49
Teori Fotografi 1 TEORI DASAR PHOTOGRAFI

Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 1

TEORI DASAR PHOTOGRAFI

Page 2: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 2

JURNALISTIK PHOTOGRAFI

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang.

Arti penting jurnalistik photografi bagi mahasiswa komunikasi penyiaran

Islam dan jurnaistik IAIN Ambon adalah mampu menelaah karya photografi

yang layak dan memiliki unsur-unsur jenis karya photogarfi yang pantas

dipublikasikan bagi masyarakat tertentu. Hal ini membutuhkan kecermatan

menggunakan kamera profesional untuk mendapatkan kualitas gambar yang

bernilai tinggi dan memiliki pesan yang unik untuk dipublikasikan. Salah satu

peran jurnalis alumni IAIN Ambon adalah mampu menelaah secara sistematis

mana karya photografi yang dapat mencerahkan masyarakat bukan mencurangi

masyarakat melalui karya photografi yang direkaya melalui software-software

digital yang sangat berkembang pesat dewasa ini.

Sebuah karya photografi sangat tergantung pada beberapa faktor penting

dan momentum kebutuhan terhadap sebuah karya photografi. Karya photografi

kerapa kali juga menjadi perhatian para peneliti apa kekuatan dari karya

photografi dalam merekam peristiwa. Karya photography dianggap memiliki

nilai dan mahal harganya ketika ia memiliki unsur-unsur yang sangat dibuthkan

masyarakat sebagai alat bukti hukum, fakta, pemberitaan, dan kebutuhan lannya

sesuai tingkat kebutuhan terhadap suatu objek. Semakin tinggi kebutuhan

seseorang terhadap rekaman peristiwa tersebut semakin tinggi nilai karya

photography tersebut.

Pentingnya mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan Mahasiswa

Jurnalistik antara lain; kebutuhan industri akan teknik publikasi yang dapat

memudahkan perusahaan, industri, dan Instansi pemerintah dalam membuat

proofil dan deskripsi suatu lembaga negeri atau swasta yang bernuasa Islami.

Konsep Islami yang dimasudkan paa matakuliah ini adalah memotret suatu

peristiwa dengan tidak memberikan kemudaratan tetapi dapat memberikan

inspirasi, inovasi, dan pencerahan bagi konsumen informasi.

Page 3: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 3

Shutter speed: Kecepatan Rana dalam bahasa indonesia . Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita memotret, Shutter ini akan terbuka selama bbrp waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed. Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang terekam .

Beberapa photo diunduh dari situs-situs terkait sesuai topik permasalahan semata-mata untuk “Kepentingan Misi Sosial” dalam bentuk pembelajaran maya berbagi pengetahuan pada sesama, Bukan untuk ”Kepentingan Bisnis” *

Satuannya detik . Satuannya lebih mudah dipahami ketimbang satuan Aperture . Untuk mengurangi banyaknya cahaya yang masuk menjadi setengah sebelumnya (-1 stop ), waktu Shutter Speed tinggal di bagi 2 . Dan sebaliknya , untuk menambah cahaya menjadi 2x sebelumnya ( +1 stop ) tinggal di kalikan 2 . Pada kamera Nikon D50 , nilai Shutter Speed yang dapat digunakan pada kamera adalah 60 , 32 , 16 , 8 , 4 , 2 , 1s , 1/2 , 1/4 , 1/8 , 1/16 , 1/32 , 1/64 , 1/125 , 1/250 , 1/500 , 1/1000 , 1/2000 , 1/4000 . 1/4000 . Range nilai Shutter Speed pada kamera tipe/merek lain kurang lebih sama . Pada beberapa kamera pro , kecepatannya bisa sampai 1/8000s. Cukup cepat untuk memotret peluru yang melesat. Shutter Speed:

Teknis dengan menggunakan shutter speed yang rendah ( nilai besar ) . Biasa

digunakan pada kondisi kurang cahaya , shutter dibuka lebih lama agar kamera dapat mengumpulkan cukup cahaya untuk menghasilkan gambar yg kita inginkan . Jika kita memotret suatu scene dengan beberapa obyek yang bergerak , akan menghasilkan sebuah efek baru menakjubkan . Misal memotret lalu lintas di malam hari menimbulkan efek “jalur cahaya” / lightrail . Lampu dari mobil-mobil yang berseliweran direkam dalam sensor sesuai seting kamera yang diinginkan.

Slow speed juga bisa menimbulkan kesan dinamis pada photo kita . Seperti pada photo air dibawah. Photo ini aga tricky karena diambil pada siang hari dimana masih banyak cahaya. Triknya adalah kita mengurangi cahaya yang masuk ke sensor dengan memasangkan sebuah atau beberapa (stack) filter ND ( Neutral Density). Filter ini akan mengurangi cahaya bberapa kali dari semula ( tergantung level filter ND ) sehingga kondisi banyak cahaya pun akan tampak seperti malam . Atau yang lebih extreem dengan menggunakan mode BULB dimana shutter akan tetap dibuka selama kita menekan tombol shutter . Biasanya cuman ada di kamera DSLR. Di malam yang gelap

Page 4: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 4

sekalipun , kita tetap bisa menangkap momen yang ada ,seperti merekam lintasan bintang-bintang di langit. Photo dibawah ini diambil dengan shutter speed = 16 menit .

Slow Shutter Speed dan Tripod: Tripod adalah suatu yang penting dibutuhkan

jika ingin berlatih dengan photo-photo slow speed. Alasannya karena kamera harus ditopang oleh obyek lain selama shutter terbuka . Jika tidak, maka photo yang dihasilkan akan blur karena kamera bergeser kesana kemari memberikan karya photo yang kurang maksimal. Peran penting triport dapat membantu photografer. Karena secara manusiawi normal berdiri diam memegangi kamera cukup menguras tenaga selama beberapa secon tanpa goyang. Kecuali antung(anda) manusia robot.

High Shutter Speed: Ini teknik menghasilkan photo dengan kecepatan shutter yang tinggi (nilai rendah). Kalau yang ini tidak perlu tripod . Cukup dipegang manual oleh kita dan photo yang dihasilkan dijamin tokcer . Teknik ini berguna untuk menangkap sebuah momen yang terjadi . Memberhentikannya tepat di posisi yang kita inginkan . Biasanya digunakan untuk sport, satwa . Atau dengan menambahkan sensor suara kita bisa menangkap momen ketika balon meletus .

Normal Speed: Maksudnya speed shutter yang biasa digunakan sehari-hari . Di photografi ada sebuah aturan yang menyatakan bahwa shutter speed ideal untuk menghasilkan gambar yang tajam (tidak blur) adalah minimal sama dengan panjang Fokal dari lensa yang kita gunakan . Misal , kita hendak memotret sebuah obyek dengan panjang Fokal 200mm maka shutter speed yang idealnya adalah 1/200sec . Untuk DSLR dengan crop factor 1,5x (Nikon) maka panjang fokalnya harus dikalikan 1,5 dulu..berarti minimal shutter speed adalah 1/300sec !! Setting shutter speed 1/300sec mudah didapatkan pada siang hari. Malam hari ? jangan harap .. Jadi pinter-pinter lah mencari sikon dan paham setting kamera agar kita mendapatkan shutter speed yang ideal. Itu aja sih intinya .. biar photo yg dihasilkan tidak blur. Photo blur tidak selalu jelek lho tajam juga tidak selalu bagus . Tergantung anda bos !! sang photografernya .

