36
MAKALAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW SETELAH MENJADI RASUL KELOMPOK 5 KELAS X IPA 3 NAMA ANGGOTA : 1. CATUR HARYO PRASTOWO (08) 2. HAFIDZ SETIYADI (14) 3. RATMA WATI DEWI (25) 4. SAVITRI PERMATA BUNDA PRATIWI (27) 5. SEPTYA IKA SARI (28) SMA NEGERI 7 PURWOREJO 1

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semoga dapat bermanfaat

Citation preview

Page 1: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

MAKALAH

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW SETELAH MENJADI RASUL

KELOMPOK 5 KELAS X IPA 3

NAMA ANGGOTA :

1. CATUR HARYO PRASTOWO (08)2. HAFIDZ SETIYADI (14)3. RATMA WATI DEWI (25)4. SAVITRI PERMATA BUNDA PRATIWI (27) 5. SEPTYA IKA SARI (28)

SMA NEGERI 7 PURWOREJO

JALAN KI. MANGUNKARSO 1 PURWOREJO

TAHUN AJARAN 2013 / 2014

1

Page 2: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Kata Pengantar

 

                Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat dan rahmat-Nya. Sehingga penulis mampu menyelesaikan

penyusunan makalah ini.

            Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu mengumpulkan materi dan gambar.

            Tujuan dibuatnya makalah ini untuk meningkatkan pegetahuan dan ketaqwaan

teman-teman tentang Agama Islam.

Penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin , tapi ada

pepatah “ tak ada gading yang tak retak ”. Demikiannya dengan makalah ini masih

banyak ditemui kekurangan.

Akhirnya penulis berharap makalah ini membawa manfaat untuk teman-teman

dan sebagai sumbangsih bagi dunia pendidikan.

                                               

Purworejo, 17 September 2013

Penulis

2

Page 3: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Daftar Isi

I. Judul 1II. Kata Pengantar 2

III. Daftar Isi 3

IV. BAB 1 (Pembahasan dan Isi)

a.Pengangkatan Nabi Muhammad Saw Menjadi Rasul 4

b.Kondisi Masyarakat Sebelum Islam Disebar Luaskan 4

c.Misi Dakwah (Kerasulan) Nabi Muhammad SAW 5

d.Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah  5

e.Tantangan dan Hambatan Dakwah Nabi Periode Mekkah 13

f. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Medinah 16

g.Sikap dan Perilaku 19

V. BAB II (Kesimpulan)

a. Kesimpulan 21VI. Daftar Pusaka 23

3

Page 4: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

BAB I

PEMBAHASAN DAN ISI

I. Pengangkatan Nabi Muhammad Menjadi Rasul

Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi

pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau

sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun.

Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota

Mekah.

Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai

dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang

pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-

Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-

Qur’an.

Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq:

1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT

agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat

manusia.

Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode

Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah

diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat,

yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah

dinamakan Surah Makkiyyah.

II. Kondisi Masyarakat Sebelum Islam Disebar Luaskan :

a.       Kondisi Kebudayaan (Positif) :

1) Menghormati dan Memuliakan Tamu

2) Masyarakat dapat meciptakan syair-syair yang terkenal

b.      Kondisi Kebudayaan (Negatif)

1) Mengubur anak/bayi perempuan yang masih hidup

4

Page 5: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

2) Tatakrama kurang baik , misalnya dalam cara makan dan minum

3) Fanatisme kabilah begitu kuat

III. Misi Dakwah (Kerasulan) Nabi Muhammad SAW :

a) Mendorong timbulnya kesadaran umat manusia agar mau

melakukan kegiatan belajar dan mengajar

b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sepanjang hayat

c) Mengeluarkan manusia dari kehidupan dzulumat (kegelapan)

kepada kehidupan yang terang benderang.

d) Memberantas sikap Jahiliyah

e) Menyelamatkan manusia dari tepi jurang kehancuran yang

disebabkan karena pertikaian

f) Melakukan pencerahan batin kepada manusia agar sehat rohani

dan jasmaninya

g) Menyadarkan manusia agar tidak melakukan perbuatan yang

menimbulkan bencana di muka bumi, seperti permusuhan dan

peperangan

IV. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah 

Masyarakat arab jahiliyah pada periode mekah. Objek dakwah

Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah,

atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang

agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh

dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu,

seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama

penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka

letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-

berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza

dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang

menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.

