9
MENURUNKAN RASIO N0 GOOD HURT ON HEAD DIMESINCOLD FORGING 1 DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE ( QCC ) Muhammad Kholil (1) , Rudini Mulya (2) Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta Email: 1) [email protected] , 2) [email protected] ABSTRAK Pengendalian kualitas suatu produk atau barang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses tiap- tiap unit produksi harus disertai check sheet, history production, deki-daka, dan Aktifititas selama proses berlangsung,dengan tujuan mengetahui Produksi tersebut berjalan lancar atau adanya Abnormality dalam line tersebut sehingga mempermudah tindak lanjutnya. Dalam proses produksi tentunya akan ada kendala- kendala yang dihadapi Operator, Leader, Foreman smpai ke Manager Production, tentunya masalah masalah Kualitas Produk selalu menjadi prioritas utama karena karena apabila terjadi Problem maka Line tersebut mengalami gangguan sehingga mempengaruhi next customer atau proses berikutnya dan tentu saja mempengaruhi Operation Production atau Target Produksi Yang harus dicapai. Dengan adanya Pengendalian Kualitas diharapkan Rasio barang akan Meningkat , Kepuasan Pelangganpun Tercapai dan Mengurangi Rasio No Good, untuk semual hal itu di setiap perusahaan mengadakan Quality Control Cirle (QCC) untuk meminimalisasi kerugian terhadap produk cacat yang terjadi disetiap Department. Perusahaan mewajibkan QCC setiap Tahunnya 2 kali melakukan QCC dan setiap department harus mengajukan hasil QCC nya untuk dibahas dan di kualifikasi antar department dan yang terbaik dapat mengikuti perlombaan antar Perusahaan dan Antar Negara yang diselenggarakan Setiap Tahunnya. Kata Kunci :Check Sheet, History Production, Kepuasaan Pelanggan, Target Produksi, QCC. ABSTRAK REDUCE RATIO N0 GOOD HURT ON HEAD DIMESIN COLD FORING 1 QUALITY CONTROL METHOD WITH CIRCLE (QCC) Control the quality of a product or item is very important for companies to be able to get maximum results. In the process of production of each unit must be accompanied by check sheet, production history, deki-daka, and Aktifititas throughout the process, with the aim of knowing the production running smoothly or any abnormality in the line making it easier to follow up. In the production process of course there will be obstacles faced by operators, Leader, Foreman smpai to Production Manager, Product Quality issues certainly matter has always been a top priority because the problem occurs because when the Line disorder affecting customer or the next and the next course affect Operation Production or Production Targets to be achieved. With the expected ratio of goods Quality Control will Increase, Satisfaction and Reduce Ratio Reached Pelangganpun No Good, for semual it in any company held Quality Control cirle (QCC) to minimize losses to product defects that occur in each Department. The year requires every company QCC QCC and 2 times did each department must submit the results of its QCC qualifications to be discussed and in the best inter-department and inter-company can follow the race and Transnational organized annually. Keywords: Check Sheet, Production History, Customer Satisfaction, target production, the QCC.

Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

MENURUNKAN RASIO N0 GOOD HURT ON HEAD DIMESINCOLD FORGING 1

DENGAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE ( QCC )

Muhammad Kholil (1)

, Rudini Mulya (2)

Program Studi Teknik Industri

Universitas Mercubuana – Jakarta

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected]

ABSTRAK

Pengendalian kualitas suatu produk atau barang sangat penting bagi perusahaan untuk dapat

mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam proses tiap- tiap unit produksi harus disertai check

sheet, history production, deki-daka, dan Aktifititas selama proses berlangsung,dengan tujuan

mengetahui Produksi tersebut berjalan lancar atau adanya Abnormality dalam line tersebut

sehingga mempermudah tindak lanjutnya. Dalam proses produksi tentunya akan ada kendala-

kendala yang dihadapi Operator, Leader, Foreman smpai ke Manager Production, tentunya

masalah masalah Kualitas Produk selalu menjadi prioritas utama karena karena apabila terjadi

Problem maka Line tersebut mengalami gangguan sehingga mempengaruhi next customer atau

proses berikutnya dan tentu saja mempengaruhi Operation Production atau Target Produksi Yang

harus dicapai. Dengan adanya Pengendalian Kualitas diharapkan Rasio barang akan Meningkat ,

Kepuasan Pelangganpun Tercapai dan Mengurangi Rasio No Good, untuk semual hal itu di setiap

perusahaan mengadakan Quality Control Cirle (QCC) untuk meminimalisasi kerugian terhadap

produk cacat yang terjadi disetiap Department. Perusahaan mewajibkan QCC setiap Tahunnya 2

kali melakukan QCC dan setiap department harus mengajukan hasil QCC nya untuk dibahas dan

di kualifikasi antar department dan yang terbaik dapat mengikuti perlombaan antar Perusahaan

dan Antar Negara yang diselenggarakan Setiap Tahunnya.

Kata Kunci :Check Sheet, History Production, Kepuasaan Pelanggan, Target Produksi, QCC.

ABSTRAK

REDUCE RATIO N0 GOOD HURT ON HEAD DIMESIN COLD FORING 1

QUALITY CONTROL METHOD WITH CIRCLE (QCC)

Control the quality of a product or item is very important for companies to be able to get

maximum results. In the process of production of each unit must be accompanied by check sheet,

production history, deki-daka, and Aktifititas throughout the process, with the aim of knowing the

production running smoothly or any abnormality in the line making it easier to follow up. In the

production process of course there will be obstacles faced by operators, Leader, Foreman smpai

to Production Manager, Product Quality issues certainly matter has always been a top priority

because the problem occurs because when the Line disorder affecting customer or the next and the

next course affect Operation Production or Production Targets to be achieved. With the expected

ratio of goods Quality Control will Increase, Satisfaction and Reduce Ratio Reached

Pelangganpun No Good, for semual it in any company held Quality Control cirle (QCC) to

minimize losses to product defects that occur in each Department. The year requires every

company QCC QCC and 2 times did each department must submit the results of its QCC

qualifications to be discussed and in the best inter-department and inter-company can follow the

race and Transnational organized annually.

Keywords: Check Sheet, Production History, Customer Satisfaction,

target production, the QCC.

Page 2: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

1. PENDAHULUAN

PT. Denso Indonesia bergerak di

bidang Otomotif yaitu sebagai Supplier

Astra Indonesia untuk Menyediakan

Perlengkapan dan Peralatan Motor dan

Mobil Pabrikan PT. Toyota Indonesia, PT.

Astra Daihatsu Indonesia , PT. Astra Honda

Indonesia dan lain sebagainya. Hasil

Produksi PT. Denso Indonesia yang ada di

kawasan Industri MM 2100 menghasilkan

Compressor , AC , Radiator Alumunium ,

Maghnetto, Wipper dan lain sebagainya.

Sedangkan Sunter Plant PT. Denso

Indonesia Menghasilkan Produksi seperti

Spark Plug (Busi), Radiator Kuningan, Stick

Coil, Horn (Klakson) , dan Oksigen Sensor.

Dalam setiap proses produksi

setiap departemen mempunyai batasan

batasan proses produksi dimana suatu

proses dikatakan Good Process atau

NoGood Process. Good Process adalah

Barang yang dalam keadaan proses

produksi tidak terjadinya perubahan

pada segi Bentuk, ukuran dan dimensi,

luka atau tergores dan lain sebaginya.

Sedangkan No Good Process adalah

Barang yang dalam Keadaan proses

produksi Mengalami kecacatan Fisik,

Bentuk, Ukuran dan Dimensi (

Abnormality).

Departement Spark Plug Part

adalah Departemen yang Membuat

Housing.Proses Pertama adalah dari mesin

Cold Forging lalu ke Proses Mesin Shutte

kemudian Proses Welding dan Rolling.

Dimana proses pertama ada di mesin Cold

Forging, terdapat 4 mesin Cold forging.

Dimana salah satu mesin Tepatnya di Cold

Forging 1 sering terjadi masalah kualitas

yaitu Hurt On Head yang sangat tinggi rasio

No Goodnya. Jika kondisi ini dibiarkan

maka akan mengakibatkan perusahaan

merugi oleh karena itu perlu adanya

penanggulangan agar masalah yang timbul

dapat ditanggulanggi dengan Metode Quality

Control Circle (QCC)

2. IDENTIFIKASI MASALAH

A. Mencari pada parameter pengujian mana

yang menyebabkan No Good Process Scrap

On Head di Mesin Cold Forging 1 di PT.

