beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil, komodo

Kuskus Anoac. Fauna tipe Australis

Wilayah: Papua dan Kepulauan Aru Karakteristik:

Banyak jenis hewan menyusui berukuran kecil Jenis hewan berkantung Tidak ada jenis kera & sedikit ikan air tawar Banyak burung berwarna

Contoh: kanguru pohon, kuskus bertutul, walabi (kanguru kecil), landak pemakan semut, burung cendrawasih, burung kausari, burung pelikan australia, burung betet, burung merpati bermahkota, burung kakatua

Burung Kasuari Burung kakatua

Manfaat Keanekaragaman HayatiA. Keannekaragaman Hayati sebagai Sumber Pangan

Sumber karbohidrat beras (utama), jagung, ubi jalar, singkong, talas, dan sagu *menyebabkan krisis pangan karena ketergantungan pada beras

Sumber protein yang murah di Indo berasal dari bidang perikanan karena ZEE (zona ekonomi eksklusif) Indo sepanjang 200 mil dari garis pantai: budidaya udang, bandeng, lele dumbo

Oncom, tempe, kecap, tape, laru (minuman khas daerah Timor), dan gatot (minuman & makanan khas daerah) membutuhkan mikroorganisme kapang, khamir (Saccharomyces cereviceae), bakteri

Zat pewarna makanan: suji, secang, merang padi (hitam), gula aren, kunyit, dan pandan

B. Keannekaragaman Hayati sebagai Sumber Sandang dan Papan Bahan sandang:

Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi: kapas, rami, yune, kenaf, abaca dan agave, ulat sutra (semua tersebar di seluruh Indo)

Kalimantan, Papua, Sumatra: kulit kayu, bulu” burung, tulang” hewan untuk aksesoris pakaian

Batik tulis butuh buah lerak sebagai sabun Masyarakat suku Dani di Papua:

4

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

Tanaman Agrostophyllum majos u/ membuat yokal (pakaian wanita sudah menikah)

Ficus dupacea u/ membuat wen Tumb. kem (Eleocharis dulcis) u/ membuat pakaian anak gadis Tumb. sika (Leginaria siceraria) u/ membuat koteka/holim Tumb. mul (Calamus sp.) u/ membuat pakaian perang

Bahan papan (bahan bangunan): Kayu jati, kayu nangka, pokok kelapa (glugu) Meranti, kemuning, ramin, kayu kalimantan *dipakai karena kayu jati mahal Penduduk Pulau Timor dan Alor: lontar (Borassus sundiacus) dan gebang

(Corypha utan) u/ atap & dinding rumah Penduduk Sumatera, Kalimantan, dan Jawa: palem (ada 3 macam) Masyarakat Dawan di Pulau Timor: pohon timun, matani, sublele Pelepah lontar, gebang, alang-alang

Lontar & gebangC. Keannekaragaman Hayati sebagai Sumber Obat dan Kosmetik

Masy. Pulau Lombok u/ obat kontrasepsi: pule, laos, turi, temulawak, alang-alang, pepaya, sukun, nenas, jahe, jarak, lada, kopi, pisang, lontar, cemara, bangkel, dan duwet

Masy. Sumbawa u/ ramuan minyak urat: akar salban, akar sawak, akar kesumang, batang malang, dan kayu sengketan

Masy. Rejang Lebong, Bengkulu u/ obat penyakit malaria: Peronema canescens dan Brucea javanica (digunakan bunga dan buahnya tapi sudah langka)

Masy. Jabar u/ menjaga kesehatan ternak kambing dan domba: bayam, temulawak, dadap, kelor, lempuyang, dan katuk

Masy. Alor dan Pantar u/ ramuan obat diare kambing: kulit kayu nangka+air laut Jatim dan Madura u/ jamu tradisional untuk ternak: banyak tumbuhan dari genus

Curcuma (temu-temuan) Daerah Bone di Sulawesi Utara u/ obat: banyak digunakan famili Asteraceae,

Verbenaceae, Malvaceae, Euphorbiaceae, dan Anacardiaceae Juga ada buah mengkudu Kosmetik:

Masy. Jawa u/ wewangian: bunga”an seperti cendana, kenanga, melati, mawar, kemuning

Masy. Yogya u/ membuat lulur berkhasiat untuk kulit: kemuning (mengandung zat penyamak)

Tanaman pacar air: cat kuku Pelemas rambut: daun mangkokan, pandan, melati, minyak kelapa

Masy. Jawa juga meramu tanaman u/ pewangi pakaian, ruangan, dan sebagai pelindung pakaian dari serangan mikroorganisme

Bahan pewarna alami: jambu hutan putih u/ pewarna jala; kayu malam u/ cat batik

5

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

D. Keannekaragaman Hayati sebagai Sumber Budaya Banyak digunakan dalam upacara ritual keagamaan atau adat:

Sapi & kambing dewasa untuk hari raya Qurban Pohon cemara tiap Natal

Banyak spesies pohon yang dipercaya u/ mengusir roh jahat atau tempat tinggal roh jahat seperti beringin, dan bambu kuning

Upacara kematian Toraja: limau, daun kelapa, pisang, rempah-rempah lainnya Upacara Ngaben di Bali: banyak yang merupakan tumbuhan penghasil minyak

atsiri dan bua harum (kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, cendana) Dadap dan tebu hitam u/ menghanyutkan abu ke sungai

Hilangnya Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati di dunia terus berkurang hingga tingkat kepunahan akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dan kapasitas alam1) Fragmentasi dan Hilangnya Habitat

Penyebab: peningkatan populasi manusia dan konsumsi SDA Ekosistem air tawar: pembuatan bendungan habitat rusak Ekosistem laut: pembangunan di daerah pinggir pantai hilangnya komunitas

terumbu karang Hutan tropis: ekstensifikasi pertanian & penebangan hutan untuk tujuan komersial

(bahan bangunan, pembuatan kertas, pensil, tisu)2) Introduksi Spesies

Introduksi spesies (domestifikasi): suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal

Ekosistem yang terisolasi tersebut dengan adanya predator, kompetitor, atau patogen mengancam spesies yang sebelumnya ada di pulau tsb.

