18

Click here to load reader

Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

PERAN MAHASISWA

DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS

SEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

Oleh :

MOH. GUFRON

Duta Mahasiswa GenRe Putra

Kab. Lombok Tengah 2014

Dipresentasikan pada :

Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Provinsi NTB Tahun 2014

Di Mataram

Page 2: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

BAB I

PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam

harapan, dan diatas pundaknyalah sebuah amanat besar untuk memimpin bangsa ini

diletakkan. Hal ini dapat dimengerti karena mahasiswa diharapkan sebagai generasi penerus,

generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan

melanjutkan estafet pembangunan.

Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda

Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah

menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk

mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. “The founding

leaders” Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana

termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Kita mendirikan negara Republik Indonesia untuk

maksud melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut serta

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial. Untuk mencapai cita-cita tersebut, bangsa kita telah pula bersepakat membangun

kemerdekaan kebangsaan dalam susunan organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagai Negara Hukum yang bersifat demokratis (democratische rechtsstaat) dan sebagai

Negara Demokrasi konstitutional (constitutional democracy) berdasarkan Pancasila.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita itu, tentu banyak permasalahan, tantangan,

hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus

kita hadapi itu beraneka ragam corak dan dimensinya. Banyak masalah yang timbul sebagai

warisan masa lalu, banyak pula masalah-masalah baru yang terjadi sekarang ataupun yang

akan datang dari masa depan kita, selain itu, mahasiswa dan pemuda sekarang juga harus

mampu beradaptasi dengan dunia global yang semakin modern. Dari pandangan mata

telanjang kita, memang fenomena-fenomena tersebut bukanlah suatu permasalahan berat

yang harus dan mesti ditakuti. Namun yang perlu diwaspadai adalah virus-virus yang

ditimbulkan oleh fenomena sosial abstrak tersebut, sehingga mahasiswa dan pemuda tidak

hanya menjadi pemuda yang cerdas, berkualitas dan tanggguh, tetapi juga menjadi

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 3: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

mahasiswa yang kuat, yang mampu bertahan ditengah derasnya arus kebobrokan moral yang

disebabkan oleh menduanianya pengaruh barat atau westernisasi.

Dalam menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu ada kecemasan, kekhawatiran,

atau bahkan ketakutan-ketakutan sebagai akibat kealfaan atau kesalahan yang kita lakukan

atau sebagai akibat hal-hal yang berada di luar jangkauan kemampuan kita, seperti karena

terjadinya bencana alam atau karena terjadinya krisis keuangan di negara lain yang

berpengaruh terhadap perekonomian kita di dalam negeri. Dalam perjalanan bangsa kita

selama 105 tahun terakhir sejak kebangkitan nasional, selama 88 tahun terakhir sejak sumpah

pemuda, selama 68 tahun terakhir sejak kemerdekaan, ataupun selama 18 tahun terakhir sejak

reformasi, banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih jauh lebih banyak lagi yang

belum dan mesti kita kerjakan. Saking banyaknya permasalahan yang kita hadapi, terkadang

orang cenderung larut dalam keluh kesah tentang kekurangan, kelemahan, dan ancaman-

ancaman yang harus dihadapi yang seolah-olah tidak tersedia lagi jalan untuk keluar atau

solusi untuk mengatasi keadaan. Perkembangan kegiatan berpemerintahan dan bernegara

setelah sepuluh tahun terus menerus bergerak cepat, memerlukan langkah-langkah

konsolidasi yang tersistematisasikan. Berbagai fungsi yang bersifat tumpang tindih perlu

ditata ulang. Berbagai kegiatan yang alfa dikerjakan, perlu ditangani dengan cara yang lebih

baik. Penting bagi kita semua, terutama kaum muda Indonesia, membiasakan diri yaitu untuk

mengerjakan apa saja yang semestinya kita kerjakan guna memperbaiki keadaan dan

meningkatkan produktifitas kita sebagai bangsa dan negara. Setiap anak bangsa perlu

bertekad melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing melebihi apa yang seharusnya

dikerjakan, dengan hanya mengambil hak tidak melebihi hak yang memang seharusnya

diterima.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 4: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

BAB II

PEMBAHASAN

Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti

besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua

kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya. Di dalam PP No. 30

Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar

dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang

bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]).

