17
PERMENTAN NO. 70 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENTAN NO. 38 TAHUN 2006 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH SERTA LAMPIRAN PERMENTAN NO. 38 TAHUN 2006 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH DAN

Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

PERMENTAN NO. 70 TAHUN 2007

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERMENTAN NO. 38 TAHUN 2006

TENTANG PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH

SERTA LAMPIRAN

PERMENTAN NO. 38 TAHUN 2006

TENTANG

PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH

DAN

Page 2: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Permentan No. 38 Tahun 2006 Tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih

Permentan No. 70 tahun 2006 Tentang Perubahan Permentan No. 38 Tahun 2006 Tentang Pemasukan dan Pengeluaran benih beserta Lampiran

Masih Berlaku

SEJARAH PERATURAN

KECUALI

a) Pasal 5 ayat (2); Pasal 6; Pasal 8; Pasal 19; Pasal 24 ayat (3); Pasal 27 ayat (2); Pasal 30 ayat (2); Pasal 32; Pasal 37 ayat (3)

b) Lampiran Permentan 38 Tahun 2006

TIDAK BERLAKU LAGI, DIUBAH DENGAN

Page 3: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Tujuan dikeluarkannya peraturan ini adalah :

TUJUAN

1. Menjamin kelestarian sumber daya genetik, meningkatkan

keragaman genetik dan menjaga keamanan hayati;

2. Menjamin ketersediaan benih secara berkesinambungan;

3. Menumbuh-kembangkan industri benih dalam negeri; dan

4. Meningkatkan devisa negara

Page 4: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :

DEFINISI/PENGERTIAN

1. Pemasukan benih adalah serangkaian kegiatan untuk

memasukkan benih tanaman dari luar negeri kedalam wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sebagai introduksi

untuk pemuliaan tanaman maupun untuk pengadaan benih bina

tanaman

2. Materi Induk adalah tanaman dan/atau bagiannya yang

digunakan sebagai bahan perbanyakan benih

3. Pengeluaran benih adalah serangkaian kegiatan untuk

mengeluarkan benih dari wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Page 5: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :

4. Pemasukan benih adalah serangkaian kegiatan untuk

memasukkan benih tanaman dari luar negeri kedalam wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sebagai introduksi

untuk pemuliaan tanaman maupun untuk pengadaan benih bina

tanaman

5. Izin pemasukan adalah keterangan tertulis berisikan hak yang

diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada

perorangan, badan hukum atau instansi Pemerintah untuk dapat

melakukan Kegiatan pemasukan benih tanaman.

6. Izin pengeluaran adalah keterangan tertulis berisikan hak yang

diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada

perorangan, badan hukum atau instansi Pemerintah untuk dapat

melakukan kegiatan pengeluaran benih.

6. Benih introduksi adalah benih dari varietas baru/galur/klon/hibrida/mutan/ transgenik yang pertama kali didatangkan dari luar negeri dan belum pernah beredar atau diperdagangkan di wilayah negara Republik Indonesia

Page 6: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah :

7. Benih introduksi adalah benih dari varietas

baru/galur/klon/hibrida/mutan/ transgenik yang pertama kali

didatangkan dari luar negeri dan belum pernah beredar atau

diperdagangkan di wilayah negara Republik Indonesia

Page 7: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

PEMASUKAN BENIH

Pemasukan Benih

dapat dilakukan oleh Perorangan, Badan Hukum atau Instansi Pemerintah yang mempunai tugas dan fungsi di bidang penelitian dan pengembangan agribisnis dan/atau pemerhati tanaman

Untuk Penelitian

Bukan Untuk Penelitian

• Dilakukan setelah mendapat izin dari Kepala Balitbang Pertanian untuk atas nama Menteri Pertanian

• Persyaratan pemasukan benih untuk penelitian :

a) Sesuai dengan kebutuhan sebagaimana tertuang dalam Ringkasan Usulan Penelitian

b) Benih atau materi induk belum tersedia di Indonesia

c) Dilengkapi dengan deskripsi benih/materi induk yang akan dimasukan

d) Proses pemasukan harus sesuai dengan peraturan/perundang-undangan dibidang karantina tumbuhan

