11

Click here to load reader

kompos politani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kompos politani

Pendahuluan

Bahan organic adalah sisa sisa tanaman ataupun hewan terutama yang telah mengalami perombakan.Latar belakang pemanfaatan BO

Memperbaiki sifat fisik erutama untuk menggemburkan tanah Memperbaiki sifat kimia terutama untuk meningkatkan ketersediaan unsure hara Memperbaiki sifat biologi terutama untuk meningkatkan jumlah dan aktifitas

organisme didalam tanah Bersifat konservatif terutama untuk menanggulangi erosi Memanfaatkan limbah pertanian terutama untuk mengatasi polusi Memberi nilai tambah terutama mengurangi harga pupuk anorganik yang mahal Meningkatkan kesehatan manusia

Sumber BO1. berasal dari jaringan tanaman (primer)

secara umum komposisi zat yang terkandung dalam jaringan tanaman terdiri dari:

air 60 – 90 % ( rata rata 75% ) zat padat dalam bentuk senyawa 25% terdiri dari karbohidrat 60%, protein

10%, lignin 10 – 30%, lemak 1-8% zat padat dalam bentuk mineral terdiri dari carbon 44%, oksigen

40%,nitrogen 8%.2. berasal dari hewan (sekunder)3. berasal dari manusia (tersier)

pelapukan BO dan hasilnyaada 3 tingkat yaitu seperti pada table berikut:no Tingkat Hasil 1 Tingkat awal

(tanaman masih dalam keadaan segar)

Sukar didekomposisi contoh: lignin,lemak,minyak,resin,hemiselulosa,selulosa

Mudah didekomposisi contoh: zat pati,protein gula

2 Tingkat intermedier atau menengah

Senyawa yang resisten dari pelapukan contoh:lignin,minyak,lemak,resin,waks

Senyawa yang tidak resisten contoh : asam amino,alcohol,senyawa amida,senyawa aldehida

3 Tingkat akhir Resisten terhadap dekomposisi contoh : humus (komplek koloid lignoprotein)

Hasil akhir yang sederhana dalam bentuk: contoh : co2,air,panas,ion ion seperti sulfat (so4-),nitrat (no3-1),fosfat (po4-2),dll

Secara garis besar hasil hasil pelapukan tsb terdiri dari 3 kelompok yaitu:1. energi / panas2. senyawa sederhana

Page 2: kompos politani

3. humus

bentuk dan hasil dekomposisi BO adalah merupakan hasil dari proses proses sbb:1. reaksi oksidasi enzimatik2. reaksi pembebasan/immobilisasi senyawa organic menjadi unsure esensial seperti

N,P,S,dll3. sintesa dari bahan bahan yang resisten terhadap pelapukan menjadi senyawa lain

(humus)humus adalah: senyawa komplek terutama yang tidak dapat terdekomposisi

sehingga membentuk senyawa baru.Komposisi humus :

lignin minyak polisakarida protein liat

sifat dan cirri cirri humus bermuatan negative (koloidal) muatan tersebut berasal dari gugus

karboksil dan hidroksil amorfus (tidak berbentuk) daya kohesi dan plastisitas rendah luas permukaan dan daya jerap yang tinggi KTK 150 – 300 me/100 g tanah Daya pegang air 80 – 90%, sedangkan liat antara 10 – 20% Berwarna gelap Kandungan N berkisar 3 – 6% Kandungan carbon sekitar 58% c/n ratio 10 – 12 % kurang stabil karena merupakan subjek bagi perombakan mikrobia

macam atau jenis BO1. pupuk kandang 2. pupuk hijau3. mulsa4. kompos

1. pupuk kandangadalah pupuk yang berasal dari campuran,kotoran hewan,sisa sisa makanan dan

alas kandang yang telah mengalami proses pelapukan.Kualitas atau nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh faktor berikut:

jenis hewan fungsi dari hewan tersebut jenis makanan banyak / jumlah dan jenis alas kandang

