Upload
fitri-wardhono
View
3.160
Download
36
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Suatu pengantar tentang kepariwisatan secara ringkas dan umum.
Citation preview
1
KepariwisataanSecara Umum
1
Aspek-Aspek Kepariwisataan (Versi 1)
2
Faktor Kepariwisataan Faktor Berpengaruh/Kontekstual
Demand Side
Supply Side
Produk / Usaha
Pariwisata
Pengelolaan Pariwisata
SDM Pariwisata
Pemasaran Pariwisata
Aspek-Aspek Kepariwisataan (Versi 2)
3
Pasar Destinasi SDM Kelemba-gaan Ruang InvestasiLingkungan
Daya Tarik Fasilitas Aksesibilitas Masyarakat
Produk / Usaha Pariwisata
4
Produk industri pariwisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat dimana ia biasa berdiam, selama berada di daerah tujuan wisata yang dikunjungi, hingga ia kembali pulang ke tempat asalnya semula.
Produk / Usaha PariwisataThe Association of International Expert and Scientific in Tourism (AIEST) dalam tahun 1973 memberi batasan sbb:
“The product covers The complete experiences from the time he (tourist) leaves home to the time he returns to it.”
5
Produk / Usaha PariwisataDaya Tarik Wisata
Kawasan Pariwisata
Jasa TransportasiWisata
Jasa Perjalanan Wisata
Jasa Makanandan Minuman
Penyediaan Akomodasi
Penyelengga-raan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi
Penyelengga-raan Pertemuan, Perjalanan Insentif,Konferensi, dan Pameran;
Jasa Informasi Pariwisata
Jasa Konsultan Pariwisata
Jasa Pramuwisata
Wisata Tirta Spa
6
Sisi Sediaan dan Sisi Permintaan
7
8
Kepariwisataan
Sisi Sediaan
8
Tourist AttractionsSemua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan tertarik datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata (DTW).
a. Natural Attractions : Landscape, Seascape, Beaches, Climate, etc.
b. Cultural Attractions : History and Folklore, Religions, Arts, Theatre, Museums, Festivals and Pageants.
c. Social Attractions : the way of life of the resident population, languages, opportunities for social encounters.
d. Built Attractions : Buildings, Monuments, Ski slopes, Golf courses, special shops and themed retail areas.
9
Tourist Attractions1- Objek dan Daya Tarik Alam
a- lklimb- Pemandangan Alamc- Pantai dan Lautd- Flora dan Faunae- Lingkungan Alam Khususf- Taman Nasional dan Kawasan
Lindungg- Pariwisata Kesehatan
2- Objek dan Daya Tarik Budayaa- Kawasan Budaya, Sejarah dan
Arkeologisb- Budaya Daerahc- Aktivitas Ekonomid- Kawasan Perkotaane- Museum dan Fasilitas Budaya
Lainnyaf- Festival Budayag- Kesukuan, Agama dan Nostalgia
3- Objek Dan Daya Tarik Khususa- Taman Ria dan Sirkusb- Belanjac- Pertemuan, Konferensi dan
Konvensid- Hiburane- Fasilitas Rekreasi dan Olah Ragaf- Hotel dan Kawasan Wisatag- Moda Transportasi Spesifik
10
Kegiatan Wisata1. Business Centres2. Leisure Activities3. Meeting and
Convention (MICE)
4. Marine (Taman Laut)
5. Adventure
6. Social/Cultural Heritage
7. Sport8. Religious
Tourism9. Education10. Shopping11. Health
11
Kegiatan Wisata : Business Centres
1. Kegiatan wisata yang motivasi utamanya terkait dengan kegiatan usaha guna lahan tertentu, misalnya perdagangan, investasi, eksplorasi, produksi, eksploitasi dan ekshibisi.
2. Wisatawan selain melakukan kegiatan wisata di atas, dapat saja melakukan kegiatan wisata lain yang termasuk dalam kategori wisata lainnya.
3. Sebagai ODTW (pembangkit kegiatan wisata) :a. Keberadaan fasilitas usaha/niaga,b. Sumber daya alam,c. Peluang investasi/usaha.
12
Kegiatan Wisata : Leisure Activities
1. Perjalanan yang tujuan utamanya adalah memanfaatkan waktu luang untuk : berjemur, berjalan-jalan, makan, sightseeing, bermain, dan renang pantai.
2. Tak ada sasaran khusus, sekedar mencari suasana yang : relaxing, dan recreational.
3. Sebagai ODTW (pembangkit kegiatan wisata) dapat dibedakan atas :a. Urban :
1) Fasilitas rekreasi,2) Shopping centre,3) Taman,4) Restoran.
b. Non-urban :1) Pantai,2) Camping ground,3) Second homes area,4) Iklim,5) Pemandangan,6) Kebun teh,7) Kebun nanas,8) Dan lain-lain.
13
Hierarki Perencanaan Pembangunan Kepariwisataan Dan Penataan Ruang
14
TINGKATTINGKAT TINGKATTINGKATTATA RUANGTATA RUANG
NASIONALNASIONAL
PARIWISATAPARIWISATA
NASIONALNASIONAL
DESTINASIDESTINASI(PROVINSI)(PROVINSI)
PROPINSIPROPINSI
DESTINASIDESTINASI(Kab/Kota)(Kab/Kota)
KAWASANKAWASAN
OBJEK DAYA OBJEK DAYA TARIK WISATATARIK WISATA
KABUPATEN KABUPATEN KOTAKOTA
LOKALLOKAL
• UU NO. 9 Th 1990: Pariwisata• RPJP/RPJM
• UU NO. 26 Th 2007Penataan Ruang
RIPPDA PROPINSIRIPPDA PROPINSI
RTRWNRTRWN
RTRW RTRW KAB./ KAB./ KOTAKOTA
RTRW RTRW PROP.PROP.