• Dilakukan setelah mendapat izin dari Dirjen yang bersangkutan untuk atas nama Menteri Pertanian

• Izin pemasukan benih/materi induk BUKAN untuk tujuan penelitian dilakukan untuk keperluan (a) persiapan pelepasan varietas, (b) pengadaan benih bina, (c) kebutuhan bagi pemerhati tanaman, dan (d) kebutuhan tujuan ekspor

Page 8: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

1. Syarat pemasukan benih untuk keperluan “Persiapan pelepasan varietas “ :

• Varietas tersebut memiliki keunggulan/keunikan serta keguanaan spesifik

• Jumlah benih yang akan dimasukkan terbatas, sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan persiapan pelepasan varietas

• Mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan

2. Syarat pemasukan benih/materi induk untuk keperluan “Pengadaan Benih Bina “ :

• varietas sudah dilepas di Indonesia tetapi benihnya belum cukup tersedia atau perbanyakannya belum dapat atau tidak dapat diselenggarakan di wilayah Negara Republik Indonesia atau yang tidak efisien diproduksi di Indonesia

• Jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pengadaan benih bina

• Mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan

Page 9: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

3. Syarat pemasukan benih/materi induk untuk keperluan “Kebutuhan bagi Pemerhati Tanaman“ :

• Jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk pemerhati tanaman

• Mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan

4. Syarat pemasukan benih/materi induk untuk keperluan “Kebutuhan tujuan ekspor“ :

• jumlah benih yang dimohonkan terbatas sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan pertanaman tujuan ekspor

• Mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan

Page 10: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Perorangan/Badan

Usaha/Instansi Pemerintah

Kepala Pusat Perizinan dan

Investasi (PPI) Pertanian

Kepala Balitbang

Pertanian/Dirjen Terkait

Maks 3 hari PPI

melakukan

pemeriksaan berkas

dan dimohonkan izin Surat Izin :

Diterima/Ditunda/

Ditolak

Maksimal 10 hari kerja sejak

permohonan diterima harus dijawab.

Bila tidak ada jawaban berarti

permohonan diterima

Bila disetujui, masa berlaku Izin

pemasukan benih untuk jangka

waktu 6 bulan

LENGKAP

TIDAK LENGKAP

Berkas Permohonan

Pemasukan Benih

Tata Cara

Permohonan Pemasukan Benih

Form Model-2 / 3

Form Model-1

Keterangan :

1. Surat izin diterima, ditandatangi oleh Ka

Balitbang/Dirjen

2. Surat Penundaan/Penolakan, ditandatangani oleh

Ka. PPI Pertanian

Page 11: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

1. Izin pemasukan benih dapat dicabut, apabila:

a) Pemegang izin tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam Keputusan izin ;

b) Tidak mengikuti peraturan perundangñundangan di bidang karantina tumbuhan;

c) Memindahkan izin kepada pihak lain; d) Menimbulkan gangguan dan ketertiban umum; e) Jangka waktu izin telah habis; atau f) Diserahkan kembali oleh pemegang izin kepada pejabat

pemberi izin

2. Pencabutan izin pemasukan benih dilakukan oleh Kepala Balitbang Pertanian atau Dirjen yang bersangkutan untuk atas nama Menteri Pertanian dengan menggunakan Form Model-4

3. Perorangan, badan hukum atau instansi pemerintah yang memasukkan benih berkewajiban :

a) Memiliki catatan/data benih yang dimasukkan serta menyimpannya selama 1 (satu) tahun;

b) Melaporkan perkembangan benih atau materi induk yang dimasukkan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian atau Direktur Jenderal yang bersangkutan dengan tembusan Kepala PPI

Page 12: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

PENGELUARAN BENIH

Pengeluaran Benih

dapat dilakukan oleh Perorangan, Badan Hukum atau Instansi Pemerintah yang mempunai tugas dan fungsi di bidang penelitian dan agribisnis dan/atau pemerhati tanaman