Page 3: kompos politani

beberapa contoh komposisi unsure hara yang terkandung didalam pupuk kandang seperti pada table berikut:No Jenis pupuk

kandangKomposisi unsure haraH2O ( % ) N ( % ) P2O5 ( % ) K2o ( % )

1 Kuda 75 0,7 0,3 0,52 Sapi 85 0,7 0,2 0,453 Kambing 60 0,95 0,35 1,04 Babi 80 0,5 0,35 0,45 Ayam 55 1,0 0,8 0,4

2. pupuk hijauadalah pupuk yang berasal dari tanaman segar yang tdapat memberikan unsure

hara didalam tanah semasa hidupnya.Contohnya terutama dari golongan tanaman legummunosa spt:

glycine max vigna sintesis crotalaria jancea colopogonium mucunoides mimosa invisa dll

kelebihan dari tanaman legume adalah mampu memfiksasi N dari udara.

3. mulsaadalah BO yang berasal dari sisa sisa tanaman yang segar ataupun yang relative

baru melapuk / terdekompossisi ditandai dengan seratnya masih jelas, dan bahan asalnya dapat dikenali.

Fungsi: melindungi tanah (butir/partikel tanah) terhadap kumpulan air hujan secara

langsung, mencegah erosi mencegah penguapan mengontrol kelembaban tanah mengntrol suhu tanah meningkatkan daya pegang air oleh tanah menekan pertumbuhan gulma

4. komposadalah pupuk alami yang berasal dari sisa sisa tanaman (tanaman atau sampah

kota) yang dilapukkan / dikomposisi dengan menambah bahan bahan tertentu dan teknik tertentu sehingga c/n ratio menurun.

Maksud pengomposan adalah menurunkan c/n ratio yang relative tinggi pada jaringan tanaman segar sehingga dihasilkan n sebagai unsure hara tanaman.

IV. C/N ratio

Page 4: kompos politani

Adalah: perbandingan antara kandungan carbon dan nitrogen di dalam BO,dimana nilai C relative konstan berkisar 40 – 50 % dan nilai bervariasi.

Adalah: menggambarkan ketersediaan N dalam tanah ataupun BOAdalah: menggambarkan persaingan antara mikroba dan tanaman didalam

memanfaatkan nitrogen.Adalah: menunjukan tingkat dekomposisi BO,semakin rendah nilai c/n ratio maka

semakin lanjut tingkat dekomposisi

contoh nilai c/n ratio pada BO tumbuhan segar berkisar 20 – 50 pupuk kandang 40 – 90 humus 10 – 12 mikroorganisme yang telah mati 4 – 9 tanah 8 – 15

ada 3 tingkat nilai c/n ratio untuk membandingkan proses mineralisasi dan immobilisasi:

1. bila c/n ratio < 15 ---- proses immobilisasi < dari mineralisasi. N sangat tersedia bagi tanaman karena proses pelapukan berjalan lanjut

2. bila c/n ratio 15 – 30 ------immobilisasi = mineralisasi.N tersedia bagi tanaman

3. bila c/n ratio > 30 ------immobilisasi > mineralisasi.N tidak tersedia bagi tanaman karena proses pelapukan baru berjalan

Mineralisasi : perubahan senyawa organic menjadi senyawa/ unsure anorganik yang dilakukan oleh mikroba dalam mendekomposisi BO.

Immobilisasi : pembebasan artinya penghilangan unsure hara karena terpakai atau dimanfaatkan oleh mikroba untuk hidupnya.

Bila C/N ratio tinggi maka dapat diturunkan dengan pengomposan, untuk mengatasi kekurangan N pada C/N ratio yang tinggi maka ditambahkan pupuk N buatan.

