TUGAS Menpro Rose

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS MANAJEMEN PROYEKJENIS JENIS KONTRAK DAN CONTOH KASUS YANG TERJADI PADA PROYEK KONSTRUKSI SERTA CARA PENYELESAIANNYA

Dosen Pengampu Ir. H. M. Nur Sahid, MM. MT.

Dikerjakan oleh :

Rossian March Setiawan (D10090040)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011/2012

Pendahuluan

Kontrak merupakan dokumen yang penting dalam proyek. Segala hal terkait hak dan kewajiban antar pihak serta alokasi risiko diatur dalam kontrak. Pemahaman kontrak mutlak diperlukan oleh Tim proyek dalam menjalankan proyek agar semua masalah dan risiko yang terkandung di dalamnya dapat diatasi dan sesuai dengan kemampuan masing-masing pihak untuk mengatasinya. Kerugian proyek terbesar disebabkan oleh kegagalan dalam mengelola kontrak konstruksi. kontrak adalah kesepakatan' antara dua pihak'. Kesepakatan dapat diartikan bahwa kedua belah pihak telah mengetahui dan paham akan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak, terlepas dari syarat-syarat kontrak yang dibuat. Kesepakatan juga menyiratkan adanya ketulusan untuk menerima tugas, tanggung jawab dan aturan yang dibuat oleh masing-masing pihak. Jadi, seharusnya, dengan telah bersepakatnya kedua belah pihak unsur keadilan telah dipenuhi dalam lingkup atau batasan kesepakatan tersebut. Definisi lain tentang kontrak adalah: a. UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi dijelaskan bahwa kontrak kerja konstruksi merupakan keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. b. Kontrak kerja konstruksi adalah juga kontrak bisinis yang merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis dimana substansi yang disetujui oleh para pihak yang terikat di dalamnya terdapat tindakan-tindakan yang bermuatan bisnis. Sedangkan yang dimaksud bisnis adalah tindakan yang mempunyai aspek komersial. Dengan demikian kontrak kerja konstruksi yang juga merupakan kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua atau lebih pihak yang mempunyai nilai komersial (Hikmahanto Juwana, 2001).

Jenis jenis KontrakA. Berdasarkan Bentuk Imbalan 1. Kontrak Lumpsum. Adalah kontrak pengadaan barang / jasa untuk penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga kontrak yang pasti dan tetap, serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa atau kontraktor pelaksana. 2. Kontrak Unit Price / Harga Satuan. Adalah kontrak pengadaan barang / jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yg pasti & tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara. Pembayaran kepada penyedia jasa / kontraktor pelaksanaan berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan. 3. Kontrak Gabungan / Lumpsum dan Unit Price. Adalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum & harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan 4. Kontrak Terima Jadi / Turn Key. Adalah kontrak pengadaan barang / jasa pemborongan atas EPC (Engineering Proquirement & Consctruction)

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti & tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan & jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yg telah ditetapkan. 5. Kontrak Persentase. Adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi dibidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut. 6. Kontrak Cost & Fee. Adalah kontrak pelaksanaan pengadaan barang / jasa

pemborongan dimana kontraktor yang bersangkutan menerima imbalan jasa yg nilainya tetap disepakati oleh kedua belah pihak. 7. Kontrak Design & Built. Adalah kontrak pelaksanaan jasa pemborongan mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi fisik yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa satu kontrak yang sama.

B. Berdasarkan Waktu Pelaksanaan 1. Kontrak Tahun Tunggal. Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa 1 (satu) tahun anggaran 2. Kontrak Tahun Jamak. Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 ( satu ) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yg dibiayai APBD Propinsi, Bupati / Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten / Kota.