5

Page 6: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Adapun ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan

Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:

a. Keesaan Allah SWT

b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan

c. Kesucian jiwa

d. Persaudaraan dan Persatuan

Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar

masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral

dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan

nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan

yang luhur tersebut sebagai berikut:

1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun

Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah

SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di

lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat

dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan

dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid

(istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu

Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah

dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu

Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu

Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).

Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga

ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk

Islam, mereka adalah:

۞    Abdul Amar dari Bani Zuhrah

۞    Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris

۞    Utsman bin Affan

6

Page 7: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

۞    Zubair bin Awam

۞    Sa’ad bin Abu Waqqas

۞    Thalhah bin Ubaidillah.

Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara

sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut

Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah secara terang-terangan

Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari

kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah

SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu

tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah As Syu’araa’ (QS 26) ayat 214-

216.

[26:214] Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,

�يَن� �ُمْؤ�ِم�ِن اْل ِم�َن� �َع�َك� �َب اَّت �ُم�َن� ْل �اَح�َك� ِن َج� َو�اْخ�ِف�ْض�

[26:215] dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.

وَن� �َع�ُم�ُل َّت ِم�ُم�ا ��ِر�يٌء َب �ي �ِّن ِإ َف�ُقْل� َع�َص�و�َك� �َن� َف�ِإ

[26:216] Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”;

� َح�يِم اْلِر� �َع�ِز�يِز� اْل َع�ُل�ى �ْل� �و�َّك َو�َّت

Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan

ini antara lain sebaga berikut:

Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk

menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau

banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari

7

Page 8: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi

merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu

Thalib, dan Zaid bin Haritsah.

Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah,

terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk

berkumpul di Bukit Shafa.

Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah

menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy,

yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar

bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun

ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).

Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para

penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di

luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:

۞  Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.

۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum

........Daus.

۞  Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah).

Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku

Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M,

sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya

lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr,

pimpinan kaum Salamah.

Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada

gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan

menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut

merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan

melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka

memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar

berhijrah ke Yatsrib.

8

Page 9: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW

Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan

Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang

dakwah Rasulullah SAW, yakni:

Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat

keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua

orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam

masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan,

sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.

Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang

adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam

akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab

neraka.

Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa

berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan

leluhur mereka. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan

berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam

melarang menyembah berhala.

Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan

menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara

lain:

۞    Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin

Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan

Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di

luar batas perikemanusiaan.

۞    Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW

agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat

kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di

saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan

melakukan penyembahan terhadap berhala.

9

Page 10: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah

satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya,

termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk

berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu

memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke

Habasyah terjadi pada tahun 615 M.

Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah,

karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk

Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab.

Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih

kejam lagi.

Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke

Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu

Thalib.

Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman

Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri

Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun

wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka

cita).

4. Perubahan Masyarakat Mekkah Setelah Masuknya Islam

a.  Sejak saat Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam di Mekkah

banyak orang yang pada saat itu masih menganut kepercayaan

watsani berbondong-bondong masuk ke Islam. Hal ini

menyebabkan beberapa perubahan yang terjadi di Mekkah , antara

lain :

Bangsa Arab yang semula sangat gemar melantunkan dan

mendengarkan syair-syair para penyair di pasar Ukaz pada zaman

Islam, mereka asik membaca Qur'an siang dan malam

10

Page 11: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Kebiasaan meratap yang sering dilakukan pada masa jahiliah

mereka tinggalkan.Karena agama Islam telah melarang perbuatan

meratap

Pada zaman Islam,bangsa Arab juga telah merubah kebiasaan

mereka yang suka membunuh anak perempuan yang baru lahir.

Terhapusnya sistem perbudakan karena dalam Islam semua orang

memiliki hak yang sama.

Adanya pengaturan terhadap pernikahan.Sehingga kebiasaan

mengawini janda bekas ayah yang dilakukan oleh masyarakat

jahiliah dilarang.

b.   Dari segi perubahan terlihat jelas masyarakat Mekkah tidak lagi

meyembah berhala , bulan , maupun matahari.

