67
BAB II Sisterm Basis Data Informatika PTIIK 1 Entity-Relationship Model

Sistem Basis Data model data relasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Basis Data model data relasional

BAB II

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

1

Entity-Relationship Model

Page 2: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

2

Materi Entity Sets Relationship Sets Design Issues Mapping Constraints Keys E-R Diagram Extended E-R Features Design of an E-R Database Schema Reduction of an E-R Schema to Tables

Page 3: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

3

Database dapat dimodelkan sebagai : – Kumpulan entitas – Relasi antar entitas

Page 4: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

4

Entitas ? “sesuatu” atau “objek” di dunia nyata

yang dapat dibedakan dari objek lain

Kelompok objek independen yang dapat diidentifikasi dan memiliki kesamaan properti.

Entitas digambarkan (dalam basis data) dengan menggunakan himpunan atribut.

Page 5: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

5

Entitas ? Entitas dapat berupa objek nyata atau

objek konseptual, contoh:

Page 6: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

6

Contoh entitasPoli Anak RS : - Anak (pasien)- Dokter- Perawat- Penyakit- Obat

Page 7: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

7

Contoh entitas Perpustakaan Brawijaya

Buku Petugas Mahasiswa Dosen Peminjaman Pengembalian

Page 8: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

8

Contoh entitasSupermarket Barang Petugas/Kasir Transaksi Penjualan dan Pembelian Suplier

Bengkel- Montir- Sparepart- Pelanggan- Servis- Supplier- Alat/inventaris- Transaksi

Page 9: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

9

Contoh entitasBTN Nasabah Tabungan Pegawai Peminjaman Deposito Asuransi

Page 10: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

10

Representasi Entitas Entitas digambarkan dalam bentuk

persegi panjang dengan label yang menunjukkan nama entitas, umumnya berupa kata benda tunggal. Huruf pertama setiap kata label entitas ditulis dengan huruf kapital; contoh:

Page 11: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

11

Himpunan entitas Kumpulan entitas yang sejenis.

Misal : himpunan data pegawai Semua entity dalam himpunan entity memiliki

himpunan atribut yang sama Tiap himpunan entity memiliki kunci (key) Tiap atribut memiliki domain.

Entitas menunjuk kepada individu suatu objek sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut

Page 12: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

12

Contoh himpunan entitas

Semua orang yang memiliki rekening di Bank (nasabah),

Semua Pelanggan, Mahasiswa, Dokter

Page 13: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

13

Page 14: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

14

ATRIBUT Setiap Entitas memiliki atribut yang

mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut atau relasi

Contoh : Customer = (Customer-Id, Customer-

Name, Customer-Street, Customer-City) Setiap Atribut akan memiliki nilai (values) Domain (Value Set)– Batas-batas nilai

yang diperbolehkan bagi suatu atribut

Page 15: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

15

Atribut pada sistem Poli Anak RS: Anak (pasien) : nama, tanggal lahir, riwayat

penyakit, alamat, nama ortu, jenis kelamin

- Dokter : NIP, Nama, Alamat, Spesialisasi- Perawat : NIP, Nama, ALamat- Penyakit : Nama penyakit, gejala- Obat : nama, dosis, harga,

jenis(tablet/sirup)

Page 16: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

16

Atribut pada SIAKAD SIAKAD - Mahasiswa : NIM, Nama, Alamat,

Jurusan, Prodi, TTL,Agama, Nama ORTU, jenis Kelamin

- Mata Kuliah: Kode, Nama, SKS,Prasyarat, Status(W/P), semester

- Dosen : NIP, Nama, Alamat, Jenis Kelamin, Pangkat/Gol,

Page 17: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

17

Tipe-tipe Atribut

1. Simple dan Composite attributes 2. Single-valued dan multi-valued

attributes 3. Derived attributes

Page 18: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

18

1. Simple dan Composite attributesAtribut Simple/sederhana :

Atribut yang terdiri atas komponen tunggal yang tidak dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil;

contoh: atribut jabatan dan gaji pada entitas Staf. Atribut sederhana juga disebut dengan atribut atomik.