Dengan demikian, mahasiswa adalah anggota dari suatu masyarakat tertentu yang

merupakan “elit” intelektual dengan tanggung-jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang

melekat pada dirinya, sesuai dengan “tri dharma” lembaga tempat ia bernaung.  Mahasiswa

adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena kelebihan yang dimilikinya,

yang dengan demikian mempunyai kekhasan fungsi, peran dan tanggung-jawab. Dari

identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus mempunyai tanggung jawab intelektual,

tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab moral.

Generasi Emas.

Generasi emas  yang diharapkan  yaitu generasi yang cerdas komprehensif, antara lain

produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi

alamnya, dan berperadaban unggul.  Kenapa disebut Generasi Emas, karena emas adalah

logam mulia, yang tak lekang oleh zaman.  Kemajuan bangsa ini akan ditentukan dengan

adanya generasi penerus yang  bersifat mulia baik secara intelektual ataupun moral.

Membentuk atau mencetak generasi emas tentulah tak semudah membalik telapak tangan.

Perlu proses panjang yang bertumpu pada pembangunan karakter anak bangsa.

Peran Mahasiswa.

Mahasiswa Sebagai “Iron Stock”

Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-

manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 5: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset,

cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi

yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan

tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia

kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila

tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.

Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai generasi pengganti tersirat dalam

Al-Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah rusak dan memiliki

karakter mencintai dan dicintai, lemah lembut kepada orang yang beriman, dan bersikap

keras terhadap kaum kafir.

Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan

besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang

menjadi garda depan perubah kondisi bangsa.

Lantas sekarang apa yang kita bisa lakukan dalam memenuhi peran Iron Stock

tersebut? Jawabannya tak lain adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai

pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan, dan tak lupa untuk

mempelajari berbagai kesalahan yang pernah terjadi di generasi-generasi sebelumnya.

Kata iron stock sendiri mengacu pada sifat dan kodrat dari besi itu sendiri, yakni

berkarat seiring dengan berjalannya jam waktu. Sehingga diperlukan pengganti dengan besi-

besi baru yang lebih kuat dan kokoh. Begitulah juga dengan mahasiswa sebagai iron stock,

yang suatu saat nanti akan digantikan dengan generasi penerusnya. Hal ini juga sesuai dengan

kodrat manusia yang fana, yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran.

Mahasiswa Sebagai “Guardian of Value”

Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga

nilai-nilai di masyarakat. Lalu sekarang pertanyaannya adalah, “Nilai seperti apa yang harus

dijaga ??” Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus melihat mahasiswa sebagai insan

akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari kebenaran. Kita harus memulainya dari

hal tersebut karena bila kita renungkan kembali sifat nilai yang harus dijaga tersebut haruslah

mutlak kebenarannya sehingga mahasiswa diwajibkan menjaganya.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 6: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

Sedikit sudah jelas, bahwa nilai yang harus dijaga adalah sesuatu yang bersifat benar

mutlak, dan tidak ada keraguan lagi di dalamnya. Nilai itu jelaslah bukan hasil dari

pragmatisme, nilai itu haruslah bersumber dari suatu dzat yang Maha Benar dan Maha

Mengetahui.

Selain nilai yang di atas, masih ada satu nilai lagi yang memenuhi kriteria sebagai

nilai yang wajib dijaga oleh mahasiswa, nilai tersebut adalah nilai-nilai dari kebenaran

ilmiah. Walaupun memang kebenaran ilmiah tersebut merupakan representasi dari kebesaran

dan keberadaan Allah, sebagai dzat yang Maha Mengetahui. Kita sebagai mahasiswa harus

mampu mencari berbagai kebenaran berlandaskan watak ilmiah yang bersumber dari ilmu-

ilmu yang kita dapatkan dan selanjutnya harus kita terapkan dan jaga di masyarakat.