RIPPNASRIPPNAS
RIPPDA KAB/KOTARIPPDA KAB/KOTA
RENCANA INDUK RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
KAWASANKAWASANRDTRK RDTRK
(ZONASI)(ZONASI)
RENCANA TAPAKRENCANA TAPAK
DESAIN TEKNISDESAIN TEKNIS
RTRRTR
DESAIN TEKNISDESAIN TEKNIS
IMPLEMENTASI
Kaitan RIPPDA dengan Kebijakan Lain
15
RADRIPP Prov DIY
RIPP ‘99
RIPP Kota
RPJM NAS
RPJPD
RPJMD
RPJP NAS
RPJPD Prov
RPJMD Prov
1. PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA, YAITU :ATRAKSI,FASILITAS,AKSESIBILITAS DANPEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2. PENGEMBANGAN PASAR DAN PROMOSI3. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN (MANAJEMEN DAN
REGULASI)4. PENGEMBANGAN RUANG UNTUK PARIWISATA5. PENGEMBANGAN SDM6. PENGELOLAAN LINGKUNGAN (ALAM & BUDAYA) 7. PENGEMBANGAN INVESTASI8. DUKUNGAN LINTAS SEKTOR DALAM PENGEMBANGAN
PARIWISATA
Lingkup Substansi Kegiatan Penyusunan RIPPDA dan Master Plan
VISI & MISI
TUJUAN
SASARAN (1,2,3, … n)
AspekTahap
Pasar Destinasi SDM Kelembagaan Ruang InvestasiLingkungan
Kebijakan
Strategi
Program
Kegiatan
1,2, …n
1,2, …n
1,2, …n
1,2, …n
1,2, …n 1,2, …n 1,2, …n 1,2, …n 1,2, …n1,2, …n
Diagram Tahap & Lingkup Perencanaan RIPPDA dan Masterplan
18
Metoda PendekatanPengumpulan data Analisis Arahan umum
pengembangan
Studi kepariwisataan Irian Evaluasi realisasi hasil studi Potensi, kendala, peluang,Jaya terdahulu kepariwisataan Irian Jaya terdahulu tantangan, dan asesmen Arahan struktur ruang kepariwisataan Aspek struktur ruang kepariwisataan pengembangan pariwisata Arahan pengembangan jenis wisata Strategi pengembangan pariwisata. Arahan sasaran wisatawan Pengembangan jenis wisata Dimensi pengembangan
Sasaran wisatawan. pariwisata Rencana dan realisasi kerja tahunan. Struktur ruang
kepariwisataanKebijakan pembangunan Analisis kebijakan Kecepatan waktupemerintah pembangunan pengembangan Pemerintah pusat Pertumbuhan ekonomi Pemerintah propinsi Struktur ekonomi Konsep Pengembangan Pemerintah kabupaten Perkembangan sektor pariwisata
Arahan pengembangan tata ruang Tujuan pengembanganwilayah Tujuan secara
Arahan pengembangan sumber kependudukan,daya buatan sosial dan budaya
Tujuan secaraContextual side Analisis kewilayahan ekonomi Fisik dasar Kelembagaan Sebaran penduduk Tujuan pelestarian. Kependudukan, sosial pembangunan Struktur ruang perekonomian Skenario pengembangan
dan budaya Pembiayaan Struktur ruang beradasarkan Perekonomian pembangunan sediaan SDB Kebijakan pengembangan Sistem perhubungan Sosial, budaya dan adat-istiadat pariwisata
Daya dukung alam Kesesuaian lahan Kebijakan
penanganan aspekSupply side Supply side regional context Usaha pariwisata Pengelolaan dan kelem- Taraf pekembangan kepariwisataan Usaha jasa pariwisata bagaan pariwisata wilayah Kebijakan ODTW SDM pariwisata Potensi dan permasalahan sediaan pengembangan Usaha sarana Pemasaran produk pariwisata supply side
pariwisata pariwisata Koridor wisata eksisting dan Prasarana lingkungan potensial Koridor wisata
Demand Side Demand Side Tempat asal Pola pengeluaran Demografis Maksud kunjungan Tempat-tempat yang Geografis Lama tinggal dikunjungi dan ditinggali Psikografis Profil wisatawan selama berwisata Ekonomis Jenis/tingkat pekerjaan Pandangan dan tingkat Tingkat pendapatan kepuasan wisatawan Cara bepergian
Rencana strategis Rencana kerjapengembangan pengembangan
tahunan
Rencana strategis Rencana kerja tahunanpengembangan pasar pengembangan pasar
Rencana strategis Rencana kerja tahunansupply side pengembangan
supply side
Rencana strategis Rencana kerjapengembangan tahunan produk pengembangan pariwisata produk pariwisata
Rencana strategis Rencana kerjapengembangan tahunan pengelolaan dan pengembangan kelembagaan pengelolaan dan pariwisata kelembagaan
pariwisata
Rencana strategis Rencana kerjapengembangan tahunan pemasaran pengembangan pariwisata pemasaran
pariwisata
Tahapan Perkembangan Pariwisata1. TAHAP I
Kepariwisataan dipandang sebagai sektor yang dapat memberikan keuntungan ekonomis. Untuk itu pemerintah menawarkan insentif kepada pengusaha hotel. Pada tahap ini spekulasi tanah belum terjadi dan upah buruh masih murah.
2. TAHAP IIPada tahap yang berlangsung sekitar antara 5 – 10 tahun ini, pengusaha hotel mulai membangun dan mengoperasikan hotel. Penyediaan produk lokal berlangsung dengan harga yang masuk diakal. Keuntungan mulai dapat diterima kalangan pengusaha.
3. TAHAP IIIPada tahap ini mulai ada kesenjangan antara penduduk setempat dengan wisatawan, khususnya dalam hal pendapatan. Pemerintah setempat mulai mengambil kebijakan yang tegas di bidang kepariwisataan, ketika biaya-biaya yang berhubungan dengan pembangunan kepariwisataan mulai meningkat (seperti kebocoran investasi kepariwisataan, kompetisi antar sektor). Spekulator tanah mulai menjadi semain kaya.
4. TAHAP IVPengusaha hotel mulai berhadapan dengan biaya tinggi/terus meningkat. Masa pembebasan pajak berakhir, harga makanan laut dan produk lokal terus meningkat. Buruh semakin mahal dan efisiensinya menurun. Wisatawan mendapat layanan yang buruk. Dampaknya, kunjungan ulang wisatawan berakhir. Pemerintah bereaksi dengan meningkatkan anggaran pemasaran/promosi. Karyawan asing mulai tidak mendapat ijin untuk bekerja di industri perhotelan. Usaha untuk melatih karyawan lokal dilakukan, tetapi tidak sepenuhnya berhasil. Perkembangan pariwisata mulai mencapai titik jenuh. Resesi pada pasar pariwisata menyebabkan keuntuhan keberadaansektor pariwisata di wilayah tersebut.
5. TAHAP VPengusaha hotel berada pada masa-masa sulit, dengan terlalu banyaknya hotel yang dibangun pada maa sebelumnya. Hotel baru dibangun di atas lahan yang harganya lebih mahal, dibangun dalam wujud bangunan bertingkat, dibangun dengan biaya yang mahal,berdampingan dengan bangunan bertingkat lainnya. Investor hotel baru menyadari adanya kesulitan untuk membangun dan mengoperasikan hotel, sehingga harus menggandengkan pengoperasiannya dengan international chains hotel, memanfaatkan fasilitas pemasaran yang lebih luas.
6. TAHAP VIPengusaha hotel harus berhadapan dengan sejumlah persoalan politik dan lainnya, yang timbul dengan semakin berkembangnya kawasan. Ada kemungkinan terjadi kerusuhan massal. Adanya perencanaan dari pemerintah yang baik akan dapat mencegah hal ini.
19
Struktur Ruang KepariwisataanPropinsi Sulawesi Tenggara
Keterangan :
Kota Pusat Pelayanan Pariwisata Provinsi (Kendari)
Kota Pusat Pelayanan Pariwisata Sub-Wilayah (WPP)
Kota Pusat Pelayanan Pariwisata Kawasan Pengembanga Pariwisata (KPP)Keg. Wisata A Jalur Wisata ProvinsiKeg. Wisata B Jalur Wisata LokalKeg. Wisata CBatas Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP)Batas Kawasan Pengembanga Pariwisata (KPP)
ACCESS
MARKETS
REGION
CIRCULATION CORRIDOR
DESTINATION ZONE
NON-ATTRACTION AREA
ENTRANCE
Potential travelers,tourists, recreationals.
Potential travelers, tourists, recreationals.
Skema Satuan Ruang Wilayah (Region) Pariwisatadan Unsur Pembentuknya
SmallTown
Rural Area
Secondary Destination Zona Primary Destination Zona
Medium orLarge City
CirculationCorridor
Sistem Pusat-pusat Dan Koridor Sirkulasi DalamSatuan Ruang Wilayah (Region) Pariwisata
Pola Konfigurasi Spasial Destinasi Pariwisata
5. Trip Chaining1. Single Destination
4. Regional Tour3. Base Camp
2. En Route
ORIGIN
COMMUNITYDESTINATION ZONE
ACCESS
ATTRACTION COMPLEX
Limit of community influence Service facilities, products, atractions.
Group of things to see and do based upon research-design.
Gateway : direction, information, impression.
Circulation corridor.
Withheld fromm travel tourism, recrestion
development.
SECTION
CIRCULATION GATEWAY COMMUNITY LINKAGE ATTRACTION
LINKAGE
Skema Satuan Ruang Zona Destinasi
Konfigurasi Fungsional Zona Destinasi
INVIOLATE BELT
NUCLEUS
ZONE OF CLOSURE
THE PRINCIPAL ATTRACTION FORCE
ESSENTIAL SETTING
OUTER AREA OF INFLUENCE(MUST INCLUDE A SERVICE CENTER
OR A COMMUNITY)
Posisi Geografis Destinasi Pariwisata
11
22
33
55
44PLANE, SHIP ACESS
CAR ACESS
Hubungan Koridor Sirkulasi Dalam Destinasi Pariwisata
C. Distant Complementarity
B. Incompatibility
A. Compatibility
1 + 1 > 2
1 + 1 < 2
Large attraction supported by other similar atractions.
Disimilar attraction demand separation.
