Upload
nackodunk
View
119
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SEJARAH DAN PENGERTIAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
A. Pendahuluan
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan
oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya
adalah kondisi fisik, lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia.
Faktor-faktor eksternal diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian
dan politik dunia, serta keamanan global.
B. Pengertian Sistem Ekonomi
Istilah “system” berasal dari kata “systema” yang berasal dari bahasa “yunani”, yang dapat
diartikan sebagai: Keseluruhan yang terdiri dari macam – macam bagian.
Pengertian system ekonomi
Ialah mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan
hidup atau mencapai kemakmuran. Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh
semua Negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan system ekonomi yang dianut
oleh masing – masing Negara. System ekonomi merupakan perpaduan dari aturan – aturan
atau cara – cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian.
• Tujuan system ekonomi
Tujuan system ekonomi suatu Negara pada umumnya meliputi empat tugas pokok yakni:
1. Menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana produk – produk dan jasa – jasa yang di
butuhkan akan dihasilkan.
2. Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi
masyarakat, penggantian stok modal, investasi.
3. Mendistribusikan pendapatan nasional (PN), diantaranya anggota masyarakat: sebagai
upah atau gajih, keuntungan perusahaan, bunga dan sewa.
1
4. Memelihara dan meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri.
• Macam – macam sistem ekonomi
Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
1. Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisonal secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
2. Sistem ekonomi pasar
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi
mulali dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme
pasar.
3. Sistem ekonomi komando
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintahan sangat
dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini
pemerintahan menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau
metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut
diproduksi.
4. Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana
pemerintahan dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi
terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar.
Kebanyakan negara – negara menerapkan sistem ekonomi campuran.
2
C. Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia
Pola dan proses dinamika pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh:
1. Faktor internal: kondisi fisik (iklim), lokasi gografis, jumlah dan kualitas sumber daya alam,
sumber daya manusia, kondisi awal ekonomi, sosial dan budaya, sistem politik, dan peran
pemerintahan dalam pembangunan.
2. Faktor eksternal: perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, dan
keamanan global.
1. Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945, indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun
demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya
pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965,
Indonesia gejolak politik di daalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah
daerah. Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia
sangat buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit
anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun.
Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde
Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik
selama pendudukan jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama, dapat
dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat demokratis yang
menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional.
2. Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air.
Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5
tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara
barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde
3
Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi
dalam skala besar. Perubahan ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru
dimana sektor industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus
dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan
baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan politik,
SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat, dan dan
kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.
3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang
hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah
Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai
tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah
konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada
akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan
keuangaannya pada Indonesia.
4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum
menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang dapat
terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan
Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin
surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia.
Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang
negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS.
4
5. Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk
daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong
pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
masa pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya
investor swasta, baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai
tukar rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih
baik. Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya
perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga
deposito.
1. Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi
Menurut dumairy : sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam ssuatu tatanan
kehidupan. Menurut Sanusi : sistem ekonomi merupakan suatu organisasi terdiri dari
sejumlah lembaga yang sling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
2. Sistem- Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang
produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.
b. Sistem Ekonomi Sosialis
5
Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam
mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini
bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital.
c. Sistem Ekonomi Campuran
Sanusi menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan
berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula sistem
ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar.
3. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme, sosialisme, atau gabungan dari
keduanya. Dalam memahami ekonomi yang diterapkan di Indonesia, paling tidak secara
konstitutional, perlu dipahami terlebih dahulu ideologi apa yang dianut oleh Indonesia.
Pasal 33 dianggap pasal terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia,
yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan 3 hal, yakni :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
6
TRANSFORMASI STRUKTURAL SISTEM EKONOMI INDONESIA
A. Latar Belakang
Pembangunan Ekonomi dalam periode jangka panjang, pada dasarnya memiliki empat
dimensi pokok antara lain:
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam
struktur ekonomi,dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor nonprimer,khususnya industri
manufaktur.
2. Penanggulangan Kemiskinan
Dapat dilihat sebagai suatu hipotesis bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan
ekonomi rata-rata per tahun membuat semakin tinggi peningkatan pendapatan
masyarakat per kapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi,dengan asumsi
bahwa faktor-faktor penentu lain seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi
mendukung proses tersebut.
3.. Perubahan atau Transformasi ekonomi
4. Keberlanjutan pembangunan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri
Transformasi struktural merupakan prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan
pertumbuhan dan penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi kelanjutan
pembangunan.
Pada kenyataannya,pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak disertai dengan perubahan
struktur tenaga kerja yang berimbang..artinya titik balik untuk aktivitas ekonomi tercapai
lebih dahulu dibanding titik balik penggunaan tenaga kerja. Sehingga terjadi masalah-
masalah yang seringkali diperdebatkan diantaranya apakah pangsa PDB sebanding dengan
7
penurunan pangsa serapan tenaga kerja sektoral dan industri mana yang berkembang lebih
cepat, agroindustri atau industri manufaktur. Apabila transformasi kurang seimbang
dikuatirkan akan terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi sumber daya manusia pada
sektor primer.
Komponen
Proses perubahan struktur perekonomian di Indonesia ditandai dengan:
1. Merosotnya pangsa sektor primer (pertanian)
2. Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri)
3. Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya akan meningkat sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi.
Dalam menganalisis struktur ekonomi terdapat dua teori utama, yaitu teori Arthur Lewis
(teori migrasi) dan Hollins Chenery (teori transformasi struktural).
Dalam teorinya, Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya
terbagi menjadi dua yaitu perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sektor
pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di
pedesaan, pertumnuhan pertumbuhan penduduknya tinggi sehingga terjadi kelebihan
suplai tenaga kerja. Akibat over supply tenaga kerja ini, tingkat upah menjadi sangat rendah.
Sebaliknya, di perkotaan, sektor industri mengalami kekurangan tenaga kerja. Hal ini
menarik banyak tenaga kerja pindah dari sektor pertama ke sktor kedua sehingga terjadi
suatu proses migrasi dan urbanisasi.selain itu tingkat pendapatan di negara bersangkutan
meningkat sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi macam-macam produk industri
dan jasa. Hal ini menjadi motor utama pertumbuhan output di sektor-sektor nonpertanian.
Teori Chenery memfokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan
ekonomi di suatu negara yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sektor
industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.
8
Faktor-faktor penyebab transisi ekonomi:
1. Kondisi dan Struktur awal ekonomi dalam negeri
Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi sudah memiliki industri-industri dasar
yang relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih pesat.
2. Besarnya pasar dalam negeri
Pasar dalam negeri yang besar merupakan salah satu faktor insentif bagi pertumbuhan
kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena menjamin adanya skala ekonomis dan efisiensi
dalam proses produksi.
3. Pola distribusi pendapatan
Merupakan faktor pendukung dari faktor pasar. Tingkat pendapatan tidaklah berarti bagi
pertumbuhan industri-industri bila distribusinya sangat pincang.
4. Karakteristik Industrialisasi
Mencakup cara pelaksanaan atau strategi pembangunan industri yang diterapkan, jenis
industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan.
5. Keberadaan sumber daya alam
Ada kecenderungan bahwa negara yang kaya SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang
lebih rendah, terlambat melakukan industrialisasi, tidak berhasil melakukan diversifikasi
ekonomi (perubahan struktur) daripada negara yang miskin
6. Kebijakan perdagangan luar negeri
9
Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward looking policy), pola hasil
industrialisasinya akan berkembang tidak efisien dibandingkan negara-negara yang
menerapkan outward looking policy.
Kasus di Indonesia
Ø Perubahan struktur ekonomi boleh dikatakan cukup pesat. Periode sejak tahun 1983
hingga krisis ekonomi peran sektor-sektor primer cenderung menurun sedangkan sektor
sekunder (seperti industri manufaktur; listrik, gas, dan air; serta kontruksi) dan sektor tersier
(perdagangan, hotel, dan restoran, transport& komunikasi, bank& keuangan, dan kegiatan-
kegiatan ekonomi lainnya) terus meningkat.
Ø Pada sektor pertanian sendiri juga telah terjadi perubahan struktur ekonomi antar
subsektor yang tidak seimbang dengan perubahan struktur pangsa penyerapan tenaga
kerja. Beban penumpukan tenaga kerja yang terjadi saat ini pada sektor pertanian tidak
terdistribusi dengan merata pada masing-masing subsektor, dimana hampir semuanya
ditanggung subsektor tanaman pangan sehingga kondisi keluarga petani tanaman pangan
semakin memprihatinkan.
Ø Secara umum telah terjadi perbaikan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, terbukti
komposisi penduduk dengan pendidikan setara pendidikan setara pendidikan menengah ke
atas semakin besar, sebaliknya komposisi penduduk dengan tingkat pendidikan sekolah
dasar ke bawah berkurang. Namun, perbaikan kualitas sumber daya manusia tersebut tidak
diikuti oleh adanya kemampuan dari pemerintah Indonesia untuk menciptakan kesempatan
kerja sesuai dengan kualifikasi dari perbaikan kualitas sumberdaya manusia tersebut.
10