10
10 Halaman Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010 Wawancara Wakil Gubernur Maluku Kibar Daerah ekayaan bahari Indonesia tidak terhitung besarnya, jika setiap peserta perhelatan Sail Banda 2010 diminta berkisah, bisa jadi akan menyebut beragam "harta karun" dari kawasan pesisir hingga relung laut yang terdalam. "Indonesia adalah negara kepulauan dan kaya akan sumber daya mineral serta bahari," ujar Kolonel Laut (E) Adi Suyoso di KRI Makasar dalam perjalanan untuk memeriahkan Sail Banda 2010. Memahami potensi itu, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya menggali dan mengembangkan potensi yang ada. "Banyak daerah pesisir yang layak untuk pengembangan kawasan minapolitan. Dan saya yakin kita bisa maju asalkan mendapat dukungan dari semua pihak," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Perlu Model Ketua Komisi I DPR RI, Kemal Azis Stamboel menyatakan, pihaknya mendukung upaya Pemerintah memberdayakan pulau-pulau kecil terdepan atau kawasan pulau terluar NKRI agar dikembangkan menjadi semacam kawasan ekonomi khusus. Namun demikian, menurut Kemal Stamboel perlu disiapkan beberapa pulau sebagai model, lalu disiapkan infrastrukturnya secara memadai, baik itu jalan, jembatan, pelabuhan, Bandara, listrik, air bersih, telekomunikasi serta akses bertaraf internasional lainnya. "Ini penting, agar pulau-pulau itu bisa sinambung dan memberi manfaat jangka panjang," kata Kemal Stamboel. Pada dasarnya pengembangan potensi pulau kecil dan terdepan bisa dikemas dalam program Minapolitan. Konsep itu ditujukan bagi pengembangan kawasan pesisir selama beberapa tahun ke depan. "Budidaya mulai dari udang, kerapu, rumput laut, ikan tongkol dan komoditas laut lainnya akan terintegrasi dalam satu kawasan bersanding dengan pariwisata," tambah Fadel. Sinkronisasi Pengembangan kawasan minapolitan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal sehingga minapolitan juga menguntungkan masyarakat, khususnya nelayan. Tak berlebihan jika Menteri Fadel Muhammad mengaku berusaha melibatkan semua instansi dan semua pihak. Ia optimis bisa mendapatkan anggaran dari kementerian lain untuk mendukung kawasan minapolitan seperti Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai anggaran senilai Rp 36 trilyun untuk membangun jalan dan sarana air bersih. "Satu persatu kita kerjakan supaya kelihatan pembenahan di kawasan yang akan menjadi minapolitan," janji Fadel. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan pihaknya terus melakukan sinkronisasi. "Bagaimanapun penetapan Kawasan Minapolitan sebagai Kawasan Strategis kabupaten/ kota yang memiliki potensi perikanan sebagai core business perlu mendapatkan dukungan dari lintas sektor," katanya. Kawasan minapolitan ini juga akan terintegrasi antara budi daya satu dengan lainnya sehingga terbentuk kawasan terpadu budi daya hasil laut. Apalagi, ujarnya, budi daya udang dan kerapu sudah ada dan berada dalam satu kawasan sehingga sangat mudah untuk mengintegrasikannya kembali dalam satu kawasan yang saling terpadu dan berkaitan.** Bagi Pemerintah Provinsi Maluku, Sail Banda merupakan ajang promosi budaya dan potensi kekayaan alam yang siap dijual kepada para pemilik modal asing dan dalam negeri. Tak heran jika masyarakat Maluku begitu antusias menyambut pelaksanaan Sail Banda 2010. Banyak cara ditempuh untuk menambah pendapatan keluarga. Tapi jika hal itu difasilitasi Kelompok Dharma Wanita Persatuan (DWP) tentu Provinsi Jambi menjadi salah satu pelopornya. 4 Halaman Tingkatkan Pendapatan dengan Keterampilan Kembangkan Potensi Pulau Kecil K Foto : Taofiq Rauf Ir. Said Assagaff Tunjukkan Maluku Aman dan Damai Tahun 1972 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memublikasikan sebanyak 6.127 nama pulau- pulau di Indonesia. Tahun 1987 Pusat Survei dan Pemetaan ABRI (Pussurta ABRI) menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.508, di mana 5.707 di antaranya telah memiliki nama, termasuk 337 nama pulau di sungai. Tahun 1992 Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat sebanyak 6.489 pulau bernama, termasuk 374 nama pulau di sungai. Tahun 2002 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 18.306 buah. Tahun 2004 Data Departemen Dalam Negeri berdasarkan laporan dari para gubernur dan bupati/walikota, menyatakan bahwa 7.870 pulau yang bernama, sedangkan 9.634 pulau tak bernama. Daftar Pulau di Indonesia Dari sekian banyaknya pulau- pulau di Indonesia, yang berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau.

Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kembangkan Potensi Pulau Kecil

Citation preview

Page 1: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

10Halaman

Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

Wawancara Wakil Gubernur MalukuKibar Daerah

ekayaan bahari Indonesia tidak terhitung besarnya, jika setiap peserta perhelatan Sail Banda 2010 diminta berkisah, bisa jadi akan menyebut beragam "harta karun" dari kawasan

pesisir hingga relung laut yang terdalam. "Indonesia adalah negara kepulauan dan kaya akan sumber daya mineral serta bahari," ujar Kolonel Laut (E) Adi Suyoso di KRI Makasar dalam perjalanan untuk memeriahkan Sail Banda 2010. Memahami potensi itu, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya menggali dan mengembangkan potensi yang ada. "Banyak daerah pesisir yang layak untuk pengembangan kawasan minapolitan. Dan saya yakin kita bisa maju asalkan mendapat dukungan dari semua pihak," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Perlu ModelKetua Komisi I DPR RI, Kemal Azis Stamboel menyatakan,

pihaknya mendukung upaya Pemerintah memberdayakan pulau-pulau kecil terdepan atau kawasan pulau terluar NKRI

agar dikembangkan menjadi semacam kawasan ekonomi khusus. Namun demikian, menurut Kemal Stamboel perlu disiapkan beberapa pulau sebagai model, lalu disiapkan infrastrukturnya secara memadai, baik itu jalan, jembatan, pelabuhan, Bandara, listrik, air bersih, telekomunikasi serta akses bertaraf internasional lainnya. "Ini penting, agar pulau-pulau itu bisa sinambung dan memberi manfaat jangka panjang," kata Kemal Stamboel.

Pada dasarnya pengembangan potensi pulau kecil dan terdepan bisa dikemas dalam program Minapolitan. Konsep itu ditujukan bagi pengembangan kawasan pesisir selama beberapa tahun ke depan. "Budidaya mulai dari udang, kerapu, rumput laut, ikan tongkol dan komoditas laut lainnya akan terintegrasi dalam satu kawasan bersanding dengan pariwisata," tambah Fadel.

SinkronisasiPengembangan kawasan minapolitan diharapkan

mampu menyerap tenaga kerja lokal sehingga minapolitan juga menguntungkan masyarakat, khususnya nelayan.

Tak berlebihan jika Menteri Fadel Muhammad mengaku berusaha melibatkan semua instansi dan semua pihak. Ia optimis bisa mendapatkan anggaran dari kementerian lain untuk mendukung kawasan minapolitan seperti Kementerian Pekerjaan Umum yang mempunyai anggaran senilai Rp 36 trilyun untuk membangun jalan dan sarana air bersih. "Satu persatu kita kerjakan supaya kelihatan pembenahan di kawasan yang akan menjadi minapolitan," janji Fadel.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan pihaknya terus melakukan sinkronisasi. "Bagaimanapun penetapan Kawasan Minapolitan sebagai Kawasan Strategis kabupaten/kota yang memiliki potensi perikanan sebagai core business perlu mendapatkan dukungan dari lintas sektor," katanya.

Kawasan minapolitan ini juga akan terintegrasi antara budi daya satu dengan lainnya sehingga terbentuk kawasan terpadu budi daya hasil laut. Apalagi, ujarnya, budi daya udang dan kerapu sudah ada dan berada dalam satu kawasan sehingga sangat mudah untuk mengintegrasikannya kembali dalam satu kawasan yang saling terpadu dan berkaitan.**

Bagi Pemerintah Provinsi Maluku, Sail Banda merupakan ajang promosi budaya dan potensi kekayaan alam yang siap dijual kepada para pemilik modal asing dan dalam negeri. Tak heran jika masyarakat Maluku begitu antusias menyambut pelaksanaan Sail Banda 2010.

Banyak cara ditempuh untuk menambah pendapatan keluarga. Tapi jika hal itu difasilitasi Kelompok Dharma Wanita Persatuan (DWP) tentu Provinsi Jambi menjadi salah satu pelopornya.

4Halaman

Tingkatkan Pendapatan dengan Keterampilan

Kembangkan Potensi Pulau KecilK

Foto

: Ta

ofiq

Rau

f

Ir. Said Assagaff Tunjukkan Maluku Aman dan Damai

Tahun 1972Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memublikasikan sebanyak 6.127 nama pulau-pulau di Indonesia.

Tahun 1987 Pusat Survei dan Pemetaan ABRI (Pussurta ABRI) menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.508, di mana 5.707 di antaranya telah memiliki nama, termasuk 337 nama pulau di sungai.

Tahun 1992 Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat sebanyak 6.489 pulau bernama, termasuk 374 nama pulau di sungai.

Tahun 2002 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), berdasarkan hasil kajian citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 18.306 buah.

Tahun 2004 Data Departemen Dalam Negeri berdasarkan laporan dari para gubernur dan bupati/walikota, menyatakan bahwa 7.870 pulau yang bernama, sedangkan 9.634 pulau tak bernama.

Daftar Pulau di Indonesia

Dari sekian banyaknya pulau-pulau di Indonesia, yang

berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau.

Page 2: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

2www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11

Wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau-pulau besar dan kecil, membujur dari barat ke timur dan melintang dari utara ke selatan garis khatulistiwa. Pulau-pulau ini dikelilingi laut lepas dan dihiasi teluk serta selat.