29
Keterkaitan Kawasan Mandeh Dengan Jalur Pariwisata Sumatera Barat
Panti
Bonjol
Bukittinggi
Lembah Harau
Payakumbuh
Padang Panjang
KawasanD. Maninjau
Pariaman
Padang
Batusangkar
Kawasan D. Singkarak
Solok
Kawasan L. Anai
Sawahlunto
Kawasan Mandeh
Painan
Kawasan D.DiatasDan Dibawah
Mentawai
Kawasan TNKS
SijunjungKetaping
30
Keterkaitan Kawasan Mandeh Dengan Jalur Pariwisata Sumatera Barat(Koridor Wisata Hutan)PantiPanti
Bonjol
Bukittinggi
Lembah Harau
Payakumbuh
KawasanD. Maninjau
Pariaman
PadangPadang
Batusangkar
Kawasan D. SingkarakKawasan D. Singkarak
SolokSolok
Kawasan L. AnaiKawasan L. Anai
SawahluntoSawahlunto
Kawasan MandehKawasan Mandeh
PainanPainan
Kawasan D.DiatasKawasan D.DiatasDan Dibawah Dan Dibawah
MentawaiMentawai
Kawasan TNKSKawasan TNKS
SijunjungSijunjungKetaping
Padang Panjang
31
Keterkaitan Kawasan Mandeh Dengan Jalur Pariwisata Sumatera Barat
(Koridor Wisata Minat Khusus)Panti
Bonjol
BukittinggiBukittinggi
Lembah Harau
Payakumbuh
KawasanD. Maninjau
Pariaman
PadangPadang
Batusangkar
Kawasan D. Singkarak
SolokSolok
Kawasan L. Anai
Sawahlunto
Kawasan Mandeh
PainanPainan
Kawasan D.DiatasDan Dibawah
Kawasan TNKS
SijunjungSijunjungKetaping
Padang Panjang
Selancar
Arung Jeram
Panjat Tebing
Arung Jeram
Arung Jeram
Panjat Tebing
Puncak LawangParalayang
LikiMentawaiMentawai
Paralayang
32
Keterkaitan Kawasan Mandeh Dengan Jalur Pariwisata Sumatera Barat(Koridor Wisata Bahari)
Panti
Bonjol
Bukittinggi
Lembah Harau
Payakumbuh
Padang Panjang
KawasanD. Maninjau
Pariaman
Padang
Batusangkar
Kawasan D. Singkarak
Solok
Kawasan L. Anai
Sawahlunto
Kawasan Mandeh
Painan
Kawasan D.DiatasDan Dibawah
Mentawai
Kawasan TNKS
Sijunjung
Ketaping
PantaiSasak
PantaiA.Bangis
Pantai Tj. Mutiara
Pantai Arta
Pantai KataPulau
Angso Duo
PulauPandan
SiberutSiporaPagai UtaraPagai Selatan
P.Sikuai
P.Cubadak
Simp.Empat
33
Keterkaitan Kawasan Mandeh Dengan Jalur Pariwisata Sumatera Barat
(Koridor Wisata Budaya)Panti
Bonjol
BukittinggiBukittinggi
Lembah Harau
PayakumbuhPayakumbuh
KawasanKawasanD. D. ManinjauManinjau
Pariaman
Padang
Batusangkar
Kawasan D. Singkarak
SolokSolok
Kawasan L. Anai
Sawahlunto
Kawasan Mandeh
Painan
Kawasan D.DiatasDan Dibawah
Mentawai
Kawasan TNKS
Sijunjung
Ketaping
Koto GadangKoto Gadang
PagaruyungParianganDesa BalimbingRao-raoSungayangLimo Kaum
PDIKMPDIKM
Sungai Sungai BatangBatang
Padang Padang PanjangPanjang
RENCANA PUSATRENCANA PUSAT--PUSAT UTAMA PUSAT UTAMA PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
1. Padang:1. Padang:–– Pusat distribusi Pusat distribusi
Wisata Bahari di Wisata Bahari di Sumatera Bagian Sumatera Bagian BaratBarat
2. Carocok:2. Carocok:–– Pusat distribusi Pusat distribusi
wisata kawasan wisata kawasan MandehMandeh
3. Sungai Nyalo:3. Sungai Nyalo:–– Pusat pelayanan Pusat pelayanan
pariwisata pariwisata kawasan Mandehkawasan Mandeh
Padang
Sungai Nyalo
Carocok
RENCANA PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN WISATA KAWASAN MANDEHWISATA KAWASAN MANDEH
Sungai PisangFasilitas : Dermaga, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Terbatas
Pulau SikuaiFasilitas : Dermaga, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Khusus
Pulau PagangFasilitas : Dermaga, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Khusus
Sungai NyaloFasilitas : Dermaga orde 3
, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Terbatas
Sungai Pisang
Pulau Sikuai
Pulau Pagang
Sungai Nyalo
Pulau Marak
Pulau Cubadak
Batu Kalang
Mandeh
Carocok
Pulau Pinang
Sungai PinangFasilitas : Dermaga, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Terbatas
RENCANA PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN WISATA KAWASAN MANDEHWISATA KAWASAN MANDEH
MandehFasilitas : Penginapan (desa wisata), warung, parkir, souvenir shop, PKL, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Umum
Pulau CubadakFasilitas : Dermaga, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Khusus
CarocokFasilitas : Dermaga Orde 2
Batu KalangAtraksi : sepanjang pantai ke arah daratFasilitas : Penginapan, warung / restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listriklistrikJenis Wisatawan : Umum
Pulau MarakFasilitas : Dermaga, penginapan, restoran, air bersih, air kotor, drainase, sampah, listrikJenis Wisatawan : Khusus
MandehPulau Marak
Pulau Cubadak
Carocok
Batu Kalang
Sungai Pisang
Pulau Sikuai
Pulau Pagang
Sungai Nyalo
Pulau Pinang
Koridor Pariwisata DKI Jakarta
37
38
Kepariwisataan
Sisi Permintaan
38
Aspek Wisatawan1. Aspek Sisi Permintaan merupakan perwatakan mengenai
wisatawan bagi sediaan pariwisata di suatu wilayah. Dengan demikian, aspek ini merupakan wisatawan. Di Indonesia, wisatawan dapat dibedakan atas :a. Wisatawan mancanegara,b. Wisatawan nusantara.
2. Untuk dapat mengenali perwatakan wisatawan tersebut, maka harus diperoleh informasi yang lengkap. Secara garis besar, informasi yang hendaknya dapat diperoleh mengenai wisatawan, adalah informasi yang terinci atas :a. Demografis,b. Psikografis,c. Ekonomis,d. Geografis.
39
40
Definisi Wisatawan Nusantara
dikunjunginya tersebut (WTO).
1. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata (UU 10/2009 tentang Kepariwisataan).2. Wisatawan nusantara adalah penduduk Indonesia yang melakukan :
a. perjalanan dalam wilayah geografis Indonesia (perjalanan dalam negeri),b. secara sukarela,c. kurang dari 6 bulan, dand. bukan untuk tujuan sekolah atau bekerja (memperoleh upah / gaji) sertae. sifat perjalanannya bukan rutin, dengan kriteria (Nesparnas, 2000) :a. Melakukan perjalanan ke objek wisata komersial, tidak memandang apakah
menginap atau tidak menginap di hotel / penginapan komersial serta apakah perjalanannya lebih atau kurang dari 100 km pulang pergi.
b. Melakukan perjalanan bukan ke objek wisata komersial, tetapi menginap di hotel / penginapan komersial, walaupun jarak perjalanannya kurang dari 100 km pulang pergi.
c. Melakukan perjalanan bukan ke objek wisata komersial dan tidak menginap di hotel / penginapan komersial tetapi jarak perjalanannya lebih dari 100 km pulang pergi.
3. Wisatawan nusantara adalah penduduk suatu negara yang melakukan :a. perjalanan ke suatu tempat di dalam wilayah negara tersebut, namun di luar
lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari,b. untuk jangka waktu sekurang-kurangnya satu malam dan tidak lebih dari satu
tahun, danc. tujuan perjalanannya bukan untuk mendapatkan penghasilan dari tempat yang
dikunjunginya tersebut (WTO).
