Upload
anon635856676
View
29
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Ekonomi Koperasi-Wajah koperasi saat ini
Wajah koperasi indonesia saat ini
Wajah koperasi Indonesia saat ini. Mungkin kita semua sering mendengar kata
koperasi ,namun apa sih koperasi itu sendiri ??. Koperasi itu sendiri adalah organisasi bisnis
yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Bisa juga
disebutkan sebagai badan usaha yang angggotanya terdiri atas orang-orang atau kalangan
masyarakat. Di Indonesia sendiri Koperasi berlandasan atas dasar kekeluargaan dan merupakan
salah satu bentuk pengamalan terhadap pancasila.
Terbentuknya suatu koperasi itu dari hasil usaha yang dilakukan para masyarakat kecil
agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari ,makanya dibuatlah suatu organisasi yaitu
koperasi yang berlandasan asas kekeluargaan agar didalam tubuh koperasi tumbuh jiwa
kekeluargaan yang bertujuan agar ada rasa saling peduli antar sesama anggotanya.
Dengan perkembangan jaman yang semakin maju kian harinya, sampai pada saat ini
sudah banyak jenis-jenis koperasi di Indonesia, koperasi yang paling kecil itu sendiri seperti
koperasi sekolah dimana koperasi itu dibuat untuk menyediakan kebutuhan bagi para siswa-
siswinya untuk memenuhi suatu kebutuhan. Seperti disediakannya peralalatn sekolah dengan
harga yang terjangkau sehingga para siswa-siswinya tidak perlu lagi mencari peralatan sekolah
diluar lingkungan sekolah.
Masih banyak lagi jenis-jenis koperasi di Indonesian sendiri seperti KUD (koperasi unit
desa) yang berada di desa-desa, koperasi di pasar-pasar dan lainnya lagi. Tetapi di jaman yang
serba maju seperti sekarang ini, nama koperasi perlahan-lahan sudah tenggelam apalagi di
masyarakat perkotaan. Padahal manfaat koperasi itu banyak sekali tetapi sekarang orang-orang
lebih senang tidak menggunakan koperasi.
Dengan banyaknya jenis-jenis koperasi di Indonesia bukan malah membuat
perkembangan koperasi menjadi maju secara signifikan ,tetapi perkembangan koperasi di
Indonesia pada saat ini amat memprihatinkan. Mungkin banyak pada saat ini orang-orang yang
sudah tidak mendengar lagi adanya koperasi bahkan ada yang tidak tau sama sekali tentang
koperasi. Sungguh memprihatinkan bukan nama koperasi kini perlahan-lahan tenggelam entah
kemana.
Sebaiknya didalam pembentukan suatu koperasi diperhatikan mutu dari Sumber Daya
Manusia (SDM) (baik anggota, pengurus, pengelola maupun pengawas) dalam menjalankan
koperasi dengan suatu visi dan misi yang telah disepakati agar terwujudnya koperasi yang
diinginkan dan memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di koperasi tidak sama dengan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berada di dalam suatu perusahaan. Dimana setiap Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berada di dalam perusahaan selalu melakukan pekerjaannya atau tugasnya dengan
usaha dan kerja keras sendiri tidak seperti koperasi yang dalam menjalankan pekerjaannya atau
tugasnya selalu di anak emaskan oleh pemerintah sehingga membuat Sumber Daya Manusia
(SDM) koperasi menjadi malas dan tidak ada mental yang kuat.
Akibatnya mental dari para pengurus, pengelola maupun pengawasnya menjadi tidak ada
seperti tidak mandiri dan menjadi ketergantungan kepada pemerintah. Sehingga para Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berada dalam koperasi tidak mengandalkan kemampuan dirinya
sehingga para Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi menjadi kalah saing terhadap Sumber
Daya Manusia (SDM) perusahaan yang pada dasarnya selalu mengandalkan kemampuan dirinya
sendiri.
Padahal Sumber Daya Manusia (SDM) sangat mempengaruhi pertumbuhan
koperasi ,maka perlu adanya perbaikan dari mutu Sumber Daya Manusia (SDM)nya. Sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan yang berkompeten lah yang dapat memajukan
pertumbuhan koperasi ,namun bukan hanya itu baik dari anggota, pengurus, pengelola maupun
pengawas juga mempunyai peranan yang sangat penting agar semuanya dapat terlaksana sesuai
dengan tujuan dari koperasi itu sendiri.
