12
Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014 PENGARUH SOCIAL MARKETING CAMPAIGN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI DONATUR GREENPEACE INDONESIA The Influence of Social Marketing Campaign to Decision Making Process To Become Greenpeace Indonesia Donors Canny Lestari, Vanessa Gaffar, SE., AK.,MBA “Penulis Penanggung Jawab” Jurusan Manajemen, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Perubahan sosial saat ini mendorong masyarakat Indonesia untuk berkumpul, menyatukan aspirasi, dan menyuarakan sebuah ide dengan membentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Proses pengambilan keputusan untuk menjadi donatur sebuah LSM cenderung menurun karena LSM belum secara maksimal menerapkan Social Marketing Campaign yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi non profit atau nirlaba memasarkan ide-idenya merubah perilaku individu atau sekelompok orang, juga dimaksudkan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan calon donatur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, populasi penelitian merupakan donatur Greenpeace Indonesia yang berjumlah 12.513. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier. Dari koefisien korelasi sebesar 0,773 dengan taraf signifikansi 0<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara social marketing campaign dengan proses pengambilan keputusan. Hasil perhitungan korelasi didapat besarnya pengaruh social marketing campaign terhadap proses pengambilan keputusan adalah sebesar 59,7% sedangkan 41,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci: Social Marketing Campaign, Proses Pengambilan Keputusan ABSTRACT Social changes currently motivate the people of Indonesia to assembled, united the aspirations , and voiced a campaign with forming a Non Governmental Organization (NGO). Social Marketing Campaign is intended to meet the needs of non-profit organization sells their ideas for changing the target audiences behavior, also intended to improve the decision-making process of prospective donors. The research type is a descriptive and verification research. The sampling technique used is systematic random sampling, the research population is Greenpeace Indonesia donors amounting to 12,513. Analysis technic implemented by correlation coefficient of Pearson Product moment and simple regression analysis. From correlation coefficient 0.773 773 with signification degree 0<0,05 indicates that there is a strong relation between social marketing campaign with the decision-making process. The result showed that the influence of the social marketing campaign to the decision-making process is by 59.7% while the remaining 41.3 % is influenced by other factors. Keywords : Social Marketing Campaign , Decision Making Process

Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bagaimana organisasi non-profit mengumpulkan dana secara independen dan hanya bersumber dari donasi individual.

Citation preview

Page 1: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014

PENGARUH SOCIAL MARKETING CAMPAIGN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI

DONATUR GREENPEACE INDONESIA The Influence of Social Marketing Campaign to Decision Making Process To Become Greenpeace

Indonesia Donors

Canny Lestari, Vanessa Gaffar, SE., AK.,MBA “Penulis Penanggung

Jawab” Jurusan Manajemen, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan

Indonesia

ABSTRAK

Perubahan sosial saat ini mendorong masyarakat Indonesia untuk berkumpul, menyatukan

aspirasi, dan menyuarakan sebuah ide dengan membentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Proses pengambilan keputusan untuk menjadi donatur sebuah LSM cenderung menurun karena LSM

belum secara maksimal menerapkan Social Marketing Campaign yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan organisasi non profit atau nirlaba memasarkan ide-idenya merubah perilaku individu atau sekelompok orang, juga dimaksudkan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan calon

donatur.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, populasi penelitian merupakan donatur Greenpeace Indonesia yang berjumlah 12.513. Teknik analisis menggunakan koefisien

korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier.

Dari koefisien korelasi sebesar 0,773 dengan taraf signifikansi 0<0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara social marketing campaign dengan proses pengambilan

keputusan. Hasil perhitungan korelasi didapat besarnya pengaruh social marketing campaign terhadap

proses pengambilan keputusan adalah sebesar 59,7% sedangkan 41,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Social Marketing Campaign, Proses Pengambilan Keputusan

ABSTRACT

Social changes currently motivate the people of Indonesia to assembled, united the aspirations ,

and voiced a campaign with forming a Non Governmental Organization (NGO). Social Marketing

Campaign is intended to meet the needs of non-profit organization sells their ideas for changing the target audiences behavior, also intended to improve the decision-making process of prospective

donors.

The research type is a descriptive and verification research. The sampling technique used is

systematic random sampling, the research population is Greenpeace Indonesia donors amounting to 12,513. Analysis technic implemented by correlation coefficient of Pearson Product moment and

simple regression analysis.

