13
Nama : Monica Juliani NPM : 14211601 Kelas : 3EA27 “PERILAKU KONSUMEN” Tugas ke 6 Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi 1

Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS PERILAKU KONSUMEN

Citation preview

Page 1: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Nama : Monica Juliani

NPM : 14211601

Kelas : 3EA27

“PERILAKU KONSUMEN”

Tugas ke 6

Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi

Bpk. Tomy Adi Sumiarso, SE

1

Page 2: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota

masyarakat. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan

lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas

suatu masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah

sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh

pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat

pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,

sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh

manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat

nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan

lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan

kehidupan bermasyarakat.

Pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumsi sangat besar. Dengan

kebudayaan yang telah tertanam dalam diri seseorang dapat berpengaruh dalam melihat suatu

masalah,seperti dalam proses pembelian dan konsumsi. Budaya merupakan kumpulan nilai-

nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat

dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-

2

Page 3: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik

untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok

nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya

membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program

pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Begitu banyak kebudayaan-

kebudayaan yang terlahir di Indonesia,hal ini dapat terlihat dari masyarakat Indonesia yang

beragam,dan dari kebudayaan-kebudyayaan itu lah yang membuat kegiatan pembelian dan

konsumsi masyarakat Indonesia semakin meningkat. Saya akan menjelaskan beberapa contoh

kebudayaan yang ada di Indonesia yang mempengaruhi pembelian dan konsumsi masyarakat

Indonesia.

Beras merupakan makanan pokok masayarakat Indonesia,ini sudah menjadi kebiasaan

atau bisa disebut kebudayaan yang tanpa sadar telah mengakar dalam diri masyarakat

Indonesia sehingga tercipta lah kalimat “belum makan nasi berarti belum makan”,sehingga

pembelian beras sangat tinggi di Indonesia bahkan ada produsen yang mengimpor beras

untuk mendapat kuliatas yang bagus dibandingkan kualitas beras di Indonesia guna menarik

minat para konsumen.

Budaya hari raya merupakan hal yang selalu terjadi setiap tahunnya. Negara Indonesia

merupakan negara yang memiliki 5 agama dalam satu negara,saat hari raya besar yang

berasal dari 5 agama berlangsung akan sangat mempengaruhi konsumsi masyarakat. Seperti

hari raya Idul fitri atau lebaran,budaya yang telah tertanam dalam masyrakat Indonesia sejak

dulu adalah menyediakan ketupat dan opor ayam,kedua makanan ini merupakan makanan

yang dianggap wajib dalam memeriahkan idul Fitri. Dengan budaya yang seperti ini

pembelian dan konsumsi ayam dan beras akan sangat meningkat sehingga sangat

menguntungkan bagi para pedagang,begitu pula saat natal tiba pembelian pernak-pernik natal

akan meningkat tajam.

3

Page 4: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Pernikahan di Indonesia merupakan hal yang dianggap sakral dan penting,bagi masyarakat

Indonesia pernikahan harus diadakan sesuai kebudayaan yang dimiliki masing-masing

masyarakat. Dengan adanya pernikahan maka pembelian barang-barang yang berhubungan

dengan pernikahan itu pun meningkat. Dan perlu diingat bahwa kebudayaan-kebudayaan di

Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat dibilang “rumit”,sehingga hal ini dapat

meningkat konsumsi seseorang.

Contoh terakhir yang akan saya jelaskan adalah kebudayaan luar yang masuk ke

Indonesia. Dijaman globalisasi ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak kebudayaan-

kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia yang dapat mempengaruhi pandangan masayrakat

dan hal ini juga dapat membuat seseorang menjadi lebih konsumtif. Sebagai contoh

kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia baru-baru ini adalah kebudayaan korea.

Masayarakat Indonesia sekarang sedang mengandrungi artis-artis korea dari

boyband/girlband sampai aktor/aktrisnya. Dengan dia mengidolakan artia yang berasal dari

negara gingseng tersebut membuat seseorang akan selalu berusaha membeli apapun yang

berhubungan dengan artis tersebut,seperti  pakaian maupun pernak-pernik yang sama yang

digunakan artis tersebut. Dan hal ini akan meningkatkan sifat konsumtif seseorang.

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya

konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi :

a. Faktor Budaya.

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.

Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas

social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku

seseorang.

Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang

4

Page 5: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap

kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan

identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat

dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok

ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar

seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen.

Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu

masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan

perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti

pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan

variable lain.

b. Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari.

Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan . Dengan memahami

beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi

penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi

masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga

pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Ketika kita ditanya kenapa kita

melakukan sesuatu, kita akan otomatis menjawab, “ya karena memang sudah seharusnya

seperti itu”. Jawaban itu sudah berupa jawaban otomatis yang memperlihatkan pengaruh

budaya dalam perilaku kita. Barulah ketika seseorang berhadapan dengan masyarakat yang

memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang berbeda dengan mereka, lalu baru menyadari

bahwa budaya telah membentuk perilaku seseorang. Kemudian akan muncul apresiasi

terhadap budaya yang dimiliki bila seseorang dihadapan dengan budaya yang berbeda.