Mungkin perlu juga diadakan pendidikan tentang koperasi bagi Sumber Daya Manusia
(SDM)nya agar setiap anggota, pengurus, pengelola maupun pengawasnya tahu akan tugas-tugas
yang seharusnya mereka lakukan. Mungkin mereka tidak memahami sama sekali tentang asas
dan prinsip-prinsip dasar koperasi karena mungkin diantara mereka ada yang berasal dari
lingkungan di luar koperasi.
Akibat dari adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari lingkungan di luar
koperasi maka akan menimbulkan suatu kebijakan-kebijakan yang diambil tidak relevan.
Kebijakan-kebijakan seperti itulah yang pada akhirnya membunuh kreativitas kalangan yang
menginginkan koperasi tumbuh dan berkembang sesuai dengan asas dan prinsip dasarnya. Dan
tidak ada salahnya bukan memberikan pendidikan tentang koperasi agar Sumber Daya Manusia
(SDM)nya memahami asas dan prinsip-prinsip dasar koperasi.
Selain itu harus ada kemampuan dan kesanggupan koperasi untuk berpotensi secara lebih
produktif dan lebih efisien sebagai wujud pelaku ekonomi yang berkeunggulan kompetitif dalam
menghadapi era globalisasi. Sekarang ini persaingan dalam dunia industri pun semakin tajam
karena sudah banyak masuknya produk-produk dari luar negeri sehingga dapat menghambat
pertumbuhan produk-produk di Indonesia.
Koperasi juga harus mengetahui bagaimana keadaan permodalan dan keuangan di dalam
koperasi. Yang mempersulit modal koperasi itu sendiri karena belum adanya kerjasamanya
antara koperasi dengan bank. Bank tidak berani meminjamkan modal kepada koperasi karena
cara pengelolaan koperasi belum professional sehingga bank belum mempercayai koperasi
sebagai krediturnya.
Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan agar koperasi saat ini menjadi maju dan
masih tetap diketahui banyak orang. pengelolaan kopesasi harus professional dan mengandalkan
kemampuran para SDMnya sendiri. citra koperasi harus dijaga agar tetap konsisten sampai saat
ini. Perbanyak koperasi bukan malah perbanyak minimarket yang sekarang ini sebagai alat atau
tempat yang dapat melengkapi kebutuhan masyarakat.
Tujuan dari koperasi itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan setiap para
anggotanya. Koperasi juga sebagai tempat atau usaha simpan pinjam yang bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Tetapi saat ini di daerah perkotaan sudah jarang atau tidak
produktifitas lagi suatu perkoperasian.
Wajah koperasi indonesia saat ini benar-benar sangat memprihatinkan. Sekarang ini
nama koperasi pun sudah jarang terdengar di daerah perkotaan malah sekarang ini lebih banyak
terdengar mini market yang telah menjamur di setiap titik di ibu kota.
Banyaknya mini market ini disebabkan karena para Sumber Daya Manusia (SDM)ya
dapat mengelolah secara profisional dan adanya manajement yang sangat terstruktual. Bukan
hanya itu para Sumber Daya Manusia (SDM) di mini market memiliki mental yang kuat dan
mengandalkan kemampuan yang ada pada dirinya bukan mengandalkan bantuan semata.
Sungguh disayangkan sekali bukan koperasi yang seharusnya menjadi suatu wadah bagi
masyarakat dan para anggotanya namun sekarang koperasi tidak dapat berkembang dan tidak
dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Koperasi di Indonesia pada saat ini dapat
dikatakan seperti pepatah “hidup segan mati pun tak mau.”
Jika koperasi dapat menyetarakan harga barang-barang yang dijualnya dengan took-toko
atau tempat-tempat lain seperti mini market, mungkin koperasi tetap dapat berkembang pada saat
ini karena laba yang di dapat olek koperasi dapat mengembalikan laba atau Sisa Hasil Usaha
(SHU). jadi koperasi tetap dapat berkembang dengan permodalan dari usahanya sendiri.
Ekonomi Koperasi
Cara Mensosialisasikan Koperasi Ke Masyarakat
Pada saat ini sebenarnya banyak sekali jenis-jenis koperasi yang ada di Indonesia. Akan
tetapi dengan banyaknya jenis-jenis koperasi di Indonesia bukan malah membuat perkembangan
koperasi menjadi maju secara signifikan ,tetapi perkembangan koperasi di Indonesia pada saat
ini amat memprihatinkan.
