Upload
nurul-azizatus-solehah
View
983
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LIBURAN
ayo, nak segera bangkitbangun pagi saat liburan, sesekalikita harus segera bergegaske dunia fantasiuntuk menonton mataharidan riak hujanyang belum pernah kau lihatsebagaimana kau baca dalam bukudari kisah para orangtua sebelum tidur
ayo, Nak segera bangkitcukupkah persediaan tabung oksigenmu?di hari libur toko-toko pada tutupayo, cepat,jangan lupa pil sarapanmubiar tidak sakit perut di jalan
ayo, nak segera bangkit,cepatlah berangkat pagi-pagibiar tidak jengkel di hatilantaran panjang harus mengantri
liburan ku
“Huuhh… bosan aku! Liburan kali ini adalah liburan yang terburuk!!!”keluh
Lisa. Memang, selama liburan ini ia tak bisa jalan-jalan. Penyebabnya bukan
karena tak ada waktu, tetapi karena selama liburan ini Lisa terserang penyakit
demam berdarah dan diare. Masa-masa liburan sudah habis. Lusa, sekolah sudah
dimulai kembali. Lisa sibuk berfikir, apa yang akan dilakukannya pada hari Minggu
besok. Akhirnya dalam pikirannya terlintas sebuah ide yang cemerlang. Ia
berencana mengajak teman-temannya disekeliling rumah untuk memasak dan
makan bersama. Ia membicarakan hal itu pada ibunya. Ibu Lisa setuju. Ibu Lisa
akan membuat urap dan valuda. Urap itu adalah makanan sejenis sayuran yang
tak disukai oleh Lisa. Valuda adalah minuman yang terdiri dari nata de coco, jelly
yang dipotong kotak, selasih dan sirup serta susu kental manis juga es batu agar
dingin. Keesokan paginya, Lisa mengabarkan pada Anis, Tia, Mayang, Devita, Putri,
Imun, dan Rahma untuk datang nanti siang pada pukul sepuluh. Mereka bersedia
datang.
“Lisa…ayo buat jelly-nya..”
“Ya... Bu…. Jelly strawberry kan? Tolong nyalakan apinya bu…Aku takut!”
“Ya…”Ibu Lisa lalu menyalakan kompor.
“Jelly-nya sudah jadi bu!!! Aku taruh dalam kulkas agar dingin ya…”Lisa lalu
menaruh jelly ke dalam kulkas. Lisa lalu membuka tutup kaleng nata de coco lalu
menuangnya ke dalam mangkuk. Selanjutnya Lisa memasak air hingga mendidih,
lalu merendam selasih agar mekar, lalu menaruhnya ke dalam mangkuk juga.
Pada pukul 10.00 WIB
“Lisa...... kami datang” seru Imun, Rahma, Tia, Anis, Mayang, dan Devita.
Lima belas menit kemudian Putri datang. Lengkap deh temanku yang kuundang,
tinggal memilih apa yang akan kita masak, lalu makan bersama! Pikir Lisa.
“Teman-teman, ayo pilih makanan kita siang ini. Hidangan pembuka sudah
kusiapkan, tinggal dituang kedalam gelas masing-masing.”
“Gimana kalau nmakanan penutupnya Dorayaki???”seru Mayang.
“Bola-bola Mie Nendang Perut saja…kelihatannya lebih mantap,”ujar Lisa.
“Siapa yang setuju kita membuat dorayaki??” teriak Mayang. Semua tangan
mengangkat kecuali Lisa. “Oke, mari membuat dorayaki-nya..”ujar Mayang lagi.
“Aku akan membeli telur, mentega, dan meses dulu untuk membuat
Dorayaki.”seru Lisa. “Yuuk Putri, temani aku, sekaligus menggiling kelapa untuk
urap.” Putri mengangguk.
“Bu, beli telur seperempat kilogram, mentega satu bungkus, dan meses juga
satu bungkus. Bu sekalian saya mau menggiling kelapa.” Lisa lalu mengulurkan
kelapa yang akan diparut.
“Wah nggak bisa dik, semestinya kelapanya yang masih ada batoknya, kalau
sudah dipotong seperti ini harus menggunakan parutan yang ada di pasar.”ujar ibu-
ibu penjaga warung.
