46
Penatalaksanaan luka bakar dini

4.Luka Bakar

  • Upload
    pradita

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

4

Citation preview

Page 1: 4.Luka Bakar

Penatalaksanaan luka bakar dini

Page 2: 4.Luka Bakar

Tujuan

• Menentukan luas dan derajat luka bakar • Menilai ada tidaknya trauma penyerta lain• Cara melakukan stabilisasi awal luka

bakar • Mengidentifikasi masalah khusus yang

terjadi dan penanganannya • Mengetahui kriteria untuk merujuk pasien

luka bakar.

Page 3: 4.Luka Bakar

PENDAHULUAN

* Trauma yang berat dengan morbiditas dan mortalitas tinggi

• * Permasalahan :

- Faktor pasien keadaan pasien sebelumnya

luka bakar yang dialami

- Faktor pelayanan petugas dan fasilitas pelayanan

Page 4: 4.Luka Bakar

Penyebab

• a. Api• b. Air panas• c. Bahan kimia ( asam / basa kuat )• d. Listrik dan petir• e. Radiasi

Page 5: 4.Luka Bakar

Luka bakar derajat 1

• kerusakan terbatas pada epidermis• kulit kering, hiperemik berupa eritema• tidak dijumpai bulae• nyeri• sembuh spontan

Page 6: 4.Luka Bakar

Luka bakar derajat 2

• kerusakan meliputi epidermis dan dermis

• dijumpai bulae• nyeri• warna merah atau

merah muda• dibedakan menjadi

dangkal dan dalam

Page 7: 4.Luka Bakar
Page 8: 4.Luka Bakar
Page 9: 4.Luka Bakar

Luka bakar derajat 3• kerusakan meliputi

seluruh tebal dermis dan• lapisan lebih dalam• organ kulit rusak• warna pucat – putih• tidak nyeri• dijumpai eskar (koagulasi

protein)• proses penyembuhan

lama, dibutuhkan graft

Page 10: 4.Luka Bakar
Page 11: 4.Luka Bakar

Luka bakar derajat 3

• * Eskar melingkar di dada menghalangi gerakan ekspansi rongga toraks

Page 12: 4.Luka Bakar

eskarotomi

Page 13: 4.Luka Bakar
Page 14: 4.Luka Bakar

Trauma inhalasi

Indikasi kecurigaan Sputum bercampur

karbon Luka bakar di muka Bulu2 diwajah terbakar Sisa2 jelaga Hiperemis orofaring Riwayat didlm ruang

tertutup CO Hgb >10%

Page 15: 4.Luka Bakar

• Berbagai patologi jalan nafas karena cedera inhalasi• Deposit karbon Edema larings• Erosi pita suara Sloughing mucosa• Erythematous trachea Cast formation

Page 16: 4.Luka Bakar

III.1 Masalah Pernafasan Luka Bakar

• 1. Gangguan jalan nafas dan mekanisme bernafas

* Cedera inhalasi

• Edema mukosa Proses inflamasi mukosa

• disrupsi, nekrosis silia• Obstruksi sloughing mucosa• cast

• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Page 17: 4.Luka Bakar

Gambaran ARDS

* pada foto toraks (infiltrat bilateral)

Page 18: 4.Luka Bakar

2. Gangguan sirkulasi

• * Peningkatan permeabilitas kapiler• * Perpindahan cairan dari intra

vaskular ke interstisiel• * Gangguan perfusi (syok seluler)

hipoksemia

Page 19: 4.Luka Bakar

3. Gangguan gastrointestinal

Terjadi hipoperfusi splangnikus :

* Gangguan mekanisme digesti

* Perdarahan saluran cerna

* Translokasi bakteri

* Paralisis otot polos

* Perubahan suasana dalam lumen

* Kerusakan hepatosit

Page 20: 4.Luka Bakar

4.Gangguan organ lain

4. Gangguan sel sel otak (edema serebri) dan gangguan autoregulasi

5. Gangguan ginjal

6. Gangguan sel sel otot

7. Gangguan jantung dan hematologi

8. Gangguan elektrolit

9. Kontraktur dan parut hipertrofik

Page 21: 4.Luka Bakar

II. FASE PADA LUKA BAKAR

• 1. Fase awal Masalah : pernafasan, sirkulasi• 2. Fase sub akutMasalah : proses inflamasi

infeksi yang menimbulkan sepsis proses penguapan cairan tubuh

disertai energi• 3. Fase lanjutMasalah : kontraktur,gangguan fungsi,penampilan.

Page 22: 4.Luka Bakar

Luas luka bakar :Rules of nines (dewasa),surface of patient’s

palm = 1% BSA (anak)

Page 23: 4.Luka Bakar

KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI RAWAT

1. Berat :• Derajat II – III > 20% (usia < 10 thn atau > 50

thn)• Derajat II – III > 25 % selain kelompok usia di

atas• Mengenai muka, telinga, tangan, kaki, perineum• Cedera inhalasi• Luka bakar listrik• Disertai cedera lain• Pasien resiko tinggi

