Upload
ryan-van-saputra
View
43
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PERANCANGAN KOTA
Citation preview
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota merupakan suatu kawasan atau wadah yang setiap wilayahnya
memiliki batasan administrasi wilayah seperti kota madia dan kota administratif.
Berdasarkan pengertian dari John Brickerhoff Jackson (1984) Kota adalah suatu
tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari perencanaan dan
perancangan yang dipenuhi oleh berbagai unsur seperti bangunan, jalan dan ruang
terbuka hijau. Menurut Peraturan Mendagri RI No. 4/ 1980 Kota adalah suatu
wadah yang memiliki batasaan administrasi wilayah seperti kotamadia dan kota
administratif. Kota juga berarati suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang
mempunyai ciri non agraris , misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan yang
berfungsi sebagai pusat pertumbuhan.
Ada beberapa unsur yang tentu memiliki peranan penting dalam
terbentuknya suatu kawasan perkotaan, unsur utama terbentuknya suatu kawasan
lingkungan perkotaan jika dijabarkan akan menjadi 5 jenis unsur, yaitu unsur
wisma, unsur marga, unsur karya, unsur suka, dan unsur penyempurna. Dari unsur-
unsur tersebut, jika ada salah satu dari unsur tersebut yang tidak terpenuhi maka
yang terjadi adalah kurang optimalnya kualitas dan fasilitas untuk menunjang
berlangsungnya kegiatan-kegiatan pada masyarakat perkotaan yang bersangkutan ,
Sebagai contohnya, jika unsur karya tidak terpenuhi dengan baik maka akan banyak
masyarakat setempat yang akan kesulitan untuk mencari sesuatu atau mencari
kebutuhan mereka dalam kegiatan sehari-hari maupun kesulitan mencari sumber
mata pencaharian karena kurangnya bangunan perkantoran,toko maupun warung-
warung dalam suatu kawasan lingkungan perkotaan.
Seiring dengan perkembangan waktu, perkembangan jumlah penduduk
yang begitu pesat, maka terjadi perkembangan pada suatu perkotaan yang
berdampak pada kualitas dan fasilitas yang tersedia. Namun dengan perkembangan
tersebut, tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan, terutama permasalahan
lingkungan dalam hal ini tata guna lahan yang semakin padat.
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 2
Dengan demikian, pengaruh dari unsur-unsur pembentuk lingkungan
perkotaan sangatlah mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
penduduk yang menghuni dari suatu lingkungan perkotaan tersebut. Kelima unsur
penting itu diantaranya unsur wisma, unsur marga, unsur karya, unsur suka, dan
unsur penyempurnamenjadi aspek yang penting dalam penataan kota. Pada
kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai studi kasus dengan kajian-kajian objek
yang berlokasi koridor jalan Bedugul Tukad Pakerisan, Panjer,Denpasar, Bali.
Pada koridor jalan ini akan dianalisa mengenai unsur-unsur pembentuk kota yang
terdiri dari unsur wisma, unsur marga, unsur karya, unsur suka, dan unsur
penyempurna dalam kawasan lingkungan perkotaan ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran kelima unsur tersebut unsur tersebut pada koridor koridor
jalan bedugul tukad pakerisan, Panjer tersebut?
2. Bagaimana kondisi unsur-unsur pembentuk lingkungan perkotaan yang
terdapat pada koridor jalan bedugul tukad pakerisan, Panjer tersebut?
3. Bagaimana pengaruh kelima unsur tersebut pada masyarakat sekitar?
1.3 Tujuan dan Manfaaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dan tujuan dari penulisan laporan ini, yaitu
1. Mahasiswa mampu menganalisa kelima unsur pembentuk lingkungan
perkotaan di daerah Denpasar yaitu koridor jalan Bedugul Tukad
Pakerisan, Panjer,Denpasar, Bali.
2. Mahasiswa mampu menjabarkan kondisi lingkungan yang ada,serta
memahami pengaruh kelima unsur pembentuk kota terhadap lingkungan
sosial masyarakat di areal koridor jalan tersebut.