From correlation coefficient 0.773 773 with signification degree 0<0,05 indicates that there is a strong relation between social marketing campaign with the decision-making process. The result

showed that the influence of the social marketing campaign to the decision-making process is by

59.7% while the remaining 41.3 % is influenced by other factors.

Keywords : Social Marketing Campaign , Decision Making Process

Page 2: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Canny Lestari, Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia

I. PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir, Lembaga

Swadaya Masyarakat(LSM) mengalami

peningkatan yang signifikan. Perubahan

sosial yang kompleks berdampak pada

cara pandang dan perilaku masyarakat

Indonesia dalam menghadapi fenomena-

fenomena yang terjadi di lingkungan

kesehariannya.. Selain sebagai wadah

berkumpul dan berbagi informasi, LSM

menjadi sebuah life-style dimana anggota

di dalamnya dapat mengembangkan

minat sesuai bidangnya yaitu sosial,

pertanian, perdagangan, lingkungan

hidup, pendidikan, pariwisata, seni dan

budaya, dan lain sebagainya.

Di antara beberapa sektor yang

menjadi konsentrasi LSM, sektor

lingkungan hidup meningkat signifikan

beberapa tahun terakhir ini. Sejak 2009,

tren pertumbuhan LSM lingkungan hidup

terus meningkat. Setiap tahunnya jumlah

LSM konsentrasi lingkungan hidup

meningkat seperti pada Gambar 1.1

Meningkatnya kesadaran masyarakat

akan fenomena lingkungan hidup,

meningkatkan pula perkembangan

keterbukaan informasi tentang keadaan

lingkungan hidup yang sebenarnya

khususnya di Indonesia. Beberapa tahun

terakhir pengeksploitasi sumber daya

alam dan mineral di Indonesia sulit

dikendalikan dan menjadi sumber konflik

sosial yang berkepanjangan. Jika hal

tersebut terjadi secara terus menerus

tanpa pencegahan, beberapa dampak

buruk lainnya akan ternjadi seperti

longsor, banjir rob, terkontaminasinya

sumber air, dan lain sebagainya. Inilah

yang mendorong LSM sektor lingkungan

hidup semakin gencar mengampanyekan

penyelamatan lingkungan hidup. Tabel

1.1 menunjukkan daftar LSM sektor

lingkungan hidup yang beberapa tahun

terakhir aktif mengampanyekan

penyelamatan lingkungan hidup di

Indonesia.

Tabel 1.1

LSM Sektor Lingkungan di

Indonesia Sumber: Data Kesbangpol Indonesia,

September 2012

Greenpeace Indonesia yang terbentuk

secara resmi pada tahun 2006 di

Indonesia ini merupakan organisasi

kampanye lingkungan global independen

yang berpusat di Belanda dengan 41

kantor cabang di seluruh dunia. Donatur

merupakan unsur penting dalam sebuah

LSM karena organisasi nirlaba dituntut

untuk mampu mengumpulkan dana

secara mandiri, efektif, dan efisien. Untuk

menjaga independensinya, pendanaan

yang dilakukan Greenpeace Indonesia

ialah melalui pengumpulan donasi

individual atau perseorangan yang

dilakukan secara online, telemarketing,

dan bertatap muka langsung dengan juru

kampanye yang disebut Direct Dialogue

Campaign(DDC) Greenpeace Indonesia.

Berdasarkan data, donatur yang

bergabung dengan Greenpeace Indonesia

beberapa tahun terakhir cenderung

mengalami penurunan. Hal ini

No. Nama LSM

1. Greenpeace Indonesia

2.

World Wildlife Foundation (WWF)

Indonesia

3.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

(WALHI)

4. Telapak Indonesia

Sumber: Data Kesbangpol Indonesia LSM Lingkungan, Oktober 2012

Gambar 1.1

Pertumbuhan LSM Lingkungan

Page 3: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014

menunjukkan Greenpeace Indonesia tidak

mampu menimbulkan keinginan yang

kuat pada masyarakat sehingga

masyarakat tidak mampu membentuk

motivasi untuk bergabung dalam

kampanye Greenpeace Indonesia.

Terbukti pada Gambar 1.2 jumlah

donatur Greenpeace Indonesia cenderung

menurun.

Sumber: Greenpeace Indonesia

Gambar 1.2

Jumlah Donatur Greenpeace

Indonesia

Penurunan jumlah donatur di atas

dikarenakan Greenpeace Indonesia belum

mampu secara maksimal menerapkan

kampanye dalam pemasaran sosial,

sehingga masyarakat tidak dapat

membentuk kesadaran untuk terlibat

secara materil menjadi donatur

Greenpeace Indonesia.

Social marketing campaign

memudahkan masyarakat untuk mengenal

dan memperdalam sebuah isu yang

menjadi permasalahan dan

mengumpulkan dukungan kampanye

berupa materil ataupun non-materil.

Kampanye dalam pemasaran sosial

merupakan komponen penting untuk

meningkatkan proses pengambilan

keputusan untuk mendukung kampanye

berupa materi atau disebut dengan donasi.

Berbagai bentuk social marketing

campaign dilakukan oleh Greenpeace

Indonesia dalam menyampaikan isu

kampanye dan menawarkan solusi untuk

meningkatkan kesadaran akan sebuah isu

dan mendorong perubahan perilaku, hal

ini sesuai dengan teori Kotler dan

Armstrong (2012: 229):

“Kampanye pemasaran sosial dapat

diartikan perancangan, penerapan,

dan pengendalian program seperti

pemasaran komersial namun

ditujukan untuk perubahan sosial

seperti perubahan perilaku seseorang

atau sekelompok masyarakat ke arah

tertentu sesuai dengan gerakan yang

dilaksanakan oleh pembuat

kampanye.”

Setiap interaksi dalam social

marketing campaign yang dilakukan

pelaksana kampanye haruslah

meyakinkan dan membangun sebuah

kepercayaan positif calon donatur

sehingga terjalin integrasi antara

keduanya dan penyampai kampanye

dapat melihat peluang adanya keputusan

menjadi donatur.

Berdasarkan hal tersebut, penulis

merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut

uniknya social marketing campaign yang

dilakukan oleh Greenpeace Indonesia

khususnya oleh Direct Dialogue

Campaign(DDC) Greenpeace Indonesia

melalui judul: “Pengaruh Social

Marketing Campaign terhadap Proses

Pengambilan Keputusan Untuk

Menjadi Donatur Greenpeace

Indonesia (Survei pada Donatur

Greenpeace Indonesia)”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan penulis untuk

mengetahui:

1. Gambaran penerapan Social

Marketing Campaign yang

dilakukan oleh Greenpeace

Indonesia menurut tanggapan

responden.

2. Gambaran tingkat Proses

Pengambilan Keputusan Untuk

Menjadi Donatur Greenpeace

Indonesia

6853169

11022

1649618918

1509612513

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Page 4: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Canny Lestari, Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia

3. Pengaruh Social Marketing

Campaign terhadap Proses

Pengambilan Keputusan Untuk

Menjadi Donatur Greenpeace

Indonesia..

II. KERANGKA TEORI

Perjalanan berkembangnya social

marketing pada dasarnya terjadi secara

paralel dengan berkembangnya

pemasaran komersial. Pada tahun 1952,

saat seorang sosiolog, G.D. Wiebe,

mempertanyakan “Apakah rasa

persaudaraan dapat dijual seperti

memasarkan sabun?” saat itulah pemasar

sosial secara efektif memikirkan metode

yang tepat untuk mempengaruhi perilaku

dan kebiasaan dalam lingkup non-profit

atau secara sukarela. Kotler dan Levy

(1969) dan Kotler dan Zaltman (1971)

mengimplementasikan perencanaan

pemasaran sosial pada lingkup keluarga

pada tahun 1960an. Perkembangan

pemasaran sosial meningkat signifikan

karena didukung juga oleh penerbitan

buku pemasaran sosial, buku pemasaran

nonprofit, ditemukannya jurnal Social

Marketing Quarterly pada 1994,

konferensi dengan pembahasan

pemasaran sosial pada 1997, pendirian

Social Marketing Centers berikut

pelatihannya di Skotlandia, Canada, dan

Polandia pada 1997, diresmikannya The

Social Marketing Institute pada 1999,

serta maraknya iklan pemasaran sosial

yang inovatif (Andreasen, 2009:6).

Kotler dan Zaltman mendefinisikan

social marketing adalah cara

mempengaruhi perubahan perilaku yang

terfokus pada memperbaiki kesehatan,

menanggulangi kecelakaan, melindungi

lingkungan hidup, kebijakan, kurikulum

pendidikan, organisasi non-pemerintah,

dan bisnis. Social marketing adalah

sebagai desain, implementasi, dan

pengendalian program untuk

memengaruhi penerimaan ide-ide sosial

dan melibatkan pertimbangan dari

perencanaan produk, harga, komunikasi,

distribusi, dan riset pemasaran (Kotler

dan Zaltman, 1971:3-5).