Banyak potensi yang terpendam dan bisa dikembangkan dari ribuan pulau kecil yang ada. Oleh karena itulah pemerintah saat ini megedepankan paradigma pembangunan untuk semua. Dalam konteks Indonesia, pembangunan hanya dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa strategi dasar antara lain pembangunan yang inklusif, yang menjamin pemerataan dan keadilan, yang mampu menghormati , dan menjaga keberagaman rakyat Indonesia.

Keberagaman jelas tercermin di antara kenyataan banyak gugusan pulau kecil di Indonesia. Oleh karena itulah pembangunan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia tidak boleh diartikan secara sempit hanya sekadar mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, apalagi bila hanya dilakukan dan dinikmati oleh sekelompok kecil warga atau oleh sedikit daerah tertentu saja.

Pulau kecil saat ini telah menjadi bagian dimensi kewilayahan sejalan dengan kerangka pembangunan untuk semua. Dalam dimensi kewilayahan, setiap provinsi, setiap kabupaten/kota, adalah pusat-pusat pertumbuhan yang harus bisa memanfaatkan segala potensi daerahnya masing-masing, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun letak geografisnya.

Tak berlebihan kemudian pemerintah berupaya sungguh-sungguh untuk mendorong daerah perbatasan guna memanfaatkan setiap peluang kerjasama pembangunan baik regional ataupun antar negara. Sejak awal

ingin meniru para pubilk figur mulai dari cara berpenampilan bahkan tingkah laku.

Disinilah peran dari dunia pertelevisian bisa menjadi pisau bermata dua, yaitu bisa menjadi penggerak kemajuan bangsa atau justru menghancurkan bangsa dengan merusak mental generasi muda bangsa kita. Pertanyaannya dimanakah peran pemerintah?

Ronny A. via email

bip.depkominfo.go.id

Materi Diseminasi

Mohon dapatnya mater i diseminasi bulanan disediakan bentuk link downloadnya agar pranata humas b isa terus update sebagai bahan untuk di lapangan.

Mohamad Arif Fajartono via email

bip.depkominfo.go.id

kehadiran artis-artis muda dengan peran yang jauh lebih dewasa dari usianya. Mereka juga memainkan peran yang isinya tidak jauh dari tangis-menangis masalah percintaan dan sebagainya.

Sangat mempr ihat inkan kalau kita analisis secara lebih tajam karena saat ini sinetron-sinetron yang diperuntukkan kepada mereka bisa dikatakan sudah tidak ada lagi sehingga mereka terpaksa mengambil peran yang jauh lebih dewasa dari usia mereka.

Belum lama ini kita sudah pernah melihat video Marshanda yang lagi mabuk lewat youtube, hal itu juga menunjukkan betapa mereka para artis-artis muda ini sangat tertekan kehidupannya, ditambah lagi terlalu banyak berita-berita negatif dari infotainment.

Sudah terlalu sering kita melihat para artis muda kita yang terjerumus dengan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, dan sebagainya. Akan tetapi hal ini tidak terlepas dari upaya mereka untuk menghilangkan stres. Yang menarik lagi adalah masyarakat Indonesia cenderung

ekonomi,informasi dan teknologi sangat diperlukan fasilitas berupa unit computer dan perangkat in ternet pedesaan sampai saat ini kami belum memiliki fasilitas tersebut,mohon solusi kemana kami bisa mengajukan bantuan peket tersebut. sekian terimakasih

suwandivia email

bip.depkominfo.go.id

Lowongan CPNS

Saya mau tanya kapan nih dinas informatika di buka lowongannya apa mengikuti dengan cpns

yudi prio hastowovia email

bip.depkominfo.go.id

Prihatin Artis Sinetron

Satu ha l yang menar ik dalam dunia sinetron kita adalah

Sosialisasi UU KIP

Gimana sos ia l isas inya? Sepertinya masih banyak lembaga publik yg belum paham batasan dan aturan main Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sejak efektif berlaku?

Aris Komplit Kurniawan via laman facebook

bip.depkominfo.go.id

Yth Pak Aris, sosialisasi tentang UU KIP sekarang

dibawah koordinasi Komisi Informasi Pusat dan SKDI,

sementara ini BIP hanya supporting saja. Memang fokus

selama ini masih dominan ke lembaga pemerintah.

Bantuan Akses Internet

kami ada lah ke lompok pekerja sosial dipedesaan,dalam mengembangkan pertumbuhan

KIM (Kelompok Informasi

Masyarakat) Gorontalo

Assa lamua la i kum Wr. Wb. Kepada Bpk Pembina/Koordinator KIM. Lembaga ini telah eksis di Provinsi Gorontalo namun kami perlu dukungan agar Lembaga ini bisa lebih berperan lagi di masyarakat banyak.

Mogens RahimKetua LSM KIM Mandiri

Provinsi Gorontalo via laman facebook

bip.depkominfo.go.id

Untuk informasi lebih lengkap bisa menghubungi

Direktorat Komunikasi Sosial Ditjen Sarana Komunikasi

dan Diseminasi Informasi bisa kontak di nomor telepon 021-

3811735 atau e-mail [email protected]

Tabloid komunika. ISSN: 1979-3480. Diterbitkan oleh Badan Informasi Publik KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAPengarah: Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika). Penanggung jawab: Freddy H. Tulung (Kepala Badan Informasi Publik) Pemimpin Redaksi: Bambang Wiswalujo (Kepala Pusat Pengelolaan Pendapat Umum). Wakil Pemimpin Redaksi: Supomo (Sekretaris Badan Informasi Publik); Ismail Cawidu (Kepala Pusat Informasi Politik Hukum dan Keamanan); Isa Anshary (Kepala Pusat Informasi Perekonomian); Gati Gayatri (Kepala Pusat Informasi Kesejahteraan Rakyat). Sekretaris Redaksi: Dimas Aditya Nugraha. Redaktur Pelaksana: M. Taufiq Hidayat. Redaksi: Lukman Hakim; Selamatta Sembiring; Mardianto Soemaryo. Reporter: Suminto Yuliarso; Lida Noor Meitania; Karina Listya; Elpira Indasari N; Taofik Rauf; Doni Setiawan. Koresponden Daerah: Nursodik Gunarjo (Jawa Tengah), Yaan Yoku (Jayapura). Desain/Ilustrasi: D. Ananta Hari Soedibyo (TA); Farida Dewi Maharani, Danang Firmansyah. Alamat Redaksi: Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Telp/Faks. (021) 3521538, 3840841 e-mail: [email protected] atau [email protected]. Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut. Isi komunika dapat diperbanyak, dikutip dan disebarluaskan, sepanjang menyebutkan sumber aslinya.

Pulau Kecil dan Pembangunan Untuk Semuapula pemerintah menekankan bahwa daerah-daerah perbatasan adalah beranda depan republik, dan bukannya daerah belakang.

Pembangunan berdimensi kewilayahan juga memil iki art i bahwa pemerintah terus mendorong setiap daerah untuk mengembangkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif masing-masing. Namun demikian, keseimbangan antar wilayah harus pula tetap dijaga sehingga tidak terjadi ketimpangan antar wilayah. Tak boleh ada satu daerah pun yang tertinggal terlalu jauh dari daerah lainya. Prinsipnya adalah, jika daerah-daerah maju maka negarapun akan maju.

Memang di kawasan gugusan pulau kecil dan terpencil ada beberapa persoalan yang masih harus diupayakan bersama. Penyediaan jalur transportasi yang memadai agar pulau kecil itu bisa diakses siapaun dan kapan pun juga keberadaan sarana penunjang mulai dari infrastruktur listrik, air minum hingga layanan publik lainnya.

Pemer in tah pun te lah mengembangkan beragam al ternat i f pengembangan pulau-pulau kecil, mulai dari mengembangkan potensi wisata hingga pengembangan sebagai kawasan minapolitan. Setiap upaya jelas membawa konsekensi, pengembangan w i s a t a m i s a l n y a h a r u s dipastikan agar tidak berdampak meminggirkan budaya lokal karena sentuhan dengan

budaya lain yang dibawa oleh wisatawan. Dengan minapolitan, asas keseimbangan dan keadilan pun harus menjadi perhatian yang utama.

Bagaimana pun skema pengembangan pulau kecil dan pulau terluar harus dapat dipastikan agar pelibatan warga setempat lebih dominan. Untuk pengembangan wisata misalnya, pemerintah bisa melatih pemuda setempat agar bisa menjadi pemadu wisata. Termasuk membina kesenian tradisional sebagai hiburan buat wisatawan. Sehingga kalau ada wisatawan yang datang, masyarakat siap menerimanya.

J i k a m e n j a d i s e n t r a produksi perikanan, harus dipastikan bahwa nelayan setempat memiliki posisi tawar dan memiliki kesempatan yang se ta ra . Pe rha t i an terhadap kondisi nelayan mutlak dibutuhkan, sebab pengembangan minapolitan sesungguhnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat atau nelayan, bukan hanya segelintir orang belaka.

(m)

desa

in: a

has/

dana

ng f

oto:

bf-m

, dan

ag

Beranda

Bagaimana pun skema

pengembangan pulau kecil dan

pulau terluar harus dapat dipastikan

agar pelibatan warga setempat lebih

dominan.

Page 3: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

3www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11 Utama

Geber Potensi Tersembunyi Pulau Kecil

Foto

: Ta

ofiq

Rau

f

Sofyan (45 ) mengaku bahagia karena Pulau Rupat banyak dikunjungi orang ketika peresmian Desa Informasi awal Juni lalu. Pulau Rupat adalah salah satu gugusan pulau kecil di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. “Bayangkan kalau setiap hari seperti ini banyak kunjungan wisata, tentu kita bisa meningkatkan pendapatan kita,” kata Sofyan yang selama ini menggantungkan hidup dari nelayan dan buruh serabutan.

Sementara itu, di Kalimantan Timur, di Pulau Sebatik, Nunukan, hal senada juga disampaikan Ramli (34). Nelayan tangkap menyatakan bahwa beberapa penduduk di gugusan pulau sekitar Sebatik berharap ada peningkatan ekonomi. “Bisa dengan membantu peralatan buat kami nelayan atau yang lainnya,” katanya sembari mengemudikan perahu kecil menyeberangkan penumpang dari Sebatik menuju Nunukan yang dilakukan untuk tambahan penghasilan.

