12 Dan 13 Imunoterapi Dan Vaksin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kuliah 12 & 13IMUNOTERAPI DAN VAKSINKriana Efendi, M.Farm., Apt.IMUNOTERAPIDlm beberapa tahun terakhir, sistem penghantaran obat kanker memasuki tahap baru. Obat anti kanker dpt dihantarkan sedemikian rupa yg hanya akan menyerang sel kanker tanpa menyerang sel normal, shg tidak menimbulkan efek samping.Beberapa cara penghantaran obat kanker telah dikembangkan antara lain :‡ Menggunakan nanomolekul yg bs masuk kedalam sel kanker dan merusak fungsi sel yg pd akhirnya akan membunu

Citation preview

Kuliah 12 & 13

IMUNOTERAPI DAN VAKSIN

Kriana Efendi, M.Farm., Apt.

IMUNOTERAPI

Dlm beberapa tahun terakhir, sistem penghantaran obat kanker memasuki tahap baru. Obat anti kanker dpt dihantarkan sedemikian rupa yg hanya akan menyerang sel kanker tanpa menyerang sel normal, shg tidak menimbulkan efek samping.

Beberapa cara penghantaran obat kanker telah dikembangkan antara lain : Menggunakan nanomolekul yg bs masuk kedalam sel kanker dan merusak fungsi sel yg pd akhirnya akan membunuh sel tersebut. Target terapi yg ditujukan pd reseptor target yg ada di permukaan sel menggunakan ab monoklonal Penggunaan obat2 anti-angiogenesiis mematikan pembuluh darah mematikan sel kanker

Immunotherapy of tumorsactive immunotherapyspecific nonspecific killed tumor cells, purified or recombinant Ag BCG, Propionibacterium acne, levamisole, etc.

passive immunotherapynon-specific specific LAK cells, cytokines antibodies alone or conjugated with other agent, activated T cells4

Non-specific immunotherapybacterial productsBCG, P. acnes, muramyl dipeptide activate macrophages and NK cells (via cytokines)

synthetic moleculespyran, poly I:C interferon production

cytokinesIFN-, IFN-, IFN-, IL-2, TNFactivate macrophages and NK cells5

Cytokine immunotherapyIFN-, IFNremission of hairy cell leukemia, weak effect on carcinomas remission of ovarian carcinoma remission in renal cell carcinoma and melanoma reduction in malignant ascites increased expression of class-I MHC, possible anti tumor effect increased expression of class-I MHC, Tc and NK cell activation T cell proliferation and activation, NK cell activation macrophage and lymphocyte activation

IL-2 TNF-

6

KONSEP IMUNISASIA.Pengertian Imunisasi adalah upaya yg dilakukan dgn sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit (DepKes, 2000). Imunitas pasif adalah tubuh tidak membentuk imun, tetapi menerima imun. Imunitas aktif adalah tubuh yg membentuk kekebalan sendiri.

Pemberian ImunisasiAda bbbrp hal penting yg harus diperhatikan, adalah : 1.Harus ditanyakan : a.Status kesehatan anak saat ini, apakah dlm kondisi sehat atau sakit. b.Pengalaman/reaksi thp imunissi yg pernah di dpt sebelumnya. c.Penyakit yg dialami dimasa lalu dan sekarang.

Pemberian Imunisasi2. Harus mengerti ttg hal-hal yg berkaitan dgn penyakit yg dpt dicegah dgn imunisasi (pengertian, jenis imunisasi, alasan imunisasi, manfaat imunisasi dan efek sampingnya). 3.Catatan imunisasi yg lalu(apabila sdh pernah mendpt imunisasi sebelumnya), pentingnya menjaga kesehatan melalui tindakan imunisasi.

Pemberian Imunisasi4. Kontraindikasi pemberian imunisasi. Ada bbrp kondisi yg menjadi pertimbangan utk tdk memberikan imunisasi pada anak,yaitu: a. Flu berat atau panas tinggi b. Perubahan pada sistem imun yg tdk dpt menerima vaksin virus hidup. c. Sedang dalam pemberian obat2x yg menekan sistem imun, Mis : transfusi drh dan imunoglobulin. d. Riwayat alergi thp pemberian vaksin (pertusis).

Jenis Kekebalan/Imunitas1.Kekebalan pasif Kekebalan pasif ada dua kategori yaitu kekebalan bawaan dan pasif didapat. Kekebaalan pasif adalah pemberian antibodi yg berasal dari hewan atau manusia kepada manusia lain . EX Kekebalan pasif di dapat : campak , tetanus , rabies). Harus dilakukan skin test sebelumnya.

