20

Click here to load reader

kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

  • Upload
    xcilex

  • View
    633

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

KONDISI, PRINSIP, SYARAT KONDISI, PRINSIP, SYARAT BERPIKIRBERPIKIR

Dasar-dasar Logika

Kuliah 4

Page 2: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Kondisi, Prinsip, dan SyaratKondisi, Prinsip, dan Syarat

Kondisi: hal-hal yang harus ada agar sesuatu dapat terwujud/terlaksana.

Prinsip: patokan dasar Prinsip berpikir : prinsip formal yang

menjamin terlaksanannya proses pemikiran dengan korek

Syarat berpikir digunakan agar menelorkan kesimpulan yang benar.

Page 3: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Kondisi Berpikir BaikKondisi Berpikir Baik

Mencintai kebenaran Mengetahui dengan sadar apa yang sedang

dikerjakan Mengetahui dengan sadar apa yang sedang

dikatakan Membuat distingsi dan klasifikasi semestinya Mencintai definisi yang tepat Mengetahui dengan sadar mengapa anda

menyimpulkan Menghindari kesalahan-kesalahan berpikir

Page 4: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Mencintai kebenaranMencintai kebenaran

Menggerakkan pemikir untuk mencari, mengusut, dan meningkatkan mutu penalarannya.

Wujudnya: Kerajinan: jauh dari kemalasan, takut sulit,

dan kecerobohandan kejujuran: sikap kejiwaan yang selalu

siap menerima kebenaran meskipun berlawanan dengan prasangka dan keinginan pribadi/golongan

Page 5: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Mengetahui dengan sadar apa Mengetahui dengan sadar apa yang sedang dikerjakanyang sedang dikerjakan

Yang sedang kita kerjakan adalah kegiatan berpikir

Sifat intelek: Intuitif: kebenaran yang dengan sendirinya

kita terimaDiskursif: perolehan kebenaran dengan

pencarian atau perbincangan

Page 6: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Mengetahui dengan sadar apa Mengetahui dengan sadar apa yang sedang dikatakanyang sedang dikatakan

Pikiran diungkapkan dalam kata, kecermatan pikiran terungkap dalam kecermatan kata-kata

Waspadai term ekuivokal (kata sama, arti berbeda) dan term analogis (arti sebagian sama sebagian berbeda.

Selalu berusaha menggunakan term univokal (arti yang sama sekali tepat)

Page 7: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Membuat distingsi dan klasifikasi Membuat distingsi dan klasifikasi semestinyasemestinya

Distingsi (pembedaan): dua hal atau lebih sama bentuknya namun tidak identik

Different (perbedaan): dua hal yang tidak sama bentuknya

Realitas yang luas memerlukan pembagian (klasifikasi) yang berprinsip pada pembagian yang sama

Page 8: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Mencintai definisi yang tepatMencintai definisi yang tepat

Definisi: pembatasan, membuat jelas batas-batas sesuatu

Perumusan yang singkat, jelas, dan tepat yang menerangkan apa sebenarnya sesuatu tersebut.

Page 9: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Mengetahui dengan sadar Mengetahui dengan sadar mengapa anda menyimpulkanmengapa anda menyimpulkan

Bahan harus cukup dalam menarik kesimpulan

Sadari ada konsekuensi dari simpulan yang anda buat

Jangan menyimpulkan dengan tergesa-gesa

Page 10: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Menghindari kesalahan-Menghindari kesalahan-kesalahan berpikirkesalahan berpikir

Hindarilah kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,

sangguplah mengenali jenis, macam, dan nama kesalahan berpikir,

mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran.

Page 11: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Prinsip berpikirPrinsip berpikir

Principium Identitatis (Law of Identity) Principium Contradictionis (Law of

Contradictions) Principium Exclusi Tertii (Law of

Excluded Middle) Pricipium Rationis Sufficientis (Law of

Sufficient Reason)

Page 12: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Principium IdentitatisPrincipium Identitatis

Suatu benda adalah benda itu sendiri, suatu hal atau benda sama dengan dirinya sendiri. Artinya sesuatu benda adalah tetap selama dalam satu pembicaraan.

Contoh: ketika kita membicarakan Fani yang mahasiswa Fikom, kita tidak boleh mengacaukan dengan Fani yang lain meskipun wajahnya hampir sama.

Page 13: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Principium ContradictionisPrincipium Contradictionis

Suatu benda tidak dapat menjadi benda itu sendiri dan benda yang lain dalam waktu yang sama. Artinya tidak boleh ada pertentangan keterangan dalam pembicaraan tentang suatu benda.

Contoh: Fani yang kita bicarakan ada atau hadir di kelas ini, tidak mungkin pada saat yang bersamaan Fani ada di kelas lain.

Page 14: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Principium Exclusi TertiiPrincipium Exclusi Tertii

Hukum penyisihan jalan tengah Segala sesuatu harus ya atau tidak, harus

positif atau negatif. Artinya dua buah sifat yang berlawanan tidak mungkin dimiliki oleh suatu benda pada waktu yang bersamaan

Contoh: Fina dalam waktu yang sama dikatakan sakit dan tidak sakit

Page 15: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Principium Rationis SuffecientisPrincipium Rationis Suffecientis

Apabila terjadi suatu perubahan pada suatu benda, tentu ada alasan yang cukup yang menjadi sebab perubahan tersebut

Demikiannya terjadinya sesuatu atau benda, pasti ada alasan mengapa benda itu ada.

Artinya suatu benda tidak mungkin berubah tanpa ada sebab yang cukup, suatu benda itu ada pasti punya alasan.

Page 16: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Syarat Pokok dalam Berpikir Syarat Pokok dalam Berpikir

Pemikiran harus berpangkal dari kenyataan atau titik pangkalnya harus benar

Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan kuat

Jalan pikiran harus logis atau lurus (sah)

Page 17: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Titik pangkal pemikiran harus benarTitik pangkal pemikiran harus benar

Suatu pemikiran meskipun jalan pikirannya logis bila tidak berpangkal dari kenyataan atau dalil yang benar tentu tidak akan menghasilkan kesimpulan yang benar (apalagi yang pasti)

Perlu dibedakan antara kepastian subjektif (saya merasa pasti) dengan kepastian objektif (faktanya memang demikian)

Page 18: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Alasan yang diajukan harus tepat Alasan yang diajukan harus tepat dan kuatdan kuat

Ada hal yang dapat dibuktikan hanya dengan menunjuk fakta atau kenyataan (Aposteriori)

Ada hal yang hanya dapat dibuktikan dengan suatu pemikiran atau rangkaian langkah-langkah logis (Apriori). Jalan pikiran dan alasan harus dieksplisitkan terlebih dahulu.

Page 19: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Jalan pikiran harus logis dan sahJalan pikiran harus logis dan sah

Jalan pikiran adalah pertalian atau hubungan antara titik pangkal/premis-premis/ dan kesimpulan yang ditarik darinya.

Caranya? Ikuti terus perkulihan ini sampai akhir

semester

Page 20: kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)

think again!think again!

Tugas Tugas

Jelaskan apa yang dimaksud dengan four reason oleh Aristotles, berikan contohnya!

Apa yang dimaksud dengan paham: Rasionalisme Empirisisme, berikan contoh pemikiran dalam aliran ini dengan

tokohnya! Bagaimana cara Immanuel Kant menengahi

perdebatan rasionalisme vs empirisime! Tugas baca: Dunia Sophie dari Helenisme

sampai Kant