16
Manajemen dan Pemberdayaan Masjid Berbasis Kejamaahan

Profil masjid berdaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Profil masjid berdaya

Manajemen dan Pemberdayaan MasjidBerbasis Kejamaahan

Manajemen dan Pemberdayaan MasjidBerbasis Kejamaahan

Page 2: Profil masjid berdaya

Bismillah…Bismillah…

Page 3: Profil masjid berdaya

Kenapa Masjid (cenderung) tidak berdaya?

Seperti apakah profil masjid berdaya itu?

Apa saja dimensi keberdayaan sebuah masjid?

Bagaimana agar masjid lebih berdaya?

Siapakah yang bertanggung jawab atas pemberdayaan masjid?

Dari manakah kita memulai?

Page 4: Profil masjid berdaya

Adanya “kekeliruan” dalam memahami konsep masjid sebagai “rumah Allah”.

Adanya pemahaman dogmatis atas dikotomi urusan dunia/akhirat.

Adanya pemahaman umum tentang masjid sebagai “instrumen” akhirat.

Kekeliruan dalam memahami konsep “profesional” dan “ikhlas.”

Page 5: Profil masjid berdaya

Tidak tergantung pada bantuan pihak luar Memiliki otonomi pada seluruh aspek

kegiatan. Memiliki manajemen yang profesional Mampu memberdayakan jamaah Adanya keterikatan antara jamaah di

sekitar masjid dengan masjid itu sendiri. Mampu memerankan dirinya dalam

berbagai macam fungsi mendasar yang sesuai dengan kebutuhan jamaah.

Page 6: Profil masjid berdaya

Dimensi keberdayaan sebuah masjid banyak berkaitan dengan berbagai fungsi masjid, antara lain:

Dimensi ritual (religius), sebagai pusat ibadah;Dimensi ekonomi, sebagai pusat pemberdayaan ekonomi jamaah;

Dimensi pendidikan, sebagai sebuah lembaga pendidikan untuk jamaah;

Dimensi seni-budaya, sebagai lembaga yang mewadahi ekspresi seni-budaya dan memberikan orientasi budaya terhadap masyarakat di sekitar;

Dimensi sosial, mampu memerankan diri sebagai social-control.

Dimensi politik, sebagai salah satu instrumen kekuatan politik untuk mewujudkan baldah thayyibah wa rabb ghafur.

Page 7: Profil masjid berdaya

Menyadari berbagai permasalahan seputar masjid.

Memahami masjid sebagai lembaga berbasis jamaah.

Menerapkan manajemen secara profesional dan proporsional.

Melibatkan jamaah dalam berbagai aspek kegiatan masjid.

Membuka diri untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar.

Page 8: Profil masjid berdaya

Pemerintah bertanggung jawabPemuka agama bertanggung

jawabMUI bertanggung jawabPengurus DKM bertanggung jawabJamaah bertanggung jawab

Semua umat Islam, khususnya yang berada di lingkungan masjid

Page 9: Profil masjid berdaya

Bagaimana Memanfaatkan sumber daya manusia untuk kemajuan lembaga ?

Untuk memanfaatkan seluruh sumber daya Untuk memanfaatkan seluruh sumber daya manusia dibutuhkan pengelolaan manusia dibutuhkan pengelolaan (manajemen) dan kepemimpinan secara (manajemen) dan kepemimpinan secara tepat.tepat.

Konsep manajemen yang dapat diterapkan Konsep manajemen yang dapat diterapkan adalah manajemen berbasis jamaah dan adalah manajemen berbasis jamaah dan human relation (silaturahmi)human relation (silaturahmi)

Konsep kepemimpinan yang dapat Konsep kepemimpinan yang dapat diterapkan adalah diterapkan adalah Kepemimpinan yang menggabungkan kecerdasan IQ, EQ, SQ, SQ, dan LS.

Page 10: Profil masjid berdaya

Prinsip Kepemimpinan: Al-Shidqu wa al-Amanah. Al-‘Adalah (Keadilan). Al-Syura (Permusyawaratan). Al-Musawah (Egaliterian).

Sifat Kepemimpinan:Sifat Kepemimpinan: Sidik (jujur), Tabligh (berani menyampaikan kebenaran), Amanah (terpercaya), dan Fatonah (berpendirian kuat) dalam

memimpin Syaja’ah (berani).

Page 11: Profil masjid berdaya

Paradigma Manajemen Masjid Idarah, meliputi idarah bina al-

madiy (physical management, manajemen fisik; bangunan, dsb.) dan idarah bina al-ruhiy (functional management; struktur, dsb)

Imarah, manajemen yang berkaitan dengan optimalisasi masjid dalam rangka memakmurkan masjid.

Page 12: Profil masjid berdaya

Ekonomi kejamaahan adalah tingkah laku ekonomi dan warga jamaah yang terkait kepada jamaahnya dan yang dilakukan oleh jamaah secara bersama-sama di atas prinsip-prinsip persatuan, persaudaraan/ kekeluargaan, kebersamaan, musyawarah, tolong menolong/ kegotongroyongan dan senasib sepenanggungan. Badan usaha ekonomi kejamaahan dapat berbentuk koperasi atau kelompok usaha kooperatif jamaah masjid, ataupun usaha perseorangan yang didukung oleh/ terkait kepada jamaah.

Page 13: Profil masjid berdaya
Page 14: Profil masjid berdaya

Fondasi struktural (fundamental) terdiri dari tiang penyangga bangunan masyarakat, yaitu mulai tauhidullah sampai istiqamah yang harus menjadi pegangan segenap warga masyarakat.

Struktur bangunan masyarakat kaum muslimin yang meliputi 5 rukun kejamaahan, yaitu umat, imam, (batas) wilayah pemukinan (wilayah beban kerja imam), nidham (sistem/syura) dan pusat (markaz) pengaturan dan pembinaan kehidupan, yaitu masjid yang merupakan pusat pemukiman dan lingkungan hidup kaum muslimin.

Page 15: Profil masjid berdaya

Kejamaahan modal. Modal ekonomi kejamaahan dihimpun lewat baitulmal masjid dari dua sumber utama, yaitu: (1) Dari warga jamaah melalui gerakan tabungan modal, dan (2) Pendayagunaan zakat dan infaq dan shadaqah yang menjadi bagian fakir-miskin yang dihimpun oleh baitul mal.

Kejamaahan produksi. Masyarakat melangkah melalui musyawarah jamaah untuk menentukan produksi atau usaha kejamaahan (bidang-bidang agribisnis, agriindustri, pertanian, petemakan, perikanan, industri rakyat atau pun jasa-jasa).

Kejamaahan distribusi/market dan konsumsi. Hasil produksi ekonomi kejamaahan disalurkan ke pasar jamaah melalui sarana distribusi jamaah, yaitu kios-kios, warung-warung dan toko-toko milik jamaah.

Kejamaahan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh dan hasil usaha kejamaahan dinikmati oleh segenap warga jamaah berdasarkan besarnya saham dan jasa masing-masing dalam kegiatan ekonomi kejamaahan.

Sarana ekonomi kejamaahan. Sarana utama ekonomi kejamaahan adalah: (1) Lembaga keuangan jamaah, yaitu Baitulmal dan Baituttamwil; (2) Lembaga ekonomi kejamaahan, yaitu koparasi jamaah masjid dan usaha-usaha yang bersfat kooperatif serta usaha-usaha perorangan yang didukung oleh jamaah.

Page 16: Profil masjid berdaya