Page 5: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 5

Jika kebetulan ada ingin meng-invoke sebuah “ketidakjelasan” lewat sebuah photo yang blur asal penikmat photo juga mengerti maksud anda. Merekam peristiwa lewat karya photografi adalah ekspresi kejiwaan manusia. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan kamera profesional yang kemampuan unlimited. Berikut ini adalah contoh karya gambar photografer profesional dengan shutter speed 1 detik, 1/3,1/30, 1/200 ,1/800

TEKNIK KAMERA PHOTOGRAFI 5

(PHOTOGRAFI JURNALISTIK

A. Pengertiannya

Berbicara Photografi Jurnalistik pada dasarnya berbicara masalah

pemberitaan, namun penekanan disini mengacu pada teknik visualisasinya.

Bagaimana sebuah gambar bisa mevisualisasikan suatu peristiwa kejadian di

masyarakat sehingga pembaca atau menikmat dapat merasakan getaran yang

ada di dalam gambar ketika di lihatnya. Photografi Jurnalistik banyak digunakan

dalam dunia pemberitaan dan photo-photo ini akan menghiasi rangkaian

Page 6: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 6

pemberitaan yang akan dikomunikasikan pada masyarakat melalui Koran,

tabloid, majalah dan bulletin.

Menurut Cliff Edom, salah satu guru besar dari Universitas Missouri

Amerika Serikat, Photografi Jurnalistik merupakan hasil perpaduam antara

antara kata dan gambar atau Word and Picture. Bagaimana sebuah gambar yang

ditampilkan bisa menguraikan sesuatu kata-kata dalam pemberitaan hingga

dapat mempengaruhi pikiran orang. Pendapat senada juga diungkapkan oleh

salah satu editor majalah Life yaitu Wilson Hicks, bahwa kombinasi antara kata

dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi terdapat suatu

kesamaan antara latar belakang pendidikan dan tingkat sosial pembacanya.

Sebuah uraian tentang Photografi Jurnalistik secara lebih detil

dikemukakan oleh Frank P. Hoy dari Sekolah Jurnalistik dan Telekomunikasi

Walter Cronkite, Universitas Arizona Amerika Serikat mengupas tentang

Karakter Photo Jurnalistik yang telah diuraikan dalam bukunya berjudul “Photo

Jurnalism The Visual Approach” seperti berikut ini :

1. Photo Jurnalistik adalah komunikasi melalui photo (Communication

Photography). Suatu komunikasi yang dilakukan akan mengekspresikan

pandangan para jurnalis photografi terhadap pada suatu obyek.

2. Mediun Photo Jurnalistik adalah media cetak koran atau majalah dan

media kabel atau satelit termasuk internet seperti kantor berita (Wire

Services).

3. Kegiatan Photo Jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita yang

direkam lewat peristiwa yang didokumentasikan lewat memori fotografi.

4. Photo Jurnalistik adalah perpaduan antara photo dan feks photo.

5. Photo Jurnalistik mengacu pada manusia, manusia adalah subyek dan

sekaligus sebagai pembaca photo jurnalistik.

6. Karya photo Jurnalistik adalah cara merekam suatu peristiwa yang akan

dikomunikasikan lewat Mass Audiences. Atas ini berarti seorang

photografer perlu merekam pesan yang akan disampaikan lewat bidikan

(frame) objek harus singkat dan harus segera diterima orang yang

beraneka ragam pemikiran, pemahaman, budaya, agama, dan etnis.

Page 7: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 7

7. Photo Jurnalistik juga bia dikategorikan sebagai hasil kerja editor photo.

Tujuan Photo Jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai konsumen informasi atau peristiwa.

B. Fungsinya

Berdasarkan fungsinya klasifikasi Photografi Jurnalistik mempunyai tujuan

khusus yaitu menyampaikan informasi suatu peristiwa atau kejadian di

masyarakat melalui pengadegan gambar-gambar menarik yang disampaikan

lewat media seperti media cetak dalam bentuk koran, majalah dan tabloid

ataupun melalui media audio visual seperti pemberitaan televisi. Photografi

Jurnalistik merupakan perwujudan karya photografi yang dalam visualisasi

obyeknya lebih ditekakan pada sudut pemberitaan, oleh karenanya karya photo

yang dihasilkan harus berorientasi pada peristwa yang nyata seperti kronologi

kehidupan masyarakat sehari-hari dan bukan mengandalkan sikap imajinasi

semata dari kreatornya.

Bentuk nyata dari fungsi Photografi Jurnalistik adalah ketika kita melihat

karya-karya photo yang terpampang di dalam isi koran, majalah atau tabloid

yang sering kita jumpai di pasaran atau juga gambar-gambar video yang berisi

berita-berita keseharian manusia dalam mengarungi hidup melalui siaran

televisi dari berbagai stasiun penyiaran televisi yang ada. Dalam waktu tertentu,

penyajian Photografi Jurnalistik juga bisa terlepas dari proses keterkaitan

produksi media pemberitaan dan berdiri sendiri dalam menyebarkan informasi

tersebut melalui sebuah pameran di sebuah gedung, namun tetap terikat pada

tema jurnalistik yang mengikatnya.

C. Proses Penciptaannya

Dalam proses penciptaannya untuk menghasilkan photo-photo rekaman

peristiwa penting dengan keragaman karakter di tengah masyarakat itu, tidak

begitu saja seenaknya diciptakan berdasarkan imajinasi semata atas kemauan

sendiri dari photografernya. Keberadaan karya Photografi Jurnalistik telah

diikat dengan aturan-aturan dalam dunia jurnalistik atau dunia pemberitaan,

Page 8: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 8

oleh karenanya dalam proses penciptaannya harus mengacu pada syarat-syarat

yang terkait dengan dunia pers atau pemberitaan.

Setiap hasil jepretan atau bidikan obyek dari kamera photografer atau

lebih dikenal dengan istilah wartawan itu harus mengadung unsur jurnalistiknya

diantaranya adalah 5W +1, sehingga hasil yang dikreasikan oleh wartawan

tersebut dapat memenuhi syarat pencatuman ke dalam materi produksi media

massa. Dalam proses pengkreasiannya itu, berbagai macam teknik pengambilan

gambar boleh diaplikasikan sepanjang tidak merusak nilai kerealitasan

peristiwanya.Contoh kongkrit dalam hal ini ketika seorang wartawan mau

mengabadikan peristiwa lomba motor cross di arena balap. Supaya terlihat

dramatik maka pengambilan gambarnya diambil ketika pengendara motor

sedang melakukan aksi jumping sehingga motor melesat terbang tinggi di udara.

dalam keadaan itulah fotgrafer atau wartawan tersebut membidiknya dengan

teknik “Freshing” atau sama artinya dengan “stop action”, sehingga gambar yang

dihasilkan tetap cemerlang.

D. Kamera yang Digunakan

Kamera yang digunakan dalam melakukan pemotretan lebih mudah

menggunakan kamera berteknologi digital, hal ini dimaksudkan untuk

memeprmudah dalam proses pengeditan dan pencetakannya. Format kamera

yang digunakan tentu lebih mudah menggunakan berformat kecil atau disebut

juga dengan kamera 135 mm dan dikenal dengan istilah kamera Single Lens

Relex, yang disingkat menjadi Kamera Digital SLR. Dikarenakan dalam proses

pengerjaannya atau dalam implementasi dilapangan menggunakan pencetakan

ukuran yang sangat besar berdasarkan kepentingannya itu, maka frame dari

hasil photo haruslah beresolusi besar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka

kamera selain berformat Digital SLR, juga mempunyai resolusi minimal 16 Mega

Pixel. Selain kententuan di atas, kualitasnya tidak bisa dijamin secara maksimal,

apalagi menggunakan kamera model poket dengan resolusi di bawah 7 Mega

Pixel hasilnya hanya sebatas untuk kepentingan pribadi alias dokumentasi

sendiri.

