13
OUTLINE PROPOSAL KOMPARASI PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL DRILLS DAN MEDIA KOMIK SAINS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SELONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: YULIA HIKMIATY NPM: 09 23 0092 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Outline Proposal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Outline Proposal

OUTLINE PROPOSAL

KOMPARASI PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL DRILLS DAN MEDIA KOMIK

SAINS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X

SMA NEGERI 2 SELONG TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Oleh:

YULIA HIKMIATYNPM: 09 23 0092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2013

Page 2: Outline Proposal

OUTLINE PROPOSAL PENELITIAN

1. JUDUL

“Komparasi Pembelajaran Fisika Menggunakan Multimedia Interaktif Model

Drills dan Media Komik Sains Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X

SMA Negeri 2 Selong Tahun Pelajaran 2012/2013”.

2. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan aspek penting yang sangat berpengaruh

terhadap kehidupan manusia sekarang, masa yang akan dating, dan juga

kehidupan yang kekal diakhirat nanti. Pendidikan terutama diorientasikan

untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan

dalam menjalankan tugas professional dan tugas-tugas lain dalam kehidupan.

Teori dan praktek dalam dunia pendidikan mengalami perkembangan

seiring dengan semakin meningkatnya peradaban manusia. Kalau dahulu

pendidikan dapat berlangsung melalui interaksi antara manusia. Dizaman

modern ini pendidikan dapat berlangsung melalui interaksi dengan teknologi.

Seiring gencarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia

pendidikan pun mengalami perkembangan yang pesat. Sebagaimana adanya

perkembangan dalam dunia pendidikan terinspirasi melalui semakin

meningkatnya kesadaran eksistensial praktisi dan pemikir pendidikan, yakni

hakikat diri sebagai manusia.

Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar

ketertinggalan disegala aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan

perubahan global serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni 2003 telah

mensahkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru sebagai

pengganti Undang-undang Sisdiknas No. 2 tahun 1989, yaitu Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepasa Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 3: Outline Proposal

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien,

salah satu usaha pemerintah adalah dengan meningkatkan bidang pendidikan

dan pengajaran antara lain yaitu peningkatan dalam pendidikan fisika

Mata pelajaran fisika pada Sekolah Menengah Atas (SMA)

merupakan hal yang sangat membosankan dan cukup menakutkan bagi siswa.

Hal ini terbukti ketika dilaksanakannya proses belajar mengajar banyak siswa

yang tidak memperhatikan pelajaran, adanya siswa yang tidak masuk pada

saat jam pelajaran fisika, adanya siswa yang meminta izin keluar pada saat

guru menyampaikan materi tetapi tidak kembali ke kelas sampai jam

pelajaran berakhir, bahkan ada siswa yang tertidur di dalam kelas ketika

pelaksanaan belajar mengajar berlangsung.

Materi pelajaran fisika seharusnya menjadi mata pelajaran yang paling

digemari karena mempelajari kejadian alam dan peristiwa-peristiwa dalam

kehidupan. Namun pada kenyataannya keinginan siswa untuk mempelajari

mata pelajarann fisika sangat rendah sehingga rata-rata prestasi siswa juga

rendah.

Dengan kondisi seperti itu guru harus dapat mensiasati dengan kreatif

masalah pembelajaran agar strategi pembelajaran yang diaplikasikan juga

tepat. Sehingga siswa akan termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran

dengan lebih giat dan aktif. Tidak hanya strategi pembelajaran tetapi juga

media pembelajaran dapat menambah minat belajar seiring dengan

berkembangnya peradaban manusia sehingga fasilitas belajar siswa menjadi

lebih lengkap.

Dengan adanya anggapan bahwa mata pelajaran fisika sangat

membosankan, cukup menakutkan, dan sulit utnuk dipahami maka seorang

tenaga pendidik harus kreatif mengatur strategi dan media pembelajaran

utnuk digunakan pada proses belajar mengajar sehingga siswa termotivasi dan

tidak mengantuk pada saat pengajaran fisika, yaitu dengan menggunakan

multimedia interaktif model drills dan media komik sains.

Multimedia Interaktif Model Drills merupakan model pembelajaran

berbasis komputer yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang

lebih kongkrit melalui peneyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk

Page 4: Outline Proposal

menguji kemampuan siswa melelaui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan

yang diberikan program. Sedangkan Media Komik Sains merupakan

penerapan teknologi pendidikan yang didesain dengan konsep berbeda dan

tidak membosankan sehingga pelajar merasa tertarik untuk membacanya, dan

sangat menyenangkan dimana pesan yang disampaikan dalam pembelajaran

telah direkayasa bentuk fisiknya, yaitu dalam bentuk teks dan visual melalui

teknologi cetak.

Pembelajaran fisika tidak lepas dari media pembelajaran sebagai alat

untuk membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam hal

ini media pembelajaran berbasis komputer model drills dan media komik

sains dapat membantu baik guru maupun siswa dalam mengembangkan

imajinasi dan pola pikir untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.

Penelitian ini akan mengkaji perbandingan penggunaan media

pembelajaran multimedia interaktif model drills dan media komik sains

terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Selong tahun

pelajaran 2012/2013.

3. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mengungkapkan factor yang

mempengaruhi kurangnya motivasi belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri

2 Selong tahun pelajaran 2012/20013 dengan media pembelajaran multimedia

interaktif model drills dan media komik sains.

Adapun permasalahannya adalah sebagai berikut:

1) Pengajaran fisika sangat membosankan siswa

2) Penggunaan multimedia interaktif di sekolah masih jarang

3) Penggunaan multimedia interaktif model drills dan media komik sains

belum diaplikasikan pada materi kalor.