5. Meneladani Dakwah Nabi Muhammad beserta Sahabatnya

a.   Jika saja setiap orang mau jujur ketika ditanya siapa orang yang

layak dan pantas dijadikan panutan hidup dalam sepanjang

sejarah peradaban manusia sejak nabi Adam hingga sekarang,

maka tentu jawabannya adalah Muhammad bin Abdullah yakni

Nabiyullah sekaligus Rasul-Nya. Baik jika yang ditanya itu Non

Muslim dan terlebih lagi yang beragama Islam.

b.   Misalnya, Michael H. Hart (seorang non Muslim) yang

menempatkan Rasulullah sebagai manusia pertama dalam buku

yang berjudul “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam

Sejarah manusia”. Atau kita bisa melihat beberapa pengakuan

para pemikir barat tentang Nabi Muhammad SAW, diantaranya :

Muhammad adalah suatu jiwa yang bijaksana dan pengaruhnya

dirasakan dan tak akan dilupakan oleh orang orang di

sekitarnya.” (Diwan Chand Sharma, seorang sarjana beragama

Hindu, dalam bukunya The Prophets of the East (Nabi-nabi dari

Timur), Calcutta 1935, halaman 122.)

11

Page 12: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Empat tahun setelah kematian justinian, 569 m, lahir di Makkah

di tanah Arab, seorang yang memberikan pengaruh yang terbesar

bagi umat manusia. Orang itu adaIah …Muhammad …. ” (John

William Draper, M.D., LLD., dalam bukunya A History of the

Intellectual Development of Europe (Sejarah Perkembangan

Intelektual di Eropa), London 1875.)

“Saya ragu apakah ada orang lain yang bisa merubah kondisi

manusia begitu besar seperti yang dilakukan oleh dia

(Muhammad SAW).” (R.V.C. Bodley dalam The Messenger

(Sang Utusan), London 1946, halaman 9.).

Saya telah mempelajari dia (Muhammad Shallallahu Alaihi wa

Sallam) laki-laki yang luar biasa dan menurut saya, terlepas dari

pemikiran anti kristen, dia adalah penyelamat umat manusia.”

(George Bernard Shaw dalam The Genuine of Islam (Islam yang

Murni), volume I no. 81936).

“Dengan sebuah keberuntungan yang sangat unik dalam sejarah,

Muhammad adalah pendiri dari suatu negara, suatu kerajaan dan

suatu agama.” (R.Bosworth-Smith dalam Mohammed and

Mohammedanism, 1946)

“Muhammad adalah pribadi religius yang paling sukses”

(Encyclopedia Britannica, edisi ke-11)

b. Itulah beberapa pengakuan dari orang-orang yang jujur dalam

memberikan sebuah penilaian terhadap kepemimpinan Rasulullah saw

sebagai nabi dan Rasul, sebagai kepala Negara, bahkan sebagai

pemimpin di dalam rumah tangga beliau. Lantas, kenapa kita masih

tidak mau atau jarang menjadikan perjalanan hidup Rasulullah, baik

dakwah dan perjuangannya sejak dari Makkah hingga berhasil

mendirikan Negara di Madinah sebagai sebuah teladan bagi kita?

Bukankah Allah SWT telah mengatakan di dalam Al Qur’an bahwa di

dalam diri Muhammad itu ada suri tauladan bagi kita ?

12

Page 13: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

V. Tantangan dan Hambatan Dakwah Nabi Periode Mekkah

Ketika Rasulullah mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara

terang-terangan di tengah-tengah tempat kafir Quraisy berkumpul, dan

mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di

sisi Ka'bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ajaran Islam

semakin membenci ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Lalu,

kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah Rasulullah

melalui berbagai cara diantaranya:

1. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Rasulullah SAW

Rasulullah dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan

lain-lain dengan sebutan penghinaan. Suatu saat Rasul pernah

dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan

kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri yang

tajam di depan rumahnya, juga tindakan-tindakan lain yang sangat

menyakitkan.

2. Penhinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Pengikut Rasulullah SAW

Misalnya penghinaan dan penyiksaan yang ditimpakan kepada Bilal

oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari

batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan

batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu

Bakar dengan cara dibelinya dari majikannya dengan harga yang

sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir

Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar

bin Yasir, mereka dibunuh dan bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu

Jahal. Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah

Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga

menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor

unta yang berlawanan arah.