V. peranan BO terhadap kesuburan tanah

1. memperbaiki sifat fisik tanaha) meningkatkan kemantapan agregat tanah dan pembentukan struktur tanahb) ikatan antara partikel partikel tanah lebih kompak dan ruang pori tanah

lebih banyak.Ikatan antara partikel tanah lebih kompak karena:

adanya ikatan fisik dan biologis melalui miselia pada jamur dan actinomycetes

adanya ikatan kimia antara muatan negative pada BO ( gugus karboksil dan hidroksil) dengan muatan positif pada koloid mineral

Page 5: kompos politani

adanya ikatan kimia antara muatan positif pada BO ( gugus amino NH4+) dengan muatan negative pada koloid mineral

adanya ikatan kimia antara muatan negative pada BO dengan muatan negative pada koloid mineral dengan perantara pertautan ion ion basa bermuatan positif (ca+2,mg+2,fe+3) dan ikatan ikatan hydrogen (H+).

Ruang pori yang lebih banyak disebabkan karena berat volume BO yang rendah dengan luas permukaan yang lebih besar (ukuran partikel BO yang lebih kecil) menempati / mengisi celah celah agregat tanah.

Ikatan partikel tanah yang lebih kompak dengan ruang pori yang lebih banyak dapat berakibat:

meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan erosi / stabilitas agregat meningkat sehingga mencegah pengikisan tanah dan unsure hara.

Meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan / menyimpan air ( dayapegang air yang tinggi) sehingga proses fotosintesis dan penyerapan unsure hara meningkat

Meningkatkan infiltrasi, drainase dan aerase tanah

2. memperbaiki sifat kimia tanah dengan penambahan BO kedalam tanah akan dapat meningkatkan

ketersediaan unsure hara di dalam tanah melalui proses dekomposisi BO dan mineralisasi.

Dengan KTK BO yang tinggi ( humus) sebesar 150 – 300 me /100 g dapat meningkatkan KTK tanah yang lebih rendah ( KTK liat8 – 100 me/ 100 g).

Meningkatkan pH tanah. Muatan pnegatif dari BO (gugus karboksil dan hidroksil) akan mengikat ion ion al+3 dan ion H+ yang menjdai penyebab kemasaman tanah.

3. memperbaiki sifat biologi tanah dengan menambahkan BO ke dalam tanah akan dapat meningkatkan

jumlah, jenis dan aktivitas organisme (mikro dan makro) sehingga proses dekomposisi dan mineralisasi akan meningkat pula.

Pengolahan tanahAdalah : setiap tindakan mekanik yang dlakukan terhadap tanah sehingga

menciptakan kondisi / keadaan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

Tujuan pengolahan tanah untuk menggemburkan tanah pengendalian erosi pemberantasan gulma pengendalian hama membantu proses perkecambahan benih

Page 6: kompos politani

pencampuran pupuk, kapur, dan pestisida

1. untuk menggemburkan tanahpengolah tanah baik dengan / melalui pembajakan, pengaturan ataupun

pencmpuran dengan menyebabkan struktur tanah menjadi remah dan bobot isi / berat volume menjadi rendah / ringan.

Struktur tanah yang remah tersebut menjadikan tanah gembur dan bobot isi yang ringan menyebabkan ruang pori yang banyak atau porositas dan aerase meningkat, pergerakan air (drainase dan infiltrasi) meningkat, ketersediaan oksigen meningkat sehingga meningkatkan penetrasi akar tanaman menembus tanah juga meningkat, aktivitas biologi tanah meningkat proses dekomposisi dan mineralisasi meningkat.

2. pengendalian erosi tanah yang diolah menjadi gembur sehingga proses infiltrasi akan menjadi besar

dengan teknik pengolahan tanah tertentu seperti pembuatan teras kountur akan memperkecil laju aliran permukaan ( run off), pengolahan tanah yang demikian bersama sama dengan penambahan BO akan sangat efektif mengendalikan erosi.

3. pemberantasan gulmapengolahan tanah melalui pembajakan, penggarukan dan pencampuran akan

menyebabkan banyak gulma terangkut / tersiangi bersamaan dengan pembalikan tanah, maka gulma tersebut dibenamkan ke dalam tanah, semakin dalam pembalikan tanah maka pembenaman gulmapun semakin dalam yang mengakibatkan pertumbuhan gulma lebih tertekan.