Diagram Definisi Wisatawan Nusantara
41
Penduduk Indonesia
Bepergian di WilayahIndonesia Tidak bepergian
Tidak sukarela* Sukarela
>6 bulan <6 bulan
Untuk bekerjadan bersekolah
Tidak untuk bekerjadan bersekolah
Ke obyek wisatakomersial
Tidak ke obyekwisata komersial
Menginap di hotel/penginapan komersial
Tidak menginap dihotel/ penginapan
komersial
Jarak perjalanan>100 km pp
Jarak perjalanan<100 km pp
* Mengungsi, dievakuasi, diusir dsb, diluar keinginannya Wisatawan Nusantara
42
Definisi Perjalanan Wisata
1. Perjalanan wisata (travel) adalah kegiatan manusia melakukanperjalanan (trip) dari satu tempat ke tempat lain di luar lingkunganrumahnya untuk berbagai keperluan / maksud kecuali perjalanan ke dandari tempat kerja (McIntosh dkk).
2. Perjalanan wisata adalah perjalanan tidak yang dikaitkan dengankehidupan sehari-hari (tidak sekedar dari dan ke tempat kerja) danperjalanan sebagai bagian dari perpindahan tempat tinggal secarapermanent (Gee dkk).
3. Definisi perjalanan wisata yang digunakan dalam studi ini adalahkegiatan manusia melakukan perjalanan (trip) dari satu tempat ke tempatlain di luar lingkungan rumahnya untuk berbagai keperluan / maksudkecuali perjalanan ke dan dari tempat kerja, perjalanan yang dikaitkandengan kehidupan sehari-hari, dan perjalanan sebagai bagian dariperpindahan tempat tinggal secara permanen.
43
Definisi Pelaku Perjalanan
1. Pengunjung (visitor) :1) orang yang melakukan perjalanan2) ke suatu tempat di luar tempat tinggalnya (usual environment)3) untuk waktu kurang dari 12 bulan berturut-turut dan4) yang tujuan utama dari perjalanannya selain dari pelaksanaan kegiatan
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya.Pengunjung yang menginap di suatu tempat disebut wisatawan (tourist) sementara yang tidak menginap dikategorikan sebagai ekskursionis. Baik tourist maupun excursionist adalah pelaku perjalanan yang tercatat di dalam statistik pariwisata.
2. Pelaku perjalanan lainnya (other traveler) adalah pelaku perjalanan selain yang termasuk dalam kategori pengunjung. Masuk dalam kategori ini adalah :
1) orang yang melakukan perjalanan di lingkungan tempat tinggalnya,2) orang yang pindah tempat tinggal,3) orang tanpa tempat tinggal yang tetap,4) orang yang pergi ke tempat lain untuk bekerja (mendapat gaji dan upah
normal) dan lainnya.
44
Definisi Pelaku Perjalanan
Usia Keluarga dan Permintaan Wisata
45
Tahap dalam Keluarga Pola Perilaku dan Belanja (termasuk wisata)
Anak-anak (dependent)
< 18 tahun keputusan wisata dilakukan oleh orang lain (anak-anak menjadi pertimbangan) usia 10 / 11 tahun anak- anak mengambil liburan dalam kelompok sekolah atau usia sebaya pada usia 15 tahun mulai melakukan liburan mandiri memiliki hambatan keuangan, namun diimbangi dengan komitmen yang kuat, waktu luang yang banyak dan rasa ingin
tahu yang tinggi kecenderungan melakukan perjalanan tinggi, terutama perjalanan yang ekonomis dengan transportasi darat dan
akomodasi tanpa pelayanan makanan
Bujangan (bachelor stage)
18 – 23 tahun sedikit hambatan keuangan. berorientasi rekreasi. membeli perlengkapan dapur, mebel, mobil yang dasar, peraltan untuk bermain dan berwisata
Pasangan muda (newly married couples)
24 –27 tahun kondisi keuangan baik dibandingkan dengan kondisi bila telah memiliki anak tingkat pembelian tertinggi, termasuk barang-barang tahan lama dan liburan kecenderungan berwisata tinggi khususnya ke luar negeri
Sarang penuh I (full nest I)
28 – 34 tahun anak-anak usia 0-5 tahun pembelian rumah sangat mendesak aset cair sangat terbatas, ketidakpuasan dalam kondisi keuangan pembelian barang kebutuhan rumah tangga dan kesejahteraan anak mengurangi perjalanan wisata, liburan menjadi bersifat organisasional ketimbang demografik, kegiatan pariwisata
terbatas hanya di dalam negeri, kunjungan kepada kerabat menjadi lebih sering
Sarang penuh II (full nest II)
35 – 49 tahun anak-anak usia 6 – 17 tahun kondidi keuangan lebih baik, beberapa isteri yang bekerja pembelian barang dalam unit besar dan jamak pengeluaran untuk keperluan kegiatan anak
Usia Keluarga dan Permintaan Wisata
46
Tahap dalam Keluarga Pola Perilaku dan Belanja (termasuk wisata)
Sarang penuh III (full nest III)
50 – 64 tahun anak-anak usia 18-23 tahun kondisi keuangan masih baik, makin banyak isteri bekerja beberapa anak mendapatkan pekerjaan tingkat pembelian barang tahan lama tinggi, terutama untuk barang lebih berkelas, barang –barang pelengkap (tidak
diperlukan), perawatan kesehatan pelengkap. Perjalanan dengan mobil
Tahap sarangkosong (empty nest I)
50 – 64 tahun anak-anak tidak tinggal di rumah kepemilikan rumah pada puncaknya saat merasa paling puas dengan kondisi keuangan dan tabungan berminat dalam melakukan perjalanan, rekreasi, dan belajar mandiri memberikan hadiah dan sumbangan membeli perjalanan liburan (jarak jauh), barang mewah dan perbaikan rumah
Sarang kosong II (Empty nest II)
> 65 tahun pensiun, mempertahankan rumah pendapatan menurun drastis pembelian barang-barang untuk peningkatan kesehatan, istirahat dan pencernaan
Usia tua tanpa pasangan, bekerja
> 65 tahun pendapatan tetap baik, namun cenderung menjual rumah lama
Usia tua tanpa pasangan, pensiun
> 65 tahun pendapatan menurun drastis pembelian produk kesehatan yang diperlukan seperti kelompok pensiunan lainnya memiliki kebutuhan khusus terhadap kasih sayang, perhatian dan keamanan.
