3
Ketidakadilan antara guru dan murid Teman-teman, tentu kalian sering dimarahi oleh guru, baik itu gara-gara kalian menyontek, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Hal seperti itu wajar kita terima akibat dari kesalahan kita dan memang guru-pun wajib mendidik (bukan hanya mengajar) murid- muridnya. Murid salah, ada guru yang memarahi dan memperbaiki kesalahan mereka. Bagaimana kalau guru yang salah??? Apakah murid bisa memarahi guru, atau apakah murid bisa mendidik gurunya? Kalaupun bisa apakah guru mau dididik oleh muridnya? Sungguh aneh apabila murid telat masuk kelas lalu dihukum, tetapi bila guru telat masuk mengajar bahkan bolos mengajar tak ada hukuman bagi mereka. Bagaimana murid-murid bisa meneladani gurunya bila kualitas gurunya saja belum memadai. Bahkan ada berita yang menyatakan bahwa angka bolosnya guru di Indonesia mencapai 19% dan itu adalah peringkat 3 besar dunia…!! Memang ada alasan dibalik semua ini, yaitu rendahnya gaji guru yang mengakibatkan semangat mengajar-pun akan rendah pula. Para guru banyak yang terpaksa bolos mengajar demi mendapat penghasilan di luar profesinya sebagai guru. Permasalahan ini adalah permasalahan besar tetapi pada kenyataannya pemerintah belum mau menyelesaikan ini semua. Bila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka saya jamin pendidikan Indonesia akan semakin buruk dan tertinggal dari negara lain. Kita bisa melihat turunnya kualitas pendidikan kita mulai dari semakin maraknya tindakan mencontek (sampai- sampai anak kelas 3 SD-pun sudah terbiasa mencontek) hingga membocorkan soal Ujian bahkan soal Ujian Nasional, lalu sikap murid kepada gurunya yang terkesan kurang sopan, para siswa semakin malas belajar dan lebih mementingkan kegiatan

Ketidakadilan Antara Guru Dan Murid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ketidakadilan Antara Guru Dan Murid

Ketidakadilan antara guru dan murid

Teman-teman, tentu kalian sering dimarahi oleh guru, baik itu gara-gara kalian menyontek, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Hal seperti itu wajar kita terima akibat dari kesalahan kita dan memang guru-pun wajib mendidik (bukan hanya mengajar) murid-muridnya.

Murid salah, ada guru yang memarahi dan memperbaiki kesalahan mereka. Bagaimana kalau guru yang salah??? Apakah murid bisa memarahi guru, atau apakah murid bisa mendidik gurunya? Kalaupun bisa apakah guru mau dididik oleh muridnya?

Sungguh aneh apabila murid telat masuk kelas lalu dihukum, tetapi bila guru telat masuk mengajar bahkan bolos mengajar tak ada hukuman bagi mereka. Bagaimana murid-murid bisa meneladani gurunya bila kualitas gurunya saja belum memadai. Bahkan ada berita yang menyatakan bahwa angka bolosnya guru di Indonesia mencapai 19% dan itu adalah peringkat 3 besar dunia…!!

Memang ada alasan dibalik semua ini, yaitu rendahnya gaji guru yang mengakibatkan semangat mengajar-pun akan rendah pula. Para guru banyak yang terpaksa bolos mengajar demi mendapat penghasilan di luar profesinya sebagai guru. Permasalahan ini adalah permasalahan besar tetapi pada kenyataannya pemerintah belum mau menyelesaikan ini semua.

Bila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka saya jamin pendidikan Indonesia akan semakin buruk dan tertinggal dari negara lain. Kita bisa melihat turunnya kualitas pendidikan kita mulai dari semakin maraknya tindakan mencontek (sampai-sampai anak kelas 3 SD-pun sudah terbiasa mencontek) hingga membocorkan soal Ujian bahkan soal Ujian Nasional, lalu sikap murid kepada gurunya yang terkesan kurang sopan, para siswa semakin malas belajar dan lebih mementingkan kegiatan ekstrakurikuler, semakin buruknya cara berpakaian siswa, dan lain sebagainya.