3. Dapat menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan perancangan kawasan
kota.
1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan
1.4.1 Batasan Kegiatan
Mahasiswa melakukan observasi pada koridor jalan jalan Bedugul
Tukad Pakerisan, Panjer, Denpasar, Bali, menganalisa lima unsur
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 3
pembentuk kota dan mengevaluasi hasil observasi berdasarkan kondisi
yang ada dan pengaruh kelima unsur tersebut terhadap masyarakat.
1.4.2 Batasan Waktu
Observasi dilakukan pada Senin, 30 Maret 2014 di koridor jalan
jalan Bedugul Tukad Pakerisan, Panjer, Denpasar, Bali.
1.4.3 Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasannya yaitu mengenai hasil analisa lima
unsur pembentuk kota dan hasil evaluasi berdasarkan kondisi yang ada dan
pengaruh kelima unsur tersebut terhadap masyarakat.
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Kota
Kota adalah suatu kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh
kumpulan rumah-rumah dan bangunan-bangunan lainnya yang mendominasi tata
ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya
secara mandiri. Terdapat kapitonim "Kota" yang merupakan satuan administrasi
negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum.
Kota dapat dibedakan secara kontras dari desa maupun kampung berdasarkan
ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Desa atau
kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.
Kota yang telah berkembang maju dan mempunyai peranan dan fungsi yang
lebih luas lagi antara lain:
Sebagai pusat produksi,
Sebagai pusat perdagangan,
Sebagai pusat pemerintahan,
Sebagai pusat kebudayaan,
Sebagai penopang Kota Pusat.
Ciri fisik kota meliputi:
Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
Tersedianya tempat-tempat untuk parkir
Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
Ciri kehidupan kota adalah:
Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan,
tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya.
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 5
Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan
pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip
ekonomi.
Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial
disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat
solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.
2.2 Unsur Pembentuk lingkungan perkotaan
Saat ini perkembangan kota merupakan sumber manifestasi dari pola-pola
kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Keseluruhannya akan
tercermin dalam komponen-komponen pembentuk stuktur kota tersebut. Secara
umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5
unsur yang meliputi :
1. Wisma
Pada unsur ini merupakan bagian dari ruang kota yang dipergunakan
sebagai tempat perlindungan terhadap alam sekelilingnya, serta untuk
melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma
dalam suatu kawasan dapat memiliki peran sebagai berikut:
Dapat mengembangkan suatu daerah perumahan penduduk yang sesuai
dengan pertambahan kebutuhan penduduk untuk di masa yang akan
datang.
Membenahi keadaan maupun situasi lingkungan perumahan yang telah
ada agar dapat mencapai standar yang bermutu dalam kehidupan yang
layak, serta dapat memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman,
nyaman dan menyenangkan bagi penguhninya.
2. Karya
Pada unsur karya ini merupakan syarat yang utama untuk eksistensi
suatu perkotaan, karena unsur karya ini merupakan jaminan bagi kehidupan
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 6
bermasyarakat. Unsur karya dalam suatu perkotaan dapat mencakup ruang
atau bangunan dimana bangunan tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai
sarana/ lahan pekerjaan bagi masyarakat, misalnya kantor pemerintahan,
kantor swasta, kantor pelayanan, Dll.
3. Marga
Unsur marga merupakan ruang perkotaan yang berfungsi sebagai
penyelenggara hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya
didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah
lainnya. Dengan kata lain unsure ini merupakan bagian lalu lintas atau
sirkulasi yang terdapat pada suatu wilayah perkotaan. Unsur marga dalam
perkotaan dapat mencakup antara lain:
Jalan utama
gang
pedestrian
4. Suka
Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan,
kebudayaan dan kesenian. Unsur ini merupakan aspek penting yang akan
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat khususnya masyarakat perkotaan
seperti kualitas kesehatan dan psikologis. Unsur suka dalam perkotaan dapat
berupa :
Alun alun
Lapangan
Taman bermain
Ruang terbuka hijau
Dll.