Denso Indonesia.

B. Mencari penyebabNo Good Process

Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1

dengan QCC di PT. Denso Indonesia.

C. Bagaimana menanggulangi No Good

Process Scrap On Head di Mesin Cold

Forging 1 dengan langkah-langkah yang

ada pada QCC.

3. TUJUAN PENELITIAN

A. Mengetahui parameter pengujian yang

menyebabkan No Good Process Scrap On

Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso

Indonesia.

B. Mengetahui penyebab No Good Process

Scrap On Head di Mesin Cold Forging 1 di

PT. Denso Indonesia.

C. Mendapatkan penanggulangan dari

permasalahan No Good Process Scrap On

Head di Mesin Cold Forging 1 di PT. Denso

Indonesia

4. LANDASAN TEORI

QUALITY CONTROL SYSTEM (QCC)

Quality Control Circle adalah

sekolompok orang yang terdiri dari 3- 10

orang dalam usaha memperbaiki atau

menghilangkan atau Mengendalikan proses

produksi terutama dalam No Good Process.

Setiap Depertemen Wajib melaksanakan

Quality Control Circle dalam setiap

produksinya. Setiap tahunnya harus

menyerahkan data dan hasil Quality Control

Circle kepada Total Quality Management

atau disingkat TQM. Total Quality

Management (TQM) adalah satu

himpunan prinsip-prinsip, alat-alat, dan

prosedur-prosedur yang memberikan

tuntunan dalam praktek penyelenggaraan

organisasi. QCC merupakan pendekatan

yang membina manusia dan bukannya

pendekatan penggunaan manusia. QCC

bertujuan untuk membuat setiap pekerja

menjadi pengambil keputusan sepanjang

menyangkut pekerjaannya.

Page 3: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

DELAPAN LANGKAH QCC

Dalam pelaksanaan kegiatan

pengendalian mutu, QCC memutar roda

Deming (PDCA) dan melakukan 8 langkah

dan 7 alat secara berkesinambungan.Delapan

Langkah yang digunakan meliputi :

P berarti “Planning” (perencanaan) meliputi

4 langkah yaitu :

Langkah 1: Menentukan pokok

masalah/persoalan atau tema

Langkah 2: Menentukan target yang

akan dicapai

Langkah 3: Membahas kondisi yang

terjadi

Langkah 4 : Menganalisa penyebab

terjadinya masalah

Langkah 5: Menyusun rencana

penanggulangan

D berarti “Do” (pelaksanaan) meliputi 1

langkah yaitu :

Langkah 6:Pelaksanaan rencana

penanggulangan

C berarti “Check” (meneliti hasil) meliputi 1

langkah yaitu :

Langkah 7 : Meneliti/Mengevaluasi

hasil

A berarti “Action” (tindakan) meliputi 2

langkah yaitu :

Langkah 8: Standarisasi dan tindak

lanjut

TUJUH ALAT BANTU DALAM QCC

1. CHECK SHEET ATAU KERTAS

PERIKSA

Kertas periksa adalah suatu piranti

yang paling mudah untuk menghitung

seberapa sering sesuatu terjadi.Dengan

demikian, kertas periksa adalah piranti yang

sederhana, tetapi teratur untuk pengumpulan

dan pencatatan data untuk mengetahui

masalah utama (Hunt, 1993: 132).

2.GRAFIK.

Grafik adalah data yang dinyatakan

dalam bentuk gambar.

3. DIAGRAM PARETO

Diagram pareto merupakan suatu

alat untuk melihat permasalahan yang paling

tinggi prioritasnya. Divisualisasikan dalam

sebuah diagram yang disusun mulai dari data

terbesar/terbanyak. Diagram pareto juga

dapat mengidentifikasikan suatu masalah

yang paling penting yang mempengaruhi

usaha perbaikan kualitas dan memberikan

petunjuk dalam mengalokaskan sumber daya

yang terbatas untuk menyelesaikan masalah

(Mitra, 1993).

4. DIAGRAM TULANG IKAN

Diagram tulang ikan atau diagram

fishbone merupakan diagram yang

menggambarkan hubungan antara

karakteristik mutu dengan faktor

penyebabnya. Disebut Fishbone karena

strukturnya yang mirip struktur tulang ikan.