Atribut Komposit : Atribut yang dapat dibagi lagi dalam beberapa bagian; Atribut yang terdiri atas beberapa komponen independen

(dapat berdiri sendiri); contoh: atribut alamat pada entitas KantorCabang dengan nilai

(Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH, No. 63, Yogyakarta, 55163). Atribut ini dapat dibagi menjadi jalan (Jalan Prof. Dr. Soepomo,

SH, No. 63), kota (Yogyakarta), dan kodePos (55163).

Page 19: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

19

Atribut komposit

Page 20: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

20

2. Single-valued dan multi-valued attributes

Atribut Single-valued /tunggal: Atribut yang memuat nilai tunggal. Umumnya,

atribut-atribut bernilai tunggal; contoh: entitas KantorCabang memiliki nilai kode

yang bersifat tunggal, misal B003.

Multi-valued attributes : Aribut yang memuat beberapa nilai. Contoh: entitas KantorCabang memiliki atribut telepon,

misal kantor cabang B003 memiliki nomor telepon 0274-123 456 dan 0274-567 890.

Contoh ini menunjukkan bahwa atribut telepon memiliki dua nilai (mungkin juga lebih dari dua)

Page 21: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

21

multi-valued attributes Atribut multi-value dapat ditentukan

nilai minimal (batas_bawah) dan nilai maksimal (batas_atas);

pada contoh di atas, misalnya, nomor telepon kantor cabang ditentukan antara satu dan tiga nilai. Dengan kata lain, sebuah kantor cabang memiliki minimal satu nomor telepon dan sebanyak-banyaknya tiga nomor telepon.

Page 22: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

22

3. Derived attributes/ Atribut Turunan

Atribut Turunan : Atribut yang menyatakan suatu nilai yang berkaitan

dengan atribut-atribut lain; Atribut yang diperoleh dari pengolahan dari atribut lain

yang berhubungan. contoh:

atribut masaStudi yang diperoleh dari tglLulus dikurangi tglDaftar. Atribut masaStudi dikatakan sebagai atribut turunan dari atribut tglDaftar dan tglLulus.

atribut totalMhs yang diperoleh dengan cara menghitung jumlah mahasiswa aktif pada suatu semester tertentu.

Page 23: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

23

Contoh entitas dan atributnya

Page 24: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

24

Key Penggunaan key merupakan cara untuk

membedakan suatu entitas didalam himpunan entitas dengan entitas lain

Secara konsep, Masing-masing entitas (nilainya) berbeda,perbedaannya terlihat pada isi dari masing-masing atributnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu atribut yang memiliki nilai yang menjadi pembeda dengan entitas lain

Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua row dalam relasi secara unik

Page 25: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

25

Candidate KeyCandidate Key/ Kunci Kandidat/CK Atribut-atribut yang mengidentifikasi

entitas secara unik; contoh: atribut kancabNo merupakan

kunci kandidat untuk entitas KantorCabang, dan memiliki nilai unik untuk setiap kantor cabang.

Kunci kandidat juga menyatakan bahwa nilai atribut ini tidak boleh kosong (Null).

Page 26: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

26

Primary Key

Kunci kandidat yang dipilih untuk mengidentifikasi entitas

secara unik. Entitas dapat memiliki kunci kandidat lebih dari satu, contoh:

seorang mahasiswa memiliki noMhs yang bersifat unik bagi Universitas, juga memiliki noKTP yang bersifat unik bagi status kependudukan si mahasiswa.

Salah satu diantara dua kunci kandidat itu dapat dipilih salah satu sebagai kunci primer.

Penentuan kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci primer sangat bergantung kepada kebutuhan sistem yang sedang dikembangkan.

Kandidat kunci yang tidak dipilih sebagai kunci primer dinamakan kunci alternatif.