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 7
5. Penyempurna
Unsur penyempurna merupakan bagian yang penting bagi suatu
kota, unsur ini memiliki sifat menyempurnakan atau meningkatkan kualitas
hidup masyarakat perkotaan yang menjadi cakupannya. Unsur
penyempurna pada perkotaan merupakan suatu unsur yang memiliki peran
sebagai sarana sarana pelengkap pada perkotaan yang akan membuat
kawasan tersebut memiliki kualitas lebih baik, secara umum unsure
penyempurna perkotaan dapat berupa fasilitas pendidikan dan kesehatan,
fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Lokasi Observasi
Pada objek observasi kelima unsur pembentuk kota, objek studi yang dipilih
yaitu pada koridor jalan Bedugul Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar, Bali. Unsur-
unsur utama pembentuk lingkungan perkotaan yang akan di kaji pada koridor jalan
ini adalah unsur wisma, unsur karya, unsur marga, unsur suka, dan unsur
penyempurna.
Dari pemaparan unsur-unsur pembentuk lingkungan perkotaan di atas, maka
akan diidentifikasi kondisi eksisting serta analisa terhadap kelima unsur pembentuk
kota dan pengaruh unsur-unsur pembentuk tersebut terhadap masyarakat di areal
koridor jalan ini. berikut merupakan peta lokasi Bedugul Jalan Tukad Pakerisan,
Denpasar :
3.2 IDENTIFIKASI OBJEK
Panjang koridor jalan yang dianalisa yaitu sepanjang 500m dari pertigaan
jalan bedugul jalan dewata hingga kampus STIKI (Sekolah Tinggi Ilmu Komputer
Gambar 3.1 Lokasi Koridor Jalan Bedugul Tukad Pakerisan, Panjer,
Denpasar
Sumber : google maps dan google earth
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 9
Indonesia) Jalan tukad Pakerisan. Sebagian besar, sektor yang berada pada koridor
ini adalah sektor perdagangan dan pelayanan jasa, dan beberapa unsur wisma
seperti penginapan, indekost, dan pemukiman warga, serta juga dilengkapi dengan
fasilitas pendidikan. Berikut merupakan analisa terhadap objek observasi dengan
berdasarkan lima unsur pembentuk kota.
3.2.1 Wisma
Pada unsur ini merupakan bagian dari ruang kota yang dipergunakan
sebagai tempat perlindungan terhadap alam sekelilingnya, serta untuk
melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma dalam
koridor ini terdapat beberapa perumahan warga dan satu hotel bintang I yaitu
nirwana suite hotel. Hotel ini merupakan hotel dengan sasaran tamu domestik.
Dengan keberadaan unsur wisma berupa hotel ini, sehingga dapat dikatakan
pada koridor ini dari segi fasilitas sudah cukup berkembang, dan mampu mewadahi
kebutuhan menginap yang aman dan nyaman khususnya untuk tamu hotel. Namun
jika ditinjau dari perumahan warga, mengingat kondisi urban saat ini dengan
permasalahan lahan, sehingga perumahan ditata sangat rapat antara jarak rumah
satu dengan ruamh yang lainnya, sehingga untuk membenahi keadaan maupun
situasi lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar yang
bermutu dalam kehidupan yang layak, serta dapat memberikan nilai-nilai
lingkungan yang aman, nyaman, perlu dilakukan kajian untuk menata areal
perumahan agar tidak terlihat kumuh.
Gambar 3.2 Hotel Nirawana Suite sebagai unsur wisma pada koridor Jalan
Bedugul Tukad Pakerisan
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 10
3.2.2 Karya
Pada unsur karya ini merupakan syarat yang utama untuk eksistensi suatu
perkotaan, karena unsur karya ini merupakan jaminan bagi kehidupan
bermasyarakat. Unsur karya dalam suatu perkotaan dapat mencakup ruang atau
bangunan dimana bangunan tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai sarana/ lahan
pekerjaan bagi masyarakat, misalnya kantor, pertokoan, pusat perbelanjaan, dll.