Page 9: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 9

E. Photografi Berita dan Photografi Feature

Dalam dunia jurnalistik ada sebuah peristiwa yang diolah dalam bentuk

penyampaian laporan berita atau dalam bentuk laporan feature, Keduanya

memang mengandung kemiripan yaitu mengulas suatu kejadian secara nyata

atau apa adanya sesuai dengan peristiwa yang terjadi tanpa adanya suatu

rekayasa di dalamnya. Pada pemberitaan di dalam siaran program acara

televisipun dibedakan misalnya ada bentuk format program acara Paket berita

seperti program acara Liputan Enam dari SCTV atau program acara Kabar

Malam dari TV One. Selain hal itu, ada juga bentuk atau format Program acara

Feature seperti program acara Potret dari SCTV atau program acara Nuansa

Seribu Pulau dari TV One. Televisi-televisi lainpun mengikuti pola yang sama

dalam mengola program acaranya.

Dalam Photografi Jurnalistik juga dikenal pengklasifikasian kategori

photonya diantaranya Photografi Jurnalistik untuk keperluan Berita dan

Photografi Jurnalistik untuk keperluan Feature. Keduanya mempunyai

kemiripan yaitu menggambarkan suatu peristiwa di masyarakat dalam bentuk

yang nyata atau realistas tanpa ada prekayasaan. Pembeda dari keduanya adalah

masalah waktu penyampaian kepada masyarakatatau penayangannya. Didalam

dunia penerbitan surat kabar entah dalam bentuk koran, majalah, tabloid atau

buletin penyajian Photografi Jurnalistik dalam bentuk Berita harus disampaikan

secara cepat, hal tersebut supaya apa yang akan disapaikan lewat gambar

tersebut dapat diterima masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.

Suatu contoh penayangan kunjungan kepala negara sahabat di Indonesia

yang disampaikan dalam berita Koran harian seperti Koran kompas yang terbit

setiap hari. Sedangkan Photografi dalam bentuk Feature, penyampaiannya

dalam waktu yang lama artinya tidak terikat dengan kecepatan penyamlaian

beritanya, dengan mengulur hingga sampai satu mingguan peristiwa itu

disampaikan. Dalam penyampaiannya kebanyakan di cantumkan dalam edisi

terbitan mingguan. misalnya koran Kompas edisi migguan.

Peristiwa yang disampaikan Photografi Jurnalistik dalam bentuk Berita

pada umumnya adalah seputar masalah isu yang sedang berkembang dalam

kehidupan sehari –hari, dan temanyapun beragam bisa mengupas tentang

Page 10: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 10

ekonomi, hukum, politik, pendidikan serta yang lainnya seperti presiden

menyambut kunjungan kepala negara sahabat, presiden melantik para mentri

atau peristiwa pengeboman akibat konflik peperangan serta gangguan

keamanan akibat kerusuhan massa dan peristiwa lainnya. Berita semacam ini

harus disiarkan secepatnya melalui Koran harian, sehingga bisa terbit keesokan

harinya suatu contoh kongkrit adalah ketika berita harian kompas memuat

kunjungan kepala negara Amerika Serikat Barac Obama disambut oleh Presiden

Soesilo Yudhoyono di Istanah Merdeka. Sedangkan Photografi Jurnalistik dalam

bentuk Feature, penyampaiannya tidaklah cepat, melainnkan ada tegang waktu

biasanya ditampilkan dalam koran mingguan misalnya koran kompas edisi

mingguan, dimana obyeknya seputar masalah seni dan budaya dan dalam

penyajiannya itu, bisa juga diwijudkan penyapaiannya dalam bentuk photo seri

yang mencerminkan keragaman dalam pengambilan sudut pandang terhadap

obyeknya.

F. Jenis Photografi Jurnalistik

Photografi Jurnalistik dalam visualisasinya terbagi dalam berbagai jenis

diantaranya dapat dijabar seperti berikut ini : Spot Photo: Photografi Jurnalistik

dalam bentuk “Spot Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang

atau photografer terhadap suatu peristiwa dalam keadaan tidak terjadwal atau

dengan kata lain kejadian yang sifatnya tiba-tiba juga dapat dikatakan

mendadak.

Suatu kejadian atau peristiwa yang menjadi obyek dalam bidikan seorang

photografer disini datangnya tidak terduga oleh pemikiran manusia karena

kejadian tersebut keberadaannya tidak direncanakan misalnya kejadian

kebakaran di sebuah pemukiman, kejadian tawuran warga, mahasiswa atau

pelajar, Suasana banjir disebabkan adanya banjir bandang yang datangnya

secara mendadak atau akibat kiriman dari daerah lain dari sebuah aliran arus

sungai dan juga bisa digambarkan dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas

disebabkan kecerobuhan dari pengendaranya yang kurang berdisiplin dalam

berlalu linta.

Page 11: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 11

Photo-photo semacam ini sering menghiasi harian-harian berita nasional

misalnya koran Kompas, media Indonesia serta harian-harin lokal lainnya,

dimana photo yang menceritakan kejadian itu terpampang di halaman pertama,

jika kejadian tersebut dianggap peristiwa nasional atau kejadian yang luar biasa.

Berikut ini adalah contoh photografi jurnalistik yang menggambarkan uraian

diatas :

Page 12: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 12

* Spot Photo adalah Photografi jurnalistik yang mevisualisasikan peristiwa – peristiwa

mendadak atau tak terduga kedatangannya hingga kita tak berdaya menghadapinya

misalnya kebakaran pemukiman, terjadinya tawuran warga, mahasiswa atau pelajar,

datangnya banjir bandang dan peristiwa kecelakaan lalulintas *

1. General News Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “General News Photo” adalah sebuah

photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa

dalam keadaan sudah terjadwal atau sudah diketahui sebelumnya, sehingga

seorang wartawan yang ingin meliput peristiwa tersebut dalam harian

jurnalistiknya tinggal meliputnya saja.

Photografi jenis ini biasanya dilakukan di sebuah kegiatan formal

dilingkungan pemerintahan atau instansi terkait terhadap suatu

penyelenggaraan kegiatan formal atau semacam kegiatan kedinasan seperti

jamuan kenegaraan yang dilakukan oleh presiden dalam menyambut tamunya,

presiden memberi penghargaan pada putra-putri bangsa yang berprestasi dalam

bidang tertentu, Presiden meresmikan pameran pembangunan disertai

Page 13: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 13

kunjungan ke standnya atau peristiwa peresmian pameran oleh wakil presiden

dalam sebuah pameran produk Indonesiai gedun.

Peristiwa-peristiwa yang telah diuraikan tersebut diatas, seringkali kita

temukan dalam pemberitaan sehari-hari yangdiberitakan olah harian-harian

Nasional diantaranya Harian Berita Nasional semacam Kompas atau Media

Indonesia maupun harian lokal lainnya. Berikut ini adalah contoh photografi

jurnalistik yang menggambarkan uraian di atas :

Page 14: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 14

General News Photo adalah Photografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau

menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dimana peristiwa tersebut sudag

terjadwal sebelumnya, sehingga tinggal melakukan peliputannya saja. Kegiatan

ini merupakan kegiatan kenegaraan atau kedinasan dalam suatu instansi

pemerintahan atau kegiatan swasta nasional misalnya jamuan kenegaraan yang

dilakukan oleh presiden, pemberian penghargaan khusus bagi putra-putri

terbaik maupun pembukaan pameran.