Potensi TersimpanI n d o n e s i a m e m i l i k i

r ibuan pulau kecil dengan banyak potensi yang belum d i k e m b a n g k a n d e n g a n maksimal. Camat Rupat Utara Radius Akima menjelaskan, potensi alam kawasan itu jauh lebih mempesona ketimbang Pantai Selat Baru Bengkalis maupun Pantai Solop Indragiri Hilir. "Panjang pantai pasir putihnya saja diakui banyak pihak sebagai pantai pasir putih terpanjang di Indonesia, kurang lebih 12 km dari kampung Tanjung Medang ke Tanjung Punak," katanya.

R a d i u s p e r c a y a , j i k a wisatawan sampai ke Rupat Utara, mereka tidak akan bisa melupakan pesona Pulau Beting Aceh. Sebuah pulau mungil berbentuk beting atau onggokan pasir laut yang ditumbuhi berbagai pohon cemara pantai dan kelapa. Bahkan pantainya, menjorok jauh melebihi pulau i tu sendir i sehingga saat

air laut surut, dari kejauhan para wisatawan yang berada di pantainya tampak seperti berjalan di tengah lautan. "Jika potensi alam laut terindah ini digarap secara baik maka kami warga akan disibukkan dengan kegiatan penyambutan para wisatawan dari seluruh dunia," papar Radius.

Dari Minapolitan Hingga Sail Banda

Pemerintah mengembang-kan konsep pengembangan kelautan dan perikanan terpadu dalam bentuk minapolitan. Memadukan antara produksi dan kemasan wisata bahari. "Ini didukung upaya pengembangan sarana dan prasarana publik yang berwawasan lingkungan, seperti jaringan jalan, irigasi transportasi, telekomunikasi, pasar, gudang, dan lainnya. Tentu nya juga kegiatan untuk memperlancar pengangkutan hasi l per ikanan ke pasar secara efisien," ujar Fadel Muhammad.

K e t u a K o m i s i I D P R RI Kemal Az is Stamboel menyatakan pembangunan itu sangat tepat. "Tak hanya untuk kepentingan ekonomi negara, tetapi peningkatan kesejahteraan rakyat. Namun membangun suatu kawasan ekonomi dibutuhkan kesiapan infrastruktur, termasuk kondisi sosio-ekonomi dan masyarakat yang memadai," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI, Paskalis Kossay menyatakan, konsep pengembangan Pulau Batam di masa lalu, bisa jadi acuan karena kini pulau itu mampu menar ik investor mancanegara dan tenaga kerja dari dalam maupun luar negeri. “Jika saja Indonesia mampu mengembangkan 10 pulau semacam Batam di alur strategis global, Indonesia tak perlu bergantung pada lapangan kerja di luar negeri,” tukas Paskalis.

Se la in pengembangan k a w a s a n m i n a p o l i t a n , pemerintah secara berkala mengembangkan kegiatan Sail

Indonesia. Acara itu dikemas dalam ajang tahunan berupa `yacht rally` atau pelayaran kapal yacht.

Dengan mengganti lokasi penyelenggaraan setiap tahun, pemerintah berharap setiap daerah di Indonesia yang memiliki potensi kekayaan alam dan budaya ini dapat terangkat namanya dan menjadi destinasi bagi turis asing. “Acara ini penting bagi sektor kelautan. Melalui kegiatan ini pulau-pulau Indonesia yang memiliki potensi wisata yang tinggi tetapi belum terpromosikan secara maksimal. Selain itu, melalui Sail Banda mengetahui bahwa Ambon sudah aman untuk didatangi lagi sehingga dapat dikunjungi,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Dongkrak Ekonomi RakyatMenko Kesra Agung Laksono

mengungkapkan bahwa Sail Banda dapat mendorong k e s a d a r a n m a s y a r a k a t Indonesia terhadap laut. Secara ekonomi, Agung mengatakan hal positif dari pelaksanaan Sail Indonesia diharapkan wisata terdongkrak sehingga pendapa tan masya raka t setempat juga meningkat.

S e m e n t a r a i t u F a d e l Muhammad menegaskan bahwa Sa i l Banda 2010 dipastikan akan mendongkrak perekonomian Maluku, karena diperkirakan lebih dari 5.400 orang peserta dari dalam dan luar negeri akan terlibat dalam kegiatan ini. “Masyarakat secara langsung juga dapat menikmati program sosial yang dilakukan pemerintah seperti pengobatan umum, pembangun masjid dan gereja, dan pemberian alat pancing tondak bagi nelayan. Selain itu bhakti sosial lain yang dapat dinikmati masyarakat adalah pemberian kitab suci, beasiswa, buku pelajaran, seragam sekolah, alat tulis siswa, dan program kantin sehat, serta sarana air bersih,” jelas Fadel Muhammad. (m-ant/bs)

#yg lg ikut sail banda! do ur best yah! pasti foto2 di pantai losari deh ntar, aku iriii -_-

Twitter - 2 menit yang lalu#Iyaaa, cpt2 slsai juga deh. :D di tv ada iklan Sail

Banda.. jd ga sabar ni nunggunya..Twitter - 5 menit yang lalu

Kicauan di jejaring sosial twitter tak habis-habisnya mengupas pelaksanaan Sail Banda 2010. Antusiasme warga melalui jejaring sosial menunjukkan bahwa event bahari selalu memperoleh perhatian. “Potensi usaha dan wisata pun menjadi terbuka,” kata Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff.

Sail Banda 2010 merupakan kegiatan bahari berskala internasional. Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad menyatakan Sail Banda 2010 dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku, “Baik dampak secara langsung atau jangka pendek maupun dampat tidak langsung atau jangka panjang,” ujar Fadel.

Lebih lanjut Fadel menjelaskan bahwa dampak secara langsung yang bisa dirasakan adalah pengalihan program dan kegiatan pembangunan fisik oleh beberapa kementerian ke Provinsi Maluku yang semula direncanakan di provinsi lain. “Selain Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang merubah program dan kegiatannya ke Provinsi Maluku adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan,” tandasnya.

Sementara itu, Panitia `yacht rally` Sail Banda 2010, David Woodhouse menjelaskan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta dari Sail Indonesia kali ini merupakan orang-orang baru yang kebanyakan belum pernah memasuki kawasan Indonesia. "Mereka mencari sesuatu yang masih alami. Mereka senang berbaur dengan masyarakat dan bersentuhan sendiri dengan tradisi dan kebudayaan setempat selama masa pelayaran," ungkap David.

Lindungi dan Promosi Potensi Sail Banda 1020 akan mengambil tema utama “ Small

Island For Our Future “ artinya pulau-pulau kecil untuk masa depan kita. “Tema ini diambil karena Maluku didominasi oleh pulau-pulau kecil. Sekaligus sebagai wilayah yang terancam dengan isu perubahan iklim maka sangat relevan kalau diskusi difokuskan pada dampak perubahan iklim pada pulau-pulau kecil,” kata Fadel Muhammad.

Hal itu sejalan dengan Undang-undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang mengamanatkan bahwa Indonesia sampai dengan tahun 2025 harus menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. “Jika event seperti ini dilakukan secara rutin, tidak mustahil sampai tahun 2025 cita-cita menjadi Negara kepulauan yang kuat dapat dicapai,” tandas Wakil Gubernur Maluku. (mr)

Berharap dari Sail Banda 2010

Page 4: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

4www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11Utama

“Bagaimana tidak antusias, spanduk ataupun banner yang ada di kampung-kampung semua adalah sumbangan masyarakat. Kami sendir i terkejut,” begitu kata Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff saat dijumpai di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Sail Banda yang digelar 27 Juli hingga 8 Agustus 2010 ini adalah tonggak mendorong p e r t u m b u h a n e k o n o m i , “Sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Maluku adalah daerah yang indah dan aman untuk investasi dan wisata,” tegas Said Assagaff.

D e n g a n t e m a u t a m a “ S m a l l I s l a n d F o r O u r Future“, Sail Banda 2010 juga ditujukan sebagai kampanye menyelamatkan pulau-pulau kecil sekitar, pencanangan Maluku sebagai lumbung ikan dan tujuan wisata Indonesia.

Baga imana pers iapan yang dilakukan dan apa saja harapan dari pelaksanaan Sail Banda 2010, berikut petikan wawancara Taofiq Rauf dengan Wakil Gubernur yang juga menjadi Ketua Panitia Lokal Sail Banda 2010.

Bagaimana Maluku menyambut Sail Banda 2010?

S e m u a s i a p . K a l a u presentase bisa saya katakan 100 persen siap. Ada dua unsur utama yang jadi perhatian dalam persiapan, yaitu kesiapan tempat dan dukungan masyarakat. Dan saya pastikan dua-duanya sudah siap, tinggal sedikit sentuhan akhir, istilahnya.

Untuk tempat, secara garis besar bisa saya katakan selamat datang di Maluku. Para tamu tinggal memilih hotel mana yang ingin ditempati. Bahkan dua hari ke depan, Kapal KM Bukit Siguntang juga kami siagakan agar sewaktu-waktu dipergunakan untuk menginap

para tamu.Pelabuhan Yos Soedarso

sebagai pusat kegiatan di Ambon juga rampung renovasinya. TNI AL pun menggelar kegiatan Operasi Bhakti Sosial Surya Bhaskara Jaya (SBJ) ke-59. Untuk mendukung operasi tersebut, dikerahkan Kapal Rumah Sakit TNI AL dr. Suharso-990 dan Kapal Rumah Sakit USNS Mercy milik Amerika Serikat. Di Pulau Buru, kedua kapal ini menggelar pengobatan gratis pada sekitar 400 orang . Bahkan ada 15 pasien yang perlu rawat inap di RS kapal tersebut.

Respons masyarakat?B i s a a n d a s a k s i k a n

antusias mereka. Spanduk penyambutan secara spontan didirikan masyarakat. Kegiatan Sail Banda memang kami akui memacu pertumbuhan ekonomi masyaraka t . Bayangkan, pertumbuhan hotel dari yang taraf internasional hingga kecil kian pesat di Ambon.

Sektor jasa juga begitu tumbuh dengan pesat. Kami yakin pertumbuhan ekonomi Maluku ke depan akan naik. Banyak tenaga kerja yang bisa terserap. Saya yakin usai Sail Banda peningkatan pendapatan dan pergerakan ekonomi Maluku akan terus tumbuh.

Tapi yang paling membuat masyarakat memberi respons adalah beragam layanan cuma-cuma, mulai dari pengobatan gratis gigi atau mulut, THT, operasi kecil, khitanan massal hingga pelayanan KB. Belum lagi penyuluhan bidang kesehatan, hukum, kelautan, perikanan dan bela negara.

Ada juga penyerahan bantuan paket sembako, peralatan olah raga dan paket sekolah, penghijuan, juga memberikan bantuan sosial lainnya seperti merenovasi tempat ibadah Masjid Al Fatah dan Gereja

Maranatha, pembangunan MCK, renovasi sekolah, dan banyak lagi

Dari sisi peserta sendiri?P e s e r t a y a n g a m b i l

bagian dalam Sail Banda ini diperkirakan mencapai 34 ribu orang yang terdiri dari perwira dan ABK kapal Angkatan Laut mancanegara sekitar 2000 orang, ABK kapal yacht sekitar 400 orang.

Kapal rumah sakit dari beberapa negara juga sudah memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat setempat. Misalnya dua kapal LCH dari Australia yakni Kapal HMAS Tarakan dan HMAS Labuan. Singapura juga mengerahkan satu Kapal LPD RSS Endeavour dengan personel medis on board.

Di kapal rumah sakit TNI AL terdapat 126 personel dan didukung Satgas SBJ 375 personel. Dalam operasi SBJ juga melibatkan sebanyak 1.667 personel TNI AL dan melibatkan unsur dar i pemer intahan maupun swasta, pemuda dan pelajar, pramuka dari Provinsi Maluku.

Sementara bantuan yang diterima dalam bentuk in cash, in kind maupun in program dari instansi pemerintah maupun

swasta antara lain, obat-obatan sebanyak 354 koli, buku pelajaran agama 81 koli, bahan bangunan, bahan makanan 1450 koli , alat permainan usia dini 2 koli dan kursi roda sebanyak 40 unit.

Alat pendukung pengamanan SAR seperti 8 unit kapal perang (KRI), 1 pesawat udara, 1 helikopter dengan personel 797 orang juga sudah siap dikerahkan. Di samping itu peserta seminar dan konferensi internasional ada sekitar 100 orang, ditambah lagi dari dalam negeri kita sendiri sekitar 300-an orang.

Apa sebenarnya manfaat penting Sail Banda bagi Maluku?

Sail Banda digelar untuk membuktikan dan menunjukan kepada dunia bahwa keadaan di Maluku sudah aman tidak seperti yang diberitakan di luar negeri sehingga bagi investor yang ingin berinvestasi dipersilakan untuk datang melihat langsung keadaanya.

Ini merupakan event berskala internasional, karena itu event ini menjadi kebanggaan nasional. Keberhasilan Sail Banda akan menarik minat wisatawan domestik dan asing berkunjung ke Maluku.

Penciptaan suasana yang aman dan damai itu adalah tanggungjawab pemerintah daerah. Saya jamin ini. Kalau ada hal-hal kecil di masyarakat, saya kira itu hal biasa sama seperti di daerah lain juga. Tapi semua komponen merasa bertanggungjawab, dan ingin mengatakan bahwa Ambon aman dan damai. Int inya ketahanan masyarakat lokal di Maluku sudah sangat tinggi. Mereka sudah tahu bagaimana p e n t i n g n y a m e m b a n g u n daerah.

Sektor andalan peningkatan perekonomian?

Tentu pariwisata. Bisa anda saksikan, begitu indahnya alam Maluku. Potensi pariwisata sangat besar di sini. Yang m e m b u a t k a m i s e m a k i n optimistis adalah investor lokal juga merespons hal ini dengan baik. Bisa dilihat pertumbuhan hotel bisa menyerap tenaga kerja. Belum lagi usaha-usaha kecil kerajinan masyarakat, saat ini semuanya tumbuh berbarengan.

Dukungan pihak perbankan dalam memberikan kemudahan permodalan juga sangat kami apresiasi. Inilah mengapa kami sangat optimis dengan adanya Sail Banda, akan membuka mata semua orang bahwa Maluku adalah tempat yang aman untuk berwisata sekaligus berinvestasi.

Potensi kekayaan alam laut kami tersebar hampir merata di seluruh perairan Maluku, dan yang paling terkenal di Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru.

Selain itu sumber kekayaan alam berupa gas alam cair dalam jumlah triliunan meter kubik yang terkandung di perairan Kabupaten Maluku Barat Daya yang akan dieksplorasi investor Jepang mulai 2016, sumber minyak di dasar laut Aru, Seram bagian Timur dan hasil hutan yang menyebar, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemilik modal.

Namun yang terpenting dari itu semua adalah memperkokoh p e m b a n g u n a n j a r i n g a n infrastruktur dasar. Disini Pemprov menerapkan konsep trans Maluku dan sistem banyak pintu atau multigate system, yang terpadu sehingga sarana perhubungan darat, laut dan udara semakin lancar.(tr)

Foto

: Ta

ofiq

Rau

f

Bagi Pemerintah Provinsi Maluku, Sail Banda merupakan

ajang promosi budaya dan potensi kekayaan alam yang siap dijual

kepada para pemilik modal asing dan dalam negeri. Tak heran

jika masyarakat Maluku begitu antusias menyambut pelaksanaan

Sail Banda 2010.

Ini merupakan event berskala

internasional, karena itu event ini menjadi

kebanggaan nasional. Keberhasilan Sail

Banda akan menarik minat wisatawan

domestik dan asing berkunjung ke Maluku

Wakil Gubernur Maluku

Said Assagaff

Tunjukkan Maluku Aman dan Damai

Page 5: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

juga harus didukung komitmen daerah dalam APBD, komoditas unggulan, letak geografis yang strategis, sistem mata rantai produksi, fasilitas pendukung berupa sarana dan kelayakan lingkungan.

Untuk menentukan sasaran prioritas pembudidayaan menurut Subagyo, bisa memperhitungkan kondisi air, sumberdaya manusia, dan lahan.

DI Jawa Tengah dari t iga program, salah satunya adalah Proksimas, yaitu merupakan program peningkatan produksi untuk konsumsi masyarakat. Ini semua tentu menyangkut peningkatan gizi masyarakat,” tegas Subagyo. (m/yuliarso/berbagai sumber)

Tabloid Tempel

Diterbitkan oleh :

badaN iNFoRmaSi pUbliKKemeNTeRiaN KomUNiKaSi daN iNFoRmaTiKa

Tahun VIJuli 2010

Edisi 11

67

Minapolitan untukKesejahteraan RakyatPotensi kelautan dan perikanan Indonesia sangat besar untuk menyejahterakan rakyat. Tak berlebihan jika pemerintah memilih visi sebagai produsen perikanan terbesar di dunia pada 2020.

6Dalam membangun kawasan minapolitan, dibutuhkan enam

persyaratan, yaitu:

1. Komitmen daerah melalui rencana strategis, alokasi dana melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan penetapan tata ruang t yang seimbang.

2. Adanya komoditas unggulan, misalnya udang, patin, lele, tuna, dan rumput laut.

3. Letakgeografisyangstrategissertasecaraalamicocokuntukusaha perikanan.

4. Sistem mata rantai produksi dari hulu ke hilir, misalnya lahan budi daya dan pelabuhan perikanan.

5. Adanya fasilitas pendukung atau sarana dan prasarana, misalnya jalan, pengairan, serta listrik.

6. Kelayakan lingkungan dengan kondisi yang baik dan tidak merusak.

Apabila ini terpenuhi, maka minapolitan sebagai kawasan ekonomi atau sentra produksi maupun perdagangan komoditas kelautan dan perikanan dapat meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan. (KKP).

Enam Syarat Kawasan Minapolitan

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia saat ini tengah dikembangkan berbasis wilayah melalui konsep minapolitan. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyebut minapolitan dilakukan dengan sistem manajemen kawasan denganprinsipintegrasi,efisiensi,kualitas, dan akselerasi.”Dengan minapolitan, dilakukan penguatan ekonomi usaha masyarakat kecil, penguatan usahamenengah dan atas (UMA), serta pengembangan berbasis wilayah dengan sistem manajemen kawasan,” kata Menteri Fadel Muhammad.

Sejahterakan RakyatProgram minapolitan tidak hanya

melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan saja, melainkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun infrastruktur, Kementerian Kesehatan membuat tempat layanan kesehatan, dan Kementerian Pendidikan Nasional membangun sekolah. “Kami menginginkan para nelayan t idak hanya men ingka tkan produktivitasnya, namun nelayan juga mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak,” kata Fadel.

D e n g a n m i n a p o l i t a n , dikembangkan pula usaha bisnis nelayan terpadu (UBNT) untuk nelayan pemilik perorangan, salah satunya melalui bantuan akses teknologi dan informasi serta fasihtas usaha dan kemitraan.

Juga ada usaha perikanan tangkap terpadu (UPTT) untuk perusahaanyang mendapat fasilitasi pengaturan usaha serta kemitraan dengan usaha skala kecil.

Pada 2010, Kementer ian Kelautan dan Perikanan sudah melakukan iventarisasi terhadap 197 lokasi minapolitan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, di antaranya 83 lokasi minapolitan yang merupakan usulan Ditjen Perikanan Tangkap KKP.

Perkuat Pola PengelolaanMinapolitan berasal dari kata

mina yang berarti ikan dan politan yang berarti kota. “Minapolitan dapat diasumsikan sebagai kota perikanan yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha perikanan serta mampu melayani, mendorong,

menarik kegiatan pembangunan ekonomi di daerah sekitarnya,” jelas Fadel Muhammad.