Dalam buku Principles and Practice

of Social Marketing: An International

Perspective, Rob Donovan & Nadine

Henley (2010:5):

“social marketing is the application of

the concept and tools of commercial

marketing to the achievement of socially

desirable goals” (Pemasaran sosial

merupakan aplikasi dari konsep dan alat

pemasaran komersial untuk mencapai

tujuan sosial yang diinginkan).

Dalam membuat program social

marketing, pemasar hendaknya mengerti

secara jelas tentang perilaku apa yang

diinginkan masyarakat untuk diterapkan.

Diperlukan adanya spesifikasi terhadap

audiens dengan memilih kelompok yang

sesuai dengan program social marketing.

Juga pembuat kebijakan, media

profesional, karyawan, jenis-jenis

kelompok ini memerlukan jenis

komunikasi dan strategi social marketing

yang berbeda.

Target audiens merupakan konsumen

potensial yang dianggap dapat

menerapkan produk yang ditawarkan

social marketing. Kampanye social

marketing yang baik adalah melibatkan

partisipasi dan ajakan melampaui hanya

melihat dan mendengarkan pesan.

(Weinreich, 2011:8).

Untuk mengembangkan strategi

social marketing yang komprehensif

dalam organisasi non-profit

menggunakan pesan dalam kampanye

sebagai penyampaian ide dan visi misi

organisasinya. Kampanye pemasaran

sosial terfokus untuk menularkan perilaku

secara sukarela termasuk memberikan

ketepatan manfaat kepada target

audience.

Pemasaran sosial dapat berhasil jika

terdapat program yang didesain untuk

mengomunikasikan dan menyampaikan

nilai-nilai spesifik melalui prinsip-prinsip

dan teknik pemasaran sosial, hal ini

disebut sosial marketing

Page 5: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014

campaign(kampanye pemasaran sosial).

Dalam mendesain program social

marketing campaign, harus terdapat

beberapa faktor-faktor strategi yang

beragam untuk menciptakan sebuah

pendekatan yang mempertemukan target

audiens dengan kebutuhannya, seperti

beberapa definisi menurut ahli antara lain

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3

Beberapa Definisi Social Marketing

Campaign Menurut Para Ahli

No Sumber Pengertian

1. Donovan

dan

Henley

(2010:32)

Social Marketing

Campaign pada

umumnya

dikategorikan menurut

apakah hal tersebut

menarik dan

menjadikannya

motivasi yang positif

untuk merubah

perilaku seseorang.

2. Lee and

Kotler

(2010:37)

Social marketing

campaign is a

program design that

communicate and

deliver value with

marketing principles

and techniques which

will benefit themselves

and/or the society

3. Kotler dan

Keller

(2012:638)

Social marketing

campaigns may try to

change people’s

cognitions, values,

actions, or behaviors.

4. Nagy

(2013)

Social Marketing

Campaign tries to

change people’s

behavior for the

benefit of the

consumer, or of

society as a whole.

Sumber: Berbagai literatur

Menurut Wilbur (2010:4), strategi

kampanye pemasaran sosial terdiri dari

beberapa komponen dasar seperti

exchange, positioning, behaviours or

actions, audience, messages yang akan

mengajak target audiens untuk mengubah

perilaku sebelumnya dan membentuk

hubungan dengan komunitas yang

menjadi sumber perubahan perilakunya.

Exchange (Pertukaran)

Pertukaran dimana manfaat yang

ditawarkan oleh kampanye dapat

diterima dengan jelas oleh

audience jika mereka menerapkan

kampanye yang ditawarkan.

Positioning (Penempatan)

Kampanye yang direncanakan

merupakan kampanye yang akan

mampu bersaing dengan perilaku

yang sudah ada sebelumnya,

mampu, pemasar sosial lain, dan

terhadap pesan yang ditawarkan

pemasaran komersil.

Behavior or Action (Perilaku atau

Tindakan)

Tetapkan kampanye yang

KISS(Keep It Simple and

Singular), dengan cara

memberikan satu langkah praktek

yang mempu audience terapkan

saat itu juga.

Audience

Pesan kampanye yang

disampaikan haruslah sesuai

dengan karakteristik target

audiens karena pesan yang

disampaikan belum tentu

dirasakan sesuai dengan

karateristik individu tersebut.

Message (Pesan)

Pesan dalam kampanye

pemasaran sosial sebaiknya

dikemas dengan efektif, yaitu

mampu menarik perhatian

audiens, memberikan arti yang

berkelanjutan pada kehidupan

sehari-hari audiens, dan isi pesan

tetap sederhana.

