5
BAB III PEMBAHASAN III.1. Pembuatan Peta Topografi versi GPS GPS ( Global Positioning System ) merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam pembuatan peta- peta Topografi, GPS bekerja dengan sistim navigasi berbasis jaringan dari 24 buah satelit yang mengorbit di luar angkasa yang diluncurkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pada awalnya GPS digunakan untuk keperluan militer, tetapi sejak tahun 1980 bisa digunakan untuk keperluan sipil. GPS bekerja disemua keadaan cuaca, disemua tempat di bumi, 24 jam sehari dan tidak diperlukan biaya untuk menerima sinyal GPS tersebut. Berbeda dengan pembuatan peta topografi dengan cara manual ( menggunakan teropong theodolit ), survey dengan GPS mampu menghasilkan peta yang bereferensi geografis, karena disamping merekam ketinggian lokasi dari permukaan air laut ( Mean Sea Level ) GPS juga merekam koordinat-koordinat yang dilalui receivers GPS. Survey pembuatan peta dilakukan dengan cara

geologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dem dan gps

Citation preview

Page 1: geologi

BAB III

PEMBAHASAN

III.1. Pembuatan Peta Topografi versi GPS

GPS ( Global Positioning System ) merupakan salah satu alat yang sering

digunakan dalam pembuatan peta-peta Topografi, GPS bekerja dengan sistim

navigasi berbasis jaringan dari 24 buah satelit yang mengorbit di luar angkasa

yang diluncurkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pada awalnya

GPS digunakan untuk keperluan militer, tetapi sejak tahun 1980 bisa digunakan

untuk keperluan sipil. GPS bekerja disemua keadaan cuaca, disemua tempat di

bumi, 24 jam sehari dan tidak diperlukan biaya untuk menerima sinyal GPS

tersebut.

Berbeda dengan pembuatan peta topografi dengan cara manual

( menggunakan teropong theodolit ), survey dengan GPS mampu menghasilkan

peta yang bereferensi geografis, karena disamping merekam ketinggian lokasi

dari permukaan air laut ( Mean Sea Level ) GPS juga merekam koordinat-

koordinat yang dilalui receivers GPS.

Survey pembuatan peta dilakukan dengan cara melalui Tracking daerah

yang akan dipetakan, untuk mendapatkan peta topografi dengan ketelitian lebih,

surveyor harus sebanyak mungkin melakukan Tracking, terutama pada daerah

daerah yang mempunyai tingkat ketinggian kontur yang jauh berbeda.

Hasil rekaman receiver GPS ditranfer kedalam pengolah data di komputer

dengan Softwere khusus untuk kemudian dianalisa dan diolah menjadi sebuah

gambar peta topografi, dari gambar tersebut dapat juga dilakukan perhitungan-

perhitungan proyeksi yang menyangkut tentang data luas,jarak dan volume.

Page 2: geologi

A. Kekurangan Peta Topografi versi GPS

GPS tidak dapat digunakan untuk pemetaan di wilayah yang sempit

dan wilayah yang harus dipetakan secara rinci/detail dengan alasan

ketidaktepatan atau ketidakakuratan dari GPS tersebut.

B. Kelebihan Peta Topografi versi GPS

Kelebihan GPS dalam hal ini adalah kemampuannya memetakan titik

pengamatan langsung pada saat pengukuran, dengan koordinat yang persis

sama dengan peta atau gambar. Pengukuran posisi dapat dilakukan dalam

waktu relatif singkat, kapan saja diperlukan, sekaligus diletakkan langsung

dalam peta yang digunakan. Penggunaan GPS juga dapat mempercepat

pengumpulan data dalam pembuatan peta topografi.

III.2. Pembuatan Peta Topografi versi DEM

Digital Elevation Model (DEM) merupakan salah satu model untuk

menggambarkan bentuk topografi permukaan bumi sehingga dapat

divisualisasikan kedalam tampilan 3D (tiga dimensi). Ada banyak cara untuk

memperoleh data DEM, interferometri SAR (Synthetic Aperture Radar)

merupakan salah satu algoritma untuk membuat data DEM yang relatif baru.

Data citra SAR atau citra radar yang digunakan dalam proses interferometri

dapat diperoleh dari wahana satelit atau pesawat. SRTM (Shuttle Radar

Topographic Mission) merupakan misi untuk membuat data topografi (DEM)

dengan menggunakan system radar dari wahana pesawat ulang alik antariksa.

Secara umum, obyek hasil pencitraan penginderaan jauh baik secara pasif

menggunakan sistem optik maupun secara aktif menggunakan sistem radar

adalah informasi mengenai obyek paling luar dari permukaan bumi yaitu obyek

penutup lahan. Hutan akan teramati oleh penginderaan jauh hanya pada bagian

kanopi (daun), sedangkan obyek yang berada dibawah hutan seperti semak,

rumput tidak teramati. Dari penjelasan ini maka hasil pengukuran ketinggian

yang dilakukan dari citra penginderaan jauh radar adalah ketinggian obyek

Page 3: geologi

penutup lahan bukan ketinggian permukaan tanah. Jenis penutup lahan

mempengaruhi ketelitian ketinggian yang dilakukan dari data radar. Adanya

keragaman penutup lahan di permukaan bumi menyebabkan kesalahan

pengukuran ketinggian menjadi beragam pula.

A. Kekurangan Peta Topografi versi DEM

Kelemahan peta topografi versi DEM adalah terkait dengan kedetilan

informasi, cakupan wilayah dan tingkat akurasi. Seperti contoh, DEM dari

peta topografi mempunyai informasi yang tidak detil pada daerah datar, pada

DEM SRTM memiliki resolusi spasial yang rendah, dan pada DEM dari

citra stereo memiliki masalah dengan awan dan cakupannya yang sempit.

B. Kelebihan Peta Topografi versi DEM

Tampilan peta secara tiga dimensi membuat kita dapat dengan mudah

mengidentifikasi perbedaan ketinggian suatu lokasi. Dari sini kita juga dapat

mengidentifikasi perencanaan yang dapat kita lakukan untuk

mengembangkan daerah tersebut.

Manfaat lain yang dapat diperoleh dnegan mengetahui perbedaan

ketinggian, dari peta topografi tiga dimensi, adalah untuk perencanaan cut

and fill. Pekerjaan ini digunakan untuk mengetahui volume urugan yang

dibutuhkan dan berapa volume tanah yang harus dikeruk untuk mendapatkan

bentuk permukaan tanah yang diinginkan sesuai dengan perencanaan yang

akan dilakukan terhadap wilayah tersebut, apakah akan dibuat perumahan,

kolam renang atau daerah resapan. Kelebihan lain dari peta topografi versi

DEM adalah mempunyai informasi yang detil pada daerah curam, pada

DEM SRTM memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dan pada DEM dari citra

stereo memiliki resolusi spasial dan tingkat akurasi yang tinggi.