Pola usaha dalam minapolitan meliputi taksi mina bahari (TMB) untuk pemberdayaan nelayan skala kecil (buruh nelayan). “Ini dilakukan dalam bentuk pendampingan usaha, penyuluhan insentif, dan bantuan sosial, khususnya untuk pengelolaan usaha,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Ir. Subagyo, MM.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pesawaran Afrudin yang optimistis bahwa minapolitan tak berencana mengubah pola potensi kelautan yang sudah dikembangkan selama ini ada di Pesawaran seperti tambak udang maupun budi daya kerapu. “Justru memaksimalkan potensi yang sudah ada, menambah potensi baru seperti budidaya rumput laut, dan mempersiapkan industri di tingkat hulu seperti proses pemasaran dan peningkatan penghasilan hasil laut melalui budi daya olahan,” tegasnya.

U n t u k m e n u n j a n g p e n g e m b a n g a n k a w a s a n minapolitan ini, lanjutnya, perlu pembenahan infrastruktur seperti perbaikan dan pembangunan jalan. “Kalau jalannya rusak, bagaimana kawasan ini bisa maju, hasil-hasil budidaya sudah tidak lagi menjanjikan bagi nelayan karena ini sangat terkait erat dengan pasar,” kata Afrudin

Butuh StrategiMeski demikian, menurut Fadel

Muhammad, diperlukan strategi implementasi program-program, termasuk minapolitan. “Harus dikembangkan pembangunan sistem dan usaha minabisnis berorientasi pada kekuatan pasar, pemberdayaan masyarakat agar mampu mengembangkan usaha komoditas unggulan sesuai kondisi setempat, dan peningkatan produksi dan produksi yang terintegrasi,” kata Fadel Muhammad.

Menurut dia, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan, maka diperlukan beberapa langkah strategis, yakni dengan melakukan penguatan ekonomi masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil.

Semua langkah itu, kata Fadel,

Page 6: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

ikan asin di pasar. Pintu kehidupan bagi Sugianto mulai terbuka kerika sang istri diberikan oleh-oleh ikan bandeng presto dari tetangga. “Saya mula i berp ik i r untuk mencoba berusaha memproduksi Bandeng presto.Dengan modal Rp60 ribu, di tahun 1995 saya mencoba mengolah 10 kilogram Bandeng secara tradisional,” tutur Sugianto.

Setelah mencoba beberapa kali dan sempat gagal akhirnya Sugianto dapat mengolah Bandeng presto. Tapi itu dirasanya belum cukup, hingga ia mengikuti bimbingan cara pengolahan Bandeng dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. “Dari pembinaan itu saya pun dapat memproduksi dan menghasilkan olahan Bandeng yang berkualitas,” tegasnya.

Keberhasilan Sugianto juga menarik sebagian besar warga Dworowati untuk mengembangkan Bandeng Presto. “Hingga sampai saat ini ada 15 rumah tangga yang produksi Bandeng presto,” jelas Sugianto yang menjabat Wakil Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat Bandeng Presto.

Penghasilan Sugianto kini tidak kurang dari Rp2 juta per hari. Tapi ia masih ingin mengembangkan produk Bandeng olahan. “Setelah presto, crispy, atau otak-otak, saya ingin mengolah Bandeng menjadi penganan berkadar protein sangat rendah,” katanya mantap. (Yuliarso)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang akan mengembangkan produksi ikan bandeng dengan konsep minapolitan. “Meski telah

menjadi ikon, namun belum ada pengembangan bandeng yang terintegrasi mulai budidaya, produksi sampai penjualan,” kata Ida Purnomowati seraya menjelaskan bahwa pengusaha di Semarang telah berhasil mengembangkan aneka produk bandeng, mulai dari presto, abon hingga nugget.

Di Semarang tak kurang dari enamkecamatan yang menjadi sentra produksi bandeng. Yakni Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara, Semarang Barat dan Tugu. “Kita akan memberikan pembinaan kepada petani tambak, pembuat aneka olahan bandeng serta pedagang

serta pengembangan teknologi,” ujarnya.Ketika ditemui Yuliarso dari komunika, Ida

Purnomowati menjelaskan panjang lebar kesiapan menjadi minapolitan. Seberapa besar peluang Semarang dan produk lain apa yang diunggulkan? Berikut petikannya:

Kontribusi Semarang dalam perikanan nasional?

Kami memiliki daerah pesisir yang cukup besar. Jelas berpotensi besar pula kompetisi produksi perikanan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kami sebenarnya telah siap menjadi Minapolitan. Telah ada pembudaya, nelayan, pengolah, dan pedagang. Kita juga memiliki banyak tambak,

budidaya air tawar, dan pengolahan. Jika kita lihat dari sektor perikanan, dilihat dari

sumberdaya manusianya sebenarnya Kota 58

Bersandar Hidup pada Ikan Bandeng

Minapolitan untukKesejahteraan Rakyat

Jangan Asal Jual

Foto

: Yu

liars

o

Foto

-foto

: Yu

liars

o

Kembangkan Minapolitan Bandeng

Tapi sukses lelaki pensiunan pegawai negeri ini tidak direngkuh dengan mudah. “Setelah pensiun saya meninggalkan Jakarta menuju Semarang untuk mengadu nasib. Singgah di Dworowati, Krobokan. Berbekal cangkul dan kepercayaan mengolah sebuah lahan, mencoba jadi petani. Tapi gagal panen,” katanya mengenang.

Sugianto t idak menyerah. Usai gagal menanam padi, ia mencoba menanam kangkung. Untuk usahanya kali ini terbilang berhasil. Daerah Dworowati yang tadinya merupakan hanya sebuah lahan kosong, seketika itu menjadi lahan yang penuh dengan tanaman kangkung, karena penduduk di sana pun mulai mengikuti jejak Petrus.

Berani MencobaKeberhasilan ini tidak membuat

Sugianto besar hat i . Selain kesehariannya sibuk dengan kangkung, ia pun mulai menjual

Pasang surut alun kehidupan sangat

dirasakan Petrus Sugianto (53). Ayah satu orang

anak ini pernah mencoba beragam profesi. Kini hidup menggariskan

Sugianto menangguk untung dari Ikan Bandeng

olahan.

Semarang seharusnya sudah lebih maju dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah.

Apa saja produk yang diunggulkan?Selain Mangut, yaitu ayam panggang khas Semarang yang telah tereskpor,

dan juga lele yang memiliki angka produksi yang cukup tinggi. Dari berbagai macam jenis ikan yang masuk ke Semarang, Bandeng kiranya dapat menjadi ikon Semarang. Itu bukan saja dari ketersediaan bahan yang melimpah tetapi juga Bandeng telah memasyarakat di kota ini. Apalagi sekarang, kita telah memiliki 22 kelompok pengolah Bandeng.

Apa upaya pemerintah kota?Telah lama kami melatih berbagai kelompok masyarakat, mulai dari kelompok

perempuan hingga rumah tangga untuk mengolah bandeng dalam berbagai varian. Jika kita hitung ada 20 lebih hasil olahan Bandeng. Mulai dari Bandeng fresto, crispy, otak-otak, pindang, nuget, cabut duri, bacem, kropok, abon, dan lainnya. Tentu tinggal memoles agar lebih meningkat kualitas mutunya. Kita pun telah mengekpor Bandeng sampai ke Thailand.

Hal lain?Minapolitan tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan mental dan

pemasaran. Semua itu merupakan jaringan, satu kesatuan. Mulai dari hilir sampai hulu. Minapolitan merupakan wacana yang bagus, hanya, yang perlu ditekankan adalah pembinaan. Tidak semua nelayan atau pengolah ikan dapat dengan mudah diberikan pengarahan.

Semua harus sadar bahwa kuncinya adalah jaringan pemasaran. Jangan asal jual. Apalagi menghadapi era perdagangan bebas, tentu jaringan pemasaran menjadi kunci utama agar tidak diserobot oleh produsen dari luar. Di samping itu juga perlunya dukungan dari sarana dan prasarana, termasuk penyediaan teknologi.

Tentang pendanaan untuk pengembangan usaha, Ida mengaku tidak ada masalah. Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada kelompok petani tambak bandeng maupun kelompok pengolah melalui program PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan. Sebanyak Rp 498 juta dana dari PNPM Mandiri telah disalurkan kepada 10 kelompok yang terdiri atas enam kelompok budidaya bandeng, dua kelompok pengolah dan dua kelompok nelayan. (Yuliarso)

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota SemarangIda Purnomowati

Kepulan asap dan aroma Bandeng presto seolah tak henti menghiasi salah satu rumah di Jalan Dworowati RT 01 RW IX, Krobokan, Semarang, Jawa Tengah itu. Bersama sang istri dan dua orang karyawan tetap, setiap hari dengan bekal panci pemasak modern yang diletakkan di teras depan rumah, Sugianto mampu menyediakan produksi Ikan Bandeng presto hingga ke Jogjakarta dan Malang, Jawa Timur.

Page 7: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

9www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11

Pembangkit listrik tenaga kincir angin

Foto

: ka

mas

e.or

g

adalah jika hari mendung, selain itu perawatan akumulator atau aki ekstra teliti.

Cermin listrikTe k n i k i n i t e r g o l o n g

“sederhana” karena prinsipnya “hanya” menangkap sinar

matahari, lalu mengumpulkannya lewat cermin cekung. Suhu tinggi yang timbul dipakai untuk memanaskan air yang tekanan uapnya dapat memutar dinamo. Namun teknik ini tetap mahal selain memerlukan areal yang luas. Kendati demikian percobaan-percobaan di gurun-gurun Amerika Serikat bagian selatan yang beriklim tropis menunjukkan teknik ini mampu menghasilkan tenaga listrik

hingga megawatt.

sepanjang tahun. Wilayah yang mendapatkan angin secara berke lan ju tan antara la in California, AS, serta pantai barat Jerman, dan Perancis.

California, AS memiliki “desa angin”, yaitu daerah gurun yang disulap menjadi ladang

kipas atau kincir angin untuk menggerakkan dinamo guna menghasilkan tenaga listrik. Himpunan kincir-kincir angin ini bersama-sama menghasilkan tenaga listrik ribuan watt. Namun biaya pembangunan generator dan ongkos pemeliharaannya cukup mahal sehingga bukan pilihan utama di Indonesia.