Page 27: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

27

Primary Key

Pemilihan primary key dari sejumlah candidate key umumnya didasari oleh :1. Key tersebut lebih sering (lebih natural)

untuk dijadikan sebagai acuan2. Key tersebut lebih ringkas3. Jaminan keunikan key tersebut lebih

baik

Page 28: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

28

Kunci Komposit (Composite Key): Kunci kandidat yang memuat dua

atau lebih atribut. Ada beberapa kasus yang

membutuhkan kunci berupa kombinasi/gabungan beberapa atribut untuk mengidentifikasi secara unik.

Page 29: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

29

Atribut ditulis dengan huruf kecil, kecuali jika terdiri atas dua kata atau lebih, huruf pertama kata kedua dan seterusnya ditulis dengan huruf kapital; contoh: kancabNo.

Atribut yang dipilih sebagai kunci primer diikuti dengan {PK}; contoh: kancabNo {PK}.

Atribut komposit dituliskan berindentasi (menjorok ke dalam); contoh: alamat jalan kota kodePos Atribut turunan diawali dengan tanda garis mirin (slash, /); contoh: /jmlStaf. Atribut multi-value dituliskan batas bawah dan batas atasnya; contoh:

telepon [1..3

Page 30: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

30

Simbol untuk notasi ER

Page 31: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

31

Page 32: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

32

Simbol alternatif untuk relasi

Page 33: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

33

Weak Entity Entitas yang tiodak punya PK Keberadaannya tergantung dari

keberadaan entitas lain.. jadi entitas lemah ada jika entita s kuat yang menyebabkan adanya dia itu ada. Tanpa entitas kuat, entitas lemah tidak akan muncul.

PK entitas lemah dibentuk dari PK entitas kuat dan discriminator

Page 34: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

34Weak Entity Sets (Cont.) Entitas lemah digambarkan dengan double rectangles. discriminator dari entitas lemah dengan garis putus2 payment-number – discriminator of the payment entity

set Primary key payment – (loan-number, payment-number)

Page 35: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

35

Relasi Definisi: Himpunan asosiasi

(hubungan) antar entitas yang dapat diidentifikasi dan bermakna.

Relasi dinyatakan dengan nama yang menunjukkan fungsinya, contoh Memiliki yang menghubungkan antara KantorCabang dan Staf.

Relasi dimungkinkan memiliki atribut

Page 36: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

36

Representasi Relasi Relasi digambarkan dalam bentuk garis

yang menghubungkan entitas-entitas yang berelasi, dengan label yang menunjukkan nama relasi.

Nama relasi umumnya berupa kata kerja. Huruf pertama setiap kata label relasi ditulis dengan huruf kapital.

Nama relasi harus unik dalam satu diagram ER.

Page 37: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

37

Representasi Relasi Relasi bersifat satu arah, karena umumnya

makna relasi hanya ‘masuk akal’ pada satu arah tertentu,

misal: Kantor Cabang memiliki Staf lebih ‘masuk akal’ daripada Staf memiliki Kantor Cabang.

Untuk itu, nama relasi disertai dengan anak panah yang menunjukkan arah relasi;

contoh:

Page 38: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

38

Himpunan Relasi

Page 39: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

39

Derajad Relasi Derajat relasi menunjukkan jumlah entitas yang terhubung

dalam suatu relasi. Entitas-entitas yang terhubung dalam suatu relasi disebut

partisipan. Relasi berderajat dua dinamakan relasi biner, yakni relasi yang

melibatkan dua himpunan entitas contoh: a. relasi Memiliki yang menghubungkan entitas Kantor

Cabang dengan Staf. b. relasi Mengambil dengan dua entitas yang berpartisipasi,

yaitu Mahasiswa dan Matakuliah.

