Ppt. Keanekaragaman Siti Masri'Ah

Embed Size (px)

Citation preview

KEANEKARAGAMAN HAYATI

SMA NEGERI 1 SULANG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SEMESTER II KEANEKARAGAMAN HAYATI A. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATIMenurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Keanekaragaman Hayati adalah Keanekaragaman diantara makhluk hdup disemua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan, dan system akuatik lainnya. Keanekaragaman Hayati dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu : - Keanekaragaman Gen - Keanekaragaman Jenis - Keanekaragaman Ekosistem - Keanekaragaman Gen 1. Keanekaragaman Gen Gen adalah faktor pembawa sifat yang dimiliki oleh

Varietas adalah Keanekaragaman Gen dalam satu spesies mahluk hidup yang menimbulkan variasi. Contoh : a. Keanekaragaman warna bunga mawar

karagaman bentuk, ukuran tubuh, warna bulu

2. Keanekaragaman JenisKeanekaragaman Jenis adalah Variasi / perbedaan sifat dan penampilan antar individu berbeda jenis / spesies dalam satu famili ( keluarga ).

Contoh : a. Keanekaragaman pada familia felicidue harimau, singa, kucing.

b. Keanekaragaman pada leguminosae

3. Keanekaragaman EkosistemKeanekaragaman Ekosistem adalah variasi bentuk dan jenis bentang alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan dan organisme lain saling berinteraksi. Macam-macam Keanekaragaman Ekosistem : a. Ekosistem Lumut Jarum b. Ekosistem Hutan Berdaun

c. Ekosistem Hutan Hujan Tropis Rumput

d. Ekosistem Padang

e. Ekosistem Padang Pasir Pantai

f. Ekosistem

B. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA 1. Persebaran Fauna di Indonesia Berdasarkan garis Wallace dan Weber, Indonesia terbagi menjadi wilayah . a. Fauna di wilyah Oriental Wilayah oriental memiliki ciri : Memiliki curah hujan yang tinggi Terdapat banyak jenis flora dan fauna Berkanopi / tudung Fauna di wilayah ini memiliki ciri : pohon . Banyak terdapat macam-macam primate, mamalia besar, dan berbagai jenis burung yang memiliki kicauan yang merdu Contoh : Badak bercula satu ( Rhinoceros sondaicus ) ujung

b. Fauna di wilyah Peralihan Wilayah peralihan memiliki curah hujan sedang, sehingga tidak memiliki jenis flora dan fauna sebanyak wilayah oriental barat. Wilayah ini identik dengan wilayah sabana ( padang rumput ) Contoh : Babi rusa, anoa, maleo Sulawesi Komodo pulau komodo c. Fauna di wilayah Australian Fauna di wilayah Australian memiliki curah hujan rendah dan lebih banyak panasnya, didominasi hewan berkantung, terapat mamalia berukuran kecil dan banyak jenis burung yang berwarna. Contoh : 2. Persebaran Flora di Indonesia Cendrawasih ( paradisaea minor ) Flora di Indonesia termasuk dalam kawasan malesiana. Di Kasuari ( casurius ) daerah malesian terdapat hutan Kanguru ( papua dan maluku ) hujan tropis yang mempunyai ciri yaitu didominasi oleh pohon dari familia dipterocarpaceae ( pohon yang menghasilkan biji bersayap ). Contoh : meranti dan keruing Akan tetapi hutan hujan tropis di malesiana berbeda

Contoh :

Raflesia Arnoldi Sumatera barat, Bengkulu, dan Aceh. Raflesia horsfilldii Jawa Raflesia rochussenii Jawa Barat Matoa ( pometia pinnata ) dan sagu ( metroxylon sagu ) Papua.

C. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI 1. Nilai Konsumtif : nilai yang memberikan manusia sumber daya untuk mencukupi kebutuhan pangan dan perumahan. 2. Nilai Ekonomi : nilai yang dapat diperjual belikan atau dapat dihargai dengan uang. 4. dan kayu jati contoh : rotan Nilai Biologis : sebagai penunjang kehidupan bagi mahluk hidup, termasuk manusia. 3. Nilai Ekologis : nilai yang memliki peranan dalam Contoh : tumbuhan mengeluarkan oksigen unutk pernafasan mahluk mempertahankan kelanjutan hidup ekosistem. lain Contoh : keberadan terumbu karang mendukung kelangsungan hidup ikan 5. Nilai Ilmiah : Dijadikan sebagai bahan penelitian unutk pengembangan ilmu dan hewan air pengetahuan dan teknologi. 6. Nilai Estetika : Dapat memenuhi kebutuhan batin / mental / spiritual yang dapat

D. PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI 1. Kegiatan 2. Upaya Pelestarian a. Kegiatan manusia : melakukan reboisasi, system tebang pilih, mencegah kebakaran hutan, dan mencegah pencemaran lingkungan. b. Usaha pelestarian dilakukan dengan 2 cara : 1. Pelestarian Insitu : pelestarian keanekaragaman hayati di dalam habitat aslinya. 2. Pelestarian Exsitu : pelestarian keanekaragaman Contoh : hayati di luar habitat aslinya. Pelestarian komodo di pulau komodo Contoh : Pelestarian badak jawa di ujung kulon Kebun botani Pelestarian bunga bangkai di bengkulu Kebun kolek Plasma nustah Penagkaran hewan c. Perlindungan dan pengawetan alam, terdiri dari perlindungan alam umum dan perlindungan alam dengan

1. Perlindangan alam umum dibagi menjadi 3 : a. Perlindungan alam ketat Yaitu perlindungan alam tanpa campur tangan manusia kecuali apabila dipandang perlu. Contoh : cagar alam ujung kulon. b. Perlindungan alam terbimbing Yaitu perlindungan alam oleh para ahli. Contoh : kebun raya bogor. c. Tanaman Nasional ( national park ) Yaitu : perlindungan terhadap keadan alam yang meliputi daerah yang sangat luas, dimana tidak diperbolehkan dibangun rumah tinggal / unutk kepentingan industri. Contoh : taman safari bogor. 2. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu. Yaitu perlindungan dengan tujuan khusus. Contoh : perlindungan geologi, perlindungan alam botani.

E. MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN KLASIFIKASI 1. Dasar, Tujuan, dan Manfaat klasifikasi Klasifikasi : kegiatan pengelompokan organisasi yang didasarkan pada keseragaman atau sifat dalam keragaman. Tujuan : menyederhanakan objek studi mahluk hidup yang sangat beranekaragam sehingga akan lebih mudah dalam mempelajari. Manfaat : a. Mengetahui jenis-jenis organisasi b. Mengetahui hubungan antar organisme c. Mengetahui kekerabaatn antar mahluk hidup yang beranekaragam. 2. Tahapan dalam Klasifikasi Pencaderaan mahluk hidup, cirri-ciri yang tampak dan mudah diamati (morfologi, anatomi dan fisiologi ) Pengelompokan mahluk hidup Pemberian nama mahluk hidup 3. Tingkatan Klasifikasi Urutan takson dari yang paling tinggi sampai yang rendah tingkatannya sebagai berikut : Kigdom ( kerajaan )

4. Sistem Tata Nama Ganda ( binomial nomenclature ) Yaitu cara pemberian nama spesies dengan dua kata dikemukakan oleh Carolus Linnaeus yang dikenal sebagai bapak klasifikasi Ketentuan system ini sebagai berikut : a. Terdiri dari dua kata dalam bahasa latin b. Kata pertama mununjukkan nama genus dan kata kedua merupakan petunjuk spesies. 5. Kunci Determinasi Yaitu daftar cirri-ciri organisme yang dipergunakan dalam mengklasifikasi organisme. Dasar yang digunakan : identifikasi mahluk hidup dengan menggunakan kunci di kolam. Tahapan : Mengambil objek yang lengkap Mengamati objek Mencocokkan hasil pengamatan dengan kunci determinasi Menetukan nama.

SELESAI !!!

ByeBye