Upload
adirantawan
View
208
Download
42
Embed Size (px)
Citation preview
Sumber:
Surya Irawan. 2012. Terapi Komplementer “Gurah”. (online)
(http://uyha-s.blogspot.com/2012/10/terapi-komplementer-gurah.html?zx=b694e100bc3d6b68 ,
Akses: 22 oktober 2012)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
Gurah merupakan pengobatan TRADISIONAL yang dilakukan dengan cara meneteskan ramuan
cair kelubang hidung dengan tujuan mengeluarkan endapan kotoran dari dalam tubuh
yangberupa:dahak dan lendir yang disebabkan oleh polusi udara(debu,asap,zat kimia, dan
virus)serta nikotun akibat merokok.smua akan keluar melalui hidung dan mulut serta
metabolisme lainya.
Gurah adalah suatu cara pengobatan tradisional yang fungsinya untuk membersihkan dan
mengeluarkan lendir yang kotor dan mengandung kuman penyakit
Berdasarkan metode penggurahan, maka gurah dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. GURAH LALAPAN
Maksud dari gurah ini adalah menjadikan terapi pengobatan gurah melalui ramuan dari bahan-
bahan alami yang dibuat lalap. Pemanfaatan gurah lalap bertujuan untuk mengurangi lendir
sekaligus menjernihkan suara
2. GURAH RAMUAN
Gurah dapat juga dilakukan dengan meminum ramuan. bahan-bahan yang digunakan adalah
kayu legi, gula batu, gagang pohon sirih. Ketika bahan ini direbus dengan takaran yang sama,
dan masih dalam keaadaan hangat, airnya disaring lalu diminum. Atau anda dapat juga
menggunakan 7 lembar daun sirih yang direbus denga air 2 gelas, sisakan 1 gelas. Masih dalam
keadaan hangat minumlah.
3. GURAH TETES ATAU GURAH COR
Gurah tetes atau gurah cor ini, dengan cara meneteskan ramuan kusus kedalam kedua lubang
hidung. Khasiat ramuan tadi akan membuat semua syaraf tubuh bereaksi menekan, mendorong
dan mengeluarkan lendir kotoran yang mengandung racun dan kotoran (dari rokok, kopi,
alkohol, narkotik, polusi udara dll). Lendir akan keluar lewat rongga hidung dan mulut. Sehingga
seluruh saluran pernapasan, pencernaan dan peredaran darah akan bersih dan lancar. Gurah jenis
inilah yang direkomendasikan.
4. GURAH DENGAN KAPSUL (dikenal dengan istilah kapsul gurah)
Pada dasarnya, gurah jenis ini adalah pengembangan dari metode gurah yang selama ini ada.
Caranya, ramuan-ramuan sebagai resep gurah dimasukkan dalam kapsul. Reaksi dari terapi ini,
nantinya lendir yang kotor, berlebih dan berpenyakit akan larut / keluar bersama / bercampur
dengan keringat, kotoran sewaktu buang air besar / kecil.
B. SEJARAH GURAH
Pada awal tahun 1990 di daerah Bantul Jogjakarta muncul metode dalam mengatasi gangguan
pernafasan , metode ini kemudian dikenal dengan istilah GURAH. Gurah adalah pengobatan
alami yang sudah turun temurun dilakukan masyarakat Jogjakarta dan daerah sekitarnya untuk
mengatasi berbagai masalah gangguan pernafasan. Gurah dalam bahasa Jawa berarti
membersihkan, khususnya membersihkan hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Pengobatan tradisional gurah yang berkembang di Giriloyo, 17 kilometer selatan Yogyakarta,
kini sering dikunjungi pasien dari berbagai kota untuk menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Giriloyo sendiri merupakan sebuah dusun yang berada di dekat tempat para raja-raja
Mataram dimakamkan. Di daerah yang masuk dalam kabupaten Bantul tersebut ternyata juga
menyimpan keunikan lain, yaitu tempat tumbuh pohon Sirgunggu yang biasa dipakai untuk
ramuan gurah. Dengan cara meneteskan getahnya ke hidung pasien, berbagai penyakit Telinga,
Hidung, dan Tenggorokan akan disembuhkan, sehingga rasanya menjadi lebih segar.
Gurah, suatu istilah untuk terapi pengobatan yang sudah lama dikenal dan digunakan oleh nenek
moyang kita, terutama dalam kalangan pondok pesantren yang memusatkan kajian pada ajaran
keislaman, serta menaruh perhatian dengan seni olah vocal. Komunitas pesantren inilah yang
secara turun menurun melestarikan dan mengembangkan terapi gurah ini hingga sekarang.
Pada awalnya, gurah memang hanya dipakai oleh kalangan pondok pesantren, agar suara
menjadi bening dan nyaring ketika membaca al-Qur’an, namun pada perkembangannya, saat ini,
tak hanya para qori’/ qori’ah saja yang menggunakan jasa para penggurah di Giriloyo ini.
Banyak penyanyi dangdut, pop dan rock dan masyarakat luas mencoba membenahi ataupun
mempertahankan kemerduan suaranya dengan cara gurah
C. TUJUAN GURAH
Tujuan Gurah sendiri selain untuk memperindah suara,metode ini juga baik untuk membersihkan
kotoran-kotoran di sekitar rongga hidung. Paru-Paru sampai bagian kepala.