Mungkin banyak pada saat ini orang-orang yang sudah tidak mendengar lagi adanya
koperasi bahkan ada yang tidak tau sama sekali tentang koperasi. Sungguh memprihatinkan
bukan nama koperasi kini perlahan-lahan tenggelam entah kemana. Mungkin tidak bagi
masyarakat yang berada di pedesaan. Tetapi yang lebih sering terdengar di masyarakat perkotaan
adalah mini market atau pegadaian.
Banyaknya mini market ini disebabkan karena para Sumber Daya Manusia (SDM)ya
dapat mengelolah secara profisional dan adanya manajement yang sangat terstruktual. Bukan
hanya itu para Sumber Daya Manusia (SDM) di mini market memiliki mental yang kuat dan
mengandalkan kemampuan yang ada pada dirinya bukan mengandalkan bantuan semata.
Tidak seperti di dalam koperasi yang selalu di anak emaskan oleh pemerintah akibatnya
mental dari para pengurus koperasi tidak ada menjadi tidak mandiri dan ketergantumgan
terhadap pemerintah. Sehingga para pengurus koperasi tidakl menggunakan kemampuan dirinya
sendiri dan kalah bersaing dengan minimarket-minimarket yang menjamur dimana-mana pada
saat ini.
Koperasi itu sendiri merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan
anggotanya. Berarti koperasi bukanlah badan usaha demi mencari keuntungan semata akan tetapi
bertujuan untuk mensejahterkan anggotanya.
Sehingga menjadikan anggota koperasi bukanlah sebagai anggota saja akan tetapi juga
sebagai pemilik dari koperasi itu sendiri. Setiap anggota koperasi memiliki hak suara yang sama
dalam mengambil setiap keputusan di dalam koperasi.
Tujuan dari koperasi itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan setiap para
anggotanya. Koperasi juga sebagai tempat atau usaha simpan pinjam yang bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Tetapi saat ini di daerah perkotaan sudah jarang atau tidak
produktifitas lagi suatu perkoperasian.
Banyak hambatan-hambatan yang mengganggu perkembangan koperasi di Indonesia.
Terlebih lagi kurangnya cara mensosialisasikan koperasi ke masyarakat umum di Indonesia ini.
Bagaimana masyarakat dapat mengenal dan mengetahui secara lebih banyak tentang koperasi
kalau cara penyuluhan pun tidak pernah diberikan kepada masyarakatnya.
Padahal banyak sekali koperasi-koperasi dan UKM yang tersebar di berbagai daerah di
Indonesia ini. Tetapi tetap saja masih banyak masyarakat yang tidak merespon atau tidak
mendukung tentang keberadaan koperasi itu sendiri. Hal ini mungkin disebabkan karena
kurangnya pengetahuan masyarakat umum terhadap apa itu koperasi sendiri dan manfaaat yang
dapat di berikan oleh koperasi itu sendiri.
Banyak cara juga yang seharusnya dapat dilakukan oleh para pengurus atau bahkan
orang-orang yang berkepentingan terhadap kemajuan perkoperasi saat ini. Seharusnya koperasi
itu memberikan manfaat yang besar bagi para anggotanya tetapi sayang ada saja oknum atau
pelanggaran yang terjadi dalam mensejahterakan anggota koperasi itu.
Akibatnya sungguh disayangkan sekali bukan koperasi yang seharusnya menjadi suatu
wadah bagi masyarakat dan para anggotanya namun sekarang koperasi tidak dapat berkembang
dan tidak dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Koperasi di Indonesia pada saat ini dapat
dikatakan seperti pepatah “hidup segan mati pun tak mau.”
Banyak cara yang sebenarnya dapat dilakukan agar masyarakat yang semulanya tidak
mengetahui apa itu koperasi menjadi tahu apa itu koperasi sendiri. Sehingga nama koperasi
sudah tidak asing lagi di dengar oleh masyarakat dan masyarakat pun juga menjadi tahu betapa
besar manfaat yang akan di berikan oleh koperasi kepadanya.
Jika hal itu terjadi, dapat dikatakan hubungan antara koperasi dengan masyarakat sama
seperti hubungan simbiosis mutualisme, yaitu kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Laba
yang di dapat oleh koperasi dapat mengembalikan laba atau Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi.
Pengenalan citra koperasi ke masyarakat luas juga penting karena sekarang ini nama
koperasi pun sudah jarang terdengar di daerah perkotaan. Banyak masyarakat yang tidak
mengetahui akan koperasi dari apa itu koperasi sampai fungsi dari koperasi itu sendiri.
Berbagai fasilitas dan strategi pemasaran hasil usaha juga perlu di lakukan agar produk-
produk yang dihasilkan oleh koperasi dapat disalurkan secara tepat dan efisien. Sehingga
masyarakat mengetahui mana produk-produk yang telah di keluarkan oleh koperasi.
Selain itu koperasi pun harus berusaha untuk memberikan manfaat bagi para anggotanya
seperti memberikan pinjaman dengan bunga yang relatif lebih kecil bagi anggotanya. Sehingga
koperasi bukan hanya memberikan pelayanan bagi masyarakat tetapi juga bagi anggotanya.
Melakukan berbagai pameran hasil produksi dari koperasi-koperasi di indonesia. Hal ini
juga merupakan cara pendekatan pengenalan koperasi terhadap masyarakat umum yang belum
mengetahui apa koperasi itu sendiri. Agar masyarakat mengetahui penting dan bahwa sampai
pada saat ini mash ada koperasi.
Dengan adanya berbagai ajang pameran hasil produksi koperasi di Indonesia diharapkan
masyarakat semakin banyak mengenal dan melihat langsung perkembangan koperasi di
Indonesia. Pameran-pameran yang ada juga diharapkan mampu memberikan akses pasar yang
lebih luas bagi koperasi untuk dapat memperkenalkan hasil produksinya secara lebih luas lagi.
Seperti keberadaan koperasi di pedesaan, koperasi sebenarnya harus dapat membantu
para petani dalam sisi teknologi. Yaitu koperasi memfasilitasi teknologi yang terbaru kepada
petani untuk mengelolah pertanian agar hasil dari pertanian itu tersendiri dapat dengan cepat
terselesaikan dengan adanya bantuan teknologi dari koperasi. Sehingga para petani lebih
mendukung koperasi itu sendiri dan hal ini dapat juga meninggkatkan jumlah anggota koperasi.
Dengan adanya bantuan-bantuan yang dapat di berikan oleh koperasi ke para petani, para
petani pun akan menjadi sadar dan mengetahui seberapa besar peran koperasi dalam
pengembangan atau bantuannya terhadap hasil panen yang di hasikan. Sehingga dengan
kesadaran masyarakat itu dapat meningkatkan anggota koperasi itu sendiri.
Lalu koperasi juga dapat membantu para petani dalam memasarkan hasil panennya agar
para petani tidak bingung untuk menyalurkan hasil panennya. Karena masih banyak para petani
yang bingung untuk memasarkan hasil panennya, menjuallangsung ataukah menjual kpada
tengkulak.
Pendekatan-pendekatan seperti inilah yang diharapkan dapat membantu koperasi agar
lebih di kenal oleh masuyarakat-masyarakat umum. Dan dapat membantu kegiatan masyarakat
dalam mecari penghasilan yang lebih baik. Serta dapat menjadikan koperasi sebagai wadah
keseharian bagi anggotanya. Dan diharapkan koperasi dapat membuat kreatifitas-kreatifitas lain
dalam memproduksi hasil produksinya.
Cara yang mudah tetapi sulit dilakukan karena banyaknya hambatan-hambatan yang
berasal dari pihak intern dan pihak ekstern itu sendiri. Belum lagi adanya pro dan kontra yang
terjadi antar berbagai pihak. Sehingga dapat menghambat pengenalan koperasi ke masyarakat.
Seharusnya harus ada visi dan misi yang sejalan dalam mengupayakan koperasi agar
lebih dikenal oleh masyrakat. Semua pihak harus sama-sama bekerja sama agar tercapainya
suatu perkoperasian yang maju dan dikenal oleh banyak orang.
Sehingga banyak masyarakat yang turut mendukung dan memberikan apresiasinya
terhadap pembangunan dan memajukan koperasi saat ini. Semakin yang banyak berpartisipasi
maka akan semakin banyak pula yang dapat dihasilkan oleh koperasi guna memenuhi
kesejahteraan anggotanya dan menjadikan koperasi sebagai wadah usaha baru dunia bisnis.
Nama : Fatika Cornelia
Npm : 12211729
Kelas : 2EA27
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012