Page 6: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Canny Lestari, Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia

Bentuk aktivitas Social Marketing

Campaign menurut Andreasen dan

Kotler (2009:182-183) terdapat lima

tahap aktivitas Social Marketing

Campaign:

1. Menciptakan kesadaran dan

ketertarikan (create awareness

and interest)

Adalah upaya menarik perhatian

dan memastikan target audiens

memahami pesan yang

disampaikan. Pesan yang dibawa

bersifat fleksibel atau umum

sehingga seluruh target audiens

baik itu perempuan atau laki-laki,

berada di kota ataupun desa,

bergaya bahasa dan bicara dialek

lokal atau kekinian, dan tidak

jarang menemukan target audiens

yang tidak mempunyai akses

informasi dari televisi dan radio.

Memastikan pesan yang

disampaikan telah dipahami oleh

target audiens merupakan alat

ukur sebuah keberhasilan awal

sebuah kampanye

2. Mengubah kerangka pemikiran

dan perilaku (change attitudes

and conditions)

Sebuah proses membangun niat

bersikap atau kerangka pemikiran

audiens yang positif terhadap

pesan yang disampaikan. Pesan

yang disampaikan mampu

membuat penerima

mengembangkan sikap positif

atau kerangka berpikir positif

tentang perilaku yang ditawarkan.

Dengan pemasaran sosial yang

efektif, penerima mungkin akan

berpikir, "Mungkin lebih baik

untuk saya menerapkan perilaku

ini”. Ada atau tidaknya

pengembangan sikap atau

kerangka pemikiran tersebut bisa

terlihat dari sejauh mana

organisasi mengetahui dan

menguasai masalah yang ingin

diselesaikannya sehingga

organisasi mampu mendiskusikan

masalahnya dengan target audiens

secara lebih luas dan jelas.

3. Mendorong membentuk keinginan

kuat mewujudkan perubahan

perilaku (motivate people to want

to change their behavior)

Mendorong seseorang untuk

berkeinginan mengubah perilaku

mereka tidak sekedar meyakinkan

bahwa pesan yang disampaikan

adalah “ide yang baik”, tetapi

pemasar sosial harus mampu

mendorong target audiens untuk

berpikir pada tahap “aku akan

melakukannya”.

4. Memberdayakan agar niat

menjadi tindakan nyata

(empowering people to act)

Upaya memberdayakan seseorang

untuk mampu mengubah niatnya

menjadi sebuah tindakan nyata.

Pemasar sosial yang meinginkan

target audiensnya melakukan hal

ini tentu perlu berusaha untuk

menimbulkan keyakinan terhadap

perubahan perilaku kampanyenya.

Keyakinan target audiens untuk

merasa perlu merubah

perilakunya. Pada level yang

sangat efektif, pemasar sosial

mampu memberdayakan seorang

target audiens untuk segera

melakukan perubahan perilaku.

5. Penguatan (prevent backsliding)

Seringkali, sebuah tindakan yang

sudah dilakukan seorang target

audiens harus diikuti oleh

penguatan dengan pemberian

beberapa keuntungan karena telah

bertindak bersama, sehingga

tindakan yang diinginkan akan

terus terulang.

Namun, pada penelitian ini hanya

dipakai 4 variabel yang merupakan 4

tahap awal saja, create awareness and

interest, change attitudes and

conditions, motivate people to want to

Page 7: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014

change their behavior, empowering

people to act.

Kampanye yang dilakukan oleh

organisasi non-profit dirancang dan

disampaikan untuk menginspirasi

audiens target untuk bertindak.

Kampanye dapat melibatkan banyak

aktivitas yang berbeda namun memiliki

dasar yang sama yaitu membuat

kampanye yang menarik perhatian,

terlihat berbeda, dan meyakinkan

audiens target bahwa solusi yang

terkandung di dalam isi pesan kampanye

adalah solusi yang lebih baik

dibandingkan dengan perilaku yang

dilakukannya saat ini.

Menurut Nagy Jenette (2013),

kampanye pemasaran sosial mungkin

akan membuat penerima pesan berfikir

bahwa jalan yang ditawarkan bukanlah

jalan yang terbaik, tetapi dengan

kampanye yang meyakinkan, itu akan

membantu penerima untuk akhirnya bisa

merubah perilakunya.

Organisasi sosial yang mendukung

kegiatan sosial untuk merubah perilaku

mampu dengan mudah mengikat

masyarakat untuk menggalang dana

secara langsung dan efektif dengan cara

yang bertanggungjawab sosial pula.