Secara umum himpunan relasi dalam sistem basis data adalah binary

Page 40: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

40

Relasi Berderajat tiga Relasi berderajat tiga dinamakan relasi terner. Relasi antara lebih dari dua entitas jarang terjadi Terdapat tiga entitas yang berpartisipasi dalam

relasi terner, contoh: relasi Mendaftar yang menghubungkan entitas Staf, KantorCabang, dan Klien.

Relasi ini menyatakan seorang staf mendaftar klien di suatu kantor cabang.

Page 41: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

41

Relasi Rekursif Definisi: Tipe relasi yang menghubungkan

satu entitas tunggal dengan dirinya sendiri. Relasi rekursif Mengaudit yang merepresentasikan

relasi dosen dengan auditor, seorang auditor merupakan bagian entitas dosen. Dengan kata lain, relasi ini menyatakan seorang dosen melakukan pemeriksaan (mengaudit) dosen lain.

Relasi ini dapat ditambahkan nama peran untuk menunjukkan posisi partisipasinya, pada contoh di atas: relasi Mengaudit menghubungkan entitas Dosen yang berperan sebagai Auditor dengan dosen lain yang berperan sebagai Auditee.

Page 42: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

42

Pemetaan Kardinalitas Relasi Menggambarkan banyaknya jumlah maksimum

entitas dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

Paling banyak digunakan dalam menjelaskan relasi biner

Untuk relasi biner, pemetaan kardinalitasnya dapat merupakan salah satu dari tipe2 berikut :1. Satu ke Satu (One to one)2. Satu ke Banyak (One to many)3. Banyak ke Satu (Many to one)4. Banyak ke Banyak (Many to many)

Page 43: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

43

Constraint Kardinalitas Dalam menggambarkam kardinalitas pada Diagram ER, digunakan

garis panah (→) yang menunjukkan “Satu” atau garis biasa (—) yang menunjukkan “Banyak”, antara relasi dengan entitas

Contoh : Relasi Satu ke satu – Satu Customer hanya boleh berhubungan dengan satu

Loan,melalui relasi borrower – Satu Loan hanya boleh berhubungan paling banyak oleh satu

Customer, melalui relasi borrower

Page 44: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

44

Relasi Satu ke Banyak Dalam relasi satu ke Banyak, Paling

banyak Satu Customer dapat berhubungan dengan beberapa (termasuk 0) Loan melalui borrower

Page 45: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

45

Relasi Banyak ke Satu Dalam relasi banyak ke satu, Satu Loan

berhubungan dengan beberapa (termasuk 0) customer melalui borrower,satu customer berhubungan dengan paling banyak satu Loan melalui borrower

Page 46: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

46

Relasi Banyak ke Banyak customer berhubungan dengan

beberapa (mungkin 0) Loan melalui borrower

Loan berhubungan dengan beberapa (mungkin 0) customer melalui borrower

Page 47: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

47

Pemetaan kardinalitas

Page 48: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

48

Pemetaan Kardinalitas

Page 49: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

49

Dampak Pemetaan Kardinalitas pada Desain ER Dalam mendesain Entity Relasionship

pemetaan kardinalitas akan berpengaruh terhadap bagaimana data tersebut akan digambarkan

Page 50: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

50

Diagram ER Diagram ER merupakan model

konseptual untuk menggambarkan struktur logis dari basisdata berbasis grafis

Page 51: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

51

Page 52: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

52

Diagram E-R dengan atribut Composite,Multivalued dan derived

Page 53: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

53

Himpunan Relasi dengan Atribut

Page 54: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

54

Peran (Roles) Relasi Himpunan entitas tidak harus

dalam bentuk yang berbeda Peran dalam ER diagram diindikasikan

dengan memberikan label (nama) pada garis yang menghubungkan relasi dengan entitas

Label peran bersifat optional dan digunakan untuk mengklarifikasi semantik suatu relasi

Page 55: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

55

Peran (Roles) Label “manager” dan “worker” disebut

Roles (peran), yang menspesifikasi bagaimana entitas employee berinteraksi melalui relasi Works-for

Page 56: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

56

total constraint dan partial constraint!Perbedaan antara total constraint dan partial

constraint!Total constraint : adalah constraint yang mana data dalam entitas

yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.