Pemikiran Guardian of Value yang berkembang selama ini hanyalah sebagai penjaga

nilai-nilai yang sudah ada sebelumya, atau menjaga nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran,

kesigapan, dan lain sebagainya. Hal itu tidaklah salah, namun apakah sesederhana itu nilai

yang harus mahasiswa jaga? Lantas apa hubungannya nilai-nilai tersebut dengan watak ilmu

yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa? Oleh karena itu saya berpendapat bahwa Guardian

of Value adalah penyampai, dan penjaga nilai-nilai kebenaran mutlak dimana nilai-nilai

tersebut diperoleh berdasarkan watak ilmu yang dimiliki mahasiswa itu sendiri. Watak ilmu

sendiri adalah selalu mencari kebanaran ilmiah.

Penjelasan Guardian of Value hanya sebagai penjaga nilai-nilai yang sudah ada juga

memiliki kelemahan yaitu bilamana terjadi sebuah pergeseran nilai, dan nilai yang telah

bergeser tersebut sudah terlanjur menjadi sebuah perimeter kebaikan di masyarakat, maka

kita akan kesulitan dalam memandang arti kebenaran nilai itu sendiri.

Mahasiswa Sebagai “Agent of Change”

Mahasiswa sebagai Agent of Change,,, hmm.. Artinya adalah mahasiswa sebagai agen

dari suatu perubahan. Lalu kini masalah kembali muncul, “Kenapa harus ada perubahan ???”.

Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita pandang kondisi bangsa saat ini. Menurut saya

kondisi bangsa saat ini jauh sekali dari kondisi ideal, dimana banyak sekali penyakit-penyakit

masyarakat yang menghinggapi hati bangsa ini, mulai dari pejabat-pejabat atas hingga

bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak rakyatnya. Sudah seharusnyalah kita

melakukan terhadap hal ini. Lalu alasan selanjutnya mengapa kita harus melakukan

perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 7: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

walaupun kita diam. Bila kita diam secara tidak sadar kita telah berkontribusi dalam

melakukan perubahan, namun tentunya perubahan yang terjadi akan berbeda dengan ideologi

yang kita anut dan kita anggap benar.

Perubahan merupakan sebuah perintah yang diberikan oleh Allah swt. Berdasarkan

Qur’an surat Ar-Ra’d : 11, dimana dijelaskan bahwa suatu kaum harus mau berubah bila

mereka menginginkan sesuatu keadaan yang lebih baik. Lalu berdasarkan hadis yang

menyebutkan bahwa orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang

beruntung, sedangkan orang yang hari ini tidak lebih baik dari kemarin adalah orang yang

merugi. Oleh karena itu betapa pentingnya arti sebuah perubahan yang harus kita lakukan.

Mahasiswa adalah golongan yang harus menjadi garda terdepan dalam melakukan

perubahan dikarenakan mahasiswa merupakan kaum yang “eksklusif”, hanya 5% dari

pemuda yang bisa menyandang status mahasiswa, dan dari jumlah itu bisa dihitung pula

berapa persen lagi yang mau mengkaji tentang peran-peran mahasiswa di bangsa dan

negaranya ini. Mahasiswa-mahasiswa yang telah sadar tersebut sudah seharusnya tidak lepas

tangan begitu saja. Mereka tidak boleh membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke arah

yang salah. Merekalah yang seharusnya melakukan perubahan-perubahan tersebut.

Perubahan itu sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan. Pandangan

pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh hal-

hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan menciptakan

masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat kapitalis, internet akan

menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif, dan lain sebagainya. Pandangan

selanjutnya menyatakan bahwaideologi atau nilai sebagai faktor yang mempengaruhi

perubahan. Sebagai mahasiswa nampaknya kita harus bisa mengakomodasi kedua pandangan

tersebut demi terjadinya perubahan yang diharapkan. Itu semua karena kita berpotensi lebih

untuk mewujudkan hal-hal tersebut.

Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa pula mahasiswa harus

menjadi garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam melakukan perubahan

tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa, dimulai dari ruang lingkup terkecil

yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai ke ruang lingkup yang kita

harapkan, yaitu bangsa ini.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 8: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

Urgensi penyikapan generasi muda yang kontekstual dengan permasalahan bangsa

sekarang antara lain yaitu :

Meningkatkan integritas moral dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam

kerangka membangun ketahanan mental dan nilai-nilai budaya bangsa dari ancaman

pengaruh budaya asing (westernisasi) yang semakin menggejala.