2. People In The News Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “People In The News Photo” adalah

sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu

peristiwa yang menggambarkan profile seseorang disebabkan oleh kelucuannya,

Page 15: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 15

keunikan bentuk tubuhnya, kekuatan tenaganya atau ciri lain yang membuat

pemirsa atau pembaca merasa heran dan kagun terhadap photo tersebut.

Biasanya yang ditampilkan adalah orang-orang popular atau sudah dikenal oleh

masyarakat luas, Namun juga bisa pada orang biasa, karena keanehan yang

dimiliki itulah dia bisa menjadi popular setelah disebarkan photonya melalui

surat kabar.

Contoh seperti ini dapat digambarkan misalnya seorang anak kecil yang

bernama Ponari dengan batu jimatnya itu, mampu menyembuhkan berbagai

penyakit dan diburu oleh banyak orang untuk berobat kepadanya baik tua

maupun muda, Contoh lain seorang yang menarik sebuah mobil dengan

menggunakan giginya dan mendapat kemenangan dalam suatu kontes

pertandingan yang diadakan oleh salah satu televisi sehingga menjadi terkenal,

Peristiwa yang aneh untuk ukuran postur tubuh orang Indonesia, yang dimiliki

oleh orang lampung dengan postur tubuh tertinggi di Indonesia.

Seorang tokoh pesulap tersohor bernama Mr. Limbat yang dalam aksi

pementasannya selalu menimbulkan sensasi hingga orang-orang berantusias

melihatnya. Pada awalnya Mr, Limbat adalah orang biasa, karena pentasnya luar

bisa dalam pertunjukan sulapnya itu, maka dia menjadi terkenal berkat dari

peran media baik televisi maupun cetak. Kejadian-kejadian ersebut diatas sering

kali kita temukan dalam pemberitaan di masyarakat yang disebarluaskan oleh

harian-harian berita nasional. Berikut ini adalah contoh dari photografi

jurnalistik dengan visualisasi seperti uraian diatas :

Page 16: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 16

People In The News Photo adalah Photografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkan suatu profile seseorang disebabkan karena adanya suatu keanehan, kelucuan, kejanggalan atau kekuatan yang dahsyat sehingga orang lain yang melihatnya merasa kagun. Umumnya pada orang yang terkenal dan tidak menutup kemungkinan pada orang biasa. Contohnya adalah anak kecil yang bernama Ponari dengan batu ajaibnya mampu menyembuhkan segala penyakit, seseorang yang mempunyai tenaga besar dengan menarik mobil pakai giginya, seseorang

Page 17: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 17

yangmempunyai tubuh berukuran tinggi dan Mr. Limbat dalam aksinya selalu membuat sensasi, hingga orang menjadi penasaran untuk melihatnya*

4. Daily Life Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “Daily Life Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa kehidupan sehari-hari manusia. Peristiwa ini juga bisa mewakili dari profesi seseorang dalam berjuang melawan kehidupan. Peristiwa ini bisa mewakili orang berada atau dalam posisi berkecukupan dari ekonominya ataupun dari orang yang dalam keadaan miskin dan terlunta-lunta dalam berjuang untuk bertahan hidup. Photo ini sering disebut dengan istilah Human Interest. Contoh Photografi Jurnalistik untuk kategori ini adalah antrian panjang para pencari kerja, berjuang demi mempertahankan hidup dengan makan dari sisa-sisa di alam kemerdekaan yang katanya kaya dengan kekayaan alamnya itu, Potret kemiskinan masyarakat Indonesia yang makin terjepit posisinya ditengah gencarnya arus modernisasi bangsa. Bisa juga rekaman dari peristiwa yang mevisualisasi rebutan sembako murah dari penyelenggaraan pemerintah atau organisasi sosial masyarakat. Apa yang telah diuraikan diatas, sudah sering kali ditemui pada pemberitaan-pemberitaan di tanah air dan berikut ini adalah contoh photografi jurnalistik dengan visualisasi tema seperti di atas :

Page 18: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 18

* Daily Life Photo adalah Photografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau

menggambarkan suatu kehidupan sehari-hari manusia baik oarng berda maupun orang tidak mampu alias miskin jelata. Photoini lebih dikenal dengan istilah Human Interist seperti antrian para pekerja, seseorang anak yang makan dengan sisi-sisa makanan dari

Page 19: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 19

orang laian, poteret kemiskinan para gelandangan di pinggir jalan dan Peristiwa rebutan paket sembako murah *

5. Portrait Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “Portrait Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa tertentu baik yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok dengan menonjolkan karakter khusus pada dirinya atau kekhasan lainnya. Peristiwa ini terkadang membuat orang menjadi tertawa, geli atau sikap apapun terhadap aksi-aksi yang dilakukan. Contoh kongkritnya adalah ketika seorang pembalap motor dengan baju lengkap seperti layaknya suasana arena balap motor resmi di lapangan khusus, tetapi pada kenyataannya si pembalap tersebut membonceng seseorang dengan menggunakan sepeda pancal di jalanan umum. Peristiwa lain bisa diamati dengan rekaman peristiwa dalam visualisasi seorang pengendara motor yang membonceng seseorang bukan suatu hal sewajarnya, sehingga menimbulkan suatu tanda tanya atas tindakan tersebut. Peristiwa lain mevisualisasikan adegan seorang nenek yang mengacungkan tangannya membentuk suatu tanda “salam meta”l dengan diselingi hisapan rokok yang pada kenyataannya sering dilakukan oleh para kaum muda. Peristiwa lain juga menimbulkan tanda tanya ketika dihadapkan pada photo seorang penggemar musik dan bergaya model rambut ala punk rock jalanan Indonesia. Apa yang telah diuraikan diatas, salah satunya mungkin kita temui di beberapa surat kabar di Indonesia. Pada penampilannya photo tersebut ditempatkan pada halaman tertentu dengan sedikit keterangan pendukung sebagai aksen atau pusat perhatian dari keseluruhan isi harin tersebut. Berikut ini adalah contoh dari photografi jurnalistik yang menggambarkan cerita tersebut di atas :

Page 20: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 20

Page 21: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 21

* Portrait Photo adalah Photografi Jurnalistik yangmevisualisasikan atau menggambarkan sikap kelucuan, keanehan baik dalam sikap maupun gaya atau ciri kekhasan lainnya hingga orang yangmelihatnya akan suatu reaksi, Contohnya adalah sikap para pembalap yang kesar dalam aktifitasnya, seorang pengendara motor yang membonceng seseorang bukan sewajarnya, salam metal yang dilakukan oleh seorang nenek disertai hisapan rokok dan penampilan rambut punk rock jalanan Indonesia *

6. Sport Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “Sport Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa kegiatan olah raga, baik yang diadakan oleh pemerintah Indonesia misalnya kegiatan PON atau kegiatan olah raga yang diselenggarakan oleh pemerintah manca Negara seperti Sea Games. Asean Games atau Olimpiade. Photo ini merupakan rekaman peristiwa yang mengukir berbagai macam prestasi dari cabang olah raga yang dipertandingkan.

Suatu contoh dalam photo untuk kategori ini adalah ketika Atlit Indonesia dari cabang akat besi dapat kmenangan di kanca international, kemenangan tim bulu tangkis Indonesia dalam sebuah partai pertandingan, Perebutan bola dalam pertandingan sepak bola persahabatan dan yang spektakuler adalah pulang kampungnya Bonek dengan menggunakan kereta api yang dikawal oleh polisi. Kejadian-kejadian tersebut sering kali kita temukan pada harian surat kabar pada kolom khusus olah raga. Photo-photo semacam ini tampak ramai dalam surat kabar ketika diadakannya Olimpiade, Sea Games atau PON Indonesia. Berikut ini adalah contoh photografi jurnalistik dengan visualisasi tema olah raga :

Page 22: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 22

* Sport Photo adalah Photografi Jurnalistik yang dalam visualisasinya atau

mengambarkan peristiwa kegiatan olah raga baik yang dilakukan oleh pemerintah atau kegiatan olah raga timgkat manca negara misalnya Sea Games, Asean Gemes atau Olimpiade. Contoh dalam peristiwa ini adalah ketika atlit Indonesia mendapat kemenangan dari angkat besi dalam kanca international, tim bulu tangkis Indonesia

Page 23: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 23

yang menang dalam pertandingan partai tertentu, adanya perebutan bola oleh para pemain dalam pertandingan sepak bola antar negara sahabat dan sebuah karya spektakuler ketika rombongan Bonex pulang kampung dengan kereta api yang dikawal oleh polisi *

7. Science And Technology Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “Science and Technology Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa yang mevisualisasikan kegiatan dalam bidang keilmuan dan teknologi. Hasil photo ini merupakan rekaman peristiwa dalam ajang perlombaan pengaplikasian teknologi atau penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan kamera khusus misalnya kamera yang mampu menembuas atau merekam sinar X.

Pada implementasinya jenis photo dapat digolongkan pada sifat kebendaan atau menampilkan simbol atau dengan dengan sifat atraktif yang divisualisasikan dengan pergerakan obyek. Peristiwa atarktif dapat diterjemahkan seperti Peristiwa perakitan produk industri yang dikerjakan dengan mesin-mesin berteknologi canggih serta peristiwa lainnya. Contoh photo dalam kategori ini adalah Proses Produksi Panser yang dilakukan oleh PT. Pindad sebagai perusahaan nasional Indonesia yang memproduksi kendaraan perang termasuk kendaraan tempur taktis setingkat jeep guna kepentingan militer.

Salah satu robot dalam Kontes Robotik Indonesia dan Peristiwa uji coba peluncuran roket militer produksi Nasional kerjasama antara Lapan dan PT Pindad. Sedangkan sifat simbolik dapat diterjemahkan sebuah photo mesin elektronik. Photo-photo dalam kategori ini sering muncul dalam harian pemberitaan dengan topik masalah perkembangan teknologi atau bisa juga pada majalah khusus yang bergerak dalam pemberitaan masalah perkembangan teknologi baik konten lokal maupun konten international. Berikut ini adalah contoh photo jurnalistik yang menggamabarkan masalah tema teknologi :

Page 24: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 24

* Science and Technology adalah Photografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau

menggambarkam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan dunia ikmua pengetahuan dan pengembangan teknologi. Contoh dalam photo kategori ini adalag rekaman peristiwa dari seorang photografer yaitu proses produksi industri panser indonesia termasuk kendaraan taktis militer oleh PT. Pindad, sebuah robot salah satu peserta dalam kontes RobotikaIndonesia dan peluncuran roket buatan Indonesia hasil kerjasama lapan dan PT. Pindad *

8. Art and Culture Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “Art and Culture Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa masalah seni dan budaya. Hasil photo pada kategori ini adalah mencerminkan kegiatan-kegiatan masalah pelestarian seni dan budaya Indonesia sebagai kekayaan cagar budaya ditengah berkembangnya arus modernisasi. Photografi Jurnalistik dalam klasifikasi ini adalah seperti pementasan tarian barong dari pulau Bali, Pementasan seni kuda lumping yang setiap minggu dilakukan di daerah wisata Kota Tua Jakarta, Pagelaran Reog Ponorogo yang dilakukan dalam rangka memperingati hari tertentu atau kegiatan serimonial dan kegitan ritual keagamaan yang diselenggrakan oleh Keraton Yogyakarta dan pemerintah daerah yaitu Gerebeg Sekaten. Segala macam peristiwa seputar masalah seni dan budaya ini, seringkali diberitakan oleh para wartawan di berbagai kesempatan untuk mengisi konten di dalam harian jurnalistiknya. Berikut ini adalah contoh-contoh yang terkait dalam topik diatas :

Page 25: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 25

Page 26: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 26

* Art and Culture Photo adalah Photografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau

menggambarkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian kekayan seni budaya Indonesia seperti Pementasan Tarian Barong dari pulau Balu, Tarian Kuda Lumping dan Pementasan Reog Ponorogo serta Ritual Keagamaan Sekatenan Yogyakarta *

9. Social and Environment Photo

Photografi Jurnalistik dalam bentuk “Social and Environment Photo” adalah sebuah photo yang dibuat oleh seseorang atau photografer terhadap suatu peristiwa yang menggambarkan masalah social masyarakat dan lingkungan hidup. Sebuah photo hasil rekaman jepretan photografer guna mengkomunikasikan keadaan lingkungan masyarakat dari kerealitasan sebenarnya baik lingkungan sehat maupun lingkungan kumuh dan kotor. Photografi Jurnalistik dalam kategori ini adalah sebuah hasil photo dengan penggambaran sebuah tempat genagan air kotor akibat buruknya sanitasi, Rimbun dan segarnya pemukiman di lereng perbukitan, dan nyamannya tempat wisata sebagai penghibur hati untuk menghilangkan rutinitas sehari-hari. Sebuah lingkungan sosial lainnya adalah keramaian suasana pasar malam yang diadakan oleh pemerintah Yogyakarta sebagai satu bagian paket dalam Sekatenan. Topik-topik yang terkait pada masalah lingkungan sebenarnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga masalah ini tentunya tak luput dari kaca mata para wartawan yang mevisualisasikan masalah ini dalam pemberitaannya. Berikut ini adalah contoh photografi yang berkaitan dengan topik di atas :

Page 27: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 27

Page 28: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 28

Social and Environment Photo adalah Photografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkan peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan lingkungan hidup. Contoh dalam kategori ini adalah lingkungan kumuh yang ada dipinggiran perkotaan, Ribun dan segarnya pemukiman di sebuah bukit, nyamannya tempat pariwisata sebagai penghibur hati dan visualisasi masalah sosial adanya pasar malam di yogyakarta dalam acara sekatenan *

Silakan utarakan opini Anda terhadap tulisan ini, guna melatih dan

merangsang pemikiran hingga melahirkan suatu pendapat. Komentar yang akan

disampaikan hendaknya berkaitan dengan topik permasalahan yang diulas…

dan terima kasih sebelumnya… atas kunjungan Anda di Blog ini serta

menggoreskan opini lewat komentar.

DAFTAR PUSTAKA :

Davis, Harold. 2011. Creative Lanscapes : Digital photography Tips & Techniques.

Indianapolis, Indiana : Willy Publishing. Inc. Story, Derrick. 2004. Digital Photography Hacks. Gravenstein Highway North.