Cth: penggunaan padi unggul sehingga padi tradisional punah3) Eksploitasi Berlebihan pada Spesies Hewan dan Tumbuhan

Sumber daya hutan, perikanan, kehidupan liar yang dieksploitasi habis-habisan sampai punah

Cth: badak jawa dan badak sumatera Penyebab: kebutuhan pangan dan ketamakan manusia

4) Pencemaran Tanah, Air, dan Udara Penyebab: polutan (zat yang dapat menyebabkan pencemaran) yang mencemari

ekosistem dan dapat mereduksi atau mengeliminasi populasi atau spesies yang sensitif

Mikroorganisme tanah banyak mati akibat: limbah logam berat perindustrian dan pertanian

Tumbuhan dan organisme tanah di hutan rusak karena: hujan asam Kontaminasi polutan akan terusterakumulasi di sepanjang rantai makanan

5) Perubahan Iklim Global Merupakan efek samping pencemaran udara pemanasan global Naiknya suhu bumi tsb. akan menggantikan batas toleransi beberapa spesies di

daratan. Tetapi ada banyak spesies yang tidak dapat terdistribusi kembali setelah perubahan terjadi.

Beberapa pulau juga bisa tenggelam akibat naiknya permukaan air laut6) Industrialisasi Kehutanan dan Pertanian

6

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

Keanekaragaman tanaman dan hewan pertanian menurun. Penyebabnya: Program pemuliaan tanaman modern: meningkatkan hasil pertanian dengan

menggunakan carietas tanaman pangan yang lebih sedikit (dipilih yang merespon lebih baik terhadap air, pupuk, dan pestisida sehingga lebih cepat berproduksi)

Sistem penanaman secara monokultur: penanaman 1 jenis tanaman saja

Konservasi Keanekaragaman Hayati Pemanfaatan sumber daya hayati secara tidak seimbang mengakibatkan: langkanya

berbagai jenis flora dan fauna karena hilangnya habitat, kerusakan ekosistem, dan menipisnya plasma nutfah

Konservasi sumber daya hayati di Indonesia diatur dalam UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hitup (azas tanggung jawab, berkelanjutan, manfaat)

Kawasan konservasi di Indonesia:a. Cagar alam hewan dan tumbuhanb. Suaka margasatwa hanya hewanc. Taman wisatad. Taman burue. Taman nasional: tempat observasi, pelestarian, perlindungan habitat asli

(untuk melindungi warisan alami bangsa Indonesia)5 taman nasional pertama: Taman Nasional Gunung Leuser Taman Nasional Ujung Kulon Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Taman Nasional Baluran Taman Nasional Komodo

f. Taman hutan rayag. Taman lauth. Cagar biosfer (kerjasama konservasi internasional): kawasan yang terdiri dari

ekosistem asli, unik, dan atau ekosistem yang telah mengalami degardasi, yang dilindungi dan dilestarikan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan

*Hutan lindung: habitat asli & tidak ada campur tangan manusia sama sekali (sulit untuk mengunjungi)

Pelestarian keanekaragaman hayati ada 2 cara di Indonesia:a. Pelestarian in situ: upaya pelestarian langsung di alam

Contoh: Cagar Alam Kerinci Seblat dan Gunung Leuser di Sumatera, Cagar AlamTanjung Puting di Kalimantan, Cagar Alam Pulau Komodo di NTT

b. Pelestarian ex situ: upaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan di tempat hidup (habitat) asli suatu spesies makhluk hidup yang langka atau memiliki nilai ekonomi tinggi (penangkaran hewan langka seperti badak bercula satu, jalak bali, dan rusa timur)Contoh: kebun raya, Taman Safari, kebun binatang(tujuannya: wisata, melestarikan kelangsungan spesies” hewan yang ada)

Plasma nutfah= sifat” pada tumbuhan dan hewan yang diwariskan secara turun-menurun. Pelestariannya dilakukan secara in situ dan ex situ Pemuliaan tanaman juga dilakukan pada tanaman budidaya (padi, anggrek, dll.)

dan untuk yang langka (benar” dijaga)

7

Ringkasan Biologi Kelas X - Mid Semester 2

Untuk hewan ada upaya penangkaran dan persilangan pada berbagai jenis satwa peliharaan (sapi, kambing, kuda, dan ayam)

Kebun koleksi plasma nutfah di Indonesia belum menghasilkan banyak tanaman unggul baru. Contoh: Kebun koleksi buah, mangga, kopi, kelapa

Upaya pelestarian alam yang ekologis sudah dilakukan dari masyarakat secara tradisional: kepercayaan tidak boleh menebang pohon beringin, tidak boleh mengambil ikan di lubuk.

8