(Emmi Lathinen, 2010).

Jika organisasi dapat

mengimplementasikan Social Marketing

Campaign dengan baik dalam setiap

mengampanyekan ide dan gagasannya,

mengakibatkan keyakinan dan motivasi

pada konsumen menjadi bertambah

karena diberikan informasi yang

melebihi harapan. Setelah konsumen

merasa yakin dan termotivasi pada

sebuah kampanye ide ataupun gagasan

sebuah organisasi, mereka akan merasa

wajib dalam mendengarkan apa yang

sales sampaikan sehingga dalam kondisi

inilah keputusan konsumen akan

terbentuk.

Dalam Lembaga Swadaya

Masyarakat / organisasi non-profit

persaingan memang tidak datang dari

organisasi sejenis tetapi terlebih kepada

pengaruh dari dalam diri target audiens

sendiri apakah solusi yang ditawarkan

pemasar sosial sesuai dengan yang ia

butuhkan saat itu dan seberapa besar

pengaruh solusi tersebut terhadap

kehidupannya di masa depan. Follows

dan Jobbers (2000) dalam Subhani M

(2012:426).

Maka dalam mengambil keputusan

pun mereka lebih memilih produk-

produk yang mendukung keberlanjutan

organisasi dan lingkungan hidup. Produk

pilihan konsumen berdasar pada

gabungan karakteristik produk yang

memenuhi kebutuhan dasarnya

berdasarkan dimensi nilai, biaya dan

kepuasan (Kotler, 2012:27). Fitur-fitur

produk nya terdiri dari fitur inti yang

bermanfaat dasar yang dibutuhkan

konsumen dan fitur-fitur sampingan

yang menyediakan elemen-elemen

tambahan serta manfaat penting untuk

menambah nilai dan keuntungan.

Page 8: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Canny Lestari, Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia

GAMBAR 2.6

KERANGKA PEMIKIRAN SOCIAL MARKETING CAMPAIGN SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel yang akan diteliti antara lain

variabel X yaitu Social Marketing

Campaign sebagai variabel bebas yang

terdiri dari 4 indikator yaitu create

awareness and interest, change attitude

and conditions, motivate people to want to

change their behavior, dan empowering

people to act, serta variabel Y yaitu Proses

Pengambilan Keputusan Konsumen

sebagai variabel terikat yang dari terdiri

dari 4 indikator yaitu pengenalan masalah,

pencarian informasi, evaluasian alternatif,

keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian.

Penelitian ini dilakukan pada donatur

Greenpeace Indonesia sebagai objek yang

dijadikan responden untuk mengetahui

gambaran penerapan social marketing

campaign yang dilaksanakan Greenpeace

Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dan verifikatif. Pengumpulan

data di lapangan menggunakan metode

explanatory survey yaitu metode survei

yang digunakan untuk menjelaskan

hubungan sebab akibat antara variabel-

variabel yang diteliti. Survei dilakukan

kepada donatur Greenpeace Indonesia baik

yang baru maupun yang sudah lama turut

berdonasi serta peneliti melakukan

wawancara kepada sampel responden agar

mampu memperoleh fakta yang relevan

mengenai hubungan sebab akibat dan

hipotesis.

Dalam penelitian ini yang menjadi

sumber data primer adalah kuisioner yang

Page 9: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014

disebarkan kepada sejumlah responden

yang merupakan donatur Greenpeace

Indonesia. Sedangkan untuk data sekunder

selain dilakukan studi kepustakaan,

peneliti menjadikan informasi yang ada

dalam jurnal maupun internet sebagai

bahan pendukung penelitian ini.

Populasi dalam penelitian ini adalah

donatur Greenpeace Indonesia pada 2012

sebanyak 12.513. Sampel yang diambil

dari populasi sebanyak 100 orang

menggunakan teknik systematic random

sampling dengan menggunakan skala

pengukuran ordinal. Uji validitas

menggunakan korelasi product moment

sedangkan uji reliabilitas dengan

Cronbach’s Alpha. Analisis data yang

digunakan adalah uji regresi linier

sederhana dengan aplikasi SPSS 22.0.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi linier sederhana untuk menguji

pengaruh dan hubungan Social Marketing

Campaign terhadap Proses Pengambilan

Keputusan dengan menggunakan SPSS

22.0.