Berikut merupakan beberapa jenis unsur karya pada koridor jalan Bedugul Jalan
Tukad Pakerisan, Denpasar, yaitu :
a) Jenis Usaha Jual Beli
Di koridor jalan ini, ada beberapa jenis usaha jual- beli, dari usaha dengan ruang
lingkung menengah ke bawah (warung), minimarket, ruko yang menyediakan
fasilitas tempat makan, salon kecantikan, fashion outlet , took bangunan, tempat
jual beli mobil dan motor bekas hingga pusat perbelanjaan (supermarket) yaitu
Hardys Panjer yang dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam hal
kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder lainnya.
Gambar 3.3. (a) Warung (b) Triple A Minimarket
(a) (b)
Gambar 3.4. Fashion Outlet dan Amazt Fried Chicken
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 11
b) Jenis Usaha Jasa
b) Jenis Usaha Pelayanan Jasa
Pada koridor jalan ini juga ada beberapa fasilitas pelayanan jasa diantaranya
koperasi simpan pinjam dan bengkel service Honda.
Gambar 3.5. (a) Ruko (b) Toko Bangunan
(a) (b)
Gambar 3.6. (a) Tempat Jual- Beli Mobil Bekas (b) Super Market Hardys Panjer
(a) (b)
Gambar 3.7. (a) Koperasi Simpan Pinjam (b) Bengkel Service Honda
(a) (b)
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 12
Dari beberapa gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih besar angka unsur
karya jenis usaha jual beli, sehingga membuat koridor jalan Bedugul Jalan Tukad
Pakerisan, Denpasar tersebut sangat padat. Dengan jumlah usaha jual beli yang
cukup banyak ini mempengaruhi pola dari aktivitas masyarakat sekitar untuk
berpindah tempat dari satu tempat ke tempat tujuan yang lain. Namun, aktivitas
warga sekitar dalam memnuhi kebutuhan pokok masing-masing cenderung lebih
mudah akibat banyaknya dari jumlah usaha jual beli tersebut. Dari pemaparan
diatas, maka unsur karya bagi masyarakat sekitar terdapat beberapa manfaat
berdasarkan analisa yang dilakukan, antara lain:
Kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pokok,
Peningkatan ekonomi bagi warga pemilik usaha,
Memudahkan kegiatan masyarakat dengan adanya usaha di bidang jasa.
Perputaran ekonomi yang baik pada kawasan yang bersangkutan,
3.2.3 Marga
Unsur marga merupakan ruang perkotaan yang berfungsi sebagai
penyelenggara hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota,
serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya. Dengan kata
lain unsur ini merupakan bagian lalu lintas atau sirkulasi yang terdapat pada suatu
wilayah perkotaan.
Berdasarkan Undang-undang No. 38 mengenai jalan, pada koridor jalan
Bedugul Jalan Tukad Pakerisan merupakan jenis jalan lokal primer yaitu ruas
jalan yang menghubungkan antar kota kedua dengan kota jenjang kedua, atau kota
jenjang kesatu dengan kota jenjang ketiga dengan kriteria lebar ruas jalan 6m
dengan kecepatan rata-rata pengguna jalan 20km s/d 40km. Pada ruas jalan koridor
ini merupakan jalan yang memiliki traffic cukup padat, kepadatan terjadi ketika jam
pulang kerja, sehingga sering terjadi kemacetan.
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 13
Koridor jalan ini juga terhubung dengan beberapa gang-gang kecil yang
menghubungkan ke blok-blok perumahan warga.