Cara mengatasinya : Seharusnya seorang guru mengajar dengan ikhlas walaupun upahnya sedikit , karena bagaimanapun juga seorang guru bertanggung jawab terhadap generasai penerus bangsa. Pihak sekolah perlu diberitahu bila hal ini terjadi sehingga dapat diambil tindakan yg lbh lanjut untuk mendisiplinkan sikap para guru .

Page 2: Ketidakadilan Antara Guru Dan Murid

Ketidak adilan dalam keluarga

seorang kakak meminta ibunya untuk membelikan sepatu baru dikarenakan sepatunya sudah sangat rusak parah. sang kakak jarang sekali meminta ibunya untuk membelikan barang-barang. dalam waktu yang sama, sang adik juga meminta ibunya untuk membelikan sepatu, padahal sepatu yang lama masih terlihat bagus dan layak pakai. akan tetapi, sang ibu malah mendahulukan membelikan sepatu untuk sang adik meskipun nyatanya sang kakak jauh lebih membutuhkan. ternyata, sang kakak memiliki prestasi akademis jauh di bawah si adik, maka itu sang ibu lebih mendahulukan kepentingan adik. ini adalah suatu bentuk ketidakadilan yang terjadi di dalam keluarga.

Cara mengatasi : Orang Tua harus bersikap adil kepada anaknya, baik dalam memberikan kebutuhan rohani dan materi . ada baiknya orang tua tidak melihat atau mendahlukan permintaan anak akibat nilai yg lbh bagus atau sikap yg lebih baik disbanding saudaranya

Keadilan Seorang Ayah terhadap Anaknya

Sebagai seorang anak kecil, pastilah kita sering menangis. Entah menangis gara- gara berantem dengan anak lain, merengek meminta mainan ataupun dimarahi oleh orang tuanya. Pada umur 6 tahun, saya sebagai anak kecil sangatlah memiliki sifat yang sensitif. Suatu hari, adikku berulang tahun yang ke 4 dan sudah pasti mendapatkan hadiah yang sangat banyak. Bukan hanya itu saja, ia juga diberikan selamat benar- benar menjadi pusat perhatian di pesta yang diadakan oleh Ibuku. Pada saat itu aku merasa rendah diri dan merasa sedih karena kebanyak orang memperhatikan adikku dan bukan saya. Saya pun menangis sejadi- jadinya dan menjadi pusat perhatian para tamu tentunya.

Ketika pesta sudah usai dan para tamu sudah pulang, saya digandeng oleh ayahku menuju air mancur di taman rumahku. Sangat lekat dipikiranku, ayahku memangku saya dan berkata “Sayang, mungkin ini bukan hari bahagia bagi kamu, tapi itu bukan berarti kamu harus bersedih, kamu harus bahagia adikmu sedang berulang tahun, adikmu semakin besar” dan aku pun menjawab, “Itu tidak masalah, yah. Hanya saja aku merasa sedih karena aku tidak dapat hadiah sedikitpun dan tidak ada yang memperhatikan aku.”Ayahku menjawab,” tidak perlu sedih sayang, besok ayah akan antarkan kamu ke toko mainan dan kamu boleh memilih apapun yang kamu mau. Tetapi, kamu harus janji ya ?”Aku menjawab, “ janji apa, yah ?”. “Janji bahwa kamu tidak akan menangis, karena kamu pasti akan mendapatkan semua yang adikmu dapatkan ketika kamu berulang tahun” jawab ayahku. “Baik, terima kasih ayah. Aku sayang ayah.” “Ayah juga sayang kamu.”

Pendapat : menurut saya sudah sepantasnya orang tua memberikan pengertian dan ajaran terhadap keadilan sehingga tidak menimbulakan perselisihan atau iri hati