Menjaring cahaya Pilihan lain yang mulai

populer di masyarakat adalah pembangkit listrik tenaga surya (solar cell). Kini perangkat panel surya berupa lapisan silikon tipis dan aki

sudah banyak d i jual d i toko-toko elektronik. Aki akan mengh idupkan rangka ian conventer dari arus searah menjadi arus bolak-balik dan diselaraskan menjadi 220 Volt layaknya jaringan PLN sehingga dapat menikmati siaran TV, lampu dan perangkat lainnya. Kelebihan perangkat in i dapat dipakai di mana saja, sedangkan ha langannya

Opini

Menjala Listrik dari Lautan

Oleh Aji Subela

turun diangkat dan diturunkan ombak lalu menggerakkan pompa hisap kecil. Tahun 1972 ia mengembangkan model lebih besar. Gabus diganti pelampung berbentuk kapal dan diberi nama Oconstota, lalu rangkaian peralatannya dijangkarkan di pantai Saint Clement Island.

Jika pelampung diangkat ombak, maka klep tertutup. Bila pelampung turun, maka klep terbuka dan memasukkan air. Air di dalam saluran ini yang menggerakkan kisi-kisi yang memutar dinamo pembangkit listrik. Menurut perhitungan Isaac lautan di seluruh dunia mampu menghasilkan energi sebanyak 2,5 bilyun kilowatt bila kita berhasil menangkapnya.

Beda Suhu LautLaut dalam di Indonesia

bagian timur barangkali punya potensi besar membangkitkan listrik dari perbedaan suhu permukaan dan dalamnya. Teknik itu dirancang teknisi Amerika Serikat, namun tidak banyak dipakai karena berbiaya mahal karena memerlukan bangunan mirip rig pengeboran minyak lepas pantai.

Pada pr ins ipnya, suhu permukaan air laut dipompa masuk ke evaporator untuk memanaskan amoniak hingga menimbulkan tekanan yang m a m p u m e m u t a r t u r b i n dinamo. Suhu air di kedalaman yang dingin, dipompa guna mendinginkan kembali amoniak untuk dipanaskan kembali. Siklus inilah yang dipakai untuk menghidupkan dinamo dan menghasilkan listrik.

Menangkap Angin

Pembangkitan listrik dari tenaga angin sudah lama dikenal dan banyak dipraktikkan di berbagai negara, khususnya di kawasan berangin besar

gelombangnya sangat banyak, teknik ini dapat menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah ribuan watt.

Dalam percobaan di Danau Loch Ness, alat yang dibuat Salter dan para mahasiswanya terbukti mampu mendapatkan listrik 20 KW per sudunya. Sukses ekperimen Salter ditiru pakar Perancis antara lain Robert Gibrat dan Albert Caquot untuk membuat generator seperti itu.

Menangguk Naik-Turunnya Ombak

A h l i f i s i k a A m e r i k a Serikat, Dr. Isaac, membuat e k s p e r i m e n d e n g a n pelampung gabus di tahun 1970. Gabus berdiameter dua inchi ini bergerak naik

Krisis energi sejak awal dasawarsa 70-an memunculkan banyak usaha pemerintah dan sektor privat untuk mencari sumber energi baru yang ramah lingkungan, terbarukan, di

luar sumber konvensional.

Foto

: ka

mas

e.or

g

Pembangkit listrik tenaga gelombang

Laut sebenarnya memiliki cadangan sumber energi luar biasa yang belum tereksploitasi secara maksimal. Para pakar dari negeri Barat sudah lama mengusahakan cara bagaimana menggali sumber energi dari lautan yang luar biasa besar.

Sayang teknologi yang dikembangkan sejak 30 tahun lalu itu tak pernah kita lirik, padahal setiap saat kita bicara masalah sumber energi baru, terbarukan, sumber energi dan alternatif. Kenapa tidak pernah dicoba? Paling tidak kenapa tidak kita bawa teknologi itu dari luar ke dalam negeri, di tengah ancaman krisis energi listrik di negeri kita?

Tenaga GelombangAdalah ahli energi asal

Skotlandia, Dr. Andrew Salter dari Universitas Edinburgh, yang mengembangkan pembangkit tenaga gelombang. Penggerak utama dinamo dibuat mirip sudu (cungur) bebek yang diapungkan di permukaan laut dan dapat mengangguk-angguk untuk menampung gelombang. Gerakkan i tu mampu menggerakkan poros dan disalurkan melalui gerigi yang nantinya menggerakkan dinamo listrik.

Sudu bebek in i d ibuat dalam jumlah banyak berjajar, sehingga poros dapat terus berputar. Di pantai yang jumlah

Pembangkit listrik tenaga surya

Foto

: ka

mas

e.or

g

Page 8: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

10www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11

lomba mutu manikam, yang mana kreasi dari perhiasan yang kuno diangkat kembali. Ini merupakan local wisdom yang perlu digalakkan. Dengan demikian, kalau kita bangkit, mari kita bangkit, jangan tergantung pada negara luar,” tutur Nila.

Sementara itu, Ketua DWP Provinsi Jambi, Mida Firdaus berharap melalui bimbingan teknis keterampilan industri kecil ini dapat menumbuhkembangkan i ndus t r i kec i l , “Tumbuh-kembangnya industri keci l dapat membuka kesempatan kerja yang lebih luas lagi yang selanjutnya dalam jangka panjang dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan pendapatan masyarakat , ” tandasnya.

Gali Potensi Pengajar Universitas Negeri

Jakarta, Yenni menyatakan bahwa banyak sumber daya alam di sekitar tempat tinggal yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan. “Banyak sumber daya bisa kita manfaatkan jika kita lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita,” tutur Yenni seraya

mencontohkan bagaimana bisa membuat mie dari buah sukun yang banyak ditemui di sekitar tempat tingal.

S e c a r a k h u s u s Ye n n i menga jak pese r ta un tuk mengolah barang-barang yang biasanya dibuang, tetapi masih bisa dimanfaatkan, “Perhiasan rumah tangga dari plastik, wadah bekas air minum mineral, atau mengolah sampah-sampah menjadi pupuk kompos, yang selanjutnya bisa digunakan untuk kebun. Apalagi sektor p e r k e b u n a n m e r u p a k a n salah satu sektor andalan di Jambi,” papar Yenni sembari men je l askan pen t i ngnya melestarikan lingkungan.(Mustar/ Sukirno)

A p r e s i a s i y a n g t i n g g i disampaikan Nila F. Moeloek a t a s p e n y e l e n g g a r a a n Bimbingan Teknis (Bimtek) Keterampilan Industri Kecil di Hotel Novotel, Jambi Selasa akhir Juni lalu. Menurut Nila F.Moeloek masyarakat Indonesia membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tinggi agar bisa mengelola semua sumber daya alam yang ada, “Sehingga kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat,” kata Nila yang juga menjabat Ketua DWP Pusat.

Menurut Nila, DWP saat ini menjadi salah satu mitra kerja pemerintah untuk meningkatkan kemajuan industri kecil, “Salah satunya melalui Bintek ini DWP diharapkan dapat melaksanakan tugasnya di akar rumput,” kata Nila.

Dalam acara yang diikuiti 40 orang dari DWP kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan 18 orang dari DWP Provinsi Jambi itu, Nila kembali menekankan peran perempuan dalam keluarga, masyarakat lokal, dan negara, maupun dunia sebagaimana dicantumkan dalam Program Millennium Development Goals (MDGs). “Agar dapat menjalankan perannya, p e r e m p u a n h a r u s m e n i n g k a t k a n p o l a pikirnya, meningkatkan kualitasnya,” jelas Nila yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs.

Kembangkan Kearifan Lokal

Bimbingan teknis itu, dinilai Nila sangat penting agar Indonesia tidak perlu bergantung pada negara lain. “Dalam tingkatan paling minim, manusia membutuhkan pangan, sandang, papan, askes pendidikan, dan akses kesehatan. Kita mulai dengan pangan, kita harus berterimakasih karena Indonesia ini sangat subur, begitu banyak ragamnya pangan di Indonesia, jadi kita buat diversifikasi pangan, tidak perlu bergantung pada satu pangan, yaitu beras, tapi bisa juga yang lain, seperti roti jalak”, papar Nila.

Menurut Nila, jika industri kecil bisa berkembang, misalnya dimulai dari Jambi melangkah ke tingkat nasional untuk jual beli, dan bisa memenuhi kebutuhan sendiri. “Saya pernah mengetahui, Jambi pernah menang dalam

Kalimantan Barat

Sosialisasi Pembangunan KotaTahun Anggaran 2010 ini merupakan tahun yang sangat menantang dalam proses

pembahasan dan penetapan APBD Kota Singkawang. "Selain kemampuan keuangan daerah pada komponen penerimaan daerah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang menurun cukup signifikan, Kota Singkawang dihadapkan tuntutan peningkatan pelayanan program dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Walikota Singkawang Dr.Hasan Karman, SH, MM di Aula Kantor Camat Singkawang Timur saat pembukaan Sosialisasi Pembangunan Tahun Anggaran 2010.

Hasan Karman menyatakan Pemerintah Kota Singkawang dan DPRD melakukan langkah yang cukup berani dengan menetapkan kebijakan anggaran defisit mencapai Rp51 Miliar yang akan ditutupi melalui pinjaman daerah. "Tentu saja kita mematuhi berbagai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku," tegasnya. Tahun ini pembangunan Kota Singkawang difokuskan pada peningkatan penyediaan infrastruktur pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, air bersih dan pendukung perekonomian terutama sektor perhubungan. "Selain itu pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pemberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan serta pengurangan angka pengangguran," tambah Hasan Karman.

Ada pula prioritas pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup, penegakan hukum dan peningkatan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik. "Dan yang kelima penciptaan iklim dan regulasi layanan investasi dalam rangka meningkatkan sumber pembiayaan pembangunan," tandas Bupati.

