3
Pendidikan Kewarganegaraan TUGAS I 1. Jelaskan yang dimaksud dengan kesamaan nilai perjuangan yang dapat menumbuhkan jiwa patriotik! Jawaban : Yang dimaksud dengan kesamaan nilai perjuangan yang dapat menumbuhkan jiwa patriotik adalah : Setiap nilai-nilai yang diamalkan oleh masing-masing pihak baik itu berupa nilai pengorbanan baik mengorbankan waktu, tenaga, harta, bahkan nyawa dijadikan taruhannya. demi membela bangsa ataupun negara, yang didasarkan pada pengalaman sejarah yang telah mereka taruhkan.yaitu rela berkorban demi apapun hanya untuk negara tercinta.dan tak peduli meskipun itu nyawa ataupun tenaga yang harus dikorbankan.demi mencapai semua cita-cita yang diharapkan sebelumnya. Nilai yang menjadikan bangsa ini tetap satu. Contohnya bisa dilihat dari perjuangan orang tua kita dahulu yang melawan penjajah, mereka berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mendapatkan kemerdekaan yang seutuhnya dan terbebas dari belenggu penjajah. Seluruh rakyat bersatu dan bersinergi membela negara, didasarkan kesamaan pengalaman sejarah, pandangan hidup, serta memiliki cita-cita bersama yang ingin dilaksanakan di dalam suatu negara untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sehingga arti dari maksud di atas adalah suatu karakter atau sikap seorang warga negara yang rela berkorban untuk bangsa dan negaranya, baik mengorbankan waktu, tenaga, harta, bahkan nyawa dijadikan taruhannya. Nama : Debora Elluisa Manurung NPM : 11312760 Dosen : Edi Prihantoro, SS., MMSI SMTS 06 2012 B

Pendidikan Kewarganegaraan Part 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1. Jelaskan yang dimaksud dengan kesamaan nilai perjuangan yang dapat menumbuhkan jiwa patriotik! 2. Jelaskan unsur Deklaratif dari terbentuknya sebuah Negara!

Citation preview

Page 1: Pendidikan Kewarganegaraan Part 1

Pendidikan Kewarganegaraan

TUGAS I

1. Jelaskan yang dimaksud dengan kesamaan nilai perjuangan yang dapat menumbuhkan

jiwa patriotik!

Jawaban :

Yang dimaksud dengan kesamaan nilai perjuangan yang dapat menumbuhkan jiwa

patriotik adalah :

Setiap nilai-nilai yang diamalkan oleh masing-masing pihak baik itu berupa nilai

pengorbanan baik mengorbankan waktu, tenaga, harta, bahkan nyawa dijadikan

taruhannya. demi membela bangsa ataupun negara, yang didasarkan pada pengalaman

sejarah yang telah mereka taruhkan.yaitu rela berkorban demi apapun hanya untuk negara

tercinta.dan tak peduli meskipun itu nyawa ataupun tenaga yang harus dikorbankan.demi

mencapai semua cita-cita yang diharapkan sebelumnya. Nilai yang menjadikan bangsa ini

tetap satu.

Contohnya bisa dilihat dari perjuangan orang tua kita dahulu yang melawan

penjajah, mereka berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mendapatkan

kemerdekaan yang seutuhnya dan terbebas dari belenggu penjajah. Seluruh rakyat bersatu

dan bersinergi membela negara, didasarkan kesamaan pengalaman sejarah, pandangan

hidup, serta memiliki cita-cita bersama yang ingin dilaksanakan di dalam suatu negara

untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sehingga arti dari maksud di atas adalah suatu

karakter atau sikap seorang warga negara yang rela berkorban untuk bangsa dan

negaranya, baik mengorbankan waktu, tenaga, harta, bahkan nyawa dijadikan taruhannya.

Nama : Debora Elluisa Manurung

NPM : 11312760

Dosen : Edi Prihantoro, SS., MMSI

SMTS 06 2012 B

Page 2: Pendidikan Kewarganegaraan Part 1

2. Jelaskan unsur Deklaratif dari terbentuknya sebuah Negara!

Jawaban :

Unsur Deklaratif dari terbentuknya sebuah Negara yaitu:

Pengakuan dari Negara Lain (Unsur Deklaratif dalam Suatu Negara)

Pengakuan dari negara lain adalah merupakan perbuatan bebas oleh satu negara atau lebih

negara untuk mengakui keberadaan suatu wilayah yang dihuni suatu masyarakat manusia

yang secara politis terorganisasi, pengakuan negara yang satu terhadap negara

yang lain adalah untuk memungkinkan hubungan antara negara-negara itu misalnya

dalam hubungan diplomatik, hubungan perdagangan, hubungan kebudayaan, dan lain-

lain. Pengakuan ini bukanlah faktor yang menentukan mengenai ada tidaknya negara.

Pengakuan ini hanyalah menerangkan, bahwa negara yang telah ada itu diakui oleh

negara yang mengakui itu. Pengakuan itu tidaklah bersifat konstitutif, melainkan bersifat

deklaratif. Pengakuan ada dua jenis, yaitu:

a) Pengakuan Secara De Facto

Pengakuan secara de facto ialah pengakuan atas fakta adanya negara. Pengakuan itu

diberikan berdasarkan realita bahwa suatu masyarakat politik itu telah memenuhi syarat

utama sebagai sebuah negara. Pengakuan de facto demikian biasanya diberikan untuk

menghadapi kenyatan-kenyataan yang tidak dapat dielakkan dalam hubungan

internasional. Pengakuan ini bisa berbuntut pada teerjalinnya hubungan dengan negara

yang memberi pengakuan tersebut. Pengakuan secara de facto dapat dibedakan menjadi:

Pengakuan de facto bersifat sementara

Artinya pengakuan yang diberikan oleh suatu negara tanpa melihat bertahan

tidaknya negara tersebut di masa depan. Kalau ternyata negara baru tersebut kemudian

jatuh atau hancur, negara itu akan menarik kembali pengakuannya.

Pengakuan de facto bersifat tetap

Page 3: Pendidikan Kewarganegaraan Part 1

Artinya pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara hanya bisa

menimbulkan hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan (konsul). Sedangkan

hubungan untuk tingkat duta belum dapat dilaksanakan.

b) Pengakuan Secara De Jure

Pengakuan secara de jure adalah pengakuan akan sahnya suatu negara berdasarkan

pertimbangan yuridis menurut hukum. Dengan memperoleh pengakuan de jure, sutu

negara mendapat hak-haknya di samping kewajibannya sebagai anggota keluarga bangsa-

bangsa sedunia. Hak dan kewajiban yang dimaksud adalah hak dan kewajiban untuk

bertindak dan diperlakukan sebagai negara yang berdaulat penuh, diantara negara-negara

lain. Menurut sifatnya, pengakuan secara de jure dapat dibedakan sebagai berikut:

Pengakuan de jure bersifat tetap

Artinya pengakuan dari negara lain berlaku untuk selama-lamanya setelah melihat

adanya jaminan bahwa pemerintahan negara baru tersebut akan stabil dalam jangka

waktu yang lama.

Pengakuan de jure bersifat penuh

Artinya terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan diakui meliputi

hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak menempati

konsular atau membuka kedutaan.