Prosesnya sangat sederhana namun menahannya merupakan perkara yang luar biasa
sakitnya,pasalnya setelah ramuan Gurah dimasukan ke hidung maka serta merta peserta akan
merasakan panas dan pusing mulai merasuk ke seluruh tenggorokan dan kepaladitambah pasien
harus menahannya minimal selama 2 jam namun jika kotorannya banyak maka bisa lebih dari
itu.
Santri yang telah melaksanakan gurah tidak diperkenankan memakan makanan yang berminyak
selama 7 hari, namun setelah pantangan itu dilakukan dan rajin membaca do’a yang diberikan
oleh pembimbing maka hasilnya kepala serasa ringan,tak mudah terserang flu bahkan untuk
hafalan pun jadi mudah
D. CARA KERJA GURAH
Di daerah Giriloyo tersebut, sirgunggu digunakan untuk gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan
diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung. Pasien yang menjalani pengobatan gurah
ini biasanya disuruh berbaring telentang dan kemudian pada kedua lubang hidungnya akan
ditetesi air dari getah sirgunggu. Biasanya setelah ditetesi getah sirgunggu ini pasien disuruh
telentang selama 2 jam. Sesudah itu pasien disuruh telungkup. Dalam posisi telungkup itu
biasanya pasien akan mengeluarkan lendir dari lubang hidung dan mulutnya. Di bawah wajah
pasien yang telungkup itu biasanya akan diletakkan sekotak pasir untuk menampung lendir yang
bercampur kotoran itu. Guna memperlancar keluarnya lendir, biasanya penghusada akan memijat
sekitar tengkuk dan punggung pasien.
E. MANFAAT GURAH BAGI KESEHATAN
Manfaat-manfaat yang timbul tersebut antara lain sebagai berikut :
· Membuat suara jadi kuat, nyaring, lantang dan panjang.
· Menjadikan suara merdu bersih, halus dan empuk
· Membersihkan volume paru
· Pikiran jadi jernih cerdas pintar
· Menyembuhkan beberapa penyakit
· detosifikasi
Banyak khasiatnya
Tumbuhan sirgunggu berupa perdu yang tingginya 3 m. Daunnya bertangkai pendek, berbentuk
bulat telur sampai memanjang, tebal dan kaku. Tepi daun beringgit. Bunganya berwarna putih-
violet tersusun dalam malai. Buah yang berwarna hijau kehitaman berupa buah batu berbentuk
bulat telur.
Tumbuhan obat yang satu ini ternyata sudah banyak dimanfaatkan masyarakat sejak dulu.
Akarnya diremas-remas halus dan ditelan untuk mendapatkan suara nan jernih. Seduhan akarnya
merupakan obat asma, bronkhitis, atau sebagai peluruh air seni (kencing batu).
Daunnya bermanfaat untuk menyegarkan kondisi wanita yang sedang nifas. Sebagai obat luar,
daun ditumbuk dengan adas pulosari untuk encok dan nyeri atau kelelahan pada sendi. Daun
mudanya diremas-remas dan ditambah sedikit kapur menjadi obat gosok. Seduhan daun dengan
garam serta temulawak dapat diminum untuk perut yang membusung dan sebagai obat cacing.
Infus daun tumbuhan ini sudah diteliti secara in vitro mampu menghancurkan batu ginjal. Di
lampung buah masak atau yang masih mentah dikunyah bersama sirih untuk obat batuk berat.
Penelitian di National Cancer Institut, Washington menyatakan, ekstrak air tumbuhan ini aktif
sebagai anti-HIV in vitro.
Kandungan kimia tumbuhan sirgunggu pada bagian-bagian tubuhnya berbeda-besa. Daunnya
mengandung unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Pada kulit akarnya
terdapat glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Sementara kulit batangnya mengandung
senyawa triterpen, asam ureanulat, asam kueretaruat, dan asam seratogenat.
F. GURAH BAGI PASIEN
Banyak pula orang yang meyakini terapi gurah punya khasiat lain yang lebih dahsyat, yakni
menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit. Pada dasarnya, penyakit yang bisa disembuhkan
adalah penyakit yang berhubungan dengan masalah
· Gangguan saluran pernafasan
· Gangguan saluran percernaan,
· Melarutkan lendir dan jamur serta kerak
· Menghancurkan batu ginjal dan batu pada kantong seni/ kencing.
OBAT HERBAL DI INDONESIA
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 121/menkes/sk/ii/2008
tentang standar pelayanan medic herbal menteri kesehatan republic Indonesia, disana dinyatakan
juga bahwa bagaimana penerapan atau standar pelayanan medic herbal serta beberapa hal
penting dalam aplikasinya. Dalam keputusan tersebut juga dinyatakan bahwa obat herbal
terstandar (herbal medicine) merupakan salah satu bentuk pengobatan terapi komplementer-
alternatif, yang merupakan suatu system pelayanan di luar dari jalur ilmu kedokteran
konvensional. Bahkan sampai dengan tahun 2006, Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) telah mengeluarkan registrasi dimana tercatat ada 17 obat herbal terstandar dan 5 jenis
fitofarmaka.
Sumber:
Kemenkes RI. 2008. Standar Pelayanan Medic Herbal. Menteri Kesehatan Republic Indonesia