4) Tingkat pemahaman siswa pada suatu pokok bahasan masih rendah, dan

5) Minat belajar siswa masih rendah

4. BATASAN MASALAH

Page 5: Outline Proposal

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas banyak factor yang

mempengaruhi pemahaman siswa, akan tetapi tidak semua factor dapat

diteliti, karena keterbatasan biaya, waktu, fasilitas, dan kemampuan peneliti.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dibatasi dengan:

1) Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah penggunaan multimedia interaktif

model drills dan media komik sains terhadap motivasi belajar siswa

2) Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Selong

tahun pelajaran 2012/2013

5. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah ada perbedaan motivasi belajar fisika siswa antara siswa yang

diajarkan menggunakan multimedia interaktif model drills dengan

menggunakan media komik sains pada siswa kelas X SMA Negeri 2

Selong tahun pelajaran 2012/2013.

6. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar fisika sisswa antara siswa

yang diajarkan menggunakan multimedia interaktif model drills dengan

siswa yang diajarkan menggunakan media komik sains pada siswa kelas

X SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2012/2013.

7. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan,

khususnya ilmu fisika dan kemajuan pengetahuan pada umumnya

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga pendidik

dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

Page 6: Outline Proposal

3) Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada peneliti selanjutnya

mengenai media pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar siswa.

8. HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : tidak ada perbedaan motivasi belajar fisika siswa antara siswa yang

diajarkan menggunakan multimedia interaktif model drills dengan siswa

yang diajarkan menggunakan media komik sains pada siswa kelas X

SMA Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2012/2013.

Ha : ada perbedaan motivasi belajar fisika siswa antara siswa yang diajarkan

menggunakan multimedia interaktif model drills dengan siswa yang

diajarkan menggunakan media komik sains pada siswa kelas X SMA

Negeri 2 Selong tahun pelajaran 2012/2013.

9. METODOLOGI PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong ke dalaam jenis penelitian komparatif, yaitu

melihat perbandingan variable yang satu dengan yang lainnya untuk

diketahui pengaruhnya terhadap motivasi belajar (Suharsimi Arikunto,

2002:71).

Peneliti memilih metode komparasi untuk melihat perbandingan

tingkat motivasi belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan

multimedia interaktif model drills dengan siswa yang diajarkan

menggunakan media komik sains pada siswa kelas X SMA Negeri 2

Selong tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini dihadapkan pada populasi, yaitu keseluruhan subyek

penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1996:112). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Selong.

b. Desain Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelas sampel, maka desain penelitian

yang digunakan adalah cluster sampling (Area Sampling) digunakan untuk

Page 7: Outline Proposal

menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat

luas (Sugiyono, 2011:121)

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi

terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang

apa yang akan diamati. Langkah-langkah yang akan ditempuh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi variable yang akan diteliti

2. Mengkaji landasan teori dan perumusan hipotesis

3. Merumuskan rencana penelitian meliputi:

a. Identifikasi variable yang diteliti

b. Penataan desain penelitian

c. Menyusun dan menetapkan sampel

d. Menyusun instrument penelitian

e. Merumuskan hipotesis nihil (H0)

4. Melaksanakan kegiatan meliputi:

a. Mempersiapkan kelompok yang diajarkan menggunakan

multimedia interaktif model drills dan kelompok yang diajarkan

menggunakan media komik sains

b. Menjelaskan perlakuan yang berbeda pada pertemuan I, II, III,

dan IV sesuai pelajaran yang tersedia

c. Mengontrol variable yang mengganggu

d. Mengumpulkan data

5. Memilih data hasil penelitian

6. Menganalisis data dan pembuatan laporan penelitian

d. Instrumen Penelitian

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

silabus dan RPP sedangkan instrument yang digunakan dalam

pengambilan data berupa tes yang terdiri sejumlah soal.

Peneliti menggunakan tes obyektif bentuk pilihan ganda untuk

mempermudah penelitian.

e. Teknik Analisis Data

Page 8: Outline Proposal

Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah uji normalitas data

untuk mengetahui data yang dianalisis apakah sudah menghampiri data

normal atau tidak. Rumus yang dipakai adalah:

x2=∑i=1

k (f 0−f e)2

f e

Keterangan:

x2 : chi-kuadrat

f e : frekuensi yang diharapkan

f 0 : frekuensi hasil pengamatan

k : jumlah kelas

Kemudian uji homogenitas dengan menggunakan rumus barlett yaitu

x2=( ln 10 ) {B−∑ (¿−1 ) log Si2 } dimana

B= {log Si2 }∑ (¿−1 )

Keterangan:

B : satuan barlett

Si : Standar deviasi total

N i : Besar ukuran sampel

Untuk menguji hipotesis, maka hipotesis alternative (Ha) yang

diajukan diubah menjadi hipotesis nihil (H0). Dalam pengujian hipotesis

nihil (H0) pada penelitian ini digunakan uji t dengan rumus:

t hitung=x1−x2

√ (n1−1 ) S12+(n2−1 ) S2

2

n1+n2−2 ( 1n1

+ 1n2 )

10. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rhineka Cipta.

Rahadi, Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Tenaga Kependidikan.

Page 9: Outline Proposal

Soeharto, Karti. 2003. Teknologi Pembelajaran Pendekatan Sistem, konsepsi

dan Model, SAP, Evaluas, Sumber Belajar dan Media. Surabaya:

SIC

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta