17
SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI Muhammad Syafi’i 1 , Budi Waluyo 2 , Chindy Ulima Zanetta 3 dan Dedi Ruswandi 4 1 Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang 2 Universitas Brawijaya, Malang 3 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) - ITB, Bandung 4 Universitas Padjadjaran, Bandung Disajikan pada Seminar Agroteknologi FAPERTA UNPAD Bandung, 3-4 September 2015

SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

 Muhammad Syafi’i1, Budi Waluyo2, Chindy Ulima Zanetta3 dan Dedi Ruswandi4

 1Universitas Singaperbangsa Karawang, Karawang2Universitas Brawijaya, Malang

3Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) - ITB, Bandung

4Universitas Padjadjaran, Bandung

Disajikan pada Seminar Agroteknologi FAPERTA UNPAD Bandung, 3-4 September 2015

Page 2: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Pendahuluan

Page 3: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI
Page 4: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Prakiraan produksi dan konsumsi Jagung Nasional 2015 (BPS, 2015)

No Kebutuhan jagung 2015 Pipil kering (juta ton)

1 Pabrik pakan ternak 8,56

2 Peternak lokal 5,14

3 Industri pangan 4,86

4 Industri non pangan dan non ternak

3,04

5 Benih 0,06

6 Konsumsi langsung 0,42

7 Total kebutuhan tahun 2015

22,08

8 Sasaran produksi 2015 20,31

9 Defisit kebutuhan 2015 1,77 (setara 53,1 Trilyun)

Page 5: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Agroforestri

Page 6: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Kendala 

Page 7: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Hasil penelitian terdahulu

Page 8: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI
Page 9: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Tujuan penelitian

Page 10: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Bahan dan metode

Page 11: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Hasil analisis varians terhadap karakter yang diamati pada 32 genotip jagung pada penelitian ini 

menunjukkan keragaman yang nyata.Hal ini menunjukkan bahwa setiap karakter pada setiap 

genotip yang diuji menampilkan karakter yang bervariasi dalam merespons lingkungan yang 

ternaungi. Adanya perbedaan respons ini merupakan salah satu 

bentuk adaptasi genotip terhadap lingkungan ternaungi dan memberikan peluang bagi seleksi 

genotip yang adaptif terhadap naungan.

Page 12: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Dendogram pengelompokan

Page 13: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Dendogram • Analisis serentak pada karakter yang diamati menunjukkan genotip 

yang ditanam dan diuji di bawah naungan berdasarkan keeratan respons terbagi menjadi empat kelompok (gambar dendogram).

• Kelompok pertama terdiri dari 16 genotip, kelompok kedua terdiri dari 11 genotip, kelompok ketiga terdiri dari tiga genotip, dan kelompok keempat terdiri dari dua genotip. 

• Pengelompokkan ini menunjukkan adanya tingkat respons yang berbeda dari setiap genotip sebagai kompensasi antar karakter agar lingkungan ternaungi menjadi optimal bagi pertumbuhan genotip-genotip jagung. 

• Perbedaan respons sebagai kompensasi pemanfaatan lingkungan secara optimal ini memberikan peluang bagi pembentukan populasi baru genotip-genotip yang toleran lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan dalam budidaya dengan sistem agroforestri

Page 14: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Biplot PCA 

Page 15: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Biplot• Berdasarkan biplot, genotip-genotip yang diuji di bawah 

naungan tersebar pada enam sektor. Karakter yang merespons kondisi lingkungan ternaungi menyebar pada empat sektor.

• Sektor-sektor ini merupakan pembatas bagi penciri khusus dalam hubungannya antara karakter dengan genotip dalam beradaptasi dengan lingkungan naungan

• Berdasarkan sebaran karakter dan sektor, maka dapat diidentifikasi bahwa karakter panjang daun merupakan menciri khusus respons 13 genotip dan indeks luas daun yang menjadi penciri khusus tiga genotip dalam merespon lingkungan ternaungi.

Page 16: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

KESIMPULAN• Terdapat keragaman pada karakter jumlah daun, diameter 

batang, panjang ruas, panjang daun, luas daun, indeks luas daun, bobot brangkasan basah, dan bobot brangkasan kering pada genotip yang ditanam di bawah naungan.

• Penampilan genotip berdasarkan  karakter terbagi menjadi 2 sampai dengan 12 kelompok. 

• Respon 8 karakter genotip jagung pada naungan terbagi menjadi 4 kelompok. 

• Genotip menyebar ke dalam 6 sektor dan karakter menyebar pada empat sektor. Terdapat dua karakter yang menjadi penciri khusus di bawah naungan, yaitu panjang daun yang menjadi penciri 13 genotip dan  indeks luas daun yang menjadi ciri 3 genotip potensial jagung di bawah naungan.

Page 17: SELEKSI PENDAHULUAN GENOTIP POTENSIAL JAGUNG TOLERAN NAUNGAN PADA SISTEM AGROFORESTRI

Terima kasih