Jenis Kekebalan/Imunitas Menurut lokasi ada dua jenis imunitas, yaitu humoral dan seluler. Imunitas humoral terdapat dlm imunoglobin (Ig) yaitu (Ig G,A, dan M). Imunitas seluler terdiri atas fagositosis oleh sel-sel sistem retikuloendotelial. Imunitas seluler berhub dgn kemampuan sel tubuh utk menolak benda asing dan dpt di tunjukkan dgn adanya alergi kulit thp benda asing.

Jenis Kekebalan/Imunitas2.Imunitas Aktif Ada 2 jenis kekebalan aktif, yaitu kekebalan aktif didapat dan kekebalan aktif dibuat. Ada 2 jenis kekebalan aktif, yaitu kekebalan aktif didapat dan kekebalan aktif dibuat. Kekeabalan yg diadapat secara alami , mis anak yg terkena difteri atau poliomielitis Kekebalan yg sengaja dibuat yg dikenal dgn imuniasasi dasar dan ulangan (booster)

Penyakit yg dpt Dicegah dgn Imuniasasi1.Tuberkulosis Peny. ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yg sebagian besar menyerang masyrakat dgn kelas sosial ekonomi rendah. Organ yg sering terkena adalah paru2x, kelenjar, kulit, tulang, sendi dan selaput otak. Cara penularan : melalui droplet atau percikan air ludah. Imunisasi yg dapat mencegah penyakit ini adl BCG

Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) Vaksin beku kering Mycobacterium bovis hidup yg dilemahkan Indikasi : imunitas aktif thd TBC Cara pemberian : intrakutan pd lengan atas Pemberian : Kurang dr 2 bulan

Efek samping : Demam 1-2 minggu timbul indurasi dan eritema pustula pecah ulkus tanda parut tdk perlu obat Pembesaran kelenjar

Kontra indikasi : Peny. Kulit berat/menahun Penderita TBC Wanita hamil dan penderita HIV

2. Difteri Disebabkan oleh Corynebacterium Dyptheria. Penularannya melalui percikan ludah yg tercemar. Difteri dpt menjadi endemik pd ling masy dgn sosial ekonomi rendah. Imuniasasi yg diberikan adalah DPT.

3. Pertusis Disebabkan oleh Bordetella pertusis Penularannya melalui droplet. Istila awamnya adalah batuk rejan atau batuk 100 hari. Bahaya dari pertusis pneumonia . Gejala awal berupa batuk pilek, kemudian setelah hari ke 10 batuk bertambah berat dan sering kali muntah. Imunisasi yang diberikan adalah DPT.

4. Tetanus Disebabkan oleh Mycobacterium Tetani, yg berbentuk spora masuk ke dlm luka terbuka, berkembang biak secara anerobik, dan membentuk toksin. Tetanus yg khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum. T.Neonatorum dpt menimbulkan kematian karenaterjadi kejang , sianosis, dan henti napas.

Resevoarnya adalah kotoran hewan atau tanah yg terkontaminasi kotoran hewan manusia. Gejala awal ditunjukkan dgn mulut mencucu dan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dgn imunisasi atau vaksinasi lengkap. Imunisasi yang diberikan adalah Imunisasi DPT.

Vaksin DPT Berisi bakteri pertusis, toksoid difteri dan tetanus yg diinaktivasi yg teradsorpsi dalam aluminium fosfat dg pengawet thiomersal. Cara pemberian : im atau sc yg dalam paha atas. Jadwal pemberian : DPT I : min usia 6 minggu DPT II : min 4 minggu DPT III : min 4 minggu

Aman dan efektif diberikan bersama BCG, campak, polio, hepatitis B Efek samping : Lemas, demam, kemerahan ditempat suntik

5. Poliomielitis Penyebab infeksi adalah virus polio tipe 1,2, dan 3 dan menyerang mielin atau serabut otot. Kelumpuhan dpt terjadi pada anggota badan, saluran napas, dan otot menelan. Penularan penyakit ini adalah memeluui droplet dan reservoarnya adalah manusia yg menderita polio. Pencegahan dpt dilkaukan dgn imunisasi polio.

