16
H.M. Dimyati Fanani, S.Ag. MM H.M. Dimyati Fanani, S.Ag. MM 081330292564 081330292564 ممممم مممممم Materi Perkuliahan Muqaranah al-Madzahib ) مممممممممممممممم(

Gusdifa Wudhu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gusdifa Wudhu

H.M. Dimyati Fanani, S.Ag. MMH.M. Dimyati Fanani, S.Ag. MM081330292564081330292564

ممممممممما مممممممممم

Materi Perkuliahan

Muqaranah al-Madzahib

)مممممممممممممما مممممممممممم(

Page 2: Gusdifa Wudhu

مممممممممممممم

مممممممممممممم

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu

dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat

buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia

hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur (Q.S. Al-Maidah 6)

مممممممممممممممممممممممممم

Page 3: Gusdifa Wudhu

“Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap amal dinilai berdasarkan niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya

maka hijrahnya itu akan diterima oleh Allah dan rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena perkara dunia yang ingin dia peroleh atau

karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya hanya akan mendapat balasan sebagaimana yang diniatkannya.”

(HR. Bukhari Muslim).

Page 4: Gusdifa Wudhu

مما مممما مممما مممم ممممما ممم مممما ممما ممممم .ا مممما ممممDan Ijma’ ulama, yaitu dengan tidak ada perbedaan pendapat yang dinukil tentang pensyari’atan wudhu, walaupun memang ditemukan ikhtilaf pada masalah naqli-nya yang akan menimbulkan pebedaan pendapat

1.NIAT

5. MEMBASUH KAKI HINGGA BUKU LALI

2.MEMBASUH MUKA

3. MEMBASUH TANGAN HINGGA KE SIKU

4. MENYAPU SEBAHAGIAN KEPALA 6. TERTIB

Page 5: Gusdifa Wudhu

1. Perbedaan Pertama tentang NIAT WUDHU.Berbeda pendapat apakah niat termasuk syarat sah wudhu atau

tidak. Menurut madzhab Syafi'i, Malik, Ahmad, Abu Tsaur dan Dawud niat termasuk syarat sahnya wudhu.

Sedangkan menurut Abu Hanifah dan As-Tsaury, niat tidak termasuk syarat sahnya wudhu.

Perbedaan ini sebabnya adalah wudhu ini masuknya Ibadah Mahdhoh (maknanya tdk bisa di jangkau akal) seperti sholat dan selainnya, atau

Ibadah Ma'qulah makna (maknanya bisa dijangkau akal) seperti membasuh najis.

kalau ibadah mahdhoh maka ulama' sepakat bahwa setiap ibadah mahdhoh membutuhkan niat,

Sedangkan wudhu bisa menyerupai keduanya (mahdhoh dan ma'qulah makna) karena wudhu mengumpulkan antara ibadan dan kebersihan, oleh sebab itulah terjadi perbedaan ini.

Page 6: Gusdifa Wudhu

- Kitab Bidayatul Mujtahid Ibnu Rusydy. (1/12)

Page 7: Gusdifa Wudhu

2. Perbedaan kedua “Membasuh Kedua Telapak Tangan”Ada 4 pendapat :1.Sunnah secara mutlak 2.Sunnah bagi yg ragu2 kesucian tangannya 3.Wajib bagi yang baru bangun dari tidur4.Wajib bagi yang baru bangun tidur malam, bukan tidur siang.Sebab perbedaan ini adalah dalam memahami makna dari hadis Nabi riwayat Abu Hurairoh ,

Rasululloh bersabda : "Bila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya hendaklah

dia mencuci kedua tangannya sebelum memasukkannya ke dalam wadah air. Karena kalian tidak tahu dimana

tangannya semalam. "dalam satu riwayat :" maka basuhlah tiga kali "

Page 8: Gusdifa Wudhu

- kitab bidayatul mujtahid (1/13)

Page 9: Gusdifa Wudhu

3. Perbedaan yang ketiga “Madhmadhoh (berkumur) dan Istinsyaq/ menghirup air kedalam hidung”.

Ada 3 pendapat :1. Keduanya termasuk sunnah wudhu, ini adalah pendapatnya

Imam Malik, As Syafi'i dan Abu Hanifah2. Keduanya fardhu, ini adalah pendapatnya Ibnu Abi Laila dan

segolongan kawannya dawud.3. Istinsyaq termasuk fardhu sedangkan madhmadhoh adalah

sunnah, ini adalah pendapatnya abu tasur, abu ubaidah dan segolongan ulama' ahli dhohir.

- kitab bidayatul mujtahid (1/14)

Page 10: Gusdifa Wudhu

4. Perbedaan Batasan WajahPara ulama' sepakat bahwa membasuh wajah secara global termasuk fardhunya wudhu.

Perbedaan mereka ada dalam 3 tempat:1. Membasuh putih-putih yg berada diantara telinga dan athi2 (rambut tepi pipi yg berhadapan dengan telinga)2.Membasuh rambut yang menjuntai dari jenggot.3.Mensela-selai jenggot.- kitab bidayatul mujtahid (1/14)

Page 11: Gusdifa Wudhu

- kitab bidayatul mujtahid (1/14)

.

Page 12: Gusdifa Wudhu

5. Perbedaan tentang Batasan Membasuh Kedua Tangan.Para ulama' sepakat bahwa membasuh kedua tangan dan kedua lengan bawah termasuk fardhunya wudhu.Menurut jumhur, Malik, As-Syafi'i dan Abu Hanifah berpendapat masuk dibasuh. Menurut Ahli Dhohir , sebagian Ashab Malik akhir dan At-Tobary bahwa siku tidak masuk dalam membasuh.Sebab perbedaan adalah makna ISYTIROK yang ada dalam huruf JER ILA yang bermakna sampai, dan juga masalah NAMA YAD (tangan dalam kalam arab).Huruf ILA kadang dalam kalam arab menunjukkan makna puncak/sampai dan terkadang beramakna ma'a (bersama) dan yad/tangan dalam kalam arab ada 3 makna :1. telapak tangan saja2. telapk tangan dan lengan bawah.3. telapak tangan, lengan bawah dan lengan atas.

Page 13: Gusdifa Wudhu

- kitab bidayatul mujtahid (1/15)

Page 14: Gusdifa Wudhu

6. Perbedaan masalah Batasan Mengusap KepalaPara ulama' sepakat bahwa mengusap kepala termasuk fardhunya wudhu. Perbedaan mreka pada kadar yang mencukupi dalam mengusap kepala.Menurut Imam Malik wajib mengusap seluruh kepala.Menurut Syafi'i, sebagian Ashabnya Malik dan Abu Hanifah bahwa mengusap sebagian saja yg fardhu.Sedangkan Imam Syafi'i tidak memberi batasan tentang mengusap ini.Sebab perbedaan mereka adalah makna ISYTIROK pada huruf JER BA' dalam kalam arab, terkadang ba' itu hanya huruf tambahan dan terkadang bermakna tab'id atau sebagian.

Page 15: Gusdifa Wudhu

- kitab bidayatul mujtahid (1/15)

Page 16: Gusdifa Wudhu

SELAMAT BELAJAR

Selamat membaca, menulis, searching, Selamat membaca, menulis, searching, Googling, diskusi, dan presentasi.Googling, diskusi, dan presentasi.

Keaktifan dan kesungguhan Anda adalah Keaktifan dan kesungguhan Anda adalah kunci kesuksesan studi. Mau?kunci kesuksesan studi. Mau?