Constraint partial : adalah constraint yang mana hanya sebagian

data ( tidak seluruhnya) dalam entitas yang memiliki constraint  tersebut terhubung ke dalam entitas dari relasinya.

Page 57: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

57

Mengapa ER Model ? Populer untuk model relasional Sering dipergunakan untuk desain

konseptual dari aplikasi database

Page 58: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

58

Langkah –langkah membuat diagram ER

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat

2. Menentukan atribut dari setiap entitas3. Menentukan key dari setiap entitas4. Mengidentifikasi dan menetapkan relasi

antar entitas yang ada beserta foreign key-nya

5. Menentukan kardinalitas/derajad relasi untuk setiap relasi yang ada

6. Melengkapi entitas dan relasi dengan atribut-atribut deskriptif

Page 59: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

59

Foreign Key Key (PK) yang berasal dari entitas lain

yang berelasi dengannya

Page 60: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

60

Contoh

Page 61: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

61

Bagaimana jika terdapat set entitas yang sama muncul beberapa kali dalam satu set ER-Diagram.

Mengapa hal ini harus dihindari? Jelaskan! Untuk menghindari redundancy Menghemat penyimpanan (storage) data Mengurangi efektifitas dan kecepatan akses Untuk menghindari terjadinya asinkronisasi

data pada saat diupdate

Page 62: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

62

perbedaan antara weak entity dan strong entity!

Strong entity (entitas kuat) : entitas yang mandiri, yang keberadaannya

tidak bergantung pada keberadaan entitas lain.

Entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik yakni sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain.-> Primary Key (PK)

Page 63: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

63

perbedaan antara weak entity dan strong entity!

Weak entity (entitas lemah) : entitas yang keberadaannya sangat

bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya.

Entitas lemah tidak memiliki arti apa-apa dan tidak dikehendaki kehadirannya dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas tempatnya bergantung.

Page 64: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

64Latihan

1. Sebuah perpustakaan kampus memiliki aturan-aturan sebagai berikut :1. Anggota dapat meminjam Buku pada perpustakaan lebih

dari satu buku dalam sekali peminjaman.2. Pada buku, yang harus di catat adalah NoBuku, Judul,

Pengarang, Penerbit, Tahun terbit dan Jenis buku (majalah,Kumpulan atrikel, novel, komik, iptek, sekolah), Status (sedang dipinjam, ada diperpustakkan)

3. Pada anggota yang harus dicatat adalah nomor anggota, NIM, Nama, Alamat, Kota, No telepon, tanggal lahir dan Jurusan.

4. Pada setiap terjadi transaksi peminjaman, maka dicatat tanggal pinjam, tanggal kembali dan jumlah buku yang dipinjam.

Identifikasi entitas2 nya, relasi antar entitas dan ER model perusahaan tersebut

Page 65: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

65

Latihan:2. Perusahaan penyelenggara pelatihan TIK memiliki 30 orang

instruktur untuk menangani sampai dengan 100 peserta per sesi training. Perusahaan ini menawarkan lima materi training. Setiap materi training dikelola oleh tim yang terdiri atas dua atau lebih instruktur. Setiap instruktur maksimal menjadi anggota tim dalam dua materi training. Setiap sesi training seorang peserta hanya terdaftar pada satu materi training saja.

1. Identifikasi entitas-entitas perusahaan tersebut!

2. Identifikasi relasi-relasi antar entitasnya!

3. Gambarkan diagram ER model perusahaan training tersebut!

Page 66: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

66

Model dataModel data : adalah sekumpulan cara / peralatan / tool untuk

mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.

Ada dua model data, yaitu : Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional.

Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada tingkat logika.

Page 67: Sistem Basis Data model data relasional

Sisterm Basis Data Informatika PTIIK

67

Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.

Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.