Fungsi dasarnya adalah untuk

mengindentifikasi dan mengorganisasi

penyebab-penyebab yang mungkin timbul

dari suatu efek spesifik dan kemudian

memisahkan akar penyebabnya. Penyebab

permasalahan bisa diidentifikasi melalui

proses sesi brainstorming (curah pendapat).

5. DIAGRAM PENCAR

Diagram Pencar merupakan

diagram yang menggambarkan korelasi

(hubungan) antara dua faktor atau data yang

ada. Dengan memakai diagram ini kita dapat

melihat apakah dua faktor yang kita uji

tersebut saling berpengaruh dan mempunyai

korelasi atau tidak.

6. PETA KENDALI (CONTROL CHART)

Peta kendali (Control Chart)

merupakan metode statistik yang

membedakan adanya variasi penyimpangan

karena sebab umum dan sebab khusus. Peta

kendali menggambarkan perbaikan kualitas.

Perbaikan kualitas terjadi pada dua situasi,

situasi pertama adalah ketika pata kendali

dibuat, proses dalam kondisi tidak stabil.

Kondisi yang diluar batas kendali terjadi

karena sebab khusus (assignable cause),

kemudian dicari perbaikan sehingga proses

menjadi stabil.

7. HISTOGRAM

Histogram merupakan diagram yang

mirip grafik balok yang digunakan untuk

menggambarkan penyebaran data.

5. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

untuk penelitian dan analisis melalui

beberapa tahap yaitu :

Page 4: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

1. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan untuk

mendapatkan data-data dan informasi

yang diperlukan dalam penelitian ini.

Studi lapangan dilakukan dengan

meninjau langsung ke lapangan/kawasan

perusahaan.

2. Studi Pustaka.

Studi pustaka dilakukan dengan

membaca dan mempelajari buku-buku

referensi yang berhubungan dengan masalah

yang akan dibahas dan digunakan dalam

memecahkan masalah.

3. Wawancara

Wawancara langsung dengan

penganalisis dan karyawan yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas.

6. ANALISA DAN PEMBAHASAN

QCC (Quality Control Circle) yang

dilakukan oleh tim QCC Ceria 2 diawali

dengan membuat rencana kegiatan dari

delapan langkah yang ada pada QCC.

Berikut ini adalah time line rencana dan

kegiatan QCC Ceria 2 terlihat pada tabel 1

Tabel 1. Time line Rencana dan Kegiatan

QCC

Menentukan Tema

Langkah pertama dalam QCC

adalah menentukan tema. Berdasarkan

penjabaran fakta dan data diperoleh bahwa

masalah yang utama adalah Banyaknya NO

Good In Process. Oleh karena itu dalam

QCC ini akan mengangkat Tema Scrap On

Head di mesin Cold Forging 1

Manfaat yang akan kami dapat

dikaji masalah ini ditanggulangi,

berdasarkan dari segi:

Quality : Dapat meningkatkan

Kualitas yang lebih baik

Cost : Berkurangnya No Good

akan mengurangi Biaya Proses Produksi

Delivery : release tepat pada

waktunya.

Moral : hasil pemeriksaan dapat

dipertanggung jawabkan.

Productivity : Meningkatnya

Operational Rasio

Environment : Membaiknya

Lingkungan di lingkungan kerja.

Gambar 1. Diagram Pareto No Good Hurt

On Head

Menetapkan Target

Page 5: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

Grafik 1. Grafik No Good Hurt On Head

Sebelum QCC

Alasan Target

A. KesepakatanAnggota Group.

B. Berdasarkan Kaidah Smart

Spesifik : Membahas pada masalah

utama dan Analisa akar masalah

Measurable : Berdasarkan pada

kemampuan dan skill anggota

Achiveble : Hasil yang maksimal

dari kualitas

Reasonable : sesuai dengan Policy

Management

Time Base : Diselesaikan dari

Apr,10 – Sept,10(Aktifitas

Terjadwal)

Analisis Kondisi Yang Ada

Analisis kondisi merupakan

langkah yang harus dilakukan setelah target

telah ditentukan. Kondisi yang dianalisis

mencakup setiap faktor yang berpengaruh

dalam pemeriksaan uji batas mikroba.