- Pedestrian
Disepanjang koridor jalan ini terdapat jalur pedestrian bagi pengguna
pejalan kaki yang dengan lebar 1,2 meter. Dengan dimensi tersebut, cukup untuk
dilalui oleh 2 pejalan kaki. Kondisi dari jalur pedestrian ini masih cukup baik dan
masih layak, aman dan nyaman untuk digunakan oleh para pejalan kaki. Ketinggian
pedestrian ini sekitar 20 cm dari badan jalan, dengan menggunakan perkerasan
paving block. Pada bagian samping pedestrian juga ditanami pohon-pohon yang
mampu mereduksi polusi berlebih kendaraan bermotor dan juga sebagai barrier.
Unsur marga pada koridor ini yang berupa jalan lokal primer, pedestrian dan
gang tentu memberikan manfaat tersendiri pada warga yang bermukim di kawasan
Gambar 3.8 Jalan Koridor Jalan Bedugul Tukad Pakerisan, Panjer, Denpasar
Sumber : google street view
Gambar 3.8 Pedestrian Koridor Jalan Bedugul Tukad Pakerisan, Panjer,
Denpasar
Sumber : google street view
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 14
ini. Berdasarkan analisa yang di lakukan, manfaat unsur marga pada koridor yang
di dapatkan oleh masyarakat yang bermukim di kawasan ini antara lain:
1. Memberikan kemudahan akses menuju tempat seputaran koridor ini.
2. Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki.
3. Memberikan akses menuju daerah atau kawasan lain di luar area ini.
4. Menjadi sarana penunjang transportasi utama yang dapat
mengembangkan kualitas kehidupan warga.
3.2.4 Unsur Suka
Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan
kesenian. Unsur ini merupakan aspek penting yang akan mempengaruhi kualitas
hidup masyarakat khususnya masyarakat perkotaan seperti kualitas kesehatan dan
psikologis. Unsur suka yang terdapat pada koridor ini yaitu berupa caf yaitu Jala
Cofee Break untuk tempat bersantai dan bercengkrama bagi anak muda dan rental
bermain bagi anak-anak baik rentas Playstation maupun Warnet (warung
internet)yang menyediakan fasilitas game.
3.2.5 Unsur Penyempurna
Unsur penyempurna merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, unsur
ini memiliki sifat menyempurnakan atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat
perkotaan yang menjadi cakupannya. Beberapa fasilitas yang tersedia pada koridor
ini untuk menunjang kegiatan masyarakat sekitar diantaranya gereja, kampus
STIKI Denpasar, GYM Center, Klinik Dokter Gigi, dan Tempat kursus Ganesha
Operation.
Gambar 3.9. (a) Gereja (b) Gym Center
(a) (b)
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 15
Gambar 3.10. (a) ganesha Operation (b) Klinik Dokter Gigi
(a) (b)
Gambar 3.11. Kampus STIKI Denpasar
DASAR-DASAR PERANCANGAN KOTA| 16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dijelaskan diatas dapat diambil
kesimpulan yang dapat di peroleh dari hasil identifikasi lima unsur pembentuk
lingkungan perkotaan yang di lakukan pada koridor Jalan Bedugul Tukad
Pakerisan, bali dapat di simpulkan sebagai berikut:
Peran serta pengaruh kelima unsur pembentuk lingkungan perkotaan yang
terdapat pada koridor ini memiliki peran yang sangat penting dalam
kelangsungan kegiatan dalam masyarakat sekitar koridor jalan ini.
Kondisi lima unsur pembentuk lingkungan perkotaan yang terdapat pada
koridor ini memiliki kondisi yang cukup baik. Terutama pada unsur
wisma,karya, marga, suka dan penyempurna. Kelima usur tersebut memiliki
kondisi dan keterkaitan yang baik terhadap lingkungan dan masyarakat di
sekitarnya. Dengan adanya kelengkapan kelima unsur pembentukkota
dalam koridor Jalan Bedugul Tukad Pakerisan, sangat berpengaruh
terhadap masyarakat terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan, baik itu
kebutuhan dalam hal pelayanan jasa, jual beli, pendidikan, kesehatan,
hiburan, transportasi dan akomodasi, dll.