Karakteristik Perjalanan Wisatawan
47
Karakteristik Pembagian1. Lama Perjalanan 1 – 3 hari
4 – 7 hari > 7 hari
2. Moda Transportasi Pesawat udara (terjadwal / charter) Kendaraan roda empat (kendaraan
pribadi / umum / sewa)
Kendaraan roda dua Kereta api Kapal laut (cruise / feri)
3. Jarak Yang Ditempuh (Bisa Digunakan Km / Mil)
Dalam kota (lokal) Luar kota (satu propinsi)
Luar kota (lain propinsi) Luar negeri
4. Waktu Melakukan Perjalanan
Hari biasa Akhir pekan / minggu
Hari libur / Raya Liburan sekolah
5. Akomodasi Yang Digunakan
Komersial hotel bintang / nonbintang) Nonkomersial (rumah teman / saudara / keluarga)
6. Teman Perjalanan Sendiri Keluarga Teman sekolah
Teman kantor Tetangga
7. Pengorganisasian Perjalanan
Sendiri Keluarga Sekolah
Kantor Biro perjalanan wisata
Segmentasi Geografis Wisatawan
48
Variabel Contoh Pengelompokan1. Wilayah Amerika, Afrika, Australia
Eropa: Inggris, Belanda Asia: India, Cina, Indonesia (Sumatera, Jawa,
Kalimantan)2. Market area Perkotaan, Pedesaan2. Populasi
daerah <1 juta penduduk 1-5 juta penduduk >5 juta penduduk
Segmentasi Psikografis Wisatawan
49
Variabel Contoh Pengelompokan1. Kelas sosial Atas
Menengah atas Menengah
Menengah bawah Bawah
2. Personality Ambisius Otoriter
Terbuka dan sosial Kompulsif
3. Gaya hidup Survivors Sustainers Belongers Emulators Achievers
I-Am-Me Experiential Societally conscious Integrated
4. Motivasi, preferensi kegiatan dan destinasi wisata
Psychocentrics Allocentrics
Segmentasi Behavioral Wisatawan
50
Variabel Contoh Pengelompokan1. Peristiwa Peristiwa reguler
Peristiwa khusus / spesial2. Manfaat yang
dicari Kualitas Kenyamanan
Ekonomis Cepat
3. Status pengguna Bukan pengguna Pernah menggunakan
sebelumnya
Pertama kali Pengguna regular Pengguna potensial
4. Tingkat penggunaan
Rendah Sedang Tinggi
5. Status ‘kesetiaan’ (loyalty)
Tidak sama sekali Biasa-biasa saja
Kuat Sangat kuat
6. Sikap terhadap produk / jasa yang ditawarkan
Antusias Positif
Negatif Biasa saja
Segmentasi Sosio-Demografis Wisatawan
51
Variabel Contoh Pengelompokan
1. Jenis kelamin Pria Wanita
2. Umur Balita Remaja
Dewasa Tua
3. Tingkat pendidikan Tidak tamat SD SD SLTP SMU
Diploma Sarjana (S1) Pascar Sarjana (S2, S3)
4. Status perkawinan belum menikah menikah
duda / janda
5. Jumlah anggota keluarga dan komposisinya
1 orang beberapa orang, dengan anak (beberapa anak) di bawah 17 tahun beberapa orang, tanpa anak usia di bawah 17 tahun
6. Tipe / komposisi keluarga
Bachelor / belum menikah Newly married couple / pasangan baru menikah, belum punya anak Full nest I / menikah, usia KK < 40 tahun, anak usia < 6 tahun Full nest II / menikah, usia KK < 40 tahun, anak usia 6-17 tahun Full nest III / menikah, usia KK > 40 tahun, masih bekerja, anak usia 18-25 tahun, masih tinggal dengan orang
tua Empty nest / / menikah, usia KK > 40 tahun, masih bekerja, anak usia > 25 tahun, tidak tinggal dengan orang
tua Empty nest II / menikah, usia KK > 40 tahun, pensiun, anak usia > 25 tahun, tidak tinggal dengan orang tua
7. Pekerjaan Bekerja: PNS / pegawai, wiraswasta, profesionial, dll Tidak bekerja: ibu rumah tangga, pelajar / mahasiswa
8. Tingkat pendapatan < Rp 250.000 Rp 250.000 – 500.000 Rp 500.000 – 1.000.000
Rp 1.000.000 – 2.500.000 > Rp 2.500.000
Kondisi Kunjungan Wisatawan (Wisman & Wisnus)
52
Profil Pasar Terhadap Fokus Daya Tarik Wisata
53
Profil Pasar Terhadap Fokus Destinasi
54
5555
Volume Pergerakan Wisnus
No. Tahun Wisnus Perjalanan Rata-RataPerjalanan
TotalPengeluaran
(ribuan orang) (ribuan orang) (hari) (triliun Rp.)1 2004 111.353 202.763 1,82 71,702 2005 112.701 198.359 1,76 74,723 2006 114.270 204.553 1,79 88,214 2007 115.335 222.389 1,93 108,965 2008 117.213 225.042 1,92 123,176 2009*) 119.150 229.950 1,93 128,77
No. Kurun Waktu Wisnus Perjalanan Rata-Rata TotalPerjalanan Pengeluaran
(% per tahun) (% per tahun) (% per tahun) (% per tahun)1 2004 - 2005 1.21% -2.17% -3.30% 4.21%2 2005 - 2006 1.39% 3.12% 1.70% 18.05%3 2006 - 2007 0.93% 8.72% 7.82% 23.52%4 2007 - 2008 1.63% 1.19% -0.52% 13.04%5 2008 - 2009*) 1.65% 2.18% 0.52% 4.55%6 Rata-Rata 1.36% 2.61% 1.25% 12.68%
5656
Volume Pergerakan Wisnus
100,000125,000150,000175,000
200,000225,000
2004 2005 2006 2007 2008 2009
WisnusPerjalanan
57
Kondisi Pergerakan Wisnus Di Kota Jakarta
Nama DTW Jumlah WisnusTaman Impian Jaya Ancol 10,795,273Taman Mini Indonesia Indah 2,849,823Kebon Binatang Ragunan 2,553,087Monumen Nasional 663,864Museum Nasional 871,104Museum Satria Mandala 138,002Museum Sejarah Jakarta 69,708Pelabuhan Sunda Kelapa 15,976Sumber : Jakarta Dalam Angka Tahun 2007
Data Wisnus Menurut Lokasi Wisata Tahun 2006
No Tahun Jumlah wisnus
1 2001 9,090,9232 2002 9,108,7283 2003 9,088,4204 2004 13,577,0005 2005 11,746,2506 2006 12,777,571 6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Wisnus
Data Wisnus Tahun 2001-2006
Sumber : Jakarta Dalam Angka Tahun 2007
Monas Mus. Satria Mandala
Grafik Banyaknya Wisnus Tahun 2001-2006
Mus. Nasional
Ancol TMII Ragunan
58
Kondisi Pergerakan Wisnus Di Kota Bandung
No Tahun Jumlah
wisnus
1 2003 1,537,2722 2004 1,750,0003 2005 1,837,5004 2006 1,241,4165 2007 2,420,1056 2008 1,346,729
Nama DTW Jumlah WisnusKebun Binatang Bandung 729,855Museum Geologi 265,013Taman Lalu Lintas AISN 206,467Museum Konferensi Asia Afrika 104,107Karang Setra 95,279Museum Zoologi (Kebun Binatang) 90,952Museum Sri Baduga 60,186Saung Angklung Ijo 58,370Wisata Rohani Daarut Tauhid 12,605Museum Pos Indonesia 12,357Museum Mandala Wangsit Siliwangi 4,199
sumber : Bandung Dalam Angka Tahun 2009
Data Wisnus Menurut Lokasi Wisata Th. 2008
Data Wisnus Tahun 2003-2008
sumber : Bandung Dalam Angka Tahun 2009
Grafik Banyaknya Wisnus Tahun 2003-2008
Mus. KAA
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Wisnus
Saung Angklung Mus. Pos Indonesia
Kebun Binatang Bandung Mus. GeologiTmn. Lalu Lintas
59
Kondisi Pergerakan Wisnus Di Kota Surabaya
sumber : Bandung Dalam Angka Tahun 2009
Data Wisnus Menurut Lokasi Tahun 2008
Data Wisnus Tahun 2003-2007 Grafik Banyaknya Wisnus Tahun 2003-2007
1,000,000
3,000,000
5,000,000
7,000,000
9,000,000
2003 2004 2005 2006 2007
Wisnus
No Tahun Jumlah wisnus1 2003 5,027,479 2 2004 8,476,320 3 2005 3,998,543 4 2006 2,320,8335 2007 3,075,830
Nama DTW Jumlah Wisnus Taman Prestasi 1,162,611Kawasan Wisata Religi Ampel 713,555Masjid Al-Akbar 64,317Masjid Cheng Hoo 5,331
Monkasel 23,198
Monjaya 17,112
Loka Jala Crana 15,933
Makam WR. Supratman 802,773Makam DR. Soetomo 1,997
Djoko Dolog 378
Balai Pemuda 88,950Museum Mpu Tantular -
Sumber: Buku Pariwisata Jawa Timur Th. 2007
Masjid Al Akbar
Masjid Sunan Ampel
Joko Dolog
Balai Pemuda
Masjid Cheng Hoo
Mon. Kapal Selam
60
Kondisi Pergerakan Wisnus Di Kota Semarang
Nama DTW Jumlah Wisnus Nama DTW Jumlah
WisnusMasjid Agung Jateng
291,675 Ngaliyan Tirta Indah
20,728
Tmn. Margasatwa Mangkang
180,151 Mus. Ny. Meneer 15,232
Gelanggang Pemuda 103,265 TBRS 14,709
Mus. Ronggowarsito 40,768 Mus. Djamu Djago
14,668
Taman Lele 39,733 Marina 8,538
Goa Kreo 34,452 Pondok Sehat 4,251Tanjung Mas 34,391 Mus. Mandala
Bhakti3,784
ISC 31,974 Oasis 3,132Puri Maerokoco 28,998 Tinjomoyo 2,013Taman Ria Wonderia 27,460 Villa Bukit Mas 1,215
Vihara Budha Gaya 26,674 sumber : Semarang Dalam Angka Tahun 2009Ngaliyan Tirta Indah 20,728
Data Wisnus Menurut Lokasi Tahun 2008
Data Wisnus Tahun 2007-2009 Grafik Banyaknya Wisnus Tahun 2007-2009
500,000
700,000
900,000
1,100,000
1,300,000
2007 2008 2009
Wisnus
Sumber:Statistik Daerah Kota Semarang Th. 2010.