Sebastopol CA : O’ Reilly Media. Inc. Sugiarto, Atok. 2006. Indah Itu Mudah, Buku Paduan Photografi. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama. Sugiarto, Atok. 2006. Cuma Buat yang Ingin Jago Photo. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama. Hadiiswa. 2008. Photografi Digital: Membuat Photo Indah dengan Kamera Saku.

Jakarta : Mediakita. Alwi, Audy Mirza. 2004. Photografi Jurnalistik : Metode Memotret dan Mengirim

Photo ke Media Massa. Jakarta : Bumi Askara. Giwanda, Griand. 2001. Paduan Praktis Belajar Photografi. Jakarta : Puspa Swara. Giwanda, Griand. 2002. Paduan Praktis teknik Studio Photo. Jakarta : Puspa Swara. Mulyanta, Edi. S. 2007. Teknik Modern Photografi Digital. Yogyakarta : Penerbit

Andi. Ardiansyah, Yulian. 2005. Tip & Trik Photografi Teori dan Aplikasi Belajar

Photografi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Feininger, Andreas, Edit : RM. Soelarko. 1999. The Complete Photographer. Segi

Teknik Photografi. Semarang : Dahara Prize. ARPS, Ray Hayward, Edit : RM. Soelarko. 2002. The Craft of Photography.

Semarang : Dahara Prize. Beberapa situs terkait dengan topik permasalahan dan diinterpretasikan ulang

tetapi tidak mengurangi substansi di dalamnya.

Page 29: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 29

A. Understanding Speaking Photography Journalism is essentially talking about the news, but the

emphasis here refers to the technique of visualization. How an image can mevisualisasikan occurrence of an event in the community so that the reader or menikmat can feel the vibrations in the picture when in saw. Journalistic photography is widely used in the world of news and photographs will adorn a series of reports that will be communicated to the public through newspapers, tabloids, magazines and bulletins.According to Cliff Edom, one of the great teachers of the University of Missouri USA, Photographic Journalism is the result perpaduam between between words and images or Word and Picture. How to display an image that can decipher something in the news words to be able to influence the minds of people. The same opinion was expressed by one of the editors of Life magazine that Wilson Hicks, that the combination of words and images that produce a unity of communication there is a similarity between educational background and social level readers.

A description of Photographic Journalism in more detail presented by Frank P. Hoy from the School of Journalism and Telecommunications Walter Cronkite, University of Arizona USA investigated the photojournalistic character who has described in his book titled "Photo Jurnalism The Visual Approach" as follows:

Photo Journalism is communication through images (Communication Photography). A communication made akanmengekspresikan photojournalist view of an object, but the message is not personal expression.

Mediun photojournalistic is print newspaper or magazine danmedia atausatelit including internet like cable news agency (Wire Services).

Event Photo Journalism is reporting news events. Photo journalism is a blend between the photo and the photo feks. Photo Journalism refers to the human, the human is the subject and the reader as

well as photojournalism. Photo Journalism is communication with the stout (Mass Audiences), this means

the message must be short and must be accepted that diverse people. Photo Journalism also the result of a photo editor. Photojournalistic goal is to meet the needs of absolute submission of information

to the fellow, as amended, under the freedom of speech and freedom of the press (Freedom of Speech and Freedom of the Press).

B. Its function Based on the classification function Journalism Photography has the specific

purpose of conveying information or the occurrence of an event in the community through pengadegan interesting images conveyed through media such as the print media in the form of newspapers, magazines and tabloids or through audio-visual media such as television news. Journalistic photography embodies photographic work in the visualization object more ditekakan the news angle, therefore the resulting photographs should be oriented in such a real peristwa chronology of people's everyday lives and not rely solely on the attitude of the creator's imagination. Real form of the function Photographic Journalism is when we look at the works on display in the content of newspapers, magazines and tabloids that we often encounter in the market or even video images containing human daily news through life through television

Page 30: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 30

broadcasts of various existing television broadcasting stations. In time, Journalism Photography presentation can also be detached from the process of production linkages and independent news media in disseminating such information through an exhibition in a building, but still tied to the themes that tie journalism.

C. Process of Creation In the process of creation to produce photographs recording important events

with the diversity of the characters in the middle of the community, not just arbitrarily created based solely on their own imagination of the photographer. The existence of Journalism Photography work has been tied with the rules in the world of journalism or world news, and therefore in the process of creation must be based on the terms related to the world press or news. Any shots or shooting an object from the camera or the photographer better known as the reporter must mengadung journalistic elements such as 5W +1, so the results dikreasikan by the reporter to be eligible for inclusion into the material mass media production. In pengkreasiannya process, various shooting techniques should be applied throughout kerealitasan peristiwanya.Contoh not damage concrete value in this case when a journalist willing to perpetuate the race motor cross event on the racecourse.That looks dramatic then taking pictures taken when motorists are doing jumping action so that the motor bolted to fly high in the air. in a state that is fotgrafer or journalists took aim with the technique "Freshing" or tantamount to "stop action", so that the resulting picture remains bright.

D. Camera Used The camera used in the shoot much easier to use digital camera technology, it is

intended to memeprmudah in the process of editing and printing. Camera format used would be easier to use a small-format camera or also called 135 mm and is known as the Single Camera Lens Relex, which shortened to Digital SLR Cameras. Due to the implementation process of the process or in the field using a printing very large sizes based on their interests, then the frame of the image resolution should be great. To meet these requirements, in addition to format Digital SLR camera, also have a minimum of 16 Mega Pixel resolution. In addition to these Terms above, the quality can not be guaranteed to the maximum, let alone use a pocket camera models with resolutions below 7 Mega Pixel outcome was limited to his own personal interests alias documentation.

E. News Photography and Feature Photography In the world of journalism there is an event that is processed in the form of news

reporting in the form of reports or feature, Both does contain similarities are viewing an event is real or what is in accordance with the events that occurred in the absence of an engineering in it. On the news program broadcast in the event such distinguished televisipun no program format news packages such programs Coverage Six of SCTV or evening news programs of TV One. Besides that, there is also the form or format of the show featured a program such as Portrait of a program or programs SCTV Island Thousand Shades of TV One. Lainpun television stations followed the same pattern in mengola its programs.

Page 31: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 31

In Journalistic Photography is also known classification categories such photographs for the purposes of Photography Journalism and Photography News Journalism for Feature purposes. Both have similarities that describes an event in the community in the form of tangible or realistas without prekayasaan. Differentiator of the two is a matter for submission to masyarakatatau broadcast. In the world of newspaper publishing either in the form of newspapers, magazines, tabloids or newsletters Photography Journalism presentation in the form of news to be delivered quickly, so what's it going to disapaikan through these images accepted by the society in a relatively short time. An example serving head of state visit friends in Indonesia who delivered the news daily newspapers such as the compass newspaper published every day. Meanwhile, in the form of Feature Photography, delivery in a long time means not tied to the speed penyamlaian news, with a weekly gain up until the event was delivered. In most delivery set out in the published edition of the weekly. eg Kompas newspaper migguan edition.

Events are delivered in the form of News Photography Journalism in general is around issues emerging issues in everyday life, and can be investigated temanyapun diverse economic, legal, political, educational and other such presidential welcome visiting heads of friendly countries, the president inaugurated the minister or the bombing of conflict and security threats caused by war civil unrest and other events. This kind of news should be published as soon as possible through the daily newspaper, to be published the next day is a concrete example of the daily news compass load when heads of state visit United States Barac Obama is greeted by President Susilo Yudhoyono at Merdeka Istanah.Meanwhile, in the form of Feature Photography Journalism, delivery is not fast, there melainnkan tense time is usually displayed in weekly newspapers such as the weekly edition of the newspaper compass, where the object around issues of art and culture and in its presentation, it can also diwijudkan penyapaiannya series in the form of photographs which reflect the diversity in taking the point of view of the object.