5

Page 6: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

Misalnya, di budaya yang membiasakan masyarakatnya menggosok gigi dua kali sehari

dengan pasta gigi akan merasa bahwa hal itu merupakan kebiasaan yang baik bila

dibandingkan dengan budaya yang tidak mengajarkan masyarakatnya menggosok gigi dua

kali sehari. Jadi, konsumen melihat diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan

mereka berdasarkan latar belakang kebudayaan yang mereka miliki. Dan, setiap individu

akan mempersepsi dunia dengan kacamata budaya mereka sendiri.

c. Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan.

Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam

suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah

dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis,

personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar

mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada

waktu makan.

d. Pengaruh Budaya yang Berupa Tradisi.

Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah-langkah

(berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang.

Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. Hal ini bisa jadi

sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta

bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya.

Misalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradisi-

tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan

acara tersebut.

6

Page 7: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

BUDAYA DAN KONSUMSI

Produk mempunyai fungsi, bentuk dan arti . Ketika konsumen membeli suatu produk mereka

berharap produk tersebut menjalankan fungsi sesuai harapannya, dan konsumen terus

membelinya hanya bila harapan mereka dapat dipenuhi dengan baik. Namun, bukan hanya

fungsi yang menentukan keberhasilan produk . Produk juga harus memenuhi harapan tentang

norma, misalnya persyaratan nutrisi dalam makanan, crispy (renyah) untuk makanan yang

digoreng, makanan harus panas untuk ‘steak hot plate’ atau dingin untuk ‘ agar-agar pencuci

mulut’.Seringkali produk juga didukung dengan bentuk tertentu untuk menekankan simbol

fungsi seperti ‘ kristal biru’ pada detergen untuk pakaian menjadi lebih putih. Produk juga

memberi simbol makna dalam masyarakat misal “ bayam” diasosiasikan dengan kekuatan

dalam film Popeye atau makanan juga dapat disimbolkan sebagai hubungan keluarga yang

erat sehingga resep turun temurun keluarga menjadi andalan dalam memasak, misal iklan

Sasa atau Ajinomoto. Produk dapat menjadi simbol dalam masyarakat untuk menjadi ikon

dalam ibadat agama.

Budaya merupakan sesuatu yang perlu dipelajari, karena konsumen tidak dilahirkan spontan

mengenai nilai atau norma kehidupan sosial mereka, tetapi mereka harus belajar tentang apa

yang diterima dari keluarga dan teman-temannya. Anak menerima nilai dalam perilaku

mereka dari orang tua , guru dan teman-teman di lingkungan mereka. Namun dengan

kemajuan zaman yang sekarang ini banyak produk diarahkan pada kepraktisan, misal anak-

anak sekarang lebih suka makanan siap saji seperti Chicken Nugget, Sossis, dan lain-lainnya

karena kemudahan dalam terutama bagi wanita yang bekerja dan tidak memiliki waktu

banyak untuk mengolah makanan.

Kebudayaan juga mengimplikasikan sebuah cara hidup yang dipelajari dan diwariskan,

misalnya anak yang dibesarkan dalam nilai budaya di Indonesia harus hormat pada orang

yang lebih tua, makan sambil duduk dsb. Sedangkan di Amerika lebih berorientasi pada

7

Page 8: Perilaku Konsumen Tugas Ke 6 - Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi

budaya yang mengacu pada nilai-nilai di Amerika seperti kepraktisan, individualisme, dsb.

Budaya berkembang karena kita hidup bersama orang lain di masyarakat. Hidup dengan

orang lain menimbulkan kebutuhan untuk menentukan perilaku apa saja yang dapat diterima

semua anggota kelompok. Norma budaya dilandasi oleh nilai-nilai, keyakinan dan sikap yang

dipegang oleh anggota kelompok masyarakat tertentu. Sistem nilai mempunyai dampak

dalam perilaku membeli, misalnya orang yang memperhatikan masalah kesehatan akan

membeli makanan yang tidak mengandung bahan yang merugikan kesehatannya.

Nilai memberi arah pengembangan norma, proses yang dijalani dalam mempelajari nilai dan

norma disebut ”sosialisasi atau enkulturasi”. Enkulturasi menyebabkan budaya masyarakat

tertentu akan bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman. Sebaliknya, bila masyarakat

cenderung sulit menerima hal-hal baru dalam masyarakat dengan mempertahankan budaya

lama disebut Accultiration.

Budaya pada gilirannya akan mempengaruhi pengembangan dalam implikasi pemasaran

seperti perencanaan produk, promosi ,distribusi dan penetapan harga. Untuk mengembangkan

strategi yang efektif pemasar perlu mengidentifikasi aspek-aspek penting kebudayaan dan

memahami bagaimana mereka mempengaruhi konsumen. Sebagaimana strategi dalam

penciptaan ragam produk , segmentasi pasar dan promosi yang dapat disesuaikan dengan

budaya masyarakat.

Beberapa perubahan pemasaran yag dapat mempengaruhi kebudayaan, seperti :

1. Tekanan pada kualitas.

2. Peranan wanita yang berubah.

3. Perubahan kehidupan keluarga.

4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesenangan.

5. Waktu senggang yang meningkat.

6. Pembelian secara impulsif.

7. Hasrat akan kenyamanan.

8