14
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi sebagai bahasa perusahaan harus melihat pajak dari berbagai aspek pengaruhnya terhadap perusahaan. Pertama, pajak merupakan beban yang menjadi salah satu unsur dalam mengukur prestasi laba suatu perusahaan. Kedua, pajak merupakan kewajiban terhadap pemerintah yang harus disetor pada waktu tertentu, dan dengan demikian berpengaruh terhadap arus kas. Jadi bisa disimpulkan bahwa Pajak penghasilan merupakan biaya yang timbul karena diberlakukannya peraturan pajak kepada dunia usaha pada negara tertentu, dan beban pajak penghasilan biasanya merupakan suatu pos yang sangat material jumlahnya di dalam laporan keuangan perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Di dalam makalah ini akan disajikan dan di bahas secara sederhana mengenai pajak penghasilan dan beberapa hal yang berhubungan dengannya. 1.3 Tujuan makalah ini bertujuan antara lain: 1. Mempelajari dan menyajikan akuntansi untuk pajak penghasilan secara sederhana 1

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akuntansi pajak penghasilan

Citation preview

Page 1: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi sebagai bahasa perusahaan harus melihat pajak dari berbagai aspek

pengaruhnya terhadap perusahaan. Pertama, pajak merupakan beban yang menjadi

salah satu unsur dalam mengukur prestasi laba suatu perusahaan. Kedua, pajak

merupakan kewajiban terhadap pemerintah yang harus disetor pada waktu tertentu,

dan dengan demikian berpengaruh terhadap arus kas. Jadi bisa disimpulkan bahwa

Pajak penghasilan merupakan biaya yang timbul karena diberlakukannya peraturan

pajak kepada dunia usaha pada negara tertentu, dan beban pajak penghasilan biasanya

merupakan suatu pos yang sangat material jumlahnya di dalam laporan keuangan

perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Di dalam makalah ini akan disajikan dan di bahas secara sederhana mengenai

pajak penghasilan dan beberapa hal yang berhubungan dengannya.

1.3 Tujuan

makalah ini bertujuan antara lain:

1. Mempelajari dan menyajikan akuntansi untuk pajak penghasilan secara sederhana

2. Mengetahui alokasi pajak penghasilan intraperiode

3. Mengetahui alokasi pajak penghasilan antarperiode

4. Kerugian operasi yang dikompensasi di masa lalu atau ke masa mendatang

5. Kredit pajak investasi

1

Page 2: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

ALOKASI PAJAK PENGHASILAN INTRAPERIODE

Untuk mengilustrasikan konsep alokasi pajak intraperiode, asumsikan bahwa

suatu perusahaan mendapat keuntungan sebesar $70.000 atas pelunasan hutang jangka

panjang secara lebih dini, yang harus dilaporkan sebagai pos luar biasa sesuai dengan

prinsip akuntansi yang lazim. Keuntungan tersebut akan dilaporkan sebagai laba

untuk tujuan pajak penghasilan. Prinsip alokasi pajak intraperiode mensyaratkan

bahwa keuntungan dan jumlah pajak penghasilan yang berkaitan dengan keuntungan

dari pelunasan hutang tersebut dilaporkan bersama-sama dalam perhitungan rugi-laba.

Jika tarif pajak adalah 40%, pengungkapannya dapat disajikan sebagai berikut:

Keuntungan luar biasa dari pelunasan hutang secara (lebih)

dini……………………………………………………....... $70.000

Dikurangi pajak penghasilan atas keuntungan tersebut.......... 28.000 $42000

Dalam kasus tersebut, pajak penghasilan atas operasi rutin tidak akan mencakup pajak

atas keuntungan luar biasa.

Seperti halnya kerugian dari operasi yang dihentikan, maka pengurangan pajak

penghasilan yang timbul akibat kerugian tersebut akan diperhitungan untuk

mengurangi kerugian yang dilaporkan. Jadi, jika tarif pajaknya adalah 40% dan

kerugian atas penjualan suatu divisi yang dihentikan adalah $40.000 maka pos khusus

tersebut dapat diungkapkan sebagai berikut:

Kerugian karena operasi yang dihentikan (setelah dikurangi

Penghematan pajak 16.000 .............................................. $24.000

Pada periode sebelumnya dilaporkan sebagai penyesuaian langsung pada Laba yang

Ditahan, pengaruh pajak bersangkutan harus diungkapkan dalam daftar laba yang

ditahan

2

Page 3: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Contoh:

Perusahaan pada tahun 1988 menemukan bahwa penyusutan untuk tahun 1986 telah

ditetapkan terlalu tinggi sebesar $30.000, laba yang ditahan, 1 Januari 1988 yang telah

dilaporkan sebelumnya $210.000, kenaikan pajak penghasilan adalah 40% atau

$12.000.

