27
JOHN DEERE COMPONENT WORKS CASE AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN – PERTEMUAN KE-2 31 MARET 2015

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJAMEN BIAYA.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJAMEN BIAYA

John deere component works caseAKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN Pertemuan ke-231 Maret 2015activity-based costingDefinisi

pendekatan akuntansi berorientasi proses, dimana biaya diidentifikasi dan dicatat dalam kategori aktivitas yang rinci, sehingga laba atas investasi dan peningkatan efektivitas dapat dievaluasi (Kaplan)

pendekatan biaya yang memberikan biaya sumber daya ke objek biaya, seperti produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan kegatan yang dilakukan untuk objek biaya (Blocher)

Pendekatan manajemen akuntansi yang mengalokasikan biaya (direct dan indirect) ke objek biaya, yaitu produk dan jasa, guna membantu manajemen memahami informasi bisnis peerusahaan.activity-based costingBiaya Langsung

Mudah ditelusui ke objek biayaPenelusuran = tracing

Biaya Tidak Langsung

Tidak mudah ditelusuri ke bojek biayaPenelusuran = allocation

activity-based costingMenentukan biaya overhead atas produk:Tahap IMengidentifikasi biaya overhead masing-masing aktivitas, dikelompokkan secara homogen yang disebut activity cost pool.

Tahap IIMenetukan tarif untuk cost pool dengan cara: semua biaya cost pool dibagi dengan ukuran aktivitas yang dilakukan. Ini disebut juga dengan biaya per unit pemacu biaya (cost driver)activity-based costingActivity-based costing with idle capacityDalam akuntansi biaya tradisional, tarif overhead ditentukan dimuka dengan cara membagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang dianggarkan seperti jam kerja langsung (direct labor hour). Praktek seperti ini akan megakibatkan biaya idle capacity dibebankan ke produk dan akan menyebabkan biaya produksi per unit tidak tepat. Jika aktivitas produksi diperkirakan turun, maka tarif overhead akan meningkat karena dengan produksi yang lebih sedikit maka biaya idle capacity yang ditanggung masing-masing unit produksi akan meningkat.

Dalam ABC, produk hanya dibebani biaya dari kapasitas yang digunakan dan tidak dibebankan biaya dari idle capacity. Ini menyebabkan perhitungan biaya produksi per unit akan lebih akurat, karena perhitungan biaya hanya atas kegiatan peroduksi yang dilakukanactivity-based costingTime-driven activity-based costing

Robert S. Kaplan and Steven R. Anderson (2004). Time-Driven Activity-Based Costing.

UsedTotal Supplied700.000$560.000Unused Capacity106.400$ 85.120John deere Component works (a)Deere&Company

Berdiri pada tahun 1837Bergerak di bidang pembuatan peralatan pertanianProdusen nomor satu di dunia tahun 1963John Deere Component Works(JDCW)

Terbagi atas 3 divisi:Hydraulic DivisionDrive Trains DivisionGear and Special ProductsGear and Special Products DivisionCapabilities and OperationSecara otomatis membuat komponen metal kecilBarstock dipindahkan ke mesin secara horizontal oleh operatorOperator bertugas setup, tool changes, dan bertanggungj awab pada kualitas, machine cleanup, dan housekeeping.Adanya inspeksi yang dilakukan untuk pengecekan quality standard.

LayoutTerdapat 120 turning machine yang berbaris sepanjang 4 baris pada area hampir 2 kali lapangan sepak bolaChip and cooling recovery systemGear and Special Products DivisionProcess EngineeringUntuk membawa komponen baru ke produksi membutuhkan proses teknik yang ekstensifSetup dan operasi berjalan diberi batas waktu dan harus seuai standarProcess engineer harus yakin dengan sistem yang dirancang dapat menghasilkan komponen dengan benarCompetitive environtmentPenjualan meningkat namun akhirnya menurunNilai lahan dan komoditas pertanian runtuh di tahun 1980-anTinggi-nya harga dollarAdjust level of operationsCut costPendekatan manufaktur baruPenjualan internalExisting cost sytemfixed rate for indirect cost

cannot reflect the change in demand

cannot apply on complicated demandinovasiActivity-Based CostingDirect labor supportMachine operationSETUP HOURSPRODUCTION ORDER ACTIVITYMATERIALS-HANDLINGPARTS ADMINISTRATIONGENERAL & aDMINISTRATIVEactivityDirect labor supportMachine operationSetup hoursProduction order activityMaterials handlingParts administrationGeneral and administrativeCost driverDirect labor $Annual ACT hoursAnnual setup hoursAnnual ordersAnnual loadsPart $Value added