“Ya sudahlah…terimakasih. Permisi bu..” Putri dan Lisa lalu meninggalkan
warung kecil tersebut. Mereka kembali pulang untuk menggoreng sosis dan es krim
goring serta membuat adonan kue dorayaki dan memarut kelapa.
“Aku sudah memasak ayamnya lho…silakan dicicipi..awas masih agak
panas..”seru Tia yang diberi tugas memasak ayam. Putri, Lisa, Imun, Mayang,
Devita, Anis, dan Rahma sampai mau nambah ayamnya lagi.
“Hei.... ayamku jangan dihabiskan semua....sisakan untuk teman makan nasi
nanti siang…. Sebaiknya kalian mulai membuat adonannya dulu..”seru Tia.
“Buat satu resep atau dua resep Tante?”tanya Anis.
“Mending buat dua resep agar cukup untuk kita semua....”jawab Tante Susi,
ibu Lisa.
Set.set..set.... “Adonan Dorayakinya siap!!!”teriak Lisa, Putri, Imun, dan
Mayang.
“Yang memasak dorayakinya Anis dan Mayang saja! Aku akan membantu Tia
mewadahi Valuda untuk kita semua.!”teriak Lisa memberi komando.
Dorayaki yang dimasak Anis agak gosong namun kering dan sedap. Dorayaki
yang dimasak Mayang hampir memenuhi syarat untuk menjad sempurna, namun
sayang topping dalam dorayaki buatan Mayang kurang banyak.
Ayam, urap, sosis goreng, dorayaki, dan es krim goreng, sudah tersedia rapi
diatas meja. Lisa, Imun, Putri, Anis, Mayang, Tia, Devita, dan Rahma mengitari
meja makan dan mulai membagi jatah makan masing-masing. Setiap anak
mendapat nasi sesuai selera, sedikit urap, ayam dua potong, es krim goreng semau
mereka, juga goreng sosis dua-dua, setiap anak. Mereka makan dengan lahap
sambil mengobrol. Tentunya saat makanan sudah tak lagi di dalam mulut. Ibu Lisa
memperlihatkan karya-karya yang telah dimuat hingga cerita yang ada di beberapa
koran. Teman-teman Lisa juga ingin bisa berkarya.
“Tante pengen kalian buat satu karangan apa saja, boleh resep, puisi,
maupun cerpen. Dua minggu lagi dikumpulkan, nanti akan tante kirim ke koran di
rubrik anak yang ada setiap hari Minggu.”
Anis, Tia, Mayang, Imun, Putri, Lisa, Devita, dan Rahma mulai membuat
karangan mereka di selembar kertas yang telah disediakan oleh Lisa. Mereka
semua mengarang dengan lancar. Ada yang membuat puisi, cerpen, gambar,
maupun resep.
“Aku sudah selesai mengarangnya!!!”seru Lisa, Putri, dan Mayang, serta
Anis. Mereka langsung memindahkan karangan mereka ke komputer untuk di print,
dan diberi nama, kelas, nama sekolah, dan alamat sekolah. Mereka bertiga
langsung memasukkan karangan mereka kedalam amplop cokelat dan segera
ditulisi nama dan alamat tujuan, serta pengirimnya.
“Nanti tante pos-kan ke kantor pos di dekat kantor tante ya,”ujar Tante Susi.
Tia, Imun, Devita dan Rahma berkata bahwa kangangan mereka akan
dikumpulkan beberapa hari lagi.
Semua anak telah mengirimkan satu karyanya ke koran pada rubrik anak.
Beberapa minggu kemudian, saat Lisa membaca koran rubrik anak, ia membaca
karangan seseorang yang sepertinya sudah pernah ia baca. Saat ia melihat nama
pengirimnya, ternyata karangan Putri dimuat!!! Betapa bangganya nanti Putri bila
ia tahu bahwa karyanya telah dimuat.
Karena Putri tidak langganan koran tersebut, maka Lisa mengantarkannya ke
penjual majalah dan koran terdekat untuk membeli koran rubrik anak. Putri
memamerkan karyanya pada seluruh anggota keluarga dan temannya. Beberapa
hari kemudian, menyusul resep buatan Lisa dimuat. Sayang sekali karangan yang
lainnya tak dimuat. Hanya karangan Putri dan Lisa saja. Tapi ternyata liburan Lisa
kali ini amat berkesan bagi Lisa.