13

Page 14: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

3. Bujukan Harta, Kedudukan dan Wanita

Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraiys dengan mengutus Utbah bin

Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah SAW dengan harta dengan janji

berapapun Nabi meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka

membujuknya untuk menjadikan Nabi sebagai raja dan diiming-imingi

wanita-wanita yang tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah

menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam. Namun

semuanya ditolak oleh Rasulullah.

4. Membujuk Nabi untuk Bertukar Sesembahan

Kafir Quraiys menawarkan kepada Nabi untuk saling bertukar

sesembahan. Dimana mereka meminta Nabi untuk menyembah tuhan

Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk kemudian mereka bersedia

menyembah Allah. Namun usaha ini ditolak Nabi melalui firman Allah

dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-3.

5. Membujuk dan Memprovokasi Abu Thalib

Tindakan langsung terhadap Nabi selalu menghadapi kegagalan, maka

kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk

paman Nabi (Abu Thalib) agar memerintahkan Nabi berhentik

berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti

Rasulullah dengan seorang pemuda yang gagah dan ganteng, dengan

syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka membunuh Nabi. Namun

usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Provokasi

lainya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Nabi

telah membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran para

pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga gagal.

Bahkan Nabi mengatakan: "Senadainya matahari di letakkan di tangan

kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti

menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati karenanya".

6. Memprovokasi Masyarakat Mekkah

Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk merintangi dakwah

14

Page 15: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Nabi adalah dengan memempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak

mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan al-Qur'an, karena

disebutkan oleh mereka sebagai jampi-jampi yang membuat mereka

tertenung. Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan-segan

membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran

Nabi

7. Pengasingan dan Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthallib

Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum

Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapapun untuk berinteraksi dengan

Bani Hasim dan Bani Mutahllib, melakukan transaksi jual beli,

menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka.

Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengemumuman yang

ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang

tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya.

8. Mempengaruhi Pimpinan Negara-negara Tetangga untuk Menolak

Kehadiran Islam/Orang Islam

Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Nabi hijrah ke Habsy.

Kafir Quraisy datang menghadap raja mereka yang beragama Nashrani

dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak benar. Namun,

ketika dikonfrontir dengan umat Islam yang dijurubicarai Ja'far,

akhirnya mereka kalah dan raja Habysi memberikan jamainan

keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di negaranya.

Demikian beberapa rintangan yang dihadapi Rasulullah dan para

pengikutnya ketika mendakwahkan ajaran Islam di Mekkah. Secara umum

rintangan-rintangan tersebut dapat dikategorikan kepada beberapa

kategori:

rintangan bersifat fisik

rintangan bersifat psikis

15

Page 16: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

rintangan bersifat provokatif

rintangan bersifat diplomatik

VI. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Medinah

1) Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota Mekah

Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah

periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah.

Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau Beliau berjuang antara

hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat

Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.

Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama

empat hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan

masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada hari Jumat 12

Rabiul awal tahun 1 Hijrah bertepatan pada 24 September 6 M.

Merekamendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan

diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Nabi saw

mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam

dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan

Anshar.

Sejak Saat itu, Kota Yastrib berubah namanya menjadi

Madinah Nabi (Madinah Rasul) selanjutnya kota itu disebut

Madinah. Orang-orang yang pindah atau hijrah mendapat

sebutan kaum Muhajirin artinya pendatang. Adapun penduduk

asli disebut Anshar artinya pembela. Adapun penduduk kota

Madinah itu sendiri terdiri dari dua golongan yang berbeda, yaitu

Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku

Aus dan Khazraj

Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari

utara (Palestina). Kebiasaan orang-orang Yahudi ini selalu

membangga-banggakan diri pada penduduk asli dan sering

16

Page 17: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

mengadu domba antara suku Aus dan Khazraj sekadar

mengambil keuntungan dari hasil penjualan senjatanya.

Peristiwa hijrah ini amat penting artinya bagi Islam dan kaum

muslim karena hijrahnya Nabi SAW dari Mekah ke Madinah

dijadikan sebagai awal permulaan tahun Hijriyah. Dengan

hijrahnya kaum muslim, terbukalah kesempatan bagi Nabi SAW

untuk mengatur strategi membentuk masyarakat muslim yang

bebas dari ancaman dan tekanan. Beberapa strategi dalam hal

tersebut adalah mengadakan perjanjian saling membantu antara

kaum muslim dengan kaum nonmuslim dan membangun kerja

sama, baik dibidang poitik, ekonomi, sosial, serta dasar-dasar

daulah Islamiyah. Dakwah Rasulullah periode Madinah dapat

mewujudkan masyarakat muslim di Madinah yang adil dan

makmur sehingga menjadi prototipe masyarakat ideal atau yang

sering disebut masyarakat madani. Beliau juga turut berjuang

dalam memelihara dan mempertahankan masyarakat yang

dibinyanya itu dari segala macam tantangan, baik yang berasal

dari dalam maupun dari luar.

2) Substansi dan strategi dakwah Raslullah SAW. Periode Madinah

Adapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:

a) Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan

antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Kaum Muhajirin

yang jauh dari sanak keluarga dan kampung halaman mereka

dipersaudarakan dengan kaum Anshar secara ikhlas dan hanya

mengharap keridaan Allah SWT. Sebagai contoh, Abu Bakar

dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib

dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar bin

Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu

seterusnya sehingga setiap orang dari Kaum Anshar

dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.

17

Page 18: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

b) Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam

upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat

muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan,

Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian

dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan

sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan

rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :

Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-

masing golongan mempunyai wewenang penuh

terhadap anggits golongannya.

Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus

tolong menolong dan saling mebantu untuk melawan

siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib

mempertahankan kota bila ada serangan dari luar.

Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati

oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Apabila

terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka

urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul(Al

Qur’an dan sunah).

Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota

Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi

Muhammad SAW.

c) Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk

masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota Madinah

dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum

Islam, Nabi Muhammad SAW dapat menetapkan dasar-dasar

yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek

kehidupan, baik di lapangan politik,ekonomi, sosial, dan lain-

lain.

18

Page 19: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini

masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari

“ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah

disebut “ Madinatul Munawwarah ”.

3) Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah

Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW antara lain :

1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum

Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman

dan tentram.

2. Persatuan dan saling menghormati antar agama

3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang

kuat dan lemah, yang kaya dan miskin

4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut

aturan Allah swt

5. Memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar

menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia

dengan manusia.

6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan

keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.

7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan

agama Islam.

8. Terciptanya hubungan yang kondusif

IV. Sikap dan Perilaku

Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW

antara lain :

1. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah

rasul dan nabi penutup para nabi.

2. Mencintai Rasullulah saw.

3. Mensosialisasikan sunnah Nabi saw.

4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi.

19

Page 20: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia.

6. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/

menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw.

7. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya.

8. Senantiasa berjihad dijalan Allah.

9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-

hari besar Islam.

10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid).

11. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw

20

Page 21: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

BAB 3

PENUTUP

I. Kesimpulan

1. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW. menjadi rasul bersamaan

dengan diturunkannya wahyu pertama pada malam 17 Ramadan/6

Augustus 611 M. di usianya ke-40 tahun

2. Dakwah Nabi Muhammad SAW. ketika di Mekkah secara sembunyi

dan terang-terangan.

3. beberapa rintangan yang dihadapi Rasulullah dan para pengikutnya

ketika mendakwahkan ajaran Islam di Mekkah. Secara umum

rintangan-rintangan tersebut dapat dikategorikan kepada beberapa

kategori:

rintangan bersifat fisik

rintangan bersifat psikis

rintangan bersifat provokatif

rintangan bersifat diplomatik

4. Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW

antara lain :

a. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw

adalah rasul dan nabi penutup para nabi.

b. Mencintai Rasullulah saw.

c. Mensosialisasikan sunnah Nabi saw.

d. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi.

e. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia.

f. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk

melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw.

g. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya.

h. Senantiasa berjihad dijalan Allah.

21

Page 22: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

i. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati

hari-hari besar Islam.

j. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid).

k. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw

22

Page 23: DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH

Daftar Pusaka

1. http://suryawardana.com/quran/syuaraa/#ixzz2k3634HM2 2. https://atcontent.com/Publication/8697778184959992V.text/-/Tantangan-dan-

Hambatan-Dakwah-Nabi-Periode-Mekkah

3. Kamal. Rahmat. Pedoman Pendidikan Agama Islam dan Budi

Perkerti.2013.Jakarta: Platinum Tiga Serangkai.

23