Laba yang ditahan, 1 Januari 1988, yang telah dilaporkan

sebelumnya ................................................................................... $210.000

Ditambah penyesuaian periode sebelumnya atas penetapan biaya

penyusutan yang terlalu tinggi pada tahun 1986 (setelah di

kurangi $12.000 kenaikan hutang pajak penghasilan) .................. 18.000

Laba ditahan yang disesuaikan, 1 Januari 1988 ............................... $228.000

ALOKASI PAJAK PENGHASILAN ANTARPERIODE

Perbedaan yang timbul antara laba perpajakan dan laba pembukuan atau

akuntansi dapat bersifat permanen atau sementara. Perbedaan permanen dapat timbul

dari: (1) pos-pos yang dimasukkan dalam perhitungan laba kena pajak, tetapi tidak

pernah diakui untuk tujuan akuntansi, tetapi tidak pernah dimasukan dalam

perhitungan laba kena pajak. Perbedaan temporer atau sementara timbul akibat pos-

pos pendapatan dan beban diakui untuk tujuan akuntansi dalam periode sebelum atau

sesudah pos-pos tersebut dimasukkan dalam perhitungan laba kena pajak (perbedaan

periode pengakuan).

Perbedaan permanent dan perbedaan temporer

Perbedaan Permanen

Permanent didefinisikan sebagai: perbedaan antara laba kena pajak dan laba

akuntansi sebelum pajak yang timbul akibat transaksi yang, menurut undang-undang

dan peraturan pajak yang berlaku, tidak akan di-offset oleh perbedaan yang berkaitan

dengannya atau “terhapus dengan sendirinya” pada periode lain.

Sebagian besar perbedaan permanent diklasifikasikan sebagai pendapatan yang bebas

pajak atau beban yang tidak dapat dikurangkan (dikreditkan) dalam menghitung laba

kena pajak.

3

Page 4: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Contoh pendapatan yang tidak kena pajak:

1. Pendapatan bunga atas obligasi pemerintah

2. hasil asuransi jiwa atas para pejabat perusahaan

3. 80% dari dividen yang diterima dari perusahaan lain (100% dari perusahaan anak

yang dimiliki secara keseluruhan).

Contoh beban yang tidak dapat dikurangkan meliputi:

1. Denda dan beban yang timbul akibat pelanggaran hukum.

2. premi asuransi jiwa yang dibayarkan atas para pejabat atau pegawai perusahaan

jika perusahaan merupakan penerima santunannya (benificiary)

3. Bunga atas hutang yang terjadi untuk pembelian sekuritas pemerintah yang bebas

pajak.

4. Amortisasi goodwill

Perbedaan Temporer

Perbedaan antara laba akuntansi sebelum pajak dengan laba kena pajak adalah

bersifat temporer. Perbedaan temporer meliputi: (1) perbedaan karena waktu dan (2)

perbedaan lain yang mungkin timbul karena pengurangan dasar pengenaan pajak

penghasilan.

Perbedaaan Karena waktu dapat dikelompokkan ke dalam kategori-kategori

berikut. Contoh-contoh pos yang berkaitan dengan setiap kategori juga dicantumkan

1. Laba financial sebelum pajak lebih besar dari pada laba kena pajak

a) Pendapatan atau keuntungan tertentu telah diakui dalam laporan

keuangan pendapatan periode berjalan tetapi pengenaan pajaknya baru

dilakukan pada periode berikutnya.

b) Beban atau kerugian tertentu dapat dikurangkan untuk perhitungan pajak

dalam periode berjalan, tetapi baru akan dikurangkan dalam periode

mendatang untuk pelaporan keuangan.

2. Laba financial sebelum pajak lebih kecil daripada laba kena pajak

a) Pendapatan atau keuntungan dikenakan pajak dalam periode berjalan,

tetapi ditangguh dan baru akan diakui pada periode mendatang untuk

pelaporan keuangan.

4

Page 5: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

b) Beban atau kerugian tertentu dikurangkan untuk perpajakan pada periode

mendatang, tetapi dikurangkan pada periode berjalan untuk pelaporan

keuangan.

Perhitungan Beban Pajak Penghasilan dan Hutang Pajak Penghasilan

Laba finansial sebelum pajak ....................................................................... $420.000

Ditambah (dikurangi) perbedaan permanent:

Beban yang tidak dapat dikurangkan ................................... $ 5.000

Pendapatan beban pajak ......................................................... (20.000) (15.000)

Laba finansial yang terkena pajak ............................................. $405.000

Ditambah (dikurangi) perbedaan waktu:

Kelebihan penyusutan perpajakan terhadap pembukuan........ (30.000)

Kelebihan pendapatan sewa perpajakan terhadap pembuku-

an ............................................................................................ 14.000

Laba kena pajak ......................................................................... $389.000

Pajak atas laba finansial (beban pajak penghasilan)

$405.000 × 0,40 ..................................................................... $162.000

Pajak atas laba kena pajak (hutang pajak penghasilan)

$389.000 × 0,40 ..................................................................... 155.600

Selisih antara beban pajak penghasilan dengan hutang pajak

Penghasilan ............................................................................ $ 6.400