Dalam kesempatan itu Hasan Karman mengharapkan program dan kegiatan pembangunan jangan dibebankan kepada pemerintah saja, “Semua itu sebenarnya menjadi tanggung jawab bersama dan diperlukan peran serta dan kerjasama semua pihak," tegas Hasan Karman. (Indarwati)

Kalimantan Timur

Tiap Puskesmas Dapat BOK Rp22 juta Kabar menarik bagi pengelola pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Malinau.

Pasalnya, tahun 2010 ini tiap puskesmas mendapat bantuan operasional kesehatan (BOK) dari pusat sebesar Rp22 juta langsung ditransfer ke rekening puskesmas. “Kita sudah sampaikan kepada pimpinan puskesmas tentang dana BOK ini, dan mereka kita minta untuk membuka rekening di Kantor Pos untuk memudahkan pengiriman dana tersebut dari Departemen Kesehatan Pusat,” ungkap dr Victor Immanuel Wairisal Msi, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Malinau.

Tujuan pemberian dana BOK ini, sambung Victor, untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dalam layanan kesehatan promotif dan preventif guna pencapaian target standar pelayanan minimal (SPM) dan percepatan pencapaian MDG’s (Millenium Development Goal’s) 2012. “Intinya, BOK adalah bantuan biaya operasional kesehatan non-gaji untuk puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), imunisasi, kesehatan lingkungan. Pomosi kesehatan dan pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan MDG’s,” terangnya.

Sebenarnya, di Malinau terdapat 13 Puskesmas tapi karena puskesmas di Setulang masih baru, sehingga belum terdaftar dalam program BOK ini. Bagaimanapun pihaknya bersyukur ada bantuan yang melengkapi dana operasional Puskesmas melalui APBD. “Kemudian, kegiatan di lapangan harus dilaksanakan secara terpadu, efisien, dan efektif,” pungkasnya.(ida/hms)

Sulawesi Selatan

Alat Deteksi Gempa Terhubung ke Ponsel PejabatUntuk memaksimalkan kinerja alat deteksi gempa dan tsunami di Kantor Badan

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sinjai, saat ini peralatan itu dihubungkan dengan telepon seluler sejumlah pejabat, “Sehingga akan memudahkan komunikasi jika sewaktu waktu terjadi bencana gempa, apalagi berpotensi menimbulkan tsunami,” kata Kabid Pos dan Telekomunikasi Kantor Bakominfo Sinjai yang juga Koordinator Early Warning System, Lukman, S.Pd.

Menurut Lukman, pihaknya telah menggunakan program versi baru yang memungkinkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Dengan terintegrasinya program baru tersebut, maka masyarakat luas dan pihak yang berkepentingan bisa lebih mengetahui potensi gempa dan tsunami di seluruh Indonesia secara otomatis baik lokasi maupun ke dalamannya,” tegas Lukman.

Ia berharap alat akan memberikan banyak manfaat bagi semua pihak supaya bisa mengetahui kondisi alam yang terjadi, “Baik prakiraan cuaca maupun keadaan gempa dan Tsunami yang terjadi di seluruh Indonesia.” jelasnya. (Hidayat Gunawan).

DaerahKibar Daerah

Jika anda melihat, mendengar dan memiliki kisah unik dari seluruh nusantara untuk dituliskan dan ingin berbagi dalam rubrik Kibar Daerah dan Lintas Daerah, silahkan kirimkan naskah kepada

redaksi komunika melalui surat ke alamat redaksi atau melalui e-mail: [email protected] atau [email protected]

Tingkatkan Pendapatan dengan Keterampilan

Lintas Daerah

Sulaesi Selatan

Kalimantan TimurKalimantan BaratJambi

Banyak sumber daya bisa kita

manfaatkan jika kita lebih peduli

terhadap lingkungan sekitar kita

Banyak cara ditempuh untuk menambah pendapatan keluarga. Tapi jika hal itu difasilitasi Kelompok Dharma Wanita Persatuan (DWP) tentu Provinsi Jambi menjadi salah satu pelopornya.

Page 9: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

11www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Pengembangan UMKM Tekan Angka Kemiskinan

Men te r i Pe rencanaan Pembangunan Nas iona l /Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana mengatakan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menurunkan angka kemiskinan dan mendukung p e r t u m b u h a n e k o n o m i berkelanjutan. “Pengembangan UMKM cukup berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Armida di Jakarta, Minggu (25/7).

Kurang berkembangnya UMKM saat in i , menurut Armida, terjadi karena belum b a n y a k n y a U M K M y a n g memperhatikan potensi lokal. Padahal, pengembangan UMKM merupakan salah satu cara untuk menekan angka kemiskinan. “Misalnya, para pelaku UMKM di Bali bisa mengembangkan potensi lokal berupa industri kreatif. Demikian halnya dengan pelaku UMKM di Bandung, mereka bisa mengembangkan industri kreatif dan industri garmen, serta potensi usaha kuliner,” katanya.

A r m i d a m e n e g a s k a n pemerintah telah menyediakan program kredit untuk rakyat (KUR) guna mengembangkan UMKM. “Yang perlu diingat, pelaku UMKM dapat berkembang apabila memahami potensi lokal setempat,” ujarnya. (Ia)

dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Tugas BNPP adalah menetapkan kebijakan program pembangunan perbatasan, menetapkan rencana kebutuhan anggaran, mengkoordinasikan pelaksanaan dan melaksanakan evaluasi dan pengawasan terhadap pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan.

BNPP j uga be r f ungs i mengkoordini r penetapan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan, pengelolaan serta pemanfaatan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan. “BNPP juga akan menyusun program dan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan dan sarana lain di kawasan perbatasan,” tandasnya. (Az)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

Imbau Guru Tidak Merokok di Sekolah

Pemerintah mengimbau para guru tidak merokok di areal sekolah. Pada periode usia sekolah, anak-anak dan remaja cenderung memiliki rasa keingintahuan yang besar dan kerap meniru perilaku orang-orang terdekatnya.

“Tidak dapat dipungkiri masih banyak oknum guru yang merokok di lingkungan sekolah. Jika perilaku tersebut dilihat anak didik, secara naluri seorang

remaja akan penasaran dan ingin mencobanya,” kata Deputi IV Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Y Puspito di sela-sela sosialisasi ‘Sekolah Anti Rokok’ bagi siswa SLTP dan SLTA di Jakarta, Senin (26/7).

Puspito juga menyayangkan iklan rokok yang begitu gencar d i media massa. Apalagi perusahaan rokok sangat mengert i bagaimana cara menarik perhatian remaja dengan membuat iklan-iklan yang menarik dengan slogan dan bahasa yang populer. “Mencegah iklan rokok saya rasa sulit, karenanya kita upayakan untuk memberikan pertahanan kepada siswa dengan cara memberikan informasi dan edukasi yang tepat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi Pengendalian Tembakau (KPT) Prof Dr dr FA Moeloek SPOG mengatakan, selain dapat menghambat proses tumbuh kembang bagi remaja, kecanduan rokok juga sangat mempengaruhi perilaku dan kepribadian. “Rokok adalah pintu gerbang menuju lost generation, hilangnya pemuda yang berkualitas,” ujarnya.

Berdasarkan Survey Global Youth Tobacco tahun 2004, disebutkan untuk wilayah Jawa dan Sumatera diindikasikan 24,5 persen anak laki-laki dan 2,3 persen anak perempuan p a d a u s i a 1 3 - 1 5 t a h u n mengalami kecanduan rokok. Rokok merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia pada abad ke-21 dan telah membunuh 50 persen penggunanya. (Jul)

Kementerian Kesehatan

Perlu Diperjuangkan Semua Orang

“Kesehatan perlu ditingkatkan dan diperjuangkan semua orang, karena masalah kesehatan merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat termasuk pesantren,” kata Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH saat membuka Festival Seni dan Budaya Islam di Pondok Pesantren Nurul Karomah, Pasuruan, Jawa Timur (17/7).

Menurut Endang Rahayu, pondok pesantren mempunyai potensi jumlah santri yang besar dan bisa menjangkau tatanan terdekat dengan keluarga. “Po tens i i t u d i ha rapkan dapat menggalang kemitraan bersumberdaya masyarakat, sehingga keluarga besar pondok pesantren menjadi keluarga sadar gizi serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Menteri Kesehatan.

Upaya tersebut diharapkan b i s a t e r w u j u d m e l a l u i pemberdayaan masyarakat dengan pembentukan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren). “Kementerian Kesehatan telah memberikan dukungan stimulan berupa bantuan untuk pembangunan gedung Poskestren di beberapa daerah di Indonesia. Pada tahun 2009 terdapat 1015 Poskestren, 218 diantaranya berada di daerah Jawa Timur”, terang Menkes.

Pada kesempatan tersebut, Menkes menyerahkan bantuan sosial sebesar Rp. 56.000.000,- untuk pembangunan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren) Nurul Karomah. Hadir dalam acara tersebut

Gubernur Jawa Timur, Bupati Pasuruan, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Karomah serta para kyai dan alim ulama se-Provinsi Jawa Timur. (puskomblik depkes).

Kementerian Dalam Negeri

Tingkatkan Anggaran Pengelolaan Perbatasan

Menter i Dalam Neger i (Mendagri) Gamawan Fauzi mengakui peningkatan anggaran secara signifikan bagi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang dikepalainya untuk tahun 2011 sebesar Rp700 miliar. “Tahun ini memang lebih sedikit sebesar Rp25 miliar, karena kami baru membentuk badannya dulu. Nah, baru tahun depan dengan anggaran itu kita akan bekerja maksimal,” kata Gamawan di Gedung Kemdagri, Jakarta, Sabtu (24/7).

Menurutnya, setelah struktur kepengurusan BNPP yang rencananya dilantik paling lambat Agustus 2010 tersebut akan langsung berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait sesuai peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. “Langkah awal yang dilakukan BNPP nantinya yakni mengamati kondisi di lapangan dari berbagai aspek, seperti keamanan negara, kewilayahan, infrastruktur maupun aspek lainnya,” ujarnya.