Analisis yang dilakukan yaitu menelaah

secara teliti kondisi yang terjadi di lapangan

dan kemudian di analisis kesesuaiannya

dengan kondisi yang seharusnya terjadi.

Analisis kondisi yang ada pada QCC ini

ditampilkan pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 2. Analisi Kondisi yang ada

Analisa Penyebab Yang Ada

Penyebab dari kondisi yang tidak sesuai

pada saat pelaksanaan proses produksi

housing dituangkan dalam diagram fishbone

Gambar 2. Diagram Tulang Ikan

Rencana Penanggulangan

Langkah kelima dalam QCC setelah

dilakukan pencarian akar dari masalah yang

sedang dialami adalah merencanakan

penaggulangan yang akan dilakukan untuk

mengatasi masalah tersebut. Rencana

penanggulangan yang akan dilakukan

dituangkan pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Rencana Penanggulangan Masalah

No Good Hurt On Head

Page 6: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

Penanggulangan

Langkah selanjutnya dalam QCC

setelah dilakukan rencana penanggulangan

adalah penanggulangan. Rencana

penanggulangan yang telah dibuat

diaktualisasikan dalam tindakan nyata.

Penanggulangan yang dilakukan terlihat

pada tabel 4. berikut ini.

Tabel 4. Penangulangan Masalah No Good

On Head di Mesin Cold 1

1. Pembuatan SOP Pemasangan Hexagon

Punch

Pembuatan SOP pemasangan Hexagon

Punch untuk mencegah operator memasang

hexagon punch dengan hanya menggunakan

feeling, sehingga operator memahami

bagaimana memasang hexagon punch

dengan baik dan benar.

Gambar 3. Cara Pemasangan Hexagon

Punch

Tabel 4. SOP Pemasangan Hexagon Punch

1. Pembuatan SOP pemasangan Jig

Setting Finger

Pembuatan SOP Pemasangan Jig Setting

Finger di harapkan pada saat setting posisi

finger lebih baik menggunakan master jig

finger yang telah dibuat sesuai dengan posisi

centernya. Yang sebelumnya pada saat

setting finger hanya menggunakan blank 3/6

hal ini dengan tujuan pada prosess press

posisi blank tidak miring.

Tabel 5. SOP Pemasangan Jig

Master Finger 3/6

Page 7: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

Gambar 4. Master Jig Finger 3/6

2. Drawing Hexagon Punch

Diharapkan operator mengerti mengenai

sudut sudut antara hexagon punch dan

punch pada saat centering punch 3/6.

tabel 6. Tabel Drawing Hexagon

Punch

3. Cleaning exhaust

Cleaning Exhaust di lakukan untuk

mendapatkan lingkungan yang baik,karena

apabila tidak di cleaning asap dari uap oli

sangat banyak dan sangat menggangu

operator pada saat setting terlihat pada

gambar 5.:

Gambar 5. Area Cleaning Exhaust Cold

Forging 1

4. Data monitoring pemakaian

hexagon punch

Monitoring ini dilakukan selama

prosesi qcc sampai selesainya QCC.

Grafik 2. Monitoring Pemakaian Tools

Hexagon Punch

Page 8: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

Evaluasi Hasil

Selama proses penanggulangan

QCC, No Good in process Mengalami

penurunan yang sangat signifikan. Terlihat

dalam grafik:

Grafik 3. Grafik No Good On Head Sebelum

sampai Sesusah QCC

Standarisasi dan Tindak lanjut

Tabel 7 Standarisasi

Standarisasi

Pasang Hexagon punch sesuai

dengan SOP.

Setting Finger Menggunakan Jig.

Pasang Hexagon Punch sesuai

dengan SOP.

Finger menggunakan Radius (R

2.5mm).

Setiap 100000 pcs harus diganti

PM filter oil miss dilakukan cleaning

( 1X per bulan ).

Tindak Lanjut

No Good hurt on Head yang terjadi di mesin

CF 1 dari sebelumnya : 0.08% - 0.02 %.

Penurunan sekitar 75%, Maka kami berhasil

menangani masalah. Untuk meningkatkan

mutu dan menjaga kualitas maka tema QCC

Selanjutnya adalah Menurunkan No Good

Proses HurtBagian Hexagon pada Type

Q/K di mesin Cold Forging 3. Alasan

Tema QCC selanjutnya adalah karena

Tingginya Pareto No Good Proses Hurt

bagian Hexagon type Q/K di Mesin Cold

Forging 3.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka

kesimpulan ini dapat dilihat dari beberapa

faktor yaitu:

1. Quality dapat dikendalikan karena sudah

adanya SOP setting dan sudah berkurangnya

NG item.