Page 24: 4.Luka Bakar

KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI RAWAT

• 2. Sedang• Luas 15 – 25% dengan derajat III < 10%

pada dewasa• Luas 10 – 20% (usia < 10 tahun atau > 50

tahun dengan derajat III < 10 %• Derajat III < 10% tidak mengenai muka,

tangan, kaki dan perineum pada anak dan dewasa

Page 25: 4.Luka Bakar

KATEGORI PENDERITA DAN INDIKASI RAWAT

• 3. Ringan• Luas < 15% pada dewasa• Luas < 10% pada anak dan usia lanjut• Derajat III < 2% pada segala usia, tidak

mengenai muka, tangan, kaki dan perineum

Page 26: 4.Luka Bakar

Prinsip2 penatalaksanaan

Mengupayakan dan mempertahankan • Jalan nafas • Perfusi yang normal• Keseimbangan cairan dan elektrolit • Suhu tubuh : norma

Page 27: 4.Luka Bakar

Prinsip2 penatalaksanaan

Jalan nafas Penilaian adanya trauma inhalasi Mempertahankan patensi jalan nafas (intubasi dgn

ETT atau tracheostomi sedini mungkin)

Pernafasan Menilai kemungkinan keracunan CO Melakukan eskarotomi bila terdapat eskar melingkar

di dinding dada. Memberikan oksigen dan ventilasi

Page 28: 4.Luka Bakar

Prinsip2 penatalaksanaan

Sirkulasi Akses vena yang adekuat Monitoring tanda2 vital Monitor produksi urin tiap jam

• Dewasa : 30-50 mL/jam • Anak2 : 1.0 ML/kg/jam

Page 29: 4.Luka Bakar

Pemberian cairan

Rumus Baxter 4 ml warmed Ringer’s lactate

solution/kg/% BSA in 1st 24 hours• ½ in first 8 hours• ½ in next 16 hours

Berdasar waktu mulai saat terjadi trauma.

Page 30: 4.Luka Bakar

Penatalaksanaan lanjutan

Identifikasi adanya cedera ikutan Data dasar analisa gas darah dan foto

thorax Dokumentasi data yang kontinyu (flow

sheet).

Page 31: 4.Luka Bakar

Monitoring• Tanda-tanda vital• Jalan nafas/pernafasan :• AGD,kadar CO ,foto thorax• Sirkulasi : • Produksi urin (1/2 – 1 cc/kg BB/jam)• CVP • Balans cairan (insensible water loss/IWL ±

800cc)

Page 32: 4.Luka Bakar

Pemasangan NGT

Mengurangi nausea, mencegah aspirasi dan distensi abdomen.

Luka bakar > 20% BSA Nutrisi enteral dini

Page 33: 4.Luka Bakar

Perawatan luka• Jangan pecahkan bulae• Jangan menyiram dengan air dingin• Tutup dengan kain lembab yang bersih dan steril• Penggunaan tulle atau krim antibiotika sesuai

dengan kebutuhan• Penentuan untuk penutupan luka dengan

skingraft• Kultur (pus,urin,tinja,sputum)• Pemakaian balut tekan

Page 34: 4.Luka Bakar

Silver sulfadiazin

• Bentuk krim 1%• Efektif : Ps airogenosa, mikroba enterik

dan candida albicans.• Penetrasi terbatas epidermis• Rasa nyeri, eksudat masif, lisis eskar

cepat• Gg-an produksi sel darah (lekopeni)• Banyak dipakai.

Page 35: 4.Luka Bakar

Perawatan luka• Menurunkan jumlah kuman komensal:1.Pemberian AB untuk mengurangi flora

patogen usus.2.Pencucian vagina3.Rambut : cukur4.Mulut : kumur2/sikat gigi5.Bersihkan lubang hidung,telinga6.Mata :salep.

Page 36: 4.Luka Bakar

Eskarektomi

Page 37: 4.Luka Bakar

Perawatan luka

• Kateter : maksimal 1minggu• CVP : perawatan luka dan fiksasi • Infus : cegah flebitis• Tracheostomi• ETT• Cegah dekubitus!

Page 38: 4.Luka Bakar

Pencegahan kontraktur• Leher : posisi fleksi (ganjal bahu dengan

bantal)• Axilla : posisi elevasi, abduksi• Jari-jari : diberikan kasa diantara sela-sela

jari, ekstensi• Perinium : panggul ekstensi dan abduksi

20°• Siku,lutut : ekstensi• Pergelangan kaki : dorsofleksi 90°

Page 39: 4.Luka Bakar

Fisioterapi

• Mobilisasi sendi anggota gerak sedini mungkin : mencegah kontraktur

• Chest Physiotherapy

Page 40: 4.Luka Bakar

Luka bakar listrik• Aliran tegangan tinggi (>1000 volt)• Luka masuk (lebih kecil) dan luka keluar

(lebih besar)• Gangguan irama jantung monitor 24

sampai 48 jam pertama.• Kerusakan syaraf,pembuluh darah, otot

dan tulang.• Kadang disertai luka bakar (bunga api

listrik)

Page 41: 4.Luka Bakar

Luka bakar listrik

Kerusakan melibatkan otot2 dengan kulit diatas yang masih intak

Fasciotomy

Page 42: 4.Luka Bakar

Luka bakar listrik

Myoglobinuria • Diuresis ↑: 100 ml urine / hour• Mannitol : 25 g IV

Asidosis metabolik• Menjaga perfusi adekuat • Sodium bikarbonat

Page 43: 4.Luka Bakar
Page 44: 4.Luka Bakar
Page 45: 4.Luka Bakar
Page 46: 4.Luka Bakar

Jangan terjadi lagi !!!.....