Upload
fay-faiy-emalia
View
116
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Pengertian, Penyebab, dan Sumber Konflik
Faiqa Himma Emalia/1006759510
Menurut Thomas (1992 dalam Robbins, 2003) konflik adalah suatu proses ketika satu
pihak merasa bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan mempengaruhi
secara negatif. Sedangkan menurut Marquis dan Huston (1998) mengatakan konflik adalah
masalah eksternal dan internal yang terjadi akibat perbedaan pendapat, nilai-nilai, dan keyakinan
dari dua orang atau lebih. Handoko, 1999, mendefinisikan konflik sebagai segala hal yang
melibatkan interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih. Kesimpulan dari
ketiga pengertian diatas adalah, konflik merupakan interaksi pertentangan pada internal maupun
eksternal yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat, nilai, dan keyakinan antara dua orang atau
lebih.
Seorang pemimpin dan manajer perlu mengetahui sumber atau penyebab konflik agar
dapat memberikan solusi secara efektif. Adapun sumber konflik dapat dikategorikan menjadi tiga
macam, yaitu variabel komunikasi, variabel struktur, dan variabel individu. Variabel komunikasi
lebih menekankan pada kesalahan dalam memberikan dan menerima informasi. Variabel
komunikasi diantaranya penyampaian informasi yang tidak jelas akibat kesalahan semantik,
saluran informasi yang terganggu, dan kemampuan komunikan menerima pesan. Hal-hal tersebut
dapat berpotensi menimbulkan konflik.
Pada variabel struktur, konflik lebih ditekankan pada proses atau interaksi yang terjadi
pada kelompok yang berkaitan dengan struktur organisasi tertentu. Menurut Robbins, 2003.
Struktur yang digunakan dalam konteks ini mencakup variabel ukuran kelompok, derajat
spesialisasi dalam tugas yang diberikan ke anggota kelompok, kecocokan anggota, gaya
kepemimpinan, sistem imbalan dan derajat ketergantungan antar kelompok. Semakin besar
jumlah populasi dalam suatu kelompok, semakin besar pula resiko terjadinya konflik karena
banyaknya ide dan gagasan yang tidak bisa disatukan. Kelompok muda dalam suatu organisasi
lebih berpotensi memiliki konflik karena sifatnya yang suka tantangan dan idealis. Gaya
kepemimpinan juga dapat menentukan timbulnya konflik. Gaya kepemimpinan yang tertutup dan
pengamatan yang ketat dapat memicu terjadinya konflik. Namun, gaya kepemimpinan yang
partisipatif pun dapat memicu terjadinya konflik. Ketidakadilan dalam pemberian imbalan pun
dapat berpotensi terjadinya konflik.
Variabel individu dari sumber konflik merupakan variabel yang menekankan pada nilai-
nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh setiap individu. Perbedaan nilai dan keyakinan yang
dimiliki oleh tiap-tiap individu dapat memicu terjadinya konflik.
Menurut Feldman, D.C. dan Arnold, H.J, 1983, sumber konflik dalam suatu organisasi
dikarenakan kurangnya koordinasi kerja antar kelompok atau department dan lemahnya sistem
kontrol organisasi. Kurangnya koordinasi kerja sering ditunjukkan ketika saling ketergantungan
pekerjaan, keraguan dalam menjalankan tugas karena tidak terstruktur dalam rincian tugas, serta
perbedaan orientasi tugas. Sedangkan lemahnya sistem kontrol organisasi dapat disebabkan oleh
kelemahan manajemen dalam merealisasikan sistem penilaian kinerja, kurang koordinasi antar
unit atau bagian, aturan main tidak dapat berjalan secara baik, terjadi persaingan yang tidak sehat
dalam memperoleh penghargaan. Kurangnya koordinasi dan lemahnya sistem kontrol organisasi
ini dapat mengakibatkan konflik interpersonal maupun konflik intergroup.
Sedangkan menurut Tosi, H.L. Rizzo, J.R. dan Carrol, S.J, 1990 sumber konflik dapat
diakibatkan oleh karakteristik individu, situasi kondisi, dan struktur organisasi. Karakteristik
individu meliputi perbedaan individu dalam hal nilai-nilai, sikap, keyakinan, kebutuhan dan
kepribadian, persepsi ataupun pendapat. Situasi kerja antara lain saling ketergantungan untuk
menjalin kerjasama, perbedaan pendapat antar departemen, perbedaan status, kegagalan
komunikasi kekaburan bidang tugas. Penyebab konflik yang ketiga adalah struktur organisasi
yaitu, spesialisasi pekerjaan, saling ketergantungan dalam tugas dalam tugas, perbedaan tujuan,
kelangkaan sumber-sumber, adanya pengaruh dan kekuasaan ganda, perbedaan kriteria dalam
sistem penggajian.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
Marquis, B.L. dan C.J Huston. 1998. Management Decision Making for Nurses. Philadelphia: Lippincott
Robbins, S.P. 2003. Organizational Behaviour. 10th Ed. New Jersey: Pearson Education
Rahayu, Saptani. 2012. Mengelola Konflik dalam Organisasi. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=47&cad=rja&ved=0CFEQFjAGOCg&url=http%3A%2F%2Fe-journal.stie-aub.ac.id%2Findex.php%2Fprobank%2Farticle%2Fdownload%2F154%2F134&ei=ZgabUOqMOMLWrQev7oHIAQ&usg=AFQjCNHY9rQmPXmLjXkZjR8tcydFfq_LTQ&sig2=Q-cD8NHOPyCJ9i_aAH7r5A. diunduh pada tanggal 8 November 2012 pukul 08.27