F. Type Photography Journalism Photography Journalism in visualization are divided into various types such as the

following can dijabar: 1. Spot Photo Journalistic photography in the form of "Photo Spot" is a photo made by a person

or a photographer to an event scheduled in the state or in other words the events that are suddenly can also be said suddenly. An event or events that the object in the shooting of a photographer here by the unexpected arrival of human thought since the existence of unplanned events such as fires in a residential, residents brawl incident, a student or students, Atmosphere flooding due to flash floods come suddenly or due to shipment from other areas of a river and stream flow can also be described by the traffic accident caused kecerobuhan of riders who are less disciplined in pass Linta. Such pictures often adorn the national news dailies such as newspaper Kompas, Media Indonesia and other non-local Harin, who recounted the scene where the photo was posted on the first page, if the incident is considered a national events or extraordinary

Page 32: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 32

events. Here is an example of journalistic photography that illustrates the description above:

Page 33: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 33

* Spot Photography Photo journalism is mevisualisasikan events - sudden or

unexpected events coming up we are powerless as residential fires, brawl residents, students or student, flash flooding and traffic accidents *

2. General News Photo Journalistic photography in the form of "General News Photo" is a photo made by

a person or a photographer to an event in the state have been scheduled or already known in advance, so that a journalist who wants to cover the event live in daily journalistic cover it all. This kind of photography is usually done in a formal activity within the government or related agencies for the organization of a formal or official such kind of activities undertaken by the state banquet in the president welcomed his guest, the president gave the award to the children of the nation who excel in a particular field, the President inaugurated development with a visit to the exhibition booth or event inauguration of the exhibition by the vice president in an exhibition Indonesiadi gedunh JHCC product. The events described above, we often find in the news everyday though yangdiberitakan national dailies including the National News Daily Compass or some sort of daily Media Indonesia and other local. Here is an example of journalistic photography that illustrates the above description:

Page 34: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 34

* General News Photography Photo Journalism is a mevisualisasikan or depict

important events in which the incident sudag previously scheduled, so just do peliputannya alone.This activity is an activity or a state official in a government agency or private events such as banquets national state made by the president, giving a special award for the best sons and daughters as well as the opening of the exhibition *

3. People In The News Photo Journalistic photography in the form of "People In The News Photo" is a photo

made by a person or a photographer to an event that describes a person's profile is

Page 35: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 35

caused by the humor, the unique body shape, strength or power other characteristics that make the viewer or reader to wonder and kagun the photo. Usually shown is the popular or well known by the public, but also the ordinary people, because of peculiarities that he owned could be popular after her photo spread through newspapers. Examples like this can be described as a little boy named Ponari with stone talisman that can cure various diseases and hunted by many people to seek treatment to him both old and young, another example of an interesting use of a car with his teeth and got the victory in a contest competition held by one of the television to become famous, strange events to measure the posture of Indonesia, owned by people with posture lampung highest in Indonesia. A famous magician character named Mr. Limbat that the action of the play is always cause a sensation to see people enthused. At first Mr, Limbat are ordinary people, because outsiders can Pentasnya in his magic show, then he became famous thanks to the role of both television and print media. Ersebut above events often times we find in the news in the community which is distributed by the national news dailies. Here is an example of journalistic photography with visualization as described above:

Page 36: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 36

* People In The News Photo Journalistic Photography is a mevisualisasikan or

describes a person's profile is caused due to an oddity, cuteness, clumsiness or tremendous power so that others who see it feel kagun. Generally on a famous person and did not rule on ordinary people. An example is a little boy named Ponari with magic stones to cure all diseases, a person who has great power to pull the car wearing his teeth, someone yangmempunyai measuring body height and Mr. Limbat in action is always to create a sensation, until people become curious to see *

4. Daily Life Photo Journalistic photography in the form of "Daily Life Photo" is a photo made by a

person or an event photographer for the daily human life. These events also could represent one's profession in the fight against life. This event can be or represent people in a position of economic sufficiency or of the person in a poor state and stranded in a struggle for survival. This picture is often referred to as Human Interest. Photography Journalism example for this category is a long queue of job seekers, fighting for survival by eating from the remains in the realm of independence which he said was rich with natural resources, poverty Portrait of Indonesian society are increasingly squeezed middle position of the current onslaught of modernization. Can also record events that mevisualisasi conquest of cheap groceries from the operation of a government or social organization. What has been described above, it is often found in news-reports in

Page 37: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 37

ground water and the following is an example of journalistic photography with visualization themes as above:

Page 38: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 38

* Daily Life Photography Photo Journalism is a mevisualisasikan or describe a

man's daily life oarng both arriving and poor people can not afford aka commoners. Photoini better known as Human Interist as queues of workers, children who eat with one-sided leftovers from the judgments, poverty poteret the homeless in the street and fight events cheap food packages *

5. Portrait Photo Journalistic photography in the form of "Photo Portrait" is a photo made by a

person or a photographer to a particular event either by a person or group to highlight the special character on himself or other peculiarities. These events sometimes make people laugh, amused or any attitude to the actions undertaken. A concrete example is when a motorcycle rider with a full dress like atmosphere official motor racing in particular field, but in fact the driver is piggybacking on someone using pancal bike on public streets.Other events can be observed by recording events in the visualization of a motorist whose bum is not something a reasonable person, giving rise to a question mark over the action.Other events mevisualisasikan scene of a grandmother who raised his hands to form a sign "greeting meta" l punctuated by cigarette puff in fact often made by young people.Another incident also raises a question mark when confronted with a photograph of a music fan and a stylish haircut style punk rock the streets of Indonesia. What has been described above, one of which we may be encountered in several newspapers in Indonesia. At his appearance the photo placed on certain pages with little supporting information as an accent or the center of attention of the entire contents of the Harin. Here is an example of journalistic photography depicting the story above:

Page 39: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 39

Page 40: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 40

* Portrait Photography Photo Journalism is yangmevisualisasikan or describe the

attitude of cuteness, weirdness either in attitude or style or other peculiarities characteristic of the yangmelihatnya to be a reaction, for example is the attitude of the drivers who kesar in the activity, a motorist who piggybacking on someone is not reasonable, greeting metal conducted by a grandmother with cigarette sucking and hair appearance Indonesian punk rock street *

6. Sport Photo Journalistic photography in the form of "Sport Photo" is a photo made by a person

or an event photographer for sporting activities, both organized by the Indonesian government as PON activity or sport activities organized by the government of foreign countries such as the Sea Games. Asean Games or the Olympics. This photograph is a record of events that carved a wide range of performance sports contested. An example in this category is for photos when Indonesian Athletes of iron AKAT branch in the Branch Office can kmenangan international, Indonesian badminton team's victory in a party game, struggle for the ball in a friendly football match and the spectacular village

Page 41: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 41

is home Bonek using the train escorted by the police. Such events are often to be found in daily newspapers on sport specific column. Such pictures seem crowded in the newspaper when it hosted the Olympic Games, Sea Games or PON Indonesia. Here is an example of journalistic photography with sports themes visualization:

