Tugas Sastra Di Sd Iip Koswara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sastra

Citation preview

TUGAS PEMBELAJARAN SASTRA DI SDUNSUR PEMBANGUN CERPEN SEPOTONG KAYU UNTUK TUHAN

Disusun Oleh :

FAHMI ALAM1101045554

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA

2013 Judul: Sepotong Kayu Dalam Tuhan Tema: dari cerpen ini adalah besabar kami menyewa sebuah rumah, ditepi jalan tengah kampung. Jalan dimuka rumah kami adalah jalan yang terbesar dikampung. Belum pernah terjadi bagi kendaraan yang bagai manapun besarnya mendapatkan kesulitan lewat diatasnya. Coba, tidak senangkah saya : seorang guru sekolah, sebuah rumah di pusat kampung dengan sewa murah, seorang isteri dan seorang anak, saya berani bertaruh, sayalah yang terpandai diantara tetangga, sebab kalau mereka tak percaya kepada saya, pastilah mereka tak menyerahkan anak-anaknya. Saya seorang guru, sebuah pekerjaan yang mulia. Jarang yang berani menghabiskan hidupnya untuk tugas itu. Begitulah saya selalu menasehati isteriku, kalau ia sedang kecewa. Tetapi kau seorang isteri guru, kata saya selalu. Dan sebenarnya isti saya adalah isteri guru yang mengerti jababatan suaminya. Saya tak pernah mengulangi lagi nasihat saya itu pada isteri. Ia sudah tahu, dan ia adalah isteri guru dari ujung rambut sampai ujung kaki. Maksud saya ia selalu menunjukan, setidaknya demikianlah yang tanpak bahwa rumah tangga saya tentram. Paragraf 4 Alur : MundurAlur pada cerita ini beralur mundur karena di cerpen ini tertulis kalau bukan karena anak mungkin saya tidak berkenalan dengan kakek tua yang tinggal di ujung jalan itu dan disana juga tertulis sejak saat itu mungkin saya atau anak sayalah yang paling dekat dengan kakek disana menujukan ada kata sejak yang berarti lampau dan cerita ini mengulang kembali ke masa lalau. Paragraf 1

Penokohan :

Aku Baik hati : karena dia seorang guru dan guru adalah sebuah pekerjaan yang mulia yang dimana orang jarang yang berani menghabiskan hidupnya untuk tugas itu dan tokoh aku ini menutupi kalau dirinya sakit didepan rekan sekerjanya dia juga mau menggantikan tugas istrinya untuk menidurkan anaknya disaat anaknya terbangtgun dimalam hari. Paragraf 4, 32, dan 53Sabar : di dalam cerpen ini tertulis begitulah saya menasehati istriku kalu ia sedang kecewa itu menjelaskan bahwa tokoh aku ini mempunyai sifat sabar. Paragraf 4 Ima Seorang istri yang baik dan sangat sayang kepada anaknya : Tokoh ini adalah seorang isti yang baik dimana di dalam cerpen ini diceritakan irma itu selalu menjaga tinggkah lakunya bahwa dia adalah isti seorang guru dan mempunyai rumah tangga yang tentam. paragraf 4 dan ima ini adalah seorang ibu yang paling cinta kepada anaknya dalam kutipan cerpen tersebut dituliskan bahwa istri saya adalah ibu yang paling cinta pada anaknya . paragraf 7 Kakek : Suka berbagi dan menghargai pendapat orang lain

Didalam cerpen diceritakan bahwa si kakek memberikan bungkusan dan ketika ditanya oleh tokoh aku kenapa dia repot-repot memberikan bungkusan itu itulah kesenangan kake jawab si kake. Si kakek menggahrgai pendapat orang lain karena tokoh aku ini pernah memberi pendapat bahwa sebaiknya ban nya yang berisik itu diganti dengan dua buah ban oto dan naeshat itu diterima dengan baik oleh si kake malah ia mewujudkanya. Paragraf 80 Latar/ setting :

Tepi jalan ditengah kampung kami menyewa sebuah rumah ditepi jalan tengah kampung.paragraf 4 Dalam rumah istri saya bangun dan berjalan mundar mandir dijalan rumah . paragraf 10 Surau : dan pernah seorang guru mengaji disurau. Paragraf 18 Disekolah : kabarnya saya sering mengantuk disekolah. Paragraf 30 Rumah kakek diujung jalan : Dan saya bermain dengan anak saya diujung jalan. paragraf 71 Serambi :Pagar rumah saya tak berpintu mudah saja ia naik ke serambi paragraf 60 Dikamar :, Saya mundar mandir dikamar dengan anak saya ditangan. Paragraf 13 Dipintu: Ketika saya kerumah istri saya berdiri di pintu. Paragraf 47 Dimuka rumah:Jalan yang percis dimuka rumah telah saya timbuni dan diratakan. Paragraf 37 Dipojok rumah :Diluar gelap haanya lampu yang saya pasang dipojok rumah itu. Paragraf 43 Pesawahan :Disebelah timur rumahnya sudah persawahan paragraf 71 Kandang sapi : Disamping rumah itu terperihara denngan baik. Paragraf 71 Sudut pandang : Orang pertama sebagai pelaku utama Disini memakai orang pertama sebagai pelaku utama karena disini di jelaskan bahwa tokoh aku ini adalah orang yang tau akan segalanya tentang perasaan, sifat dan keadaaan orang yang ada di sekitarnya dan iya juga adalah pelaku utama dalam cerpen ini karena semuanya mencakup tentang kisah hidup dia dan semua orang yang ada di sekitarnya. Amanat

Didalam cerita ini kita diajarkan tentang bagaimana menghargai orang lain tanpa memandang orang itu sebelah mata kita juga di sadarkan dalam cerita ini bahwa seseorang harus menjaga perilakunya apalagi dia adalah istri seorang guru yang dimana orang akan memandang guru itu layak untuk menjadi panutan buat orang-orang yang ada disekitarnya. Kesabaran juga diajarkan dalam cerita ini bagaimana caranya kita tidak letih untuk tidak bersabar dan harus selalu mendengar nasihat orang lain entah itu siapa yang menasehati karena kita tidak boleh memandang siapa yang menasehati kita tapi kita lihat isi dari sebuah nasihat itu sendiri dan jika nasihat itu baik menurut kita turutilah nasihat itu dan jika sebaliknya dalam artian nasihat itu tidak baik kita cukup mendengarkan saja karena bagaimana pun orang akan lebih senang jika kita berperilaku baik dan sopan tanpa harus menyakiti orang yang di nasehatai maupun menasehati.