BNPP dibentuk sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010, sebagai tindaklanjut

ajakan untuk memandang laut lebih dalam dan substantif. Laut dilihat bukan sekadar sebagai entitas air yang bergolak dan menghalangi gerak manusia, melainkan juga entitas yang menjadi bagian dari kehidupan manusia Indonesia secara keseluruhan. Pertanyaannya, berapa banyak orang yang paham ajakan ini? Saya rasa, sangat sedikit.

Jujur saja, hingga detik ini ingatan kolektif bawah sadar sebagian besar warga Indonesia tentang laut masih berkonotasi ‘negatif’. Jika kita bicara laut, maka yang terbayang adalah ombak, angin, badai, tsunami. Kalaupun ada bayangan lain, pal ing-pal ing in terpretas i bahwa laut adalah sumber daya hayati tak terbatas yang perlu dieksploitasi secara besar-besaran. Sebuah terminologi yang sejatinya tidak terlalu tepat.

Memang tak salah j ika kita berniat mengeksploitasi laut, karena selama ini laut

di seluruh wilayah Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat. Tak bisa dimungkiri, kita memerlukan grand design untuk memanfaatkan laut sebagai basis kekuatan negara di berbagai bidang. Akan tetapi mengeksploitasi saja tanpa memikirkan upaya pemanfaatan secara berkelanjutan justru akan menghancurkan laut secara fatal.

Jika kita merujuk pada pendapat Alfred Thayer Mahan (1840 -1914 ) da l am The Influence of Sea Power Upon History 1660-1783, seharusnya kita bisa belajar bagaimana sebuah bangsa dapat maju dengan landasan pijak (foot hold) di bidang kelautan. Dan itu bukan berarti menguras habis isi laut untuk memenuhi hasrat kebutuhan manusia yang tak terbatas.

Maka, seperti yang dilakukan nenek-moyang, marilah kita beramai-ramai pergi ke laut. Pandangi birunya dengan penuh

harapan, bahwa di sana ada masa depan. Nikmati debur ombaknya sebagai pemicu dinamika, bahwa di dalamnya penuh dengan potensi yang luar b iasa besar untuk mensejahterakan kehidupan anak bangsa. Namun jangan lupa, renungi juga beningnya sembari menghitung secara cermat apa saja yang dapat kita ambil dari dalamnya, agar laut bisa menjadi katup pengaman sepanjang masa bagi kehidupan manusia, saat daratan tak mampu lagi mendukung jumlah manusia yang kian berpinak.

Laut bukanlah kulkas yang dapat dikuras isinya, lalu seketika dapat diisi lagi dengan yang baru. Butuh waktu panjang bagi laut untuk memulihkan ekosistemnya setelah dijarah peradaban manusia. Maka pada titik ini, kesadaran manusia untuk menggauli laut secara arif sangat penting! (gun).

Lintas Lembaga

luas. Namun, hanya sebatas itukah hubungan bangsa ini dengan laut, hanya dianggap sebagai pemisah, yang oleh karenanya pantas ditaklukkan ombak-gelombangnya agar orang bisa ngelencer antarpulau atau antarnegara?

Saya menduga, narrowing atau penyempitan makna itu terjadi—salah satunya—gara-gara kita tidak tahu bahwa lagu Nenek-moyangku sejatinya terdiri dari dua bait. Bait pertama bunyinya memang seperti yang tertulis di atas dan dihafal murid-murid TK dan SD di mana-mana. Sedangkan bait kedua—yang syairnya tak banyak diketahui orang—selengkapnya bunyinya begini:

Angin bertiup layar terkembangOmbak berdebur di tepi pantaiPemuda berani bangkit sekarangKe laut kita beramai-ramai.

Nah, dari bait kedua jelas tersurat ada ajakan untuk “bangkit dan pergi ke laut beramai-ramai”. Ini adalah

Wajah Kita

LautNenek moyangku orang pelautGemar mengarung luas samuderaMenerjang ombak tiada takutMenempuh badai sudah biasa

Siapa tak kenal lagu di atas? Bait pertama lagu Nenek-moyangku Orang Pelaut secara eksplisit menggambarkan keperkasaan nenek-moyang dalam mengarungi samudera

Katakan Tidak !pada Narkoba

Page 10: Edisi 11/Tahun VI/Juli 2010

12www.bipnewsroom.info

Tahun VIJuli 2010Edisi 11

Meski di usia belia, pengembangan pariwisata, pebenahan infrastruktur, pertanian, perkebunan sudah banyak dilakukan, bahkan pendidikanpun ikut terdongkrak. Memang, Lombok Utara kaya potensi sumber daya alam (SDA),"Selama ini kendala kami infrastruktur yang terbatas, misalnya jalan ke sentra produksi perkebunan atau beberapa objek wisata. Tahun ini diprogramkan peningkatan jalan kabupaten sepanjang 60 km melintasi beberapa kecamatan," jelas Penjabat Bupati Kabupaten Lombok Utara, Drs Ridwan Hidayat.

Target Tiga TahunDengan moto pembangunan

Tioq Tata Tunaq, Lombok Utara berupaya menggenjot potensi perkebunan dan wisata. Selain tiga gili di Kecamatan Pemenang juga terdapat objek wisata di Danau Segara Anak dan Gunung Rinjani. "Kami optimis dalam jangka tiga tahun daerah ini mampu sejajar dengan daerah lain asalkan dikelola dengan baik. Sebab, potensi objek wisata yang ada belum banyak digarap, seperti pungutan retribusi penyeberangan dari Pelabuhan Pemenang ke tiga gili dan kunjungan kapal pesiar yang membawa tamu dari Bali juga belum disentuh secara optimal," tutur Ridwan Hidayat.

Menariknya, tahun ini

perusahaan dari Jenewa akan membangun hotel terapung di Telok Odek, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, "Lengkap dengan sarana pendaratan helikopter. Jika perusahaan ini beroperasi bisa diperkirakan KLU akan memperoleh retribusi daerah senilai Rp 14 miliar setahun," tambah Ridwan Hidayat optimistis. Belum lagi pendapatan dari puluhan hotel, villa dan bungalow yang tersebar di beberapa lokasi. “Lain lagi pemasukan dari pengelola wisata yang ke Gunung Rinjani pada 2009/2010 sebanyak 5 ribu wisatawan dan objek wisata yang lain,” tegas Ridwan.

Unggulkan Pariwisata Sektor pariwisata memang

unggulan Lombok Utara. Tahun ini sektor pariwisata menyumbang sekitar 75 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Dari tahun 2009 terjadi peningkatan PAD dari Rp 6,7 miliar lebih menjadi Rp 8,2 miliar lebih. Kami menargetkan tahun ini perolehan PAD sebesar Rp 10 miliar," tegas Kepala Bappeda, Ir Nanang Matalata seraya menambahan bahwa sampai bulan ini sudah bisa meraup 62 persen dari target.

Besarnya potensi pariwisata mendorong Kadis Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika (Hubparkominfo), Eko Suranto, SH., MH, mengusulkan pembentukan otorita di sejumlah

kecamatan yang memiliki objek wisata. "Agarpengelolaan pariwisata di tiap kecamatan terarah dan terkoordinir," jelas Suranto.

Prestasi NasionalKemajuan KLU mendapat

respons positif Tim Evaluasi Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Tim menilai KLU mengalami kemajuan yang cukup berarti. "Secara kasat mata, daerah pemekaran ini banyak mengalami kemajuan dan terjadi perubahan," kata Kasubdit Monitoring dan Evaluasi pada Ditrektorat Penataan dan Otsus Ditjen Otda, Ir. Anny Sulistiani, MBA.

Pemkab Lombok Utara juga dinilai mampu menyelesaikan persoalan tapal batas, ‘’Hal-hal yang membuat daerah ini lebih maju adalah tak ada konflik vertikal maupun horizontal dalam Pilkada .Lombok Utara termasuk dari 57 kabupaten/kota yang telah dievaluasi dan dalam kategori sehat,’’jelas Sulistiani yang mengagumi keindahan Gili Trawangan.

Senada dengan Sulistiani, Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara, Mariadi, S.Ag. mengapresiasi perkembangan kabupaten ini. Pasalnya banyak prestasi nasional yang direbut kabupaten muda ini, salah satunya Juara Nasional Bidang Olahraga Sekolah Nasional (O2SN).

Meski demikian, Mariadi mengingatkan agar penguatan kelembagaan dalam penempatan tenaga birokrasi terus dilakukan ." Pengelolaan potensi SDA dan SDM yang ada harus dimaksimalkan agar Lombok Utara mampu sejajar dengan daerah lain. Terutama peningkatan kualitas layanan jalan, air minum, dan listrik yang bersifat mendasar,’’kata Mariadi.

Menatap Masa DepanHarapan memajukan

Lombok Utara lima tahun ke depan tertumpu pada pasangan kepala daerah pertama H Djohan Syamsu, SH., dan H Najmul Ahyar, SH., MH., yang terpilih dalam Pemilukada 9 Juni lalu. ‘’Saya yakin bupati dan wakil bupati terpilih mampu mengantarkan Program Tioq

Tata Tunaq jauh lebih maju,’’ ujar Ridwan Hidayat, Pj. Bupati Lombok Utara.

Ketua DPRD, Mariadi juga berharap pimpinan daerah KLU yang baru nanti mampu merangkul semua pihak. “Jangan ada beda warna sebab kalau terkotak-kotak dikhawatirkan pembangunan KLU akan terhambat,” pungkas Mariadi sambil menekankan perlunya semua elemen masyarakat saling menghargai dan menghormati dalam perbedaan. (H. Wardi)

Menuai Harapan Mendulang Prestasi

Kabupaten Lombok Utara

Girang hati Subhan Sadri (51), peternak asal Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat. Pasalnya peternak yang juga buruh tani ini mulai menikmati buah kemajuan dari pemekaran Kabupaten

Lombok Utara. Dua tahun lalu kabupaten itu berpisah dari induknya Kabupaten Lombok Barat. “Kami bahagia Lombok Utara sudah terlihat sedikit maju. Beda dengan semasih berada di kabupaten induknya Lombok Barat,” tukas warga tamatan SD ini.