Contoh Permasalahan Kontrak

Sumber : SOLOPOS COM Rabu, 21/12/2011 | Oleh Harian Jogja

KULONPROGO Proyek pembangunan saluran drainase setro di Dusun Sukoponco, Sukoreno, Kecamatan Sentolo, menuai protes. Selain molor, proyek tersebut berdampak pada sekitar enam hektare lahan pertanian di wilayah tersebut. Petani mengaku belum bisa menanam padi meski sudah masuk musim tanam pertama. Dari kalender kerja yang tersedia, terlihat proyek tersebut melebihi batas waktu yang ditetapkan sesuai kontrak. Pelaksana proyek, CV. Sendang Mulya Karya yang beralamat di Dusun Mrunggi, Sendangsari, Kecamatan Pengasih, memulai pengerjaan tersebut sejak 20 Oktober lalu dan harus selesai 8 Desember kemarin. Namun, proyek yang menghabiskan dana Rp926 juta tersebut belum selesai dikerjakan. Menurut Kepala Dukuh Sukoponco, Wiyono, para petani di sekitar proyek khawatir molornya pengerjaan drainase tersebut berdampak pada lahan pertanian warga. Selain lahan pertanian sepanjang proyek tersebut mengalami kerusakan akibat ditimbun material, petani juga belum bisa menanam padi. Seharusnya, saat ini petani di sekitar proyek tersebut masuk musim tanam. Tapi, karena masih tergenang air dan beberapa lahan ditimbun material

proyek, petani belum bisa menanam, tandas Wiyono kepada Harian Jogja, Rabu (21/12) di kediamannya. Melihat kondisi proyek saat ini, lanjutnya, para petani tidak yakin jika pembangunan tersebut bisa selesai hingga akhir tahun ini. Pasalnya, pelaksanaan proyek baru separuh jalan. Bila kondisi tersebut dibiarkan, tambahnya, petani yang terkena imbas dari proyek tersebut menuntut ganti rugi akibat kerusakan sebagian lahan pertanian dan tidak bisa menanam tepat waktu. Terpisah, Kamirin, salah seorang petani di sekitar proyek mengakui, banyaknya bebatuan yang ditimbun di area persawahan menyebabkan lahan pertanian tersebut rusak. Dia mengakui, pemilik lahan akan menuntut ganti rugi soal kerusakan tersebut. (Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Penyelesaian

Inti permasalahan untuk artikel diatas adalah :

1. Keterlambatan Proyek 2. Dari pihak masyarakat menggugat kepada CV. Sendang Mulya Karya karena molornya atau terlambatnya penggarapan proyek. dan petani mengkhawatirkan keterlambatan proyek tersebut mengakibatkan gagalnya lahan pertanian. 3. Material proyek yang masih berserakan di sekitar proyek, sehingga menggangu aktivitas petani.

Untuk owner : sebagai owner harus megkaji permasalahan kenapa proyek tersebut bisa terlambat ditanyakan kepada pihak kontraktor, kalau memang alasan kontraktor bisa ditangkap maka setelah itu dilanjutkan dengan pemberian alokasi waktu tambahan, guna mengatasi lambatnya penyelesaian pekerjaan

pembangunan saluran drainase dari pihak owner memberikan tawaran instruksi tambahan waktu (misal 4x24 jam). Dan apabila pihak kontraktor dalam waktu tersebut belum selesai, maka pihak owner memberikan teguran 1, teguran 2, hingga peringatan, sampai saluran drainase tersebut selesai. Untuk kontraktor: dengan pelaksanakan pekerjaan harus segera diselesaikan

maksimal dan harus

kejar target karena sudah diberikan tambahan

alokasi waktu dari owner. Serta untuk masalah dengan petani. Kontraktor harus meminta maaf dan memberikan penjelasan kepada petani atas keterlambatan proyek tersebut sehingga mengakibatkan penumpukan bahan material disekitar proyek dan kontraktor harus semaksimal mungkin untuk menyelesaikan proyek tersebut secepatnya dan untuk masalah material proyek, pihak kontraktor harus segera membenahi (merapikan/ menata ) agar tidak menganggu aktifitas petani.