Vaksin Polio Oral Vaksin polio trivalen terdiri atas virus Poliomyelitis tipe 1,2,3 (Strain Sabin ) yg dilemahkan dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dg sukrosa Cara pemberian : oral (tetes tanpa menyentuh mulut bayi) Jadwal pemberian : Polio I,II,III bersamaan dg DPT Daerah endemik : langsung setelah lahir Aman diberikan bersama campak, DPT, BCG, Hepatitis B

Efek samping : Paralisis (sangat jarang)

6. Campak Penyebab penyakit ini adalah virus morbili, yg menular melalu droplet. Gejala awal ditunjukkan dgn adanya kemerahan yg mulai timbul pada bagian belkang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan, biasa juga timbul gejala fludisertai mata berair dan kemerahan. Setelah 3-4 hari, kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman yg akan tampak seperti sisik dalam waktu 1-2 mgg

Vaksin Campak kering Vaksin beku kering virus strain CAM 70 hidup yg dilemahkan dan mengandung kanamisin dan eritromisin Cara pemberian : sc lengan atas Jadwal pemberian : sedini mungkin setelah usia 9 bulan Efek samping : demam ringan, kemerahan

7. Hepatitis B Penyakit infeksi disebabkan oleh virus hepatitis tipe B. Kelompok yg berisiko adalah pecandu narkotika, pasien hemodialisis, pekerja laboratorium, atau akupuntur. Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual, dan kadang kadang ikterik.

Vaksin Hepatitis B Rekombinan Suspensi jaringan sel ragi yg mengandung HBsAg yg dimurnikan dan diinaktivasi (ultrasentrifus, kromatografi kolom) Cara pemberian : im pada paha (bayi),atau lengan (anak dan dewasa) Jadwal pemberian : Hep B I : segera setelah lahir Hep B II : min 4 minggu Hep B III : min 6 bulan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Diberikan pada segala usia terutama yg resiko tinggi tertular hepatitis B : petugas kesehatan dan lab klinik pasien dg transfusi darah petugas penjara dan lembaga gangguan mental Seks bergaanti-ganti pasangan Narkoba Ada anggota kel yg menderita hep B Bayi dr ibu yg carrier

8. Typus Abdominalis Tujuan pemberian imunisasi ini adalah mencegah terjadinya penyakit tipus abdominalis. Ada 3 jenis vaksin diantaranya kuman yg dimatikan, kuman yg dilemahkan (vivotif, berna) dan antigen capsular Vi poliysacaride (Typhim Vi, Pasteur Meriux).

Vaksin kuman yg dimatikan dpt diberikan utk bayi 6-12 bulan adalah 0.1 ml, 1-2 thn 0,2 ml, dan 2-12 thn adalah 0,5 ml. Vaksin kuman yg dilemahkan dpt diberikan dlm bentuk capsul sebelum makan pada hari 1,2,5 pada anak di atas usia 6 thn. Antigen capsular diberikan pada usia di atas dua tahun dan dapat di ulang tiap 3 tahun.

9. MMR (Measles, Mumps, dan Rubela) Untuk mencegah penyakit campak (measles), gondong, parotis epidemika (mumps) dan rubela (campak Jerman). Imunisasi MMR ini antigen yg yg dipakai adalah virus campak strain edmonson yg dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan virus gondong. Vaksin ini tdk dianjurkan pd bayi usia dibawah 1 thn krn dikhawatirkan terjadi interferensi dgn antibodi meternal yg ada.

Pada daerah endemik sebaiknya diberikan imunisasi campak yg monovalen dahulu pd usia 4-6 bln atau 9-11 bln dan boster dpt dilakukan MMR pada usia 15-18 bulan. 10. Imunisasi Varicella Digunakan untuk mencegah terjadinya peny varicella (cacar air). Merupakan virus hidup varicella zoozter yg dilemahkan. Diberikan pada usia 12 thn di daerah tropik.

Dosis dan Cara PemberianVaksin BCG DPT Hepatitis B Polio Campak TT Dosis 0,05 cc 0,5 cc 0,5 cc 2 tts 0,5 cc 0,5 cc Cara pemberian IC IM IM pd paha bagian luar Mulut SC , biasanya di lengan kiri atas. IM

WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI TEPAT Jadwal pemberian Imunisasi pada BayiJENIS IMUNISASI JUMLAH PEMBERIAN INTERVAL MINIMAL USIA BAYI

BCG DPT-HB POLIO CAMPAK HEP. B(Uniject)

1 Kali 3 Kali 4 Kali 1 Kali 1 Kali

0 11 Bulan 2 11 Bulan 0 11 Bulan 9 11 Bulan < 7 Hari (RB) >7 Hari - < 2 bln

4 MINGGU 4 MINGGU-

-

Keterangan : TIDAK MENGENAL INTERVAL MAKSIMAL (Posyandu)