Untuk Penelitian

Bukan Untuk Penelitian

• Dilakukan setelah mendapat izin dari Kepala Balitbang Pertanian untuk atas nama Menteri Pertanian

• Persyaratan pengeluaran benih untuk penelitian :

a) jumlahnya terbatas sesuai dengan kebutuhan; b) menyertakan kesepakatan kerjasama penelitian; c) untuk benih tanaman langka disertakan nota

kesepakatan transfer materi (MTA) dan PADIA (Prior Informed Consent);

d) memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan.

e) Menjamin kelestarian sumberdaya genetik dan keamanan hayati

• Dilakukan setelah mendapat izin dari Dirjen yang bersangkutan untuk atas nama Menteri Pertanian

• Persyaratan Pengeluaran benih bukan untuk penelitian : (a) Kebutuhan benih didalam negeri telah

tercukupi; (b) Produksi benih khusus diperuntukan bagi keperluan ekspor; (c) Terjamin kelestarian sumber daya genetika dan dapat menjaga keamanan hayati; (d) Mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan.

Page 13: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Perorangan/Badan

Usaha/Instansi Pemerintah

Kepala Pusat Perizinan dan

Investasi (PPI) Pertanian

Kepala Balitbang

Pertanian/Dirjen Terkait

Maks 3 hari PPI

melakukan

pemeriksaan berkas

dan dimohonkan izin Surat Izin :

Diterima/Ditunda/

Ditolak

Maksimal 10 hari kerja sejak

permohonan diterima harus dijawab.

Bila tidak ada jawaban berarti

permohonan diterima

Bila disetujui, masa berlaku Izin

pengeluaran benih untuk

jangka waktu 6 bulan

LENGKAP

TIDAK LENGKAP

Berkas Permohonan

Pengeluaran Benih

Tata Cara

Permohonan Pengeluaran Benih

Form Model-6 / 7

Form Model-5

Keterangan :

1. Surat izin diterima, ditandatangi oleh Ka

Balitbang/Dirjen

2. Surat Penundaan/Penolakan, ditandatangani oleh

Ka. PPI Pertanian

Page 14: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

1. Izin pengeluaran benih dapat dicabut, apabila:

a) Pemegang izin tidak melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam Keputusan izin ;

b) Tidak mengikuti peraturan perundangñundangan di bidang karantina tumbuhan;

c) Memindahkan izin kepada pihak lain;

d) Menimbulkan gangguan dan ketertiban umum;

e) Jangka waktu izin telah habis; atau diserahkan kembali oleh pemegang izin kepada pejabat pemberi izin

2. Pencabutan izin pengeluaran benih dilakukan oleh Kepala Balitbang Pertanian atau Dirjen yang bersangkutan untuk atas nama Menteri Pertanian dengan menggunakan Form Model-8

3. Perorangan, badan hukum atau instansi pemerintah yang mengeluarkan benih berkewajiban :

a) Memiliki catatan/data benih yang dimasukkan serta menyimpannya selama 1 (satu) tahun;

b) Melaporkan perkembangan benih atau materi induk yang dimasukkan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian atau Direktur Jenderal yang bersangkutan dengan tembusan Kepala PPI

Page 15: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

4. Pengeluaran benih jenis tanaman langka untuk tujuan penelitian selain memenuhi persyaratan (a) jumlahnya terbatas sesuai dengan kebutuhan; (b) menyertakan kesepakatan kerjasama penelitian; (c) untuk benih tanaman langka disertakan nota kesepakatan transfer materi (MTA) dan PADIA (Prior Informed Consent); (d) memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang karantina tumbuhan. (f) Menjamin kelestarian sumberdaya genetik dan keamanan hayati, JUGA HARUS disertai rekomendasi dari Komisi Plasma Nutfah

5. Jenis-jenis tanaman yang termasuk jenis langka akan ditetapkan dengan keputusan tersedniri

Page 16: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload

Lampiran

Permentan No. 70

Tahun 2007

Page 17: Pemasukan dan pengeluaran benih (permentan no. 38 tahun 2006 dan no. 70 tahun 2007 upload