No Tahun Jumlah wisnus1 2007 1,008,161 2 2008 1,203,452
3 2009 971,915
Masjid Agung Jateng Tmn. Margasatwa Gelanggang Pemuda
Mus. Ronggowarsito Taman Lele Goa Kreo
61
Kondisi Pergerakan Wisnus Di Kota Yogyakarta
Nama OTDW Jumlah WisnusKraton 372,906Taman Sari 95,824Sitihinggil 313,445Kereta Kraton 29,848
Data Wisnus Menurut Lokasi Tahun 2008
Data Wisnus Tahun 2005-2009 Grafik Banyaknya Wisnus Tahun 2005-2009
500,000
700,000
900,000
1,100,000
1,300,000
2005 2006 2007 2008 2009Wisnus
No Tahun Jumlah wisnus1 2005 967,449 2 2006 836,682 3 2007 1,146,197 4 2008 1,156,097 5 2009 1,286,565
Sumber:Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta Th. 2009.
Sumber:Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta Th. 2009.
Mus. Kereta Keraton Monumen Jogja Kembali Benteng Vredeburg
Keraton Taman Sari Malioboro
62
Kepariwisataan
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
62
Objek dan Daya Tarik Wisata di Kota Jakarta
BUDAYA/ SEJARAHBUDAYA/ SEJARAH- Museum- Bangunan (gedung
dan monumen) bersejarah
- Kawasanbersejarah
- Pusat seni danbudaya
- Masjid- Gereja- Vihara
BINAAN BINAAN - Taman kota- Taman
hiburan- Pusat
perbelanjaan- Kebun
binatang
ALAM ALAM - Pantai- Pelabuhan- Hutan kota
Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata Unggulandi Kota Jakarta Tahun 2005-2010
Sumber : 1) Jakarta Dalam Angka Tahun 20102) Data Kepariwisataan Tahun 2010
No Destinasi WisataTahun
20051) 20061) 20071) 20081) 20091) 20102)
1 TIJA 10,121,251 10,795,273 13,377,011 13,567,630 12,920,733 12,834,890
2 TMII 601,275 2,849,823 3,808,176 4,510,679 4,822,945 5,298,719
3 Kebon Binatang Ragunan 2,050,055 2,553,087 3,392,223 3,319,186 3,545,212 3,580,024
4 Monumen Nasional 586,250 663,864 708,757 924,445 2,112,217 1,253,266
5 Museum Nasional 24,268 871,104 157,905 104,739 165,907 375,710
6 Museum Satria Mandala 59,247 138,002 48,591 77,525 53,769 63,797
7 Museum Fatahillah 43,992 69,708 75,067 119,641 245,682 724,082
8 Museum Tekstil 43,107
9 Museum Seni Rupa dan Keramik 76,716
10 Museum Bahari 6,327
11 Museum Wayang 164,696
12 Museum Joang 45 17,504
13 Taman Arkeologi P. Onrust 19,443
14 Pelabuhan Sunda Kelapa 138,784 15,976 17,217 14,648 12,677 34,112
Jumlah 13,625,122 17,956,837 21,584,947 22,638,493 23,879,142 24,492,393
No Destinasi WisataTahun
20051) 20061) 20071) 20081) 20091) 20102)
1 TIJA 10,121,251 10,795,273 13,377,011 13,567,630 12,920,733 12,834,890
2 TMII 601,275 2,849,823 3,808,176 4,510,679 4,822,945 5,298,719
3 Kebon Binatang Ragunan 2,050,055 2,553,087 3,392,223 3,319,186 3,545,212 3,580,024
4 Monumen Nasional 586,250 663,864 708,757 924,445 2,112,217 1,253,266
5 Museum Nasional 24,268 871,104 157,905 104,739 165,907 375,710
Sarana Dan Prasarana Aksesibilitas PenunjangPariwisata Kota Jakarta
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, 2010
JENIS PRASARANA SARANA
DALAM KOTA DARAT - JALAN RAYA- JALAN TOL- REL KERETA API- TERMINAL DALAM KOTA- STASIUN KERETA API- HALTE
- BUS KOTA- TRANSJAKARTA- METROMINI- MIKROLET- TAXI
- BAJAJ- BEMO- KANCIL- OJEK- KERETA API LISTRIK
(KRL)
DARI/KE KOTA
DARAT - JALAN RAYA- JALAN TOL- REL KERETA API- TERMINAL REGIONAL- STASIUN KERETA API
- BUS AKAP- TRAVEL- KERETA API PENUMPANG- TAXI
LAUT - JALUR PELAYARAN- PELABUHAN- DERMAGA
- KAPAL PENUMPANG- KAPAL BARANG- KAPAL WISATA
UDARA - BANDAR UDARA INTERNASIONAL
- TERMINAL PENERBANGAN
- PESAWAT TUJUAN DOMESTIK- PESAWAT TUJUAN INTERNASIONAL- PESAWAT CARGO
Banyaknya Usaha Hotel dan Akomodasi Lainnya di Kota Jakarta Menurut Klasifikasinya Tahun 2007-2010
Sumber : Direktori Hotel dan Akomodasi Lainnya Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009
Data Kepariwisataan Jakarta Tahun 2010
Informasi Pariwisata
Pusat Informasi Pariwisata Kota Jakarta
Sumber : Survey Primer, 2011
Media Informasi Pariwisata Kota Jakarta
Sumber : Survey Primer, 2011
Usaha Perjalanan Wisata di Kota JakartaTahun 2002-2010
Sumber : Data Kepariwisataan Jakarta Tahun 2010
Usaha Tempat Makan dan Minum Kota Jakarta Tahun 2006-2010
Sumber : Data Kepariwisataan Jakarta Tahun 2010
Usaha Hiburan dan Rekreasi di Provinsi DKIJakarta Tahun 2006-2010
Sumber : Data Kepariwisataan DKI Jakarta Tahun 2010
No JenisHiburan dan Rekreasi
Tahun2006 2007 2008 2009 2010
1 Arena Latihan Golf 6 6 6 6 52 Bioskop 170 171 195 205 2243 Bola Sodok ( Biliard) 168 161 176 128 994 Diskotik 96 96 91 86 745 Gelanggang Bola Gelinding 11 11 9 6 66 Gelanggang Renang 16 16 21 22 247 Griya Pijat 215 221 243 226 2288 Karaoke 174 185 210 1999 Kesenian Tradisional 2 1 1 1 1
10 Klab Malam 9 9 7 7 611 Kolam Pemancingan 0 0 0 0 012 Mandi Uap 9 9 8 8 813 Musik Hidup 184 179 218 184 17014 Padang Golf 3 3 3 3 3
15 Permainan Ketangkasan manual/Mekanik/Elektronik 45 54 79 86 84
16 Pusat Olahraga & Kesegaran Jasmani 13 13 28 42 5917 Taman Rekreasi 3 3 3 3 418 Pijat Refleksi 0 0 0 2 919 Seluncur 0 0 1 1 1
Jumlah 1124 1138 1299 1216 1209
Jumlah Penyelenggara MICEdi Kota Jakarta Tahun 2006-2010
Sumber : Data Kepariwisataan DKI Jakarta Tahun 2010
Rekomendasi
1. Pengembangan daya tarik wisata yang mampu memenuhi minat wisata belanja
2. Peningkatan kualitas pelayanan moda transportasi massal seperti TransJakarta
3. Penetapan tema kawasan4. Penghijauan kota5. MICE sebagai media promosi DTW kota6. Pemantapan amenitas pendukung
pariwisata kota7. Pembenahan koordinasi kepariwisataan
Potensi, Masalah, dan Segmentasi Pariwisata Kota Jakarta
KONDISI PARIWISATASEGMENTASI
POTENSI KELAMAHAN PRODUK PASAR
Peran dan Posisi Kota Jakarta sebagai Ibukota Negara RI, pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, dan pusat kedatangan wisatawan
Sebagai pusat berbagai kegiatan, Kota Jakarta banyak kedatangan penduduk dari luar kota sehingga terjadi kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, dan kepadatan lalu lintas
Produk unggulan :Wisata hiburan (TIJA
dan TMII), wisata alam (Pantai Ancol, Hutan Serengseng, dan Pelabuhan Sunda Kelapa), dan wisata budaya/sejarah (Kawasan Kota Tua, Museum Nasional, dan Monumen Nasional)
Pasar utama : wisnus yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta dengan usia dewasa produktif, pendidikan SLTA - S1, dan karyawan dengan pendapatan menengah ke atas. Karakteristik perjalanan wisata utama : perencanaan sendiri, pelaksanaan wisata dengan kendaraan umum (bus/travel) bersama keluarga dengan tujuan berlibur selama < 24 jam sehingga tidak menginap di Kota Jakarta.
