3
Teori terjadinya kehamilan abdominal primer, antara lain: 1. Telur yang postmature: Suatu telur dianggap tidak matang untuk dapat dibuahi sampai dilepaskannya badan kutub kedua dan pembuahan biasanya terjadi pada bagian lateral dari tuba, yaitu pada bagian ampula. Dalam proses ini terjadi telur yang terlalu cepat matang sebelum memasuki mulut tuba sehingga proses pembuahan terjadi di dalam rongga perut. 15 2. Adanya endometriosis Endometriosis sendiri adalah suatu kondisi yang cukup serius terjadi. Pada setiap siklus pulau-pulau endometriosis juga akan terjadi reaksi desidua seperti pada endometrium yang normal dalam rahim. Desidua adalah tempat yang baik untuk tempat implantasi telur yang telah dibuahi karena berisi banyak sumber makanan disamping itu jaringan disidua mudah sekali ditembus oleh sel-sel tropoblas. Terori ini telah ditulis untuk pertama kali oleh Vara pada tahun 1936. 5,6,15 3. Reflux menstruation Pada tahun 1961 Iffy mengemukakan teori reflux menstruation, yant mengatakan bahwa pembuahan yang biasanya terjadi sebelum periode haid yang terakhir, darah haid akan mengalir dan membawa telur yang telah dibuahi dan yang telah siap berimplantasi kembali ke dalam tuba yang selanjutnya keluar melalui fimbrae ke dalam rongga perut. 7 4. Kegagalan fungsi fimbrae Friederick dan Rankin pada tahun 1963 mengajukan faktor penyebab lain yaitu faktor kegagalan fungsi fimbrae untuk menangkap telur seteleh terjadi pembuahan di dalam kavum Dauglas. 5. Transfer omentum

Kehamilan Abdominal

  • Upload
    chenso

  • View
    5

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abdom

Citation preview

Teori terjadinya kehamilan abdominal primer, antara lain:1. Telur yang postmature:

Suatu telur dianggap tidak matang untuk dapat dibuahi sampai dilepaskannya badan kutub kedua dan pembuahan biasanya terjadi pada bagian lateral dari tuba, yaitu pada bagian ampula. Dalam proses ini terjadi telur yang terlalu cepat matang sebelum memasuki mulut tuba sehingga proses pembuahan terjadi di dalam rongga perut.15

2. Adanya endometriosisEndometriosis sendiri adalah suatu kondisi yang cukup serius terjadi. Pada setiap siklus pulau-pulau endometriosis juga akan terjadi reaksi desidua seperti pada endometrium yang normal dalam rahim. Desidua adalah tempat yang baik untuk tempat implantasi telur yang telah dibuahi karena berisi banyak sumber makanan disamping itu jaringan disidua mudah sekali ditembus oleh sel-sel tropoblas. Terori ini telah ditulis untuk pertama kali oleh Vara pada tahun 1936. 5,6,15

3. Reflux menstruationPada tahun 1961 Iffy mengemukakan teori reflux menstruation, yant mengatakan bahwa pembuahan yang biasanya terjadi sebelum periode haid yang terakhir, darah haid akan mengalir dan membawa telur yang telah dibuahi dan yang telah siap berimplantasi kembali ke dalam tuba yang selanjutnya keluar melalui fimbrae ke dalam rongga perut. 7

4. Kegagalan fungsi fimbraeFriederick dan Rankin pada tahun 1963 mengajukan faktor penyebab lain yaitu faktor kegagalan fungsi fimbrae untuk menangkap telur seteleh terjadi pembuahan di dalam kavum Dauglas.

5. Transfer omentumTeori ini dikemukkan oleh Cavanagh pada tahun 1958, yang mengatakan bahwa telur yang terlepas dari tuba akan dibawa oleh omentum ke bagian lain dalam rongga perut untuk berimplantasi. 7,15

6. Pemakaiaan kontrasepsi dalam rahim (AKDR)Akhir-akhir ini pemakaian AKDR telah banyak disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya kehamilan ektopik termasuk kehamilan abdominal. Lehfeldt dan kawan-kawan mengatakan bahwa AKDR memberi perlindungan yang kecil untuk dapat terjadinya kehamilan di tuba dan tidak ada perlindungan sama sekali untuk dapat terjadinya implantasi pada ovarium atau di dalam kavum abdomen. AKDR lebih efektif mencegah kehamilan intrauterin daripada kehamilan tuba. 17,18,19

Janin yang mati intraabdominal dan tidak segera dikeluarkan akan mengalami nasib sebagai berikut: 1.6.8.16

1. Maserasi

Setelah janin mati pertama kali akan terjadi maserasi, kemudian cairan amnion akan diserap sehingga pembungkus janin akan melekat erat pada bagian-bagian janin dan jaringan lunak janin juga akan mengalami penyerapan akibatnya akan terjadi penulangan dari janin.

2. SuppurasiHal ini biasanya ada hubungan dengan lokasi tumbuhnya hasil konsepsi, terutama jika berdekatan dnegan saluran pencernaan sehingga kantong kehamilan jadi abses. Dimana keadaan ini biasanya diawali dengan terjadinya infeksi yang diikuti dnegan disintegrasi selaput janin. Akhirnya terjadi proses penulangan. Abses ini bila berlanjut, dan bila ibu tidak meninggal karena sepsis maka dapat terjadi fistel melalui dinding perut yaitu melalui pusat, melalui saluran pencernaan, atau melalui saluran kemih. Dengan nanah yang keluar dari fistel tersebut dapat disertai dengan bagian-bagian janin seperti tulang-tulang, potongan-potongan kulit, rambut dan lain-lain.

3. Mumifikasi dan perlemakanBentuk lain setelah kematian janin akan terjadi mumifikasi, yakni janin akan mengering. Hal ini terjadi jika gagal mengadakan supurasi akibat terjadinya perlemakan maka janin akan berubah menjadi massa keabu-abuan atau kuning kehijauan, seperti minyak yang kental yang dikenal dengan nama adipocere. Terjadinya keadaan seperti ini belum dapat diketahui secara pasti.

4. Kalsifikasi dan pembentukan litopedionFrekuensi bervariasi antara 1,5-3 % dari kehamilan abdominal. Mahfuz Pasha mendapatkan angka 3%. Masson dan Simon mendapatkan angka 4,5%. Klinik Mayo mendapatkan angka 2%.

Proses kalsifikasi ini bukan hanya terbatas mengenai janin tetapi juga bisa terjadi pada selaput kelamin maupun pada plasenta. Terbentuknya litopedion tergantung pada keadaan dibawah ini:a. Kehamilan harus di luar rahimb. Janin harus hidup paling tidak sampai mencapai usia 3 bulan.c. Adanya kehamilan abdominal yang tidak terdiagnosis sebelumnya dan

janin tertahan dalam abdomen dalam kurun waktu lama (beberapa tahun)

d. Sirkulasi harus minimal agar terjadi penumpukan kalsium.