Memupuk idealisme, patriotisme, cinta tanah air, persatuan dan kesatuan serta

solidaritas pemuda untuk memperkokoh tetap tegaknya Negara Kesatuan RI

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penguasaan IPTEK

memasuki era Globalisasi yang diwarnai dengan tingginya tingkat kompetitif antar

bangsa.

Membangun motivasi wirausaha (entrepreneurship) pemuda dalam rangka

menumbuhkan kepeloporan dan kemandirian pemuda secara sosial ekonomi.

Membangun tatanan kehidupan sosial budaya menuju terwujudnya masyarakat

madani, yakni masyarakat yang tertib, demokratis, adil, berperadaban dan sejahtera

lahir batin.

Karakteristik Pemuda dalam Perspektif Islam.

Sebagai sumber ilmu dan rujuan terbaik, al-Qur`an tidak hanya menyebutkan para

pemuda tersebut sebagai sebuah kisah yang indah, tapi juga menjelaskan karakteristik sosok

pemuda ideal bagi generasi berikutnya. Ia tak cukup untuk dikenang saja tapi nilai yang

paling utama adalah meniru perilaku dan akhlak mereka sebagai teladan-teladan terbaik yang

pernah ada.

Pertama, memiliki syaja’ah (keberanian) dalam menyatakan yang haq (benar) itu haq

(benar) dan yang bathil (salah) itu bathil (salah). Karakter utama pemuda Muslim adalah siap

bertanggung jawab dan menanggung risiko dalam mempertahankan keyakinannya. Teladan

spektakuler telah dicontohkan oleh pemuda Ibrahim pada masa Raja Namrudz, penguasa

tirani ketika itu. Dengan gagah berani Ibrahim menghancurkan sekumpulan berhala kecil,

lalu menggantung kapaknya ke leher berhala yang paling besar. Ibrahim ingin memberikan

pelajaran kepada kaumnya bahwa menyembah berhala itu sama sekali tidak mendatangkan

manfaat dan menolak bahaya. Kisah heroik ini dikisahkan secara bertutur dalam surah Al-

Anbiya [21]: 56-70.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 9: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencari dan menemukan

kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan dan keyakinan. Seorang pemuda Muslim tak

mengenal kata berhenti dari belajar dan menuntut ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu

yang dimilikinya, akan menghantarkan ia menyadari betapa banyak ilmu yang belum

diketahui. Firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku,

perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah

berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan

tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).” (Al-Baqarah [2]: 260)

Ketiga, sosok pemuda Muslim selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok

dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus. Sikap mereka layaknya pemuda-

pemuda Ashabul Kahfi yang dikisahkan Allah dalam surah al-Kahfi. Mereka berkumpul

untuk merencanakan sebuah kebaikan dan saling menguatkan di dalamnya. Bukan

berkelompok untuk mengadakan konspirasi jahat atau merencanakan suatu keburukan. Jadi,

para pemuda Muslim berkelompok bukan sekadar untuk huru-hara, kongkow-kongkow yang

tidak jelas. Tetapi mereka berkelompok dalam kerangka ta’awun ala al-birri wa at-taqwa,

bukan berkerjasama dalam perbuatan dosa dan permusuhan.

Keempat, selalu berusaha untuk menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak

terjerumus pada perbuatan asusila. Dalam kondisi sekarang, hal ini menjadi suatu hal yang

sangat berat. Dekadensi moral yang mendera masyarakat khususnya para pemuda. Belum lagi

dominasi budaya Barat yang begitu menggila di tengah masyarakat menjadikan pergaulan

islami menjadi sesuatu yang sangat mahal saat ini. Kisah kepribadian Nabi Yusuf sangat

layak dijadikan teladan bagi para pemuda. Kala itu Yusuf digoda oleh Zulaikha di dalam

ruangan tertutup. Tak ada seorang pun yang tahu perbuatan mereka selain mereka berdua

saja. Namun dengan akhlak yang terjaga serta pertolongan Allah tentunya, akhirnya sang

pemuda tampan itu bisa lolos dari jeratan bujuk rayu Zulaikha yang dibisikkan oleh setan

laknatullah. Allah berfirman, “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan

perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu

andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan

dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba

Kami yang terpilih. (Yusuf [12]: 22-24).