KONDISI PARIWISATASEGMENTASI
POTENSI KELAMAHAN PRODUK PASAR
DTW yang ada sudahmenjadi ikonpariwisata nasonalseperti TIJA, TMII, dan Monas
Kurangnya kegiatan-kegiatan pengenalanBudaya Betawisebagai salah satu potensidaya tarik Kota Jakarta
Produk potensial : Wisata belanja (Tanah Abang, Mangga Dua) danwisata kuliner
Pasar utama :wisnus yang berasal dari kota-kota di Provinsi Banten dan Jawa Barat dengan usiadewasa muda, pelajar/mahasiswa dan iburumah tangga denganpendapatan menengah keatas. Karakteristik perjalananwisata utama : perencanaanbersama rekan/kerabat, pelaksanaan wisata dengankereta api bersama rekandengan tujuan pendidikan ataudinas selama 2-3 hari dan menginap di rumahkeluarga/rekan.
Potensi, Masalah, dan Segmentasi Pariwisata Kota Jakarta
KONDISI PARIWISATASEGMENTASI
POTENSI KELAMAHAN PRODUK PASARSarana dan prasaranatransportasi menujuDTW tersedia lengkapdan bervariasi
Terdapatnya rawankriminalitas pada sarana (moda) dan prasarana (halte, terminal) trasnportasi umum tertentudi Kota Jakarta
Produk prospektif : Wisata religius (MasjidIstiqlal, Gereja Katedhral) danwisata minat khusus (golf)
Pasar utama : wisnus yang berasal dari kota-kota di Pulau Sumateradan Provinsi Jawa lainnyadengan usia muda dan lansia, tidak bekerja atau wirausahadengan pendapatan menengah. Karakteristik perjalanan wisatautama : pelaksanaan wisatadengan pesawat, bersamakomunitas dengan tujuan MICE atau bisnis selama sampaidengan 7 hari dan menginap di hotel atau sejenisnya.
Memiliki infrastrukturjaringan jalanterlengkap di Pulau Jawa
Ketidaknyamanan sepertikotor atau tidakterawatnya sarana(moda) dan prasarana(halte, terminal) trasnportasiumum tertentu di KotaJakarta
Potensi, Masalah, Dan Segmentasi Pariwisata Kota Jakarta
KONDISI PARIWISATASEGMENTASI
POTENSI KELAMAHAN PRODUK PASARKetetapan Jakarta untukmenjadi kota destinasipenyelenggaraan kegiatanMICE dengan didukungsarana dan prasaran sertaevent tertentu yang menarik
Kemacetan lalu-lintas pada titik-titik lokasi atau gerbang masuk KotaJakarta dari daerah hinterlandnyamerupakan masalah aksesibilitaskota dari tahun ke tahun
Masalah kebersihan dan
bencana banjir yang dapatmengganggu kenyamanan dalammobilitas sehingga dapat menjadifaktor penyebab tidak berkunjungnyawisatawan ke Kota JakartaSemakin berkurangnya RTH di Kota Jakarta menjadikan suhu kotayang kurang nyaman untukmelakukan kegiatan wisataKota Jakarta sebagai kota denganjumlah tenaga kerja jasa perjalananwisata terbanyak (data 2006) tidakdiimbangi dengan banyaknyapenggunaan biro perjalananwisata di Kota Jakarta
Potensi, Masalah, Dan Segmentasi Pariwisata Kota Jakarta
Arahan Strategi Peningkatan Pergerakan Wisnus Kota Jakarta
ArahanTargetting Positioning Promotion strategyKeterangan Pengembangan Produk Marketing
Mempertahankankeunggulan DTW hiburan agar selalumenarik minat wisatawanuntuk berkunjung ke KotaJakarta
Kreativitas dan Inovasi atraksi pada produk wisata unggulanmisalnya : penambahanwahana yang sesuai dengankarakteristik pasar utama di TIJA atau TMII, pelaksanaankegiatan maritim di PelabuhanSunda Kelapa, pengadaankompetisi budaya/ sejarahKota Jakarta, pertunjukanbudaya/sejarah pada waktuliburan, paket wisata retailkhusus seperti belajarKebudayaan Betawi
Secara image Jakartasudah unggul, tetapi yang menjadi dispromoteduntuk Jakarta adalahsituasi lain di luarkepariwisataan yaitubanjir dan masalah
kemacetan. Menangani hal ini denganserius adalah bagian darimemperbaiki strategimarketing Jakartadisamping lebihmensosialisasikanlagi secara luas agenda-agenda kegiatanpariwisata Jakarta sepertiJakarta Great Sale, dll.
Tidak langsung; internet, media elektronik, media cetak, dan promosilangsung pada event-eventnasional dan internasionalyang digelar di Jakarta
ARAHANTARGETTING POSITIONING
PROMOTION STRATEGYKETERANGAN PENGEMBANGAN PRODUK MARKETING
Terdapat lokasikhusus wisata kulinerKota Jakarta
Penyediaan dan pengorganisiranpengusaha kerajinan
cinderamata khas KotaJakarta dan pengusahakuliner khas Kota Jakartaatau nusantara di DTW unggulan dan potensial
Mendukung terciptanyalingkungan yang 'Hijau' akan menjadipoin plus bagi marketing pariwisata
Tidak langsung; internet, media elektronik, media cetak, dan promosilangsung pada event-event nasional dan internasional yang digelardi Jakarta
Pendataan dan penjaringankomunitas tertentu
Pengembangan tempat-tempat menarik yang selamaini belum di'sentuh'menjadi tempat yang memiliki keunikan, aman dan nyaman untuk dikunjungi.
Identifikasi tempat-tempat menarik, baik itutempat belanja barangunik atau tempat-tempat makan yang unikyang belum dikenal luas, kemudian dikemasdengan lebih baik dan disosialisaikan pada event-event pariwisatalain yang diadakan.
Arahan Strategi Peningkatan Pergerakan Wisnus Kota Jakarta
ASPEK
PROGRAM PASAR (TARGET PASAR)
PROGRAM PEMASARANPERBAIKAN PRODUK PENGEMBANGAN
PRODUK BARU
Pariwisata Unggulan
Pelaksanaan festival musik baik indoor maupun outdoor yang tertib dan aman.
Lomba Sepeda Hias atau Lomba Kreativitas Motor dan Jeep di Monas atau PRJ.
• Remaja • Dewasa
produktif• Weekenders• DKI Jakarta• Jawa Barat• Jawa Tengah• Kelompok
menengah ke atas
• Pemasaran langsung ke komunitas sepeda, sepeda motor,dan kampus-kampus
• Poster / baliho (DKI Jakarta) di Harmoni, MT Haryono, Depok, Karawaci, Bekasi, Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman, Kawasan Polda Metro Jaya, Casablanca.
• Poster/baliho/megatron (Jawa Barat) di Dago, Gerbang Tol Pasteur, PVJ, BSM, travel
• Baliho (Jawa Tengah) di Pandanaran, Kawasan Undip, dan Ciputra Mall
• TV Nasional (RCTI, SCTV, Trans Corp. TV)• Radio (Prambors, Hard Rock, Trax) • Web (facebook, twitter) • Majalah Otomotif (Otomotif, Motor Plus)• Majalah remaja (Gadis, Rolling Stone)• Koran Kompas, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka• Harga menengah ke atas• Penyelenggaraan kegiatan pada akhir pekan
Penambahan atraksi/event/ modifikasi atraksi yang sudah ada di TIJA, TMII, KB Ragunan, dsb dengan cara pemasaran yang berbeda dan lebih menarik.