2. Cost spoilage dapat ditekan karena NG

berkurang. Total = Rp 912000 ( 3 bln ) =

(2220 pcs X Rp 411/ pcs ).

3. Delivery Karena produktifitas naik

Delivery lebih aman ( Stock Terjaga ).

4. Safety Operator setting lebih aman karena

bagian dalam mesin tidak ada asap.

5. Measureable Menambah skill untuk lebih

menghasilka produk yang lebih baik.

6. Procuctivity meningkat karena waktu

setting lebih meningkat karena waktu setting

lebih cepat.

7. Environment Mengurangi pencemaran

lingkungan karena Scrap No Good.

Saran

1. PT.Denso Indonesia hendaknya terus

menerapkan sistem Moral baik Quality

Control Circle (QCC) , QCP , Kaizen ,

Sumbang Saran (SS), Improvment

Improvment yang sudah aada dalam Sistem.

2. Setiap Karyawan harus memberikan buah

pikirinnya untuk kemajuan perusahaan.

Page 9: Jurnal Teknik Industri-Menurunkan Rasio Dimesincold Forging Dengan Metode Quality Control Circle ( Qcc )

3. Setiap anggota harus berperan aktif dalam

melaksanakan QCC untuk kepentingan

perusahaan.

4. Kualitas Sarana dan prasarana harus tetap

dijaga dan terus menerus melakukan

perbaikan.

5. Manajemen harus lebih aktif lagi dalam

melaksanakan kegiatan kegiatan untuk

meningkatkan skill dan Potensi karyawan.

Daftar Pustaka

Bounds, G. (1994). Beyond Total Quality

Management Toward the

Emerging Paradigm. New York:

Mc-Graw Hill Book Inc.

Bounds, Greg. 1994. Beyond Total Quality

Management. New York: Me

Graw-Hill Inc. Dale, Barrie G.

1994. Managing Quality. New

York: Prentice-Hill. Feigumbaum

A.V. (1996). Total Quality

Control. New York: Me Graw-

Hill Inc.

Crosby, Philip B. (1979). Quality is Free.

New York: Mc-Graw Hill Book

Inc. Deming, W. Edwards (1986).

Out of Crisis. Cambridge:

Massachussetts Institute of

Technology.

Fandy, Tjiptono (1995). Total Quality

Management, Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.

Feigenbaum, Armand V. (1991). Total

Quality Control. 3rd

ed, New

York: Mc-Graw.

Garvin, David A. (1988). Managing Quality.

New York: The Free Press.

Gaspersz, V. (2002). Manajemen

Kualitas dalam Industri Jasa.

Jakarta: PT Gramedia."

Goetsch, D.L. & Davis S.B. (1997).

Introduction to Total Quality. New

Jersey: Prentice-Hill Inc.

Hermandez, Arnaldo (1985). Just in Time

Manufacturing. New Jersey:

Prentice-Hill

Inc.

Hessel, Nogi S. Tangkilisan (2003).

Manajemen Modern untuk Sektor

Publik. Yogyakarta: Penerbit

Balairung & Co.Hill Book Inc.

Hunt, Daniel V. (1993). Managing for

Quality. Illinois: Businessone

Irwin.

Ishikawa, Karou (1985). What is Total

Quality Control. New Jersey:

Prentice-HillInc.

Juran, Joseph M. (1993). Quality Planning

and Analysis. 3rd

ed: New York:

Me- Graw Hill Book Inc.

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. dan Berry,

L.L. (1985). A Conceptual Model

of Service Quality, Journal of

Marketing (Fall): 41-50.

Ross, J.E. (1994). Total Quality

Management. London: Kogan

Page Ltd.

Ritzman, L.P & Krajeweski L.J. (1996).

Operations Management, Fourth

Edition.New York: Addison-

Wesley Publishing Company Inc.

Thoby Mutis & V. Gasperz (2004). Nuansa

Menuju Perbaikan Kualitas dan

Produktivitas. Jakarta: Penerbit Universitas

Trisakti.