4. pengendalian hamapengolahan tanah akan dapat merubah struktur tanah, kelembaban, temperature,

aerasi, dll. Perubahan ini menjadi situasi atau habitat baru bagi organisme tanah. Seringkali perubahan ini menyebabkan ketidakcocokan bagi organisme tersebut ( perubahan habitat alami secara mendadak) sehingga pertumbuhan dan perkembangan organisme akan terganggu. Selain itu melalui pengolahan tanah manusia dapat langsung memberantas organisme / hama seperti rayap, tikus, dll.

5. membantu proses perkecambahan benihpengolahan tanah dapat mengontrol kelembaban, temperature, aerasi, dan struktur

/ kegemburan tanah. Proses perkecambahan benih akan berjalan dengan baik apabila nilai nilai yang disebutkan diatas berada pada keadaan optimal. Pengecambahan benih yang berukuran kecil seperti benih tanaman terong, tomat, cabe, dll memerlukan pengolahan tanah yang maksimum agar tanahnya menjadi lebih gembur. Pengolahan tanah dalam keadaan lembab akan lebih baik membantu proses perkecambahan disbanding pengolahan tanah dalam keadaan kering.

6. pencampuran pupuk, kapur, dan pestisidakeberhasilan pemupukan, pengapuran dan penggunaan pestisida dalam budidaya

tanaman salah satunya ditentukan cara pemberiannya. Pemberian pupuk terutama pupuk

Page 7: kompos politani

organic, pengapuran, penggunaan pestisida tertentu yang dicampur dengan tanahakan lebih berhasil / efektif melalui pengolahan tanah yang menjadikan tanah lebih gembur, proses pencampuran tanah dengan bahan bahan tersebut akan lebih mudah dilakukan.

Pengaruh buruk pengolahan tanahPengolahan tanah dengan metoda tertentu secara temporer akan dapat

memperbaiki sifat fisik tanah, tetapi bila tanah diolah secara intensif dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerugian / kerusakan karena :

pembentukan struktur tanah secara alami terhambat proses dekomposisi BO dan aktifitas organisme terhambat pengolahan tanah dengan penyiangan gulma dapat menyebabkan kerusakan

perakaran tanaman yang dibudidayakan terjadi pemadatan tanah terutama bila menggunakan alat berat tanah yang sering terbuka menyebabkan peluang terjadinya erosi menjadi besar

olh karena itu pengolahan tanah dilakukan seperlunya saja, kepadatan tanah (bobot isi) dan aerasi seringkali dijadikan acuan apakah suatu tanah perlu diolah atau tidak.

Keuntungan mengurangi pengolahan tanah menghemat biaya, waktu dan tenaga maka akan tercipta efisiensi produksi vegetasi yang ada diatasnya dapat mengurangi terjadinya erosi lebih banyak areal yang dapat ditanami pada waktu yang relative singkat lebih sesuai untuk pertanian lahan kering

metode pengolahan tanaha) pengolahan tanah konvensional ( max tillage)

adalah: pengolahan tanah yang dilakukan pada seluruh areal sehingga semua tanah yang diolah menjadi gembur.

b) minimum tilaggeadalah: pengolahan tanah pada tempat tempat tertentu saja seperti : jalur

atau barisan tanamanc) pengolahan tanah konservatif

adalah :pengolahan tanah seperlunya saja untuk tujuan konservasi ( pengawetan tanah dan air ) seperti pengolahan tanah secara

kountur / stripd) vertical molching

adalah: mencincang tanaman menjadi bagian yang kecil kecil lalu dibenamkan secara vertical ke dalam tanah dengan tujuan

untuk meningkatkan infiltrasi tanahe) zero tillage (tanpa olah tanah TOT)

hanya membuat lubang tanam dan atau mencampur tanah untuk membenamkan pupuk.

Pada saat ini untuk tujuan konservasi ( pencegahan erosi) dan efisiensi biaya, maka orang lebih menggunakan TOT, sedangkan pada masa lampau lebih sering

Page 8: kompos politani

digunakan metode maksimum tillage, tetapi untuk komoditi tertentu ( padi, tebu,dll) sampai saat ini masih digunakan metode pengolahan tanah maksimum.