Perkiraan Pajak Penghasilan Yang Ditangguhkan:

Beban pajak penghasilan .......................................................... 162.000

Hutang pajak penghasilan ...................................................... 155.600

Pajak penghasilan yang ditangguhkan ................................... 6.400

Dampak Alokasi Pajak Penghasilan Antarperiode

Tanpa alokasi pajak penghasilan antarperiode, beban pajak penghasilan akan

sama besarnya dengan jumlah pajak yang dibayarkan setiap tahun, dan laba bersih

5

Page 6: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

akan bervariasi mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Akan tetapi, dengan

alokasi pajak penghasilan antarperiode, besarnya laba bersih adalah konstan. Karena

kegiatan usaha perusahaan tersebut adalah sama setiap tahun, maka laba juga

seharusnya sama selama tahun perhitungan laba bersih tersebut jika pajak penghasilan

ditandingkan secara tepat dengan laba financial sebelum pajak. Jadi, alokasi pajak

penghasilan antarperiode sangat membantu untuk memenuhi karakteristik kualitatif

dari ketetapan penyajian serta menambah pentingnya laporan keuangan.

Perbedaan penimbul: beban pajak penghasilan lebih besar daripada jumlah pajak

penghasilan terhutang, karena setiap tahun terjadi penambahan ke saldo kredit

perkiraan pajak penghasilan yang ditangguhkan.

Perbedaan pembalik: jumlah pajak penghasilan terhutang lebih besar daripada beban

pajak penghasilan yang dilaporkan, karena perbedaan yang telah ada semakin

diperkecil.

Alokasi Pajak Penghasilan Antarperiode Dengan Tarif Pajak Penghasilan Yang

Berubah

Secara konseptual, ada dua pendekatan dasar yang dapat diterapkan untuk

alokasi pajak penghasilan antarperiode, yaitu konsep penangguhan dan konsep

kewajiban.

1. Konsep penangguhan: setiap perubahan tarif dapat dibukukan atau diakuntansikan

melalui metode perubahan bruto atau neto.

1) Metode perubahan bruto (gross change method), setiap pengaruh pajak berupa

perbedaan-karena-waktu yang terjadi dalam periode berjalan ditentukan

dengan menggunakan tarif pajak penghasilan yang berlaku sekarang, dan

setiap pengaruh pajak atas perbedaan yang dibalikkan ditentukan dengan

menggunakan tarif pajak penghasilan yang tercermin di dalam perkiraan-

perkiraan bersangkutan pada permulaan periode.

2) Metode perubahan neto (net change method), untuk menentukan besarnya

perubahan neto dalam perbedaan-karena-waktu untuk periode berjalan,

digunakan tarif pajak penghasilan yang berlaku sekarang dan tidak akan ada

keuntungan maupun kerugian yang berasal dari perubahan tarif yang diakui

dalam periode berjalan.

6

Page 7: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

2. Konsep kewajiban: tarif pajak yang akan digunakan untuk menghitung besarnya

pajak yang ditangguhkan adalah tarif yang diperkirakan akan berlaku pada saat

perbedaan-karena-waktu dibalikkan.

AKUNTANSI UNTUK KERUGIAN OPERASI BERSIH (KOB)

Sebagai peransang bagi perusahaan yang mengalami periode keuntungan dan

kerugian secara berganti-ganti, dalam peraturan perundang-undang perpajakan

diberikan suatu cara untuk mengurangi risiko selama tahun-tahun merugi tersebut.

Hal ini dilakukan dengan ketentuan tentang kompensasi ke masa lalu (carryback) dan

kemasa depan (carryforward) yang memperbolehkan perusahaan mengurangi

kerugian operasi bersih neto yang terjadi pada tahun tertentu terhadap laba pada

tahun-tahun lain.

KREDIT PAJAK INVESTASI

Akuntansi Untuk Kredit Pajak Investasi

Pada dasarnya, ada dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat pengurangan

pajak yang berasal dari KPI, yaitu

1) kredit tersebut digunakan untuk mengurangi beban pajak penghasilan pada tahun

diterimanya kredit pajak investasi, sering disebut sebagai metode arus langsung,

2) kredit tersebut ditangguhkan dan dicerminkan sebagai pengurang atas beban pajak

selama periode aktiva yang bersangkutan disusutkan, sering disebut dengan

metode penangguhan.

7

Page 8: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

DAFTAR PUSTAKA

Jay M. Smith, K. Fred Skousen, Intermediate Accounting, Erlangga, 1987

Wuri Adi Prabowo, Akuntansi Untuk pajak Penghasilan, dalam www.google.com,

2011

8

Page 9: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

AKUNTANSI KEUANGAN II

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

Dosen Pengasuh:

DR. HJ. Mugiati, SE. MM

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

NAMA N.P.M.Selvianti Sitanggang 10 711 027

Firna Noviani 10 711 019Marice Biti B 10 711 041

FAKULTAS EKONOMI SASTRA DAN SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI

JAYAPURA

2011

9

Page 10: AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

10