Tabel 4.21

Output Korelasi

Correlations

Proses_Pengambilan_Keputu

san

Social_Marketing_Ca

mpaign

Pearson

Correlation

Proses_Pengambilan_Keputu

san 1.000 .773

Social_Marketing_Campaign

.773 1.000

Sig. (1-tailed)

Proses_Pengambilan_Keputusan

. .000

Social_Marketing_Campaign

.000 .

N Proses_Pengambilan_Keputusan

100 100

Social_Marketing_Campaign

100 100

Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0,

Oktober 2013

Berdasarkan hasil pengolahan data

pada Tabel 4.21 didapat hasil koefisien

korelasi sebesar 0,773 dengan signifikasi

sebesar 0,000 pada pengujian terhadap 100

responden. Berdasarkan nilai interpretasi

nilai korelasi, maka nilai korelasi 0,773

berada pada interval 0,600-0,799 yang

termasuk ke dalam tingkat hubungan yang

kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada

hubungan yang kuat antara Social

Marketing Campaign dengan Proses

Pengambilan Keputusan Konsumen.

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh

dari variabel bebas terhadap variabel

terikat, dilakukan pengujian regresi

sederhana. Berdasarkan hasil, pengujian

tersebut dapat diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.24

Output Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 8.683 3.047 2.850 .005

Social_

Marketing_

Campaign

1.261 .105 .773 12.056 .000

a. Dependent Variable: Proses_ Pengambilan_

Keputusan

Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0,

Oktober 2013

Berdasarkan pengolahan data secara

regresi linier sederhana pada Tabel 4.24,

maka didapat hasil regresinya sebesar nilai

a=8.683 dan b=1.261 yang dapat ditulis ke

dalam persamaan regresi:

Y = 8.683+ 1.261X

Pada persamaan tersebut nilai a

konstanta adalah 8.683, hal tersebut dapat

diartikan bahwa nilai Social Marketing

Campaign diasumsikan 0 maka Proses

Pengambilan Keputusan Konsumen adalah

8.683, koefisien regresi pada variable

Social Marketing Campaign 1.261 artinya

setiap perubahan satu satuan perilaku

Social Marketing Campaign, maka nilai

Page 10: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Canny Lestari, Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

berubah sebesar 1.261.

Tabel 4.23

Output Pengaruh Social Marketing

Campaign Terhadap Proses

Pengambilan Keputusan Konsumen

Model Summaryb

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .773a .597 .593 6.04266

a. Predictors: (Constant), Social_Marketing_Campaign

b. Dependent Variable: Proses_Pengambilan_Keputusan

Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0,

Oktober 2013

Berdasarkan Tabel 4.23, nilai R-square

atau koefisien determinasi adalah 0.597.

Angka ini mempunyai arti nilai R-square

berkisar antara angka 0 sampai 1, nilai R-

square yang mendekati angka 1

menunjukkan bahwa model yang

dirumuskan untuk menjelaskan proses

pengambilan keputusan konsumen sangat

baik. Tabel di atas juga menunjukkan

bahwa Social Marketing Campaign

mempunyai kontribusi terhadap Proses

Pengambilan Keputusan Konsumen

sebesar 59.7%, sedangkan sisanya yaitu

100%-59.7%= 41.3% dipengaruhi oleh

faktro-faktor lain.

Tabel 4.25

Nilai Signifikansi Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.683 3.047 2.850 .005

Social_Mark

eting_

Campaign

1.261 .105 .773 12.056 .000

a. Dependent Variable: Proses_ Pengambilan_ Keputusan

Sumber: Output Pengolahan Data SPSS 22.0,

Oktober 2013

Selanjutnya untuk menguji hipotesis

secara parsial dapat dilakukan melalui uji t

hitung diperoleh 12.056 untuk Social

Marketing Campaign. Untuk α = 0,05 dan

derajat kebebasan = n-2 = 98 diperoleh t

tabel sebesar 1,66. Dengan

membandingkan besarnya t hitung dan t

tabel diperoleh keputusan sebagai berikut:

Besarnya t hitung Social Marketing

Campaign sebesar 12.056 lebih besar dari t

tabel sebesar 1.66. Dengan demikian H0

ditolak dan H1 diterima. Dengan

ditolaknya H0 jadi hipotesis didalam

penelitian ini yaitu:

• Terdapat pengaruh positif antara

Social Marketing Campaign terhadap

Proses Pengambilan Keputusan

Konsumen menjadi Donatur

Greenpeace Indonesia.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan

pembahasan hasil penelitian, maka dapat

diambil kesimpulan terkait dengan

penelitian ini, yaitu:

1. Gambaran penerapan Social

Marketing Campaign Greenpeace

Indonesia meliputi Create Awareness

and Interest, Change Attitude and

Conditions, Motivate People To Want

To Change Their Behavior, dan

Empowering People To Act menurut

tanggapan responden Greenpeace

Indonesia berada pada kategori tinggi.