Kelima, memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi. Jati diri pemuda Muslim

terlihat pada sikap tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan. Ia memandang

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 10: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

berbagai kesulitan hidup adalah peluang untuk mengukir prestasi dan sarana kematangan

jiwa. Kekurangan materi yang melilit kehidupan sehari-hari, kesusahan hidup yang terus

melekat erat tak jarang menjadikan seseorang kehilangan semangat hidup. Alih-alih berpikir

positif untuk orang lain, seringkali orang seperti ini hanya bisa berpikir pragmatis saja.

Sebaliknya, orang yang punya etos kerja tinggi akan berusaha terus. Meski duka lebih sering

menyapa, tapi hal itu tak menyurutkan ghirah hidupnya. Ia tetap memiliki visi yang tajam

serta himmah aliyah (tekad yang tinggi). Hal itu diperagakan oleh sosok pemuda Muhammad

yang menjadikan tantangan sebagai peluang untuk sukses hingga ia tumbuh menjadi pemuda

yang bergelar Al-Amin (terpercaya) dari masyarakat. Segala rintangan dan kesulitan hidup

hanya menjadi batu loncatan bagi pemuda Muhammad meraih kesuksesan hidup.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 11: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

BAB III

PENUTUP

Rekontruksi Gerakan Pemuda dalam Upaya mengembalikan masa depan bangsa yang

di nantikan keberadaanya dalam perwujudan kehidupan bangsa dan Negara Indonesia karena

pemuda merupakan pewaris sejarah Bangsa yang mempuyai kesempatan dan kemamuan

yang sangat tinggi yang memiliki peran sentralnya dalam berbangai bidang untuk kemajuan 

antara lain :

Pemuda dan Mahasiswa harus sebagai agen perubahan

Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama.

Mengembalikan semangat nasionalisme dan partriotisme di kalalangan generasi muda

Menguatkan semangat nasionalisme tanpa harus tanpa harus meninggalkan jati diri

daerah.

Perlunya kesepahaman bagi pemuda atau generasi muda dalam melaksanakan agenda-

agenda perubahan.

Pemuda menjadi aktor untuk mewujudkan demokrasi politik dan ekonomi yang

sebenarnya.

Pemuda atau generasi muda harus dapat memaikan perannya sebagai kelompok

penekan atau pressure group.

Mahasiswa memiliki peran sosial yang tercermin dalam kepekaan yang tinggi

terhadap lingkungan. Pemikiran politik kritis mahasiswa terhadap pemerintahan sangat

didambakan oleh rakyat. Di mata masyarakat umumnya, mahasiswa adalah agen perubahan

(agent of change) tatkala masyarakat terkungkung oleh tirani kebodohan. Demikian juga

dengan potensi mahasiswa. Potensi itu dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan,

namun bisa juga untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Demikianlah keadaan dan

peran mahasiswa. Kiprah mahasiswa memang sangat didambakan dalam mengukir peradaban

bangsa ini. Peranan mereka sangat didambakan oleh masyarakat sebagai pionir perubahan ke

arah yang lebih baik.

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON

Page 12: Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pemimpin bangsa

Daftar Pustaka

http://www.slideshare.net

ekhfr.blogspot.com/201011peran-mahasiswa-sebagai-generasi.html

edukasi.kompasiana.com

http://ekhafr.blogspot.com/2010/11/peran-mahasiswa-sebagai-generasi.html

http://seputarkuliahan.blogspot.com/2010/10/peran-mahasiswa-sebagai-penerus-bangsa.html

http://saripedia.wordpress.com/tag/pemuda-ashabul-kahfi/

http://geowana.wordpress.com/2008/08/10/peran-fungsi-posisi-mahasiswa/

http://peran-mahasiswa.blogspot.com/

http://henydwi.wordpress.com/2012/05/02/bangkitnya-generasi-emas-indonesia-cita-cita-

dalam-dunia-pendidikan/

http://rajabulgufron.wordpress.com/2014/04/06/pemuda-mahasiswa-dan-perubahan/

PERAN MAHASISWA DALAM MEMPERSIAPKAN GENERASI EMASSEBAGAI GENERASI PENERUS PEMIMPIN BANGSA

OLEH – MOH. GUFRON