Page 42: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 42

* Sport Photography Photo Journalism is a visualization or portray events in

sporting activities whether conducted by government or sports activities such as foreign timgkat SEA Games, ASEAN Gemes or Olympics. The example in this event is when the Indonesian athletes triumph of international weightlifting in the Branch Office, Indonesian badminton team win in a match that particular party, the struggle for the ball by the players in the football match between friendly countries and a spectacular work when the group returned home Bonex by train, escorted by the police *

7. Science And Technology Photo Journalistic photography in the form of "Science and Technology Photo" is a photo

made by a person or a photographer to an event that mevisualisasikan activities in the field of science and technology. The result is a photo record of events in the application of the competition in technology or research conducted by scientists in developing science using special cameras such as the camera is capable of recording X-ray menembuas orOn implementation types can be classified on the nature photo material or display symbols or with the attractive properties are visualized by the movement of the object.Atarktif events can be translated as assembly events industry products that work with technologically advanced machines and other events. Examples of images in this category is the Panzer Production Process conducted by PT. PINDAD as Indonesian national company that manufactures war vehicles including jeeps level tactical combat vehicles for military purposes. One of the robots in the Robotics Contest and Events Indonesian military rocket test launch cooperation between national production and PT Pindad Lapan. While the symbolic nature of a photograph can translate electronic machines. The photos in this category often appear in the daily news on the topic of technological development problems or it could be on the move in a special magazine issue news content technology developments both local and international content. The following are examples of photojournalism that menggamabarkan technology theme issue:

Page 43: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 43

Page 44: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 44

* Science and Technology is a Journalism Photography menggambarkam

mevisualisasikan or activities related to the world ikmua knowledge and technological development. Examples in this category adalag photo record of events from a photographer that industrial production processes including the Indonesian armored military tactical vehicles by PT. PINDAD, a robot one of the participants in the contest and launching homemade rockets RobotikaIndonesia Indonesia cooperation between eight and PT. PINDAD *

8. Art and Culture Photo Journalistic photography in the form of "Art and Culture Photo" is a photo made

by a person or an event photographer for arts and cultural issues. The images in this category are the activities reflect the art and culture preservation issues Indonesia as a wealth of cultural heritage amid the current development of modernization. Journalistic photography in this classification is like staging barong dance from the island of Bali, staging art kuda lumping that every week is done in the old city tourist area, performances Reog Ponorogo conducted to commemorate a particular day or serimonial activities and religious rituals diselenggrakan activity by palace Yogyakarta and local governments are Gerebeg Sekaten. All sorts of events around issues of art and culture, often reported by the media on numerous occasions to fill in daily journalistic content. The following are examples related to the topics above:

Page 45: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 45

* Art and Culture Photography Photo Journalism is a mevisualisasikan or describe

the activities related to the preservation of the wealth of Indonesian culture like the Barong Dance Performance from Balu island, Kuda Lumping Dance and Performance Reog Ponorogo and Religious Ritual Sekatenan Yogyakarta *

Page 46: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 46

9. Social and Environment Photo Journalistic photography in the form of "Social and Environment Photo" is a photo

made by a person or a photographer to an event that illustrates the social issues and the environment. A photo shots photographers recording the state of the environment in order to communicate the actual community of kerealitasan both healthy environment as well as down and dirty environments. Photography Journalism in this category is a depiction of the images with a place genagan dirty water due to poor sanitation, Lush and fresh settlements on the slopes of the hills, and the comfort of the tourist attractions as entertainers liver to eliminate the daily routine. A social environment is a crowded night market atmosphere Yogyakarta held by the government as part of the package in Sekatenan. Topics related to real environmental problems associated with everyday life, so the problem is certainly not lost on the glass eyes of the journalists who mevisualisasikan this issue in its message. The following are examples of photography related to the above topics:

Page 47: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 47

* Social and Environment Photography Photo Journalism is a mevisualisasikan or

describe events related to social and environmental activities. The example in this category is that there is the slums of urban outskirts, and fresh Ribun settlement on a hill, comforting place tourism as an entertainer hearts and visualization of social problems the night market in Yogyakarta, in the event Sekatenan *

* LEAVE YOUR COMMENTS ... Please express your opinion on this article, to train and to give birth to a thought

provoking opinions. Comments to be submitted should be related to the subject matter being reviewed ... and thanks in advance ... for your visit on this blog, and opinions via the comments scrawled ...

References: * Some of the photos downloaded from websites on topic issues related solely

to "Interest Social Mission" in the form of virtual learning to share knowledge on others, not to "Business Interests" *

Davis, Harold. , 2011. lanscapes Creative: Digital Photography Tips & Techniques .Indianapolis, Indiana: Willy Publishing. Inc.

Story, Derrick. , 2004. Digital Photography Hacks . Gravenstein Highway North.Sebastopol CA: O 'Reilly Media. Inc.

Page 48: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 48

Sugiarto, Atok. 2006. Indah It Easy, User Alloy Photography . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiarto, Atok. 2006. Jago Just Want to Make a Photo . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hadiiswa. , 2008. Digital Photography: Creating Beautiful Photo to Pocket Camera .Jakarta: Mediakita.

Alwi, Audy Mirza. , 2004. Journalistic Photography: Photographing Methods and Sending Images to Mass Media . London: Earth Askara.

Giwanda, Griand. , 2001. Alloys Practical Learning Photography . Jakarta: Puspa Swara. Giwanda, Griand. , 2002. Alloys Practical techniques Photo Studio . Jakarta: Puspa

Swara. Mulyanta, Edi. S. 2007. Techniques of Modern Digital Photography . London: Andi

Publisher. Ardiansyah, Yulian. , 2005. Tips & Tricks Photography Photography Learning Theory

and Applications . Jakarta: PT. Scholastic Widiasarana Indonesia. Feininger, Andreas, Edit: RM. Soelarko. , 1999. , The Complete

Photographer.Photography Techniques terms . Semarang: Treasurer Prize. ARPS, Ray Hayward, Edit: RM. Soelarko. , 2002. The Craft of Photography . Semarang:

Treasurer Prize.

Some sites related to the subject matter and re-interpreted but not reducing substance in it. PELATIHAN PHOTO JURNALISTIK LATAR BELAKANG Peristiwa dalam bentuk gambar. Materi photografi yang baik sangat diperlukan

bagi fungsi-fungsi publikasi dan dokumentasi. Singkatnya dalam masyarakat informasi photografi materi photografi di anggap sebagai komoditas informasi.

Untuk menghasilkan sebuah materi photografi yang layak publikasi dan layak dokumentasi serta mempunyai nilai berita dan nilai informasi tinggi diperlukan suatu keterampilan dan kemampuan photografi yang memadai.

Humas ANTARA sebagai salah satu lembaga profesional yang mendidik dan

melatih para photojurnalist kantor berita baik ANTARA maupun media-media lain atau, divisi HUMAS, untuk itu mengadakan pelatihan photografi jurnalistik.

TUJUAN perkulihan; Memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar

penguasaan teknik dan teori photografi khususnya photografi jurnalistik MATERI PELATIHAN

Page 49: Syarifudin, materi jurnalistik fotografi

Teori Fotografi 49

Dasar Photografi (Pengenalan Kamera) Komposisi Photo & Teknik Memotret Praktek Memotret Dasar Photo Jurnalistik Dan Etika Praktek Memotret Jurnalistik Editing & Caption Photo Kurasi Photo & Mengenal Media Photografi Berbasis On-Line Pembuatan Portfolio, Media & Galeri