Upload
[email protected]
View
279
Download
23
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Material Beton Bertulang. Pada awalnya manusia membuat konstruksi rumah, jembatan dengan material tanah, kayu dan batu Kemudian berkembang dengan bahan beton dan baja Beton bertulang merupakan campuran beton dan baja Beton dan baja membentuk material komposit dengan ikatan diantaranya disebut dengan lekatan (bond) Hubungan antara bond, tulangan baja dan beton sebagaimana pada gambar.
Citation preview
Oleh : REDI DOGOMO
UNIVERSITAS RIAUFAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL
Struktur Beton Bertulang I
Daftar Isi1.Material Beton Bertulang2.Prinsip Dasar Beton Bertulang3.Konsep Perencanaan4.Prosedur Desain
1. Rencana & Materi Kuliah No. Minggu ke Materi1. 1 Pendahuluan2. 2 Material Beton Bertulang3. 3 Lentur pada Balok persegi4. 4 Lentur pada Balok persegi5. 5 Lentur pada Balok T dan Balok dengan
Tulangan Tekan6. 6 Geser pada Balok7. 7 Geser pada Balok8. 8 Kemampuan Layan Struktur Beton9. 9 Kemampuan Layan Struktur Beton
10. 10 Torsi11. 11 Torsi12. 12 Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur13. 13 Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur14. 14 Panjang Penyaluran, Sambungan &
Pengangkuran
2. Referensi
1.MacGregor, J.G, “Reinforced Concrete Mechanics and Design”, Prentice Hall, 1997.
2.Iswandi Imran, “Struktur Beton I”, 2006, Penerbit ITB, Bandung
3. Sistem Penilaian
No.Jenis Penilaian Nilai Akhir
Absensi (20%)
Tugas (20%)
UTS (30%)
UAS (30%)
Angka
Huruf
No.Nilai dalam
AngkaNilai
dalam Huruf
Lulus / Tidak Lulus
Keterangan
1. > 80 A Lulus2. 66 – 80 B Lulus3. 56 – 65 C Lulus4. 46 - 55 D Lulus5. < 45 E Tidak
Lulus
1. Material Beton Bertulang
Pada awalnya manusia membuat konstruksi rumah, jembatan dengan material tanah, kayu dan batuKemudian berkembang dengan bahan beton dan bajaBeton bertulang merupakan campuran beton dan baja Beton dan baja membentuk material komposit dengan ikatan diantaranya disebut dengan lekatan (bond)Hubungan antara bond, tulangan baja dan beton sebagaimana pada gambar
Kelebihan Material Beton Bertulang :
1. Lebih murah2. Mudah dibentuk3. Ketahanan terhadap api yang tinggi4. Mempunyai kekakuan yang tinggi5. Biaya perawatan yang rendah6. Materialnya mudah diperoleh
Kekurangan Material Beton Bertulang :
1. Kekuatan tariknya rendah2. Membutuhkan bekisting selama
pelaksanaan3. Rasio kekuatan terhadap berat yang
rendah4. Stabilitas volume relatif rendah
Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur bertulang tidak cukup untuk menahan tegangan lentur, geser atau puntir yang tinggi.Untuk mengatasi keterbatasan tersebut maka dilakukan penegangan pada struktur bertulang.
Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur bertulang tidak cukup untuk menahan tegangan lentur, geser atau puntir yang tinggi.Untuk mengatasi keterbatasan tersebut maka dilakukan penegangan pada struktur bertulang.Sistem Penegangan mulai digunakan pada tahun 1886 oleh P.H. Jackson (1886) dari Amerika Serikat dengan membuat Konstruksi Pelat Atap
Sistem Penegangan mulai digunakan pada tahun 1886 oleh P.H. Jackson (1886) dari Amerika Serikat dengan membuat Konstruksi Pelat AtapGambar ....
Di Jerman, pada tahun 1888, DEW Dochring mendapatkan hak paten untuk penegangan pelat beton dengan kawat baja.Pada tahun 1928, Eugene Freyssinet (Perancis), berhasil memberikan pratekan terhadap struktur beton sehingga dimungkinkan untuk membuat desain dengan penampang yang lebih kecil untuk bentang yang panjang.Untuk perhitungan Struktur Statis Tak Tentu, pada tahun 1951, Yves Guyon mengemukakan “Load Balancing Theory” dan dilanjutkan pada tahun 1963 oleh Tung Yen Lin
1. Dapat memikul beban lentur yang lebih besar dari beton bertulang
2. Dapat dipakai pada bentang yang lebih panjang dengan mengatur defleksinya
3. Ketahanan gerer dan puntirnya bertambah dengan adanya penegangan
4. Dapat digunakan pada rekayasa konstruksi tertentu (mis. Jembatan segmental)
5. Berbagai kelebihan lain (spt. Struyktur plat dan cangkang, struktur tangki dll.
Keuntungan penggunaan beton prategang
6. Pada penampang yang diberi penerangan, tegangan tarik dapat dieliminasi karena bersarnya gaya tekan disesuaikan dengan beban yang akan diterima
Beban Luar Pratekan Resultan
1. Memerlukan peralatan khusus seperti tendon, angkur, mesin penarik kabel dll.
2. Memerlukan keahlian khusus baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya.
Kekurangan penggunaan beton prategang
5. Metode Pratekan
Untuk memberikan tekanan pada Beton Pratekan, dapat dilakukan sebelum atau sesudah beton di cetak/dicor.Kedua kondisi tersebut membedakan sistem pratekan, yaitu Sistem Pratarik (Pre-Tension) dan Sistem Pasca Tarik (Post-Tension)
Tendon pertama-tama ditarik dan diangkur pada abutment tetap
Metode Pratarik (Pre-Tension)
Beton dicor pada cetakan yang sudah disediakan dengan menyelimuti tendon oleh pasta beton dan dibiarkan mengering
Pada saat baja yang ditarik, beton akan tertekan (Gaya tekan ditransfer ke beton)
Beton di cor dengan cetakan yang sudah disediakan, tendon disekelililingi dengan selongsong (dutch)Posisi selongsong diatur sesuai dengan bidang momen
Pascatarik (Post-Tension)
Bila Beton sudah mengeras dan sudah mencapai kekuatan yang direncanakan, tendon ditarikTendon bisa ditarik pada satu sisi, sisi yang lain diangkur (Gaya tekan ditransfer)
Tendon diangkur dan digrouting
By : Wouwi_dogomo”18