Indikator Social Marketing Campaign

yang paling tinggi adalah create

awareness and interests khususnya

kemampuan DDC Greenpeace

Indonesia dalam menimbulkan minat

mendengarkan donatur, hal tersebut

dapat secara langsung memudahkan

responden atau donatur

mengidentifikasi Social Marketing

Campaign. Sedangkan indikator yang

paling rendah adalah empowering

people to act yaitu kemampuan DDC

Greenpeace Indonesia dalam

meyakinkan donatur untuk merubah

perilakunya, hal tersebut tidak dapat

mewakilkan gambaran solusi yang

ditawarkan Greenpeace Indonesia.

2. Gambaran tingkat Proses

Pengambilan Keputusan menjadi

donatur Greenpeace Indonesia dinilai

tinggi. Untuk indikator yang

mendapat perolehan nilai tertinggi

Page 11: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Jurnal Manajemen Volume 2, Nomor 1, April 2014

adalah keputusan pembelian yaitu

keputusan donatur untuk berdonasi di

Greenpeace Indonesia berdasarkan

kepercayaan terhadap Greenpeace

Indonesia yang tinggi. Untuk

indikator yang memiliki perolehan

paling rendah adalah evaluasi

alternatif pada kualitas penyampaian

kampanye Greenpeace Indonesia yang

belum dapat dikatakan baik.

3. Terdapat pengaruh antara Social

Marketing Campaign terhadap Proses

Pengambilan Keputusan Donatur yang

menunjukkan strong relation yang

terdiri dari indikator create awareness

and interest, change attitude and

conditions, motivate people to want to

change their behavior, dan

empowering people to act.

DAFTAR PUSTAKA

Andreasen, Alan. R dan Kotler, Philip.

(2009). Strategic Marketing For

Non-Profit Organizations 6th

ed.

Upper Saddle River, NJ: Prentice

Hall.

Donovan, Rob dan Nadine Henley. 2010.

Principles and Practice of Social

Marketing: An International

Perspective. Australia: IP

Communication.

French, Jeff dan Blair-Stevens, Clive.

(2007). Improving Lives Together.

City of Westminster.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012.

Principles of Marketing. New

Jersey: Pearson Education Inc.

Kotler, Philip dan Kelvin Lane, Keller.

2012. Marketing Management 14th

ed. New Jersey: Pearson

Education Inc.

Jurnal

Lathinen, Emmi. 2010. Social Marketing:

Doing Well by Doing Good.

SAGE Publication. P34

Lee, Nancy dan Kotler, Philip. 2008.

Social Marketing: Influencing

Behaviors for Good. SAGE

Publication. P49-58

Nedra Kline Weinreich. 2011. Hands-On

Social Marketing: A Step-by-Step

Guide to Designing Change for

Good 2nd

. SAGE Publications. P

4-18

Wilbur, Jack. 2010. Getting Yout Feet We

with Social Marketing. Utah

Department. P4-16

Sumber Internet

American Marketing Association. (2010).

AMA Definition of Marketing

Retrieved. [online]. Tersedia:

http://www.marketingpower.com/

mg-

dictionary.php?SearchFor=marketi

ng&Searched=1 . [15 Mei 2013]

Greenpeace Indonesia. (2012). Tentang

Greenpeace Indonesia. [online].

Tersedia:

http://greenpeace.org/seasia/id/abo

ut . [7 Oktober 2013]

Nagy, Jenette. (2013). Chapter 45. Social

Marketing of Successful

Components of the Initiative.

[online]. Tersedia:

http://ctb.ku.edu/en/node/1432 . [7

Juli 2013]

Showcase of Fundrising Innovation and

Inspiration. (2010). Greenpeace

International: The Reinvention Of

Face-to-face Fundrising. [online].

Tersedia:

http://www.sofii.org/node/226 . [8

Oktober 2013]

Weyler, Rex. (2004). Greenpeace History:

Chronology, the founding of

Greenpeace”.[online].Tersedia:htt

p://rexweyler.com/greenpeace/gre

enpeace-history/ . [7 Oktober

2013]

Page 12: Journal - Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia (Canny,2014)

Canny Lestari, Pengaruh Social Marketing Campaign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia