7
1 Kewirausahaan MAHASISWA YANG BERJIWA KEWIRAUSAHAAN Rangkuman Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya berada pada urutan 4 (empat) di dunia. Besarnya jumlah penduduk merupakan modal pembangunan bila memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan & keterampilan. Ketua Presidium ICMI Pusat, Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim menegaskan, sebanyak 1 juta lulusan perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang bergelar sarjana menganggur. Sedangkan keseluruhan jumlah penganggur di Indonesia sebanyak 5,5 juta orang. Mahasiswa harus jeli melihat potensi di sekitarnya untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang bermanfaat sesuai dengan kemampuan & keterampilan. Ketersediaan lahan yang masih sangat luas namun belum tergarap merupakan peluang besar untuk mengembangkan usaha disektor pertanian. Bentuk usaha selain bidang pertanian yang juga layak dikembangkan oleh kalangan intelektual seperti mahasiswa mapun para sarjana diantaranya: perkebunan kelapa sawit, peternakan ikan, mengelola objek wisata di kawasan pesisir pantai, membuka usaha dagang dan produksi, atau usaha yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi & informasi, dll. Kemauan & keterampilan merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh siapa saja yang ingin maju. Pembekalan keahlian, keterampilan, cara membangun jaringan belum cukup tanpa dilengkapi dengan pendidikan moral kepada mahasiswa. Penyerahan lahan kepada rakyat sering dilakukan pemerintah Indonesia dalam program trasnmigrasi. Tidak ada salahnya bila pemerintah juga memberikan lahan kepada kalangan mahasiswa dan para sarjana untuk melakukan pengembangan usaha di sektor perkebunan, peternakan, dll. Lembaga keuangan syari’ah diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri kecil & menengah diberbagai penjuru nusantara sehingga kesejahteraan rakyat akan meningkat. Sedangkan industri yang berskala besar dilakukan oleh pemerintah sehingga pendapatan per-kapita di Indonesia akan meningkat.

Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

1

Kewirausahaan

MAHASISWA YANG BERJIWA KEWIRAUSAHAAN

Rangkuman

Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya berada pada urutan 4 (empat) di

dunia. Besarnya jumlah penduduk merupakan modal pembangunan bila memiliki sumber daya

manusia (SDM) yang handal dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan & keterampilan. Ketua

Presidium ICMI Pusat, Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim menegaskan, sebanyak 1 juta lulusan

perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang bergelar sarjana menganggur. Sedangkan keseluruhan

jumlah penganggur di Indonesia sebanyak 5,5 juta orang.

Mahasiswa harus jeli melihat potensi di sekitarnya untuk dikembangkan menjadi suatu

usaha yang bermanfaat sesuai dengan kemampuan & keterampilan. Ketersediaan lahan yang

masih sangat luas namun belum tergarap merupakan peluang besar untuk mengembangkan usaha

disektor pertanian. Bentuk usaha selain bidang pertanian yang juga layak dikembangkan oleh

kalangan intelektual seperti mahasiswa mapun para sarjana diantaranya: perkebunan kelapa

sawit, peternakan ikan, mengelola objek wisata di kawasan pesisir pantai, membuka usaha

dagang dan produksi, atau usaha yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi & informasi,

dll. Kemauan & keterampilan merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh siapa saja yang

ingin maju. Pembekalan keahlian, keterampilan, cara membangun jaringan belum cukup tanpa

dilengkapi dengan pendidikan moral kepada mahasiswa. Penyerahan lahan kepada rakyat sering

dilakukan pemerintah Indonesia dalam program trasnmigrasi. Tidak ada salahnya bila pemerintah

juga memberikan lahan kepada kalangan mahasiswa dan para sarjana untuk melakukan

pengembangan usaha di sektor perkebunan, peternakan, dll. Lembaga keuangan syari’ah

diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri kecil & menengah diberbagai penjuru nusantara

sehingga kesejahteraan rakyat akan meningkat. Sedangkan industri yang berskala besar dilakukan

oleh pemerintah sehingga pendapatan per-kapita di Indonesia akan meningkat.

Page 2: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

2

MAHASISWA YANG BERJIWA KEWIRAUSAHAAN

Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana

penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5

milyar jiwa. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk

(2005): Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa), India (1.103.600.000 jiwa), Amerika Serikat

(298.186.698 jiwa), Indonesia (241.973.879 jiwa), Brasil (186.112.794 jiwa), Pakistan

(162.419.946 jiwa), Bangladesh (144.319.628 jiwa), Rusia (143.420.309 jiwa), Nigeria

(128.771.988 jiwa), Jepang (127.417.244 jiwa)

Dari data sensus penduduk diatas, ternyata Indonesia adalah negara yang jumlah

penduduknya berada pada urutan 4 (empat) di dunia. Besarnya jumlah penduduk merupakan

modal pembangunan bila memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam berbagai

disiplin ilmu pengetahuan & keterampilan. Betapa menyedihkan melihat kondisi rakyat Indonesia

yang sangat banyak bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga & buruh di

perusahaan. Angka pengangguran dalam negeri sangat besar dimana sebahagian diantaranya

adalah tamatan perguruan tinggi (PT). Hal ini merupakan tanggungjawab pemerintah agar dapat

ditanggulangi dengan baik.

Ketua Presidium ICMI Pusat, Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim menegaskan, sebanyak 1

juta lulusan perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang bergelar sarjana menganggur. Sedangkan

keseluruhan jumlah penganggur di Indonesia sebanyak 5,5 juta orang.

Indonesia mempunyai luasan daratan sekitar 200 juta ha dan diperkirakan 162 juta ha atau

85% tersebar di empat pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sisanya

sekitar 13 juta ha lahan terdapat di Jawa. Dari keempat pulau itu,123 juta ha diantaranya adalah

berupa lahan kering dan 39 juta ha berupa lahan basah berupa rawa pasang surut. Berdasarakan

luasan itu dan lahan dengan kemiringan 0-15% (dianggap potensial untuk dikembangkan menjadi

lahan pertanian) maka terdapat 34,6 juta ha lahan. Dari luasan itu yang sudah diusahakan sebagai

lahan pertanian sekitar rakyat, perkebunan, sawah tadah hujan, dan sebagainya adalah 5,8 juta ha.

Potensi lahan yang masih dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian sekitar 28,8 juta ha

(Suripin, 2003).

Page 3: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

3

Berdasarkan data diatas terbukti bahwa masih sangat luas lahan di Indonesia yang

potensial untuk digarap. Mahasiswa sebagai kalangan terpelajar tidak boleh hanya berharap pada

peluang kerja yang diberikan oleh pemerintah atau menjadi tenaga kerja di luar negeri tetapi

hendaknya memiliki jiwa wirausaha (entrepreneur) dalam berbagai bidang diantaranya:

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Pariwisata, Industri, Jasa, dll. Mahasiswa harus jeli melihat

potensi di sekitarnya untuk dikembangkan menjadi suatu usaha yang bermanfaat sesuai dengan

kemampuan & keterampilan. Ketersediaan lahan yang masih sangat luas namun belum tergarap

merupakan peluang besar untuk mengembangkan usaha disektor pertanian. Bentuk usaha selain

bidang pertanian yang juga layak dikembangkan oleh kalangan intelektual seperti mahasiswa

mapun para sarjana diantaranya: perkebunan kelapa sawit, peternakan ikan, mengelola objek

wisata di kawasan pesisir pantai, membuka usaha dagang dan produksi, atau usaha yang bergerak

dalam bidang jasa telekomunikasi & informasi, dll. Kemauan & keterampilan merupakan modal

dasar yang harus dimiliki oleh siapa saja yang ingin maju.

Menghasilkan Sarjana Yang Berkualitas

Keberadaan perguruan tinggi (PT) selama ini belum mampu menghasilkan tenaga kerja

profesional yang siap pakai sehingga tamatan Perguruan Tinggi masih sangat sering dijumpai

sebagai pengangguran. Selama duduk di bangku kuliah, mahasiswa lebih banyak mendapatkan

ilmu secara teori dibandingkan dengan pratikum. Mahasiswa hanya mendapatkan pengalaman

pratikum pada saat magang dalam waktu yang relatif singkat sehingga untuk menjadi tenaga

profesional perlu mencari pengalaman kerja di luar kampus. Ketersediaan anggaran merupakan

faktor utama yang menjadi kendala selama ini. Ketiadaan fasilitas belajar yang memadai

merupakan masalah yang sering dialami di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) maupun

swasta. Rendahnya kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi juga dipicu oleh masih sangat

banyak mata kuliah yang tidak menjurus. Solusi untuk masalah pendidikan tidak boleh sekedar

menambah anggaran pendidikan tetapi pengawasan & transparansi realisasi anggaran harus

dilakukan dengan baik sehingga tidak terjadi penggelapan dana oleh mafia pendidikan.

Kesejahteraan tenaga pengajar & penghargaan bagi mahasiswa berprestasi tidak boleh diabaikan.

Keberadaan mahasiswa di kampus harus mampu menghasilkan produk-produk yang

berguna sesuai disiplin ilmu yang dipelajari sehingga akan dapat memberi tambahan pemasukan

(income) bagi dirinya maupun institusi. Selain itu, mahasiswa juga sangat perlu dibekali dengan

Page 4: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

4

wawasan & keterampilan dalam bidang kewirausahaan diantaranya berupa metode membangun

& mengembangkan suatu usaha. Dosen perlu memperkenalkan secara langsung kepada

mahasiswa bagaimana kondisi nyata, tantangan, permasalahan yang terjadi di lingkungan dunia

usaha sehingga kelak mahasiswa tidak lagi merasa asing dengan kondisi demikian. Pembekalan

keahlian, keterampilan, cara membangun jaringan belum cukup tanpa dilengkapi dengan

pendidikan moral kepada mahasiswa.

Meneladani Jejak Wirausahawan Sukses

Nabi Muhammad Saw merupakan seorang manusia paling berpengaruh di dunia yang

tidak hanya diakui oleh kaum muslimin juga dari kalangan non-muslim. Keberhasilan Beliau

dalam bidang wirausaha sungguh patut diteladani oleh siapapun terutama umat islam. Pada usia

belasan tahun Beliau sudah sangat sering melakukan perdagangan ke luar negeri. Keberhasilan

yang beliau raih diawali dari aspek moralitas terutama kejujuran sehingga Beliau digelar al amin

(dapat dipercaya). Salah satu indikator keberhasilan Beliau pada bidang perdagangan dapat di

buktikan dari jumlah mahar yang diserahkan untuk Khadijah sebanyak 100 ekor unta. Bila

dikonversi kedalam rupiah akan berjumlah milyaran.

Selain keberhasilan Nabi Muhammad Saw yang luar biasa itu, juga patut diteliti apa

faktor yang mendasari keberhasilan K.H Abdullah Gymnastiar (Aagym) dalam menjalankan

usahanya. Aagym sangat sering menyampaikan pentingnya menjaga kredibilitas diri karena

kepercayaan orang lain sangat penting dijaga. Semangat juang yang pantang menyerah juga

sering disampaikan oleh tokoh yang mampu menggaji santrinya ini.

Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Sistem ekonomi yang berbasis syari’ah bukan diperuntukkan bagi umat islam saja tetapi

sistem tersebut adalah untuk kemaslahatan umat manusia secara keseluruhan. Pengalihan dari

sistem ekonomi ribawi menuju yang berbasis syari’ah janganlah dinilai sebagai bentuk upaya

islamisasi di negeri ini tetapi merupakan solusi untuk pemerintah agar bangsa Indonesia bisa

bangkit dari keterpurukan. Jika kita bersedia untuk menela’ah bagaimana bentuk sistem ekonomi

syari’ah maka akan ditemukan suatu kebijakan yang membagi jenis kepemilikan kedalam 3 (tiga)

bentuk yaitu: kepemilikan individu (private property), kepemilikan umum (common property),

kepemilikan negara (state property). Sistem ekonomi islam tidak melarang individu memiliki

Page 5: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

5

rumah, mobil, maupun perusahaan seperti pabrik roti, dll. Pada bidang kepemilikan umum

diantaranya danau tidak dibenarkan bila dikuasai oleh individu tetapi dipergunakan secara

bersama-sama. Demikian pula dalam bidang kepemilikan negara seperti pengelolaan sumber

daya alam (SDA) & badan usaha milik negara (BUMN) lainnya tidak boleh dikuasai oleh pihak

swasta maupun kapitalis asing sehingga hasil dari pengelolaannya dapat dikembalikan untuk

kemaslahatan publik seperti pendidikan & kesehatan gratis, pembangunan jalan & jembatan,

pemberian modal usaha, dll. Semua fasilitas yang diberikan oleh negara secara gratis itu tidak

bersifat diskriminasi. Pemisahan 3 (tiga) bentuk kepemilikan itu tidak berlaku dalam sistem

ekonomi kapitalisme yang berorientasi pada modal maupun sosialisme yang mengekang

kebebasan kepemilikan oleh individu.

Dalam peraturan ekonomi islam tidak membenarkan individu melakukan monopoli

misalnya mengusai tanah seluas-luasnya tanpa digarap. Apabila ada tanah yang tidak digarap

selama 3 (tiga) tahun oleh pemiliknya maka akan diambil alih oleh pemerintah untuk diserahkan

pada orang yang membutuhkan & bersedia menggarap tanah tersebut sehingga semua lahan

menjadi produktif. Penyerahan lahan kepada rakyat sering dilakukan pemerintah Indonesia dalam

program trasnmigrasi. Tidak ada salahnya bila pemerintah juga memberikan lahan kepada

kalangan mahasiswa dan para sarjana untuk melakukan pengembangan usaha di sektor

perkebunan, peternakan, dll.

Konsep kerjasama yang dibangun dalam sistem syari’ah adalah sistem bagi hasil antara

pihak pemodal (pihak pemerintah) dengan yang menjalankan usaha. Konsep bagi hasil terbukti

lebih mampu bertahan pada masa krisis moneter daripada yang menerapkan sistem riba

(membungakan uang pinjaman). Semakin majunya teknologi maka konsep bagi hasil akan

semakin efektif diterapkan seperti dengan adanya software untuk penjualan akan dapat mencatat

seluruh pemasukan (income) maupun pengeluaran dengan baik. Selain pemberian lahan, peran

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan juga dapat dilakukan seperti menyediakan

pinjaman modal usaha dengan pola bagi hasil maupun berupa hibah. Kebijakan ini dapat

ditempuh tanpa melibatkan Bank Konvensional tetapi memformalisasikan fungsi Baitul Qirat

yang selama ini tidak punya koneksi antara satu dengan yang lainnya. Jika Baitul Qirat telah

punya badan hukum yang sah & memiliki koneksi di seluruh Indonesia maka para nasabah tidak

akan ragu-ragu untuk menabung. Keberadaan Baitul Qirat harus bebas dari praktik riba yang

selama ini masih terjadi di berbagai Bank Konvensional bersampul syari’ah. Fungsi Baitul Qirat

Page 6: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

6

sebagai lembaga simpan-pinjam uang juga menyediakan fasilitas ATM, transfer, & berbagai

transaksi lainnya. Birokrasi yang diterapkan tidak boleh rumit & berbelit-belit sehingga akan

mampu menarik minat peminjam untuk beralih dari Bank Konvensional menuju lembaga

keuangan syari’ah. Jika keberadaan lembaga ini direalisasikan akan mampu menyerap tenaga

kerja yang tidak sedikit jumlahnya sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dari

berbagai kalangan terutama dari golongan yang sudah berpendidikan sarjana. Lembaga keuangan

syari’ah diharapkan dapat memacu pertumbuhan industri kecil & menengah di berbagai penjuru

nusantara sehingga kesejahteraan rakyat akan meningkat. Sedangkan industri yang berskala besar

dilakukan oleh pemerintah sehingga pendapatan per kapita di Indonesia akan meningkat.

Kesimpulan

Mahasiswa tidak boleh hanya berharap pada peluang kerja yang disediakan pemerintah atau

berencana untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri tetapi harus punya semangat kewirausahaan

yang dilatarbelakangi dengan kemauan, keterampilan, & moral yang baik. Menghasilkan tenaga

kerja yang profesional adalah tanggungjawab perguruan tinggi (PT). Menjadi wirausahawan

harus mampu menjaga kepercayaan orang lain. Pengalihan dari pola ribawi menuju konsep bagi

hasil harus dilakukan pemerintah.

Page 7: Randi-mahasiswa Yang Berjiwa Kewirausahaan

7

Biodata

Judul Naskah : MAHASISWA YANG BERJIWA KEWIRAUSAHAAN

Nama Penulis : Randi Prasasti

Tempat & Tanggal Lhr : Ujong Drien, 12 Februari 1987

Perguruan Tinggi : Universitas Teuku Umar (UTU)

Fakultas : Kesehatan Masyarakat.

Alamat : Jl. Nasional. No 33. Desa Ujong Drien. Aceh Barat. NAD

Alamat Email : [email protected]

Telpon : -

Ponsel : 085260350075