Standar CostingDirect Material$ 6.44Direct Labor$ 12.76 x 0.185$ 2.36OverheadDirect Labor(0.185 x $ 12.76) x 205%$ 4.84ACT Machine Hours0.310 x $ 27.56$ 8.54Total$ 22.18Activity-Based CostingDirect Material$ 6.44Direct Labor$ 12.76 x 0.185$ 2.36OverheadDirect Labor Support(0.185 x $ 12.76) x 111%$ 2.62Machine Operation0.31 x ($ 8.99 + $ 7.61)$ 5.15Machine Setup(4.2 x $ 33.76x 2) / ( 8000/100)$ 3.54Production Order(2/8000/100) x $ 114.27$ 2.86Material-Handling(2/8000/100x2) x $ 19.42$ 0.97Part Administration0.176 x $ 487 / (8000/100)$ 1.07General and Administration9.1% x $ (2.36+ 2.62+ 5.15 + 3.54+ 2.86+ 0.97+ 1.07)$ 2.07Total$ 26.7PERBEDAAN:STANDAR COSTINGACTIVITY-BASED COSTINGDIRECT COST$ 8.8 (39%)$ 8.8 (27%)INDIRECT COST$ 13.38 (61%)% 17.9 (73%)TOTAL COST$ 22.18$ 26.7John deere Component works (B)ABC Cost Estimating Modelsuntuk menentukan biaya individu komponen, sebuah model diciptakan dengan menggunakan Lotus 1-2-3 spreadsheet IBMCompleting the ABC StudyKeith William dan Nick Vintila telah mencoba mengaplikasikan ABC dalam 44 sample komponen JDWC dan membandingkannya dengan biaya yang dihasilkan oleh standard costing systemDivision Changesdivisi JDWC mengalami pembatasan lini produk ke dalam 5 bisnis: gear and shaft, machined parts, cast iron making, heat treating, dan sheet metal work. Sedapat mungkin departemen dapat diorganisir ulang dari proses hingga maufaktur cell dan pengadopsian pendekatan Just-In-Time untuk mempersingkat lead time, meningkatkan kualitas, dan juga menurunkan biayaUses of ABCAgar ABC Model yang digunakan lebih efektif maka dilakukan beberapa perubahan dalam implementasinya, yaitu terhadap:BiddingProcess PlanningLow Value-Added PartsCell ArrangementsLayout

Future of ABC

Walaupun ABC ini sangat berguna, tetapi manfaatnya juga masih terbatas pada:

ABC hanya berjalan pada komputer tiap individu, bukan pada komputer yang terintegerasi dengan data base divisiABC hanya digunakan untuk operasi yang meggunakan turning machine

kesimpulanPenetapan biaya dengan standard costing tidak sesuai untuk digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang dengan banyak aktivitas produksi dan variasi produk yang beragam, tidak mencerminkan cost yang sebenarnya. Hanya menggunakan direct labor dan machine hours sebagai cost driver, sedangkan ada banyak tahapan dalam aktivitas produksi yang menuntut penentuan cost driver yang lebih akurat.

Dengan menggunakan Activity Based Costing perusahaan dapat mengetahui actual cost per unit, sehingga tidak akan terjadi undercosting atau overcosting dalam penentuan biaya. Penggunaan cost driver untuk yang disesuaikan berdasarkan aktivitas produksi yang telah ditetapkan activity cost pool-nya, terdiri dari 7 cost driver yaitu direct labor support, machine operation, setup hours, production order activity, materials handling, parts administration, general and administrativekesimpulanTujuan dari penggunaan metode ABC bukan untuk menghasilkan biaya per unit yang kecil, namun menghasilkan biaya yang sebenarnya. Terbukti dari kasus John Deere, perbedaan cost dari awal perusahaan menggunakan standard costing menjadi Activity Based Costing hasilnya bervariasi, ada yang biayanya menjadi lebih kecil dan menjadi lebih besar.

Meskipun terdapat variasi perubahan cost karena beralih menggunakan metode ABC, John Deere tetap dapat bersaing dengan lebih percaya diri karena keakuratan penentuan biaya, karena menghindari profit margin yang semu akibat adanya overcosting dan undercosting.

Agar pengaplikasian ABC menjadi lebih efisien makan harus dibantu dengan perubahan-perubahan pada pabrik. Misalkan dalam kebijakan transfer pricing yang diubah dengan menggunakan market based dibandingkan dengan direct cost atau full cost. Selain kebijakan, tata letak pabrik juga diubah untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan ABC