Festival Layangan yang dapat berlokasi di Pantai Ancol atau TMII.
• Remaja • Dewasa
produktif• Keluarga • Jabodetabek• Kelompok
menengah
• Pemasaran langsung ke sekolah-sekolah Jabodetabek• Poster/baliho/megatron di Harmoni, Semanggi, Gerbang Tol
(Halim, Ancol, Cibubur, Serpong), Senayan.• Brosur di TIC• Web (facebook, twitter)• TV Nasional (RCTI, Global TV)• Radio (Gen, Trax, Prambors)• Majalah Travelling (Travel Club)• Harga menengah• Pemasaran menjelang libur sekolah atau menjelang long
weekend
ASPEK
PROGRAM PASAR (TARGET PASAR)
PROGRAM PEMASARANPERBAIKAN PRODUK PENGEMBANGAN
PRODUK BARU
Peningkatan kebersihan fasilitas dan kenyamanan (penambahan pohon peneduhan) di DTWbinaan Kota Jakarta.
Pentas sejarah Sunda Kelapa yang kemudian dilanjutkan dengan perlombaan pengetahuan sejarah antar pengunjung.
• Remaja• Keluarga • DKI Jakarta• Jawa Barat• Jawa Tengah
• Pemasaran langsung ke sekolah / kampus• Poster / baliho (DKI Jakarta) di Harmoni, MT Haryono,
Stasiun Manggarai, Kawasan Kota Tua, Museum Nasional.• Poster/baliho (Jawa Barat) di Dago, PVJ, CIwalk• Poster/baliho (Jawa Tengah) di Pandanaran, Kawasan Undip,
dan Ciputra Mall• TV Nasional (Global TV), dan TV Daerah (JakTV, STV, TV
Borobudur, TVRI Jawa Tengah)• Radio Trax (Jakarta dan Semarang) dan Ardhan (Bandung)• Website (jakartacontemporary.com, facebook, twitter)• Media cetak internal sekolah / kampus• Majalah/tabloid Anak (Bobo, Fantasi)• Harga menengah
Pariwisata Potensial
Mengidentifikasi kawasan penjualan untuk hobi tertentu seperti barang-barang antik, otomotif, satwa, tanaman, dll.
Festival Kuliner Betawi
Remaja Dewasa
produktif Keluarga Banten Jawa Barat
• Poster / baliho (Banten) di Karawaci (Mall Karawaci), BSD (Teras Kota), Gerbang Tol Serpong, Karawaci, Cilegon.
• Poster/baliho (Jawa Barat) di Bekasi (MM, Tol Bekasi), Depok (Margonda Mall), Bandung (Dago, PVJ, Ciwalk), Bogor (Gerbang Tol)
• TV Nasional (RCTI, Trans Corp. TV)• Radio (Cosmopolitan, Pas, Prambors, Hard Rock, Track)• Website (facebook, twitter)• Koran Kompas Minggu• Majalah khusus (Otomotif, Motor Plus, Trubus, NatGeo
Traveller)• Media cetak kuliner• Media cetak fashion (Nova, Elle, Bazar)• Peta wisata kuliner• Potongan harga di DTW saat HUT DKI Jakarta (Bulan Diskon
yang di perluas)• Pemasaran menjelang libur sekolah atau menjelang long
weekend
Kemudahan bagi wisnus untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menyediakan ATM di DTW atau fasilitas pembayaran non-cash di DTW / pusat-pusat pembelanjaan.
Fashion on the road “Si Pitung”
ASPEK
PROGRAMPasar (Target
Pasar) Program PemasaranPERBAIKAN PRODUK
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Pariwisata Prospektif
Identifikasi jenis kegiatan yang dikembangkan masyarakat yang unik dan memiliki nilai jual untuk dikunjungi wisatawan.
Dibina supaya layak dikunjungi oleh wisatawan
Dewasa produktif
Lansia Komunitas P. Sumatera
• Pemasaran langsung melalui pameran wisata di Medan, Padang, Lampung, dll.
• Baliho di Medan (Kawasan Kota Tua), Padang (Jl. Pemuda), Lampung (Pelabuhan Bangka Heuni)
• TV Nasional (RCTI)• RRI dan radio lokal lainnya• Website (facebook, twitter)• Majalah fotografi• Majalah Religius• Pameran fotografi untuk kalangan
atas• Kerjasama dengan BPW daerah di P.
Sumatera
Pengembangan kegiatan wisata di tempat ibadah seperti Masjid Istiqlal atau Gereja Kathedral.
Festival fotografi “Enjoy Jakarta”
ASPEK PROGRAM
PERBAIKAN PRODUK PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Transportasi/Aksebilitas Kota
Peningkatan kebersihan, keamanan, ketertiban, sertakeindahan di simpul dan moda transportasi publik Kota Jakarta.
Pemutakhiran data trayek-trayek travel mengenai lokasi pull, harga tiket, cara pemesanan, dsb.
Mengarahkan perijinan lokasi-lokasi travel agar terjadi pemerataan pelayanan pada wilayah-wilayah kota yang strategis.
Keamanan dan Kenyamanan Kota
Pemeliharaan keamanan dan kenyamanan fasilitasi publik Kota Jakarta sehingga dapat difungsikan secara optimal oleh wisnus.
Jaminan keamanan bagi penumpang taksi.
Peningkatan pelayanan Kota Jakarta dalam memenuhi kebutuhan penunjang kegiatan wisata.
Penyediaan fasilitas public charger dan Wifi gratis di DTW, restoran, simpul transportasi, dan lobi hotel.
Lomba “Inovasi Peningkatan Hari Udara Bersih Kota Jakarta”
Iklan
Televisi:1. RCTI2. SCTV3. TVOneRadio:1. Hard Rock FM2. Trax Fm3. I-Radio
Pemasaran LangsungMedia DKI Jawa Barat Jawa Tengah
Poster Stasiun SudirmanStasiun ManggaraiTerminal SenenSekolah/tempat lesHalte Transjakarta
Stasiun BandungStasiun CirebonTerminal Leuwi PanjangTerminal Baranang SiangTempat les di Jawa Barat
Stasiun TawangTerminal TerboyoTempat les di Jawa Tengah
Baliho GT HalimGT Kebon JerukGT TB. SimatupangKawasan SenayanKawasan Kota Tua
GT PasteurGT CibuburGT CikampekKawasan DagoKawasan Tegallega
Kawasan PanandaranBandara A.Yani
Brosur/Leaflet
SekolahUI/Trisakti/UntarMangga Dua/Blok M
Pull Travel CipagantiPull Travel XtransPull Travel DaytransMall MetropolitanCihampelas Walk
Pull Travel CipagantiCiputra MallUndip
Video www.jakarta-tourism.go,id, box, facebook, twitter, dan blog wisata.
Contoh Media Pemasaran Langsung
Penjualan Personal
Relasi Publik
FGD
SOSIALISASI
CSR
Promosi Penjualan
PAMERAN
PERAGAAN
89
1. Penyusunan Pedoman Teknis Penataan Ruang Kawasan Pariwisata2. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi DT I Irian Jaya3. Tourism Sector Programming and Policy Development Project 4. Studi Pengembangan Pariwisata Pulau Bangka5. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kawasan Asmat6. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kawasan Soroako7. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Luwu,
Provinsi Sulawesi Selatan8. Analisa Pelaksanaan Kegiatan Atraksi Pariwisata di DKI Jakarta9. Analisa Pengembangan Potensi Wisata Industri di DKI Jakarta10. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nias, Provinsi
Sumatera Utara11. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Sulawesi
Tenggara12. Perencanaan Kawasan Objek Wisata Mandeh (Masterplan dan Site Plan)13. Penyusunan Strategi Peningkatan Pergerakan Wisnus
90
91
Young Urban and Regional Planner :
1. Putri2. Nina3. Aziz4. Senny5. Ike6. Triani7. Esther
91
8. Yoko8. Darmawan9. Abdul Aziz10.Farandi11.Pramandita12.Arief13.Ari14.Ria